Peristiwa-Peristiwa Yang Sedang Berlangsung, Situasi Palestina, Dan Berapa Dekatkah Pemisahan Itu?

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Untuk Berdoa 

Saya akan membaca dari buku Christ’s Object Lessons, dimulai pada halaman 130 dengan paragraf yang kedua :

“Pengalaman ini memberikan kepada setiap guru kebenaran kecakapan-kecakapan yang pantas yang akan membuatnya menjadi seorang wakil Kristus. Semangat dari ajaran Kristus akan memberikan suatu dorongan dan pengarahan bagi semua komunikasinya dan semua doanya. Kesaksiannya kepada Kristus tidak akan merupakan suatu kesaksian yang sempit dan mati. Pendeta tidak akan menghotbahkan berulang-ulang pidato-pidato yang mengecilkan hati. Pikirannya akan terbuka terhadap penerangan Roh Suci yang tetap ada .....

“Bilamana kita makan daging Kristus dan minum darah-Nya, maka unsur hidup kekal itu akan ditemukan dalam pelayanan. Tidak akan ada simpanan makanan basi, yaitu pendapat-pendapat yang sering diulang-ulang. Hotbah, yang memanjakan dan yang tidak menarik akan berakhir. Kebenaran-kebenaran yang lama akan dikemukakan, tetapi semua itu akan kelihatan dalam suatu terang baru. Akan ada suatu pengertian kebenaran yang baru, suatu kejelasan dan suatu kemampuan yang semua orang akan melihat. Barangsiapa yang berkesempatan duduk di bawah suatu tugas pelayanan yang sedemikian ini, jika dapat dipengaruhi oleh pengaruh Roh Suci, mereka akan merasakan kuasa penggerak dari suatu hidup yang baru. Api dari kasih Allah akan dinyalakan di dalam diri mereka. Kemampuan-kemampuan penglihatannya akan dihidupkan untuk melihat keindahan dan kebesaran dari kebenaran.”

Di sini kepada kita diceritakan bahwa kebenaran-kebenaran lama akan dikemukakan dalam hidup yang baru; juga bahwa lambang-lambang dari Alkitab akan diungkapkan. Inilah perkara penting yang kita lihat sekarang dengan mata kita sendiri. Kita harus berdoa agar kiranya umat Allah dapat mampu mengenali bahwa kebenaran lama itu kini telah dikemukakan dalam sebuah terang baru, dan bahwa hidup baru sedang diberikan kepadanya.

Copyright, 1949

Hak Cipta Dijamin

V. T. HOUTEFF

PERISTIWA-PERISTIWA YANG SEDANG BERLANGSUNG, SITUASI PALESTINA, DAN BERAPA DEKATKAH PEMISAHAN ITU?

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 6 November 1948

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas

Saya telah diminta untuk memberikan suatu pelajaran mengenai peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung, mengenai situasi Palestina, dan mengenai pemisahan yang ditimbulkan oleh pembantaian yang diramalkan dalam khayal nabi Yehezkiel.

Saya ingin kiranya saya dapat menceritakan kepadamu semua yang anda ingin ketahui, namun saya tidak dapat mengatakan berapa dekatnya pemisahan itu, pembersihan sidang, (Testimonies for the Church, vol. 5, p. 80) itu akan digenapi. Hanya Allah sendiri yang mengetahui masanya. Dari semuanya yang saya ketahui ialah bahwa ia itu tidak akan jadi sebelum kita mempersiapkan jalannya, sebelum tugas yang diberikan Allah kepada kita yang berhubungan dengan Yehezkiel pasal 9 itu terlaksana. Kemudian akan jadi kelak bahwa Tuhan akan tiba-tiba datang kepada kaabah-Nya (sidang) lalu menyucikan bani Lewi, yaitu pihak kependetaan (Maleakhi 3 : 1 – 3). Tetapi barangsiapa yang tidak memperoleh tanda itu akan mati dibantai dengan senjata-senjata yang membinasakan dari malaikat-malaikat seperti yang dialami “anak-anak sulung” dari mereka yang tidak setia pada malam Paskah di tanah Mesir dahulu.

Tetapi bagaimanapun, saya yakin bahwa Allah tidak akan mau membiarkan kita tetap bodoh mengenai segala perkara yang patut untuk diketahui oleh kita. Jika ia itu perlu bagi kita untuk diketahui mendahului masanya mengenai hari dan jam dari pembersihan sidang itu, maka tentunya kita akan diberitahu mengenai Paskah contoh saingan itu. Ya, kita akan mengetahui sedikit-dikitnya sama banyak sebelumnya seperti yang diketahui oleh Musa dari hal Paskah di masa hidupnya. Berbulan-bulan sebelumnya ia tidak tahu mengenai hari dan jam dari peristiwa-peristiwa yang akan jadi pada waktu itu, tetapi kepadanya telah diberi petunjuk mengenai kewajiban-kewajiban pribadinya maupun dari orang banyak itu dan mengenai apa yang harus ditunggu dari hari ke hari. Ia juga tidak mengetahui sebelumnya bahwa mereka akan maju menantang Laut Merah, tetapi karena awan membawa mereka ke sana, dan orang-orang Mesir mengikuti mereka dibelakang, maka barulah ia diberitahu tentang apa yang harus

dilakukan. Lagi pula, pada waktu mereka menyeberangi Laut itu ia tidak mengetahui bahwa mereka akan menghabiskan empat puluh tahun lamanya di padang belantara ataupun bahwa orang-orang dewasa dari antara mereka itu akan binasa sementara dalam perjalanan mereka itu menuju ke Tanah Perjanjian.

Demikian pula hal itu harus berlaku pada waktu ini, sebab “segala perkara yang rahasia adalah milik Tuhan Allah kita : tetapi segala perkara yang diungkapkan itu adalah bagi kita dan bagi anak-anak kita untuk selama-lamanya, supaya dapat kita melaksanakan semua kata-kata dari hukum Torat ini.” Ulangan 29 : 29. Allah tahu bagaimana memimpin dan bagaimana menyelamatkan. Oleh sebab itu, saya tidak dapat, memberikan kepadamu terang melampaui apa yang diberitahukan oleh Ilham. Saya hanya dapat berbicara dari hal segala perkara yang sudah diungkapkan.

Peristiwa yang sedang berlangsung yang sangat menarik yang kita ketahui ialah pemilihan presiden yang hanya tinggal dua hari lagi. Seperti yang di saksikan oleh bangsa kita, inilah sekarang perkara yang terbesar di dunia, walaupun banyak orang tidak akan memperoleh apa yang mereka ingini, karena setiap orang dari partai yang berbeda telah menyebutkan satu nama pilihan partainya sendiri pada suara pemilihan presiden itu, dan hanya satu peresiden yang akan dipilih.

