Pembina Gedung Putih

memanggil anggota MAHK bersiap menjadi pengerja jam kesebelas dan menyelesaikan pekerjaan penginjilan yang  terakhir bagi dunia

.

Copyright 1951, by

Ministerial Recruiting Commission

(Komisi Perekrutan Kependetaan)

Hak Cipta Dijamin.

PEMBINA (Recruiter) GEDUNG PUTIH

Berbagai Bom A, Piring-Piring Terbang, Perang Dunia III 

SUATU JABATAN BAGI SETIAP TAMATAN KEPENDETAAN

Oleh : V. H. Jezreel, H. B.

Belum pernah awan-awan peperangan bergantungan menudungi dunia sedemikian gelap dan aneh dalam suatu puncak petir yang murka, dan belum pernah dunia menyaksikan dirinya sendiri seperti yang disaksikannya sekarang. Di mana-mana, — dalam pemerintahan, dalam industri, di dalam aula-aula sekolah, di dalam gereja-gereja, dalam rumah-rumah, di jalan-jalan — dalam setiap perjalanan kehidupan, pertanyaan yang banyak dikemukakan adalah : Hendak ke manakah manusia ?

Dari para juru bicara jurnalistik dan para ilmuwan ulung muncul ungkapan-ungkapan yang diucapkan sebagai berikut:

“...... Apakah cerita mengenai manusia? Ia itu adalah orang-orang yang mati, manusia yang bertahan. Pada waktu ini sudah dapat diperkirakan, bahwa manusia sudah makin mendekati segala puncak kengerian yang terhebat, yang telah mereka datangkan atas dirinya sendiri dalam sejarah perjuangannya yang panjang. Jika puncak itu datang, ia itu akan mengubah kehidupan dan mengubah dunia. Namun ia itu tidak akan mengakhiri kehidupan, ia tidak akan membinasakan dunia. Pada puncak yang tertinggi ini, atau barangkali dalam prospeknya, manusia pada akhirnya mungkin menemukan rahasia kedamaian dan jalan untuk hidup tanpa kebinasaan. Itu adalah sebuah harapan. Kepastiannya ialah bahwa manusia akan berada di bumi, sambil membentuk sebuah dunia”. — Life, 3 Oktober 1949, hal. 22.

“....... Einstein .......setuju .......bahwa bangsa-bangsa lain dapat menemukan kembali berbagai proses kita yang rahasia oleh usaha mereka sendiri; bahwa tidak ada pertahanan militer dapat diharapkan dan persiapan adalah sia-sia; bahwa jika sesuatu perang yang lain lagi pecah, maka bom-bom atom pasti

akan menghancurkan peradaban manusia......”

“Katanya selanjutnya : ‘Adalah penting untuk menjelaskan pendapat umum mengenai kedudukan yang sebenarnya dari hal bom itu. Hanya pencegahan perang oleh tindakan pada suatu skala internasional yang akan membuat persiapan bagi peperangan itu menjadi tidak perlu dan bahkan tidak mungkin dapat menyelamatkan kita dari akibat-akibatnya’.” — Newsweek, 10 Maret 1947, hal. 58.

“...... Sejarah, pada daerah-daerah dunia yang luas, telah berulang kembali. Kefanatikan telah menggantikan akal sehat; teror menggantikan kompromi; kebencian menggantikan persahabatan. Ilmu pengetahuan, pendidikan, dan filsafat, sebagai kendaraan-kendaraan kemajuan menuju manusia Barat telah dikacaukan, diputar-balikkan dan dibentuk kembali menjadi senjata-senjata melawan peradaban”. — John Edgar Hoover, dalam sebuah laporan yang dikirim oleh The Federal Bureau of Investigation.

“Perang dunia pertama benar-benar merupakan suatu goncangan yang pasti terhadap masa periode optimisme yang mula-mula. ....... Pada waktu ini kegoncangan itu adalah hampir luar biasa besarnya. Kekacauan dan pertikaian adalah begitu umum sehingga sikap yang ada di mana-mana pada waktu ini adalah sesuatu kegelisahan dan pesimistik yang tidak menentu”. — John Dewey, Reconstruction in Philosophy, p. 8.

“Hanya ada terlalu banyak alasan untuk takut, bahwa peradaban Barat, kalau bukan seluruh dunia, akan mungkin dalam waktu dekat memasuki suatu masa periode yang penuh kesedihan, penderitaan, dan sakit ......”. — Bertrand Russel dalam subject “If We are to Survive this Dark Time”, dalam terbitan Majalah TIMES, New York, 3 September  1950.

“Kini kita telah sampai pada tahap terakhir dalam sejarah. Apa yang pada akhirnya diminta dari kita akan diminta sekarang dari kita ......adalah sangat terlambat. Barangkali tidak ada apa-apa lagi yang dapat menyelamatkan kita. Tetapi

tulisan tangan pada tembok itu adalah cukup jelas. Ia itu mengatakan kepada semua penduduk bumi : ‘Bergabunglah atau Mati’.” — Dr. Robert M. Hutchins.

“Setiap orang setuju bahwa suatu perang atom ialah pembunuhan diri seluruh dunia; sehingga tidak seorangpun dapat menang. Tidak seorangpun ilmuwan terkenal dapat meragukan kenyataan, bahwa setiap negara yang berkemampuan industri dapat memiliki bom atom dalam jangka waktu lima tahun. Oleh sebab itu, kita hanya memiliki lima tahun untuk membangun bagi perdamaian.” — Dr. Robert M. Hutchins, Rektor Universitas Chicago, dalam Harian Tribune Chicago, 26 Maret 1946.

“Tidak dapat diragukan lagi mengenai krisis dunia. Kita sedang hidup pada salah sebuah dari titik putaran sejarah itu yang menawarkan dua jalan, salah satunya mengantarkan kepada kematian dan yang lainnya kepada kehidupan.”

Kenyataannya ialah bahwa bom H melambangkan keberhasilan pembunuhan diri umat manusia yang terakhir, pengungkapan rahasia-rahasia alam yang terdalam bagi maksud-maksud penghancuran total. Ia itu memusatkan secara mutlak kepada kegagalan peradaban materialistis yang berusaha mengorganisir hidupnya terpisah dari Allah.” — G. Ashton Oldham, Uskup dari Episcopal Diocese of Albany, dalam “The World Crisis and the Future”, pada Bulletin dari Church Peace Union bulan Juni.

“Orang-orang sedang menemukan suatu keanehan yang menakutkan yang sudah memasuki kehidupan, bahkan orang-orang yang tidak setia sedang mengkhianati, oleh berbagai serangan tiba-tiba dan kejutan-kejutan, suatu mujizat tertentu, suatu penyusutan, perasaan buronan yang kadang-kadang jadi sehingga kehidupan tidak akan pernah sama keadaannya.”

“Bentangkan dan periksalah pola peristiwa-peristiwa itu dan engkau akan menemukan dirimu berhadapan dengan suatu rencana baru yang

sampai kepada hari ini belum terbayangkan oleh pikiran manusia........”

“Para penulis sadar bahwa tidak ada jalan keluar, sekeliling ataupun melalui jalan buntu. Itulah akhirnya.” — H. G. Wells, Los Angeles Examiner, 21 Oktober  1945.

Dalam pikiran yang dipertimbangkan dengan seksama dari para peninjau yang ulung itu, maka generasi ini kini berada pada jam peradaban yang terakhir (zero hour). Apakah kita menyadarinya atau tidak, hari kiamat itu sedang makin pendek bayangannya, dan kita sedang berhadapan muka dengan muka dengan berbagai perkara yang sangat penting yang pernah menantang suatu generasi manusia. Kepala-kepala peluru bom atom, roket-roket yang mematikan, gas-gas beracun, berbagai bom kuman, kapal-kapal selam raksasa yang menembusi segala kedalaman lautan, dan pesawat-pesawat terbang supersonik yang menusuk melewati angkasa di atas, — apakah artinya semua ini berikut semua senjata pembinasa lain yang mengerikan itu? Apakah yang ditandai oleh semua tanda zaman ini bagi Sidang dan bagi seluruh dunia? Sekiranya pertanyaan ini dilontarkan kepada setiap generasi di zaman nabi-nabi Allah dahulu, maka tanpa ragu-ragu mereka sudah akan menjawab : “Karena Sidang hidup, dan karena adalah pasti bahwa Allah hidup, maka tidaklah mungkin Ia membiarkan umat-Nya dalam kegelapan mengenai tanda-tanda zaman mereka.” Dan jawaban mereka tentunya harus juga menjadi jawaban kita. Lagi pula, adalah suatu kenyataan yang terbukti dengan sendirinya, bahwa jika kita hendak mengetahui, Allah akan memungkinkan kita mengetahui arti yang sebenarnya dari perkara-perkara penghancur yang belum pernah ada ini.

Dari permulaan peristiwa ini adalah jelas ditunjukkan : Jika bom-bom unggul itu berikut pembom-pembom handal dan semua keunggulannya tidak mengandung makna, maka tanpa ragu-ragu sekaliannya itu tentunya mengancam peradaban. Suatu gambaran samar mengenai penghancuran dan akibat-akibat kemerosotan akhlak (demoralisasi) dari semua penggunaannya akan diperoleh dari suatu pemandangan mengenai penghancuran dari udara yang terlukis pada halaman depan.

Juga nyata, adalah pasti, bahwa Surga telah membiarkan semua peralatan penghancuran ini datang untuk membangkitkan dunia Kristen, yaitu pihak pendeta dan pihak anggota bersama-sama, kepada suatu kegiatan penuh yang diterangi bersama-sama sesuai yang dipimpin Tuhan ke depan untuk menyelamatkan manusia dari dirinya sendiri dan dari Iblis. Karena Kristen melalaikan tugas ini, dan membiarkan dunia menyelamatkan dirinya sendiri sekuat tenaganya, maka Musuh itu akan segera menghapuskan bukan saja pengetahuan akan Allah dan akan penyelamatan, melainkan juga peradaban itu sendiri. Sesungguhnya setiap pengamat yang terbuka matanya dapat jelas melihat perbedaannya, bahwa sementara Surga dan bumi dengan letih melayani orang-orang Kristen untuk bertindak melawan semua ketidak-benaran, kuasa kejahatan juga terus mendesakkan suatu pengaruh ancaman yang menyeluruh melalui pria dan wanita yang tidak ber-Kristus sedemikian rupa bagaikan membawa obor komunisme yang merah.

