.
TUNAS, BUKAN BENALU
Kepada Saudara-Saudara MAHK Dimanapun Berada
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Oleh karena kepada kita sering ditanyakan apa yang dimaksudkan dengan “D” di dalam buku-buku kecil Amaran Sekarang dalam hubungannya dengan sebutan “Masehi Advent Hari Ketujuh”, maka kami akan berusaha menjelaskannya. “D” itu menunjukkan Davidian. Para penerbit, seringkali tidak mencetak nama itu selengkapnya, melainkan hanya menggunakan bentuk singkatan “D” saja apabila ruangan sangat terbatas.
Pada dasarnya kita semua adalah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh. Semenjak Saudara-Saudara pemimpin Organisasi Masehi Advent Hari Ketujuh menolak tambahan pekabaran terhadap Pekabaran Malaikat Yang Ketiga (Early Writings, p. 277) dalam cara yang sama seperti halnya umat Yahudi dahulu menolak Injil Kristus, dan seperti halnya gereja-gereja yang terkenal telah menolak pekabaran-pekabaran yang mengikutinya kemudian, maka kita pada dasarnya adalah tetap orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh. Kita berpisah dari gereja induk disebabkan karena saudara-saudara yang “suam” dengan suara mayoritas telah melepaskan keanggotaan kita, dan telah menempatkan penjagaan pada pintu-pintu gereja untuk menjamin agar supaya kita tidak dapat memasuki gedung gereja pada hari Sabat. Terbukti mereka telah melakukan semua perkara ini dengan maksud untuk memaksa kita meninggalkan Kebenaran Tuhan yang telah diungkapkan, dan juga untuk menakut-nakuti orang-orang yang berpegang kepada Kebenaran Sekarang dan orang-orang yang mungkin menyelidiki bagi dirinya lalu menerima pekabaran mengenai jam itu. Tidak terdapat alasan lain bagi penyingkiran kita.
Oleh karena kita tidak dapat memberikan punggung kita kepada ‘makanan pada masanya’ kiriman Allah, maka kita tentunya, dengan terpaksa harus menambahkan Davidian kepada nama Masehi Advent Hari Ketujuh itu, agar supaya kita tidak dituduh dengan penyalah-gunaan nama itu. Namun demikian, kita tidak pernah, memisahkan diri dari persekutuan organisasi. Sebagai umat kita masih terus mendatangi gereja-gereja dari persekutuan organisasi apabila kita tidak dihalangi masuk.
Pekerjaan kita adalah terbatas di dalam persekutuan organisasi kita saja seperti halnya Yohanes dan Kristus di dalam persekutuan organisasi mereka dahulu. Oleh karena itu landasan kepercayaan-kepercayaan kita adalah sama seperti yang dipunyai oleh persekutuan organisasi, dengan hanya pengecualian dari hal doktrin kebenaran-kebenaran tambahan yang dibawakan kepada kita oleh pekabaran tambahan itu. Olehnya itu, berbagai keadaan, telah menempatkan kita dalam suatu situasi yang sama dengan situasinya para rasul dahulu : Landasan kepercayaan-kepercayaan mereka, juga, adalah landasan kepercayaan-kepercayaan dari orang-orang Yahudi dan sebagai tambahan terhadap semuanya ini, mereka memiliki Injil Kristus.
Untuk melemparkan celaan serta membuat orang berprasangka terhadap pekabaran yang dikirimkan dari Surga itu, maka pertentangan itu secara mencemoohkan menyebutkan kita sebagai “benalu.” Namun justru, ucapan mereka yang melawan kita itulah, yang membuktikan kita pada pihak yang benar dan mereka yang salah. Kalau saja bukan disebut “benalu”, maka sidang Kristen tidak akan pernah ada, tidak pernah, bahkan gereja-gereja Protestan maupun Masehi Advent Hari Ketujuh pun tidak akan pernah muncul berdiri.
Demikianlah kita bersyukur kepada Allah bahwa kita telah memiliki keteguhan pendirian untuk tidak bergantung kepada lengan daging (tidak berpegang kepada kata-kata para imam dan rabi, seperti halnya di masa lalu, melainkan kita menyelidikinya sendiri, secara pribadi untuk mengetahui apakah sebenarnya Kebenaran itu) lalu teguh menahan semua celaan seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang telah mendahului kita.