Semua orang tampaknya mengira bahwa damai dan sejahtera tergantung pada orang yang mereka dudukkan di Gedung Putih. Walaupun demikian, oleh kuasa Firman, saya berdiri menegaskan kepadamu, bahwa siapapun yang dipercayakan kepada jabatan itu, tidak akan ada damai dan sejahtera yang langgeng yang dirindukan, karena Allah tidak diikutsertakan dalam membuat semua rencana mereka itu walaupun sesungguhnya hanya Dialah yang dapat mengaruniakan semua yang dirindukan. Dan sekarang bagaimanakah dapat kita mengetahui bahwa Allah tidak diikut sertakan? Kunci yang akan memberikan jawabannya adalah sebagai berikut :

Jika anggota-anggota sidang sendiri meninggalkan Allah dalam mempertimbangkan sesuatu lalu pergi kepada manusia meminta nasehatnya gantinya pergi kepada Allah, maka bagaimana orang dapat mengharapkan dunia untuk pergi kepada-Nya? Pada saya ada beratus-ratus surat yang datang dari Organisasi Gereja kita sendiri yang membuktikan hal yang penting ini! Mereka memberikan kepada saya pernyataan ini dengan mengatakan:

“Saya tidak pernah membaca literatur anda, dan saya tidak akan pernah mau; pendeta-pendeta kami telah menyelidiki semua ajaranmu dan mereka telah menemukan semuanya itu palsu. Kami sudah memiliki semua Kebenaran; kami tidak memerlukan apa-apa lagi. Keluarkanlah nama saya dari daftar pengiriman anda.”

Secara praktis semua saudara-saudara ini telah terjerat oleh pikiran Laodikea “tidak memerlukan apa-apa lagi” mencoba untuk menolak pekabaran Kebenaran sekarang dengan mengemukakan beberapa kalimat dari tulisan-tulisan Nyonya White, walaupun pada kenyataannya kutipan-kutipan kata-kata Roh Nubuat mereka itu adalah tidak ada hubungannya dengan pokok masalah dan salah mengerti di dalam pikiran mereka sendiri. Semua menyebutkan kalimat-kalimat yang oleh saudara-saudara pemimpin Gereja dengan liciknya telah diberikan kepada mereka di dalam brosur-brosur mereka melawan kami, lalu semua mereka itu menyanyikan lagu Laodikea yang sama yang oleh Saudara-Saudara pimpinan telah dimasukkan ke dalam mulut mereka.

Semua perkara ini berulang kali membuktikan bahwa gantinya mereka mempergunakan alasan pikiran karunia Allah mereka sendiri, orang banyak itu malahan telah dikendalikan oleh pikiran-pikiran dari hanya beberapa saudara musuh kebenaran. Walaupun demikian, kalimat-kalimat, yang seperti beberapa yang akan saya bacakan kepada anda berikut ini, telah disembunyikan dari mereka.

Biarlah sekarang saya membacakan beberapa kalimat Tulisan Ilham yang tegas dan sederhana yang tidak memerlukan komentar lain :

“Janganlah mengemukakan apapun yang akan menimbulkan perpecahan, tanpa bukti yang jelas bahwa di dalamnya Allah sedang memberikan sebuah pekabaran istimewa bagi zaman ini.

“Tetapi berhati-hatilah terhadap menolak apa yang adalah kebenaran. Bahaya besar dengan umat kita ialah karena bergantung kepada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangannya. Orang-orang yang tidak biasa menyelidiki Alkitab bagi dirinya sendiri, atau menimbang-nimbang kenyataan, mereka menaruh harap hanya kepada para pemimpin, lalu menerima saja apapun keputusan yang mereka buat; maka dengan demikian banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang Allah kirimkan kepada umat-Nya, kalau saja saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menerimanya.

“Tidak seorangpun boleh menyatakan, bahwa ia telah memiliki semua terang yang ada bagi umat Allah. Tuhan tidak akan membiarkan hal ini.” -- Testimonies to Ministers, pp. 106, 107.

“Kita harus menyelidiki kebenaran bagi diri kita sendiri. Jangan sekali bergantung kepada siapapun untuk berpikir bagi kita. Siapapun orangnya, atau apapun jabatan yang mungkin didudukinya, janganlah kita memandang kepada seorangpun untuk menjadi teladan bagi kita. Kita harus saling menasehati, dan harus tunduk satu terhadap lainnya; tetapi pada waktu yang sama kita harus menunjukkan kemampuan yang Allah telah karuniakan kepada kita, supaya mempelajari apa kebenaran itu. Masing-masing kita harus memandang kepada Allah memohonkan penerangan Ilahi. Kita harus secara pribadi mengembangkan suatu tabiat yang dapat tahan uji dalam hari Allah. Kita tidak boleh tetap terpaku dalam pendapat-pendapat kita, lalu mengira bahwa tidak seorangpun lagi boleh mencampuri pendapat-pendapat kita.” -- Testimonies to Ministers, pp. 109 – 110.

“Allah menghendaki kita supaya bergantung kepada-Nya, dan bukan kepada manusia. Ia mengingini kita supaya memiliki suatu hati yang baru; Ia hendak memberikan kepada kita ungkapan-ungkapan terang yang berasal dari tahta Allah.” -- Testimonies to Ministers, p. 111.

“..... Apapun mungkin jabatan kekuasaannya, tidak seorangpun berhak untuk menghalangi terang dari umat. Bilamana suatu pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, maka tidak seorangpun boleh memaafkan dirinya untuk tidak menyelidiki tuntutan-tuntutan yang terkandung di dalam pekabaran itu.” -- Counsels on Sabbath School Work, p. 28.

Bukankah kecenderungan yang sesat dari Organisasi Gereja sendiri dalam menemukan Kebenaran ungkapan Surga yang membuktikan kepada anda bahwa Allah telah ditinggalkan, bahwa di tempat-Nya telah didudukkan orang-orang yang disangka adalah hamba-hamba-Nya? Apa lagi yang dapat terjadi kalau saja gantinya Roh Allah justru manusia yang dimintai nasehat? Bukankah kita telah diberitahu oleh Alkitab, bahwa Roh itu sendiri yang akan memimpin kita secara pribadi ke dalam semua Kebenaran? Bahwa kita tidak boleh menjadikan daging sebagai pegangan kita dengan cara bergantung kepada seseorang untuk memutuskan bagi kita mana Kebenaran dan mana yang salah? Bukankah kita menyangkal Roh dan hubungan kita dengan Surga apabila kita mengambil seseorang sebagai pengganti-Nya? Bahkan lebih celaka lagi

ialah pergi meminta nasehat kepada seseorang yang sedianya sudah menentang akan apa yang anda harapkan dari padanya untuk membuktikan benar atau salahnya masalah itu. Kalau saja Allah dapat mengajarkan kepada binatang-binatang ternak itu secara sendiri-sendiri untuk mencari air di tanah-tanah yang rendah, bukan di puncak-puncak gunung dan bukit-bukit, dan untuk mencari tempat yang hangat dimana angin tidak mengganggu, maka mengapakah tidak dapat Ia secara pribadi menunjukkan kepada kita mana Kebenaran dan mana yang salah?

Benarkah para pendiri sidang telah diarahkan ke dalam Kebenaran oleh petunjuk para imam dan ahli-ahli Torat, ataukah oleh Roh Allah yang terdapat di dalam hati mereka? Bukankah kita secara pribadi telah diberitahu : “Hai kekasihku, janganlah percaya setiap roh, melainkan ujilah roh-roh itu apakah itu dari Allah datangnya : sebab banyak nabi palsu telah keluar ke dalam dunia. Dengan inilah dapat kamu mengetahui Roh Allah : Setiap Roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang secara daging ialah dari Allah asalnya.” 1 Yohanes 4 : 1, 2. “Janganlah padamkan Roh itu. Janganlah meremehkan kata-kata nubuatan. Buktikanlah segala perkara; peganglah teguh mana yang baik.” 1 Tesalonika 5 : 19 – 21.

