.
Renungan Untuk Berdoa
Janganlah Hidup Bagi Diri Sendiri
Saya akan membaca dari buku Christ’s Object Lessons, halaman 67, paragraf pertama dan kedua yang berbunyi --
“Gandum bertumbuh, ‘pertama-tama daunnya, kemudian bulirnya, sesudah itu butir-butir gandum yang penuh di dalam bulirnya.’ Tujuan dari petani dalam menabur benih dan kebiasaan dari tanaman yang bertumbuh ialah menghasilkan biji-bijian. Ia ingin mendapatkan roti bagi orang yang lapar, dan benih bagi penuaian-penuaian yang akan datang. Demikianlah Petani Ilahi mengharapkan suatu penuaian sebagai upah dari pekerjaan-Nya dan pengorbanan-Nya. Kristus berusaha untuk menciptakan kembali diri-Nya di dalam hati manusia; maka ini dilakukan-Nya melalui orang-orang yang percaya dalam Dia. Tujuan dari kehidupan Kristen ialah menghasilkan buah -- yaitu memproduksi kembali tabiat Kristus di dalam diri orang yang percaya, sehingga ia itu dapat diproduksi kembali seterusnya di dalam diri orang-orang lain. Tanaman tidak akan bertunas, bertumbuh, atau mengeluarkan biji-bijian bagi dirinya sendiri, melainkan untuk ‘memberikan benih kepada si penabur, dan roti kepada orang yang makan.’ Demikianlah tak seorangpun hidup bagi dirinya sendiri. Orang Kristen berada di dunia adalah sebagai wakil Kristus, untuk keselamatan jiwa-jiwa yang lain.”
Kita akan berdoa sekarang agar kiranya kita dapat membiarkan Kristus memproduksi kembali diri-Nya di dalam diri kita, dan supaya oleh perantaraan kita Ia dalam bekerja memproduksi diri-Nya sendiri di dalam diri orang-orang lain; supaya kita tidak akan hidup bagi diri kita sendiri; supaya kita ingat selalu bahwa orang Kristen ialah menjadi wakil Kristus dalam segala perkara.
Copyright, 1948
Hak Cipta Dijamin
V. T. HOUTEFF
“TUHAN KEBENARAN KITA”
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 24 April 1948
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Ayat-ayat pelajaran kita terdapat di dalam Yeremia pasal 23, dimulai dengan ayat yang kelima sampai dengan ayat ke delapan.
Yeremia 23 : 5 : “Tengoklah, hari-hari itu datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan membangkitkan bagi Daud sebuah Cabang yang benar, dan seorang Raja akan memerintah dan makmur dan ia akan melaksanakan hukum dan keadilan di bumi.”
Ini adalah sebuah nubuatan dari hal kedatangan Yesus yang pertama, Cabang yang Benar itu, yaitu Dia yang akan melaksanakan hukum dan keadilan di bumi.
Yeremia 23 : 6 “Pada zaman-Nya itu Yehuda akan diselamatkan, dan Israel akan tinggal dengan sejahtera; maka inilah nama-Nya dengan mana Ia akan dipanggil, yaitu Tuhan Kebenaran Kita.”
“Pada zaman-Nya itu”; yaitu pada zaman Cabang yang Benar itu bangkit pada zaman Yesus, dalam sejarah Kristen. Maka, jelaslah, pada sesuatu hari dalam sejarah Kristen, Yehuda akan diselamatkan, dan Israel akan tinggal dengan sejahtera di bumi. Oleh sebab itu, perjanjian ini dibuat, bukan kepada orang-orang Yahudi yang tidak beriman, melainkan kepada orang-orang Kristen yang beriman, yaitu bagi mereka yang telah menjadikan kebenaran Tuhan itu sebagai miliknya.
Namun demikian orang-orang Kristen ini sebagaimana yang diberitahukan kepada kita di sini, mereka adalah keturunan dari Yehuda dan Israel yang karena
akibat tercerai berainya mereka itu, dan juga karena menggabungkan diri dengan sidang Kristen, mereka telah kehilangan ciri-ciri kebangsaannya. Oleh sebab itu, menurut Injil, sidang Kristen, adalah terutama dibentuk oleh keturunan-keturunan dari Yakub, yaitu yang benihnya akan jadi seperti pasir di pantai laut karena banyaknya.
Mereka akan memanggil Yesus Tuhan Kebenaran Kita : Mereka akan melihat dengan jelas bahwa kebenaran mereka sendiri adalah hanya bagaikan gombal yang kotor, maka mereka akan sepenuhnya membuat kebenaran Kristus itu menjadi miliknya. Jika tidak demikian, mereka tidak akan dapat dengan benar memanggil Dia “Tuhan Kebenaran kita.”
Yeremia 23 : 7, 8 “Sebab itu, tengoklah, hari-hari itu datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa mereka kelak tidak akan lagi mengatakan, Demi Tuhan yang hidup, yang telah menghantarkan bani Israel keluar dari negeri Mesir; melainkan, Demi Tuhan yang hidup, yang telah membawa dan menuntun benih dari isi rumah Israel keluar dari negeri utara, dan dari semua negeri di mana mereka telah Ku cerai beraikan; maka mereka akan diam di negerinya sendiri.”
Setelah sampai pada hari pengumpulan besar dalam sejarah Kristen itu yaitu pada kelepasan mereka dari semua negeri, yaitu Eksodus kedua atau Eksodus contoh saingan yang akan datang (Yesaya 11 : 11), maka mereka dengan sendirinya tidak lagi mengatakan, “Demi Tuhan yang hidup, yang telah menghantarkan kami keluar dari Mesir”, atau “dari Babilon”, melainkan “Demi Tuhan yang hidup, yang telah menghantarkan kami keluar dari semua negeri dimana kami telah dicerai beraikan oleh-Nya.” Mereka memberi hormat kepada-Nya karena tercerai berainya mereka itu, dan karena terhimpunnya kembali mereka itu, dan juga karena mereka diam dengan sentosa di negerinya sendiri. Semua mereka ini, sebagaimana anda saksikan, bukanlah orang-orang Yahudi yang tidak beriman itu, melainkan mereka adalah orang-orang Kristen yang sudah sepenuhnya bertobat. Mereka akan mendiami negeri itu.
Lagi pula, apabila hal ini digenapi maka tidak akan
ada lagi ketakutan ataupun pembunuhan di antara umat Allah -- tidak ada lagi senapan yang ditembakkan dan tidak ada lagi bom-bom yang akan dijatuhkan atas mereka. Umat itu akan diam dengan sejahtera. “Maka penduduk di sana tidak akan lagi mengatakan, Saya sakit : orang-orang yang diam di dalamnya itu akan diampuni segala kejahatan mereka.” Yesaya 33 : 24.
“Karena Aku, akan jadi baginya suatu pagar api yang berkeliling, demikianlah firman Tuhan, dan Aku akan menjadi suatu kemuliaan di tengah-tengahnya ..... Bersorak-soraklah dan bersukacitalah, hai puteri Sion : karena sesungguhnya Aku datang dan Aku hendak tinggal di tengah-tengahmu, demikianlah firman Tuhan. Maka pada hari itu banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan, dan akan menjadi umat-Ku : dan Aku akan tinggal di tengah-tengah kamu, dan kamu akan mengetahui, bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus Aku kepadamu.” -- Zakharia 2 : 5, 10, 11.
Perkara yang penting sekarang ialah mencari tahu apa artinya kebenaran Tuhan itu dan bagaimana caranya untuk membuat kebenaran itu menjadi kebenaran kita sendiri, sehingga kita boleh memperoleh hak untuk masuk ke dalam Kerajaan-Nya.
Namun, pertama-tama Tuhan ingin mengetahui apakah yang kita miliki melawan Dia:
Mikha 6 : 3 – 5 “Hai umat-Ku, apakah perbuatan-Ku akan dikau? Dan dengan apa gerangan Aku sudah mengganggumu? Buktikanlah kepada-Ku, Karena sudah Ku hantarkan kamu keluar dari negeri Mesir, dan sudah Ku tebus kamu dari rumah perhambaan; dan sudah Ku suruh ke hadapanmu, Musa, Harun, dan Miryam. Hai umat-Ku, ingatlah sekarang apa yang dimintakan oleh Balak raja Moab itu, dan bagaimana Bileam bin Beor telah menjawabnya dari Shitim sampai ke Gilgal; supaya dapat kamu ketahui akan kebenaran Tuhan itu.”
Oleh karena kita tak dapat mengirakan sesuatu yang dapat kita miliki melawan Tuhan, maka lebih baik kita mencarikan
saja jawaban Bileam itu yang ditujukan kepada Balak, supaya dapat kita pelajari apa Kebenaran Tuhan itu, dan bagaimana mendapatkannya untuk menjadi milik kita sendiri. Sebab itu marilah kita lihat pada Kitab Bilangan :
Bilangan 23 : 16, 17 “Maka Tuhan menemui Bileam, lalu menaruh suatu firman dalam mulutnya, dan kata-Nya, Pergilah lagi engkau kepada Balak, dan katakanlah demikian. Dan pada waktu ia datang kepadanya, (pada waktu ia datang kepada Balak) bahwasanya, ia itu sedang berdiri di samping korban bakarannya, dan segala penghulu Moab pun sertanya. Maka kata Balak kepadanya, Apakah firman Tuhan kepadamu?”
