.
Renungan Untuk Berdoa
LAKSANAKANLAH TUGASMU; SERAHKANLAH HASILNYA KEPADA ALLAH
Saya akan membaca dari Buku Christ’s Object Lessons, halaman 64, dimulai dengan paragraf yang terakhir :
“Tugas dari penabur adalah suatu tugas iman. Rahasia dari bertunas dan bertumbuhnya benih ia tak dapat mengerti. Tetapi ia memiliki keyakinan pada semua pengantara dengan mana Allah membuat semua tumbuhan itu berkembang. Oleh menabur benihnya ke dalam tanah, maka ia pada kenyataannya sedang membuang-buang butir-butir gandum yang mahal yang dapat memberikan roti bagi seluruh keluarganya. Tetapi ia hanya melepaskan sesuatu yang baik sekarang untuk mendapatkan suatu hasil yang lebih besar. Ia membuang benih itu, sambil berharap untuk mengumpulkannya kelak berlipat-ganda dalam suatu penuaian yang berlimpah ruah. Demikianlah hamba-hamba Kristus harus bekerja, sambil mengharapkan suatu penuaian dari benih yang mereka tabur ..... Dalam pekerjaan kehidupan kita tidak tahu yang mana akan berhasil, apakah yang ini ataukah yang itu. Ini bukanlah masalah bagi kita untuk diselesaikan. Kita harus melaksanakan tugas kita, dan serahkan semua hasilnya kepada Allah.”
Marilah kita berdoa memohonkan iman, lalu kemudian masuk ke dalam kebun anggur dengan penuh kegembiraan dan menabur benih yang Tuhan telah sediakan dengan demikian murah-Nya, sambil ingat akan janji-Nya, bahwa Kerja-Nya tidak akan kembali hampa kepada-Nya, melainkan bahwa ia itu akan melimpah dimana Ia telah mengirimkannya. Kita pun harus ingat, bahwa iman adalah anak tangga yang pertama menuju keselamatan, dan bahwa tanpa iman kita tak dapat berkenan kepada Allah.
* * *
PEMBANGUNAN KEMBALI DAN MASANYA
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 13 Maret 1948
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Ayat kita terdapat dalam pasal yang ketiga dari kitab Kisah Para Rasul,
Kisah Para Rasul 3 : 19 – 21 “Sebab itu hendaklah kamu menyesal, dan bertobat, supaya dosamu dapat dihapuskan, apabila datang kelak masa penyegaran dari hadirat Tuhan; dan Ia mengutus Yesus Kristus, yang sebelumnya telah dikhotbahkan kepadamu : yaitu Dia yang harus disambut oleh surga sampai kepada masa segala perkara dikembalikan, sama seperti yang difirmankan Allah melalui mulut segala nabi-Nya yang suci semenjak dari awal dunia ini.”
Di sini kepada kita diceritakan bahwa segala langit harus menerima Tuhan, bukan untuk selamanya, melainkan sampai tiba masa “segala perkara dipulihkan”. Oleh karena itu, pada masa kembalinya segala perkara itu, Ia akan kembali ke bumi.
Apakah kedatangan kembali ini akan kelak tidak diharap-harapkan? Ataukah Tuhan akan pertama-tama mengirimkan seseorang untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya? Dan jika seseorang akan datang mendahului kedatangan-Nya, maka siapakah orang itu? -- “Maka jawab-Nya, dan kata-Nya kepada mereka itu, sesungguhnya Eliyah akan datang lebih dulu, dan ia akan memulihkan segala perkara.” Markus 9 : 12. Dan juga, melalui perantaraan nabi Maleakhi Tuhan menyatakan :
Maleakhi 3 : 1; 4 : 5 “Tengoklah, Aku hendak mengutus utusan-Ku, maka ia akan mempersiapkan jalan di hadapan-Ku : maka Tuhan, Yang kamu cari itu, akan tiba-tiba datang ke
kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian, yang kamu senangi itu : tengoklah, ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Tengoklah, Aku hendak mengutus kepadamu Eliyah nabi itu sebelum datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.”
