Saat Dari “ Masa Kesusahan” Dan Upah Dari Iman Seseorang Di Dalam Allah

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Untuk Berdoa— AJARKANLAH HANYA KEBENARAN–KEBENARAN YANG POSITIF- Saya akan membaca dari buku Christ’s Object Lessons, halaman 43, paragraf yang pertama --

“Tetapi guru dari kebenaran yang suci itu hanya dapat memberikan apa yang ia sendiri ketahui melalui pengalamannya. ‘Penabur itu menabur benihnya.’ Kristus mengajarkan kebenaran, sebab Ialah kebenaran itu.       ..... Demikian pula dengan hamba-hambanya : Barangsiapa yang hendak mengajarkan firman itu supaya hendaknya memiliki sendiri firman itu di dalam pengalaman pribadinya. ..... Dalam mengemukakan firman Allah kepada orang lain, mereka supaya tidak mengemukakannya sebagai sesuatu yang dikira-kira begitu atau sesuatu yang barangkali begini. Mereka harus menyatakan seperti halnya rasul Petrus, ‘Kami tidak mengikuti secara licik berbagai dongeng yang memperdaya apabila kami membukakan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus, melainkan kamilah sebagai saksi-saksi mata dari kebesaran-Nya itu.’ Setiap pendeta Kristus dan setiap guru harus mampu untuk mengatakan seperti Yohanes yang kekasih itu, ‘Kehidupan telah dinyatakan, dan kami telah menyaksikannya, dan menjadi saksi, dan kami menunjukkan kepadamu kehidupan kekal itu yang pernah bersama dengan Bapa, dan sekarang dinyatakan kepada kita.’ ”

Bagaimanakah seharusnya hamba-hamba Allah mengajarkan Kebenaran? Mereka harus mengajarkan Kebenaran yang positif, bukan oleh kira-kira begitu atau begini, melainkan oleh segala yang pasti. Jika mereka tidak membicarakan Kebenaran yang positif, lalu kebaikan apakah yang dapat dihasilkan? Rasul itu tidak menghotbahkan kebangkitan Kristus dan kenaikan-Nya sebagai suatu teori, melainkan sebagai suatu Kebenaran yang pasti. Jika tindakan mengajar kita berisikan hanya perkiraan-perkiraan dan berbagai barangkali dan kemungkinan, maka kita akan hanya membuang-buang waktu, tenaga, serta waktu dari mereka yang mendengarkan kita. Itu tidak akan membawa manfaat bagi siapapun, bahkan mengganggu semua orang. Kita supaya sekarang berdoa memohonkan kemampuan untuk mengajarkan hanya kebenaran-kebenaran yang positif, hanya apa yang telah kita ketahui melalui pengalaman dan kuasa.

Copyright, 1948

Hak Cipta Dijamin

V. T. HOUTEFF

SAAT DARI “MASA KESUSAHAN” DAN UPAH DARI IMAN SESEORANG DI DALAM ALLAH

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 20 September 1947

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas

Pokok pembicaraan kita untuk sore hari ini terdapat di dalam buku Daniel, pasal 11 dan pasal 12. Pasal 12 berisikan “masa kesusahan besar” itu, tetapi saat dari “masa kesusahan besar” itu terdapat di dalam pasal yang kesebelas dari buku Daniel. Pasal yang keduabelas tentunya, adalah kelanjutan dari pasal yang kesebelas. Kita akan memulai penyelidikan kita dengan :

Daniel 12 : 4 : “Tetapi akan dikau, hai Daniel, tutuplah segala perkataan ini, dan meteraikanlah kitab ini sampai kepada akhir zaman : banyak orang akan berlari pergi datang, dan pengetahuan akan dipertambahkan.”

Daniel diperintahkan supaya menutup dan memeteraikan atau menyegel buku itu sampai kepada akhir zaman. Oleh karena itu, buku itu tidaklah diperuntukkan untuk dimengerti oleh umat pada sebelum masa akhir zaman. Demikian itulah, kemudian, apabila buku itu dibuka dari meterainya lalu dapat dimengerti dapatlah kiranya diketahui, bahwa masa akhir zaman itu telah tiba.