Memang, mengerikan gambarannya. Dan bahaya yang sebenarnya daripadanya itu melemparkan tantangannya terhadap dunia Kristen secara keseluruhan. Apakah yang harus kita perbuat terhadapnya? Menutup matakah kita terhadapnya? Ataukah bangkit menghadapinya, lalu menjadi Nuh-Nuh, Gideon-Gideon, Daud-Daud, Elia-Elia, Daniel-Daniel, Luther-Luther, dan semua yang sedemikian ini dengan sesuatu iman berbuat sesuatu terhadapnya selagi terang masih bercahaya dan selagi kesempatan masih ada pada kita? Hendakkah kita menyimpan saja dalam hati kebenaran yang tragis itu bahwa “dosa dunia yang tidak bertobat terletak pada pintu sidang”? — The Great Controversy, p. 389. Maukah kita semua menyambut ucapan yang tertinggi, “Kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Maha Tinggi, dan damai di bumi, sejahtera bagi semua orang” (Lukas 2 : 14), sebagai keyakinan yang tertinggi dan kewajiban dari Sidang melebihi Negara? Negeri kita dan seluruh dunia membutuhkan Sidang, dan Allah sedang menunggu anggota-anggotanya, baik para anggota biasa maupun pihak pendeta untuk “bangun, bercahaya.” Yesaya 60 : 1.

Setiap orang Kristen yang benar-benar mengetahui bahwa Injil “adalah kuasa Allah bagi penyelamatan”, mengetahui bahwa jika orang banyak bertobat kepada Kristus, maka tidak akan ada, memang

tidak mungkin ada, sesuatu kekuatan Komunis ataupun totaliter yang agresif di dunia ini, dan karena sebab itulah tidak akan ada ancaman yang sedemikian seperti halnya Komunisme militan (suka perang) ini yang ada sekarang mengancam peradaban manusia. Dan setiap orang Kristen juga tahu, bahwa tidak ada kekuatan apapun di bumi selain daripada “pedang dari Roh”, yang dapat memenggal kepala Goliat masa kini. Jadi, alangkah menyedihkan dan betapa mengerikan untuk dipercaya, sekiranya Sidang tidak segera mengalihkan dari pundak-pundak Negara, bagiannya sendiri yang dilalaikan, yang merupakan bagian terbesar tanggung jawabnya menciptakan perdamaian, tetapi terus membiarkan Pemerintah memikul seluruh beban dan berbuat sekuat tenaganya tanpa penerangan Ilahi dan tanpa kuasa yang hanya dapat diberikan oleh Sidang.

Pada hakekatnya, dalam mendesak keluar Sidang dari hampir seluruh negara yang dikuasai Komunis, Musuh telah mencuri suatu kemajuan dan kemenangan yang lama atasnya, dan kini sedang memeranginya dengan kejam untuk memperluas kemenangannya sampai mencapai kemenangan terakhir dalam mendesaknya keluar dari permukaan bumi. Namun masih ada harapan kalau saja ia mau dengan kesetiaan yang berani menyambut perintah Ilahi yang kini didengungkan kepada setiap pembela iman sebagai berikut:

“Bangunlah, bangkitlah, karena terangmu ada datang, dan kemuliaan Tuhan sudah naik atas kamu. Karena bahwasanya, kegelapan akan menutupi bumi, dan kegelapan yang pekat menudungi orang banyak, tetapi Tuhan akan bangkit atas kamu, dan kemuliaan-Nya akan terlihat di atasmu. Maka orang-orang Kafir akan datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.” Yesaya 60 : 1 - 3.

Dalam perjalanan manusia yang gila akan kekuasaan, yang memerintah atau menghancurkan, yang cenderung perang dan cenderung celaka, merusak diri sendiri, dalam kemarahan dan pergolakan yang penuh bencana dan pecahnya

berbagai unsur alamiah, dan dalam kegenapan nubuatan-nubuatan yang bertumpuk di dalam Firman Allah yang terus terungkap dengan cepatnya, maka tanda-tanda zaman menyerukan amaran dengan keras agar kita bangun di bawah terang Allah, dan bergegas-gegas menyelamatkan umat-Nya dari berbagai penyakit yang mengancam hendak membinasakan dunia. Jika yang sedemikian ini bukan merupakan misi dan tugas besar dari Sidang pada jam yang berbahaya sekarang ini, maka apa perlunya Tuhan dan dunia berharap daripadanya (Sidang)? Tetapi apakah yang dapat diperbuat oleh Sidang, jika para anggotanya, baik anggota biasa maupun para pendeta, tidak bangun bersama-sama sebagai satu umat lalu menerjunkan diri ke dalam pertikaian itu?

Karena cukup mengerti sesuai jawaban kita terhadap pertanyaan-pertanyaan yang mendesak ini, maka maaf apakah yang dapat kita peroleh jika kita sekarang tidak membangunkan diri sendiri dan semua umat kesucian dalam Dunia Kristen untuk bersama-sama ikut melaksanakan apa yang diperintahkan Injil kepada kita? Tanpa menghiraukan betapapun dramatis dan mengesankan setiap demonstrasi yang dapat diperlihatkan oleh Sidang, adalah bukan rahasia lagi bahwa jika pun ia tidak didesak keluar dari setiap tempat atau negeri, tetap pada langkahnya yang sekarang memberitakan Injil Kerajaan suatu millenium sementara, tidak akan cukup baginya untuk mengamarkan dunia, menyelesaikan pekerjaan, dan mendatangkan Kerajaan itu. Maka setiap pikiran yang diterangi mengetahui akan hal ini sebagai kebenaran yang tak dapat dielakkan.

Pandanglah sejenak pada keganasan kekuatan-kekuatan pembunuh kejam yang lepas berkeliaran dan mengintai di mana-mana, dan yang membuat seluruh bumi pecah dengan kekejaman, huru-hara, dan teror. Sesungguhnya, semuanya itu sedang membuat “hati orang-orang menjadi cemas karena ketakutan, dan karena menantikan perkara-perkara itu yang sedang akan menimpa bumi.....” Lukas 21 : 26. Maukah semua orang Kristen di mana-mana bangun karena segala perkara ini untuk “mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah” dan supaya “memegang .....pedang Roh” (Efesus 6 : 11, 17) sambil mengikuti Tuhan sementara Ia memimpin di depan? Jika tidak, maka pastilah

bahwa Sidang dan juga Dunia akan celaka tanpa harapan. Sungguhpun demikian, yakinilah, bahwa kelompok kecil itu yang bangun untuk berserah diri sepenuhnya sesuai tuntutan jam, akan diselamatkan Allah dari lautan api yang akan datang.

Sungguhpun demikian, bagaimanakah kelak Ia melepaskan setiap orang yang lalai memperhatikan tanda-tanda zaman, gemuruhnya dentuman-dentuman Hari Kiamat yang mengerikan itu, yang kini sedang menyala di depan mata kita dan ramai bunyinya pada pendengaran kita dengan amaran yang lebih menakutkan daripada petir kilat Sinai yang bernyala-nyala? Tidak, Ia tidak mungkin lagi melepaskan orang-orang yang buta rohani, tuli, dan bisu yang tak terobati lagi, sama seperti halnya orang-orang yang tidak lagi dapat dilepaskan di zaman Nuh yang lalai masuk ke dalam bahtera.

Dan apalagi yang dipertambahkan oleh piring-piring terbang terhadap gambaran yang sudah suram sekarang ini? Apakah sekaliannya itu adalah mekanisme ciptaan bumi ataukah benda-benda angkasa, yaitu kapal-kapal angkasa antar planet, sekaliannya itu memberikan warna gambaran yang lebih suram lagi bagi orang berdosa.

Seseorang mungkin meragukan, yang lainnya terkejut, memikirkan piring-piring terbang kepunyaan Surga. Tetapi mengapa? Jika Allah telah mengaruniakan pengetahuan bagi manusia untuk mengembangkan berbagai mekanisme di udara, maka tidak ada alasan bagi siapapun untuk mengira, bahwa Surga tidak akan memiliki mekanisme-mekanisme yang jauh lebih unggul. Janganlah kita lupa apa yang telah menutupi keseluruhan sebuah gunung di zaman Elisa (2 Raja-Raja 6 : 17). Untuk meyakinkan, maka Elisa menamakannya kereta-kereta, namun kalau bukan sekaliannya itu jenis piring-piring terbang, maka bagaimanakah mereka itu turun ke bumi? Apapun juga orang menamakannya, itulah keadaannya dan yang mereka lakukan, itulah buktinya.

Tetapi, apapun juga sekaliannya itu, tanda-tanda sekeliling kita mengamarkan dengan tegas, bahwa awan-awan hitam yang tebal sekeliling bumi sedang bersiap-siap untuk menuangkan ke atas sebuah dunia yang tak terlindung dari angin topan yang sangat mengerikan semenjak dari permulaan zaman.

Kepada semua orang yang bertelinga supaya mendengar dan yang memiliki mata supaya melihat, tanda-tanda zaman itu mengungkapkan, bahwa kita sedang menghadapi dengan segera “masa kesusahan yang belum pernah terjadi sebelumnya.” Daniel 12 : 1.

Suatu pemahaman yang jelas dari kehebatan potensi senjata-senjata yang ada sekarang, tak dapat diragukan akan meninggalkan bahaya global dalam gambaran itu. Masing-masing kita mengetahui, bahwa jika piring-piring terbang itu adalah senjata-senjata rahasia militer Amerika Serikat, maka bangsa-bangsa lain di luar kita akan juga segera memilikinya, kalau saja mereka belum memilikinya. Jika demikian, maka untuk maksud apa sekaliannya itu dirancang kalau bukan untuk menyedot nyawa kita, bahkan juga nyawa umat pilihan, sekiranya mungkin?

Dan kalau saja piring-piring terbang itu benar-benar milik Tuhan, maka untuk apa lagi mereka itu datang, kalau bukan untuk melepaskan setiap orang yang namanya terdapat di dalam Kitab (Daniel 12 : 1), dan untuk membantai orang-orang yang menindas mereka itu (Yesaya 66 : 16)? Atau jika kebetulan belum ada satu pun piring terbang milik Surga yang datang, maka tidak ada lagi yang lebih pasti selain daripada hari besar yang segera itu datang apabila piring-piring terbang itu akan datang. Tetapi apa yang terutama dan terpenting bagi masing-masing orang ialah mengetahui dengan pasti bahwa namanya ada tertulis di dalam Kitab itu. Untuk mendapatkan jaminan yang sangat menyenangkan ini, seseorang harus pertama sekali mengetahui apa yang akan mengeluarkan namanya dari Kitab itu, dan apa yang akan memasukkan namanya ke dalam Kitab itu.

Salah satu dari banyak perkara yang akan mengeluarkan nama seseorang dari Kitab Allah ialah ditutupinya telinganya untuk mendengarkan amaran Tuhan, sehingga orang yang hendak membajak sawah, kemudian melihat ke belakang (orang yang memulai dalam pekerjaan Injil, kemudian meninggalkannya) adalah tidak “pantas bagi Kerajaan itu”. Lukas 9 : 62. Kenyataannya ialah, bahwa semua yang telah tamat dari akademi-akademi kependetaan sudah mulai membajak sawah. Akankah mereka berbalik dari tugasnya sekarang? Harapan kita mudah-mudahan tidak.