Di sini Injil menunjukkan bahwa seseorang dalam roh dan kuasa Eliyah nabi itu akan pertama-tama muncul, dan ia tidak saja hendak mempersiapkan jalan, melainkan juga akan memulihkan segala perkara. Jelaslah, bahwa pekabaran Eliyah akan memulihkan segala perkara dalam hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, yaitu hari pemulihan, hari dimana Tuhan akan datang ke kaabah-Nya, yaitu Sidang. Roh Eliyah adalah suatu roh yang melawan penyembahan berhala, dan kuasanya adalah suatu kuasa untuk membinasakan orang-orang yang memimpin penyembahan berhala itu, dan yang akan membawakan penyucian.
Maleakhi 3 : 2, 3 “Tetapi siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang akan tahan berdiri apabila kelihatanlah Ia? Karena Ia adalah bagaikan suatu api pembersih, dan seperti sabun pencuci : maka Ia akan duduk bagaikan pembersih dan pencuci perak : dan Ia akan menyucikan bani Lewi, dan membersihkan mereka itu seperti emas dan perak, supaya mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran.”
Pada kedatangan-Nya ini Ia tidak akan mengambil orang-orang suci-Nya untuk dibawa ke tempat-tempat kediaman yang di atas, melainkan Ia akan menyucikan bani Lewi, yaitu pihak kependetaan. Ia akan membinasakan para pemimpin dari penyembahan berhala. Oleh karena kesucian dari para hamba-Nya akan pertama sekali harus dipulihkan, maka sebab itu pengembalian kesucian itu, akan pertama-tama dimulai di dalam Sidang. Demikianlah suasana damai dan sejahtera Taman Eden yang dahulu itu akan dipulihkan, karena kepada kita diceritakan bahwa :
Yesaya 11 : 6 – 9 “Pada masa itu serigalapun akan tinggal bersama-sama dengan anak domba, dan macan tutul akan berbaring bersama-sama dengan anak kambing; anak lembu dan singa muda dan
lembu jantan bersama-sama akan bergembalakan seorang anak kecil. Dan lembu dan beruang akan makan bersama-sama, dan anak-anaknya pun akan berbaring bersama-sama : dan singa pun akan makan rumput seperti lembu. Dan anak penyusu akan bermain-main pada lubang ular biludak, dan anak-anak yang baru lepas susu akan memasukkan tangannya ke dalam lubang ular tedung. Mereka itu tidak akan menyakiti ataupun merusak di dalam seluruh gunung kesucian-Ku; karena bumi akan penuh dengan pengetahuan dari Tuhan, sama seperti halnya segala air menutupi laut.”
Sebagaimana keadaannya dahulu di Eden, maka demikian pula ia itu harus kembali terjadi jika segala perkara sudah dipulihkan, dan jika semua nubuatan ini sudah digenapi.
Yesaya 11 : 10 “Maka pada hari itu akan terdapat suatu akar Isai, yang akan berdiri sebagai tanda alamat dari umat itu; kepadanyalah segala bangsa Kapir akan mencari-cari : maka tempat perhentian-Nya akan mulia adanya.”
“Pada hari itu” -- artinya, pada hari kedamaian dan kesentosaan Eden ini dipulihkan -- maka pada waktu itulah, bukan sesudah itu, Kerajaan Yehuda dan Israel akan dipulihkan (Yehezkiel 37 : 16 – 28) dan diperdirikan sebagai suatu tanda alamat. Kepadanyalah segala bangsa Kapir kelak akan mencari-cari. Oleh sebab itu, maka pengembalian Yehuda dan Israel ini akan terjadi dalam masa kasihan, karena segala bangsa Kapir akan berusaha mencari “tanda alamat” itu. Jadi, jelaslah, bahwa segala bangsa Kapir akan kelak masih berdiri sewaktu kedamaian dan kesejahteraan Eden dikembalikan kepada umat Allah dalam masa hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.