Walaupun demikian, disamping tanda ini, masih terdapat lagi tanda tentang orang-orang yang berlari pergi datang, dan dari hal bertambahnya pengetahuan. Seluruh dunia mengetahui bahwa sepanjang tahun-tahun sejarah mendahului sejarah kita sekarang, kuda adalah merupakan alat pengangkutan dan komunikasi manusia yang tercepat, dan metode ini berlangsung sepanjang berabad-abad lamanya. Walaupun demikian malaikat itu memberitahukan kepada Daniel bahwa di dalam masa akhir zaman kelak akan terjadi suatu perubahan yang pasti, sehingga orang akan berlari ke sana sini pada masa itu. Lalu menyinggung kepada masa akhir zaman sesuai dengan ramalan nubuatan Nahum, maka Ilham menyatakan : “Kereta- kereta akan melaju di jalan-jalan, mereka akan kejar mengejar di jalan-jalan raya : mereka akan terlihat seperti obor-obor, sekaliannya itu akan berlarian seperti kilat .” Nahum 2 : 4.

Kini pengetahuan telah berkembang semenjak abad yang lalu, atau jauh sebelumnya, dan sekarang tenaga uap, minyak, dan mesin-mesin listrik telah merubah dunia dengan cepat, dan telah memungkinkan bagi orang-orang untuk berlari pergi datang dengan kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya, hal ini nyata sejelas kristal bahwa kita kini hidup di dalam masa akhir zaman itu. Tak mungkin dapat dibantah mengenai ini. Inilah kebenaran yang positif, yaitu kebenaran yang tak dapat kamu sangkal walaupun belum mempercayai Alkitab dan sejarah.

Untuk menemukan permulaan dari masa akhir zaman itu, maka kita hendaknya membaca --

Daniel 11 : 40 : “Maka pada masa akhir zaman itu raja dari Selatan kelak akan menekan dia : maka raja dari Utara akan datang menentang dia bagaikan suatu angin puyuh, dengan banyak kereta, dan dengan pasukan-pasukan kuda, dan dengan banyak kapal; maka ia akan masuk ke dalam banyak negeri, dan ia akan memasukinya di sana sini serta melewatinya.”

Bukan di dalam, melainkan pada masa akhir zaman itu akan datang raja dari Selatan menekan kepada raja dari Utara. Perang nubuatan ini, oleh karenanya, menandakan permulaan dari masa akhir zaman. Untuk mendapatkan masa pertikaian di antara dua raja itu kita perlu membaca --

Daniel 11 : 41 – 43 : “Ia akan masuk juga ke dalam Tanah yang permai itu, dan banyak negeri akan ditaklukkannya: tetapi mereka yang akan luput dari tangannya, yaitu Edom, dan Moab, dan ibu negeri bani Ammon. Ia akan membentangkan pula tangannya pada negeri-negeri : maka tanah Mesir pun tidak akan lolos. Tetapi ia akan berkuasa atas segala perbendaharaan emas dan perak, serta atas segala benda berharga dari Mesir : maka orang-orang Libia dan Ethiopia akan mengikuti langkah-langkahnya.”

Tandailah dengan teliti, bahwa pada kejatuhan raja dari Selatan itu, maka raja dari Utara lalu memperluas dan mengalahkan banyak negara; sehingga ia memasuki tanah yang permai (Palestina), namun Edom, Moab, dan bani Ammon lolos dari tangannya. Dan perlu diingat bahwa pekerjaan memenangkan perang ini adalah dimulai pada masa akhir zaman. Oleh karena itu, di dalam masa akhir zaman raja dari Selatan merosot jatuh, sementara raja dari Utara berkembang luas. Dan oleh karena pertikaian itu dimulai pada masa akhir zaman, maka kekalahan daripada yang satu dan kemenangan dari yang lainnya itu akan selesai di dalam dan selama masa akhir zaman itu.