Disinilah dimana ucapan nabi Yesaya itu berlaku dengan tepatnya dan pada waktunya sebagai berikut : “Sesungguhnya, kebenaran telah gagal; dan dia yang telah meninggalkan kejahatan telah membuat dirinya sendiri jatuh menjadi mangsa : maka Tuhan melihatnya, dan hal ini sangat mengecewakan Dia, bahwa tiada terdapat keadilan.” Yesaya 59 : 15.
Tetapi, kebenaran tentang hal itu, adalah bahwa yang disebut benalu-benalu itu sesungguhnya adalah tunas-tunas muda. Maka marilah kita coba mengenangkan bahwa seperti halnya sebuah pohon mati apabila ia gagal mengeluarkan sesuatu tunasnya pada setiap musim, maka demikian pula halnya sesuatu sidang akan mati apabila ia gagal untuk mengembangkan dirinya dengan Kebenaran tambahan dari surga. Bahkan dunia pun mengetahui bahwa tunas-tunas itulah yang senantiasa mempertahankan sidang itu hidup dan bebas, dan bahwa tunas-tunas senantiasa berkehendak demikian. Olehnya itu kita merasa sangat terhormat menjadi tunas-tunas yang terus bertumbuh daripada pucuk-pucuk yang tidur.
Yah, adalah suatu kehormatan bagi kita jika dianiaya, diejek-ejek, dan dipermalukan karena sebab Kristus dan Kebenaran-Nya. Demikianlah Yesus mengatakan : “Berbahagialah kamu, apabila orang kelak akan membencimu, dan apabila mereka akan memisahkan kamu dari persekutuannya, dan apabila mereka akan mencela kamu, lalu mencoret akan namamu sebagai penjahat, karena sebab Anak Manusia. Bersuka citalah kamu pada masa itu, dan berlompat-lompatlah kegembiraan: sebab, tengoklah, besarlah pahalamu di dalam surga : karena sedemikian ini pula yang telah dilakukan segala nenek moyang mereka itu terhadap segala nabi.”—Lukas 6 : 22, 23.
“Dengarlah akan firman Tuhan, hai kamu yang gentar akan firman-Nya; Saudara-saudaramu yang membenci kamu, yang mengucilkan kamu karena kamu menghormati nama-Ku, telah mengatakan, Biarlah nama Tuhan dipermuliakan; tetapi Ia akan muncul bagi kesukaan kamu, dan mereka itu kelak akan malu.” Yesaya 66 : 5.
“Maka segala raja akan menjadi bapa-bapa pengasuhmu, dan segala permaisurinya akan menjadi ibu-ibu pengasuhmu : mereka akan menyembah sujud ke hadapanmu dengan muka sampai ke tanah, dan mereka akan menjilat debu kakimu; maka akan diketahui olehmu bahwa Akulah Tuhan : karena mereka tidak akan malu, yaitu mereka yang menantikan Daku.
“Dapatkah jarahan itu diambil kembali dari tangan orang perkasa, atau dapatkah lolos tawanan dari orang gagah? Tetapi demikianlah firman Tuhan, Bahkan tawanan dari orang perkasa sekalipun kelak akan terlepas, dan bahkan walaupun jarahan dari orang yang terkuat sekalipun akan dibebaskan; karena Aku akan bergumul dengan dia yang telah bergumul denganmu, maka Aku akan menyelamatkan segala anakmu.” Yesaya 49 : 23 – 25.
Jelaslah terlihat bahwa orang-orang yang mengucilkan Saudara-Saudara pemelihara kebenaran dari tengah-tengahnya, sedang melakukan semuanya itu dibawah perintah si Jahat, karena mereka yang sungguh-sungguh memperhatikan perintah Tuhan, tidak akan mencampakkan keluar, bahkan “lalang” sekalipun. Mereka memahami bahwa tugas pembersihan sidang hanya berada di tangan malaikat-malaikat saja.
“Lalu aku tampak malaikat yang ketiga itu. Kata malaikat pengantarku, ‘Sangatlah menakutkan pekerjaannya. Sangat mengerikan misinya. Ia adalah malaikat yang akan memisah-misahkan gandum dari antara lalang, lalu memeteraikan, atau mengikat, gandum itu bagi lumbung surga. Semua perkara ini hendaklah memikat seluruh ingatan, dan seluruh perhatian.” Early Writings, p. 118.