Sekarang marilah kita dengar bagaimana jawaban Bileam:
Bilangan 23 : 18, 19 “Maka dikemukakannya perumpamaannya, dan mengatakan, Bangkitlah kiranya, hai Balak, dan dengarlah; berilah telingamu akan daku, hai anak Zippor : bahwa Allah itu bukanlah manusia, sehingga Ia akan berdusta; Ia bukan anak manusia, sehingga akan menyesal : masakan sudah Ia berfirman, lalu tiada dilaksanakan-Nya? Atau masakan sudah Ia mengucapkan, lalu tiada akan diperbuat-Nya dengan baik?”
Saudara saksikan, bahwa Kebenaran Allah, ialah kelengkapan-Nya, yaitu janji-janji-Nya yang pasti, kemampuan-Nya untuk melaksanakan. Ia menjamin semua janji-Nya semuanya tidak akan gagal. Oleh sebab itu, memiliki Kebenaran Tuhan, ialah memiliki kelengkapan-Nya dan kesetiaan-Nya, maka semua ini tidak pernah dapat kita miliki selama kita masih tetap tidak mempercayai-Nya. Tidak pernah kita miliki selama kita masih meragukan firman-Nya, karena meragukan firman-Nya sama saja dengan menyebut-Nya sebagai seorang pembohong! Meragukan firman adalah pelanggaran yang terbesar yang dapat dilakukan seseorang! Tidak seorangpun dapat meragukan Allah lalu juga masih memperoleh berkat-berkat-Nya dan janji-janji-Nya. Oleh sebab itu, memiliki Kebenaran Tuhan ialah menaruh harap sepenuhnya kepada-Nya tanpa syarat. Dan dimanakah Ia mengharapkan kita untuk mulai? – Ia menghendaki kita supaya mulailah dari perkara yang amat mengganggu kita -- yaitu perkara-perkara yang bersifat sementara yang akan datang. Ia menghendaki kita supaya belajar bahwa kita tidak dapat melayani
diri sendiri dan juga Allah:
Matius 6 : 24 – 26 “Tak ada orang yang dapat melayani dua majikan : karena ia juga tidak akan membenci yang satu dan mencintai yang lainnya; atau sebaliknya akan berpegang kepada yang satu, dan meremehkan yang lainnya. Kamu tak dapat berbakti kepada Allah dan juga kepada mammon. Sebab itu Aku berkata kepadamu, Janganlah kamu kuatir akan hidupmu, dari hal apa yang akan kamu makan, atau apa yang akan kamu minum; ataupun akan tubuhmu, dari hal apa yang akan kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih daripada makanan, dan tubuh itu lebih daripada pakaian? Tengoklah kepada burung-burung di udara : karena mereka itu tidak menabur, mereka juga tidak menuai, atau- pun mengumpulkan ke dalam lumbung-lumbung; namun Bapa samawimu memberi juga makan kepada mereka itu. Bukankah kamu adalah jauh lebih baik daripada segala burung itu.”
Ketiga ayat ini mengatakan dengan jelas bahwa hidup untuk mempertahankan hidup, dan merasa kuatir bagaimana untuk mensukseskan hari depan adalah sama saja dengan berbakti kepada mammon (diri sendiri); bahwa anda tak dapat berbakti kepada diri sendiri dan kepada Allah pada waktu yang sama; bahwa jika anda berbakti kepada Allah anda hendaknya bebas dari kekuatiran hari depan sama seperti halnya burung-burung itu. Ya, anda bahkan harus lebih percaya akan pemeliharaan-Nya, karena anda adalah lebih berharga daripada burung-burung. Anda akan mengetahui dengan sepenuh hati bahwa selama anda berbakti kepada-Nya Ia tidak akan pernah meninggalkan anda ataupun menolak anda.
Yesaya 41 : 17 “Apabila orang miskin dan orang kekurangan mencari air, tetapi air tidak ada, dan lidah mereka itu lekat karena kehausan, maka Akulah Tuhan akan mendengarkan keluhan mereka itu, Akulah Allah Israel tidak akan meninggalkan mereka itu.”
Yesaya 49 : 15 “Dapatkah seorang perempuan melupakan anak penyusunya, sehingga ia tidak akan menaruh sayang kepada putera dari kandungannya? Sesungguhnya, kalaupun mereka lupa, namun Aku tidak akan melupakan dikau.”
Matius 6 : 27 – 34 “Siapakah di antara kamu oleh kuatirnya dapat menambahkan usianya satu kubik? Dan mengapakah kamu
kebenaran-Nya, supaya “semua perkara ini dapat dipertambahkan kepadamu?” Mengapa bekerja untuk memberi makan kepada dirimu sendiri? Mengapa tidak bekerja bagi Allah dan membiarkan Dia memberi makan dan memberi pakaian bagimu? Ia adalah jauh lebih mampu untuk memberikan kepadamu daripada kemampuanmu sendiri. Mengapa tidak membiarkan Dia mengawasi pekerjaanmu, mengawasi rumahmu, mengawasi tubuhmu?
Sementara anda melaksanakan permintaan-Nya, maka Ia tidak akan pernah melalaikan anda. Mengapa tidak melakukan ini dan menjadi seorang Kristen yang lengkap? Mengapa menjadi hanya Kristen dalam nama, tetapi seorang Kafir dalam hati dan iman? Jangan lagi bekerja bagi diri sendiri, bekerjalah bagi Allah dan bebas dari kekuatiran, bebas dari keharusan mencari nafkah menurut caramu sendiri. Para nelayan Galilea sementara mereka mencari ikan dalam caranya sendiri mereka terus gagal, tetapi setelah mereka membuang pukatnya di tempat yang dianjurkan Yesus, maka selekas pula pukat mereka dipenuhi dengan ikan.
Ketahuilah pertama-tama bahwa Allah tidak berkenan dalam usahamu yang mementingkan diri, melainkan dalam dirimu dan usaha penyelamatan-Nya. Oleh sebab itu tidak perlu anda melayani mammon (diri sendiri), lalu pada waktu yang sama mengharapkan berkat-Nya bagi berbagai kepentingan dari mammon itu. Tak seorangpun juga di dunia ini dapat bekerja bagi kepentingan dirinya sendiri dan masih mengharapkan lagi dari perusahannya untuk mengangkatnya, atau mempertahankannya pada sesuatu jabatan. Tidak ada majikan yang mempekerjakan orang-orang karena ia ingin pegawainya memperoleh nafkah, melainkan hanya karena ia ingin agar usahanya dapat dilayani. Ketahuilah bahwa pekerjaan Allah adalah jauh lebih penting dan mempunyai akibat-akibat yang menjangkau jauh ke depan daripada setiap usaha perorangan dan bahwa Allah adalah jauh lebih teliti dan tepat daripada setiap orang yang pernah ada ataupun akan ada kemudian.
Matius 11 : 28 – 30 “Marilah kepada-Ku, hai kamu sekalian yang bekerja dan yang menanggung berat, maka Aku hendak memberikan kepadamu istirahat. Ambillah pikulan-Ku ke atasmu, dan belajarlah daripada-Ku; karena Aku adalah lemah lembut dan rendah hati : maka kamu akan menemukan istirahat bagi jiwamu. Karena pikulan-Ku adalah mudah, dan beban-Ku adalah ringan.”
Kenangkanlah selalu bahwa Allah tidak memanggil kamu kepada jabatanmu untuk memberi makan kamu atau untuk membuatmu menjadi kaya, melainkan untuk menyelamatkan kamu dan untuk menyelamatkan orang-orang lain oleh perantaraan kamu. Oleh sebab itu, apapun yang kamu perbuat, perbuatlah itu bagi kemuliaan Allah. Kemudian dan hanya kemudian barulah Ia mau memberikan “segala perkara ini”, yaitu segala perkara yang pantas pada pemandangan Allah untuk diberikan. Ia hendak melihat bahwa anda memperoleh semua kebutuhanmu dengan satu atau cara lain. Tidak ada iman yang kurang daripada iman Nuh, daripada iman Ayub, dan daripada iman Daniel yang dapat membayar hutang, Saudara-saudariku, sebab apapun yang kurang dari ini ialah penghinaan kepada Allah. Ia itu sama saja dengan menyebut-Nya seorang pembohong. Keragu-raguan terhadap semua janji daripada Allah merampas dari si peragu itu selengkapnya semua berkat dan janji-janji Allah. Hanya sesudah anda belajar menaruh harap kepada-Nya barulah Ia akan menjadi bagimu “bagaikan suatu tempat berlindung dari angin dan suatu tempat bersembunyi dari angin topan; seperti sungai-sungai yang berair di tempat yang kering, seperti bayangan dari suatu bukit batu besar di tanah tandus.” Yesaya 32 : 2.
“Carilah dahulu olehmu Kerajaan Allah, dan kebenaran-Nya; maka semua perkara ini akan dipertambahkan kepadamu.” Janji ini mengikat di masa Daud dahulu, maka ia juga akan mengikat pada waktu ini :
Mazmur 4 : 5 “Persembahkanlah korban-korban kebenaran, dan berharaplah kepada Tuhan.”