Bagi kita (orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh) khususnya, arti dari apa yang kita saksikan di sekeliling kita seharusnya jelas menunjukkan bahwa waktunya kini telah tiba bagi setiap anggota sidang untuk ikut serta memberitakan Pekabaran-Pekabaran Tiga Malaikat itu. Lagi pula, ada beribu-ribu jabatan kependetaan kini sedang menunggu untuk diisi oleh para lulusan dan mahasiswa dari akademi-akademi kependetaan Masehi Advent Hari Ketujuh. Oleh sebab itu jangan lagi seorang pun yang berkemampuan sedemikian ini didapati menganggur atau bekerja pada jabatan-jabatan dunia, sementara pekerjaan Tuhan menjadi layu.

Pada jam ini juga berjuta-juta orang tanpa harapan sedang berfoya-foya dan layu, binasa dalam lembah-lembah dosa, dan terus dalam padang-padang peperangan, karena tidak seorang pun berhasil memenangkan mereka kepada Kristus dengan Injil yang kekal. Siapakah yang mau pergi kepada mereka? Siapakah yang memiliki khayal, hati, dan kemauan untuk pergi keluar menyelamatkan manusia bagi Kristus? Bagi semua lulusan dan mahasiswa akademi dan para pekerja Alkitab yang memiliki kemampuan dan kemauan untuk memperlengkapi diri bagi tugas itu, baik kesempatan bagi pelayanan maupun sarana penunjang dan biaya-biaya perjalanan sudah siap dan menunggu. Oleh sebab itu tidak ada alasan untuk mengatakan “Mohon kiranya saya dimaafkan.” Lukas 14 : 18. Himbauan Ilham, “Bangkitlah dan bercahaya”, adalah bagi setiap jiwa. Maukah engkau menyambut, Saudara-Saudaraku? Tidakkah engkau mau berdoa dengan tekun bagi dirimu sendiri dan bagi para pekerja yang lain untuk membantu menghimpun butir-butir gandum keemasan yang berharga itu? Atau akankah engkau melalaikan tanggung jawab yang tak termaafkan ini, lalu kehilangan kesempatan yang tertinggi ini?

Pokok persoalan itu adalah sangat serius. Kristus sudah lebih dulu mengetahuinya, maka dalam keprihatinan-Nya yang dalam Ia merancangnya dalam pelajaran yang sempurna dalam perumpamaan-Nya tentang kebun anggur. Kini saatnya telah tiba pada jam perumpamaan yang terakhir, Ia telah membuat perumpamaan itu bercahaya dengan terang benderang. Untuk maju sesuai Kebenaran itu

sendiri, maka marilah kita melihat lebih dalam ke dalam perumpamaan itu sekarang selagi terang Allah masih menyinarinya :

“Karena Kerajaan Surga itu adalah bagaikan seorang Tuan Rumah, yang keluar pagi-pagi sekali hendak mengupah para pekerja ke dalam kebun anggur-Nya. Dan setelah Ia sepakat dengan para pekerja itu untuk upah sedinar sehari, maka disuruh-Nya mereka masuk ke kebun anggur-Nya. Lalu Ia keluar kira-kira pukul tiga, maka dilihat-Nya orang-orang lain berdiri-diri saja menganggur di pasar, lalu kata-Nya kepada mereka itu : Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu, dan apa saja yang pantas akan Kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. Kembali Ia keluar kira-kira pukul enam dan pukul sembilan, lalu diperbuat-Nya yang sama. Dan kira-kira pukul sebelas Ia keluar, lalu ditemui-Nya orang-orang lain berdiri menganggur, maka kata-Nya kepada mereka itu : Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? Jawab mereka kepada-Nya: Karena tidak seorang pun mengupah kami. Kata-Nya kepada mereka itu : Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu; maka apapun yang wajar, ia itulah akan kamu peroleh.” Matius 20 : 1 - 7.

Bagaimanakah dapat kita ketahui secara pasti pada jam yang manakah kita berada, dan apakah panggilan kita sendiri untuk bekerja sudah tiba? Kita dapat mengetahui hanya dengan cara menetapkan waktu dimana jam perumpamaan yang terakhir itu berakhir. Maka untuk melakukan ini kita harus pertama-tama sekali menetapkan waktu dari panggilan pertama para pekerja itu, kemudian giliran waktu selanjutnya dari masing-masing panggilan berikutnya, sampai dengan yang terakhir. Sungguhpun demikian, pertama-tama sekali menyusul yang terakhir ini, kita harus berpusat pada poin-poin penting dari perumpamaan itu :

(1) “Tuan Rumah” itu, sebagaimana diketahui oleh setiap siswa Alkitab, adalah Tuhan sendiri. (2) Para pekerja itu adalah hamba-hamba-Nya. (3) Sedinar itu ialah upah mereka. (4) Kebun anggur-Nya ialah tempat dimana mereka itu akan bekerja. (5) Hari itu merupakan perumpamaan — melambangkan suatu masa periode yang diterangi oleh sesuatu terang besar. (6) Waktu kerjanya adalah didahului

oleh suatu malam hari dan juga disusul oleh suatu malam hari — sekiranya tidak, tidak mungkin ada “pagi-pagi sekali” dan “bagian terakhir” dari hari. (7) Tuan Rumah itu mengupah para pekerja pada lima waktu yang berbeda-beda. (8) Ada empat masa periode yang masing-masingnya tiga jam. (9) Pada masing-masing dari tiga periode yang pertama, hanya satu kelompok yang diupah. (10) Pada periode yang keempat dan terakhir tiga jam itu, dua kelompok orang yang diupah. (11) Kesepakatan untuk sedinar sehari itu dibuat hanya dengan kelompok yang pertama. (12) Kelompok-kelompok lainnya akan menerima “apa saja yang wajar”. (13) Pada akhir dari hari itu semua diberikan upah yang sama — yaitu satu dinar, sekalipun kelompok yang terakhir bekerja hanya sejam lamanya. (14) Kelompok yang pertama dibayar terakhir; yang terakhir, pertama sekali dibayar.

Kini untuk menemukan pada jam yang mana kepada kita dikatakan, “Pergilah juga kamu”, kita harus menentukan di sini pada permulaan penyelidikan ini, di mana dan kapan perumpamaan itu dimulai dan di mana ia itu berakhir. Untuk mendapatkan pengetahuan yang penting ini adalah hanya dengan memperhitungkan rentetan fakta-fakta yang diperluas, bahwa malam perumpamaan yang mendahului siang perumpamaan itu harus merupakan masa periode sebelum “Terang dunia” rohani, atau Alkitab itu muncul — yaitu sebelum terang dari Injil, Firman Allah yang tertulis itu, mulai memancarkan sinarnya ke dalam hati manusia. Untuk kembali ke sana, haruslah diingat, bahwa kehendak Allah pada waktu itu diteruskan bukan melalui Alkitab, melainkan secara lisan dari bapa turun kepada anak, sama seperti halnya terang dari matahari pada malam hari diteruskan ke bumi oleh bulan, bukan langsung dari matahari itu sendiri. Karena alasan inilah ia itu telah dipandang sebagai zaman kebiasaan lisan.

Tetapi hari kerja itu jelas melambangkan periode dimana “Terang dunia”, atau Alkitab itu sendiri menerangi jalan manusia. Demikianlah halnya, bahwa dalam perumpamaan-Nya, Majikan, yaitu Tuan dari kebun anggur itu, menganggap sejarah Wasiat Lama dan Baru sebagai satu-satunya hari periode dari semua masa kasihan, dimana Ia pergi ke pasar pada

lima periode yang berurutan menyewa hamba-hamba untuk bekerja di dalam kebun anggur-Nya.

Akhirnya, malam yang menyusul siang hari itu hanya dapat melambangkan masa periode sesudah pekerjaan Injil selesai, sesudah masa kasihan bagi penyelamatan manusia berakhir. Kemudian, sebagaimana “Terang dunia” (Firman Allah) terbenam di balik khatulistiwa pada hari itu, maka kegelapan akan menudungi “bumi, dan kegelapan yang pekat menutupi orang banyak.” Yesaya 60 : 2. Itulah masa yang akan mendapati nasib setiap makhluk yang telah diputuskan untuk selama-lamanya. Kemudian menyusul keputusan Tuhan yang tak dapat ditarik kembali :

“Orang yang tidak benar, biarlah ia menjadi makin tidak benar; dan orang cemar, biarlah ia makin menjadi cemar; dan orang yang benar, biarlah ia menjadi makin benar; dan orang yang suci, biarlah ia menjadi makin suci.” Wahyu 22 : 11.

Itulah masanya apabila orang-orang “akan berlari ke sana ke mari mencarikan Firman Tuhan, tetapi tidak akan menemukan-Nya” (Amos 8 : 12); masanya apabila orang-orang yang tidak menghiraukan panggilan TUAN MAJIKAN itu, dan orang-orang berdosa yang tidak bertobat, akan sadar lalu berteriak sekeras-kerasnya dan meratap putus asa : “Penuaian sudah berlalu, musim panas sudah berakhir, tetapi kita tidak juga selamat”! Yeremia 8 : 20.

Kebenaran itu kini menjadi jelas, bahwa perumpamaan itu membagi masa periode penyelamatan manusia ke dalam dua bagian yang sama, masing-masing dua belas jam simbolis — periode sebelum Alkitab (malam hari), dan periode selama Alkitab (siang hari). Dengan memberikan tambahan penegasan terhadap kenyataan, bahwa perumpamaan itu membagi waktu sedemikian ini, maka Yesus menyatakan :

“Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Jika setiap orang berjalan pada siang hari, ia tidak akan terantuk kakinya, sebab ia melihat Terang dari dunia ini.” Yohanes 11 : 9.

Sambil beralih sekarang, kita sampai kepada suatu poin yang lain yang khusus mengandung arti penting : empat kelompok yang pertama itu disewa pada jangka waktu-jangka waktu yang berurutan masing-masing berselang tiga jam perumpamaan; sedangkan kelompok yang kelima, kelompok yang terakhir, kelompok itu dikontrak pada jam kesebelas, mereka datang hanya dua jam kemudian, bukan tiga jam, sesudah kelompok yang keempat, dan dengan demikian hanya satu jam perumpamaan sebelum hari itu berakhir — sesaat sebelum masa kasihan berakhir.

Periode dua jam ini, dari jam sembilan sampai jam sebelas, adalah satu-satunya yang muncul sebagai puncak pengecualian dari pola induk urut-urutan dan selang waktu tiga jam yang teratur di antara panggilan-panggilan itu. Ia itu mengungkapkan dengan jelas, bahwa panggilan yang terakhir datang secara tak terduga dan tiba-tiba dalam periode kelompok jam sembilan itu. Sebab itu hanya ada dua jam perumpamaan bagi kelompok yang satu, dan hanya satu jam perumpamaan bagi kelompok yang lainnya.

