.
Naskah Untuk Berdoa— Alkitab -- Penguasa Yang Tak Dapat Disangsikan Saya akan membaca dari buku “Christ’s Object Lessons,” dimulai pada halaman 38 dengan paragraf yang terakhir --
“Guru-guru Israel tidak menaburkan benih-benih firman Allah. Tugas Kristus sebagai seorang guru kebenaran adalah nyata berbeda daripada pekerjaan para rabi di zaman-Nya. Mereka berpegang pada kebiasaan-kebiasaan tradisi, pada teori-teori serta spekulasi-spekulasi manusia. Seringkali apa yang diajarkan dan ditulis orang mengenai firman, inilah yang ditegakkan sebagai pengganti firman itu sendiri ..... Pokok dari ajaran dan khotbah-khotbah Kristus adalah firman Allah. Ia menjawab para penanya dengan suatu ‘Ada tertulis’ yang jelas. ‘Apakah yang dikatakan di dalam firman?’ ‘Bagaimana kamu membaca?’ .... Hamba-hamba Kristus wajib melakukan yang sama. Di zaman kita, sebagaimana halnya di masa lalu, kebenaran-kebenaran firman Allah yang terpenting disisihkan untuk diganti dengan teori-teori serta spekulasi-spekulasi manusia. Banyak pendeta pengabar Injil yang resmi tidak mengakui keseluruhan isi Alkitab sebagai firman yang diilhami. Seorang pandai menolak sebagian; yang lainnya mempermasalahkan bagian yang lain lagi. Mereka menegakkan pendapatnya sebagai lebih unggul dari pada firman itu; dan Firman yang diajarkan mereka bergantung terutama pada kekuasaannya sendiri. Otentik keilahiannya dihancurkan ..... Ia menunjukkan kepada firman Alkitab sebagai penguasa yang tak dapat disangsikan lagi, maka kita pun wajib melakukan yang sama. Alkitab harus disampaikan sebagai firman dari Allah yang berkuasa, sebagai akhir daripada segala pertentangan dan sebagai landasan dari semua iman.”
Kita perlu berdoa sore hari ini untuk bantuan agar jangan sekali mengesampingkan firman Allah untuk diganti dengan teori-teori serta spekulasi-spekulasi manusia, melainkan supaya selalu mengajarkan kebenaran-kebenaran Alkitab yang jelas sesuai dengan Roh, yaitu satu-satunya penguasa yang tak dapat disangsikan -- akhir daripada segala pertentangan, landasan daripada iman kita. Marilah kita bertelut.
Copyright, 1953
Hak Cipta Dijamin
V. T. HOUTEFF
PEMBAHARUAN KEMBALI NEGERI KRISTEN DAN
PEMBEDAHAN HATI
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 23 Agustus 1947
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Pokok pembicaraan kita untuk sore hari ini adalah Pembaharuan kembali Negeri Kristen dan pembedahan hati. Pokok ini kita jumpai pada buku Yehezkiel pasal yang ketiga puluh enam.
Yehezkiel 36 : 1 – 10 : “Juga, engkau hai anak manusia, bernubuatlah olehmu kepada gunung-gunung Israel, dan katakanlah, Hai gunung-gunung Israel, dengarlah olehmu firman Tuhan : Demikianlah firman Tuhan Hua; Oleh karena musuh, telah mengatakan melawan kamu, Hai, bahkan segala bukit yang tua itu (tempat-tempat perbaktian di Tanah Perjanjian) kelak akan jadi pusaka kita : Sebab itu bernubuatlah dan katakanlah, demikianlah firman Tuhan Hua; karena mereka telah membuat kamu sunyi, dan telah menghalau habis kamu pada setiap sisimu, sehingga kamu menjadi bagian pusaka segala bangsa kapir yang lagi tinggal, dan kamu sudah dikata-katai orang dan sudah difitnah oleh segala lidah : Olehnya itu, hai segala gunung Israel, dengarlah olehmu Firman Tuhan Hua; demikianlah Firman Tuhan Hua kepada segala gunung, dan kepada segala bukit, kepada segala sungai, dan kepada segala lembah, kepada segala reruntuhan sunyi yang terbuang, dan kepada segala kota yang ditinggalkan (oleh umat-Nya), yang telah menjadi rampasan dan penghinaan kepada yang lagi tinggal dari segala bangsa kapir sekeliling; Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua; Sesungguhnya dengan api kecemburuan-Ku telah Aku berbicara melawan mereka yang lagi tinggal dari bangsa kapir itu, dan melawan semua orang Edompun (sekarang Arab), yang telah memilih tanah-Ku menjadi milik pusaka mereka dengan segala kesukaan dan kegembiraan hatinya, dan dengan kehangatan nafsunya, seperti kalau ia itu sudah terbuang untuk dijarahi. Sebab itu bernubuatlah engkau akan hal tanah Israel, dan katakanlah kepada segala gunung, dan kepada segala bukit, kepada segala sungai, dan kepada segala lembah, Demikianlah firman Tuhan Hua; Dengarlah, Aku berbicara dengan kecemburuan-Ku dan dengan murka-Ku, sebab kamu telah menanggung malu segala bangsa kapir itu : Sebab itu demikianlah firman Tuhan Hua; bahwa Aku sudah bersumpah, Sesungguhnya segala bangsa kapir sekelilingmu itu akan menanggung malunya sendiri. Tetapi kamu, hai gunung-gunung Israel, kamu akan bertumbuh-tumbuh pula segala cabang-cabangmu, dan kamu akan memberi buah-buahmu kepada umat-Ku Israel; karena hampirlah mereka itu datang. Karena, sesungguhnya, Aku adalah bagimu, dan Aku akan kembali kepadamu, maka kamu akan diperusahakan dan ditaburi : Dan Aku akan memperbanyak manusia di atasmu, seluruh isi rumah Israel, bahkan semua daripadanya : maka segala kota akan didiami, dan segala reruntuhan akan dibangun kembali.”
