Orang-Orang Yang Sukar Memperoleh Kesempatan

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

ORANG-ORANG YANG SUKAR MEMPEROLEH KESEMPATAN 

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 24 Januari 1948

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas 

Pokok pembicaraan kita untuk sore hari ini terdapat dalam Amsal  29:18.

Amsal 29 : 18 “Dimana tidak ada khayal, binasalah umat : tetapi barangsiapa yang memeliharakan hukum, berbahagialah dia.”

Pada permulaan penyelidikan kita ini marilah kita memastikan betapa luasnya firman ini telah digenapi. Anda ingat, dimana Musa dahulu, orang-orang Mesir tidak memiliki khayal, tetapi orang-orang Ibrani mempunyai suatu khayal, dan seorang nabi untuk menginterpretasi khayal itu. Dengan adanya karunia ini di antara mereka maka pada waktu mereka datang menghadapi laut Merah orang-orang Ibrani itu telah diselamatkan, namun orang-orang Mesir itu binasa. Anda saksikan, “orang bijaksana” tidak mengira apabila ia mengatakan : “Dimana tidak ada khayal, umat itu binasa.”

Sungguhpun, andaikata, umat itu akan memiliki suatu khayal, namun tidak ada penterjemah khayal itu. Lalu bagaimanakah? Marilah kita lihat : Anda ingat Nebukadnezar, raja Babil, memperoleh suatu mimpi pada malam hari, tetapi ia tidak punya seorang penterjemah pun, tidak, tidak ada di antara semua orang pandainya di dalam kerajaan itu. Akibatnya karena mereka tidak mampu untuk menterjemahkan mimpi itu (Daniel pasal 2), maka telah dikeluarkan keputusan bahwa semua mereka itu harus dibunuh, dan mereka sudah akan binasa kalau saja Daniel, hamba Allah itu, tidak terdapat di negeri itu untuk menterjemahkan arti dari mimpi raja.

Phiraun, juga, memperoleh suatu mimpi tetapi tidak mempunyai penterjemahnya. Dan jika Yusuf tidak berada di negeri Mesir untuk menterjemahkan arti dari mimpi raja itu, maka orang-orang Mesir dan seluruh dunia yang lalu sudah akan binasa pada masa kelaparan tujuh tahun itu. Anda saksikan, bahwa apa yang Alkitab katakan, ia itu seratus persen benar.

Sekarang saya akan menanyakan kepadamu suatu pertanyaan yang sederhana. Jika umat tidak memiliki suatu khayal, dan tidak memiliki penterjemah binasa, maka bagaimanakah dengan mereka yang memperoleh khayal dan memiliki penterjemah? Rasul Petrus memberikan kuncinya :

2 Petrus 1 : 19, 20 “Kita juga memiliki perkataan nubuatan yang lebih pasti; maka sebaiknya kamu perhatikan dia, seperti kepada sebuah pelita yang bercahaya di dalam tempat yang gelap, sampai hari siang, dan bintang timur terbit di dalam hatimu : terutama sekali hendaklah kamu ketahui, bahwa tiada suatu nubuatan di dalam Alkitab datang dari akal orang sendiri.”

Di sini kepada kita diberitahukan bahwa nubuatan, suatu khayal, adalah merupakan test asam kimia untuk menguji sesuatu yang disebut kebenaran Alkitab; artinya, jika perkara itu tidak ada dalam nubuatan, jika tidak ada khayal dari hal perkara itu ditemukan di dalam tulisan-tulisan para nabi, maka tidak akan ada kebenaran dalamnya. Ya, khayal-khayal dari para nabi itu harus menjadi khayal-khayal milik kita jika kita memang harus dilindungi. Sungguhpun demikian, nubuatan, ia berpendapat bahwa tidaklah berasal dari interpretasi pribadi sama seperti khayal-khayal dari Nebukadnezar dan Phiraun, sehingga orang-orang pandai dari bangsa manapun tidak ada yang mampu untuk memecahkan rahasia nubuatan-nubuatan Allah yang tersembunyi. Mengapa?

2 Petrus 1 : 21 “Karena nubuatan tidak datang di masa lalu oleh kehendak manusia : melainkan orang-orang suci dari Allah yang mengucapkannya karena mereka itu digerakkan oleh Roh Suci.”