Untuk menentukan identitas para pekerja yang ikut serta dalam masing-masing dari lima panggilan yang berbeda itu, maka kita perlu memulai penyelidikan kita terhadap HAMBA-HAMBA DARI PANGGILAN YANG PERTAMA :

Kita telah menyaksikan, bahwa Alkitab itu juga sebagai “Terang dunia” rohani yang membentuk siang hari perumpamaan itu. Lagi pula, kita semua mengetahui bahwa Alkitab itu tiba bersamaan dengan pergerakan Eksodus; juga bahwa semenjak dari kedatangan Alkitab itu, Tuhan tidak pernah tawar-menawar dengan bangsa lain, dan bahwa hanya kepada mereka Ia pernah mengikat perjanjian resmi berikut semua pahala dan janji-janji mereka. Oleh sebab itu, maka tak dapat dielakkan bahwa kelompok pertama dari perumpamaan itu, yaitu mereka yang pergi bekerja “pagi-pagi sekali”, pada waktu terang rohani mulai terbit, yaitu Alkitab, dan dengan siapa penawaran dibuat untuk menerima satu dinar sehari, adalah Israel kuno sewaktu mereka itu keluar dari Mesir, saat mana

merupakan pagi-pagi sekali pada hari perumpamaan itu. Sesuai dengan Roh Nubuat yang menyatakan :

“Orang-orang Yahudi telah dipanggil pertama sekali ke dalam kebun anggur Tuhan ......”. — Christ’s Object Lessons, p. 400.

Pada jam pagi-pagi itu, sewaktu Allah mulai menyusun Alkitab itu (sementara Terang yang menerangi hati manusia itu mulai naik), “Ia .....ingat untuk selama-lamanya akan janji-Nya, yaitu perkataan yang diperintahkan-Nya kepada seribu generasi manusia. Janji yang dibuat-Nya dengan Abraham, dan sumpah-Nya kepada Ishak; dan yang ditetapkan kepada Yakub menjadi sebuah undang-undang, dan kepada Israel sebagai sebuah perjanjian kekal”. Mazmur 105 : 8 - 10.

Dengan demikian setelah panggilan hamba-hamba yang pertama berhasil dikukuhkan waktunya, dimana perumpamaan panggilan-panggilan untuk pergi bekerja dimulai, maka sekarang kita akan menentukan masa panggilan dan periode bekerja HAMBA-HAMBA DARI PANGGILAN YANG KEDUA :

Kelompok yang kedua, mereka yang dikirim pada jam tiga perumpamaan itu, adalah orang-orang yang telah dipanggil bekerja pada kesempatan berikutnya. Dan tentunya mereka adalah orang-orang Kristen yang mula-mula. Juga cukup berarti, bahwa Tuhan telah disalibkan pada jam tiga siang hari (Markus 15 : 25), dan juga Pentakosta datang pada jam tiga siang hari (Kisah 2 : 15).

Suatu butir penting lainnya yang harus kita catat ialah fakta bahwa pekabaran-pekabaran yang dibawa oleh kedua kelompok yang pertama ini, oleh Israel kuno dan oleh orang-orang Kristen yang mula-mula, bukan sesuatu yang bersifat reformasi; pekabaran-pekabaran itu adalah bukan kebenaran-kebenaran lama yang terlupakan dalam proses pembangunan kembali dan pengembaliannya; melainkan masing-masingnya adalah sebuah wahyu ungkapan yang baru, “makanan pada waktunya” — Kebenaran Sekarang yang terutama sepenuhnya cocok untuk memenuhi kebutuhan umat pada masing-masing zaman mereka. Kelompok yang mula-mula itu

diilhami dan ditugaskan untuk mengajar dan mempraktekkan kebenaran-kebenaran mengenai penyelamatan sesuai yang dibentuk dalam upacara bayangan; kelompok yang kedua telah diilhami dan ditugaskan untuk mengajar dan mempraktekkan kebenaran-kebenaran kekal yang sama dalam terangnya yang lebih maju — lebih maju dari penyajian secara contoh kepada contoh saingannya, dari pelayanan di dalam kaabah dunia ke pelayanan di dalam kaabah Surga; artinya, dari korban seekor anak domba dari kawanannya kepada korban Kristus sendiri, Anak Domba Allah itu. Dengan demikian kelompok yang kedua itu mengajarkan kebenaran-kebenaran lama dalam suatu terang yang asli dan baru, dalam terang dari Injil — bahwa Kristus telah disalibkan bagi penebusan dosa, telah dibangkitkan dalam kemenangan atas dosa dan kematian, dan telah naik ke Surga untuk melaksanakan penebusan dan perdamaian kembali bagi orang-orang berdosa yang bertobat, bukan di dalam kaabah dunia, melainkan di dalam kaabah Surga.

Karena pekabaran-pekabaran dari kedua kelompok yang pertama itu (yang satu dibawa oleh Pergerakan Eksodus, dan yang lainnya dibawa oleh orang-orang Kristen) masing-masingnya dalam zaman mereka sendiri adalah segar dari kemuliaan, maka kenyataan itu mengukuhkan sendiri dirinya secara masuk akal sebagai pola dan teladan Ilahi bagi semua pekabaran dari perumpamaan itu. Sesuai dengan itu, maka masing-masing dari ketiga kelompok yang sisanya harus juga dipercayakan dengan sebuah pekabaran yang berisikan wahyu yang baru dan berbeda, yaitu “makanan pada waktunya” — kebenaran yang terutama cocok dan sepenuhnya memenuhi segala kebutuhan umat Allah pada waktu ia itu disajikan. Oleh sebab itu kita hanya perlu menelusuri kembali sepanjang sejarah sidang ungkapan gulungan suratan itu, sampai kelak kita sampai pada sebuah kebenaran baru yang asli yang diungkapkan dan diberitakan akibat dari pekabaran mengenai kedatangan Kristus yang pertama. Ia itu harus menunjuk kepada HAMBA-HAMBA DARI PANGGILAN YANG KETIGA :

Reformasi Protestan, adalah murni suatu pekerjaan untuk mengembalikan kebenaran-kebenaran lama yang sudah terinjak-injak, dan bukan mengungkapkan kebenaran-kebenaran baru yang lebih maju, maka ia itu sendiri tidak memiliki kebenaran baru apapun — tidak ada

yang belum pernah diajarkan dalam masa sebelumnya. Oleh sebab itu, maka kelompok dan pekabaran yang ketiga harus dicari dalam tahun-tahun sesudah Reformasi itu.

Satu-satunya ungkapan kebenaran nubuatan yang baru, yang menyusul Reformasi itu, adalah pengumuman mengenai tahun dimana akan dimulai pekerjaan penyucian kaabah, terutama untuk kepentingan orang-orang yang sudah mati (berdasarkan Daniel 8 : 14, tetapi belum sepenuhnya dipahami pada waktu itu). Karena pengumumannya dibuat oleh orang-orang Adventist Hari Pertama, maka dengan sendirinya mereka itu merupakan hamba-hamba kelompok ketiga dengan sebuah pekabaran yang baru dan berbeda. Dan sebagaimana diketahui, mereka itu mulai memberitakannya dalam tahun 1833, sambil mengumumkan bahwa penyucian kaabah itu akan dimulai dalam tahun 1844. Dengan demikian dalam tahun 1833 jam waktu perumpamaan menunjukkan jam enam.

Penegasan yang berbunyi : “Kembali Ia keluar kira-kira pada jam enam dan jam sembilan, lalu berbuat yang sama”, dalam membicarakan kedua panggilan itu, bukan sendiri-sendiri seperti dalam halnya kedua panggilan yang lebih dulu, melainkan bersama-sama, menunjukkan bahwa pekabaran dan hamba-hamba dari “jam enam” itu akan erat sekali berhubungan dan bersekutu dengan pekabaran dan HAMBA-HAMBA DARI PANGGILAN YANG KEEMPAT :

Demikian itulah, bahwa kelompok dan pekabaran jam enam dari orang-orang Adventist Hari Pertama itu, berikut kelompok dan pekabaran jam sembilan dari orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, bergabung menjadi satu, karena pekabaran dari yang pertama itu sendiri adalah rencana Ilahi untuk membawakan pekabaran yang berikutnya kepada terang. Selanjutnya, segera setelah “2300 hari” nubuatan (Daniel 8 : 14) itu mencapai ujungnya dalam bulan Oktober 1844, maka pada waktu itulah Daniel 8 : 14; 7 : 9, 10; 12 : 10 - 12, bersama-sama dengan Wahyu 14 : 6, 7 (Pekabaran Malaikat yang Pertama

dalam tahap permulaannya), pertama sekali diberitakan oleh orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh “yang berseru dengan suara nyaring : Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba jam pengadilan-Nya; dan sembahlah Dia yang telah menciptakan langit, dan bumi, dan laut, dan segala mata air”. Wahyu 14 : 7.

Demikianlah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tahun 1844 mulai memberitakan apa yang mereka sebut “pemeriksaan pengadilan orang mati”, yang dalam sebutan Alkitab adalah penyingkiran orang-orang yang tidak mengenakan pakaian kawin (Matius 22 : 11 - 13), penutupan pintu dari lima anak dara yang bodoh itu (Matius 25 : 10), pemisahan antara domba-domba dan kambing-kambing (Matius 25 : 32, 33), pemisahan “ikan” yang jelek daripada “ikan” yang baik (Matius 13 : 48) — masing-masing mereka ini di antara orang mati. Dengan pengertian yang sama, mereka juga memahaminya sebagai “hari grafirat contoh saingan” — hari dimana disingkirkannya dari Buku-Buku di dalam Surga nama-nama orang yang dalam mengakhiri karir hidup mereka telah gagal dipilih untuk bangkit pada kebangkitan yang pertama, pada kebangkitan orang-orang suci (Wahyu 20 : 5, 6). Semua aspek gambaran ini dapat dipahami dalam kata-kata : “Kemudian Kaabah Kesucian itu akan dibersihkan”. Daniel 8 : 14.

Karena pembersihan Kaabah Kesucian bagi kepentingan orang-orang mati itu adalah suatu pemindah-bukuan semata, maka itulah sebabnya mengapa ia itu terjadi hanya di dalam Kaabah Kesucian Surga. Oleh sebab itu, maka nama-nama orang-orang yang tidak terpilih bagi “kebangkitan yang pertama” disaring dari nama-nama orang-orang yang terlipih. Bahwa buku-buku Surga itu menangani semua aspek kehidupan, adalah terbukti dari Mazmur 56 : 8; 69 : 28; 139 : 16; Daniel 12 : 1; Maleakhi 3 : 16; Filipi 4 : 3; Wahyu 3 : 5, dan sebagainya. Sebab itu nubuatan mengungkapkan, bahwa sewaktu “pengadilan itu diletakkan, ......kitab-kitab itu dibuka”. Daniel 7 : 10.

Karena pekabaran jam pengadilan itu adalah bersifat dan berkepentingan tunggal dalam seluruh sejarah sidang; juga karena ia itu adalah satu-satunya pekabaran nubuatan yang diberitakan menyusul pekabaran jam enam; maka pasti tak ada lagi yang lain, karena pekabaran itu juga yang untuk pertama kalinya diberitakan dalam tahun 1844, pada waktu itulah jam perumpamaan Allah menunjukkan pukul sembilan.

