Pembangunan Dan Reformasi Mendahului Hari Tuhan Yang Besar Dan Mengerikan Itu

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

 PEMBANGUNAN DAN REFORMASI MENDAHULUI HARI TUHAN YANG BESAR DAN MENGERIKAN ITU

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 27 September 1947

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas

Pokok pembicaraan kita untuk sore hari ini terdapat sebagiannya di dalam Daniel pasal 2, di dalam Matius pasal 4, di dalam Yeremia pasal 51, di dalam Mikha pasal 5, dan di dalam Maleakhi pasal 4, tetapi yang terutama di dalam buku Yoel, yaitu pada pasal 2 dan 3. Kita akan pertama-tama sekali melihat ke Maleakhi :

Maleakhi 4 : 5, 6 : “Tengoklah, Aku akan mengutus kepadamu Eliyah nabi itu sebelum datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu : maka ia akan membalikkan hati bapa-bapa kepada anak-anak, dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya, agar tidak Aku datang dan memalu bumi dengan suatu kutuk.”

Di sini kita memiliki janji itu bahwa Allah akan mengutus seseorang sebelum datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, dan apabila ia datang, maka di samping ia akan menyelesaikan perkara-perkara lainnya, ia akan mengembalikan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapa mereka.

Sekarang, tampaknya agak membingungkan bahwa hati dari baik bapa-bapa maupun dari anak-anak perlu dibalikkan satu terhadap lainnya. Namun jika kita pertimbangkan bahwa tugas dari Eliyah itu bukanlah suatu tugas alamiah di bumi, melainkan tugas rohaniah, maka kita selanjutnya akan melihat bahwa pekabaran Eliyah itu akan meluas di dalam hati para orang tua sebagaimana juga halnya di dalam hati anak-anak, yaitu suatu tanggung jawab bagi penyelamatan orang lain. Para orang tua adalah sangat gemar bekerja bersama-sama dengan anak-anak orang lain tetapi jarang dengan anaknya sendiri. Sama halnya anak-anak adalah sangat gemar untuk berkhotbah kepada orang-orang lain tetapi tidak begitu senang untuk berkhotbah kepada para orang tuanya sendiri. Tetapi, pekabaran Eliyah dari hal pembangunan dan reformasi, akan menempatkan rasa tanggung jawab untuk menyelamatkan jiwa-jiwa itu pertama sekali dimana ia itu ditujukan. Pekabarannya itu akan terlihat sungguh sangat penting lebih daripada hanya sesuatu teori. Maka bilamana pengikut-pengikutnya sepenuhnya menyadari bahwa hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu sudah dekat di depan pintu, maka mereka akan terlihat menghimbau pertama-tama kepada orang-orang yang paling dekat di hatinya.

Marilah kita kini kembali kepada nubuatan Daniel :

Daniel 2 : 44 : “Maka di dalam zaman raja-raja ini Allah yang di surga akan mendirikan sebuah kerajaan, yang selamanya tidak akan dapat dibinasakan : maka kerajaan itu tidak akan diserahkan kepada bangsa lain, melainkan ia sendiri akan menghancur-luluhkan dan menghabiskan segala kerajaan ini, dan ia akan berdiri untuk selama-lamanya.”

Adalah dipahami oleh kebanyakan pelajar Alkitab bahwa patung besar dari Daniel pasal 2 ini adalah melambangkan kerajaan-kerajaan semenjak dari zaman Daniel turun sampai kepada akhir sejarah. Di sini, anda saksikan, bahwa batu itu yang terpotong keluar tanpa pertolongan tangan telah menghantam patung itu pada kakinya, dan bahwa batu itu memenuhi seluruh bumi. ‘Pada zaman segala raja ini’, yaitu zaman kita sekarang ini, demikian dikatakan oleh Ilham, bahwa Allah hendak mendirikan kerajaan itu yang dilambangkan dengan batu, maka ia akan menghantam segala bangsa dan karenanya membawa ajal mereka. Apakah sebenarnya gerangan hari itu, kalau bukan hari besar bagi umat Allah, dan hari yang mengerikan bagi segala bangsa itu? Sesungguhnya, itu akan menjadi hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.