Inilah tepatnya mengapa nubuatan tidak dapat diungkapkan pengertiannya dengan kehendak sendiri, bukan tanpa bantuan Roh yang telah mendiktekan nubuatan-nubuatan itu kepada orang-orang suci di masa lalu. Maka demikianlah, nubuatan-nubuatan tidak akan diinterpretasi oleh kehendak manusia, melainkan oleh kehendak Roh Kebenaran, “Roh Nubuat”, yaitu Roh yang sama yang telah mendiktekan nubuatan-nubuatan itu. Saudara lihat, ini, bukanlah pendapat saya. Ini adalah jelas bahasa dari Alkitab sendiri. Namun jika sekiranya masih terdapat sesuatu keragu-raguan dalam pikiran anda, dan sekiranya demikian kami akan memberikan bukti Alkitab yang lain lagi.

Oleh sebab itu, marilah kita, kembali meninjau raja-raja dari Babil dan Mesir itu. Raja-raja dari negeri-negeri kuno itu telah memberikan kepada orang-orang pandainya kesempatan untuk menterjemahkan arti dari khayal-khayal mereka yang kita temukan sekarang dalam Alkitab. Raja-raja dari negeri-negeri kuno ini telah memberikan kepada orang-orang pintarnya bukan hanya diumpani dengan penghargaan yang melimpah untuk mengartikan mimpi-mimpi itu, tetapi juga mengancam untuk membunuh mereka jika mereka gagal untuk mengartikannya. Ini khususnya terjadi di Babil. Semua orang pandai mereka itu telah gagal dan bahkan secara terbuka dan dengan bijaksana mereka mengakui bahwa bukanlah pekerjaan mereka untuk mengungkapkan perkara-perkara Allah yang rahasia.

Bukankah bukti-bukti ini cukup kuat untuk meyakinkan setiap orang bahwa perkara-perkara rahasia dari Allah, seperti yang sedemikian telah mengunci nubuatan-nubuatan, adalah bukan diungkapkan oleh manusia yang fana, -- bukan, bukan juga oleh Setan, bahwa apabila Allah menginginkan sesuatu perkara menjadi rahasia, maka ia itu tetap tertutup sampai Ia Sendiri yang mengungkapkannya? Kemudian, apabila ia itu telah diungkapkan semuanya untuk diketahui maka Allah sendirilah yang mengerjakannya. Oleh karena itu bukankah orang-orang pintar pada waktu itu membodohi dirinya sendiri oleh menerangkan Firman yang tertutup itu dengan interpretasi-interpretasi pribadinya?

Jika adalah cukup sukar bagi rata-rata pikiran manusia untuk mengakui bahwa ia salah, maka mohon beritahukanlah kepadaku

bagaimana gampangnya kelak hal itu bagi orang-orang pandai kita, yang menyangka dirinya berdiri tanpa ada bandingannya, untuk mengakui kesalahan-kesalahan mereka? Karena inilah yang tepat yang harus mereka perbuat kepada para pendengarnya jika mereka sendiri senantiasa menerima kebenaran itu apabila Ia itu diungkapkan sendiri oleh Roh Suci. Dan jika mereka tidak melepaskan semua interpretasi pribadinya lalu mengambil hasil interpretasi dari Roh Suci, tidakkah mereka itu kelak berdosa melawan Roh Suci?

Orang-orang pandai dari Kasdim dan Mesir itu tidak mengutarakan pendapat-pendapat pribadi mereka mengenai apa yang dapat diartikan dari khayal-khayal raja itu, dengan begitu mudah saja bagi mereka untuk mengatakan, “Kami tidak tahu.” Tetapi hal itu sama sekali tidak mudah bagi para imam, ahli-ahli torat, dan orang-orang Parisi di masa Kristus dahulu untuk menarik kembali apa yang telah mereka ajarkan kepada umat, dan juga tidak akan mudah bagi  para penterjemah pribadi masa kini, bahkan walaupun mereka cukup mengetahui bahwa pengakuan yang jujur dan teruji yang sedemikian itu akan membuat mereka menjadi pahlawan-pahlawan besar.