Ayat-ayat ini, kini terlihat di dalam susunan pekabaran dari hal jam itu, menunjukkan bahwa masanya orang-orang Kapir itu akan segera berakhir, bahwa umat pilihan Allah akan kembali dan akan memiliki negeri mereka untuk selama-lamanya!
Yehezkiel 36 : 11 – 14 : “Dan Aku akan memperbanyakkan di atasmu baik manusia baik binatang; maka mereka itu akan bertambah-tambah dan berbiak-biak : dan Aku akan memberi kamu tinggal seperti pada zaman dahulu-dahulu, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu barang yang baik, terlebih banyak dari yang dahulu-dahulu : maka akan diketahui olehmu bahwa Aku ini Tuhan. Ya, Aku akan membuat manusia berjalan di atasmu, yaitu umatku Israel; maka mereka akan memiliki kamu, dan kamu akan menjadi bagian pusakanya, maka semenjak itu tiada lagi kamu merampas mereka dari tangan manusia. Demikianlah firman Tuhan Hua; Oleh karena mereka mengatakan kepadamu, Engkaulah sebuah negeri yang memakan habis akan orang, dan yang merampas segala bangsamu; sebab itu tiada lagi engkau akan makan habis akan orang, dan tiada lagi engkau merampas akan segala bangsamu, demikianlah firman Tuhan Hua.”
Ayat-ayat ini tak dapat disalah artikan untuk dimaksudkan kepada kembalinya orang-orang Yahudi dari Babilon, sebab dikatakan di sini, bahwa negeri itu tidak akan lagi “memakan habis manusia, juga tidak lagi dirampas segala bangsamu”, sementara sebaliknya sejarah menunjukkan bahwa semenjak orang-orang Yahudi kembali dari Babilon, negeri itu telah memakan habis -- tidak terdapat perdamaian yang lama. Lagi pula, pasal ini adalah khusus berbicara tentang “isi rumah Israel” yaitu kerajaan dari sepuluh suku itu, yang sampai kepada hari ini tidak pernah kembali semenjak ia dipecah-belahkan oleh orang-orang Assiria.
Yehezkiel 36 : 15 – 22 : “Dan Aku adakan kelak, bahwa segala hujat orang kapir akan dikau tiada akan kedengaran lagi, dan tiada lagi engkau akan menanggung kecelaan segala bangsa, dan tiada lagi engkau akan membuat segala bangsamu jatuh, demikianlah firman Tuhan Hua. Lagi-lagi datang firman Tuhan kepadaku bunyinya, Hai anak manusia, adapun bangsa Israel itu tatkala mereka itu duduk di dalam negerinya, dicemarkannya dengan kelakuannya dan dengan perbuatannya : maka jalan mereka itu di hadapan hadirat-Ku bagaikan kecemarannya seorang perempuan yang terbuang. Oleh karena itu Ku curahkan kehangatan murka-Ku ke atas mereka karena sebab segala darah yang telah ditumpahkannya dalam negeri itu, dan karena segala berhala-berhalanya dengan mana mereka telah mencemarkan negeri itu : maka Aku mencerai beraikan mereka itu di antara segala bangsa kapir, lalu tercerai-berailah mereka itu kepada segala negeri : bahwa Aku sudah memutus hukum atas mereka itu sesuai kelakuannya dan sesuai segala perbuatannya. Maka datanglah mereka itu di antara segala orang kapir, setelah sampai di sana dihinakannya juga nama-Ku yang suci, sebab katanya kepada mereka itu, Inilah umat Tuhan, maka keluar juga mereka itu dari dalam negeri-Nya Tuhan. Namun Aku sayang akan nama-Ku yang suci itu, yang telah dihinakan oleh bangsa Israel di antara segala orang kapir kemana mereka telah pergi. Sebab itu katakanlah olehmu kepada bangsa Israel, Demikianlah firman Tuhan Hua, bukanlah oleh karenamu Aku melakukan ini, hai bangsa Israel, melainkan karena demi nama-Ku, yang telah kamu permalukan di antara segala bangsa kapir, kemana kamu telah pergi.”