“Dan lagi, Kerajaan surga itu seumpama pukat, yang dilemparkan orang ke dalam laut, dan yang mengumpulkan berjenis-jenis ikan : Yang mana, apabila penuh, ditariknya ke pantai, lalu mereka itu duduk memilih, yaitu yang baik ditaruhnya di dalam keranjang-keranjang, tetapi yang tidak baik dibuangkannya. Demikianlah akan jadi pada kesudahan dunia : malaikat-malaikat akan keluar ke segala tempat, memisahkan orang jahat dari antara orang yang benar, lalu akan melemparkan mereka itu ke dalam dapur yang berapi : di sana kelak ada tangisan dan keretak gigi.” Matius 13 : 47 – 50.
Demikianlah apakah kita benar atau apakah kita salah, kita mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan Saudara-saudara itu adalah tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Pelopor-pelopor dari iman Kristen telah menyerahkan hidup mereka bagi kepentingan Kebenaran, maka mengapakah tidak akan kita lakukan juga demikian?
Kini untuk menguji apakah kita betul orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh atau bukan, maka biarlah saya mencoba menyajikan ke hadapanmu dasar-dasar kepercayaan kita diambil dari buku kecil, “Dasar-Dasar Kepercayaan dan Petunjuk.” Di sini dapat Saudara catat bahwa keseluruhan daftar dari dasar-dasar kepercayaan adalah dikutip dari buku tahunan dari Organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Dan mengapa? -- hanyalah karena kepercayaan-kepercayan mereka adalah kepercayaan-kepercayaan kita, juga. Kemudian akan dapat Saudara catat doktrin kebenaran-kebenaran tambahan yang mengikutinya.
KEPERCAYAAN-KEPERCAYAAN DASAR DAVIDIAN MASEHI ADVENT HARI KETUJUH
Karena muncul dalam tahun 1930 dari dalam madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (“sidangnya orang-orang Laodikea”), maka Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh senantiasa melibatkan diri pada tugas nubuatan (yang diramalkan pada Yesaya 52 : 1) mempersiapkan sidang Laodikea, yaitu sidang yang terakhir dengan “lalang-lalang” di antara “gandum”, bagi pemberitaan Injil yang terakhir “ke seluruh dunia.” Matius 14 : 14.
Persekutuan ini, bersama-sama dengan madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menganut “kepercayaan-kepercayaan dasar tertentu, yang ciri-ciri utamanya bersama-sama dengan sebagian petunjuk-petunjuk Alkitab yang menjadi landasannya”, pada dasarnya terinci sebagai berikut:
1. Bahwa Alkitab Wasiat Lama dan wasiat Baru telah dikaruniakan oleh ilham Allah, berisikan suatu wahyu kehendak-Nya yang serba lengkap bagi manusia, dan merupakan satu-satunya peraturan iman dan perbuatan yang tidak keliru. 2 Timotius 3 : 15 – 17.
2. Bahwa Ke-Allahan, atau Trinitas itu, adalah terdiri dari Bapa Yang Kekal, yaitu seorang pribadi, Mahluk rohani, maha kuasa, maha hadir, maha tahu, yang tak terbatas dalam kebijaksanaan dan kasih sayang; Tuhan Yesus Kristus, Putera dari Bapa Yang Kekal itu, yang oleh-Nya segala perkara telah diciptakan dan oleh-Nya juga penyelamatan daripada penebusan orang-orang yang ditebus akan diselesaikan; Roh Suci, yaitu orang pribadi yang ketiga dari Ke-Allahan, yaitu kuasa pembaharuan yang besar dalam pekerjaan penebusan. Matius 28 : 19.
3. Bahwa Yesus Kristus itu sesungguhnya Allah, karena sifat alamiah dan wujud-Nya adalah sama dengan Bapa Yang Kekal itu. Sambil mempertahankan sifat alamiah keilahian-Nya Ia telah mengenakan pada diri-Nya sifat alamiah dari keluarga manusia, Ia telah hidup di bumi sebagai manusia, memberi contoh dalam hidup-Nya sebagai Teladan prinsip-prinsip kebenaran bagi kita, membuktikan hubungan-Nya dengan Allah melalui berbagai mujizat-mujizat yang besar, telah mati karena dosa-dosa kita di atas kayu salib, telah bangkit dari kematian, dan telah naik kepada Bapa, dimana Ia hidup selamanya menjadi perantara kita. Yohanes 1 : 1, 14; Ibrani 2 : 9 – 18; 8 : 1, 2; 4 : 14 –16; 7 : 25.
4. Bahwa untuk memperoleh selamat setiap orang harus mengalami kelahiran yang baru; bahwa ini meliputi suatu perubahan hidup dan tabiat yang menyeluruh oleh kuasa ciptaan kembali Allah melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 3 : 16; Matius 18 : 3; Kisah Rasul-Rasul 2 : 37 – 39.
