Sebuah Pemerintahan Dunia Dan Satu-Satunya Umat Yang Tidak Mau Menyembah Sujud Kepadanya

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Untuk Berdoa

PENIPUAN YANG TERKANDUNG DALAM KEKAYAAN

Sore hari ini saya akan membaca dari buku Christ’s Object Lessons, halaman 52 :

“Cinta akan kekayaan memiliki suatu sifat kegila-gilaan, yaitu kuasa penyesat. Seringkali mereka yang memiliki harta kekayaan duniawi lupa bahwa adalah Allah yang mengaruniakan kepada mereka kemampuan untuk mendapatkan kekayaan. Mereka mengatakan, ‘Kemampuanku dan kekuatan tanganku telah membuat aku memperoleh kekayaan ini. Gantinya, kekayaan mereka itu membangkitkan mereka bersyukur kepada Allah, ia itu justru membawa mereka kepada meninggikan diri sendiri. Mereka kehilangan kesadarannya mengenai ketergantungannya kepada Allah dan kewajiban mereka kepada sesamanya. Gantinya menganggap kekayaan sebagai suatu talenta untuk digunakan bagi kemuliaan Allah serta untuk mengangkat derajat manusia, mereka menganggapnya sebagai sarana untuk melayani dirinya sendiri. Gantinya mengembangkan di dalam manusia tabiat-tabiat Allah, maka harta kekayaan yang digunakan sedemikian itu justru mengembangkan di dalam dirinya tabiat-tabiat Setan .....’”

“Dan berbagai tamak terhadap segala perkara yang lain. Semuanya ini bukanlah perkara-perkara yang perlu menjadi dosa di dalam diri mereka, tetapi telah menjadi sesuatu yang didahulukan menggantikan kerajaan Allah. Apapun saja yang mengalihkan pikiran dari Allah, apapun juga yang mengalihkan rasa sayang kita dari Kristus, ialah suatu musuh bagi jiwa.”

Kita hendaknya berdoa sekarang memohonkan kesadaran bahwa Allah adalah Dia Yang mengaruniakan kepada kita kesempatan untuk memperoleh semua kebutuhan kita, dan bahwa Ia memberkahi sebagian orang dengan kekayaan tak lain agar supaya kekayaan itu dapat melayani Dia dalam bentuk manusia. Dalam bacaan ini kita juga dianjurkan supaya berdoa agar kita meninggalkan pelayanan terhadap diri sendiri, lalu belajar untuk menghargai Allah karena semua perbuatan kebenaran kita, dan mempersalahkan Iblis untuk semua dosa kita.

Copyright, 1948

Hak Cipta Dijamin

V. T. HOUTEFF

SEBUAH PEMERINTAHAN DUNIA DAN SATU-SATUNYA UMAT YANG TIDAK MAU MENYEMBAH SUJUD KEPADANYA 

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 6 Desember 1947

Chapel Mount Carmel

Waco, Texas 

 

__ GAMBAR ___

 

Daniel 7; Wahyu 13, 17

Wahyu 13 : 1 – 10 “Dan aku berdiri di pantai laut, maka aku tampak seekor binatang buas keluar dari dalam laut, yang memiliki tujuh kepala dan sepuluh tanduk, dan di atas tanduk-tanduk itu ada sepuluh mahkota, dan di atas kepala-kepalanya itu terdapat nama hujat. Maka binatang yang ku tampak itu adalah bagaikan seekor macan tutul, dan kaki-kakinya adalah seperti kaki beruang, dan mulutnya seperti mulut singa : maka naga itu memberikan kepadanya kuasanya, dan kedudukannya, dan kekuasaan besar. Maka aku tampak salah sebuah dari kepala-kepalanya itu bagaikan terluka yang membawa mati; tetapi luka parahnya itu telah sembuh : dan seluruh dunia heran akan binatang itu.