Daniel 2 : 45 : “Karena seberapa banyak seperti yang tuanku lihat bagaimana batu itu telah terpotong keluar dari gunung tanpa pertolongan tangan, dan bahwa ia menghancur-luluhkan besi, tembaga, tanah liat, perak, dan emas; maka Allah yang besar itu memberitahukan kepada raja apa yang akan jadi kemudian : dan bahwa mimpi itu adalah benar, dan interpretasi pengertiannya pun adalah pasti.”

Uraian Daniel mengenai hari itu adalah sangat singkat, namun Yeremia menggambarkannya lebih terperinci:

Yeremia 51 : 21 – 23 “Dan dengan dikau Aku hendak menghancur-luluhkan kuda dan pengendaranya; dan dengan dikau Aku hendak menghancurkan kereta dan penumpangnya; dengan dikau juga Aku hendak menghancur-luluhkan laki-laki dan perempuan; dan dengan dikau aku hendak menghancurkan orang tua dan orang muda; dan dengan dikau Aku hendak menghancurkan pemuda dan pemudi; dan Aku juga akan menghancurkan bersama dikau gembala berikut kawanan dombanya; dan dengan dikau Aku hendak menghancurkan pengusaha kebun anggur berikut lembu pembajaknya; dan dengan dikau Aku hendak menghancurkan para penguasa perang berikut pemimpin-pemimpin pemerintahan.”

Di sini Ilham menjelaskan bahwa Allah bersama-sama dengan Kerajaan-Nya akan menghancurkan segala bangsa, bahwa umat-Nya akan menjadi pedang pembinasa-Nya. Baik Daniel maupun Yeremia telah memastikan bahwa Kerajaan itu kelak akan mengakhiri nasib segala kerajaan dunia ini.

Mikha 5 : 7 “Maka yang lagi tinggal dari keturunan Yakub itu kelak akan berada di tengah-tengah banyak bangsa bagaikan embun yang turun dari Tuhan, bagaikan hujan yang turun ke atas rerumputan, yang tidak menanti-nantikan orang, atau pun menunggu-nunggu akan anak-anak manusia.”

Yang lagi tinggal dari keturunan Yakub (orang-orang yang lagi tinggal setelah lalang-lalang dikeluarkan), apabila kelak diperdirikan sebagai sebuah kerajaan, akan kelak jadi bagaikan hujan berkat turun ke atas mereka yang mencari keselamatan, dan bagaikan seekor singa yang mencabik-cabik sampai hancur orang-orang yang terus menerus melakukan dosa. Hari itu akan sangat besar bagi bangsa yang satu, dan sangat mengerikan bagi bangsa yang lain.

Sekarang kita beralih kepada pasal-pasal dari nubuatan Yoel yang akan menemukan kegenapannya di akhir zaman.

Yoel 2 : 1 – 3 “Tiuplah olehmu sangkakala di Sion, dan bunyikanlah suara siaga di dalam gunung-Ku yang kudus : hendaklah segala penduduk negeri gementar : karena hari Tuhan itu datang, sebab sudah dekat kedatangannya; suatu hari kegelapan dan hari yang suram, suatu hari yang penuh awan dan yang penuh dengan kegelapan, bagaikan fajar pagi yang terbentang di atas gunung-gunung : suatu bangsa yang besar dan kuat; yang belum pernah ada yang seperti itu, bahkan tidak akan ada lagi sesudah itu turun temurun pada masa yang akan datang. Di depan mereka api memakan habis; dan di belakangnya nyala api berkobar-kobar : negeri itu adalah bagaikan taman Eden di hadapan mereka, dan di belakangnya bagaikan suatu padang belantara yang sunyi; sungguh, dan tak akan ada yang dapat menghindari mereka.”