Oleh kata-kata firman ini dapatlah kini dimengerti bahwa Allah tidak melakukan ini bukanlah karena umat-Nya yang kemarin ataupun umat-Nya yang sekarang telah berlaku baik, melainkan karena Ia harus menegakkan nama-Nya, dan Ia harus membiarkan bangsa-bangsa kapir mengetahui bahwa mereka dapat mengusir keluar umat-Nya dari negeri itu hanya jika Ia mengijinkan kepada mereka untuk bertindak begitu oleh alasan kejahatan umat-Nya.
Yehezkiel 36 : 23 – 26 : “Maka Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar itu, yang telah dicemarkan di antara segala bangsa kapir, yaitu yang telah kamu cemarkan di tengah-tengah mereka itu; maka segala bangsa kapir itu kelak akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah firman Tuhan Hua, apabila Aku dikuduskan di antara kamu di hadapan mata mereka itu. Karena Aku akan mengambil kamu dari antara segala orang kapir, dan menghimpunkan kamu dari segala negeri, lalu membawa kamu ke dalam negerimu sendiri. Pada waktu itu akan Ku percikkan air bersih ke atasmu, maka kamu akan menjadi suci : dari segala kecemaranmu, dan dari segala berhalamu, Aku akan menyucikan kamu. Suatu hati yang baru juga akan Ku berikan kepadamu, dan suatu roh yang baru akan Ku masukkan ke dalam dirimu : maka hati batu akan Ku lalukan dari dalam tubuhmu, dan hati daging akan Ku karuniakan kepadamu.”
Jelaslah akan terlihat bahwa sebelum kamu dan saya dapat siap untuk diubahkan, kita harus pertama-tama siap untuk pergi masuk ke dalam Tanah Perjanjian itu, untuk di sana disucikan, di sana hati-hati batu kita disingkirkan. Ya, satu-satunya jalan untuk dapat terlaksananya pembedahan hati ini pada diri kita adalah membiarkan Tuhan pertama-tama mengumpulkan kita dari antara segala bangsa kapir lalu membawa kita masuk ke dalam negeri kita sendiri. Karena “pada waktu itulah Aku akan,” demikianlah firman Tuhan, “memercikkan air bersih ke atas kamu,” dan “suatu hati yang baru juga akan Ku karuniakan kepadamu, dan suatu roh yang baru akan Ku masukkan ke dalam dirimu.”
Dalam menghadapi ini, maka saya ingin mengetahui siapa yang kelak dapat hidup dengan Kristus selama seribu tahun itu tanpa pertama-tama terlebih dulu pergi ke negeri itu, untuk di sana disucikan dan di sana memperoleh hati yang baru?
Yehezkiel 36 : 27 – 32 : “Dan Aku akan mengaruniakan Roh-Ku ke dalam batinmu, dan Ku adakan supaya kamu menurut segala syariat-Ku, dan memeliharakan, dan melakukan segala hukum-Ku. Maka kamu akan tinggal di dalam negeri yang sudah Ku karuniakan kepada nenek moyangmu; maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu. Dan Aku akan melepaskan kamu dari segala kecemaranmu: dan Aku akan berseru mendatangkan gandum, dan akan melimpahkannya, dan tiada lagi Aku membiarkan bela kelaparan di antara kamu. Dan Aku akan melimpahkan buah-buah segala pohon dan hasil segala bendang, sehingga tiada lagi kamu dicela oleh kelaparan di antara segala bangsa kapir. Pada masa itu kamu kelak ingat akan segala jalanmu yang jahat itu, serta semua perbuatanmu yang tidak baik, maka kamu akan muak terhadap dirimu sendiri di hadapan pemandangan matamu karena semua kejahatanmu serta karena segala kekejianmu. Bukan oleh karena kamu Aku membuat ini, demikianlah firman Tuhan Hua, baiklah kamu tahu : Hendaklah kamu malu dan kena bera muka (tercengang) akan segala kelakuanmu, hai bangsa Israel.”