Maka mereka menyembah kepada Naga itu yang telah memberikan kuasa kepada binatang itu : dan mereka menyembah binatang itu sambil mengatakan, Siapakah yang sama dengan binatang itu? Siapakah yang mampu berperang melawan dia? Maka telah diberikan kepadanya suatu mulut yang membicarakan perkara-perkara besar dan berbagai hujat; maka kekuasaan telah diberikan kepadanya untuk terus berlanjut selama empat puluh dua bulan lamanya.

Maka ia membuka mulutnya dalam hujat melawan Allah, menghujat nama-Nya, dan kemah kesucian-Nya, dan semua orang yang diam di dalam surga. Dan telah diijinkan kepadanya untuk membuka peperangan dengan segala orang suci, serta mengalahkan mereka itu : maka kekuasaan telah diberikan kepadanya atas segala suku bangsa, dan bahasa, dan segala bangsa. Dan semua orang yang diam di bumi akan menyembah dia, yaitu mereka yang nama-namanya tidak tersurat di dalam kitab hayat Anak Domba yang tersembelih semenjak dari permulaan dunia ini.

Jika seseorang memiliki telinga, maka hendaklah ia mendengar. Barangsiapa yang membawa orang ke dalam tawanan ia sendiri akan masuk juga ke dalam tawanan : barangsiapa yang membunuh dengan pedang, ia akan dibunuh juga dengan pedang. Di sinilah terdapat sabar dan iman dari segala orang suci.”

Kita telah membaca di sini gambaran dari

binatang yang satu, tetapi ayat-ayat selebihnya mengemukakan kepada kita suatu binatang yang lain lagi.

Wahyu 13 : 11 – 14 “Maka aku tampak seekor binatang lain datang keluar dari bumi; yang bertanduk dua seperti tanduk anak domba, maka ia berbicara seperti seekor naga. Maka ia melakukan semua kekuasaan dari binatang yang pertama yang mendahuluinya, dan mengakibatkan bumi berikut semua orang yang diam di dalamnya menyembah binatang yang pertama itu, yang luka parahnya telah sembuh. Dan ia melakukan berbagai tanda ajaib yang besar, sehingga ia menurunkan api dari langit ke atas bumi di hadapan mata orang banyak, dan menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan perantaraan segala tanda ajaib itu yang diberi kuasa kepadanya untuk dilakukan di hadapan binatang itu; sambil mengatakan kepada mereka yang diam di bumi, bahwa mereka harus membuat sebuah patung dari binatang itu, yang sudah kena luka pedang, tetapi telah hidup.”

Binatang yang kedua ini muncul, bukan dari laut, melainkan dari bumi. Dan ia membuatkan sebuah patung, yaitu sesuatu yang sama dengan binatang yang pertama itu; artinya, ia menghidupkan kembali prinsip-prinsip pemerintahan dari binatang yang pertama itu, yaitu prinsip-prinsip pemaksaan sebelum binatang yang pertama itu menerima lukanya yang membawa mati.

Wahyu 13 : 15 – 18 “Maka ia pun diberi kuasa untuk memberi napas hidup kepada patung binatang itu supaya patung binatang itu, berkata-kata, dan menyebabkan seberapa banyak orang yang tiada menyembah patung binatang itu supaya dibunuh. Maka ia yang menyebabkan semua orang, kecil besar, kaya miskin, merdeka ataupun hamba, supaya semuanya itu menerima suatu tanda dalam tangan kanan mereka atau pada dahi mereka : dan supaya tiada seorang pun dapat berjual beli, terkecuali orang yang memiliki tanda itu, atau nama dari binatang itu, atau angka bilangan dari namanya. Di sinilah hikmat. Hendaklah orang yang mengerti menghitung angka bilangan binatang itu : karena ia itu adalah angka bilangan dari seseorang; dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”

Kita saksikan, Alkitab, menempatkan angka bilangan “666” itu bukan pada binatang yang pertama, yaitu binatang yang menyerupai macan tutul, melainkan pada binatang yang kedua, yaitu binatang yang bertanduk dua, sebab gambaran dari binatang yang pertama itu berakhir di dalam ayat 10, dan gambaran dari binatang yang bertanduk dua dimulai dengan ayat 11 dan berakhir dengan ayat 18.