Pada masa ini hasil-hasil dari berbagai interpretasi pribadi telah merusak dan mengacaukan dunia lebih besar dari masa manapun juga yang lain. Lihat saja kepada timbulnya berbagai sekte pada waktu ini. Ia itu telah memecah belah dunia Kristen menjadi beratus-ratus sekte agama, semuanya sama jenis, yang satu dan lainnya tidak sepaham. Siapakah yang dapat mengatakan bahwa interpretasi Alkitab mereka yang bermacam-macam itu adalah diilhami, dapat dipercaya, atau bermanfaat bagi apa saja, kalau bukan menimbulkan pertentangan dan perselisihan di antara mereka sendiri dari hal teori-teori dan ajaran-ajaran? Adakah para penterjemah Alkitab yang berdasarkan kira-kira ini sedang mempersatukan paham semua orang Kristen, serta mempersiapkan mereka bagi suatu pentakosta kedua yang akan datang? Ataukah mereka justru sedang memecah belah dan sedang melemahkan mereka? Tidakkah mereka itu sedang membodohi dirinya sendiri di depan mata seluruh dunia yang bukan Kristen? Adalah jelas terlihat bahwa mereka adalah tidak sebijaksana orang-orang di masa Yusuf

atau pun di masa Daniel dahulu. Saya tahu, memang keras terdengar, namun akan lebih berbahaya lagi membiarkan mereka terus tidur tanpa berbuat sesuatu untuk membangunkan mereka. Tak akan ada orang yang dapat berdiri diam sambil melihat seseorang buta berjalan masuk ke dalam jembatan terbuka tanpa berbuat sesuatu untuk mencegahnya jatuh ke dalam sungai. Jika mereka tidak mau membuka matanya sekarang, maka siapakah yang dapat mengatakan, bahwa mereka bukanlah orang-orang yang sukar mendapat kesempatan?

Interpretasi-interpretasiteoritis mereka terhadap Alkitab telah menimbulkan perpecahan di dalam setiap organisasi gereja, dan pada waktu yang sama pengikut-pengikutnya berdoa dan berbicara dari hal sedang menerima, atau mengharapkan untuk menerima karunia Roh! Mereka berdoa, bukan memohon untuk memiliki karunia interpetasi yang diilhami, bukan memohon untuk memiliki interpretasi sendiri yang benar, atau untuk mengetahui Kebenaran dengan sepenuhnya, melainkan mereka berdoa supaya memperoleh karunia melakukan berbagai keajaiban! Ya, demikianlah semua yang mereka kejar. Alangkah sombongnya! Betapa hinanya bagi kepandaian!

Keajaiban-keajaiban untuk maksud apakah? -- Tak lain daripada untuk mengacau lebih banyak lagi orang-orang dengan interpretasi-interpretasi pribadinya. Mereka dapat saja membodohi orang-orang untuk masa ini, tetapi saya tegaskan kepadamu mereka tidak akan pernah dapat membodohi Allah, dan sebaiknya jangan lagi mereka berbuat begitu.

Sekarang, andaikata kita memiliki suatu khayal dan juga seorang penterjemah, tetapi tidak memiliki iman. Lalu bagaimanakah? -- Jika demikian masalahnya, maka saya percaya bahwa dalam keadaan pikiran yang tidak berbahagia sedemikian ini kita lebih baik tidak memiliki khayal ataupun penterjemah, sebab jika kita memiliki khayal dan penterjemah, tetapi tidak memiliki iman maka tidakkah kita memiliki tanggung jawab karena telah menolak keduanya, dengan demikian dua kali berdosa melawan Roh Suci? Dan tidakkah kita akan menemukan diri kita di tempat yang lebih dibenci

daripada orang-orang Yahudi?

Tidak ada keampunan bagi dosa melawan Roh Suci, yaitu dosa melawan Ilham, sebab sekali menolak maka tidak akan ada lagi sesuatu yang lain dengan mana orang berdosa dapat dibawa kepada Kristus. Akibatnya tidak akan ada lagi harapan bagi orang yang seperti ini, karena tidak ada lagi apapun yang Surga dapat perbuat untuk membangkitkan dia dari kemelaratannya, dan lagi tidak ada lagi obatnya, tidak ada keampunan dosa.