“Sebab itu oleh karena kamu Sion akan dibajak seperti ladang, dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing, dan gunung rumahnya akan menjadi seperti tempat-tempat hutan belantara. Tetapi di akhir zaman akan jadi kelak, bahwa gunung rumah Tuhan akan diperdirikan di atas puncak segala gunung, maka ia itu akan ditinggikan di atas
segala bukit; dan orang banyak akan mengalir datang ke dalamnya. Maka banyak bangsa akan datang, dan mengatakan, Datanglah, dan marilah kita naik ke gunung Tuhan, dan ke rumah Allah Yakub itu; maka Ia akan mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan dalam segala lorong-Nya : karena dari dalam Sion akan terbit hukum, dan firman Tuhan dari Yerusalem.” Mikha 3 : 12; 4 : 1, 2.
Jelaslah bahwa sesudah tercerai berainya orang-orang Yahudi itu, dan sesudah kebinasaan Yerusalem Yang Tua, dalam sejarah Kristen, hari-hari yang terakhir itu, pada waktu itulah pemulihan segala perkara itu akan terjadi; dan dari kenyataan bahwa banyak bangsa pada waktu itu akan menggabungkan diri kepada Tuhan, maka oleh karenanya pemulihan itu akan jadi dalam masa kasihan, dalam hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. “Tanda Alamat” itupun, akan kelak berdiri pada waktu itu dan kepadanyalah akan dicari oleh segala bangsa Kapir. Hari itu akan merupakan hari besar bagi segala orang benar, dan mengerikan bagi segala orang berdosa.
Zakharia 14 : 4, 5 “Pada hari itu kaki-Nya akan berpijak di Gunung Zaitun, yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur, maka Gunung Zaitun itu akan terbelah dua di tengahnya arah ke timur dan arah ke barat, maka akan ada suatu lembah yang luas sekali; maka setengah dari gunung itu akan bergeser arah ke utara, dan setengahnya arah ke selatan. Maka kamu akan melarikan diri ke lembah gunung-gunung itu; karena lembah gunung-gunung itu akan sampai ke Azal : sesungguhnya, kamu akan lari, seperti kamu melarikan diri dari hadapan gempa bumi pada masa Uzia raja Yehuda : maka Tuhan Allahku akan datang, dan segala orang suci bersamamu.”
“Pada hari itu.” Pada hari yang manakah? -- Pada hari segala bangsa berhimpun melawan Yerusalem yang ada sekarang, dan meruntuhkannya dari pemerintahan bangsa Kapir. Pada hari itu kaki Tuhan akan berpijak di atas Gunung Zaitun. Gunung Zaitun akan terbelah
di tengah-tengahnya arah ke timur dan arah ke barat, maka akan terjadi suatu lembah yang luas sekali; “maka setengah dari gunung itu akan bergeser arah ke utara, dan setengahnya arah ke selatan.” Zakharia 14 : 4. Kedatangan Tuhan setelah seribu tahun millenium yang akan datang itupun, akan sama dengan ini. Bacalah Early Writings, pp. 51, 52.
Hamba-hamba Allah kelak pada waktu itu akan melarikan diri ke lembah dari gunung-gunung itu, di mana kaki Tuhan akan berpijak, dan semua orang suci bersama-sama dengan mereka; artinya, “kaki” Tuhan akan membuka jalan bagi pemulihan Kerajaan itu, dan bagi pengumpulan orang banyak ke dalamnya.
Yesaya 11 : 11 – 14 “Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa Tuhan akan kembali mengangkat tangan-Nya pada kedua kalinya untuk menghimpunkan mereka yang sisa daripada segala umat-Nya yang tertinggal dari Assiria, dan dari Mesir, dan dari Patros, dan dari Kush, dan dari Elam, dan dari Shinar, dan dari Hamath, dan dari segala pulau di lautan. Maka Ia akan menegakkan suatu tanda alamat bagi segala bangsa, dan Ia akan menghimpunkan segala orang Israel yang terbuang, dan mengumpulkan bersama segala orang Yehuda yang tercerai berai dari seluruh empat penjuru bumi. Juga cemburu dari Efraim akan berlalu, dan semua musuh Yehuda akan dihapuskan : Efraim tidak akan mencemburui Yehuda, dan Yehuda tidak akan menyakiti Efraim. Tetapi keduanya akan menerkam bahu orang-orang Filistin sampai ke barat; mereka akan merampas mereka itu yang di sebelah timur bersama-sama; mereka akan memalu Edom dan Moab; maka bani Ammon akan tunduk kepada mereka.”