Lagi pula, Amos oleh penglihatan Ilham memandang jauh ke depan berabad-abad lamanya, sampai kepada sejarah Kristen, lalu ia menyatakan :

Amos 1 : 2 “Tuhan akan menderu-deru dari Sion, dan mengeluarkan suara-Nya dari Yerusalem; maka segala pondok gembala akan meratap, dan puncak Karmel akan layu.”

Kata-kata firman ini, anda saksikan, menggambarkan peristiwa tragis yang terjadi pada puncak Karmel di masa sejarah Eliyah. Di sini kepada kita diberikan petunjuk bahwa akan ada suatu pertikaian yang lain di antara nabi Allah dan nabi-nabi Baal. Nabi-nabi Baal dalam sejarah kita bahkan membanggakan diri bahwa mereka bukan diilhami, bahwa apa yang diajarkan dan dihotbahkan mereka itu adalah apa yang mereka sendiri telah temukan melalui penyelidikan dan usaha-usaha penggalian yang mendalam! Mereka malahan mengejek orang-orang yang mengaku telah diilhami oleh Tuhan! Mereka tampaknya mengira bahwa Allah telah meninggalkan bumi; bahwa Ia tidak lagi menghiraukan untuk mengirimkan Roh-Nya seperti di masa yang lalu; bahwa manusia kini adalah cukup bijaksana sehingga apa yang dapat dilakukan oleh Roh bagi mereka, mereka sendiripun dapat melakukannya dengan

lebih baik? Sungguhpun demikian, kebenarannya ialah, bahwa jika pernah ada kebutuhan terhadap para penterjemah Alkitab yang diilhami, maka sekaranglah masanya sementara banyak angin ajaran sedang menghembus dari semua arah, membawakan kekacauan, perpecahan, dan bencana dimana-mana. Tidak seorang pun yang sama pandangannya.

Dari hal keadaan yang menyedihkan ini Roh Nubuat mengamarkan :

“Barangsiapa yang membiarkan keragu-raguan menghalangi pikirannya untuk tidak menerima kebenaran tidak akan dapat memperoleh penerangan Ilahi. Namun, apabila suatu gambaran dari Alkitab dikemukakan, maka banyak orang tidak akan bertanya, Benarkah itu, serasihkah itu dengan firman Allah?, melainkan, Siapakah yang mengajarkannya? Dan jika itu tidak datang melalui saluran yang memuaskan hati mereka, maka mereka tidak mau menerimanya. Demikianlah mereka sepenuhnya puas dengan pendapat-pendapatnya sendiri, sehingga mereka tidak mau memeriksa kenyataan Alkitab, dengan kerinduan untuk belajar, melainkan menolak untuk menyukai, hanya karena keragu-raguan mereka.

“Tuhan seringkali bekerja dimana kita hampir-hampir tidak mengharapkan-Nya; Ia membuat kita tercengang oleh menyatakan kuasa-Nya melalui perantara-perantara pilihan-Nya sendiri, sebaliknya Ia mengabaikan orang-orang yang umumnya kita sangka sebagai orang-orang yang melalui siapa terang harus datang. Allah menghendaki kita supaya menerima kebenaran sebagaimana patutnya, yaitu karena itulah kebenaran.” Testimonies to Ministers, pp. 105, 106.

Dunia belum pernah menyaksikan suatu kelompok orang beragama, ataupun suatu umat yang lebih alim dan lebih setia dan penuh berdoa seperti halnya para imam, ahli-ahli Torat, dan orang-orang Farisi di zaman Yesus. Tetapi justru mereka adalah orang-orang yang menentang ajaran-ajaran Kristus, yang menyebarkan keragu-raguan dan kekacauan di antara umat dan yang tetap mempertahankan mereka itu dalam kegelapan. Ya, merekalah yang menyesatkan seluruh bangsa. Pada akhirnya, jika penguasa Sanhedrin Yahudi tidak akan dapat dipercaya pada kedatangan Kristus yang pertama dahulu, maka bagaimanakah dapat kita ketahui, bahwa penguasa Sanhedrin Kristen pada kedatangan Kristus yang kedua kali akan pasti benar? Adalah Sanhendrin-Sanhendrin dari abad-abad pertengahan turun sampai kepada hari ini yang telah berperang melawan setiap Reformasi yang dikendalikan Tuhan.

Maka marilah ku bacakan kepadamu dari hal itu yang terjadi dalam masa-masa permulaan dari Organisasi:

“Tetapi gereja-gereja pada umumnya tidak mau menerima amaran. Pendeta-pendeta mereka itu, yang bagaikan ‘pengawal-pengawal bagi isi rumah Israel’, yang sudah seharusnya pertama sekali melihat akan tanda-tanda dari kedatangan Yesus, mereka telah gagal mempelajari kebenaran, baik dari kesaksian para nabi maupun dari tanda-tanda zaman. Karena harapan-harapan dan ambisi dunia telah memenuhi hati mereka, maka kasih kepada Allah dan iman dalam firman-Nya telah menjadi dingin; maka pada waktu ajaran tentang kedatangan Yesus itu disampaikan, ia itu hanya menimbulkan keragu-raguan dan ketidakpercayaan mereka saja. Kenyataan bahwa pekabaran itu bagian terbesarnya, telah dihotbahkan oleh anggota-anggota biasa, telah mendorong menjadi alasan untuk menentangnya. Seperti halnya di masa dahulu, kesaksian firman Allah yang jelas itu telah disambut dengan pertanyaan, ‘Adakah salah seorang penguasa atau salah seorang Farisi mempercayainya?’ Dan karena menemukan betapa sukarnya tugas itu untuk menolak berbagai argumentasi yang diambil dari masa periode-periode nubuatan, maka banyak orang melarang menyelidiki nubuatan-nubuatan; sambil mengajarkan bahwa buku-buku nubuatan itu telah disegel, dan tidak akan dapat dimengerti. Orang banyak, karena menaruh kepercayaan penuh pada pendeta-pendeta, mereka telah menolak untuk mendengar kepada amaran; dan lainnya, walaupun yakin akan kebenaran itu, mereka tidak berani mengakuinya, supaya tidak ‘mereka dikeluarkan dari gereja.’ Pekabaran yang sudah Allah kirimkan bagi ujian dan pembersihan sidang, mengungkapkan dengan sangat pasti betapa besarnya jumlah orang-orang yang telah menetapkan hatinya kepada dunia ini gantinya berharap kepada Kristus. Tali-tali yang mengikat mereka itu ke bumi adalah jauh lebih kuat daripada penarikan-penarikan ke surga. Mereka memilih untuk mendengar kepada suara kepintaran dunia ini, lalu kembali meninggalkan pekabaran kebenaran yang menyelidiki hati.” -- Great Controversy, p. 380.