Tetapi orang dapat saja mengatakan, “Saya memiliki iman terhadap Alkitab, dalam firman Allah.” Kita dapat saja memiliki lebih banyak iman dalam Alkitab daripada yang dimiliki oleh orang-orang Yahudi, tetapi jika iman yang berat yang sedemikian ini telah merupakan suatu kerugian bagi orang-orang Yahudi, maka apakah akan jadi terhadap orang-orang lainnya? Tidak, orang-orang Yahudi bukanlah dihukum karena kurang iman mereka dalam Alkitab, melainkan karena tidak memiliki iman terhadap jurukabar-jurukabar dari Allah, tidak memiliki iman terhadap nabi-nabi dan terhadap semua interpretasi Firman dari mereka. Lagi pula, iman dalam Alkitab tanpa diikuti iman terhadap penterjemah-Nya Yang mendiktekan Alkitab itu adalah praktis untuk diakui bahwa sesungguhnya roti adalah tongkat kehidupan, tetapi orang menolak menggigit sedikitpun daripadanya! Marilah kita lihat apa yang Alkitab sendiri harus katakan dari hal orang-orang malang yang sedemikian ini :

“Selain itu segala penghulu imam, dan orang banyak, telah membuat kejahatan amat banyak mengikuti segala perbuatan kekejian orang kapir; dan dinajiskannya rumah Tuhan yang telah disucikan-Nya di Yerusalem. Dan Tuhan Allah nenek moyang mereka itu mengirimkan jurukabar-jurukabar-Nya, untuk membangkitkan mereka, dan mengutusnya kepada mereka; karena sayanglah Ia akan umat-Nya, dan akan tempat kediaman-Nya : tetapi mereka telah mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, dan diremehkannya akan segala firman-Nya, dan menghina segala nabi-Nya, sehingga bangkitlah murka Tuhan melawan umat-Nya, sampai ia itu tiada terobati lagi. Oleh sebab itu didatangkan oleh-Nya atas mereka itu raja

orang Kasdim, yang membunuh semua orang muda mereka dengan pedang di dalam kaabah kesucian mereka itu, tiada disayanginya akan orang-orang muda mereka itu atau akan semua anak dara, atau akan orang tua, atau akan orang yang sudah bungkuk karena tuanya : sekalian mereka itu diserahkan-Nya kepada tangan raja itu.” -- 2 Tawarikh 36 : 14 – 17.

Orang-orang durhaka yang disebutkan di sini, anda saksikan, tidak dibiarkan dibantai hanya karena mereka adalah orang-orang yang amat berdosa; Allah sayang akan mereka itu sementara mereka masih berdosa, maka Ia mengirimkan kepada mereka itu jurukabar-jurukabar-Nya untuk memperbaiki dan untuk menerangi mereka. Tetapi sesudah mereka menolak pekabaran-pekabaran-Nya, dan membunuh semua utusan-Nya yang dipenuhi Roh itu, maka mereka berdosa melawan Roh Suci, dan kemudian tidak ada lagi apa-apa yang dapat diperbuat-Nya terkecuali membiarkan mereka dibinasakan oleh semua musuh mereka.

Marilah kita mempertimbangkan contoh yang lain, contoh ini terdapat di masa Yesus. Orang-orang Yahudi di masa-Nya dahulu memiliki bahkan lebih besar iman dalam Alkitab daripada orang-orang yang hidup sebelum mereka. Dengan Alkitab itu mereka menuduh, mencobai, dan menyalibkan Tuhan. Perkara dalam mana mereka tidak memiliki keyakinan terhadap interpretasi-interpretasi Alkitab dari Yesus. Sebagai akibatnya, maka beberapa tahun kemudian kota mereka telah dihancurkan, dan setiap orang yang ditemukan di dalamnya terbakar bagaikan tikus-tikus, hanya karena mereka telah gagal memperhatikan akan semua petunjuk Yesus :

“Dan apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh musuh-musuh, maka ketahuilah olehmu bahwa kebinasaannya sudah dekat. Pada masa itu hendaklah mereka yang di tanah Yudea lari ke gunung-gunung; dan orang-orang yang di dalam negeri itu supaya melarikan diri, dan orang-orang yang berada di luar negeri itu supaya jangan masuk ke dalamnya. Karena itulah hari-hari pembalasan, supaya semua perkara yang tersurat itu dapat digenapi.” -- Lukas 21 : 20 – 22.

Anda saksikan, tanpa khayal, maka umat itu binasa. Dan juga tanpa penterjemah dan tanpa iman

mereka juga akan binasa. Maka inilah sebabnya mengapa “Roh Nubuat” adalah mutlak perlu bagi umat Allah pada setiap generasi.