Di sini kita lihat bahwa akan terdapat damai di “lembah gunung-gunung” itu -- damai di antara binatang dengan binatang, dan juga di antara manusia dengan manusia, karena singa tidak akan menyakiti anak domba, dan Yehuda tidak akan menyakiti Efraim, dan Efraimpun tidak akan
cemburu terhadap Yehuda. Tetapi bagaimanapun Yehuda dan Efraim akan tetap berada dalam pertikaian melawan segala negeri yang mengelilingi tanah itu, karena mereka akan menerkam bahu-bahu orang-orang Filistin, dan mereka akan memalu Edom dan Moab. Walaupun demikian, segala orang Ammon akan tunduk kepada mereka.
Yesaya 11 : 15 “Maka Tuhan akan membinasakan sepenuhnya teluk laut Mesir; dan dengan angin-Nya yang dahsyat Ia akan menggoncangkan tangan-Nya atas sungai, dan Ia akan memalunya menjadi tujuh aliran, dan memungkinkan orang-orang berjalan lalu dengan berkasut.”
Ya, Tuhan akan membuka jalan bagi pengumpulan umat-Nya. Oleh sebab itu, Eksodus masa kini, akan sama kelak dengan Eksodus yang lalu, hanya dalam ukuran yang lebih besar. Umat Allah dalam hari-hari yang terakhir ini akan dikumpulkan dari setiap negeri, bukan hanya dari negeri Mesir saja.
Yesaya 11 : 16 “Maka akan ada kelak jalan raya bagi mereka yang lagi tinggal dari segala umat-Nya, yang akan tertinggal, dari Assiria; sama seperti halnya Israel pada hari ia keluar dari negeri Mesir.”
Demikianlah kelak kerajaan Yehuda dan Israel dipulihkan, dan dikaruniakan kedamaian dan kelimpahan.
Mikha 4 : 4 “Tetapi mereka akan duduk masing-masingnya di bawah pokok anggurnya dan di bawah pokok aranya; dan tak seorangpun akan membuat mereka itu takut : karena mulut Tuhan serwa sekalian alam telah mengucapkannya.”
Dan sekarang inilah terang Allah, dan himbauan-Nya ini adalah :
Yesaya 2 : 5 “Hai isi rumah Yakub, datanglah, dan marilah kita berjalan dalam terang Tuhan.”
Pekabaran Eliyah yang memulihkan segala
perkara adalah betul-betul merupakan suatu tambahan bagi Pekabaran Malaikat yang Ketiga, dan ia itu tentunya akan berkembang menjadi suatu seruan keras. Ia akan menghimpunkan umat Allah dari empat penjuru bumi, dan membawa mereka keluar dari Babil sementara bumi diterangi dengan kemuliaan dari malaikat itu (Wahyu 18 : 1 – 4). (Bacalah Early Writings, p. 277).
Seperti halnya bahtera Nuh telah melindungi setiap mahluk yang hidup yang akan mendiami bumi sesudah air bah itu, maka demikian pula Kerajaan Yehuda dan Israel yang telah dikembalikan itu akan mengumpulkan dan memeliharakan dari segala celaka setiap mahluk hidup yang akan mendiami bumi yang baru; Kerajaan yang dikembalikan itu akan menjadi bahtera dalam sejarah kita, dan orang-orangnya akan hidup dan memerintah seribu tahun lamanya bersama dengan Kristus (Wahyu 20 : 4), dan akhirnya kembali apabila bumi sudah diperbaharui.