Sebuah penerbitan gereja yang mula-mula, yang berjudul A Word to The Little Flock, dan yang dikeluarkan oleh para pendiri organisasi gereja yang lalu, juga menempatkan dengan tepat angka bilangan “666” itu pada binatang yang bertanduk dua itu. (lihat halaman 19 buku A Word To The Little Flock).

Buku Wahyu karena merupakan pelengkap dari buku Daniel (Acts of the Apostles, p. 585), maka adalah perlu agar kita menyentuh sedikit pada Daniel, khususnya pasal tujuh.

Tanduk kecil itu dalam tahap keduanya dari binatangnya Daniel yang keempat, menunjukkan bangkitnya suatu kuasa yang kejam dan lalim, yaitu suatu kuasa menentang umat Allah. Simbolisasi dari binatang Yohanes yang menyerupai macan tutul dari Wahyu 13, yang merupakan kelanjutan dari binatangnya Daniel yang keempat, menceritakan tentang apa yang akan jadi terhadap penguasa Iblis itu.

Daniel menjelaskan bahwa empat binatangnya itu melambangkan empat kerajaan dunia, yang satu menyusul yang lainnya. Dan sudah lama dipahami secara luas, bahwa mereka itu adalah Babilon, Medo-Persia, Gerika, dan Romawi. Perhatikanlah bahwa binatang dari Yohanes yang menyerupai macan tutul itu memiliki kepala dari singa (binatang yang pertama), kaki dari beruang (binatang yang kedua), tubuhnya dari macan tutul (binatang yang ketiga), dan sepuluh tanduk (binatang yang keempat). Maka dengan begitu, dapatlah anda saksikan, bahwa binatang yang menyerupai macan tutul itu adalah seekor binatang campuran dari keempat binatangnya Daniel, yaitu seekor binatang keturunan dari mereka itu. Oleh sebab itu, ia itu

harus melambangkan dunia sesudah runtuhnya kerajaan yang keempat, sesudah Romawi Kapir.

Lagi pula, sepuluh tanduk yang tidak bermahkota dari binatangnya Daniel yang keempat itu karena melambangkan raja-raja yang akan bangkit keluar dari kerajaan Romawi, maka mahkota-mahkota pada binatang yang menyerupai macan tutul itu menunjukkan bahwa binatang itu melambangkan masa periode dimana raja-raja itu telah mengambil mahkota-mahkota mereka, yaitu masa periode sesudah pecahnya Kekaizaran Romawi Kapir.

Dan selanjutnya, binatang yang menyerupai macan tutul itu telah menghujat Allah dan tempat kesucian-Nya selama jangka waktu yang sama dengan yang diperbuat oleh binatangnya Daniel yang keempat dalam masa tahap keduanya, yaitu Romawi Kristen; yaitu selama, “satu masa, dan dua masa, dan setengah masa” (3 tahun dan 6 bulan), empat puluh dua bulan. Jadi jelaslah, bahwa binatang yang menyerupai macan tutul itu memerintah dalam masa yang sama dengan binatang yang tak tergambarkan itu dalam masa tahap keduanya, yaitu tahap dari tanduk kepala yang kecil itu. Oleh sebab itu luka yang mematikan pada binatang yang menyerupai macan tutul melambangkan pukulan yang mematikan yang diterimanya dari Reformasi Protestan. Sebab itu kepalanya yang luka itu melambangkan kekuasaan tanduk-kepala (suatu gabungan kekuasaan sipil dan agama) dari binatangnya Daniel yang dilepaskan dari kekuasaan sipilnya.