Melalui pengalaman pribadi Daud dapat mengenal akan kesetiaan Allah. Setelah melaksanakan semua yang harus dilaksanakan dalam melayani Allah, maka ia menjadi yakin bahwa apabila beruang dan singa datang hendak menelan domba-dombanya, Allah akan melepaskan dia jika dia melakukan semua dengan sekuat tenaganya untuk melindungi binatang-binatang itu.
Lagi pula, dengan percaya bahwa Allah telah menjanjikan kerajaan itu baginya, dan setelah diurapi untuk menjadi raja atas umat Allah, maka Daud tidak meragukan apapun juga. Menyadari akan kewajibannya, maka ia dengan gagah berani telah pergi mengejar raksasa Goliat yang sedang menantang Allah dan
Kerajaan-Nya, dan ia yakin bahwa raksasa itu tidak akan dapat mengganggu dia. Oleh iman ia membebaskan bangsanya dari kekuasaan raksasa itu. Oleh iman ia mengalahkan singa dan beruang, dan menyelamatkan domba-dombanya. Oleh iman ia mengetahui bahwa Saul tidak akan dapat mengambil nyawanya, ataupun merampas tahta kerajaan itu daripadanya.
Tidak ada binatang ataupun manusia yang dapat mengambil jiwamu atau menipu kamu dari kedudukanmu jika anda melaksanakan anjuran Allah, jika anda mengetahui bahwa Dia Yang memelihara Israel itu tidak tidur dan juga tidak mengantuk (Mazmur 121 : 3, 4); bahwa Ia tahu segala-galanya mengenai kamu, hai sahabatku, pada setiap saat siang hari ataupun malam hari; bahwa Ia memperhatikan sampai kepada rambut yang gugur dari kepalamu; bahwa apapun yang menimpa kamu itu tak lain adalah hanya kehendak Allah demi bagi kebaikanmu sendiri. Saya tegaskan, bahwa jika anda tahu dan percaya bahwa Ia adalah Allah dan Pemelihara tubuh dan jiwamu, maka tanpa menghiraukan apapun yang akan menimpa anda, anda akan merasa berbahagia di dalamnya lalu menyerahkan kepada Allah untuk tanggung jawab-Nya, dengan tidak bersungut-sungut, melainkan dimuliakan walaupun dalam berbagai cobaan dan kesusahan sekalipun.
Yesaya 26 : 4 “Haraplah pada Tuhan sampai selama-lamanya : karena Tuhan JehovaH ialah kekuatan yang kekal.”
Jika anda dengan sepenuh hati menaruh harap kepada Allah, dan sekalipun dunia akan jatuh ke dalam angkasa lalu bertubrukan dengan bintang-bintang, anda akan tetap berbahagia beterbangan bersama-sama dengan Allah.
Marilah kita sekarang membuka kitab 2 Korintus, pasal yang pertama, lalu melihat apa yang diketahui oleh Paulus melalui pengalamannya mengenai pemeliharaan Allah atas dirinya :
2 Korintus 1 : 8, 9 “Karena tiada kami kehendaki, hai saudara-saudaraku, supaya kamu tiada mengetahui akan hal kesukaran yang sudah menimpa kami di tanah Asia, bahwa sudah ditanggungkan atas kami teramat sangat berat, jauh melebihi kekuatan kami, sehingga nyaris putus harap kami akan hidup lagi: Bahkan kami sendiri menetapkan dalam diri kami itulah hukuman mati, supaya jangan kami berharap kepada diri kami sendiri,
melainkan kepada Allah yang membangkitkan orang mati.”
Paulus belajar melalui pengalaman pribadi, bahwa adalah sia-sia menaruh harap kepada manusia dan kepada diri sendiri, tetapi adalah sangat berharga menaruh harap kepada Allah, karena Ia sajalah yang mampu untuk melindungi dan memelihara baik tubuh maupun jiwa.
Mazmur 127 : 1 “Jikalau kiranya bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah pekerjaan tukang yang membangunnya : jikalau kiranya bukan Tuhan yang melindungi negeri, maka sia-sialah pengawal berjaga-jaga.”
Banyak dari antara umat Allah yang setia memiliki pengalaman yang sama seperti Paulus. Tetapi, waktu tidak mengijinkan saya untuk berbicara lebih banyak lagi daripada hanya beberapa orang. Bilamana kita masuk ke dalam iman yang diajarkan oleh Alkitab, maka kita sudah harus siap untuk masuk ke dalam pengalaman yang dikehendaki Allah bagi kita pribadi untuk berada dalamnya, yang bagaimanapun juga akan sangat berharga bagi kita. Ijinkan saya pertama-tama memberikan kepadamu pengalamanku sendiri sebagai sebuah contoh yang nyata tentang apa yang Allah perbuat apabila kita menaruh harap kepada-Nya.
Sementara mengusahakan sebuah hotel kecil di pertengahan kota sebelah barat dalam tahun 1919 yang lalu, saya telah menjadi sangat tertarik kepada agama, maka secara ditakdirkan saya menggabungkan diri dengan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Mereka pada waktu itu sedang mengadakan pertemuan di dalam sebuah gedung yang disewa, yang tidak terlalu menarik bagi sebuah gereja. Orang-orang itu tampaknya sangat miskin. Terkecuali pengkhotbahnya, saya adalah satu-satunya yang mengendarai mobil, dan penghotbah mereka itu memiliki sebuah mobil Ford tua yang rusak yang kalaupun saya harus mengendarainya saya tidak akan mau mengeluarkan satu dollar pun untuk mobil itu.
Bayangkan sekarang apa yang terlintas dalam pikiran saya, dan anda boleh tahu bahwa saya menggabungkan diri kepada gereja hanya demi kebutuhan Kebenaran. Sesungguhnya, saya tidak terdorong oleh apapun yang lain. Harapan saya untuk menjadi kaya pada sesuatu masa telah menjadi sebuah impian untuk kelak menjadi makin miskin. Ya, Iblis telah memberikan kepada saya sebuah gambaran kemelaratan yang begitu jelas sama seperti yang diberikannya kepada
Tuhan sebuah gambaran kemuliaan dari segala kerajaan di bumi. Tetapi bagaimana pun juga saya memutuskan untuk tetap tinggal dengan Kebenaran yang sudah saya peroleh tanpa menghiraukan apapun yang terjadi.
Kemudian tiba masanya saya menjual hotel itu dan secara kebetulan saya terjun dalam suatu usaha toko barang-barang makanan dan minuman. Tetapi setelah sesuatu masa saya mendapatkan bahwa saya tidak ingin lagi mengusahakan toko barang-barang makanan dan minuman itu, lalu saya menjualnya walaupun dengan rugi. Kemudian daripada itu gambaran suram dan gelap mengenai kemelaratan yang akan datang makin nyata dan jelas, namun saya berbuat sebaik mungkin untuk tetap berbahagia di dalam Tuhan.
Pada suatu waktu sesudah saya meninggalkan toko barang-barang makanan dan minuman itu, saya lalu meninggalkan kota, dan enam bulan kemudian saya mendarat di California. Di sana saya jatuh sakit, maka setelah berusaha dengan segala kemampuan, salah seorang pendeta pensiun dari Masehi Advent Hari Ketujuh yang tinggal dalam daerah yang sama dengan saya mengatakan kepada saya, “Marilah ku hantarkan Saudara ke Sanitarium Glendale, dan saya akan memberikan referensi baik dari hal Saudara sebagai seseorang yang baik dan teratur masuk gereja, maka mereka akan memberikan kepadamu pelayanan yang baik dan juga dengan tarif pembayaran yang lebih murah.”
Pada waktu kami tiba di meja petugas penerima, dan sesudah pendeta itu menceritakan kepadanya semua yang akan dikatakannya, maka pegawai tata usaha sanitarium itu lalu menanyakan kepada saya apakah saya dapat memberikan sesuatu jaminan untuk masuk. Saya menjawab, saya mempunyai “sebuah cek.” (Hal itu agak mengherankan saya, karena saya pernah dirawat di suatu rumah sakit sebelumnya, tetapi saya tidak pernah diminta untuk membayar sesuatu sebagai panjar, bahkan pada waktu meninggalkan rumah sakit pun saya tidak pernah diminta. Mereka itu mengirimkan tagihan kepada saya kemudian melalui pos). Setelah ia melihat bahwa cek itu telah ditarik pada sesuatu Bank di Illionis, saya harus menjelaskan bahwa saya baru datang di sebelah barat dan saya belum memindahkan rekening bank saya. Pegawai itu ragu-ragu mengambil cek saya, dan saya dipersilahkan tunggu dalam sebuah ruangan, dan dengan sopan kepada saya diberitahu, bahwa saya harus menunggu dokter yang sebentar lagi akan datang.
Ya, saya telah menunggu sepanjang hari itu, tetapi tak satu jiwapun yang datang! Pada malam harinya, karena saya sakit, saya memakai baju saya lalu pergi makan malam ke ruangan makan. Kemudian kepada saya diberitahu bahwa dokter itu sedang pergi, namun ia akan menjumpai saya segera setelah ia kembali. Selama empat hari lamanya hal itu terus berlangsung, dan tak ada satu jiwapun yang datang ke kamar saya! Saya bisa mati dan tidak seorangpun akan dapat mengetahui saya sampai mungkin berhari-hari kemudian. Saya pikir mereka harus memperoleh uang itu dari bank dan harus mengetahui kalau-kalau hutang saya adalah aman dapat ditagih sebelum mereka mau memberikan pelayanan kepada saya!