5. Bahwa baptisan adalah suatu peraturan gereja Kristen yang akan menyusul pertobatan dan pengampunan dosa-dosa. Oleh mematuhinya iman akan diperlihatkan dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus. Bahwa bentuk baptisan yang sepatutnya ialah dengan diselamkan. Roma 6 : 1 – 6; Kisah Rasul-Rasul 16 : 30 – 33.
6. Bahwa kehendak Allah yang berkaitan dengan perilaku moral dapat dipahami di dalam hukum dari sepuluh perintah-Nya; bahwa sekaliannya ini merupakan peraturan-peraturan moral yang besar, yang tidak dapat diubahkan, yang mengikat terhadap semua orang, pada segala zaman. Keluaran 20 : 1 – 17.
7. Bahwa perintah yang keempat dari hukum yang tak dapat berubah ini mewajibkan memperingati Sabat hari yang ketujuh. Lembaga kesucian ini merupakan suatu peringatan akan kejadian bumi dan suatu tanda penyucian, yaitu tanda orang percaya berhenti dari segala pekerjaan dosanya sendiri, dan masuknya ia ke dalam perhentian jiwa yang Yesus janjikan kepada mereka yang datang kepada-Nya. Kejadian 2 : 1 – 3; Keluaran 20 : 8 – 11; 31 : 12 – 17; Ibrani 4 : 1 – 10.
8. Bahwa hukum sepuluh perintah itu menunjukkan dosa, dan sangsinya adalah kematian. Hukum itu tidak dapat menyelamatkan pelanggar hukum dari dosanya, juga tidak dapat memberikan kuasa untuk menghalanginya supaya tidak berbuat dosa. Dalam kasih dan kemurahan yang tak terhingga, Allah menyediakan suatu jalan oleh mana hal ini dapat terlaksana. Ia menyediakan suatu pengganti, yaitu Kristus Yang Benar itu, untuk mati demi kepentingan manusia, dengan ‘membuat-Nya menjadi berdosa bagi kita, yaitu Dia yang tidak pernah mengenal dosa; agar kita dapat dibuat menjadi kebenaran daripada Allah di dalam Dia.’ 2 Korintus 5 : 21. Orang itu akan dibenarkan, bukan oleh mematuhi hukum, melainkan oleh anugerah yang ada di dalam Kristus Yesus. Oleh menerima Kristus, maka manusia diperdamaikan dengan Allah, dibenarkan oleh darah-Nya untuk dosa-dosa yang sudah lalu, dan diselamatkan dari kuasa dosa oleh Kristus yang tinggal dalam hidupnya. Dengan demikian Injil menjadi ‘kuasa Allah bagi penyelamatan setiap orang yang percaya.’ Roma 1 : 16 Pengalaman ini dilaksanakan oleh Roh Suci utusan Ilahi itu, yang akan membuat orang insyaf akan dosa lalu membawa kepada Pemikul Dosa itu, yang memasukkan orang percaya ke dalam hubungan perjanjian yang baru, dimana hukum Allah akan tertulis di dalam hatinya, lalu melalui kuasa yang memungkinkan dari Kristus, hidupnya akan dibawa ke dalam penyesuaian dengan peraturan-peraturan Ilahi. Kehormatan dan kebaikan daripada perubahan yang ajaib ini sepenuhnya menjadi milik Kristus. 1 Yohanes 2 : 1, 2; 3 : 4; Roma 3 : 20; 5 : 8 - 10; 7 : 7; Efesus 2 : 8 – 10; 3 : 17; Galatia 2 : 20; Ibrani 8 : 8 – 12.
9. Bahwa Allah ‘saja yang memiliki sifat tiada mati.’ 1 Timotius 6 : 15. Manusia yang fana memiliki suatu sifat alamiah yang penuh dosa dan bersifat mati. Hidup kekal ialah karunia Allah melalui iman dalam Kristus. Roma 6 : 23. ‘Barangsiapa memiliki Putera ia juga memiliki kehidupan.’ 1 Yohanes 5: 12. Sifat tiada mati diberikan pada orang-orang benar pada kedatangan Kristus yang kedua kali. Apabila orang-orang mati yang benar bangkit dari kubur dan orang-orang hidup yang benar diubahkan untuk menyambut Tuhan. Kemudian pada waktu itu orang-orang yang tergolong setia ‘mengenakan sifat tiada mati.’ 1 Korintus 15 : 51 – 55.