Jika yang sedemikian ini telah menjadi pengalaman masa yang lalu, dan jika kita semua harus mempersiapkan pikiran-pikiran kita sendiri untuk menerima atau menentang kebenaran tentang kedatangan Kristus itu melawan keputusan-keputusan dari para imam dan para pendeta di dalam gereja-gereja kita yang dahulu itu, dan jika hanya inilah satu-satunya metode untuk menemukan Kebenaran, maka mengapakah tidak demikian seharusnya sekarang? Apakah kita sekarang telah menjadi kurang mampu daripada kita

sewaktu sebelum menjadi orang-orang Advent? Apakah doa-doa kita sekarang sedang gagal untuk membawa hasil-hasil yang diharapkan? Apakah Roh telah meninggalkan kita? atau mungkin kita yang telah meninggalkan Dia? Hanya ada satu jawaban yang jujur yang dapat diberikan :

Sidang sedang hanyut bersama-sama dengan dunia dan ia, juga sedang mengharapkan orang-orang besar dunia ini, bukan Roh Allah, untuk menceritakan kepadanya mana Kebenaran itu dan mana yang salah, siapa yang harus didudukkan pada jabatan dan siapa yang tidak boleh. “Marilah kita periksa dan menguji semua jalan kita, lalu kembali lagi kepada Tuhan.” Ratapan 3 : 40.

Pendapat bahwa kita, sebagai orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, telah memiliki semua Kebenaran yang diperlukan, bahwa kita adalah ‘kaya dan bertambah-tambah dalam kekayaan’, sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi, adalah pendapat yang oleh penguasa Sanhedrin di masa Kristus dahulu telah ditanamkan ke dalam pikiran umat, dan sampai kepada hari ini bangsa Yahudi belum juga sembuh dari akibat-akibatnya. Bukankah saudara-saudara kita umat Masehi Advent Hari Ketujuh karena sebab itu sedang mempertahankan juga pendirian yang sama yang telah diturunkan itu dengan cara menolak setiap terang yang Allah kirimkan, jika ia itu tidak sejalan dengan pendapat-pendapat mereka? Dan bahkan kalaupun Kristus sendiri yang akan turun membawakannya, dan jika ia itu tidak sejalan dengan pendapat-pendapat mereka, maka tidakkah mereka kelak seperti halnya orang-orang Yahudi yang dahulu itu akan dicobai secara berbahaya untuk jika mungkin kembali menyalibkan Dia? Oh, sesungguhnya kita memerlukan suatu pembangunan dan reformasi. Maka jika yang sedemikian inilah keadaan umat di dalam sidang kita, maka apakah yang dapat diharapkan dimana-mana? Kembalilah kepada-Ku, karena mengapakah hendak kamu binasa? Demikianlah seruan dari Surga.

Semua ini adalah beberapa dari peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung yang menunjukkan bahwa manusia sedang hanyut makin jauh dari Allah dan sedang menariknya makin dekat dan dekat kepada kepentingan dirinya sendiri. Jika kita mengambil Allah ke dalam persekutuan kita, maka kita akan memperoleh damai, aman, dan sejahtera. Tetapi seperti halnya sekarang, kita sebagai suatu bangsa dan sebagai suatu umat sedang menuju kepada bahaya dan ketidakpastian di dalam negeri, dan menuju kepada perang di luar negeri, sementara sidang terus tidur nyenyak.

Sekarang mengenai apa yang saya pikirkan dari hal situasi Palestina itu sendiri : Saya pikir orang-orang Yahudi itu perlu memiliki suatu tempat untuk pergi ke sana,

tetapi saya tidak yakin Allah sedang memimpin mereka itu. Jika Allah menghalau orang-orang Yahudi itu keluar dari tanah-Nya karena sebab kejahatan mereka, sebab Ia tidak lagi dapat membiarkan mereka, maka adalah pasti bahwa Ia sedang tidak memimpin mereka kembali ke sana pada waktu ini sementara mereka masih memiliki pikiran yang sama dan masih tetap saja memusuhi satu-satunya Anak-Nya itu seperti yang mereka musuhi dua ribu tahun yang lalu. Oleh sebab itu, orang-orang Yahudi itu, sedang merebut tanah itu atas tanggung jawab mereka sendiri, maka apabila “segala masa” dari segala bangsa Kapir (Lukas 21 : 24) berakhir, maka negara Israel yang baru, seperti yang mereka sebutkan terhadap dirinya itu, akan kelak mengosongkan tanah itu lebih cepat lagi daripada yang dapat mereka merebutnya pada waktu ini, jika tidak mereka membawa serta Allah bersama-sama mereka ke dalam tanah itu.

Allah bagaimanapun juga akan memiliki suatu umat di sana, tetapi mereka itu akan merupakan jenis umat yang diceritakan-Nya di dalam Alkitab, beberapa dari antaranya akan saya bacakan sekarang :

Yeremia 30 : 18 – 22 “Demikianlah firman Tuhan, Bahwasanya, Aku akan membawa kembali tawanan dari semua perkemahan Yakub, dan Aku akan mengasihani segala tempat kediamannya; dan negeri itu akan dibangun kembali di atas timbunan bukitnya sendiri, dan kedudukan istananya akan tetap seperti keadaannya semula. Maka dari dalam mereka itu akan keluar puji-pujian dan bunyi suara mereka yang bersukaria : maka Aku akan memperlipatgandakan mereka itu, dan mereka tidak akan sedikit jumlahnya; Aku juga akan memuliakan mereka itu dan mereka tidak akan dihina. Semua anaknya pun akan jadi seperti dahulu adanya, dan perhimpunan mereka akan diperdirikan di hadapan-Ku, maka Aku akan menghukum semua orang yang menganiayakan mereka itu. Maka semua penghulunya akan datang dari antara mereka sendiri, dan pemerintah mereka itu akan keluar dari tengah-tengah mereka; maka Aku akan membuat dia datang hampir, dan ia akan datang hampir kepada-Ku : karena siapakah orang ini yang tergerak hatinya untuk datang hampir kepada-Ku? Demikianlah firman Tuhan. Maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”

Yeremia 31 : 6 – 10, 34 “Karena akan ada suatu hari, apabila segala pengawal di atas gunung Efraim akan berseru-seru, Bangkitlah kamu, dan marilah kita naik ke Sion kepada Tuhan Allah kita. Karena demikianlah firman Tuhan; Bersorak-soraklah bagi Yakub, dan berserulah di antara penghulu segala bangsa : Pujilah dengan suara yang nyaring, beritakanlah,

dan katakanlah, Ya Tuhan, selamatkanlah umat-Mu, sisa orang Israel itu. Tengok, Aku akan menghantarkan mereka itu dari negeri Utara, dan menghimpunkan mereka itu dari segala ujung bumi, maka bersama-sama mereka itu orang-orang buta dan timpang, wanita dengan anaknya dan wanita yang mengandung bersama-sama anaknya; suatu perhimpunan besar akan kembali ke sana. Mereka akan datang sambil menangis, dan sambil memohon akan Ku hantarkan mereka itu. Aku akan membuat mereka itu berjalan melalui air-air sungai pada jalan yang rata, di mana mereka tidak akan terantuk kakinya : karena Aku adalah Bapa bagi Israel, dan Efraim adalah anak-Ku yang pertama. Dengarlah olehmu Firman Tuhan, hai segala bangsa dan nyatakanlah dia kepada segala pulau yang jauh-jauh, dan katakanlah, bahwa Dia yang telah mencerai beraikan Israel, Ia juga akan menghimpunkan mereka itu, dan memeliharakannya, seperti halnya seorang gembala menghimpunkan kawanan dombanya ..... Dan tiada lagi mereka itu akan mengajarkan seorang akan seorang, dan saudara akan saudaranya dengan mengatakan, ketahuilah olehmu akan Tuhan; karena mereka semuanya akan mengenal Aku, semenjak dari yang terkecilnya sampai kepada yang terbesarnya, demikianlah firman Tuhan : karena Aku akan mengampuni segala kejahatan mereka itu, dan tiada Aku ingat lagi akan segala dosanya.”