Selanjutnya, untuk mempelajari bilamana tahun-tahun dari masa akhir zaman itu dimulai, dan siapa raja-raja dari Selatan dan Utara itu, maka segala-galanya yang perlu kau ketahui ialah kapan pertikaian yang sedemikian itu dimulai, dan siapa yang di dalam masa akhir zaman telah melepaskan Mesir dan Palestina kepada suatu kekuasaan musuh, kekuasaan apakah yang sebagai akibatnya telah menyusut selama masa akhir zaman itu, dan kekuasaan apa yang telah berkembang. Akan terdapat hanya satu jawaban, maka itu adalah : Sementara kerajaan Ottoman terus menyusut semenjak tahun 1669 T.M.,  maka kerajaan Inggris terus berkembang, dan ia pada waktu ini memerintah atas Mesir dan Palestina. Oleh karena itu, pada waktu ini Turki adalah raja dari Selatan, dan Britania Raya, raja dari Utara; maka sesuai dengan pertikaian nubuatan ini, masa akhir zaman itu akan dimulai pada permulaan abad ke delapan belas.

Berikut ini adalah sebuah peta yang menggambarkan munculnya dan jatuhnya kerajaan Ottoman (Turki). Perhatikan kepadanya, pelajarilah. Dan pada gambar berikutnya terdapat perluasan dari kerajaan Inggris selama masa sejarah yang sama.

__ GAMBAR ___

__ GAMBAR ___

(Diambil dari The Miracle of England, oleh Andre Maurois, Penerbit Harper & Brothers)

Ini, Saudara saksikan, adalah kebenaran yang positif, bukanlah sesuatu yang dikira-kira, bukanlah suatu teori, bukan suatu hasil pikiran jangka panjang.

Selanjutnya perhatikan bahwa Edom dan Moab berhasil luput dari tangannya. Sesungguhnya, raja dari Utara akan kehilangan mereka.

Tetapi sebagaimana, perang dunia kedua, telah membawa perubahan-perubahan pertama bagi Britania Raya, dan sebagaimana kita saksikan dia di sini di dalam nubuatan ini, maka bagiannya di dalam Perang Dunia kedua harus juga terdapat di dalam Daniel pasal 11. Marilah kita selanjutnya mempelajari ayat-ayat yang tersisa dari pasal itu.

Daniel 11 : 44 : “Tetapi kabar-kabar dari sebelah timur dan dari sebelah Utara akan merisaukan dia : oleh sebab itu ia akan keluar dengan amat besar amarahnya hendak membinasakan, dan hendak menumpas banyak orang.”

 Di dalam masa akhir zaman, setelah berhasil menghanyutkan negara-negara yang disebut terdahulu, maka raja dari Utara kembali terlihat di dalam suatu pertikaian, tetapi bukan melawan raja dari selatan. Ia terbawa ke dalam pertikaian yang terakhir ini oleh apa yang dilaporkan kepadanya dari timur dan dari Utara. Kini Perang Dunia II itu berkembang dari arah-arah yang telah ditunjukkan oleh Ilham, yaitu Jerman di utara, dan Jepang di Timur, di samping Rusia di ujung Utara, fakta-fakta yang masih segar di dalam ingatan kita adalah terikat untuk menyingkirkan semua keragu-raguan bahwa Perang Dunia II itulah satu-satunya yang dinubuatkan di sini. Dan kita hendaknya jangan lupa bahwa Perang Dunia II itu belum benar-benar berakhir, sehingga ia masih lagi akan berakhir. Saya katakan, bahwa dengan melihat kepada fakta-fakta ini yang kini diketahui di seluruh dunia, maka adalah sukar bagi seseorang untuk menyangkal akan apa yang telah dikemukakan di sini.

Daniel 11 : 45 : “Maka ia akan mendirikan kaabah istananya di antara kedua laut di bukit kesucian yang permai itu; namun ia akan sampai pada ajalnya, dan tak seorangpun akan menolongnya.”