Di sini Saudara saksikan bahwa suatu pekabaran akan diserukan kepada sidang, kepada Sion, memberitakan bahwa hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu sudahlah dekat; bahwa hari itu akan merupakan kehancuran di belakang umat-Nya, dan kemuliaan di depan mereka, bahwa Tuhan akan membersihkan ladang-Nya keseluruhannya selengkapnya, sehingga Ia akan mengumpulkan setiap butir ‘gandum,’ dan kemudian membakar semua lalang.

Yoel 2 : 4 – 6 “Rupa mereka itu adalah bagaikan rupa kuda; dan bagaikan pengendara-pengendara kuda, demikianlah mereka itu berlari. Bagaikan ramainya bunyi kereta-kereta di puncak-puncak gunung mereka itu akan melompat-lompat, bagaikan bunyi nyala api yang memakan habis jerami, bagaikan suatu bangsa yang kuat teratur barisannya untuk berperang. Terhadap wajah mereka segala bangsa akan menderita : segala wajah akan menjadi pucat.”

Kita saksikan bahwa kuasa yang mengikuti Israel kuno sewaktu mereka berusaha merebut Tanah Perjanjian itu, akan juga mengikuti hamba-hamba Allah pada masa pengumpulan ini.

Yoel 2 : 7, 8 “Mereka akan berlari bagaikan orang-orang kuat perkasa; mereka akan memanjat tembok bagaikan prajurit-prajurit tempur; dan mereka akan berbaris masing-masing pada jalan-jalannya, dan mereka tidak akan merusak barisannya : ataupun mendesak satu terhadap lainnya; mereka akan berjalan masing-masing pada jalannya : maka apabila mereka jatuh dimakan pedang, mereka tidak akan terluka.”

Tak ada sesuatu pun yang akan mampu menahan umat Allah. Masing-masing akan menjalankan tugasnya dengan sempurna. Mereka akan mengumpulkan buah-buah dari bumi dan tak ada sesuatu pun yang akan melukai mereka. Roh Nubuat menyaksikan : “Sementara orang-orang suci meninggalkan kota-kota dan kampung-kampung, mereka dikejar dari belakang oleh orang-orang jahat, yang berusaha membinasakan mereka. Namun pedang-pedang yang diangkat untuk membunuh umat Allah itu patah dan jatuh tak berdaya bagaikan jerami.” – Early Writings, pp. 284 – 285.

Yoel 2 : 9 “Mereka akan berlari ke sana ke mari di dalam negeri; mereka akan berlari di atas tembok, mereka akan memanjat ke atas rumah-rumah; mereka akan masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri.”

“Hamba-hamba Allah” pasti akan mengumpulkan semua saudaranya keluar dari antara semua bangsa (Yesaya 66 : 20). Sesungguhnya demikian, karena segala langkah daripada Injil adalah langkah-langkah dari umat yang memberitakannya. Tentu saja, hanya oleh koordinasi yang sempurna bersama-sama dengan suatu bala tentara yang tahan peluru dapatlah pekerjaan Injil diselesaikan apabila binatang yang bertanduk dua itu akan menyatakan “bahwa seberapa banyak orang yang tidak menyembah patung binatang itu akan dibunuh.” – Wahyu 13 : 15.

Yoel 2 : 10, 11 “Bumi akan bergoncang di hadapan mereka; segala langit akan gementar, matahari dan bulan akan menjadi gelap, dan segala bintang akan menarik kembali cahayanya : maka Tuhan akan memperdengarkan suara-Nya di hadapan balatentara-Nya : karena tempat perkemahan-Nya adalah sangat besar : karena kuatlah Ia yang melaksanakan firman-Nya : karena hari Tuhan itu besar dan sangat mengerikan; maka siapakah yang dapat tahan berdiri?”