Akhirnya pada hari yang keempat datanglah pendeta dari Sanitarium dengan memohon banyak maaf karena keterlambatannya datang menengok saya. “Kalau saja saya tahu, bahwa Saudara adalah seorang Masehi Advent Hari Ketujuh”, ia jelaskan, “saya sudah akan menengok Saudara lebih cepat lagi.” Sungguhpun demikian saya tidak mengharapkan kedatangannya itu, dan itupun tidak membawa banyak perubahan terhadap diri saya. Namun dalam hati ku katakan, “Kalau saja anda tidak mengetahui siapa saya, anda sudah harus datang lebih cepat lagi.”
Akhirnya dokter datang dan sesudah dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh, maka kepada saya diberitahukan bahwa saya menderita sakit berat dan harus memperoleh pelayanan khusus siang dan malam dari juru rawat yang akan mengawasi saya dan akan memberikan kepada saya pelayanan hydrotherapy. Dengan persetujuan saya masuklah seorang siswa perawat ke kamar saya. Namun bilamana bayang-bayang gelap sore hari mulai membentang menutupi langit maka datanglah perawat itu mengatakan kepada saya, bahwa mereka kekurangan juru-juru rawat yang khusus, dan dengan begitu ia sendiri akan menunggui saya sepanjang malam asalkan saya mengijinkan dia memasukkan tempat tidur kecilnya ke dalam kamar saya. Sungguhpun demikian, selama saya berada di sana ia tidak pernah sekalipun bangun menunggui saya pada malam hari.
Dan demikianlah saya telah mendapatkan seorang perawat khusus untuk pelayanan siang dan malam, dan pada akhirnya kepada saya dibebani biaya 50 sen dollar setiap jam -- enam dollar setiap hari bagi dia yang menunggui saya selama siang hari, dan enam dollar setiap malam bagi dia untuk tidur bersama-sama dengan saya di dalam kamar! Ini berikut berbagai
tambahan biaya lainnya merupakan suatu tekanan berat terhadap tabungan simpanan saya yang sudah sangat menyusut. Maka gambaran kemajuan menjadi hancur berantakan dan gambaran mengenai kemiskinan makin hari makin nyata dalam pikiran saya, namun saya sembuh dari penyakit saya, dan saya bersyukur.
Sungguhpun demikian, kejadian di Sanitarium ini, menghasilkan suatu gambaran kekecewaan yang lain di dalam pikiran saya. Apakah Sanitarium itu benar suatu tempat kepunyaan Allah bagi umat-Nya yang sakit? Demikian saya bertanya kepada diri sendiri. Benarkah orang-orang ini adalah umat Allah? Jawaban yang datang bagi semua pertanyaan ini adalah : Sanitarium itu adalah milik Allah, dan sidang adalah kepunyaan Allah, tetapi orang-orang yang menyelenggarakannya itu adalah para pemberontak, mereka itu adalah imam-imam modern, para ahli Torat dan orang-orang Parisi modern, sehingga perlu lebih banyak orang Samaria terdapat di antara mereka itu. Walaupun demikian, di sinilah Kebenaran Allah berada, dan di sinilah Allah membantu saya, maka saya tegaskan, saya akan tetap tinggal dengannya. Ya, Allah telah membantu saya, saya berpegang kepada iman, saya tidak bersungut terhadap apapun juga dan tetap tinggal dengan sidang dengan berkelakuan sebaik mungkin seperti halnya setiap orang lainnya.
Tetapi, sesudah saya meninggalkan rumah sakit itu, saya masih lemah dan rekening bank saya sudah hampir habis. Juga, tampak kepada saya, bahwa tidak ada lagi pekerjaan yang dapat menerima saya dengan kesempatan beristirahat pada Hari Sabat, sehingga saya mungkin akan jatuh menjadi orang peminta-minta atau sebaliknya kelaparan. Lagi pula, sudah beberapa bulan lamanya saya tidak mengirim perpuluhan ataupun kewajiban-kewajiban persembahan tatangan saya kepada sidang di pertengahan kota sebelah barat, sehingga akibatnya saya telah berhutang kira-kira sekitar $ 75. Pada saat itu saya berpikir bahwa kalau saya gagal membayar hutang ini sekarang sementara saya masih mempunyai cukup uang untuk membayarnya, maka saya tidak akan pernah lagi memperoleh uang sebanyak itu sekaligus sehingga hutang itu mungkin akan tetap tidak terbayar selama-lamanya. Saya mengatakan, adalah lebih baik hancur sekarang, dan bebas dari hutang daripada mendapatkan kehancuran kemudian dan menjadi seorang yang berhutang untuk selamanya.
Saldo rekening bank saya menurut perkiraan saya adalah hanya sedikit di atas hutang saya. Pada waktu saya menulis sebuah cek untuk keseluruhannya
dan mengirimkannya kepada gereja di pertengahan kota sebelah barat, saya hanya memiliki sisa $ 3.50 di dalam saku saya, dan tanpa harapan untuk memperoleh sesuatu pekerjaan. Kemudian saya menulis kepada Bank di pertengahan kota sebelah barat, bahwa saya akan menutup rekening saya dan bahwa mereka supaya mengirimkan kepada saya semua cek yang batal dan surat-surat lainnya kepada alamat saya di California.
Sungguhpun demikian, pada titik puncak kehidupan saya ini keadaannya kemudian berubah sama seperti yang terjadi dengan Abraham setelah ia berbuat segala-galanya terkecuali membunuh anaknya Ishak di atas mezbah Allah. Hanya beberapa hari setelah saya menulis surat kepada bank itu, maka saya memperoleh kabar dari mereka, dan dengan sangat terperanjat saya melihat mereka telah melampirkan sebuah cek sebesar kira-kira $ 350 sebagai sisa uang saya yang terakhir! Saya tidak pernah mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi.
Dalam pada itu saya mendapat pekerjaan di sebuah agen mesin cuci, dan justru pada waktu itulah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh sedang menyelenggarakan perkemahan tahun 1923 mereka di Los Angeles. Dan dengan begitu saya memutuskan untuk hadir dan dalam waktu-waktu senggang di antara rapat-rapat pertemuan saya mencoba menjual mesin-mesin cuci Maytag di sekitar daerah itu. Dan bagaimanakah perkiraan anda? Saya berhasil menjual sebuah mesin cuci setiap hari dan beberapa alat pembersih Vacum di sampingnya. Ini berjalan terus selama berlangsungnya perkemahan itu, maka cek saya yang pertama diperoleh dari perusahan itu adalah kira-kira $ 425. Tetapi inipun belum semua, baru saja kemudian dari situ sesuatu keberuntungan yang lain lagi mendatangi saya. Beberapa tahun sebelum saya telah membeli saham yang kemudian saya mengira saham itu tidak lagi berharga, tetapi saya tercengang setelah saya memperoleh surat dimana perusahan itu telah menanyakan apakah saya bersedia menjual kembali saham itu kepada mereka, dan harga permintaan mereka adalah lebih dari dua kali harga yang sudah saya bayar. Di sinilah saya mendapat suatu pengalaman nyata dalam diri saya sendiri seperti yang dijanjikan dalam Maleakhi 3 : 10.
Lagi pula, agen mesin Maytag ini masih baru, dan pada waktu saya mulai bekerja bagi mereka, mereka baru hanya memiliki suatu tempat kecil. Sungguhpun demikian, selama itu saya terus bekerja bagi mereka, mereka maju berkembang dan bertumbuh seperti halnya Laban
sewaktu Yakub bekerja baginya. Dalam jangka waktu tiga tahun mereka berhasil membuka cabang-cabang kantornya di seluruh sekitar Los Angeles, dan kemudian mereka mendirikan sebuah bangunannya sendiri yang tampak dari dalam maupun dari luar seperti sebuah bangunan bank, satu blok dalamnya dan kira-kira sekitar enam puluh kaki lebarnya. Mengenai bagaimana sampai kemajuan mereka itu berakhir akan saya ceritakan kepada anda sebentar lagi.
Tentu saja, keberhasilan saya yang tak disangka-sangka dalam menjual mesin-mesin cuci itu telah digunakan sebagai pendorong bagi para salesman (para penjual barang) lainnya, maka manager penjualan merasa ingin tahu mengenai agama saya. Terakhir saya berbicara dengannya dan beliau mengatakan kepada saya : “Houteff, seharusnya adalah indah sekali untuk percaya seperti anda, tetapi anda ketahui saya tidak pernah bisa menjadi seorang Masehi Advent Hari Ketujuh.” Saya kemudian bertanya mengapa ia tidak bisa, maka jawabnya : “Sebab jika saya mulai memeliharakan Sabat seperti yang anda lakukan, maka saya akan kehilangan pekerjaan saya.”
Saya tegaskan, “Adalah lebih baik tuan kehilangan pekerjaan daripada tuan kehilangan kehidupan.” Dan berakhirlah pembicaraan kami. Tetapi pada waktu berikutnya saya masuk kantor saya melihat sebuah karangan bunga tergantung di pintu, dan segala-galanya tampaknya membingungkan. Kemudian kepada saya diceritakan, bahwa Tuan Harney, manager penjualan itu mendapat sakit tiba-tiba pada malam sebelumnya dan meninggal dunia pada pagi-pagi sekali hari itu juga.