Kini, karena tanduk-tanduk dari binatangnya Yohanes itu melambangkan bangsa-bangsa, dan kepalanya yang terluka itu melambangkan sebuah organisasi agama yang dipisahkan dari suatu kekuasaan sipil, dan karena tujuh kepalanya itu adalah semuanya sama, terkecuali yang terluka pada salah satunya, maka jelaslah bahwa kepala-kepala itu, yang tujuh jumlahnya itu, menggambarkan organisai-organisasi agama, yaitu dunia Kristen dalam keseluruhannya. Walaupun demikian, tanduk-tanduk itu, yang sepuluh jumlahnya, menggambarkan pemerintahan-pemerintahan sipil keseluruhannya. Oleh sebab itu baik tanduk-tanduk maupun kepala-kepala kedua-duanya melambangkan dunia di waktu ini sama seperti masing-masing dari empat binatang Daniel itu secara berturut-turut, telah melambangkan dunia dalam sejarahnya.

Tanduk-tanduk dan kepala-kepala itu karena semuanya berada pada binatang itu pada waktu yang bersamaan, bukan muncul yang satu menyusul yang lainnya, atau pun dengan cara yang sama gugur seperti halnya tanduk-tanduk di dalam Daniel pasal 7 dan 8, maka hendaklah selamanya meyakinkan setiap pikiran yang rasional, bahwa tanduk-tanduk dan kepala-kepala itu melambangkan badan-badan organisasi sipil dan agama, yang semuanya berada pada waktu yang bersamaan, bukan yang satu menyusul yang lainnya.

Hujat yang ada meliputi kepala-kepala itu, bukan meliputi tanduk-tanduk, menunjukkan bahwa badan-badan organisasi agama yang digambarkan di dalamnya itu tidak berbakti kepada Allah sesuai Kebenaran, sehingga mereka tidaklah sepenuhnya sebagaimana yang mereka akui. Interpretasi yang tepat mengapa Ilham menempatkan kata “hujat” itu adalah sebagai berikut : “Aku tahu hujat mereka itu yang mengatakan dirinya orang-orang Yahudi, tetapi bukan.” Wahyu 2 : 9.

Adalah lebih baik bagi kita semua mengakui semua kegagalan kita daripada mengelak Kebenaran, karena hanya Kebenaran yang akan memerdekakan kita.

Lagi pula, karena kita akui bahwa Reformasi itu telah menimbulkan pukulan yang mematikan dan telah melahirkan paham Protestantisme, dan karena Ilham mengatakan bahwa luka itu sudah sembuh, maka semuanya ini membuktikan sesuatu yang jika kita akui, akan dapat menyelamatkan hidup kita yang kacau ini, dan membuat kita sama besarnya dengan yang diperbuat oleh pengakuan-pengakuan jujur di zaman dahulu yang membuat Daud menjadi besar. Apakah yang harus kita akui? -- Justru inilah : Jika Protestantisme telah melukai binatang itu oleh perantaraan Reformasi, maka dengan sembuhnya luka itu menunjukkan bahwa Reformasi telah gagal untuk tetap mempertahankan luka itu terbuka, sehingga tujuan dari para reformator telah mati, dan kelaliman telah dihidupkan kembali. Tepatlah, bahwa simbol ini sedang berbicara sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pekabaran kepada orang-orang Laodikea yang berbunyi:

“Oleh sebab katamu, aku kaya, dan telah bertambah-tambah kekayaanku, sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau ketahui, bahwa engkaulah orang malang, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang : Sebab itu Aku menasehatkan kepadamu supaya membeli kepada-Ku emas yang sudah teruji dengan api, supaya engkau kaya; dan pakaian putih, supaya engkau berpakaian, dan supaya tidak kentara malu ketelanjanganmu; dan supaya mengobati matamu dengan salp mata, supaya engkau dapat melihat.” Wahyu 3 : 17, 18.

Bagi seseorang yang berada dalam keadaan menyedihkan sedemikian ini lalu pada waktu yang sama berpendapat bahwa ia tidak memerlukan apa-apa, benar-benar adalah suatu hujat.

Berlainan daripada binatang yang pertama, maka binatang yang kedua itu muncul dari bumi. Laut dan bumi jelas menunjukkan dua tempat yang berbeda. Kita mengetahui bahwa binatang-binatang dari Daniel pasal 7, dan binatang yang menyerupai macan tutul dari Wahyu pasal 13, yaitu binatang-binatang yang naik dari laut, sekaliannya itu berasal dari negeri Tua, yaitu tanah-tanah dari mana manusia berasal. Ya, “laut” lebih tepat melambangkan Negeri Tua itu sebab laut adalah gudang dari segala air, yaitu tempat dari mana segala air berasal, sama halnya seperti Negeri Tua itu adalah tempat dari mana manusia mulai menyebar keluar.