10. Bahwa kondisi manusia dalam kematian adalah suatu keadaan tidak sadar. Bahwa semua orang, yang baik maupun yang jahat, tetap tinggal di dalam kubur semenjak dari kematian sampai kepada kebangkitan. Pengkhotbah 9 : 5, 6; Mazmur 146 : 3, 4; Yohanes 5 : 28, 29.
11. Bahwa akan ada suatu kebangkitan baik kebangkitan orang-orang benar maupun kebangkitan orang-orang yang tidak benar. Kebangkitan orang-orang benar akan terjadi pada kedatangan Kristus yang kedua kali; kebangkitan orang-orang yang tidak benar akan terjadi seribu tahun kemudian, sesudah millenium berakhir. Yohanes 5 : 28, 29; 1 Tesalonika 4 : 13 – 18; Wahyu 20 : 5 – 10.
12. Bahwa pada akhirnya orang-orang yang tidak bertobat, termasuk Setan, pencipta dosa itu, akan, dimusnahkan oleh api-api dari hari terakhir, sampai menjadi tidak ada, sehingga menjadi seolah-olah sekaliannya itu belum pernah ada, dengan demikian menyucikan alam milik Allah ini dari dosa dan dari orang-orang berdosa. Roma 6 : 23; Maleakhi 4 : 1 – 3; Wahyu 20 : 9, 10; Obaja 16.
13. Bahwa tidak ada masa periode nubuatan (artinya penentuan waktu nubuatan mengenai tanggal yang tepat dari kedatangan Kristus) ada diberikan di dalam Alkitab sampai kepada kedatangan Kristus kedua kali, terkecuali periode yang terpanjang itu, yaitu 2300 hari dari Daniel 8 : 14, yang berakhir dalam tahun 1844, ada yang telah menghantarkan kita kepada peristiwa yang disebut penyucian kaabah kesucian itu.
14. Bahwa tabernakel di bumi telah merupakan contoh, dari kaabah kesucian yang sebenarnya, yaitu kaabah Allah di dalam Surga, yang oleh Paulus dibicarakan di dalam Ibrani 8 dan seterusnya, dan yang mana Tuhan Yesus sebagai imam besar kita yang mulia, adalah Imamnya; dan bahwa tugas keimamatan Tuhan kita itu adalah contoh saingan dari tugas imam-imam Yahudi dari sejarah yang dahulu; bahwa kaabah kesucian samawi ini ialah kaabah yang akan disucikan pada akhir dari 2300 hari dari Daniel 8 : 14 itu; yang penyuciannya, sebagaimana dalam contoh, adalah merupakan suatu pekerjaan pengadilan, yang dimulai dengan masuknya Kristus sebagai imam besar pada tahap pelayanan pengadilan-Nya di dalam kaabah kesucian surga, yang dibayangkan di dalam pelayanan penyucian kaabah kesucian di bumi pada hari grafirat. Pekerjaan pengadilan ini di dalam kabaah kesucian surga dimulai dalam tahun 1844. Selesainya pengadilan itu akan mengakhiri masa kasihan bagi manusia.
15. Bahwa Allah, dalam masa pehukuman dan sesuai dengan kesamaan amaran-Nya kepada keluarga manusia mengenai peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi nasib mereka (Amos 3 : 6, 7), akan mengeluarkan suatu pemberitahuan umum mengenai dekatnya kedatangan Kristus yang kedua kali; bahwa pekerjaan ini adalah dilambangkan oleh tiga malaikat dari Wahyu 14; dan bahwa pekabaran tiga rangkap mereka itu akan memperlihatkan suatu pekerjaan reformasi bagi mempersiapkan suatu umat untuk menyambut Dia pada kedatangan-Nya.
16. Bahwa masa penyucian kaabah kesucian itu, yang selaras dengan masa periode pemberitaan pekabaran dari Wahyu 14, adalah suatu masa pemeriksaan pengadilan, pertama-tama terhadap orang-orang yang sudah mati, dan kedua terhadap orang-orang yang masih hidup. Pemeriksaan pengadilan ini akan memutuskan siapa-siapa dari antara bermilyar-milyar orang yang tidur dalam lebu bumi yang akan layak memperoleh bagian dalam kebangkitan yang pertama, dan siapa-siapa dari rombongan besar orang-orang hidupnya yang layak untuk kelak diubahkan. 1 Petrus 4 : 17, 18; Daniel 7 : 9, 10; Wahyu 14 : 6, 7; Lukas 20 : 35.