Kira-kira pada waktu itu juga kepala pembukuan merasa tertarik untuk berbincang-bincang mengenai agama dengan saya. Sementara waktu terus berlalu saya terus membicarakan hal yang sama seperti yang telah saya bicarakan bersama-sama dengan Tuan Harney, dan pada akhirnya ia juga mengatakan kepada saya : “Houteff, seharusnya adalah indah sekali memiliki perasaan seperti kamu, tetapi saya tidak pernah bisa menjadi seorang Masehi Advent Hari Ketujuh.”
Saya mengatakan, “Mengapa?”
“Ya, saya tidak bisa memeliharakan Sabat dan juga pekerjaan saya”, demikian jawabannya.
“Baik”, jawab saya, “adalah lebih baik Tuan Barber kehilangan pekerjaan daripada kehilangan kehidupanmu.”
Dan benar juga, pada kesempatan berikutnya saya masuk kantor, saya menemukan setiap orang mengobrol saja dan tidak bekerja! Kemudian kepada saya diberitahukan bahwa Tuan Barber, kepala pembukuan, ditemukan mati pada pagi hari itu dalam ruangannya. Percaya atau tidak, tetapi inilah yang benar terjadi dengan kedua orang tersebut sesudah mereka menjual keyakinan-keyakinannya dengan harga sebuah pekerjaan!
Tak lama kemudian saya berpikir bahwa saya harus memiliki sesuatu kepunyaan saya sendiri daripada terus bekerja bagi Tuan Sleuter. Demikianlah kemudian saya menghabiskan sebagian besar waktu saya untuk melakukan eksperimen-eksperimen pembuatan gula-gula sehat, dan karena saya kemudian hanya sekali-sekali menjual mesin cuci, maka saya tidak lagi banyak dikenal dalam perusahaan itu. Dan karena perusahan harus membayar kepada saya sejumlah uang komisi saya, maka saya memutuskan untuk mencari tahu mengapa uang-uang komisi saya itu masih ditahan. Sesudah membicarakan persoalan itu beberapa kali dengan manager penjualan, ia setiap kali memperdaya saya dengan memberi janji “akan memperhatikan hal itu.” Namun pada suatu hari saya lebih mendesak lagi persoalan itu, maka sebagai hasilnya ia mengatakan, “Houteff, saya sudah jemu dengan persoalan ini, maka terserah, anda boleh saja berhenti.” Pada kesempatan berikutnya saya masuk kerja, saya mendapat berita bahwa Tuan Lisco, manager penjualan itu telah dipecat dan bahwa Tuan Foster telah mengganti kedudukannya! Anda saksikan, Tuan Lisco-lah yang harus keluar, dan bukan saya.
Saya kemudian datang menemui manager yang baru untuk membicarakan persoalan uang komisi saya. Ia berjanji akan menyelidiki persoalan itu dan akan memberitahukan kepada saya pada kesempatan berikutnya apabila saya masuk kantor. Walaupun demikian, ia, ternyata berbuat juga sama seperti yang dilakukan tuan Lisco. Dan setelah saya mendesak dengan keras persoalan itu seperti terhadap Tuan Lisco, maka ia pun mengatakan kepada saya, “Houteff, saya jemu dengan persoalan itu, maka terserah saja jika anda mau berhenti.” Sungguhpun demikian, cukup aneh, pada kesempatan berikutnya sewaktu saya masuk kantor, maka kepada saya diberitahukan bahwa Tuan Foster, manager penjualan itu telah dipecat dan ia tidak lagi bekerja pada
Pada waktu ini saya sudah membangun usaha yang cukup dengan memperdagangkan gula-gula sehat untuk selalu sibuk dan juga saya sudah akan berhenti meninggalkan perusahan itu. Kemudian saya pergi menjumpai Tuan Sleuter pribadi membicarakan uang-uang komisi saya yang disebut terdahulu, namun ia menerima saya dengan sangat dingin, dan menjelaskan kepada saya supaya saya jangan lagi datang! Saya berhenti. Tetapi dalam jangka waktu kurang dari enam bulan perkiraan saya menjadi kenyataan, ia kehilangan perusahan itu dan orang lain telah mengambil alih perusahaan itu. Demikianlah caranya kekayaan orang itu berakhir.
Tak berapa lama sesudah saya bekerja bagi perusahaan ini dan sewaktu sementara menawar-nawarkan barang, saya telah bertemu dengan seorang wanita yang suaminya adalah keturunan Yahudi, tetapi ia sendiri adalah seorang Scandinavia, dan seorang Masehi Advent Hari Ketujuh. Ia menceritakan kepada saya, bahwa suaminya sangat menentang terhadap agamanya dan pada suatu waktu ia telah melemparkan Alkitabnya ke dalam tungku pemanasan. Ia ingin kiranya saya dapat membantu dengan jalan apapun untuk merubah sikap suaminya. Saya minta kepadanya supaya memberitahukan kepada suaminya, bahwa saya ingin menjumpainya di rumahnya pada malam berikutnya. Wanita itu berjanji akan coba memberitahukan kepada suaminya dan kemudian akan memberi kabar kepada saya.
Ia telah duduk bersama saya melakukan beberapa penyelidikan di rumahnya dengan ikut dihadiri oleh keluarganya. Sungguhpun demikian, saya merasa kagum melihatnya sangat setuju terhadap apa yang saya kemukakan, yang sama sekali bertentangan terhadap apa yang diceritakan isterinya kepada saya! Sesudah saya memberikan kepadanya tiga pelajaran ia memanggil saya ke samping, ia menarik saku celananya keluar lalu berkata kepada saya, “Saudara lihat, saya mempunyai keluarga besar untuk diberi makan, tetapi hanya ada tiga sen dollar di dalam saku saya. Sebelum Saudara datang kepada saya”, katanya, “saya telah berusaha segala-galanya untuk memperoleh pekerjaan tetapi selalu gagal. Dalam kesedihan saya, saya pertama kali berdoa dalam hidup saya. Saya mohon kepada Tuhan kiranya mengirimkan kepada saya seseorang yang akan menunjukkan kepada saya apa yang harus saya lakukan. Pada waktu saya dengar Saudara akan datang”, demikian tambahnya,
“saya pikir itu adalah jawaban terhadap doa saya, maka saya betul-betul rindu menjumpai Saudara. Dan itulah sebabnya Saudara menjumpai saya demikian dengan hati terbuka terhadap agama Saudara. Tetapi sekarang saya tahu, bahwa Allah telah mengutus Saudara.”
Saya bertanya kepadanya apakah ia mau bekerja menjual mesin-mesin cuci, maka jawabnya, “Saya siap mengerjakan apa saja yang Saudara anjurkan.” Saya lalu membawanya kepada perusahaan dimana saya bekerja, dan ia segera pula bekerja, sambil mengangkut dengan kendaraan pick-upnya sendiri. Gajinya berikut beberapa hasil penjualan kadang-kadang menghasilkan baginya lebih dari 200 dollar setiap bulan.
Rumah yang didiaminya itu adalah miliknya, dan karena biaya hidup pada waktu itu tidak terlalu tinggi, maka ia dapat menabung sebagian daripada gajinya. Tak berapa lama kemudian ia menjual rumahnya, dan ia membeli sebidang tanah yang luasnya kira-kira dua acre (1 acre = 0, 4646 ha) lalu ia mendirikan rumah dan sebuah peternakan ayam di atasnya. Kemudian ia menceritakan kepada saya bahwa ia bermaksud untuk bekerja pada perusahaan itu kira-kira 18 bulan lagi, dan pada waktu itulah rumahnya dan tanahnya sudah akan lunas atau terbayar, dan kemudian ia akan dapat berusaha sendiri di atas tanah dua acre itu.
Baik, semuanya tampak berjalan dengan baik. Namun pada suatu Sabat pagi ia menemui saya di gereja dan mengatakan bahwa perusahaan akan diambil alih pada hari itu. Ia ingin mengetahui kalau-kalau saya akan pergi bersamanya dan mendengarkan pidato-pidato selama serah terima itu berlangsung. Saya menjelaskan kepadanya bahwa bukan tempatnya bagi kita untuk bersabat di sana, tetapi ia kemukakan bahwa jika ia tidak hadir, maka mungkin sekali mereka akan menggantikannya dengan orang lain, dan ia tidak mau kehilangan pekerjaannya. Oleh sebab itu ia menghadiri rapat perusahaan itu. Walaupun demikian, tidak berapa lama kemudian pimpinan perusahaan yang baru memberhentikannya. Akibatnya ia tidak dapat membayar lunas hutangnya atas barang-barang itu dan perusahaan pemberi pinjamannya itu lalu menyita rumah dan tanahnya! Kemudian daripada itu meninggallah isterinya.
Setiap orang dapat saksikan bahwa semua peristiwa yang berturut-turut jadi pada waktu itu erat hubungannya satu dengan yang lain, tidak mungkin hanya secara kebetulan, melainkan benar-benar ditakdirkan Tuhan.