Kini struktur ekonomi Britania Raya itu sedang dalam bahaya kejatuhan, maka sebagaimana kerajaannya sedang merosot dengan cepat, kita khawatir jika  kegenapan dari ayat 45 mungkin sudah makin dekat dari yang diperkirakan orang. Kalau saja orang-orang yang memimpin kerajaan itu, dan juga para pemimpin bangsa kita sendiri dapat mengetahui dan mengerti nubuatan, maka kita percaya Britania Raya akan dapat keluar dengan kemenangan seperti yang dilakukan oleh Nineweh di masa lalu sesudah peristiwa besar Yunus.

Kita semua mengetahui bahwa Britania Raya sudah sering ditolong oleh Amerika Serikat lebih daripada yang lainnya. Namun jika kita dapat memahami ayat ini dengan benar, maka peristiwa-peristiwa itu yang sesungguhnya hanya merupakan kelanjutan dari peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam ayat 44, maka raja itu kelak akan pasti sampai kepada ajalnya dan tak seorang pun akan menolongnya. Ini mungkin akan jadi sebelum Perang Dunia Kedua selengkapnya berakhir, dan bahkan mungkin juga tidak. Semua ini kami kumpulkan dari kenyataan bahwa peristiwa dari ayat 44 adalah bertalian dengan peristiwa dari ayat 45. Ilham tampaknya tidak memberikan waktu di antara ayat 44 dan ayat 45. Kita tidak mengetahui bagian-bagian mana yang kelak akan diambil oleh perang itu, namun kita mengetahui bahwa nubuatan-nubuatan Alkitab tidak pernah gagal.

Mengenai pendirian kaabah istananya di bukit kesucian yang permai itu, ini belum cukup jelas, sebab mendirikan kaabah-kaabah istananya sebelum ia tiba pada ajalnya tidak perlu berarti memindahkan tahta pemerintahannya ke sana. Ini dapat diartikan memiliki suatu cabang dari istananya di sana. Jika ia akan mendirikan kaabah-kaabahnya di sana sementara Mikhael akan bangkit berdiri, maka kalaupun demikian, maka pada masa itu satu-satunya lokasi selain daripada Tanah yang Suci itu yang kita ketahui, adalah di bukit Sinai, yaitu di antara Laut Tengah dan Laut Merah.

Dari penyelidikan terhadap Daniel pasal 11, kita memperoleh banyak kebenaran yang positif, yaitu :

(1).    bahwa masa akhir zaman dimulai di dalam abad yang ke delapan belas;

(2).    bahwa raja dari selatan itu adalah Kerajaan Ottoman;

(3).    bahwa raja dari utara pada waktu ini khususnya adalah Britania Raya;

(4).    bahwa Perang Dunia Kedua adalah perang yang terdapat dalam Daniel pasal 11.

Kini bahwa nubuatan Daniel pasal 11 itu berlanjut sampai dengan pasal 12, maka kita akan membuka pada ayat pertama itu.

Daniel 12:1 “Maka pada masa itu akan bangkit berdiri Mikhael, Penghulu besar itu yang akan membela segala bani bangsamu : maka akan terjadi suatu masa kesusahan, yang sedemikian itu belum pernah terjadi semenjak berdirinya sesuatu bangsa sampai kepada masa itu : maka pada masa itu segala bangsamu kelak akan diluputkan, yaitu setiap orang yang didapati tertulis namanya di dalam buku.”

Pada masa itu (artinya, pada masa raja dari Utara itu datang kepada ajalnya dan tak seorang pun menolongnya) akan bangkit berdiri Mikhael; dan pada masa yang sama ini juga akan terjadi suatu kesusahan yang sedemikian itu belum pernah jadi sampai kepada saat itu. Hanya umat Allah, yang nama-namanya tercatat di dalam kitab, kelak akan diluputkan. Tidak ada lagi yang lain.

Penyelidikan ini membawa kita secara langkah demi langkah sampai kepada masa kita sendiri di waktu ini. Melalui penyelidikan ini kita saksikan bahwa masa kesukaran itu hanyalah selangkah lagi di depan, bahwa satu-satunya peristiwa yang masih akan digenapi sebelum dimulainya masa kesukaran itu ialah raja dari utara itu sampai kepada ajalnya. Kemudian menyusul upah dari mereka yang setia.