Oleh mengumumkan betapa besarnya dan bagaimana mengerikan hari itu yang akan jadi nanti, maka Tuhan sedang menyampaikan himbauan ini :

Yoel 2 : 12 – 14 “Oleh karena itu sekarang juga, demikianlah firman Tuhan, berbaliklah kamu kepada-Ku dengan segenap hatimu, dan dengan berpuasa, dan dengan ratap tangis, dan dengan berkabung : dan koyakkanlah hatimu, dan bukanlah pakaianmu, dan kembalilah kepada Tuhan, Allahmu : karena Ia pengasih dan pengampun, panjang sabar, dan berlimpah kasih sayang, dan menyesallah Ia karena kejahatan. Siapa mengetahui jika Ia akan kembali dan menyesal, lalu meninggalkan suatu berkat : sekalipun suatu korban makanan dan suatu korban minuman kepada Tuhan Allahmu?”

Himbauan Allah adalah agar supaya kita mempersiapkan diri menghadapi hari itu; agar supaya kini sebagai umat Kristen yang setia yang menyadari bahwa untuk jam sekarang inilah pekabaran pengampunan ini telah datang kepada kita, supaya kita dengan penuh pertobatan kembali kepada-Nya.

Yoel 2 : 15, 16 “Tiuplah sangkakala di Sion, sucikanlah suatu puasa, serukanlah bagi suatu pertemuan yang kudus : kumpulkanlah umat itu, sucikanlah perhimpunan, kumpulkanlah segala tua-tua, kumpulkanlah semua anak-anak, dan segala anak penyusu : hendaklah mempelai laki-laki keluar dari dalam biliknya, dan mempelai wanita dari dalam kamarnya.”

Dalam ayat-ayat ini seperti halnya di dalam Yoel 2 : 1, perintah telah dikeluarkan untuk membunyikan sangkakala di Sion. Tetapi, sangkakala yang kedua ini bukanlah memberitahukan tentang hari Allah itu, melainkan untuk menyucikan suatu puasa dan umat itu, untuk menyerukan diadakannya suatu pertemuan yang kudus dari mana tak seorangpun dibiarkan berada di luar pertemuan itu.

Yoel 2 : 17 “Hendaklah segala imam, para pelayan Tuhan, menangis di antara serambi depan dan medzbah, dan hendaklah mereka mengatakan, Ya, Tuhan, selamatkanlah kiranya umat-Mu, dan janganlah kiranya waris-Mu dibiarkan malu, sehingga orang kapir akan memerintah atas mereka : yang oleh karenanya mereka akan berkata di antara umat, dimanakah Allah mereka?”

Di sini kepada kita diberitakan dengan jelas bahwa umat Allah akan menghadapi aniaya dan kesusahan, dan bahwa jika tidak mereka itu berpegang teguh kepada Tuhan maka keadaan mereka mungkin akan berbahaya, nama Allah akan dipermalukan, dan orang kapir akan dibiarkan memerintah atas mereka dan mengancam iman mereka kepada Allah.

Yoel 2 : 18, 19 “Kemudian daripada itu Tuhan akan cemburu terhadap tanah-Nya, dan sayang terhadap umat-Nya. Sesungguhnya, Tuhan akan menjawab dan berkata kepada umat-Nya, bahwasanya, Aku akan mengirimkan kepadamu gandum, dan air anggur, dan minyak, maka kamu akan dipuaskan olehnya : dan Aku tidak akan lagi membiarkan kamu dipermalukan di antara orang kapir.”

Allah akan menyediakan perlindungan dan kebebasan kepada mereka di tanahnya sendiri dimana di sana tidak lagi sesuatu pun yang kurang.