Sekarang saya akan menceritakan kepada anda suatu keajaiban yang lain yang telah jadi sekitar waktu itu juga. Pada suatu hari Rabu saya pergi berkendaraan mobil ke daerah perdagangan di Los Angeles. Sesudah menyelesaikan pekerjaan saya sampai jauh hari pada petang hari itu, dan sementara saya berjalan melewati suatu jalan raya, saya melihat seorang wanita berkendaraan mobil datang langsung ke arah saya. Tetapi karena saya berada hampir pada pertengahan jalan raya itu, maka saya tidak melihat adanya bahaya karena jalan masih cukup luas baginya untuk lewat. Tetapi walaupun begitu wanita itu mengarahkan juga kendaraannya langsung ke arah saya. Benar, ia kemudian menghantam saya dari sebelah kiri saya, dan karena terlalu gugup ia tak dapat menghentikan kendaraannya sebelum ia mencapai setengah blok dari jalan itu. Dan begitulah ia terus jalan dari sudut jalan raya itu sampai ke pertengahan jalan sempit yang di depan. Apakah yang telah jadi dengan saya pada waktu kendaraan itu menghantam saya? Apakah mobil itu sudah melindas saya sampai rata di atas jalan raya itu, dan apakah ia sudah menabrak saya? Ternyata tidak, hal ini tidak terjadi sebab sesuatu yang jauh lebih besar telah jadi :
Sebuah tangan yang tidak kelihatan telah membawa saya ke depan mendahului kendaraan itu, meluncurkan sedikit kaki saya di atas trotoar dengan sebelah badan saya ke depan dan sebelah kiri badan saya menghadap ke radiator kendaraan itu! Setelah terbawa begitu kira-kira setengah jarak sebelum kendaraan itu berhenti, maka sesuatu telah mendudukkan saya di atas bumper kendaraan itu, dan lengan kiri saya memeluk lampu sebelah kiri kendaraan itu. Kemudian kata saya dalam hati, “Nah, Nona, silahkan jalan jika anda mau.” Setelah ia berhenti, saya menginjakkan kaki saya di tanah lalu melangkah pergi meninggalkan kendaraan itu.
Justru pada saat itulah saya menemukan pensil saya yang terdapat dalam saku baju saya telah hancur berkeping-keping, namun rusuk-rusuk saya ternyata
tidak tersentuh! Pada waktu itulah kendaraan itu dan saya telah dikerumuni orang banyak, dan tiga orang polisi sementara mencari-cari akan orang yang baru ditabrak oleh mobil itu. Tetapi karena tidak mereka jumpai seorangpun yang tergeletak di jalan raya, ataupun yang mungkin terseret di bawah mobil itu, maka saya lalu mengatakan kepada mereka bahwa itulah diri saya yang baru saja ditabrak! Mereka hendak membawa saya ke rumah sakit, tetapi setelah saya mengatakan bahwa saya tidak terluka apapun, maka saya mendengar seseorang mengucapkan, “Ia seharusnya terluka namun ia sangat gugup sehingga tidak mengetahui keadaan dirinya.”
Kemudian mereka menyuruh saya mengangkat kaki dan lengan saya ke atas dan ke bawah beberapa kali, sesudah itu seseorang berteriak mengatakan, “Dia memang diciptakan dari karet!” Wanita itu dituduh melarikan kendaraannya dengan kecepatan 30 mil per jam. Kemudian dari situ saya berjalan kaki kira-kira tiga blok jauhnya menuju ke kendaraan saya, lalu saya pergi ke pertemuan sembahyang di gereja Exposition Park, dimana dalam musim penyampaian kesaksian-kesaksian kita itu saya telah menceritakan kepada mereka dari hal peristiwa kecelakaan itu dan akibat-akibatnya. Anda saksikan, kita masih hidup dalam sejarah yang memiliki banyak keajaiban.
Sesudah semua pengalaman ini maupun pengalaman-pengalaman lainnya, kemudian datang pekabaran yang sedang kita perjuangkan sekarang untuk disampaikan kepada orang-orang Laodikea. Musuh-musuh dari pekabaran ini kemudian tidak menemukan apapun dalam usaha mereka untuk mendapatkan sesuatu melawan saya, sebaliknya mereka menjadi yakin bahwa mereka tidak dapat menghalangi Kebenaran. Mereka berusaha dengan segala cara untuk mempersalahkan saya dan menghalangi semua kegiatan saya, tetapi mereka tidak menemukan apa-apa, sehingga secara teratur ada kira-kira 30 orang anggota gereja tetap menghadiri pertemuan-pertemuan khusus saya pada setiap hari Sabat petang. Kemudian tiba masanya tua-tua gereja menolak mengijinkan kami menggunakan ruangan gereja untuk mengadakan pertemuan-pertemuan, dan mereka menyuruh semua kami keluar. Tetapi salah seorang saudari yang tinggal di sebuah rumah besar di seberang jalan dari gereja itu menawarkan tempatnya bagi pertemuan-pertemuan kami, dan terjadilah suatu keributan besar di antara orang banyak di sekitar gedung gereja. Sebagian mereka memihak kepada kami dan sebagian lagi menentang kami. Demikianlah
rumah yang di seberang gereja itu telah dipenuhi pada sore hari itu dan banyak orang mendengarkan dari luar melalui jendela-jendela. Musuh-musuh itu gagal untuk membubarkan pertemuan-pertemuan kami, maka kemenangan telah menjadi milik kami.
Pada kesempatan berikutnya mereka melarang kami untuk menghadiri acara-acara gereja, dan mulailah mereka memecat orang-orang yang masih saja mau mendatangi pertemuan-pertemuan kami. Mereka juga mencoba untuk mengusir saya, tetapi gagal. Kemudian mereka berusaha memperoleh perintah pengadilan terhadap masing-masing kami yang pergi ke gereja pada hari Sabat, tetapi mereka kalah. Pada suatu peristiwa mereka memanggil polisi untuk menahan saya berdasarkan tuduhan-tuduhan palsu, bahwa saya sedang mengacaukan pertemuan orang banyak, namun setelah para perwira polisi yang di kantor mendengarkan cerita saya dan tuduhan dari diakon gereja yang dilontarkan terhadap saya, maka ia memerintahkan kedua orang polisi yang telah membawa saya ke kantornya itu supaya menaikkan kami kembali ke dalam mobilnya, dan membawa kami kembali langsung ke gereja dari mana kami telah diambil!
Sesudah ini para tua-tua gereja berusaha untuk menempatkan saya dalam tempat penampungan orang-orang yang kurang waras. Walikota dari kota Glendale itu sendiri (seorang Masehi Advent Hari Ketujuh) telah datang ke gereja ini pada Sabat pagi itu untuk menyatakan tuduhan-tuduhan itu dan untuk melihat sendiri bagaimana saya dibawa dan dikunci dalam tempat kurungan itu. Tetapi sungguhpun demikian, sesudah berbicara dengan saya beberapa menit lamanya perwira itu tidak berbuat apa-apa terkecuali mengatakan kepada saya bahwa ia tidak memerlukan saya lagi! Sesudah itu walikota yang berbobot 200 pound itu lalu jatuh menjadi lebih kurus daripada badan saya sendiri yang hanya 135 pound beratnya. (1 pound = 0, 4536 kg).
Mereka melakukan semua perkara yang tidak menyenangkan ini dan banyak lagi yang lainnya; di samping itu, mereka berbicara dan berhotbah menentang saya. Dan walaupun saya tidak mempunyai seorangpun terkecuali Tuhan yang dapat membela saya pada setiap masa, namun dalam semua peristiwa ini kemenangan selalu ada pada pihak saya.
Pada waktu kami memindahkan kantor kami dari California ke
Texas, di sana kami tidak mempunyai seorang temanpun ataupun seseorang yang percaya kepada pekabaran ini, maka tua-tua gereja bergembira, dan menyangka pekerjaan kami akan pasti mati. Tetapi walaupun begitu ia itu telah bertumbuh lebih besar lagi daripada sebelumnya, walaupun semua ini telah jadi di tengah-tengah masa depresi ekonomi, dalam tahun 1935, yaitu pada waktu beratus-ratus dan beribu-ribu perusahaan dagang telah jatuh bangkrut, dan sementara banyak orang kaya yang jatuh miskin. Namun kami yang sejak semula telah memulai dengan tangan hampa, ternyata telah bertumbuh dan berkembang dengan maju. Apalagi, kami, tidak pernah melakukan pemungutan apapun dalam sesuatu pertemuan di mana saja dan kami tidak pernah membuat sesuatu seruan meminta bantuan keuangan. Dan hal ini masih tetap berlaku sampai pada hari ini. Kemudian, juga bahwa buku-buku kami yang telah dikirim ke mana-mana dalam setiap minggu dengan gratis itu telah menghabiskan beratus-ratus bahkan beribu-ribu dollar setiap minggu, dan dari tahun ke tahun, di samping biaya untuk membangun Lembaga itu sendiri.
Maka pada hari ini setelah melewati mimpi buruk persangkaan bahwa saya akan hidup dalam kemelaratan, seperti yang telah saya ceritakan sebelumnya, sekarang kredit simpanan saya tidak terbatas jumlahnya, dan cek yang saya buka meliputi beribu-ribu dollar setiap minggu, dan dari tahun ke tahun, walaupun saya tidak terikat dengan siapapun, tidak memiliki kekayaan, dan tidak mempunyai rekening bank pribadi! Selanjutnya, saya membayar para sekretaris saya sama banyak dengan yang saya bayarkan kepada diri saya sendiri dan beberapa dari orang kerja saya, saya bayar dua kali lebih banyak. Benar, ada banyak keajaiban besar pada waktu ini sama seperti di masa lalu.