Dengan sendirinya kelompok jam sembilan di dalam perumpamaan itu tak mungkin lain daripada orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh, yang pada waktu itu berjalan kaki memberitakan, bahwa “pengadilan itu diletakkan, dan kitab-kitab dibuka” (Daniel 7 : 10), dan bahwa setiap orang yang kemudian, selama Hari Grafirat contoh saingan bagi orang-orang mati, ditemukan di antara orang-orang mati dengan dosa-dosanya yang tidak diakuinya (jiwanya tidak bersedih, dan tanpa mengenakan pakaian kawin) akan “ditumpas dari antara umat-Nya”. Matius 22 : 11 - 13; Imamat 23 : 29. Tegasnya, pekabaran itu menyatakan bahwa pemisahan di dalam perhimpunan orang-orang mati telah dimulai pada waktu itu.

Kini karena untuk pertama kalinya perumpamaan itu terungkap sejelas-jelasnya, maka terkecuali mereka yang secara putus asa telah masuk ke dalam penjara yang gelap, maka tidak seorang akan gagal melihat dengan jelas, bahwa pekabaran yang telah dipercayakan kepada kita umat Masehi Advent Hari Ketujuh dalam tahun 1844, pada jam sembilan itu, adalah bukan pekabaran jam sebelas, bukan pekabaran pengadilan terhadap orang hidup, melainkan hanya pengadilan terhadap orang mati.

Sebagai calon hamba-hamba Allah hendaklah masing-masing kita berhenti sejenak di sini, pada titik perhatian perumpamaan ini, untuk memantapkan dalam ingatan pelajarannya yang paling penting sebagaimana yang dikemukakan dalam gambaran berikut :

HARI KERJA

MATIUS 20 

__ GAMBAR __ 

 

Butir kebenaran yang menentukan berikutnya adalah bahwa pengadilan orang mati itu akan diberitakan kepada “banyak umat, dan bangsa-bangsa, dan bahasa-bahasa, dan raja-raja”. Wahyu 10 : 11. Tandailah perkataan “banyak”. Itu tidak pernah berarti “semua”, dan tidak pernah berarti “setiap”. Karena ayat Injil ini meramalkan perluasan dari kelompok dan pekabaran jam sembilan itu, maka setiap orang

akan terdesak untuk memeriksa dengan seksama apa yang dikatakan Wahyu 10 : 11 terhadap masalah itu. Janganlah anda berani menambah-nambah pada Firman itu ataupun menguranginya. Kemudian membandingkannya dengan injil-injil yang menyusul, yang meramalkan perluasan kelompok dan pekabaran jam sebelas, maka anda akan memperoleh seluruh kebenaran yang menunjuk kepada penyelesaian pekerjaan.

Kini karena akhirnya masa itu telah tiba bagi Tuhan untuk membina hamba-hamba jam kesebelas-Nya, maka perumpamaan yang tak ternilai harganya ini diungkapkan, dan untuk pertama kalinya terlihat dengan jelas, bahwa jika pengadilan orang mati itu diberitakan kepada banyak bangsa dan umat, maka pengadilan orang hidup akan diberitakan kepada semua bangsa dan kepada setiap umat di bumi. Inilah yang dikatakan oleh Ilham sendiri sebagai berikut :

“Maka aku tampak seorang malaikat lain terbang di tengah langit, memegang Injil yang kekal untuk diberitakan kepada mereka yang diam di bumi, dan kepada setiap bangsa, dan suku bangsa, dan bahasa, dan umat, katanya dengan suara nyaring : Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba jam pengadilan-Nya; dan sembahlah Dia yang telah menciptakan langit, dan bumi, dan laut, dan segala mata air”.Wahyu 14 : 6, 7.

Bahwa hamba-hamba dari panggilan jam kesebelas itu — mereka yang “luput” itu, yang tidak “tertumpas” (Imamat 23 : 29) sewaktu “isi rumah Allah” diadili (1 Petrus 4 : 17), peristiwa yang menandakan permulaan pengadilan orang hidup, di seluruh dunia — akan diutus kepada segala bangsa, Ilham menegaskan melalui nabi Yesaya sebagai berikut :

“Karena, bahwasanya, Tuhan akan datang dengan api, dan dengan kereta-kereta-Nya bagaikan suatu angin puyuh, untuk melampiaskan amarah-Nya dengan kegeraman, dan kemarahan-Nya dengan nyala-nyala api. Karena oleh api dan

oleh pedang-Nya Tuhan akan menentang semua orang; maka besarlah kelak jumlah orang yang dibunuh Tuhan...... Maka Aku akan menaruh suatu tanda di antara mereka itu, dan Aku mengutus mereka yang luput dari antara sekalian mereka itu kepada bangsa-bangsa, ke Tarsis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal, dan ke Yawan, ke pulau-pulau yang jauh, yang belum mendengar kemasyhuran-Ku, dan yang belum melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan menyatakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa Kafir. Dan mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan keluar dari semua bangsa dengan mengendarai kuda, dan dalam kereta-kereta, dan dalam usungan-usungan dan diatas bagal, dan di atas binatang-binatang cepat, menuju ke gunung kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sebagaimana bani Israel menghantarkan suatu persembahan di dalam bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan”. Yesaya 66 : 15, 16, 19, 20.

Dengan kata-kata yang serius ini Tuhan mengamarkan, bahwa pembantaian itu (Paskah contoh saingan itu — Testimonies, vol. 5, pp. 505, 211; vol. 1, pp. 190, 198) akan terjadi di antara orang-orang yang berasal dari isi rumah Allah, yaitu sidang, karena orang-orang yang luput akan diutus kepada bangsa-bangsa Kafir yang belum mendengar akan kemasyhuran Allah dan kemuliaan-Nya. Jelas, bahwa malaikat-malaikat yang melaksanakan pembantaian ini akan menyingkirkan orang-orang yang tidak benar dari sidang — mereka yang secara simbolis digambarkan dalam contoh yang satu sebagai “ikan” yang jelek, dan contoh lain sebagai “tamu-tamu” yang tidak mengenakan “pakaian kawin”.

Di sini, marilah setiap pembaca yang serius berhenti sejenak untuk merenungkan apa yang dikatakan Ilham : Yesaya 66 : 19 dan 20 menjelaskan, bahwa mereka yang luput dari pembantaian pada ayat 15 dan 16, akan diutus sebagai penginjil-penginjil kepada bangsa-bangsa Kafir, yang belum mengenal Allah. Oleh sebab itu orang-orang yang luput ini (yang sisa) ialah umat yang sisa milik Allah, buah-buah pertama dari penuaian-Nya, hamba-hamba-Nya yang tidak memiliki tipu di dalam mulutnya, yaitu 144.000 — umat pilihan itu. Dan hanya mereka, tidak seorang pun yang lain, demikian Alkitab menyatakan, yang akan menghantarkan semua saudara

mereka dari segala bangsa, dalam sebuah bejana yang bersih, ke dalam rumah Tuhan yang suci -- yaitu Gedung Putih-Nya. Apalagi, bahkan tidak seorangpun yang berpikiran sehat dapat mulai membayangkan kemungkinannya, bahwa dengan setiap sarana perantara yang kurang suci dan hebat dibandingkan suatu dinas pelayanan yang perkasa sedemikian ini — yaitu orang yang luput dari dosa, dari orang-orang berdosa, dan dari pengadilan — yang dapat dan akan Tuhan gunakan “menyelesaikan pekerjaan, dan mempersingkatkannya dalam kebenaran” (Roma 9 : 28), sehingga dengan demikian menyelamatkan umat-Nya dari topan besar yang kini sedang akan pecah menimpa bumi lalu menghantamnya memanjang dan melebar.

Setan mengetahui akan hal ini dengan cemas. Ia tahu waktunya sudah singkat dan semakin bertambah singkat. Ia tahu, bahwa dinas pelayanan yang setia ini tak lama lagi akan muncul keluar, dan akan mengambil tempat melawan dia. Ia tahu bahwa ia akan kalah. Oleh sebab itu usahanya yang terutama pada waktu ini adalah untuk menyingkirkan mereka itu. Sungguhpun demikian, karena pada akhirnya menemukan bahwa ia tidak dapat berbuat sedemikian itu, maka rencananya yang terakhir kelak mendatangkan masa kesusahan besar yang sedemikian itu belum pernah ada (Daniel 12 : 1), dengan harapan untuk membinasakan semua.

Itu adalah suatu metode pembunuhan massal yang sama dengan yang digunakannya dahulu pada zaman Firaun, dimana ia menenggelamkan anak-anak laki-laki bangsa Ibrani (Keluaran 1 : 22), dengan harapan untuk menyingkirkan Musa; dan kembali pada zaman Herodes, dalam kekejamannya ia membantai semua anak bayi “mulai dari dua tahun ke bawah” (Matius 2 : 16), dengan harapan untuk menyingkirkan Kristus. Tetapi sebagaimana Allah telah meluputkan milik-Nya di waktu itu, maka Ia juga akan meluputkan milik-Nya di waktu ini : Mikhail, Penghulu besar dan Penyelamat itu akan bangkit berdiri (Daniel 12 : 1) membela semua orang yang bertahan bagi-Nya, dan yang nama-nama mereka pada akhirnya akan dipertahankan di dalam Buku Kehidupan, Mikhail akan melepaskan mereka itu secara gilang-gemilang. Kedua aspek ini mengenai pertikaian itu — rencana Setan untuk membinasakan umat pilihan Allah, dan rencana Mikhail untuk melepaskan mereka — mendatangkan “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”.

Sekalipun terang Kebenaran yang baru diungkapkan yang kini sedang menyinari pokok masalah ini adalah baru bagi kita semua, namun ia itu tentunya bukan baru di dalam Alkitab. Untuk membuat kita tetap berjaga-jaga dan selalu siaga menghadapi ungkapan Kebenaran yang terus berkembang, maka Roh Allah bertahun-tahun lamanya telah memberikan isyarat kepada perhatian kita dalam pernyataan-pernyataan berikut :

“Kemungkinan-kemungkinan yang indah ada terbuka bagi mereka yang berpegang pada jaminan-jaminan Ilahi firman Allah. Ada kebenaran-kebenaran yang gilang-gemilang yang akan datang ke hadapan umat Allah. Hak-hak istimewa dan kewajiban-kewajiban yang mereka bahkan tidak curigai terdapat di dalam Alkitab, akan disajikan secara terbuka dihadapan mereka. Karena mereka terus mengikuti pada jalan kepatuhan yang sederhana, sambil melaksanakan kehendak-Nya, maka mereka akan makin terus mengetahui sabda-sabda Allah”. — Testimonies, vol. 8, p. 322.

“Kita berbicara mengenai pekabaran malaikat yang pertama dan pekabaran malaikat yang kedua, lalu mengira kita telah memperoleh beberapa pengertian mengenai pekabaran malaikat yang ketiga. Tetapi selama kita merasa puas dengan sesuatu pengetahuan yang terbatas, maka kita akan didapati tidak layak untuk memperoleh pandangan-pandangan kebenaran yang lebih jelas”. Gospel Workers, p. 251.