Anda tahu, orang-orang Laodikea pada waktu ini, berada dalam kedudukan yang terjelek daripada setiap umat yang pernah hidup dalam setiap masa, karena oleh menentang bahwa tidak lagi diperlukan nabi-nabi, tidak lagi diperlukan tambahan Kebenaran, maka mereka telah menolak, ya, sungguh-sungguh mereka membunuh semua nabi. Jika mereka tidak lagi memerlukan tambahan Kebenaran dan jika Yesus Kristus sendiri akan datang dengan membawakan tambahan Kebenaran maka akankah mereka tidak menyalibkan Dia juga? Saya sadar bahwa saya bukan membuat pernyataan yang tergesa-gesa, saya juga tidak berlebih-lebihan, dan saya pun mengetahui bahwa Alkitab menunjang saya dalam apa yang saya katakan, karena jika tidak saya tidak akan mengatakannya.

Sudah kita ketahui bahwa Alkitab itu bukan berasal dari hasil interpertasi sendiri, dan bahwa dunia Kristen pada umumnya tidak memiliki ilham penterjemah yang ditunjuk Ilahi, bahkan menyatakan tidak memiliki salah satunya, dan bahwa para umatnya pada waktu ini sedang kacau sama seperti para pendiri tugu Babil yang bodoh dahulu setelah tak seorang pun mampu untuk memahami bahasa sesamanya.

Maka, sekarang, jika yang membebaskan orang-orang berdosa adalah Kebenaran, dan jika Ia itu datang hanya oleh perantaraan Ilham, jika dunia Kristen gagal untuk mengenali hal ini dan dengan demikian menjadikan Allah tiada memiliki kesempatan untuk  menyelamatkannya, lalu bagaimanakah kelak nanti nasibnya, dan juga nasib sidang itu sendiri? Anda tahu jawabannya.

Meskipun, akar dari kesalahan terbesar ini, dipancarkan dari hati sidang yang mengaku menjadi terang dunia, karena ia mengira kaya dan telah bertambah kekayaannya, tidak memerlukan lagi tambahan Kebenaran ataupun nabi-nabi yang kendatipun dalam kenyataannya bahwa Tuhan Sendiri mengatakan kepadanya bahwa ia adalah malang, sengsara, miskin, buta, dan telanjang, akan diludahkan, sehingga harus membutuhkan segala perkara (Wahyu 3:

14 - 18). Mengabaikan tuduhan ini dan bahkan mengatakan bahwa kami tidak membutuhkan apa-apa adalah menghina Tuhan, dan menuduh Allah telah mengabaikan bumi, Sidang, dan umat, dan meninggalkan mereka semua untuk melakukan yang terbaik yang dapat mereka lakukan dalam kekacauan dan kesejahteraan lahiriah, mengharapkan keluar dari kesesatannya oleh tali ikatan keyakinan mereka!

Namun adalah suatu perkara yang telah diajarkan kepada umatnya untuk mengharap, dan supaya berhati-hati terhadap nabi-nabi palsu, dan karena umat itu tidak menyadari bahwa dimana tidak terdapat kebenaran tidak mungkin ada kepalsuan, dapatkah anda melihat ketidakkonsistenan ini? Betapa mengerikan suatu kesesatan bagi suatu umat yang berpikir bahwa mereka adalah benar padahal mereka semuanya adalah keliru! -- Testimonies for the Church, vol. 3, p. 253. Saya katakan mengerikan, sungguh mengerikan, karena jika mereka terus menyangka bahwa mereka adalah kaya dan bertambah-tambah kekayaannya, tidak memerlukan apa-apa lagi, padahal mereka membutuhkan segala perkara, mereka pasti akan “diludahkan keluar.”

Jika sebagai umat mereka bangun menyadari akan kemelaratan mereka itu, maka itu akan merupakan suatu keajaiban terbesar semenjak kejadian dunia. Saya katakan ia itu akan menjadi yang terbesar, karena mereka merasa bahwa mereka tidak memerlukan Allah melalui Ilham, yaitu pengharapan satu-satunya, syakwasangka, curiga, dan sangat ketakutan terhadap setiap orang yang tidak setuju dengan pendapat-pendapat yang sudah mereka pegang sebelumnya. Oleh sebab itu adalah jauh lebih sukar untuk menjangkau mereka itu dengan Kebenaran yang menyelamatkan bagi zaman ini daripada terhadap orang-orang Yahudi di masa lalu.