Maka, “bumi” menunjuk kepada suatu tempat yang jauh dari “laut” dan yang berlawanan dengan apa yang diartikan oleh laut, -- yaitu suatu negeri yang dibentuk dari penduduk-penduduk yang datang dari mana-mana. Satu-satunya negeri atau bangsa yang sedemikian ini yang jauh dari Negeri Tua itu dan yang sangat berpengaruh seperti yang dilukiskan dalam binatang bertanduk dua ini yang naik setelah pembentukan binatang yang menyerupai macan tutul itu, dalam masa sejarah Protestan, ialah Amerika Serikat. Lagi pula, Amerika Serikat sudah menjadi sebuah kekuatan dunia, sehingga dengan begitu kita tidak perlu meragukan lagi. Dua tanduk dari binatang itu menunjuk

kepada dua kekuatan politiknya yang memerintah -- yaitu partai Demokrat dan partai Republik. Tabiat mereka yang menyerupai anak domba itu memperlihatkan kesucian, tidak membahayakan, dan suka membantu. Tetapi bicara binatang itu seperti seekor naga membantah sama sekali penampilannya yang seperti anak domba itu.

Binatang bertanduk dua itu melakukan semua kekuasaan yang pernah dilakukan oleh binatang yang pertama, binatang yang menyerupai macan tutul itu, kembali memperlihatkannya sebagai suatu kekuatan dunia. Sesungguhnya, ia memerlukan suatu kekuatan yang sedemikian ini justru untuk memaksa semua penduduk bumi untuk berbakti sesuai dengan yang diperintahkannya, dan untuk melaksanakan sesuatu yang sama dengan sebuah pemerintahan gabungan gereja dan negara yang telah ketinggalan zaman seperti halnya Zaman-Zaman Pertengahan itu sendiri. Ya, ia membina sesuatu kekuatan yang sedemikian ini untuk mempengaruhi dunia, terkecuali mereka yang nama-namanya telah tercatat di dalam Kitab Hayat Anak Domba, untuk menyembah sujud kepadanya.

Wahyu 13 : 13 – 15 “Maka ia melakukan berbagai tanda ajaib yang besar, sehingga ia menurunkan api dari langit ke atas bumi di hadapan mata orang banyak, dan menyesatkan mereka yang diam di bumi oleh perantaraan segala tanda ajaib itu yang diberi kuasa kepadanya untuk dilakukan di hadapan binatang itu; sambil mengatakan kepada mereka yang diam di bumi, bahwa mereka harus membuatkan sebuah patung bagi binatang itu, yang sudah kena luka pedang, tetapi hidup. Dan ia pun diberi kuasa untuk memberi napas hidup kepada patung binatang itu, supaya patung binatang itu berkata-kata, dan menyebabkan seberapa banyak orang yang tidak menyembah patung binatang itu supaya dibunuh.”

Di sini anda saksikan bahwa usaha penyatuan dunia seperti ini, yang telah diadakan untuk mendatangkan damai dan ketentraman daripada kekacauan yang ada sekarang, sebaliknya bahkan akan mendatangkan masa kesusahan yang lebih besar. Mengapa? -- Sebab walaupun binatang itu mungkin berhasil membawa Komunisme dan Kapitalisme kepada persetujuan bersama, dan menyebabkan mereka

menyembah sujud kepada patung binatang itu, namun orang-orang yang nama-namanya tercatat di dalam Kitab Hayat Anak Domba tidak pernah akan mau mematuhinya. Dari sini anda dapat saksikan bahwa seluruh rencana itu adalah dikendalikan oleh suatu kekuatan gaib yang tujuannya ialah untuk memboikot umat Allah. Tetapi bagaimana pun juga mereka itu akan dilepaskan.