Juga Yakub, ia tidak memiliki kebenaran yang berasal dari dirinya sendiri, melainkan ia memiliki semangat yang berapi-api dan hormat terhadap kebenaran Tuhan. Sungguhpun demikian, Esau, yang tidak memperhatikan kebenaran Tuhan telah menjual hak kesulungannya hanya untuk mendapatkan sepiring kacang merah. Alangkah mahalnya tawaran yang dihadiahkan kepada Yakub itu! Walaupun demikian, sebagai akibatnya, Yakub telah menjadi seorang pelarian. Tetapi, pada malam pertama setelah meninggalkan rumah Allah telah menemui dia, dan telah memberikan kepadanya sebuah khayal, Yakub menaruh harapan sepenuhnya kepada Allah dan ia berjanji akan tetap setia dalam segala kewajibannya.
Untuk memulai hidup di Padan Aram, Yakub tidak memiliki apapun terkecuali iman dan semangat. Ia hanyalah seorang pekerja yang baik, dan hanya itu. Semua sifat inilah yang cepat diketahui oleh Laban mengenai Yakub, maka sebagai hasilnya Laban bukan saja menawarkan untuk mengawinkan Yakub dengan puterinya Rahel, tetapi juga ia merencanakan suatu siasat untuk dapat memaksa Yakub mengawini kedua puterinya itu -- yaitu Rahel dan Lea -- hanya kedua gadis itulah dalam keluarganya. Lagi pula, walaupun Yakub telah membayar cukup mahal untuk mendapatkan mereka dengan bekerja keras dengan setia dan jujur selama empat belas tahun lamanya, ia dalam enam tahun berikutnya ternyata telah menjadi kaya! Kemudian dalam rangka perjalanan pulang, ia mengatakan kepada Laban dengan sepenuh hatinya, dengan jujur, dan dengan perasaan terbuka :
“Selama dua puluh tahun ini saya telah tinggal bersamamu; bahwa domba-domba betinamu dan kambing-kambing betinamu tiada gugur anaknya, dan kawanan domba jantanmu pun tidak ku makan.” Kejadian 31 : 38
Bahkan selanjutnya, pada waktu ia ditanya apa yang dikehendakinya untuk semua pekerjaannya setelah berakhir masa empat belas tahun itu, maka ia memilih upah-upah yang akan dibayar oleh Allah, bukan oleh Laban. Karena katanya kepada Laban :
Janganlah kamu memberikan kepada saya sesuatu, tetapi ijinkanlah saya berjalan melewati semua kawanan binatangmu pada hari ini, dan menyingkirkan semua yang berwarna bintik-bintik, yang berbintik-bintik hitam, dan ternak coklat, domba-domba dan kambing-kambing, lalu membawanya sejauh tiga hari perjalanan terpisah daripada binatang-binatang sisanya supaya tidak akan ada kesempatan bagi mereka itu untuk bercampuran. Sampai kini, semua domba dan kawanan ternak, baik yang berbintik-bintik ataupun yang tidak berbintik-bintik adalah menjadi milikmu, tetapi mulai sekarang semua yang berwarna bintik-bintik yang akan lahir dari antara yang tidak berbintik-bintik (yang pada kenyataannya tidak mungkin) akan menjadi milik saya karena melayanimu.
Laban merasa cukup puas dengan permufakatan itu dan Yakub lalu pergi bekerja. Alah memberkati semua usaha Yakub walaupun secara alamiah adalah tidak mungkin, maka dalam
enam tahun lamanya ia menjadi kaya. Mengapa? Sebab Yakub berbakti kepada Allah dengan sepenuh hati, dan dengan sepenuhnya menaruh harap kepada-Nya bagi hidupnya. Ia tidak menghendaki apa-apa terkecuali apa yang Allah berkenan baginya untuk dimiliki. Ia tahu bahwa selama ia bekerja bagi Tuhan, Tuhan tidak akan membiarkan dia lapar ataupun telanjang. Ia tahu bahwa kalau saja sedemikian itu Allah menghiasi rumput di padang, maka Ia pun akan menghiasi dan memberi makan kepadanya di dalam kebun anggur-Nya.
Karena Yakub menjadi kaya dengan begitu cepat, dan karena ayah mertuanya menghendakinya supaya tinggal lebih lama lagi, dan juga karena Yakub masih takut terhadap Esau, maka mengapakah ia meninggalkan Laban, dan mengapa ia merencanakan untuk pulang? Jawabannya adalah sederhana, yaitu karena Allah meminta kepadanya begitu, kata-Nya:
Kejadian 31 : 13 “Bahwa Akulah Allah Baitel, tempat engkau telah mencurahkan minyak kepada tiang penjuru, dan dimana engkau sudah bernazar kepada-Ku : maka sekarang bangkitlah engkau, keluarlah engkau dari negeri ini, dan pulanglah engkau ke negeri kaum keluargamu.”
Dari catatan ini, anda saksikan, bahwa Yakub adalah cukup setia pada tempat tugasnya, dan selalu memperhatikan perintah Allah. Adakah kita sama seperti Yakub? atau adakah kita sama seperti Yudas Iskariot? Kini anda ketahui, bahwa Yakub telah melaksanakan dengan sempurna usaha Laban, dan mengikuti petunjuk Allah pada sepanjang jalannya. Tetapi Yudas Iskariot telah melaksanakan dengan sempurna kepentingan pribadinya sendiri dengan mengorbankan Karunia Allah, maka gantinya dia mengikuti petunjuk-petunjuk Tuhan, ia ternyata telah mengikuti kehendaknya sendiri. Walaupun demikian, sekarang, perbandingkanlah nasib terakhir dari Yakub dengan nasibnya Yudas. Pekerjaan yang satu berakhir dengan kemuliaan dan pekerjaan yang lainnya berakhir dengan malu dan kehancuran.
Untuk siapakah anda sedang bekerja sekarang, Saudara, Saudariku? Bagi dirimu sendiri atau bagi Allah? Anda mengatakan, “Bagi Allah”, maka saya berharap anda benar, tetapi ingatlah, seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, bahwa tidak ada perusahaan yang mau
mempromosikan seseorang pekerjanya yang tidak menaruh perhatian kepada kemajuan perusahaan sama seperti terhadap besar ukuran gajinya. Dan juga, tidak ada perusahaan yang menaruh minat kepada usaha pribadi milik pekerjanya. Ia menaruh minat hanya terhadap usahanya sendiri. Sungguhpun demikian, pekerjaan Allah, adalah jauh lebih penting, dan mempunyai akibat-akibat yang jauh lebih besar daripada usaha seseorang. Ia juga, sama sekali tidak menyukai usahamu yang mementingkan diri sendiri, Ia menaruh minat kepada pekerjaan-Nya dalam menyelamatkan jiwa-jiwa. Oleh sebab itu, anda tidak dapat, menjadikan semua kepentinganmu itu menjadi yang pertama dan semua kepentingan-Nya menjadi yang kedua, lalu pada waktu yang sama berharap dapat ikut memetik janji-janji-Nya, dan mengharapkan Dia menjawab semua doa-doamu. Jika demikian halnya, maka anda pun sedang menyebutkan dirimu secara palsu sebagai seorang Kristen. Matius 6 : 32, anda masih seorang Kafir yang sesat.
Untuk menjadi seorang Kristen dalam pemandangan Allah anda harus tidak pernah memuji dirimu sendiri, melainkan anda harus memuji Allah dan kebaikan-Nya. Jangan sekali menyombongkan dirimu karena kepentingan-kepentingan dan hasil-hasil usahamu sendiri, melainkan banggakanlah dirimu karena kepentingan-kepentingan Allah dan hasil-hasil pekerjaan-Nya. Jangan sekali mencoba untuk mempromosikan usahamu sendiri, melainkan selalu mencoba mempromosikan pekerjaan Allah. Jangan sekali berdoa memohonkan terang untuk mengetahui apa yang akan dilakukan, dan kemana harus pergi agar supaya usahamu, kepentingan-kepentinganmu dapat maju berkembang, melainkan supaya berdoa memohonkan terang agar kiranya Allah dapat menolong kamu melaksanakan perkara atau pergi ke mana anda dapat membaktikan diri dengan baik dalam pekerjaan-Nya, supaya kiranya dapat Ia memimpin anda dan mengajarkan anda bagaimana caranya memajukan kerajaan-Nya. Kemudian, dan hanya kemudian daripada itu, anda akan mengetahui bahwa anda tidak pernah berjalan salah! Setiap motif yang lain daripada ini akan membawa anda dimana tidak Allah kehendaki, dan di mana anda akan harus memikul sendiri beban anda tanpa bantuan-Nya.