Yesaya 65 : 17, 18, 25 “Karena, tengoklah, Aku menciptakan segala langit yang baru dan suatu bumi yang baru : maka yang dahulu itu tidak akan diingat lagi, ataupun akan masuk ke dalam ingatan. Tetapi bersukacitalah dan bergembiralah kamu untuk selama-lamanya dalam apa yang sudah Ku ciptakan : karena, tengoklah, Aku menciptakan bagi Yerusalem suatu kegembiraan dan bagi umatnya suatu kesukaan. Serigala dan anak domba akan makan bersama-sama, dan singa akan makan rumput seperti juga kerbau : maka habu akan menjadi makanan ular. Mereka tidak akan menyakiti ataupun merusak di dalam seluruh gunung-Ku, demikianlah firman Tuhan.”
Jelaslah mereka yang berusaha masuk ke dalam bahtera penyelamat ini akan kelak hidup dan memerintah bersama dengan Kristus selama seribu tahun lamanya, dan orang-orang yang menolaknya akan tergeletak dengan tak bernafas di dalam “lubang yang tak terduga dalamnya” itu sampai pada kebangkitan orang mati pada sesudah masa seribu tahun millenium itu, yang hanya akan bangkit dalam malu dan kehinaan yang kekal, menghadapi penderitaan dalam kematian yang kedua.
Jadi, betapa pentingnya, agar kita tidak lagi tidur, melainkan supaya kita bangun dan memakaikan pakaian kawin itu
sekarang juga supaya tidak kita mendapatkan diri kita kelak meratap dan menggeretak gigi, yang jauh lebih menderita daripada yang dialami orang-orang pada masa air bah yang dahulu di luar bahtera pada waktu hujan turun dan kilat guntur sambar menyambar di sepanjang langit sementara segala mata air dari tubir yang dalam pecah berantakan.
Kita telah menyaksikan sekarang bahwa pemulihan “segala perkara” itu dimulai dengan pengumpulan orang banyak ke dalam Yehuda, dan bahwa Kerajaan itu sudah lengkap apabila bumi sudah diperbaharui. Sebab itu marilah kita berbuat apa saja yang dapat kita perbuat untuk membantu membangun bahtera itu sekarang dan untuk masuk ke dalamnya dengan membawa sebanyak-banyaknya jiwa, karena ungkapan Ilham sendiri mengenai kebenaran ini menunjukkan bahwa kita sedang mendekati hari pengembalian segala perkara itu, bahwa inilah pekabaran dari hal jam itu.
* * *
Renungan Khidmat
Oh renungan khidmat! Dapat terjadi
Jam Pehukuman itu, sekarang tiba,
Yang mana harus segera menentukan nasib kita,
Lalu memeteraikan orang berdosa dalam malapetaka yang menakutkan?
Ya, demikianlah; jam Pehukuman
Adalah begitu cepat akan berakhir;
Lalu akan datang Hakim itu, dalam kuasa besar,
Turun dalam murka atas segala musuh-Nya.
Ia yang telah datang ke bumi mati,
Suatu persembahan bagi dosa-dosa manusia,
Kemudian telah naik ke tempat yang tinggi,
Dan segera tidak akan lama kembali lagi,
Saat ini berdiri di hadapan malaikat,
Dan tahta kemurahan, dan cherubium,
Untuk memohon dengan sangat darah-Nya bagi umat kesucian, dan membuat
Kemenangan terakhir bagi dosa-dosa mereka.
Saat yang khidmat ini segera tiba
Apabila yang memiliki pengakuan nama-Nya,
Masing-masing dalam nasibnya berdiri dengan sukacita,
Dan akhirnya selesai, ujian pemeriksaan.
Yesus! Hanya di dalam-Mu kami berharap;
Dalam kemurahan sekarang kami memandang,
Menyebut nama-nama kami di hadapan tahta,
Maka segala dosa kami terhapus dari kitab-Mu.
Ya Juruselamat yang diberkati!
Mungkinkah kami merasa, Begitu penting saat ini.
Ilhami hati kami dengan semangat yang suci,
Dan bantulah kami oleh kuasa Roh-Mu,
Sehingga kami, dalam kekuatan-Mu, menjadi kuat,
Dan memenangkan pertikaian dengan gagah berani;
Lalu, di atas Gunung Sion, dengan nyanyian,
Menyatakan nyanyian-nyanyian kemenangan.
-- R. F. Cottrell
.