Yoel 2 : 21  - 23 “Janganlah takut, hai negeri; bersuka-citalah : karena Tuhan akan melakukan perkara-perkara besar. Janganlah takut, hai kamu segala binatang yang di padang : sebab segala rerumputan yang di padang tandus bertunas berkembang, sebab pohon kayu mengeluarkan hasil buah-buahnya, pohon ara dan anggur mengeluarkan kekuatannya. Bersukalah kamu pada masa itu, hai puteri-puteri Sion, dan bergembiralah di dalam Tuhan Allahmu: sebab Ia memberikan kepadamu hujan awal dengan lunaknya, dan Ia akan menurunkan kepadamu hujan, yaitu hujan awal, dan hujan akhir dalam bulan yang pertama.”

Adalah cukup jelas terlihat bahwa Allah sedang berbicara kepada umat-Nya, yaitu orang-orang yang akan memperoleh baik hujan awal maupun hujan akhir itu dalam bulan pertama.

Yoel 2 : 24 “Maka segala lantai akan penuh dengan gandum, dan segala tempat irikan akan penuh sampai tumpah dengan air anggur dan minyak.”

Ilham, tentunya, tidak berbicara dari hal perkara-perkara rohaniah saja, melainkan dari hal perkara-perkara kebendaan juga. Hujan (Kebenaran yang baru diungkapkan) oleh karenanya akan menghasilkan suatu penuaian besar jiwa-jiwa yang sama limpahnya dengan luasnya lapangan penuaian yang tersedia.

Yoel 2 : 25 – 32 “Maka Aku akan mengembalikan kepadamu hasil dari tahun-tahun yang telah dimakan habis oleh belalang, oleh ulat keridik, oleh ulat bulu, dan oleh ulat sentadu, yaitu bala tentara-Ku yang besar yang telah Kusuruhkan ke tengah-tengahmu. Maka kamu akan makan dengan limpah, dan kenyang, dan memuji-muji nama Tuhan Allahmu, yang telah melakukan keajaiban kepadamu : maka umat-Ku tidak akan pernah lagi malu. Maka kelak akan diketahui olehmu bahwa Aku berada di tengah-tengah Israel, dan bahwa Akulah Tuhan Allahmu, dan tidak ada lagi yang lain : maka umat-Ku tidak akan pernah lagi malu. Maka akan jadi kemudian sesudah itu, bahwa Aku akan menuangkan Roh-Ku ke atas segala manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, orang-orang tuamu akan bermimpi berbagai mimpi, orang-orang mudamu akan melihat berbagai khayal : maka juga ke atas hamba-hamba pelayanmu laki-laki dan perempuan pada hari-hari itu akan Ku tuangkan Roh-Ku. Maka Aku akan menunjukkan berbagai tanda ajaib di segala langit dan di bumi, darah, dan api, dan tiang-tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap, dan bulan menjadi darah, sebelum datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. Maka akan jadi kelak bahwa barangsiapa yang akan memanggil nama Tuhan ia itu akan dilepaskan: karena di dalam bukit Sion dan di Yerusalem akan terdapat kelepasan, seperti yang Tuhan firmankan, dan di dalam mereka yang lagi tinggal itu yang akan dipanggil Tuhan.”

Di sini kita lihat bahwa orang-orang yang memanggil nama Tuhan sesudah turun hujan akhir itu, kelak akan memperoleh kelepasan di atas bukit Sion dan di Yerusalem, juga di tengah-tengah mereka yang lagi tinggal itu yang akan dipanggil Tuhan.

Kata yang pertama sekali (“karena”) pada pasal berikut menunjukkan bahwa nubuatan dari pasal 2 masih berlanjut dengan pasal 3.

Yoel 3 : 1, 2 : “Karena, tengoklah, pada hari-hari itu, dan pada masa itu, apabila Aku akan mengembalikan segala orang Yehuda dan Yerusalem yang tertawan itu, Aku akan juga mengumpulkan segala bangsa dan membawa turun mereka ke dalam lembah Yehoshaphat, dan di sana Aku akan mendakwa mereka karena umat-Ku dan karena waris-Ku Israel, yang sudah mereka cerai-beraikan ke antara segala bangsa, dan telah membagi-bagikan tanah-Ku.”