“Masih banyak kebenaran yang berharga yang akan diungkapkan kepada umat dalam masa yang berbahaya dan gelap sekarang ini, tetapi adalah maksud Setan yang teguh untuk menghalangi terang kebenaran itu bercahaya ke dalam hati manusia...... Kebenaran-kebenaran yang berharga yang sudah lama tersembunyi akan diungkapkan dalam sesuatu terang yang akan mewujudkan kesucian nilai-nilainya; karena Allah akan memuliakan Firman-Nya, sehingga ia itu dapat muncul dalam sesuatu terang dimana kita belum pernah menyaksikan sebelumnya”. — Testimonies on Sabbath School Work, p. 62; Counsels on Sabbath School Work, p. 25.

“....... Jangan pernah kita berharap, bahwa apabila Tuhan memiliki terang bagi umat-Nya, Setan akan berdiri dengan tenang menonton, lalu tidak mengusahakan apapun untuk menghalangi mereka menerimanya. Ia akan mempengaruhi pikiran-pikiran orang untuk menanamkan kecurigaan, iri hati, dan ketidak-percayaan. Hendaklah kita berhati-hati supaya kita tidak menolak terang yang dikirim Allah, sebab ia itu tidak datang dalam cara yang memuaskan hati kita. Jangan menolak berkat Allah karena tidak kita ketahui kapan ajal kita. Jika ada orang yang tidak melihat dan tidak menyambut terang itu bagi dirinya sendiri, maka janganlah mereka berdiri menghalangi orang lain. Janganlah membiarkan umat yang sangat disayangi ini dikatakan seperti halnya orang-orang Yahudi sewaktu kabar baik tentang kerajaan itu dikhotbahkan kepada mereka : ‘Mereka sendiri tidak masuk, dan orang-orang yang hendak masuk mereka halangi’.” — Testimonies, vol. 5, p. 728.

Kita semua mengetahui, bahwa nubuatan-nubuatan adalah terang Surga yang menerangi perjalanan kita. Jika kita lalai membuka mata dan hati kita terhadap nubuatan-nubuatan itu pada saat Tuhan menghendaki kita memanfaatkannya setelah Ia membuka gulungan Surat itu, maka bagaimanakah kelak kita melepaskan diri dari keadaan yang bagaikan orang buta memimpin yang buta?

Saudara, demi kepentingan jiwamu, janganlah melewatkan begitu saja persoalan yang menentukan hidup atau mati ini, karena sebagaimana sudah engkau saksikan terang yang menyinari masalah ini mengungkapkan fakta, bahwa menyusul kelompok dan pekabaran jam sembilan itu, akan pertama sekali datang suatu tambahan kepada pekabaran itu, kemudian hamba-hamba yang dimeteraikan — yaitu semua pekabaran susulan mengenai pengadilan orang hidup, dan semua hamba yang berkuasa penuh, orang-orang “yang luput itu”, yang akan pergi kepada “segala bangsa”, bukan hanya kepada “banyak” bangsa. Jaminan pertama, bahwa akan ada suatu tambahan kepada Pekabaran Malaikat yang Ketiga, telah datang kepada kita dahulu dalam kata-kata berikut ini :

“Aku melihat malaikat-malaikat bergegas-gegas pergi datang di dalam Surga, turun

ke bumi dan kembali naik ke Surga, mengadakan persiapan untuk kegenapan beberapa peristiwa penting. Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa yang lain bertugas turun ke bumi untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat ketiga, dan memberikan kuasa dan kekuatan kepada pekabarannya........ Pekabaran ini tampaknya merupakan suatu tambahan kepada pekabaran malaikat yang ketiga, yang bergabung dengannya seperti halnya seruan tengah malam yang bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua pada tahun 1844.” — Early Writings, p. 277.

Jadi jelaslah, bahwa itulah hamba-hamba dari jam kesebelas dengan pekabaran tambahan, yaitu pekabaran tentang pengadilan orang hidup, yang akan menyelamatkan umat Allah keluar dari Babil. Memang tidak akan pernah, sampai Sidang sendiri terbebas dari semua orang munafik dan berbagai kekejian di dalamnya, lalu dengan demikian menjadi putih dan bersih, baru dapatlah Allah secara moral mencurahkan Roh-Nya dalam kuasa Pentakosta atas umat-Nya, lalu meneriakkan seruan: “Keluarlah daripadanya, hai umat-Ku, supaya jangan kamu terbabit dengan segala dosanya, dan supaya tidak kamu ikut menerima segala celakanya”. Wahyu 18 : 4.

Perhatikanlah, bahwa SUARA yang memanggil umat Allah keluar dari Babil itu jelas mengandung arti, bahwa tidak ada lagi dosa di tempat SUARA itu memanggil mereka. Lagi pula, sekiranya orang-orang yang dipanggil keluar itu akan dibawa lagi ke dalam suatu tempat berdosa yang lain, untuk menyelamatkan mereka dari bela-bela yang akan menimpa perempuan itu karena dosa-dosanya, maka tidak mungkin ada pembenaran dalam memanggil mereka itu keluar dari Babil. Upah-upah dosa adalah sama saja merusak di segala tempat yang berdosa.

Dari semua injil yang terungkap ini juga terlihat sekarang, bahwa pekabaran mengenai pengadilan orang hidup adalah edisi kabar-kabar gembira yang terakhir dari Surga bagi orang-orang suci, dan kabar-kabar sedih bagi orang-orang berdosa. Sebab itu ia itu akan diberitakan oleh hamba-hamba yang tidak memiliki tipu di mulut, 144.000 itu — HAMBA-HAMBA DARI JAM KESEBELAS :

Sejauh ini, fakta itu menunjukkan bahwa panggilan yang terakhir ini yang datang pada jam yang terakhir dari hari perumpamaan itu, tepat sebelum pekerjaan injil berakhir. Karena merupakan pekabaran kemurahan yang terakhir bagi dunia, dan juga panggilan yang terakhir bagi hamba-hamba, maka ia itu harus dibawa oleh nabi Elia, oleh dia yang muncul tepat sebelum “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”. Maleakhi 4 : 5; Matius 17 : 11. Sesuai dengan itu, maka hamba-hamba dari jam kesebelas itu harus dipanggil ke pekerjaan oleh dia dalam masa ia mengumumkan hari Tuhan itu, yaitu hari dimana Tuhan akan memegang kipas-Nya (Matius 3 : 12; Testimonies, vol. 5, p. 80; Testimonies to Ministers, p. 373) lalu membersihkan “lantai-Nya” — menyingkirkan semua sekam dan membakar semua lalang. Segera sesudah Ia memasukkan gandum ke dalam “lumbung” (Matius 13 : 30), ke dalam sidang Kerajaan-Nya, maka ia itu akan tetap berada di sana tanpa lalang, dan menjadi “sebuah sidang yang mulia, yang tidak bercacad cela, atau kerutan, ataupun apa saja yang sedemikian ini; melainkan ....... suci dan tanpa cela”. Efesus 5 : 27. Benar-benar merupakan sebuah Gedung Putih milik Allah. (Bacalah Yesaya 52 : 1, Yoel 3 : 17, dan Nahum 1 : 15).

Dalam istilah-istilah perumpamaan yang lain, “hari Tuhan yang besar dan mengerikan” itu ialah dicampakkan-Nya keluar “ikan” yang jelek lalu dimasukkan-Nya “ke dalam keranjang-keranjang ikan yang baik”. Matius 13 : 47, 48. Itulah hari dimana Ia menempatkan “domba-domba pada sebelah kanan-Nya, tetapi kambing-kambing pada sebelah kiri-Nya”. Matius 25 : 33. Itulah hari pengadilan orang hidup, penyucian kaabah di bumi — yaitu pekerjaan yang menyucikan sidang dan membuatnya menjadi “putih” (Daniel 12 : 10; Maleakhi 3 : 1 - 3).

Memang, kita umat Masehi Advent Hari Ketujuh sampai sekarang tidak mengetahui dan tidak diajarkan kepada kita aspek-aspek tambahan ini mengenai Pengadilan tersebut, tetapi hanya karena Kebenaran adalah senantiasa sesuai waktunya, maka senantiasa terungkap sesuai waktu yang terus berjalan. Demikian itulah maka pengetahuan kita akan tahap yang satu dari sesuatu pekabaran akan disusul dengan tahap yang lain pekabaran itu yang diungkapkan Allah. Maka betapa gembira dan betapa ingin kita seharusnya,

untuk selalu mengikuti ungkapan Gulungan Surat itu, sebagaimana kita mengikuti waktu. Dan betapa gembira kita seharusnya untuk mengetahui, bahwa Allah tidak meninggalkan kita, melainkan Ia telah kembali “mengunjungi kawanan domba-Nya isi rumah Yehuda, dan telah membuat mereka itu sebagai kuda-Nya yang terlatih dalam peperangan”. Zakharia 10 : 3.

Kini Waktu dan Kebenaran itu telah mengunci senjata-senjata dan sedang bergegas-gegas datang bersama-sama, maka kita harus juga cepat berpegang dan terus mengikutinya. Janganlah kita mengulangi kesalahan-kesalahan orang-orang Yahudi dan gereja-gereja yang hanya nama saja, sehingga dengan demikian ditinggalkan. (Counsels on Sabbath School Work, pp. 28 - 30; Testimonies, vol. 5, p. 728). Kita tidak berani. Kita tidak boleh.

Istilah memeriksa, membersihkan, menyucikan, menumpas, membuang, mengadili, menuai, dan memisahkan, dan sebagainya, kini terlihat merupakan kata-kata yang sama artinya secara umum, semuanya menunjuk kepada satu peristiwa — yaitu kedatangan Tuhan ke “kaabah-Nya” (sidang) untuk membersihkan umat kesucian-Nya yang hidup. Pekerjaan ini telah dilukiskan-Nya dengan berbagai cara : pertama, sebagai memisahkan lalang-lalang dari antara gandum (Matius 13 : 30); berikutnya, sebagai memisahkan ikan yang jelek dari antara ikan yang baik (Matius 13 : 48); kemudian, sebagai memisahkan domba dari antara kambing-kambing (Matius 25 : 32); juga sebagaimana membuang orang-orang yang lalai mengenakan pakaian kawin (Matius 22 : 12, 13); dan terakhir, sebagaimana mengusir dari ruangan tamu (sidang) orang-orang yang lalai melipat-gandakan talenta-talenta yang diberikan kepada mereka (Matius 25 : 28 - 30). Pekerjaan pengadilan yang dilukiskan dengan berbagai cara ini (rencana pengendalian dalam perumpamaan-perumpamaan Kristus mengenai Kerajaan), Tuhan mempersamakan dengan suatu “api pemurni”, dengan “sabun binara”, dan suatu “pemurni perak”. Maleakhi 3 : 2, 3.