17. Bahwa para pengikut Kristus harus merupakan umat yang saleh, yang tidak menganut peribahasa-peribahasa manusia yang tidak suci atau pun menyesuaikan diri dengan jalan-jalan duniawi yang tidak benar, tidak mencintai keplesiran-keplesiran dunia yang berdosa, juga tidak menyetujui kebodohan-kebodohannya. Bahwa orang percaya harus mengenali tubuhnya sebagai kaabah dari Roh Suci, dan bahwa karena sebab itulah ia harus memakaikan pada tubuhnya pakaian yang rapih, sederhana, dan terhormat. Selanjutnya, bahwa dalam hal makan dan minum maupun dalam keseluruhan sikap pribadinya ia harus membentuk kehidupannya sehingga menjadi pengikut Guru yang lemah lembut dan sederhana itu. Dengan demikian orang percaya akan dituntun untuk selalu menjauhi semua minuman yang merangsang, tembakau, dan bahan-bahan narkotik lainnya, dan menghindari setiap kebiasaan dan perbuatan yang mengotori tubuh maupun jiwa. 1 Korintus 3 : 16, 17; 9 : 25; 10 : 31; 1 Timotius 2 : 9, 10; 1 Yohanes 2 : 6.
18. Bahwa prinsip Ilahi mengenai perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan tatangan untuk menunjang Injil adalah diakui sebagai milik Allah sendiri dalam kehidupan kita, dan bahwa kita adalah penatalayan-penatalayan yang harus mempertanggung-jawabkan kepada-Nya semua yang telah dipercayakan-Nya ke dalam pemilikan kita. Imamat 27 : 30; Maleakhi 3 : 8 – 12; Matius 23 : 23; 1 Korintus 9 : 9 – 14; 2 Korintus 9 : 6 – 15.
19. Bahwa Allah telah menempatkan di dalam sidang-Nya karunia-karunia Roh Suci, sebagaimana yang dirinci di dalam 1 Korintus 12 dan Efesus 4. Bahwa karunia-karunia ini berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab, dan telah diberikan bagi penyempurnaan orang-orang suci, pekerjaan pelayanan, pembangunan tubuh Kristus. Wahyu 12 : 17; 19 : 10; 1 Korintus 1 : 5 – 7.
20. Bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali itu adalah harapan utama sidang, puncak dari Injil dan rencana penyelamatan yang agung. Kedatangan-Nya akan bersifat nyata, pribadi, dan dapat dilihat. Banyak peristiwa-peristiwa penting akan dikaitkan dengan kembali-Nya itu, seperti misalnya kebangkitan orang-orang mati, kebinasaan orang-orang jahat, penyucian bumi, pahala orang-orang benar, pendirian kerajaan-Nya yang kekal. Kegenapan yang hampir lengkap dari berbagai penggarisan nubuatan, khususnya nubuatan-nubuatan yang ditemukan di dalam buku Daniel dan buku Wahyu, dengan kondisi-kondisi yang ada dalam dunia secara fisik, sosial, industri, politik, dan agama, menunjukkan bahwa kedatangan Kristus itu ‘sudah dekat, bahkan sudah di depan pintu.’ Matius 24 : 33. Saat yang tepat dari peristiwa itu belum diberi tahu. Orang-orang percaya dinasehati supaya bersiap-siap, karena ‘pada sesuatu jam yang tak disangka-sangka Anak Manusia akan muncul.’ (Matius 24 : 44). Lukas 21 : 25 – 27; 17 : 26 – 30; Yohanes 14 : 1 – 3; Kisah Rasul-Rasul 1 : 9 – 11; Wahyu 1 : 7; Ibrani 9 : 28; Yakobus 5 : 1 – 8; Yoel 3: 9 – 16; 2 Timotius 3 : 1 – 5; Daniel 7 : 27; Matius 24 : 36, 44.
21. Bahwa pemerintahan Kristus selama 1000 tahun millenium itu akan meliputi masa periode di antara kebangkitan yang pertama dan kebangkitan yang kedua, selama waktu itu umat kesucian dari segala zaman akan hidup bersama-sama dengan Juruselamat mereka yang berbahagia di dalam Surga. Pada akhir seribu tahun millenium itu, Kota Suci dengan semua umat kesucian akan turun ke bumi. Orang-orang jahat yang bangkit pada kebangkitan yang kedua, akan pergi naik ke seluruh luas bumi bersama Setan sebagai pemimpin mereka untuk mengepung perkemahan umat kesucian, apabila api akan turun dari Allah dari dalam Surga lalu menelan mereka itu. Dalam kebakaran besar yang membinasakan Setan dan rombongan besarnya itu, bumi sendiri pun akan diperbaharui kembali dan disucikan daripada segala pengaruh kutuk. Demikian inilah semesta alam milik Allah akan kelak disucikan daripada noda pelanggaran dosa. Wahyu 20; Zakharia 14 : 1 – 4; 2 Petrus 3 : 7 – 10.