Ayat-ayat ini menjelaskan tentang mengapa, bagaimana, dan bilamana umat Allah akan dilepaskan di bukit Sion dan di Yerusalem. Perkara-perkara ini, anda saksikan, akan digenapi apabila Ia membawa kembali orang-orang tawanan Yehuda dan Yerusalem itu. Kemudian ia akan membawa semua bangsa ke dalam lembah Yehoshaphat dan di sanalah Ia akan membela semua umat tawanan-Nya yang telah dicerai-beraikan oleh segala bangsa-bangsa itu ke seluruh dunia.

Yoel 3 : 3  “Maka mereka telah membuang undi bagi umat-Ku; dan telah menyerahkan seorang anak lelaki karena seorang pelacur, dan telah menjual seorang gadis karena air anggur, agar supaya mereka dapat minum.”

Ayat 3 menunjukkan perbuatan-perbuatan kekejian dunia ini.

Yoel 3 : 4 – 7 “Sesungguhnya, maka apakah yang telah engkau perbuat dengan-Ku, hai Tsur dan Sidon, dan seluruh pesisir Palestina? Maukah kamu membalas akan Daku? Dan jika kamu membalas akan Daku, maka secepat pula Aku akan mengembalikan pembalasanmu itu ke atas kepalamu sendiri; sebab kamu telah mengambil perak-Ku dan emas-Ku, dan kamu telah membawa pergi ke dalam kuil-kuilmu segala harta benda-Ku yang indah-indah dan berharga : juga orang-orang Yehuda dan orang-orang Yerusalem telah kau jual kepada orang-orang Gerika, dengan maksud agar kamu dapat menyingkirkan mereka jauh daripada perbatasan daerah mereka. Lihatlah, Aku akan membangkitkan mereka itu keluar dari tempat kemana mereka itu telah kamu jual, dan Aku akan mengembalikan pembalasanmu itu ke atas kepalamu sendiri.”

Tsur dan Sidon, dan pesisir pantai Palestina, kemudian segala bangsa itu yang telah mencerai-beraikan umat Allah, kelak akan menerima upah mereka. Apakah kelak pembalasan kepada mereka itu? Di sinilah jawabannya --

Yoel 3 : 8 – 10 “Maka Aku akan menjual anak-anakmu laki-laki dan perempuan ke dalam tangan bani Yehuda, dan mereka akan menjual kembali mereka itu kepada orang-orang Syeba, yaitu kepada suatu bangsa yang jauh negerinya : karena demikianlah firman Tuhan. Serukanlah ini di antara segala orang Kapir; Bersiaplah untuk berperang, bangkitlah segala pahlawan, semua prajurit supaya maju; hendaklah mereka itu tampil ke depan : tempalah segala mata bajakmu menjadi pedang, dan segala pisau pemangkasmu menjadi lembing : hendaklah orang yang lemah mengatakan, saya kuat.”

Oleh karena bangsa-bangsa akan mempersiapkan diri untuk perang apabila nubuatan-nubuatan ini sedang memenuhi kegenapannya, maka jelaslah terlihat bahwa senjata-senjata atom tidak akan membawakan perdamaian.

Yoel 3 : 11 “Berhimpunlah kamu bersama-sama, dan datanglah, hai segala orang kapir, dan berkumpullah kamu bersama-sama berkeliling : Bawalah turun ke sana, ya Tuhan segala pahlawan-Mu.”