Alangkah hikmahnya masa itu dimana kita akan sampai kesana, Saudara-Saudariku. Sadarkah anda bahwa jika tidak engkau berjuang sekarang untuk berusaha menempatkan namamu di dalam kitab itu, maka ia itu mungkin akan terlambat untuk selamanya? Dan bukankah lebih baik memiliki namamu terdaftar di sana sekalipun masa kesukaran besar itu masih seratus tahun lagi di depan? Sekaranglah masanya untuk bertindak. Sekarang hari kelepasan itu ditawarkan ke hadapanmu. Hari ini Ilham menghimbau; jika engkau mendengar suara-Nya janganlah keraskan hatimu. Hanya orang-orang yang mematuhi Firman Allah yang telah dinyatakan akan memperoleh kelepasan dan damai; lainnya tidak.

berjuang sekarang untuk berusaha menempatkan namamu di dalam kitab itu, maka ia itu mungkin akan terlambat untuk selamanya? Dan bukankah lebih baik memiliki namamu terdaftar di sana sekalipun masa kesukaran besar itu masih seratus tahun lagi di depan? Sekaranglah masanya untuk bertindak. Sekarang hari kelepasan itu ditawarkan ke hadapanmu. Hari ini Ilham menghimbau; jika engkau mendengar suara-Nya janganlah keraskan hatimu. Hanya orang-orang yang mematuhi Firman Allah yang telah dinyatakan akan memperoleh kelepasan dan damai; lainnya tidak.

Daniel 12:2  “Maka banyak orang dari mereka yang tidur di dalam lebu bumi akan dibangkitkan, sebagian kepada hidup yang kekal, dan sebagian kepada kehinaan dan kecelaan yang kekal.”

Di sini kepada kita diceritakan bahwa di dalam masa kesukaran itu mereka ini akan bangkit, sebagian untuk hidup selama-lamanya dan sebagiannya untuk mati kembali.

Sadarkah anda sekarang bahwa bukan hanya masa kesukaran besar itu yang telah dekat di depan pintu, melainkan juga kebangkitan istimewa ini? Dapatkah anda betul-betul melihat bahwa di dalam masa kesusahan besar itu, sementara orang-orang suci yang hidup sedang dilindungi orang-orang mati ini yang bangkit “bagi kehidupan kekal” juga dilepaskan dari kubur-kubur mereka? Yakinkah anda bahwa masa kesusahan besar ini adalah di dalam ‘hari Tuhan yang besar dan mengerikan’, yaitu hari yang diumumkan oleh nabi Eliyah yang dijanjikan? Adakah Saudara betul-betul mengetahui bahwa ia akan mengembalikan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya? Supaya jangan Tuhan memalu “bumi dengan suatu kutuk.” Maleakhi 4 : 5, 6. Apakah anda menyaksikan bahwa nabi itu muncul pada sesuatu hari dimana ia akan dapat mengembalikan segala perkara, segala perkara yang telah hilang karena dosa, termasuk pula Kerajaan itu? Tahukah anda bahwa kebangkitan Daniel 12 bukanlah kebangkitan yang sama dengan kebangkitan pada 1 Tesalonika dan Wahyu 20 : 5?

1 Tesalonika 4 : 16 : “Karena Tuhan sendiri akan

Wahyu 20 : 4 – 6 : “Maka aku tampak tahta-tahta, dan mereka yang duduk di atasnya, dan Penghakiman telah diserahkan kepada mereka : dan lagi aku tampak jiwa-jiwa dari mereka yang telah dipancung kepalanya sebab menjadi saksi bagi Yesus, dan firman Allah, dan yang tidak menyembah binatang itu, atau pun patungnya, atau pun menerima tandanya pada dahi-dahi mereka, atau pun di tangannya; maka mereka hidup dan memerintah bersama Kristus seribu tahun lamanya. Tetapi segala orang mati lainnya tiada hidup balik sebelum genap masa seribu tahun itu. Inilah kebangkitan yang pertama itu . Berbahagialah dan kuduslah dia yang memperoleh bagian dalam kebangkitan pertama itu : terhadap yang sedemikian mati yang kedua tidak akan berkuasa atas mereka : tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan akan memerintah bersama Dia seribu tahun lamanya.”