Hosea 3 : 4, 5 “Karena bani Israel akan tinggal beberapa hari lamanya tanpa seorang rajapun, dan tanpa seorang penghulu pun, dan tanpa korban, dan tanpa patung, dan tanpa efod, dan tanpa teraphim : Kemudian daripada itu bani Israel akan kembali, dan mencari Tuhan Allah mereka, dan Daud raja mereka; dan mereka akan takut akan Tuhan dan kebaikan-Nya di akhir zaman.”

Allah hendak memiliki suatu umat di tanah itu dengan segera, tetapi mereka semuanya akan mengenal Tuhan. Oleh sebab itu, mereka, yang kini sedang mencoba menegakkan dirinya sendiri di Palestina itu bukanlah umat yang dimaksudkan itu. Untuk mengetahui siapa umat itu yang akan mempusakai tanah itu, bacalah Buku Kecil Traktat No. 8, Gunung Sion Pada Jam Ke Sebelas.

Tetapi, anda mengatakan, tidak adakah nubuatan yang meramalkan tentang apa yang sedang dilakukan orang-orang Yahudi itu pada waktu ini di Palestina? Tentu saja harus ada sebuah nubuatan untuk itu. Marilah ku bacakan nubuatan itu bagi anda :

Zefanya 2 : 1 – 3 “Berhimpunlah kamu bersama-sama, ya, berhimpunlah bersama-sama, hai bangsa yang tidak disukai; sebelum keluar keputusan, sebelum hari itu berlalu bagaikan sekam, sebelum murka Tuhan yang bernyala-nyala datang atas kamu, sebelum hari murka Tuhan itu datang ke atasmu. Carilah olehmu akan Tuhan, hai kamu semua yang rendah hati di bumi, yang melaksanakan hukum-Nya; carilah kebenaran, carilah kerendahan hati : adalah mungkin kamu kelak diluputkan dalam hari murka Tuhan itu.”

Ayat-ayat Alkitab ini, sebagai anda catat, akan menemui kegenapannya tepat sebelum ‘hari itu berlalu bagaikan sekam’, sebelum murka Tuhan yang bernyala-nyala itu pecah atas bangsa yang tidak disukai itu. Maka sementara bangsa yang tidak disukai ini berhimpun bersama-sama, maka pada waktu itulah bahwa segala orang yang rendah hati di bumi, yaitu mereka yang membawakan pekabaran Tuhan “sebelum hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu” (sidang), akan dinasehati untuk terus mencari kerendahan hati. Oleh sebab itu, ada dua umat yang dikemukakan di dalam ayat-ayat ini -- yaitu bangsa yang tidak disukai itu dan segala orang yang rendah hati di bumi.

Kini karena pada kenyataannya hanya ada satu bangsa sedemikian ini yang tidak disukai, yaitu bangsa Yahudi, dan tidak ada lagi yang lain, yang dibenci oleh segala bangsa, maka kata-kata Injil ini tidak mungkin berlaku terhadap bangsa yang lain. Juga dari kenyataan bahwa kini sementara kita sedang memberitakan pekabaran tentang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, yaitu hari yang mendahului hari murka Tuhan itu, maka orang-orang Yahudi yang tidak disukai itu dari seluruh dunia sedang berkumpul bersama-sama di Palestina -- saya katakan karena segala perkara ini kini secara bersamaan waktunya sedang berlangsung, maka kebenaran Alkitab membuktikan dengan jelas, menunjukkan bahwa murka Tuhan akan jatuh atas orang-orang Yahudi itu jika tidak mereka bertobat; dan bukannya mereka, melainkan justru “semua orang yang rendah hati di bumi” yang akan mempusakai tanah itu. Dan demikianlah menurut Alkitab, baik Yahudi maupun Arab bersama-sama mereka itu akan keluar dari Tanah Perjanjian itu, dan orang-orang yang rendah hati di bumi akan berbaris masuk ke dalamnya.

Bagaimanakah mereka itu akan sampai ke sana, dan siapakah yang akan membuka jalan? Jawaban terhadap semua pertanyaan ini akan kita jumpai di dalam,

Zakharia 14 : 4, 5 “Maka pada hari itu kaki-Nya akan berjejak di atas bukit Zaitun, yang terdapat di depan Yerusalem pada sebelah timur, maka bukit Zaitun itu akan terbelah dua di tengah-tengahnya arah ke timur dan arah ke barat, maka akan terdapat suatu lembah yang sangat luas; maka setengah dari gunung itu akan berpindah arah ke utara, dan setengahnya arah ke selatan. Maka kamu akan berlari ke lembah gunung-gunung itu; karena lembah gunung-gunung itu akan kelak sampai ke Azal; ya, kamu akan lari bagaikan kamu melarikan diri dari hadapan gempa bumi pada zaman Uzia raja Yehuda: maka Tuhan, Allahku akan datang, dan segala orang suci bersama-sama denganmu.”

Tuhan sendiri, anda saksikan, akan membuka jalan bagi perjalanan kembali umat-Nya.

Yesaya 11 : 11, 12, 16 “Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa Tuhan akan merentangkan tangan-Nya kembali pada kedua kalinya untuk menyambut mereka yang lagi tinggal daripada umat-Nya, yang akan tertinggal dari Assiria, dan dari Mesir, dan dari Patros, dan dari Kush, dan dari Elam, dan dari Shinar, dan dari Hamath, dan dari segala pulau yang di lautan. Maka Ia akan menegakkan suatu tanda alamat bagi segala bangsa, dan akan menghimpunkan semua Israel yang terbuang, dan menghimpunkan bersama-sama Yehuda yang tercerai berai dari seluruh empat penjuru bumi ..... Maka akan ada suatu jalan raya bagi semua umat-Nya yang sisa, yang akan tertinggal dari Assiria; seperti halnya dengan Israel pada hari ia itu keluar dari negeri Mesir.”

Yesaya 27 : 12, 13 “Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa Tuhan akan menghalau dari saluran sungai itu sampai ke aliran sungai Mesir, maka kamu akan dihimpunkan satu demi satu, Hai bani Israel. Dan akan jadi kelak pada hari itu, bahwa sangkakala yang besar itu akan ditiup, dan mereka akan datang yaitu yang sedianya sudah akan binasa di tanah Assiria, dan semua orang yang terbuang di negeri Mesir, maka mereka akan menyembah sujud kepada Tuhan di atas bukit yang suci di Yerusalem.”

Tuhan akan membuka jalan, dan Tuhan akan menghimpunkan umat-Nya.