Akankah Sidang selamanya tinggal dalam kesesatannya, atau akan bangkitkah ia menyadari akan kebutuhannya yang besar? Kita akan memperoleh jawaban terhadap semua pertanyaan ini jika kita membuka buku Wahyu :

“Dan bumi telah menolong perempuan itu, dan bumi

mengangakan mulutnya, lalu menelan semua air bah yang telah disemburkan dari mulut naga itu. Maka naiklah amarah naga akan perempuan itu, lalu pergi memerangi mereka yang lagi tinggal dari benih perempuan itu, yaitu segala orang yang memeliharakan perintah-perintah Allah, dan yang memiliki kesaksian Yesus Kristus ..... karena Kesaksian Yesus itu ialah Roh Nubuat.” -- Wahyu 12 : 16, 17; 19 : 10.

Inilah jawabannya dari Alkitab itu sendiri, yang mengatakan bahwa yang menjadi suatu umat adalah mereka yang memiliki Kesaksian Yesus Kristus pada waktu bumi mengangakan mulutnya menelan air bah itu, yaitu orang-orang munafik. Dan karena peristiwa ini masih di depan, ia itu menunjukkan bahwa harus ada seorang nabi di dalam Sidang, karena interpretasi Alkitab sendiri mengenai “Kesaksian Yesus”, adalah “Roh Nubuat” (Wahyu 19 : 10). Bagian pertama dari pasal 19 anda perhatikan menjelaskan bahwa Roh Nubuat telah dibawa kepada mereka oleh seseorang, seorang “sesama hamba”, yaitu mereka yang menerima dia yang merasakan seperti berbakti kepadanya, tetapi ia memerintahkan mereka untuk menyembah Allah, bukan manusia.

Orang-orang yang lagi tinggal itu, orang-orang suci yang tidak ikut ditelan oleh air bah Naga itu karena bumi mengangakan mulutnya, yang anda ketahui memiliki “Kesaksian Yesus Kristus”, yaitu Roh Nubuat yang hidup aktif di tengah-tengah mereka. Oleh sebab itu Sidang tidak akan tidur untuk selamanya, umat Allah yang sejati akan bangkit menyadari akan kemelaratan mereka, mereka akan mengambil keuntungan dari seruan pembangunan ini, tetapi air bah Naga itu akan masuk ke dalam perut bumi.

Sekarang janganlah seorangpun menyesatkan dirinya sendiri oleh berpikir bahwa Alkitab itu Sendiri adalah Roh Nubuat yang aktif. Hendaklah kita menjadi umat Allah yang sesungguhnya, pemikir-pemikir yang logis, bukan pemburu-pemburu umpan. Anda ketahui, Alkitab, tanpa melalui saluran manusia, sepertinya tidak aktif walaupun Ia itu hanya berupa tinta dan kertas. Lagi pula, Roh itu juga, terlepas dari manusia, adalah juga tidak aktif:

Ia, juga, bekerja melalui saluran manusia. Oleh karena itu tanpa seorang penterjemah nubuatan-nubuatan yang tersembunyi yang diilhami maka Roh yang mengungkapkan semuanya itu adalah tidak aktif. Selanjutnya, bagaimana mungkin dapat dikatakan mengenai seseorang yang berasal dari kelompok pengikut yang memiliki Roh Nubuat, apabila seluruh sekte-sekte dalam dunia Kristen memiliki Alkitab?

Yang lagi tinggal itu, yang memiliki Roh Nubuat di antara mereka telah diperintahkan untuk memelihara perintah-perintah Allah, sementara dunia ini akan menuju akhirnya, melalui pengaruh Naga itu, untuk menganiaya mereka. Dalam terang ini, anda kembali menyaksikan bahwa suatu umat yang lagi tinggal akan luput dari penipuan yang ada sekarang telah mengacaukan dunia Kristen seluruhnya.

Akhirnya, apakah yang dimaksudkan dengan air bah Naga itu yang disemburkan dari mulutnya kalau bukan Naga itulah yang mendesak penterjemah-penterjemah Alkitab melalui siapa ia harapkan untuk menyebabkan Sidang hanyut?