Bilamana keputusan dari binatang itu keluar bahwa tidak seorang pun boleh berbelanja atau berjualan, dan harus dibunuh bagi mereka yang tidak mau mematuhinya, maka hanya Allah saja yang dapat melindungi umat-Nya, yaitu orang-orang yang nama-namanya ada tersurat di dalam “Kitab Itu.” Sedemikian inilah janji setia-Nya : “Maka pada masa itu akan bangkit berdiri Mikhail, Penghulu Besar itu yang akan membela bani bangsamu : maka akan jadi suatu masa kesusahan yang sedemikian itu belum pernah jadi semenjak berdirinya sesuatu bangsa sampai kepada masa itu : maka pada masa itu umatmu akan dilepaskan, yaitu setiap orang yang kelak didapati namanya tersurat di dalam Kitab.” Daniel 12 : 1.

Wahyu 13 : 16, 17 “Maka ia menyebabkan semua orang, kecil besar, kaya miskin, merdeka ataupun hamba, supaya menerima suatu tanda dalam tangan kanan mereka, atau pada dahi mereka : dan supaya tiada seorang pun dapat berjual beli, terkecuali orang yang memiliki tanda itu, atau nama dari binatang itu, atau angka bilangan dari namanya.”

Kekuasaan ini, sebagai anda lihat, akan juga mengawasi semua pasar di dunia.

Ramalan simbolis tentang pemerintahan dunia yang akan didirikan ini, jelas menunjukkan bahwa pemerintahan dunia yang akan datang itu bukanlah PBB, bukan juga Komunisme, melainkan suatu kekuasaan agama. Kita tahu bahwa ia itu bukanlah Komunisme, sebab Komunisme menentang agama, tetapi binatang itu membelanya.

Bilamana hal ini jadi, yang mana tidak jauh lagi

di seberang khatulistiwa sana, maka orang-orang yang nama-namanya ada tertulis di dalam “Kitab Hayat” akan dilepaskan, tetapi semua orang lainnya akan kelak menerima tanda binatang itu. Tidak akan ada tempat berdiri di tengah, ataupun kelas orang-orang yang netral.

Kita harus memutuskan sekarang juga apa yang hendak diperbuat, supaya jangan sampai kita lengah. Untuk kepentingan inilah terang Kebenaran telah datang kepada kita sekarang.

Pemerintahan dunia yang kelak akan berkembang dari “Perhimpunan Bangsa-Bangsa” maupun dari “Perserikatan Bangsa-bangsa” itu sesungguhnya tidak mutlak bersifat universal, maka masih akan ada “dua dunia” lagi, tetapi bukan merupakan dunia Kapitalisme dan dunia Komunisme, melainkan mereka adalah orang-orang yang menyembah binatang itu dan patungnya, dan orang-orang yang menyembah Allah yang nama-namanya ada tertulis di dalam Kitab. Mereka yang terakhir inilah satu-satunya umat yang tidak mau menyembah sujud kepada pemerintahan dunia yang akan datang itu.

* * *

Diberkatilah kiranya mereka

yang senantiasa memelihara

Kesucian dan kemurnian jalan-Nya;

Mereka yang tidak pernah menyimpang

Dari jalan perintah-perintah Allah yang suci! 

Diberkatilah kiranya, mereka yang karena hukum-hukum kebenaran-Nya

Tetap senantiasa patuh,

Dan memiliki dengan sungguh-sungguh, semangat yang rendah hati

Kemurahan-Nya akan mendapatkan kemenangan! 

Engkau telah mengawal kami

dengan sempurna, ya Tuhan,

Untuk belajar kehendak-Mu yang suci;

Dan segala bakti kami yang tekun

Maka segala ketetapan-Mu digenapi. 

O demikianlah bahwa kehendak-Mu sungguh suci

Kuasa yang memimpin jalan-jalanku

Dan tentunya aku dalam seluruh hidupku

hanyalah oleh tuntunan langsung daripada-Mu! 

-- Tanpa Nama --

.