Saya telah melihat sejumlah orang-orang yang bersumpah demi langit dan bumi bahwa Allah telah menghantarkan mereka ke sini atau ke sana, ke dalam ini atau ke dalam lainnya. Tetapi apabila hal-hal tidak memuaskan mereka, maka mereka bergegas pergi sambil bersumpah dengan lebih keras lagi bahwa Allah tidak memimpin
mereka ke dalam perkara itu! Dan kembali bersumpah sekeras-kerasnya seperti pada sebelumnya bahwa Allah sedang menarik mereka keluar dari perkara itu, dan sedang membawa mereka ke dalam sesuatu yang lebih baik! Mereka kembali merasa pasti, bahwa Allah sedang memimpin mereka dalam gerakan mereka, walaupun ia itu bertentangan terhadap apa yang disangkanya Ia telah membawa mereka masuk sebelumnya.
Orang-orang lain merasa bahwa Allah telah membuka jalan bagi mereka untuk berbuat ini atau lainnya oleh kenyataan bahwa mereka telah mampu untuk memperoleh uang bagi perjalanan itu, atau untuk mendapatkan pembeli bagi sesuatu hal atau lainnya, untuk memiliki ini atau untuk memiliki itu. Orang-orang lain lagi mengatakan kepada saya bahwa mereka membuka Alkitab secara sembarangan, dan bahwa mata mereka jatuh atas sesuatu ayat yang menunjukkan berkenan-Nya Allah terhadap gerakan mereka. Salah seorang saudara mengatakan kepada saya bahwa ia telah melemparkan sebuah mata uang logam dan orang lain telah menemukan sebuah anak panah Indian yang menunjuk kepada arah kemana ia harus pergi! Semua ini saya telah saksikan sia-sia saja walaupun petunjuk-petunjuk ini telah dipegang sebagai bukti-bukti nyata tentang kehendak Allah dalam segala persoalan ini.
Marilah sekarang saya ceritakan kepadamu bahwa semua petunjuk ini sendiripun adalah hanya merupakan bentuk perkiraan yang tertinggi, yaitu khayalan dan judi, yang sama sekali bukanlah pertanda-pertanda milik Allah. Apalagi, rencana-rencana seseorang yang berlandaskan pada semata-mata kepentingan pribadi, yang semata-mata didasarkan pada di mana dan bagaimana orang dapat lebih memperbaiki proyek-proyek yang mendatangkan laba milik pribadinya sementara ia mengaku dirinya sebagai seorang Kristen, -- saya tegaskan kepadamu bahwa semua ini adalah rencana-rencana licik, yang sama sekali bukan rencana-rencana Allah, tanpa memandang bagaimana jalan itu terbuka, atau apa yang terjadi. Kenyataannya adalah bahwa Alah tidak pernah diberi kesempatan untuk mengatur dalam perkara-perkara ini, karena untuk memberikan kepada-Nya kesempatan, kata-Nya, “Carilah dahulu olehmu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya; maka segala perkara ini akan dipertambahkan kepadamu.”
Oleh sebab itu apabila anda menjadikan Kerajaan Allah
itu perhatian anda yang terutama, maka anda akan pasti menemukan diri anda pada tempat yang benar pada waktu yang tepat, melaksanakan perkara yang benar dan memungut hasil berkat-berkat Allah yang kaya. Maka anda boleh merasa yakin bahwa Ia akan membuka jalan dan akan membawa anda ke mana anda kehendaki bahkan kalaupun Ia harus mengeluarkan anda dari dalam sumur, dan memberi-tahukan kepada orang-orang keturunan Ismael itu untuk membawa anda ke Mesir dan menaruh anda bekerja di dalam rumah Potifar. Bahkan Ia mungkin sekali harus memasukkan anda ke dalam penjara sebelum Ia mendudukkan anda bersama dengan Phiraun di atas tahta. Atau Ia akan membuat anda lari meninggalkan Mesir dan menugaskan anda menjaga domba-domba di sekeliling Gunung Horeb. Ia mungkin akan membawa anda menghadapi Laut Merah sementara orang-orang Mesir mengejar anda dari belakang. Ia mungkin akan membawa anda ke dalam padang belantara dimana tidak ada makanan ataupun air. Singa dan beruang mungkin akan datang merebut domba-dombamu. Goliat akan datang membunuh umatmu, dan raja mungkin akan mencampakkan anda ke dalam dapur api, atau ke dalam kandang singa.
Ya, beratus-ratus bahkan beribu-ribu perkara dapat terjadi, namun barangsiapa yang menaruh harap pada Allah dan melakukan kerja-Nya dengan baik akan mendapatkan semua halangan atau penderitaan ini sebagai kelepasan yang ajaib, dan sebagai jalan keluar menuju kepada keberhasilan, semua melaksanakan rencana-rencana Allah yang menakjubkan, dan jalan Allah menuju kepada promosi anda dari perkara besar yang satu kepada perkara besar lainnya. Apabila anda berada dalam penjagaan Allah dan dalam pengawasan-Nya janganlah sekali mengatakan bahwa Iblis melakukan ini atau itu tanpa memandang apakah itu, karena ia tak dapat berbuat sesuatu terkecuali ia diijinkan untuk melakukannya. Ketahuilah selalu bahwa itulah perbuatan Allah.
Saya datang ke Amerika, bukan karena saya menghendakinya, melainkan karena Allah menghendaki saya datang. Dan karena saya tidak tahu apa kerja saya yang akan datang, dan karena Allah tidak lagi dapat membuat saya mengerti pada waktu itu seperti yang diperbuat-Nya pertama kepada Yusuf mengenai perjalanannya ke Mesir, maka sebab itu saya telah terusir keluar dari negeri di bawah todongan senjata seperti halnya Musa telah terusir keluar dari Mesir, walaupun saya
tidak berbuat apa-apa yang mendatangkan bencana bagi diri saya. Maka siapakah menurut perkiraan anda telah memimpin pemberontak-pemberontak untuk menyerang saya keluar dari negeri? Tak ada orang lain terkecuali pendeta Gereja Orthodox Gerika dari daerah propinsi itu! Maka di manakah menurut perkiraan anda ia telah mensponsori kampanye aniayanya itu terhadap saya? Di dalam gereja pada hari Minggu pagi sementara ia berada dalam pakaian dan perhiasan upacara sucinya dengan berjarak hanya kira-kira dua puluh kaki dari tempat saya berdiri!
Pada waktu itu saya tidak tahu apa tujuan sebenarnya bepergian saya meninggalkan rumah menuju ke suatu negeri yang sedemikian jauh, tetapi baru sekarang saya mengerti sama seperti Yusuf mengerti bahwa harapan saudara-saudaranya untuk menggagalkan rencana Allah baginya itu adalah justru rencana Allah untuk membawa dia turun ke Mesir. Dengan begitu gantinya mereka menghalangi rencana itu, mereka ternyata justru membuat rencana itu menjadi terlaksana.
Bilamana perkara-perkara berlaku bertentangan dengan kehendak dan jalannya seseorang pada waktu ini, maka kebanyakan orang Kristen melemparkan kesalahannya kepada Iblis. Hanya apabila perkara-perkara berjalan sesuai dengan kesenangan mereka barulah mereka melontarkannya kepada Allah sebagai yang melakukannya! Bileam juga, merasa gembira pada waktu jalan terbuka baginya untuk pergi kepada Balak, tetapi pada waktu malaikat Tuhan menghalangi jalan yang sedang dilaluinya itu, maka Bileam menjadi murka seperti seekor anjing lalu memukul keledainya beberapa kali.
Tidak ada yang lain terkecuali anda sendiri yang dapat menggagalkan rencana-rencana Allah bagimu. Apakah itu teman-temanmu atau musuh-musuhmu, apakah itu binatang-binatang atau raja-raja, anda akan mendapatkan mereka semua baik dengan tidak sengaja atau dengan sengaja sedang bekerja bagi kebaikanmu, bukan bagi kesakitanmu jika anda sedang melakukan anjuran Allah. Betapa kayanya sumber dari Surga itu! Dan siapakah gerangan dapat mengetahuinya!
Ingatlah sekarang, bahwa apapun yang mungkin menghalangi jalanmu, apakah itu berupa Laut Merah atau Sungai Yordan, apakah itu berupa sebuah gunung atau berupa sebuah padang tandus, ia itu sesungguhnya adalah batu loncatan bagimu.
Yang sedemikian inilah kebenaran
Tuhan, maka anda dapat memperolehnya dengan harga kebenaranmu sendiri. Kemudian anda akan menemukan jalan-jalan Tuhan yang jauh lebih tinggi daripada jalan-jalanmu sendiri seperti Surga yang jauh lebih tinggi dari bumi. Apabila hal ini jadi, maka hanya anda yang akan mengatakan dengan penuh kesadaran, “Tuhan Kebenaran Kita.”
“Bahwa Engkau akan memeliharakan dia dalam damai yang sempurna, yaitu dia yang pikirannya berharap kepada-Mu: sebab ia menaruh harap di dalam-Mu. Haraplah pada Tuhan untuk selama-lamanya: karena di dalam Tuhan Jehovah terdapat kuasa yang kekal: karena Ia menurunkan mereka yang tinggal di tempat yang tinggi, negeri yang tinggi ditaruh-Nya di bawah; Ia menaruhnya di bawah, bahkan sampai serendah tanah; Ia membawanya ke bawah sampai menjadi habu. Kaki akan memijak-mijaknya di bawah, bahkan kaki-kaki orang miskin dan langkah-langkah orang yang papah akan menginjak-injaknya.” -- Yesaya 26 : 3 – 6.
* * *
.