Sesungguhnya nabi-nabi yang mengangkat dirinya sendiri di Israel pada saat ini adalah lebih banyak jumlahnya daripada nabi-nabi di masanya Eliyah. Disini adalah suatu kenyataan yang mana hanya orang-orang tuli dan buta saja yang mencoba untuk menyangkalnya. Tidak, saya tidak mau mengambil kesenangan dalam membuka selubung Kebenaran ini, saya melakukannya hanya karena saya wajib berbuat begitu. Allah menghendaki umat-Nya supaya memiliki Kebenaran, maka dengan begitu saya tidak mempunyai pilihan lain terkecuali memberitakannya.

Kami telah katakan, bahwa air bah ini yang menentang Sidang yang hidup itu yang sedang berjuang menempuh jalannya, telah ditelan oleh bumi. Peristiwa ini pernah terjadi seperti terhadap nabi-nabi yang telah mengangkat dirinya sendiri di zaman Musa : yaitu Korah, Dathan, dan Abiram,  “penghulu-penghulu perhimpunan itu, orang-orang yang terkenal di dalam jemaat, orang-orang yang terkemuka.” Bilangan 16 : 2. Mereka ini dan semua pengikut mereka beserta simpatisan-simpatisannya

telah dibinasakan : “Bumi mengangakan mulutnya, lalu menelan mereka semuanya, dan rumah-rumah mereka, dan semua kaum kerabat Korah, dan semua harta benda mereka.” Bilangan 16 : 32.

Disini kita juga memiliki contoh, dan teladan, yang ditekankan supaya apa yang pernah dialami pada zaman Musa dengan orang-orang yang mencoba untuk mempromosikan diri mereka kepada pekerjaan Roh Nubuat, akan sama dilaksanakan terhadap orang-orang yang menginginkan jabatan yang sama di masa kita. Mereka adalah orang-orang yang sukar memperoleh kesempatan.

Demikianlah supaya setiap orang yang telah dipanggil untuk mengajarkan apa yang Roh Nubuat itu ungkapkan kepada mereka, janganlah menginginkan untuk menginterpretasi sendiri Alkitab itu tanpa diilhami. Jika mereka melakukan, mereka berikut semua pengikut mereka akan memperoleh upahnya terkecuali mereka bertobat.

“Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesonakan engkau, supaya engkau tidak harus menurut kebenaran .....? Engkau telah memulainya dalam Roh, apakah engkau sekarang akan menyempurnakannya di dalam daging? Apakah oleh karena itu aku telah menjadi musuhmu, karena aku menyampaikan kepadamu kebenaran?” Galatia 3 : 1 - 3; 4 : 16.

Biarkanlah sekali lagi saya tunjukkan kepada anda orang yang berada dalam bahaya terbesar gagal untuk melayani Tuhan sebagaimana yang ditunjukkan oleh Roh. Hal ini dapat kita saksikan lagi dari contoh-contoh dari masa lampau. Saya mengajak anda kembali ke zamannya Kain dan Habel. Kain adalah anak sulung dilahirkan oleh Adam, dan sesuai dengan peraturan Alkitab, bahwa anak sulung akan menjadi pemimpin, yaitu imam. Dari pengalamannya yang kita ketahui bahwa ia, pemimpin itu, adalah imam di dalam keluarga, yaitu orang yang pertama sekali dalam sejarah beribadah menurut agama interpretasinya sendiri. Dan karena Habel gagal untuk mengikuti jalan perbaktian Kain, maka Habel telah dibunuh oleh tangan Kain sendiri.

Berikutnya saya akan membawa anda ke masanya Abraham. Anda ketahui bahwa Ismael adalah anak sulung Abraham, dan Ishak adalah anak yang kedua. Ismael, anak sulung, yang dilahirkan oleh keinginan daging telah menganiaya Ishak, ia yang telah dilahirkan oleh Roh.

Kemudian, sampailah kepada anak kembar Ishak, Esau dan Yakub : Esau adalah orang yang kuat pada waktu itu, dan anak sulung yang dilahirkan di dalam keluarga itu, ia telah memperoleh hak kesulungan untuk memimpin dalam perbaktian kepada Allah. Tetapi ia, juga, lebih tertarik dalam perburuan daripada dalam pekerjaan Roh. Demikianlah sedikit penghargaannya itu ia telah meletakkan pekerjaan Roh itu sehingga ia telah menjual hak kesulungannya untuk semangkuk kacang merah. Dalam kedengkian ini, ia masih mengharapkan janji-janji berkat dari ayahnya, tetapi Takdir telah turut campur tangan! Tentunya, ketika ia menyadari bahwa ia telah kehilangan, sebagaimana Kain dahulu, ia telah berusaha untuk membunuh saudaranya.