Rasul Paulus ternyata membicarakan dari hal kebangkitan yang sama dengan yang dibicarakan oleh rasul Yohanes sebab di dalamnya hanya orang-orang suci yang dibangkitkan. Gambaran Paulus dan Yohanes itu membuat jelas bahwa mereka ini bangkit pada permulaan masa seribu tahun itu. Ini dari kenyataan-kenyataan dapat kita saksikan, bahwa mereka itu hidup bersama Kristus seribu tahun lamanya, dan bahwa mereka dijemput untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa, bahwa mereka dalam perjalanan untuk hidup bersama Kristus sepanjang masa seribu tahun itu, bukan Kristus bersama mereka.

Kini untuk menggariskan semua kebangkitan itu satu demi satu, maka kita harus memperhitungkan juga Kebangkitan yang dari buku Yeheskiel itu.

Yeheskiel 37 : 1, 11 – 14 : “Tangan Tuhan berada di atasku, lalu membawa aku keluar di dalam Roh Tuhan, lalu didudukkannya aku di tengah-tengah lembah yang penuh dengan tulang-tulang orang mati. ..... Kemudian firman-Nya kepadaku, hai Anak Manusia, bahwa tulang-tulang ini adalah segenap

isi rumah Israel; bahwasanya, kata mereka itu, Tulang-tulang kami sudah kering, dan harapan kami sudah hilang : kami telah putus sama sekali bagian kami. Sebab itu bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, demikianlah firman Tuhan Allah; Tengoklah hai umat-Ku, Aku hendak membuka segala kuburmu, dan membangkitkan kamu keluar dari kubur-kuburmu, lalu menghantarkan kamu ke dalam negeri Israel. Maka akan diketahui olehmu bahwa Akulah Tuhan, apabila sudah Aku membuka segala kuburmu, hai umat-Ku, lalu menghantarkan kamu naik keluar dari kubur-kuburmu, dan akan menaruh Roh-Ku di dalammu, maka kamu akan hidup, dan Aku akan menempatkan kamu di dalam negerimu sendiri : pada masa itu kelak diketahui olehmu bahwa akulah Tuhan telah berfirman dan telah berbuat begitu, demikianlah firman Tuhan.”

Di dalam kebangkitan ini hanyalah umat Allah sendiri, yaitu Israel, yang akan bangkit tanpa seorang berdosa pun di antaranya. Lagi pula, mereka ini tidak menemui Tuhan di angkasa; mereka dibawa ke negeri Israel, yaitu Palestina. Olehnya itu, maka kebangkitan ini, bukanlah kebangkitan yang sama seperti pada 1 Tesalonika, atau pada Wahyu, atau pun pada Daniel pasal 12. Ini harus merupakan suatu kebangkitan tersendiri.

Marilah kita kembali kepada --

Daniel 12 : 1 – 3 : “Maka pada masa itu akan bangkit berdiri Mikhael, Penghulu besar itu yang akan membela segala bani bangsamu : maka akan terjadi suatu masa kesusahan, yang sedemikian itu belum pernah terjadi semenjak berdirinya sesuatu bangsa sampai kepada hari itu : maka pada masa itu segala bangsamu kelak akan diluputkan, yaitu setiap orang yang didapati tertulis namanya di dalam buku. Maka banyak orang dari mereka yang tidur di dalam lebu bumi akan dibangkitkan, sebagian kepada hidup yang kekal, dan sebagian kepada kehinaan dan kecelaan yang kekal. Maka mereka yang bijaksana akan bersinar-sinar seperti cerahnya terang di langit; dan mereka yang membalikkan banyak orang kepada kebenaran akan seperti bintang-bintang kekal selama-lamanya.”