Di sini kepada kita dijelaskan bahwa para pahlawan Allah kelak akan menemui bala tentara dari orang-orang kapir itu. Dan dimanakah Allah akan mengadili orang-orang itu? -- Ayat-ayat yang berikut akan memberikan jawabannya :

Yoel 3 : 12 – 14 “Hendaklah segala orang kapir itu bangun, dan hendaklah mereka itu datang ke lembah Yehoshaphat : karena di sanalah Aku akan duduk mengadili semua orang kapir dari segala penjuru. Bawalah sabitmu, sebab tuaian sudah masak : marilah, pijaklah; sebab apitan anggur sudah penuh, dan segala tempat air anggur pun sudah penuh tertumpah, sebab besarlah kejahatan mereka itu. Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan : karena hari Tuhan sudah dekat di lembah penentuan itu.”

Ya, di sini digambarkan hari penentuan itu. Orang banyak pada waktu itu akan wajib menentukan apakah akan berbakti kepada Allah lalu hidup, ataukah terus melayani Setan lalu binasa bersamanya.

Yoel 3 : 15, 16 “Matahari dan bulan akan digelapkan, dan segala bintang akan menarik kembali penyinarannya. Tuhan pun akan menderu-deru dari dalam Sion, dan dinyaringkan suara-Nya dari Yerusalem; maka segala langit dan bumi akan bergoncang : tetapi Tuhan akan menjadi tumpuan harapan bagi umat-Nya, dan kekuatan bagi bani Israel.”

Betapa besarnya hari itu yang dunia kini sedang mendekatinya, dan betapa butanya sidang sendiri terhadap kenyataan ini!

Yoel 3 : 17 – 21 “Demikian itu akan diketahui olehmu kelak bahwa Akulah Tuhan Allahmu yang berdiam di Sion, bukit kesucianku itu : pada masa itu Yerusalem akan menjadi suci, dan tak akan ada lagi orang asing yang akan berjalan melaluinya. Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa segala gunung akan meneteskan air anggur baru, dan segala bukit akan mengalirkan air susu, dan segala sungai Yehuda akan berkelimpahan airnya, dan akan muncul keluar sebuah mata air dari dalam rumah Tuhan, yang akan membasahi lembah Sitim. Maka Mesir akan menjadi suatu kebinasaan, dan Edom akan menjadi suatu padang belantara yang sunyi, karena kekejamannya melawan bani Yehuda, sebab mereka telah menumpahkan darah orang-orang yang tak bersalah di dalam negeri mereka. Tetapi Yehuda akan diam selama-lamanya, dan Yerusalem akan kekal turun temurun. Karena Aku akan menyucikan darah mereka yaitu mereka yang belum kusucikan : karena Tuhan pun diam di Sion.

Penyucian diri kita yang terakhir akan jadi di dalam negeri kita sendiri. Kitab Injil, sebagaimana anda saksikan, adalah saling berhubungan; kebenaran yang satu menjelaskan yang lainnya. Olehnya itu, maka ayat-ayat dan pasal-pasal, tidak dapat dipisahkan dari hubungan kalimatnya kalau saja semuanya itu mau dipahami dengan benar. Sesuatu pengertian yang benar tidak mungkin dapat dibentuk dengan sesuatu ayat apabila ayat itu terpisah dari kelanjutannya. Maka hanya apabila kita berpegang kepada Allah pada firman-Nya dapatlah kita dalam kebenaran mempelajari Injil itu. Kemudian kita memerlukan hanya kata-kata kunci untuk membuka rahasia-rahasia Allah. Dan di sinilah kita menemukannya.

Oleh karena itu, maka Pembangunan dan Reformasi, suatu perubahan dalam berbagai pikiran dan perbuatan adalah keperluan kita yang terbesar. Tanpa ini pastilah kita akan terdapat di antara orang-orang itu yang akan berseru “kepada gunung-gunung dan bukit-bukit batu, Timpalah atas kami, dan sembunyikanlah kami dari wajah Dia yang duduk di atas tahta itu, dan dari murka Anak Domba itu : karena  hari besar dari murka-Nya itu sudah tiba; dan siapakah yang akan dapat tahan?” — Wahyu 6 : 16, 17.

* * *

.