Sehingga jelaslah terlihat, bahwa “penuaian” rohani itu adalah benar-benar persis seperti penuaian alami — keduanya memisahkan biji-biji gandumnya daripada lalang-lalang dan sekam, yang baik daripada yang jelek. Dalam kata-kata Daniel, itu adalah “pengadilan”, atau

masa apabila “Kaabah itu” akan “disucikan” (Daniel 8 : 14); dalam kata-kata Rasul Petrus, itu adalah “pengadilan ........ pada isi rumah Allah” (1 Petrus 4 : 17); dalam kata-kata Yohanes Pewahyu, itu adalah “jam pengadilan-Nya” (Wahyu 14 : 7); dan dalam kata-kata nabi Maleakhi, itu adalah “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu” (Maleakhi 4 : 5) : “Tuhan ..... secara tiba-tiba datang ke kaabah-Nya” (sidang-Nya) untuk memurnikan bagaikan dengan “api”, untuk mencuci bagaikan dengan “sabun binara”, dan untuk “membersihkan ...... bagaikan emas dan perak” “bani Lewi itu” (Maleakhi 3 : 1 - 3) — imam-imam dari Kaabah selama jam kesebelas itu.

Dengan lebih dari dua milyar mahluk hidup yang sudah masak atau sedang masak di dalam ladang penuaian yang luas, dapatlah kita pikirkan betapa luasnya penuaian itu. Tuhan sendiri menegaskan : “Penuaian benar-benar adalah limpah, tetapi para pekerja adalah sedikit”. Matius 9 : 37. Sungguh sangat mengerikan akibat-akibatnya bagi lalang-lalang dan sekam, apabila kelak mereka itu menyadari akan kehilangan dirinya dari penuaian itu, lalu dengan ketakutan mereka berteriak : “Penuaian sudah berlalu, musim panas sudah berakhir, tetapi kita tidak juga selamat”! Yeremia 8 : 20.

Demikianlah bukti demi bukti, Injil secara menyeluruh menunjukkan penuaian itu sebagai pengadilan orang hidup, yaitu pengumpulan “gandum” oleh Tuhan, sebagai milik-Nya, dari antara semua bangsa, dan dibinasakan-Nya lalang-lalang dan sekam. Oleh sebab itu, maka penuaian itu adalah benar-benar “akhir dunia ini”. Itulah masa dimana Tuhan akan duduk “pada tahta kemuliaan-Nya” (sidang yang sudah dibersihkan — Matius 25 : 31; Yesaya 62 : 1 - 3; 66 : 18, 19). Itu adalah pemisahan domba-domba oleh-Nya dari kambing-kambing — yaitu pekerjaan yang mengantarkan dunia yang penuh dosa ini kepada ajalnya.

Tetapi, janganlah kita lupa, bahwa ada seorang musuh yang

telah bertekad untuk tetap mempertahankan umat Allah dalam kegelapan, dalam kebutaan terhadap Kebenaran pada waktunya. (Baca Testimonies, vol. 5, pp. 709, 728). Maka kegelapan yang lebih merusak apalagi yang dapat diusahakannya untuk mengurung mereka itu melebihi kebutaannya untuk tidak mengetahui kehendak Allah selagi pengadilan mereka masih tertunda, selagi mereka masih ditimbang pada neraca-neraca Kaabah? Mutlak tidak ada lagi.

Oleh sebab itu dapatlah diharapkan bahwa kini, lebih daripada yang lalu, kita semua akan menghadapi pertentangan sengit. Yang terkenal sebagai orang-orang besar, yang hampir sama sekali tidak memiliki satu pun cahaya terang Ilahi, akan terburu-buru menyebarkan kekacauan di mana-mana, sambil bertindak bagaikan orang-orang gila. Ini akan mereka lakukan dengan cara menimbulkan sangka-sangka jahat, oleh meninggikan teori-teori yang tak berdasar, oleh menyusun dan menyebarkan kepalsuan, oleh melemparkan olok-olokan dan penghinaan, oleh menyebarkan gosip dan kabar-kabar angin, dan oleh ikut dalam pembunuhan karakter. Tetapi tidak satupun dari semuanya ini akan berhasil mempengaruhi orang-orang yang benteng pertahanannya adalah Tuhan, dan yang mematuhi petunjuk Ilham yang berharga dan tak ternilai dalam tulisan-tulisan berikut ini :

“...... Janganlah menjadi tidak percaya. Makin banyak engkau didesak, disalah pahami, difitnah, dijelekkan, makin engkau memperoleh bukti bahwa engkau sedang melalukan suatu pekerjaan bagi Majikan, dan makin erat engkau harus bersandar kepada Juruselamatmu”. — Testimonies, vol. 8, p. 130.

“Semua orang pada hari yang jahat itu yang mau berbakti kepada Allah dengan setia sesuai dengan suara hati nurani, akan memerlukan keberanian, keteguhan, dan suatu pengetahuan tentang Allah dan firman-Nya; karena orang-orang yang berlaku benar kepada Allah akan dianiaya, semua niat mereka akan ditentang, usaha-usaha mereka yang terbaik akan disalah-tafsirkan, dan nama mereka akan dibuang sebagai orang jahat”. — Gospel Workers, p. 264.

“‘Amarah manusia akan memuji-Mu’, demikian kata Pemazmur; ‘amarah yang sisa akan Engkau kendalikan’. Allah maksudkan, bahwa kebenaran yang teruji akan dibawa ke depan, dan akan menjadi suatu pokok penyelidikan dan pembicaraan, sekalipun jika ia itu akan melewati penghinaan yang dilontarkan atasnya. Pikiran orang banyak harus digerakkan. Setiap pertentangan, setiap celaan, setiap fitnahan, akan menjadi cara-cara Allah untuk merangsang penyelidikan, dan untuk membangunkan pikiran-pikiran yang hendak tidur”. — Testimonies, vol. 5, p. 453.

Segala perkara yang dapat dilakukan melawan pekabaran Allah bagi zaman ini, akan dilakukan dengan dendam yang bahkan lebih besar daripada yang diwujudkan melawan pekabaran Surga di zaman kedatangan Kristus yang pertama, karena Iblis mengetahui, bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya — sehingga ia tidak akan memperoleh kesempatan lagi yang lain. Oleh sebab itu, keadaan pada waktu ini adalah sangat mendesak agar setiap anggota sidang dari jam kesebelas secepatnya dan dengan teguh memperkuat dirinya melawan usaha Musuh untuk mengirimkan sebuah pukulan yang mematikan kepadanya. Kita juga harus waspada dan berjaga-jaga, untuk menyadari bahwa pukulan itu juga akan datang secara mengejutkan dari musuh-musuh yang tidak disangka-sangka — dari rekan-rekan penginjil yang sama, yang tidak kurang setianya dari para imam di zaman Kristus. Lagi pula, adalah terutama supaya diwaspadai, bahwa Musuh itu akan menggunakan setiap sarana yang mungkin untuk menghalangi Tuhan mengeluarkan 144.000 hamba-hamba buah pertama-Nya itu yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang akan pergi mengumpulkan buah-buah kedua (Wahyu 7 : 9). Musuh akan mencoba apa saja yang mungkin untuk mengacau, untuk menggelapkan, dan untuk menudungi Kebenaran, terutama mengenai masalah 144.000 itu.

Seratus empat puluh empat ribu “hamba-hamba Allah” ini, karena merupakan hasil yang pertama dari penuaian, maka disebut “buah-buah pertama”. Dan karena semua mereka itu “berasal dari semua suku bangsa Israel” (Wahyu 7 : 4), maka mereka akan dituai dari Israel zaman ini — Sidang itu sendiri. Sedangkan

rombongan besar itu yang tidak seorang pun dapat menghitungnya akan dikumpulkan berikutnya dari “semua bangsa” (Wahyu 7 : 9) yang pada waktu itu diperintah oleh perempuan sundal, Babil yang Besar itu. Pemerintahannya secara simbolis diperlihatkan oleh bagaimana ia menunggangi (memerintah) binatang yang merah kirmizi itu — lambang berikut dan yang terakhir dari dunia ini (Wahyu 17; 18 : 1 - 4). Orang-orang yang dipanggil keluar ini tak salah lagi adalah buah-buah kedua itu; karena hukum mengenai angka adalah, bahwa karena ada sesuatu yang pertama, maka harus menyusul sesuatu yang kedua.

Dengan demikian, maka oleh perantaraan 144.000 hamba-hamba buah pertama itu, yaitu dinas kependetaan jam kesebelas itu, Roh Allah akan membuat Pekabaran-Pekabaran Tiga Malaikat berkembang menjadi suatu Seruan Nyaring selama masa penuaian, lalu akan “dikumpulkan ke dalam lumbung berkas-berkas ikatan yang baik dari ladang-ladang dosa” dari semua bangsa-bangsa — rombongan besar buah-buah kedua itu yang belum pernah mendengar akan kemasyhuran nama Allah dan belum pernah melihat kemuliaan-Nya (Yesaya 66 : 19, 20). Betapa mulianya hak istimewa itu, Saudara-Saudaraku! Bukankah orang yang karena alasan apa saja ingin memperolokkannya itu pantas untuk mati sebagai pengemis?

Dengan lengkapnya pekabaran pengadilan itu selama jam kesebelas, maka malaikat-malaikat akan memisahkan umat Allah dari orang-orang dunia. Maka tepatlah apa yang dinyatakan Ilham dahulu:

“Kemudian aku melihat malaikat yang ketiga itu. Kata malaikat pengiringku : ‘Mengerikan pekerjaannya. Menakutkan sekali misinya. Ia adalah malaikat yang akan memilih gandum daripada lalang, lalu memeteraikan, atau mengikat gandum itu bagi lumbung Surga. Semua perkara ini hendaknya memikat seluruh pikiran, bahkan seluruh perhatian.’” — Early Writings, p. 118.

Dengan sendirinya, semua orang yang menyambut panggilan Roh pada waktu ini pada jam yang terakhir ini akan benar-benar sadar, bahwa mereka

tidak lagi mempunyai cukup waktu untuk disia-siakan untuk mendapatkan dan mengeluarkan dan menghabiskan tenaga mereka; tidak ada lagi waktu untuk disia-siakan untuk apa saja. Satu-satunya tujuan mereka kelak ialah menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka oleh DIA yang memanggil mereka untuk pergi berkerja di dalam kebun anggur-Nya. Mereka akan sepenuhnya sadar, bahwa ada sebuah kota yang disediakan bagi mereka, sebuah kota yang pembangun dan pembuatnya adalah Allah, dan bahwa tak lama lagi, di dalam kota itu, kehadiran mereka seluruhnya akan menggetarkan hati oleh tempik sorak kemenangan yang berbunyi :

“Allah yang Maha Kuasa, yaitu Tuhan, yang telah berbicara, dan memanggil bumi semenjak dari matahari terbit sampai kepada terbenamnya. Dari Sion, kesempurnaan keindahan itu, bersinarlah Allah dengan kemuliaan-Nya. Allah kita akan datang, dan tidak akan berdiam diri; suatu api akan menelan habis di hadapan-Nya, dan ia itu akan sangat bergelora di sekeliling-Nya. Ia akan berseru kepada segala langit dari atas, dan kepada bumi, agar Ia dapat mengadili umat-Nya. Himpunkanlah semua umat kesucian-Ku bersama-sama kepada-Ku; mereka yang telah membuat suatu janji dengan Aku dengan korban. Maka segala langit akan menyatakan kebenaran-Nya; karena Allah sendiri adalah hakim. Selah.” Mazmur 50 : 1 - 6.