22. Bahwa Allah hendak memperbaharui segala perkara. Bumi, yang dipulihkan kepada keindahan aslinya, akan menjadi tempat tinggal umat kesucian Tuhan untuk selama-lamanya. Janji kepada Abraham, bahwa melalui Kristus ia dan benihnya akan mempusakai bumi sepanjang segala zaman kekekalan yang tak terhingga, akan digenapi. ‘Kerajaan dan pemerintahan dan kebesaran kerajaan itu di bawah seluruh langit akan dikaruniakan kepada umat kesucian dari Yang Maha Tinggi, yang kerajaannya adalah sebuah kerajaan yang kekal, dan semua pemerintahan akan berbakti dan mematuhi Dia.’ Daniel 7 : 27. Kristus, Tuhan, akan memerintah dengan penuh kuasa dan setiap mahluk yang di dalam surga maupun di bumi dan di bawah bumi, dan yang sedemikian ini yang berada di dalam lautan akan menyatakan “berkat, dan hormat, dan kemuliaan dan kuasa bagi ‘Dia yang duduk pada tahta itu dan bagi Anak Domba itu untuk selama-lamanya’.” Kejadian 13 : 14 – 17 ; Roma 4 : 13; Ibrani 11 : 6 – 16; Matius 5 : 5; Yesaya 35; Wahyu 21 : 1 – 7; 5 : 13; Daniel 7 : 27; — Year Book of the Seventh-day Adventist Denomination, 1947 Edition, pp. 4 – 6.
Tambahan dalam prinsip-prinsip iman yang mendasar ini yang dipegang bersama-sama dengan umat Masehi Advent Hari Ketujuh, maka Persekutuan Davidian berpegang :
1. Bahwa karunia nubuatan di dalam gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (yang oleh perantaraannya sidang telah dibawa keluar dalam tahun 1844 dan telah dipelihara dan dijaga selama tujuh dekade) memberhentikan manifestasinya dalam tahun 1915 dan belum dimanifestasikan kembali sampai tahun 1930; dan bahwa pemberhentian ini dan manifestasi kembali ini adalah sejajar dengan pemberhentian karunia nubuatan dalam Wasiat Lama dan manifestasi kembalinya dalam Wasiat Baru.
2. Bahwa manifestasi sekarang ini adalah sama waktunya dengan 430 tahun nubuatan dari Yeheskiel 4, dan bahwa inilah ‘tambahan’ yang dikemukakan di dalam Early Writings, p. 277.
3. Bahwa ia itu dimanifestasikan kembali dalam pekerjaan penghabisan bagi sidang untuk memungkinkan pemeteraian 144.000 hamba-hamba Allah itu (Testimonies, vol. 3, p. 266), dan untuk memberikan kuasa dan kekuatan (Early Writings, p. 277) kepada pekabaran-Pekabaran Tiga Malaikat (Wahyu 14 : 6 – 11) supaya mereka yang 144.000 itu dapat dikuasakan menyelesaikan pekerjaan penghabisan bagi dunia, dan untuk menghimpun semua saudara mereka keluar dari semua bangsa (Yesaya 66 : 19, 20; Wahyu 18 : 4).
4. Bahwa pembinasaan lalang-lalang dari antara buah-buah pertama orang-orang hidup (Matius 13 : 30, 48, 49; Yeheskiel 9 : 6, 7) akan berhasil dengan penyucian sidang.
5. Bahwa segera sesudah itu, malaikat-malaikat akan melepaskan empat mata angin (Wahyu 7 : 1 – 3), lalu kemudian terjadi masa kesusahan dan berdirinya Mikhael untuk melepaskan daripadanya semua orang yang nama-namanya ada tercatat di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba (Daniel 12 : 1)
6. Bahwa pelepasan angin-angin itu oleh malaikat-malaikat untuk bertiup ke seluruh empat penjuru bumi (Wahyu 7 : 1) tidak akan mendahului suatu Perang Dunia melainkan akan mendahului suatu keputusan dunia yang luas yang dipaksakan ke seluruh Babil oleh patung binatang itu, dan bahwa pada waktu itulah tidak seorang pun dapat membeli atau menjual terkecuali orang yang menyembah “patung itu”. Wahyu 13 : 15 – 17.