Sekarang dari hal perang seperti halnya yang ada pada waktu ini.  Buku Traktat No. 14, Kabar-Kabar Perang Meramalkan, yang telah terbit beberapa tahun lalu, menceritakan kebenaran tentang Perang Dunia No. 2 dan akibatnya. Traktat itu memperoleh terangnya dari nubuatan Nahum. Perang yang diramalkan di sana itu, seperti yang dijelaskan oleh nabi itu, telah berlangsung dalam zaman automobil, yaitu dalam zaman manusia “berlari-lari ke sana ke mari”, sementara “kereta-kereta ..... melaju di jalan-jalan, ..... melanggar satu terhadap lainnya di jalan-jalan raya …. sambil (berlarian) bagaikan kilat-kilat -- yaitu dalam masa sejarah kita. Appendix dari Traktat itu yaitu yang berkepala -- Waktu dan Kesempatan Memecahkan Rahasia-Rahasia -- membuktikan, bahwa perang itu adalah Perang Dunia No. 2. Nabi itu melihat seseorang yang menghancurkan berkeping-keping (Hitler) membuat berani segala musuhnya untuk mempersiapkan diri melawan dia. Kemudian nabi itu melihat para panglima dari dia yang menghancurluluhkan itu (para panglima dari Hitler) terantuk jatuh dalam perjalanan mereka (kalah perang karena kesalahan mereka dalam mengejar kemenangan). Maka dengan begitu terjadilah bahwa sesudah Hitler membuka senjata-senjatanya melawan bangsa-bangsa yang ada di sekitarnya, lalu mulai menghancurluluhkan segala-galanya, maka bangkitlah negara-negara sekutu mempersiapkan diri berperang.

Hitler telah membuat segala panglima perangnya terantuk jatuh karena membuka perang melawan Rusia sementara masih dalam peperangan dengan Britania Raya, dan karena mengejar Yunani dan Mesir gantinya menyeberangi terusan Inggris yang pada waktu itu tidak diketahuinya sudah hampir akan menyerah kalah. Demikianlah segala panglima perangnya telah jatuh dan tidak pernah bangkit kembali. Akhirnya Hitler menghilang dan permusuhan berakhir. Tetapi menurut nubuatan Nahum, dan juga menurut peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung seperti yang disiarkan oleh berita-berita radio di mana-mana, perang itu masih tetap berlangsung; ia itu belum sungguh-sungguh berakhir, tetapi justru sedang beralih bagi suatu perang yang lebih berbahaya lagi, ya, dan itu hanya menunggu waktu sebelum ia itu akan menjadi lebih panas daripada sebelumnya Hitler menghilang.

Lagi pula, belum ada satupun deklarasi yang resmi yang menyatakan bahwa perang itu sudah berakhir. Belum ada penyelesaian yang lengkap

yang dicapai di antara kekuatan-kekuatan yang ikut berperang di dalam peperangan itu. Setiap orang dapat melihat juga, bahwa dunia sedang mempersiapkan diri dengan begitu cepatnya untuk melanjutkan peperangan itu dengan pukulan terakhir yang lebih dahsyat lagi jika mungkin. Juga setiap orang dapat melihat, bahwa kemenangan dari peperangan itu tidak membawa untung bagi Britania Raya, melainkan bagi Rusia, dan bahwa menyusul berakhirnya semua permusuhan itu berbagai kondisi keadaan telah mendorong dunia untuk menggabungkan diri ke dalam dua blok besar yang bermusuhan, yaitu blok Timur dan blok Barat, belum terhitung perang-perangan dan berita-berita perang di sekeliling kita. Ini terjadi karena Britania Raya bersekutu dengan Rusia yang atheis, yaitu suatu pemerintahan yang menentang Allah dan sidang-Nya. Dengan demikian Britania Raya menaruh harapan lebih besar kepada musuh Allah daripada kepada Tuhan Allah sendiri, dan itulah sebabnya peperangan itu masih akan terjadi lagi.

Dan kini sementara perang dingin di antara timur dan barat masih terus berlangsung, maka gereja-gereja pun, melalui konfederasi Amsterdam, sedang memperbesar luas dari masing-masing blok. Baik siaran radio maupun surat-surat kabar memberitakan bahwa semua gereja terkecuali Roma Katholik dan Russian Orthodox, telah mengirim wakil-wakilnya ke pertemuan Amsterdam itu. Gereja Russian Orthodox, anda ketahui, adalah gereja Orthodox Yunani. Dan mengapakah anda mengira gereja yang berada di Yunani itu menggabungkan diri dengan konfederasi itu, tetapi gereja yang berada di Rusia tidak? Hanya karena takut terhadap “blok” di mana mereka itu berada. Gereja-gereja itupun mengambil sikap berpihak kepada blok-bloknya yang bersangkutan, apakah itu blok Timur atau blok Barat. (Apakah yang akan dilakukan oleh Roma Katholik? Dia pun, karena kebutuhan pada akhirnya menggabungkan diri kepada blok Barat.)

Tidakkah ia itu kelihatan bagimu seolah-olah dunia sedang bersiap-siap menghadapi sebuah pemerintahan gereja dan negara? Sudah berulang kali saya tunjukkan bahwa dunia tanpa disadari sedang berusaha dengan sekuat-kuatnya untuk membenahi binatang yang berwarna merah kermizi dari Wahyu pasal 17 itu dan untuk menaikkan ke atasnya Babil Yang Besar itu. Kita sedang menuju kepada pemerintahan gereja dan negara yang dilambangkan dengan Babil Yang Besar itu yang menunggangi binatang yang berwarna merah kermizi, dan bilamana perang itu meningkat menjadi “panas” lagi, maka Babil mungkin kelak sesudah itu akan menggeserkan Perserikatan

Bangsa-Bangsa. Begitulah kelihatannya bahwa dunia, dalam usahanya untuk mengatasi segala halangan yang dihadapinya, adalah seolah-olah meloncat keluar dari api lalu jatuh ke dalam wajan penggoreng, hanya karena Allah tidak diikutsertakan dalam persekutuan mereka.

Dunia melihat kepada komunisme itu bagaikan suatu binatang raksasa berkepala ular di balik semak belukar, dan bangsa-bangsa sudah saling memukul lutut satu terhadap lainnya sementara memandang kepadanya, demikianlah dimisalkan. Tetapi, keselamatan mereka itu, bukanlah bergantung pada takut dan mempersenjatai diri, ataupun kepada orang yang kita pilih menjadi presiden, melainkan kepada Allah, yaitu kepada Dia yang memegang bumi di dalam angkasa, dan Dia yang masih mengatur segala persoalan manusia. Semenjak dari permulaan sejarah yang lalu sampai kepada hari ini bangsa-bangsa besar telah jatuh, mereka jatuh pada waktu mereka dipersenjatai dengan baik dan pada waktu mereka sama sekali lepas dari Allah. Ini hendaklah menjadi pelajaran penting bagi semua orang, tetapi siapakah yang mau menyadarinya!

Oleh sebab itu, Allah, demi untuk kepentingan-Nya sendiri akan menggerakkan hati orang-orang komunis, ataupun penguasa-penguasa sejenis komunis lainnya (sepuluh tanduk dari binatang merah kermizi yang membenci perempuan, membenci agama, seperti yang dianut oleh paham komunisme) untuk “memberikan kerajaan mereka kepada binatang itu sampai kelak semua firman Allah digenapi.” Wahyu 17 : 17.