Di dalam tiga ayat ini terdapat dengan jelas beberapa perkara :

(1).  Hanya mereka yang nama-namanya telah terdaftar di dalam kitab-kitab akan luput; oleh karena itu tidak terdapat seorang ‘bodoh’ pun di antaranya;

(2).  Tetapi, orang-orang yang bangkit itu, adalah bercampur, baik yang bodoh maupun yang bijaksana muncul keluar bersama-sama;

(3).  Ucapan yang berbunyi, ”maka mereka yang bijaksana (mengandung arti bahwa sebagian di antaranya adalah orang-orang bodoh) akan bersinar-sinar bagaikan cerahnya terang di langit” menunjukkan bahwa “orang-orang yang bijaksana” ini adalah dari antara mereka yang bangkit itu;

(4).  Bahwa jika orang-orang bijaksana itu adalah dari antara orang-orang yang dibangkitkan dan mereka membalikkan banyak orang kepada kebenaran, maka mereka harus dibangkitkan di dalam masa kasihan, yaitu dalam masa penyelamatan.

“Tugasmu, tugasku, tidak akan berhenti dengan hidup ini. Untuk sementara kita boleh beristirahat di dalam kubur, tetapi, apabila panggilan datang, maka kita kelak, di dalam kerajaan Allah, akan menyandang tugas kita sekali lagi.” Testimonies, vol. 7, p. 17.

Daniel 12 : 4, 10 : “Tetapi akan dikau, hai Daniel, tutuplah olehmu segala perkataan itu, dan meteraikanlah kitab itu, sampai kepada masa akhir zaman : banyak orang akan berlari pergi datang, dan pengetahuan akan dipertambahkan. Banyak orang akan disucikan, dan diputihkan dan dicobai; tetapi orang-orang jahat akan makin melakukan kejahatannya : dan tak seorang pun dari orang-orang jahat itu akan dapat mengerti; tetapi orang-orang bijaksana itulah yang akan mengerti.”

Sekarang apakah yang dimaksudkan dengan menjadi bijaksana? -- Kita kembali kepada --

Matius 25 : 1 – 4 : “Kemudian kelak kerajaan surga diumpamakan dengan sepuluh anak dara, yang membawa pelitanya, lalu pergi keluar mengelu-elukan pengantin laki-laki. Lima dari antaranya adalah bijaksana, dan lima yang bodoh.  Mereka yang bodoh itu membawa lampu-lampunya, tetapi tidak membawa minyak sertanya : tetapi mereka yang bijaksana membawa minyak di dalam botol-botolnya bersama-sama dengan lampu-lampunya.”

Di sini kita saksikan bahwa mereka yang bijaksana itu adalah orang-orang yang membawa minyak tambahan, yaitu tambahan Kebenaran yang menerangi sisa perjalanan mereka. Akhirnya, tampak jelas bahwa kebangkitan campuran ini adalah merupakan suatu ujian; artinya, semua mereka diberikan kesempatan untuk menjadi bijaksana, untuk membalikkan banyak orang kepada kebenaran, tetapi ternyata hanya sebagian dari antaranya yang melakukannya. Sebagian dari mereka kembali jatuh ke dalam dosa, dan oleh karena itulah mereka bangkit kepada kehinaan dan kecelaan yang kekal (pendurhakaan yang kekal), tetapi orang-orang bijaksana itu bangkit bagi hidup kekal, tidak pernah lagi mati. Ini menunjukkan dengan jelas bahwa orang-orang yang menyerahkan dirinya kepada kejahatan sampai kepada saat kematiannya tidak akan berbalik kepada kebenaran walaupun kepada mereka diberikan kesempatan kedua kalinya. Minyak tambahan itu (Kebenaran bagi zaman ini) adalah yang menentukan nasib seseorang. Mereka yang bijaksana kelak akan memeluk ‘Kebenaran Tambahan itu’, sementara mereka yang bodoh tidak melakukannya. Dosa sesungguhnya adalah suatu rahasia!

* * *

.