7. Bahwa kemudian, masa kesusahan Yakub (Yeremia 30 : 7) bagi mereka yang 144.000, anak-anak lelaki Yakub itu, jelas akan berkembang menimpa perjalanan mereka pulang ke tanah nenek moyang mereka (Yeheskiel 36 : 28; 37 : 21 , 25)
8. Bahwa peristiwa dari zaman dahulu yang penting itu akan membuat mereka yang 144.000 ini memperoleh penggantian nama sama seperti yang diperoleh nenek moyang mereka, Yakub (Kejadian 32 : 28), dan sebagai sebuah badan mereka memperoleh suatu nama yang baru yang akan diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri (Yesaya 62 : 2).
9. Bahwa peristiwa-peristiwa ini akan mencapai puncaknya pada saat berdirinya Kerajaan itu (Daniel 2 : 44; Yesaya 2 : 1 – 4; Mikha 4; Yeheskiel 37), dimana mereka yang 144.000 itu, mereka yang mengikuti Anak Domba itu “kemana saja Ia pergi” (Wahyu 14 : 4), akan berdiri bersama-sama dengan-Nya di atas Gunung Sion (Wahyu 14 : 1), dan di sana akan “menyambut bala tentara orang-orang Kapir.” Yesaya 60 : 5, 11.
10. Bahwa sesudah urutan peristiwa-peristiwa ini akan terdengar Seruan Keras dari malaikat yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya (Wahyu 18 : 1), sementara Suara yang lain itu berseru : “Keluarlah daripadanya, hai umat-Ku, supaya jangan kamu terbabit dengan dosa-dosanya, dan supaya jangan kamu ikut terkena bela-belanya.” Wahyu 18 : 4.
11. Bahwa dalam menyambut panggilan ini banyak bangsa akan mengatakan : “Datanglah, dan marilah kita naik ke gunung Tuhan itu, dan ke rumah Allah Yakub; maka Ia akan mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan pada lorong-lorong-Nya : karena hukum akan terbit dari Sion, dan firman Tuhan dari Yerusalem.” Mikha 4 : 2.
12. Bahwa Suara itu akan berhenti berteriak apabila semua umat kesucian kelak sudah dihimpunkan keluar dari segala bangsa. Kemudian kelak “akan datang hari-hari itu, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan mendatangkan suatu kelaparan di dalam negeri, bukan kelaparan akan roti, juga bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan : maka mereka akan mengembara dari lautan ke lautan, dan dari utara sampai ke timur, mereka akan berlari-larian ke sana kemari mencarikan firman Tuhan, tetapi tidak akan menemukannya.” Amos 8 : 11, 12.
13. Bahwa kemudian akan menyusul pembubaran organisasi dunia dari patung binatang itu (Wahyu 19 : 1 – 3), berakhirnya pemeriksaan pengadilan terhadap orang-orang hidup (Wahyu 15 : 5 – 8), berakhirnya masa kasihan (Wahyu 22 : 11), dan tertuangnya tujuh bela yang terakhir itu menimpa orang-orang jahat (Wahyu 16)
14. Bahwa di bawah tujuh bela itu, pasukan-pasukan yang berbaris bagi perang Armagedon akan memerangi bala tentara surga, tetapi mereka akan dihancurkan olehnya (Testimonies, vol. 6, p. 406), dan bahwa Kristus akan muncul dalam segala kemuliaan-Nya, membinasakan orang-orang jahat yang masih hidup, membangkitkan orang-orang mati yang suci (1 Tesalonika 4 : 15 – 17), lalu menghantarkan datang seribu tahun millenium itu (Wahyu 20 : 5).
15. Bahwa untuk sedikit masa lamanya (Wahyu 20 : 3), selama seratus tahun (Yesaya 65 : 20), sesudah seribu tahun millenium itu, orang-orang jahat akan hidup kembali, lalu kemudian akhirnya dibinasakan dengan api (Wahyu 20 : 9), sesudah itu segala perkara akan dipulihkan, lalu rencana Allah yang mula-mula akan diteruskan sampai kepada kegenapannya yang sempurna dalam suatu kegembiraan samawi yang kekal dan tak terganggu (Wahyu 21 : 4).
* * *
.