Sekarang, sebutan yang berbunyi “memberikan kerajaan mereka” mengandung arti bahwa mereka mempunyai sebuah kerajaan untuk diberikan. Tetapi, di dalam ayat 12, kita diberitahu bahwa mereka “belum memiliki kerajaan tetapi mereka memperoleh kuasa sebagai raja-raja satu jam lamanya bersama-sama dengan binatang itu.” Apabila kedua sebutan itu digabung bersama-sama, maka kedua sebutan itu mengatakan bahwa komunisme dapat memiliki sebuah Kerajaan, dapat memerintah dunia, tetapi “Allah telah menggerakkan hati mereka untuk menggenapi kehendak-Nya, dan untuk bersepakat, dan memberikan kerajaan mereka kepada binatang itu, sampai kelak semua firman Allah akan digenapi.” Oleh sebab itu, mereka hanya memperoleh kuasa sebagai raja-raja satu jam lamanya bersama-sama dengan binatang itu, sesudah mana mereka akan membinasakan perempuan itu, yaitu sistem gereja dan negara itu, lalu merebut kerajaan itu bagi dirinya sendiri (Wahyu 17 : 17). (Bagi penyelidikan yang lebih terperinci terhadap Wahyu pasal 17 ini agar bacalah Buku Traktat No. 12, Dunia

Kemarin, Hari Ini, Esok).

Tetapi bagaimana ini akan jadi, saya tidak tahu; namun saya yakin bahwa perang yang terbesar dari semua peperangan yang pernah ada akan jadi kira-kira di tanah suci; “Tengoklah”, demikianlah firman Tuhan, “hari Tuhan itu datang, maka harta rampasanmu akan dibagi-bagi di tengah-tengahmu. Karena Aku akan menghimpunkan segala bangsa untuk berperang melawan Yerusalem; maka kota itu akan direbut, dan segala rumah akan dirampok, dan wanita-wanita akan digagahi; maka setengah dari kota itu akan masuk tawanan, dan sisa dari orang banyak itu tidak akan ditumpas dari kota itu.” Zakharia 14 : 1, 2.

Kata-kata nubuatan ini, “Allah masukkan ke dalam hati mereka ..... supaya bersepakat, dan memberikan kerajaan mereka kepada binatang itu”, membuktikan dengan tepat apa yang saya coba mengatakan beberapa saat yang baru lalu : Bahwa apabila sesuatu bangsa menjadi besar dan oleh kekuatannya sendiri, tanpa ikut serta Allah, membangun sebuah mesin perang raksasa bagi pertahanan dan melakukan agresi, maka kelak bahwa bangsa itu akan datang kepada ajalnya. Oleh sebab itu, ketentraman dan kemakmuran dari setiap bangsa dan umat, tergantung kepada berdirinya mereka itu dengan Allah, bukan pada kekuatan militer mereka.

Marilah ku ingatkan kepadamu sekarang mengenai apa yang akan dikatakan Ilham tentang persekutuan bangsa-bangsa dan orang-orang menurut peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung. Supaya terang terhadap pokok masalah ini kita melihat pasal delapan dari nubuatan Yesaya. Waktu tidak mengijinkan kepada saya untuk mempelajari kembali bersama-sama dengan anda seluruh pasal itu, dan saya kira hal itu tidak perlu, sebab kita telah mempelajarinya belum lama. Anda ingat bahwa pasal itu mengungkapkan suatu konfederasi yang mana Israel kuno, kerajaan sepuluh suku itu (sidang) bersama-sama dengan Siria kuno, telah membangun suatu penguasa dunia yang merdeka, untuk berperang melawan Yehuda, sebuah kerajaan saudaranya (sidang). Ilham membuat sebuah contoh konfederasi sidang dan negara itu, maka dengan itu menunjukkan dengan pasti kecenderungan yang akan ditempuh sekarang, sebagai contoh saingannya, oleh gereja-gereja pada umumnya dan penguasa-penguasa dunia yang merdeka. Lagi pula, telah diberitahukan, bahwa mereka tidak akan makmur bahagia di dalamnya.

Saya akan membaca sekarang bagimu apa yang Allah sendiri pikirkan mengenai hal itu :

Yesaya 8 : 8 – 10 “Maka ia akan berjalan melalui Yehuda; ia akan melampaui dan melewati, ia akan mencapai sampai ke leher; maka pengembangan kedua sayapnya akan memenuhi luas tanahmu, hai Immanuel. Bersekutulah kamu, hai kamu orang banyak, maka kamu akan dihancurkan berkeping-keping; dan dengarkanlah, hai kamu dari negeri-negeri yang jauh : sandangkanlah pedangmu, maka kamu akan dihancurkan berkeping-keping. Berembuklah bersama-sama, maka ia itu akan sia-sia jua; bicarakanlah perkataanmu, maka ia itu tidak akan jadi, karena Allah adalah menyertai kami.”

Menurut Rasul Matius, pada pasal 1, ayat 23, nama Immanuel adalah milik Kristus, dan jika diterjemahkan berarti “Allah beserta kita.” Maka jelaslah, panggilan “hai Immanuel”, menunjukkan, bahwa Ilham sedang berbicara kepada Kristus. Dan karena Ia tidak mungkin dapat dipanggil sedemikian itu sebelum Ia dilahirkan oleh seorang wanita lalu memperoleh nama Immanuel itu, maka jelas bahwa persekutuan bangsa-bangsa ini akan dijumpai dalam sejarah Kristen, yaitu dalam sejarah dimana Immanuel hidup.

Sekarang sebutan “Berembuklah bersama-sama, maka ia itu akan sia-sia jua; bicarakanlah perkataanmu, maka ia itu tidak akan jadi : karena Allah adalah beserta kami”, mengatakan dengan jelas apa yang telah saya coba untuk menceritakan kepadamu -- yaitu bahwa segala bangsa, termasuk pula gereja-gereja, telah meninggalkan Immanuel, “Allah beserta kita”, dari segala rencana-rencananya, bahwa apa yang sedang mereka coba lakukan semua itu sedang mereka perbuat menurut inisiatifnya sendiri; maka sumber-sumber yang mengeluarkan kata-kata “Allah beserta kita” itu datang dari seseorang yang bukan berada di dalam persekutuan orang banyak itu, jelas mengandung arti bahwa Immanuel tidak berada dengan mereka, dan bahwa oleh karena itulah pekerjaan mereka akan kelak sia-sia.

Dari semua kata-kata firman ini terlihat bahwa peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung yang ditimbulkan oleh dua blok yang bertentangan itu, yaitu blok Barat dan blok Timur, sedang tidak dikerjakan sesuai rencana manusia, sehingga semua rencana yang dibuat oleh konfederasi bangsa-bangsa

dan semua umat itu akan kelak sia-sia saja adanya terkecuali mereka meminta petunjuk Allah dan mengajak-Nya ke dalam persekutuan mereka.

Marilah kita sekarang mendengarkan apa yang Tuhan menghendaki kita untuk dilakukan, yaitu pendirian yang Ia ingin umatnya untuk dipegang :

Yesaya 8 : 11, 12 “Karena demikianlah firman Tuhan kepadaku dengan tangan-Nya yang kuat, dan memerintahkan kepadaku supaya janganlah aku berjalan di dalam jalan orang banyak ini, sambil mengatakan, Janganlah kamu katakan, Sebuah konfederasi, kepada semua mereka kepada siapa orang banyak ini akan mengatakan, Sebuah konfederasi; janganlah kamu takut akan barang yang ditakuti mereka itu, dan janganlah kamu gentar.”