Di masa Musa kita menemukan pekerjaan Roh yang sama melalui anak sulung, karena semua orang yang berusia duapuluh lima tahun atau di atasnya ketika mereka meninggalkan Mesir, telah dibinasakan di padang belantara, terkecuali Yosua dan Kaleb.

Dari semua contoh-contoh inilah merupakan contoh-contoh dalam masa kita, kita lihat bahwa mereka yang sulung, dan mereka yang perkasa, yaitu mereka yang memiliki hak kesulungan di dalam sidang dikaruniai kepada mereka kesempatan untuk memimpin umat, sedang berada dalam bahaya terbesar terhadap kekeliruan dan kehilangan jiwanya. Tetapi melalui gambaran contoh-contoh Alkitab ini yang begitu jelas sedemikian, kita harapkan supaya mereka akan berbalik melawan Naga tua itu dan keluar dari keadaannya yang kritis. Jika mereka keluar, mereka akan sungguh-sungguh menjadi seorang terhormat sama seperti pahlawan-pahlawan Allah seperti tiga pemuda Ibrani yang keluar dari dalam perapian yang bernyala-nyala dan seperti Daniel yang telah keluar dari dalam lubang singa.

“Berhentilah bergantung kepada manusia, yang napas hidupnya berada dalam lubang

hidungnya: karena dalam hal apakah ia akan dipertanggung jawabkan?” Yesaya 2 : 22. Saudara, saudari, kebenaran Ilham, adalah satu-satunya perkara yang berharga, dan hanya apabila anda menyelidiki sendiri dan secara pribadi memutuskan untuk berdiri membelanya walaupun seluruh dunia menolaknya dan menentang kamu. Oleh karena itu hendaklah kita jangan lebih lama lagi hanyut bersama air pasang seperti batu kerikil hanyut bersama dengan gelombang laut. Kita harus menjadi pria dan wanita yang kuat dan teguh jika kita ingin mengikuti Allah dan Kebenaran-Nya.

Kita telah melihat dengan jelas sekarang bahwa orang-orang yang mengambil pendirian sedemikian ini seperti yang dikemukakan di sini oleh Kebenaran adalah para pahlawan Allah dari masa silam, maka sedemikian ini pula harus berlaku dengan para pahlawan-Nya masa kini, walaupun mereka dianiaya, diejek, dan dibuang seperti halnya orang-orang yang telah mendahului mereka itu.

Kemenangan atas setiap pertikaian dapat dicapai oleh khayal Ilahi, hasil interpretasi Ilahi, iman Ilahi. Saudara lihat, bahwa ketiganya ini, tidak dapat dipisahkan, dan hanya ketiganya inilah yang menghantarkan kepada Kristus dan hidup yang kekal. Inilah sesungguhnya, adalah kebenaran Kristus itu, tidak dicemarkan oleh ciptaan manusia.

Tentu saja, anda akan menghadapi tantangan, namun demikian itu juga yang Tuhan sendiri telah hadapi. Apakah anda lebih besar daripada-Nya? Tetapi bagaimanapun, adalah, sesuatu perkara yang tidak dapat dilakukan oleh musuh-musuh Kebenaran, dan itu ialah, mereka tidak dapat menang dalam argumentasi melawan Kebenaran, biarkanlah segala sesuatu disampaikan sebagaimana adanya. Tujuan mereka satu-satunya ialah membuang daripadamu permatamu yang mahal itu. Maka sebab itu tujuanmu hendaknya mempertahankan permata itu sekuat-kuatnya walaupun mungkin kamu harus kehilangan segala perkara lainnya jika kamu harus melepaskan diri dari orang-orang yang sukar memperoleh kesempatan itu dan jika kamu hendak memenangkan perlombaan bersama-sama dengan semua Orang Benar. Khayal Ilahi, hasil-hasil interpretasi Ilahi, dan iman yang tidak gagal, semuanya inilah yang kita perlu miliki, jika tidak kita semua akan binasa.

* * *

.