Tuhan mengetahui bagaimana seharusnya menyelamatkan : Ia mendapatkan umat-Nya telah tercerai berai di antara segala bangsa sehingga bilamana Ia memulangkan kembali mereka, maka mereka akan terkenang akan akibat dari semua perbuatan jahatnya, dan demikianlah mereka akan muak terhadap semua kejahatannya.
Yehezkiel 36 : 33 – 36 : “Demikianlah firman Tuhan Hua; pada hari Aku menyucikan kamu kelak dari segala kejahatanmu Aku akan juga membuat kamu berdiam di segala kota, maka segala kerubuhan batu akan dibangun kembali. Maka tanah yang rusak akan diusahakan kembali, dimana saja terdapat kerusakan yang tampak di mata segala orang yang berjalan lalu. Maka mereka akan mengatakan, Tanah ini yang dahulu rusak kini telah menjadi bagaikan Taman Eden; maka kota-kota yang dahulu sunyi dan hancur kini telah dipagari, dan ditinggali. Lalu akan diketahui oleh segala bangsa kapir yang lagi tinggal sekelilingmu bahwa Akulah Tuhan yang telah membangun kembali segala tempat yang binasa, dan menanam kembali apa yang telah tandus : bahwa Aku ini Tuhan sudah berfirman begitu, maka Aku akan melakukannya.”
Semua keajaiban ini, Saudara lihat, Tuhan membuatnya di negeri Israel dan di depan mata segala orang kapir. Semua ini adalah peristiwa-peristiwa yang jadi mendahului masa seribu tahun itu.
Yehezkiel 36 : 37 : “Demikianlah firman Tuhan Hua; dalam hal ini juga Aku akan diminta oleh isi rumah Israel, untuk melaksanakannya bagi mereka; Aku akan memperbanyakkan mereka itu kelak orang-orangnya bagaikan suatu kawanan domba banyaknya.”
Umat pilihan Allah, ayat ini menyatakan, akan berdoa memohonkan agar kata-kata firman ini terpenuhi. Apa yang sedang engkau lakukan, Saudara, Saudari? Adakah engkau sedang berdoa bagi segala perkara ini? Ataukah engkau sedang bergumul melawannya? Janganlah kamu berani mengatakan, “Itu tak berarti,” sebab sikap ketidak percayaan sedemikian akan mempersukar bagimu untuk memasuki Kerajaan itu sebagaimana halnya orang-orang di masa sebelum air bah dahulu telah dipersukar untuk memasuki bahtera.
Yehezkiel 36 : 38 : “Bagaikan kawanan domba yang suci, bagaikan kawanan domba Yerusalem di dalam segala perayaannya yang besar; demikianlah kelak segala kota yang rusak itu dipenuhi dengan kawanan-kawanan manusia : maka akan diketahui oleh mereka itu bahwa Akulah Tuhan.”
Masih adakah suatu keragu-raguan di dalam hati seseorang di antaramu? Oh, bagaimana mungkin masih terdapat keragu-raguan? Ayat-ayat ini, Saudara lihat, sesungguhnya tidak lagi memerlukan interpretasi apapun. Tidak ada lagi ajaran yang lebih jelas daripada ini di dalam Alkitab. Engkau tak dapat menutup mata daripadanya lalu mengharapkan juga untuk kelak diperhitungkan di antara orang-orang yang percaya akan Firman Allah.
Kini kita saksikan bahwa harus terjadi pembaharuan kembali negeri serta pembedahan hati -- bahwa Kerajaan Allah dimulai di atas bumi di depan mata segala bangsa kapir, supaya itu menjadi suatu kenyataan, dan supaya tidak akan lagi terdapat di dalamnya baik orang berdosa, maupun sesuatu hati batu. Bukankah ini lebih menarik daripada khayalan, cita-cita tertinggi, kerajaan yang sudah sering sekali didengar?
Eliyah sesungguhnya akan datang pertama-tama untuk mengembalikan segala perkara. Dan kita pada akhirnya akan jadi sebagaimana halnya Adam pada masa kejadian dahulu, hidup di dalam Taman Eden, dan berpesta pora pada pohon alhayat.
Itu Akan Baik Bersamamu
Sentosalah, Oh jiwaku,
Berdiamlah mereka yang gentar!
Allah Bapa itu mengawasi,
Dan Ia senantiasa dekat.
Tiada pernah ia menyesal,
Apapun yang menimpa,
Sakit atau sedih, duka atau suka,
Ini semua baik menyenangkan.
Lengan Bapa yang Kuat
Senantiasa memimpin selalu;
Meskipun jauh tanah perjanjian itu,
Disanalah alunan lagu kekekalan.
Oh, demikianlah, jiwaku, tetaplah tenang!
Nantikanlah keputusan surga yang mulia;
Cari tapi lakukanlah kehendak Bapamu,
Itu akan baik bersamamu.
-- Thomas Hastings
* * *
.