Apa yang ditakuti oleh orang banyak itu janganlah menjadi ketakutan kita; semua yang direncanakan mereka janganlah menjadi rencana kita. Kewajiban kita ialah :

Yesaya 8 : 13 “Kuduskanlah hanya Tuhan serwa sekalian alam; dan biarlah Dia yang menjadi ketakutanmu, dan biarlah Dia yang menjadi kegentaranmu.”

Menguduskan Tuhan berarti menjadi sepenuhnya bagi Dia, tidak mempunyai orang lain lagi sebagai pengganti-Nya, menaruh harapanmu sebulat-bulatnya kepada Dia, tidak menjadikan daging sebagai pegangan, karena hanya Dia saja yang mampu mengawasi anda dengan aman. Maka walaupun anda harus sendirian menjadi satu-satunya orang di seluruh dunia yang mengambil pendirian yang sedemikian ini, Ia tidak akan melalaikan anda. Jika yang sedemikian inilah keadaanmu, maka anda akan menjadi seorang pahlawan Surga yang terbesar.

Yesaya 8 : 14 “Maka Ia akan menjadi bagimu sebuah tempat suci; tetapi Ia akan menjadi batu sandungan dan bukit gelincuhan bagi kedua isi rumah Israel, Ia akan menjadi jaring dan jerat bagi penduduk Yerusalem.”

Kebenaran ini, anda catat, seperti juga halnya dengan setiap kebenaran ungkapan Ilahi pada setiap masa yang lalu, kini akan menjadi sebuah bukit gelincuhan dan sebuah jerat bagi banyak orang -- ya, seperti halnya Kristus sendiri telah menjadi yang sedemikian ini bagi orang-orang Yahudi -- sebab gantinya mereka mengambil pendirian teguh memihak kebenaran Ilahi, mereka malahan telah makin memusuhi kebenaran seperti halnya orang-orang Yahudi di zaman Kristus. Oleh karena nubuatan ini berlanjut terus sampai ke

pasal sembilan, maka kita akan membaca --

Yesaya 9 : 20, 21 “Maka ia akan merampas pada sebelah kanan, dan tetap juga lapar; dan ia akan makan pada sebelah kiri, maka mereka tidak juga dapat dikenyangkan : mereka akan makan masing-masingnya akan lengannya sendiri : Manaseh, Efraim; dan Efraim, Manaseh : maka mereka bersama-sama akan menentang Yehuda. Karena semua inilah murka-Nya tidak akan undur, melainkan tangan-Nya akan tetap terkedang.”

Sedemikian inilah kelak merupakan akibat-akibat dari menolak Allah dan nasehat-Nya. Semua orang yang mengambil pendirian berpihak kepada orang banyak itu melawan umat Allah akan mendapatkan diri mereka sendiri dalam kesulitan sama seperti halnya orang-orang Midian mengalami bencana di zaman Gideon -- karena terang memancar mereka akan saling membunuh antar sesamanya, tetapi orang-orang setia akan diselamatkan. Tetapi inipun belum seluruhnya :

Yesaya 8 : 15 “Maka banyak dari antara mereka itu akan terantuk dan jatuh, dan binasa, dan terjerat, dan dikalahkan.”

Menurut kata-kata firman ini banyak dari antara mereka akan menemukan “kegembiraan itu” tidak sesuai dengan kesukaan mereka dan tidak sesuai dengan ajaran mereka tentang itu. Perintah Tuhan adalah :

Yesaya 8 : 16 “Ikatkan kesaksian itu, meteraikanlah hukum itu di antara segala murid-Ku.”

Seorang “murid” ialah seseorang yang mengikuti Kristus terus menerus dalam Kebenaran ungkapan Ilahi yang diterimanya bukan karena orang lain berbuat begitu, atau tidak berbuat begitu, melainkan karena Bapa yang di dalam Surga oleh perantaraan Roh-Nya secara pribadi telah menginsafkan dia untuk itu (Matius 16 : 17) -- sebab  terlepas dari apa yang diperbuat atau dikatakan orang ia secara pribadi telah diyakinkan oleh Roh. Dan “kesaksian” itu ialah firman-Nya yang hidup yang diteruskan oleh utusan-utusan pilihan-Nya yang dipenuhi Roh   --  yaitu “Roh Nubuat” yang bekerja (Wahyu 19 : 10). Oleh karena itu mengikatkan kesaksian itu di antara murid-murid-Nya ialah mengukuhkan “Roh Nubuat” di antara mereka dan hanya mereka saja. Dan memeteraikan hukum

di antara mereka ialah menguasakan dan meneguhkan hukum itu dengan Kebenaran, membuat mereka melihat perlunya memeliharakan hukum itu, dan mendorong mereka mengatakan dengan tenang --

Yesaya 8 : 17 “Maka aku hendak berharap pada Tuhan, yang telah menyembunyikan wajah-Nya dari isi rumah Yakub, maka aku hendak mencari Dia.”

Yesaya 8 : 18 “Tengoklah, Aku dan anak-anak yang Tuhan telah karuniakan kepadaku adalah bagi tanda-tanda dan bagi keajaiban-keajaiban di Israel dari Tuhan serwa sekalian alam, yang bersemayam di Gunung Sion.”

Tak lama lagi akan terlihat, bahwa orang-orang yang mengambil pendirian teguh pada pihak Kebenaran akan berguna bagi tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban.

Yesaya 8 : 19 “Maka apabila mereka mengatakan kepadamu, Carilah kepada orang-orang yang memiliki roh-roh tenung, dan kepada tukang-tukang sihir yang dapat melihat dan berkomat-kamit : bukankah patut suatu umat bertanyakan kepada Allah mereka? Patutkah ditanyakan kepada orang mati akan halnya orang hidup?”

Di sini dunia diperlihatkan menaruh perhatian yang lebih besar kepada paham Spiritualisme daripada kepada sesuatu “demikianlah firman Tuhan.”

Yesaya 8 : 20 “Akan Torat dan akan kesaksian : jika mereka berbicara tidak sesuai dengan Firman ini, maka itu adalah karena tidak ada terang di dalam diri mereka.”

Umat Allah akan mengetahui bahwa orang-orang yang mengambil pendirian lain daripada apa yang dikemukakan Kebenaran di sini, mereka sedang berbuat begitu karena Roh Kebenaran tidak tinggal di dalam hatinya. Maka hendaklah kita ingat bahwa menjadikan daging sebagai peganganmu, yaitu meminta nasehat kepada manusia apabila seharusnya meminta nasehat dari Allah, ialah sama jeleknya dengan meminta nasehat kepada roh-roh Kegelapan.

Oleh sebab itu sekarang juga, demikianlah firman Tuhan, hendaklah kamu berbalik kepada-Ku dengan sebulat-bulat hatimu, dan dengan berpuasa, dan dengan meratap tangis, dan dengan bersedih hati: maka koyakkanlah hatimu, dan bukan pakaianmu, dan kembalilah kepada Tuhan Allahmu: karena Ia adalah pengasih dan penyayang, tidak cepat murka, dan

besar kebaikan-Nya, dan bersesallah Ia karena kejahatanmu.” Yoel 2 : 12, 13.

* * *

.