“Besarlah Tuhan, dan sangat terpuji di dalam kota Allah kita, di gunung kesucian-Nya. Adapun Bukit Sion elok kedudukannya, kesukaan bagi segenap bumi, pada sisi-sisi utaranya terdapat kota dari Raja yang besar. Allah adalah terkenal di dalam istana-istananya sebagai sebuah tempat berlindung. Karena, tengoklah, raja-raja berhimpun, mereka bersama-sama berjalan lalu. Mereka menyaksikannya, dan itulah sebabnya mereka tercengang; mereka gementar, lalu tergesa-gesa pergi. Ketakutan mencekam mereka di sana, lalu sakit, bagaikan wanita yang kesakitan hendak melahirkan. Engkau memecahkan kapal-kapal Tarsis dengan suatu angin timur. Sebagaimana yang sudah kami dengar, demikian itulah yang sudah kami saksikan di dalam kota Tuhan serwa sekalian alam, di dalam kota dari Allah kita; Allah akan mendirikannya untuk selama-lamanya. Selah.”

“Terkenanglah kami akan kasih sayang-Mu, Ya Allah, di tengah-tengah kaabah-Mu. Sesuai nama-Mu, Ya Allah, demikian itu pula kepujian-Mu sampai kepada segala ujung bumi; tangan kanan-Mu penuh dengan kebenaran. Hendaklah Gunung Sion bersukacita, hendaklah semua puteri Yehuda bergembira, karena sebab segala keadilan-Mu. Berjalanlah mengitari Sion, dan pergilah mengelilinginya; ceritakanlah kepada semua menaranya. Tandailah baik-baik olehmu akan benteng-benteng pertahanannya, pikirkanlah istana-istananya; supaya dapat engkau menceritakannya kepada generasi yang berikut. Karena inilah, Allah menjadi Allah kita sampai selama-lamanya; Ia akan menjadi pembimbing kita sampai kepada kematian.” Mazmur 48.

Karena waktu dan injil sudah berada pada jamnya yang terakhir, dan pekerjaan dengan sendirinya merupakan bidang yang amat luas dan penting, tetapi singkat sekali waktunya, maka Allah telah mengilhami manusia untuk mencipta dan membangun berbagai macam alat dan mesin penghemat waktu dan tenaga, yang bekerja secara ajaib, yang menguasai bumi — yaitu keajaiban-keajaiban yang sudah akan membingungkan imajinasi dan menurunkan kepercayaan generasi-generasi yang terdahulu, meskipun abad-abad sebelumnya itu “Dia yang Tinggi dan Maha Agung yang bersemayam di kekekalan” (Yesaya 57 : 15), menyatakan : “Tetapi akan dikau, hai Daniel, tutuplah semua perkataan itu dan meteraikanlah kitab itu, bahkan sampai di akhir zaman; banyak orang akan berlarian pergi datang, dan pengetahuan akan dipertambahkan.” Daniel 12 : 4.

Kenyataan bahwa perumpamaan ini mengenai Kerajaan itu kini untuk pertama kalinya semenjak Kristus mengucapkannya telah sepenuhnya terbuka kepada semua, maka ini terbukti dengan sendirinya, bahwa pukulan jam  kesebelas itu sudah hampir dapat didengar bahkan sampai kepada seluruh empat penjuru bumi. Peristiwa ini akan memberi pertanda mengenai kenyataan besar, bahwa kelompok hamba-hamba-Nya yang terakhir itu akan “muncul keluar” ke seluruh dunia. Alangkah mulianya kemunculan mereka itu!

Bagaimanakah Kebenaran ini menemukan orang-orang Laodikea, yang terakhir dari “tujuh sidang” itu, dimana gandum dan lalang

sedang bercampur, domba dan kambing berada bersama-sama, dan ikan yang baik dan ikan yang jelek bercampur bersama-sama? Celaka, dalam sikap yang santai, sambil merasa dirinya kaya dan tidak memerlukan apa-apa lagi, padahal dalam kenyataan yang sangat menyedihkan, Tuhan menyatakan dengan tegas, bahwa mereka adalah “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang” — kekurangan segala perkara; tetapi tidak menyadari akan bahaya kemelaratan mereka (Wahyu 3 : 14 - 18). Mereka bahkan juga melarat akan pengetahuan, bahwa pengadilan orang hidup, bukan pengadilan orang mati, adalah merupakan pekabaran yang terakhir, dan bahwa hanya orang-orang yang memberi telinganya kepada panggilan jam kesebelas yang akan diluputkan pada pemisahan, dan akan membentuk kelompok hamba-hamba yang terakhir dengan pekabaran yang terakhir. Betapa butanya kita semua umat Laodikea sampai kepada hari ini. Alangkah telitinya diagnosa Tuhan. Betapa bahayanya kondisi ini. Oleh sebab itu, hendaklah kita semua segera dengan lebih bersungguh-sungguh menanyakan kepada diri sendiri pertanyaan penting berikut ini :

Apabila pada akhirnya pengadilan itu beralih dari orang-rang mati kepada orang-orang hidup, dengan demikian mengakhiri tahap permulaan dari Pekabaran Malaikat yang Pertama (pengadilan orang mati), maka Kebenaran pada waktunya apakah yang kemudian akan dimiliki oleh sidang bagi dirinya sendiri dan bagi dunia? Apa, sebenarnya, jika ia tidak menyambut sekarang dan mempraktekkan pekabaran dari Kebenaran Sekarang, tahap terakhir dari Pekabaran Malaikat yang Pertama itu, yang akan segera memberitahukan datangnya pengadilan atas orang hidup secara diam-diam, dan yang sedang mengetuk pada setiap pintu hati?

Menyedihkan, orang-orang yang kini lalai mengisi botol-botol lampu mereka (Matius 25 : 1 - 4) dengan minyak tambahan (kebenaran tambahan — kebenaran tentang pengadilan orang hidup) yang mengalir keluar dari mangkok keemasan (Zakharia 4), pada akhirnya akan menyaksikan lampu-lampu mereka berkelip-kelip lalu mati untuk selama-lamanya bagaikan sebuah lilin yang mencair. Oh, betapa gemparnya mereka kelak mencari minyak keemasan yang mahal itu! Bahkan

dengan kerinduan yang lebih besar tak terbatas daripada emas dan kehormatan yang mereka kejar di waktu ini. Tetapi sayang, kelak seperti Esau, sungguhpun mereka mencarinya “dengan seksama dan dengan air mata”, mereka kelak “tidak akan menemukan tempat bagi pertobatan” : mereka terlambat membeli minyaknya. Pintu sudah tertutup sewaktu mereka sampai di sana. Dan setelah berulang kali mengetuk dengan pikiran yang kalut, datanglah jawaban yang mengerikan : “Aku tidak pernah mengenal kamu”. Matius 7 : 23. Kemudian berlalulah penuaian buah-buah pertama, buah-buah itu dimasukkan ke dalam lumbung, dan lalang-lalang dibiarkan di luar untuk dibinasakan, di sanalah dalam kesedihan yang dalam mereka mereka meratap dan mengeretak gigi sambil mengatakan : “Penuaian sudah berlalu, musim panas sudah berakhir, tetapi kita tidak juga selamat”! Yeremia 8 : 20.

 “Masa Pengadilan itu adalah suatu periode yang sangat serius, apabila Tuhan mengumpulkan semua milik-Nya dari antara lalang-lalang. Mereka yang telah merupakan anggota-anggota dari keluarga yang sama akan dipisahkan. Suatu tanda akan ditempatkan pada orang-orang yang benar.” — Testimonies to Ministers, p. 234.

“........ Butir logam yang murni dan sanga tidak akan lagi bercampur.” — Testimonies to Ministers, p. 236.

“........ Sidang akan diberi makan manna dari surga, dan akan dipelihara di bawah pengawasan kemurahan-Nya yang tunggal. Dengan mengenakan kelengkapan senjata terang dan kebenaran, ia akan memasuki peperangannya yang terakhir. Sanga sebagai bahan yang tak berguna itu akan dihancurkan, dan pengaruh dari kebenaran akan membuktikan kepada dunia sifatnya yang menyucikan dan memuliakan itu .....” — Testimonies to Ministers, pp. 17, 18.

Untuk mengamankan “batu-batu permata-Nya” (Maleakhi 3 : 17) dari kecurangan sementara membentuk mereka itu, maka ditaruh-Nya mereka itu di dalam sebuah Rumah yang putih dan bersih, terpisah dari permata-permata tiruan — orang-orang munafik. Ini dilakukan-Nya sementara hari perumpamaan itu akan berakhir. Dengan sendirinya, maka hamba-hamba jam kesebelas itu

akan pertama-tama sekali memperoleh upah mereka — “satu dinar”. Mereka terus hidup untuk bertemu dengan Allah mereka : untuk mendengar ucapan-Nya kepada mereka kata-kata pujian yang menggetarkan hati, “Baik sekali perbuatanmu, hai hamba yang baik dan setia; ....... masuklah kamu ke dalam kesukaan Tuhanmu.” Matius 25 : 21. “Dan akan dikatakan pada hari itu, Tengok, inilah Allah kita; kita sudah menunggu-nunggu-Nya, maka Ia akan menyelamatkan kita; inilah Tuhan; kita sudah menanti-nantikan-Nya, kita akan bergembira dan bersukacita dalam penyelamatan-Nya.” — Yesaya 25 : 9. Sementara hamba-hamba dari panggilan-panggilan sebelumnya menunggu di dalam kubur untuk bangkit pada hari kebangkitan untuk menggabungkan diri dengan orang-orang hidup dalam barisan paduan suara ini yang penuh sukacita, dan saling bersahut-sahutan, lalu menerima satu dinar upah mereka — yaitu hidup kekal. Dengan demikian “yang terakhir akan menjadi yang pertama, dan pertama menjadi terakhir” (Matius 20 : 16) — kelompok yang terakhir, hamba-hamba dari jam kesebelas, dibayar pertama, dan hamba-hamba dari jam-jam sebelumnya dibayar terakhir.

Semua orang yang telah membaca dengan teliti halaman-halaman ini sampai kepada masalah ini tentu telah menyadari akan kenyataan, bahwa bahkan gambaran yang sangat terbatas mengenai “pekabaran tambahan” — pekabaran mengenai pengadilan orang hidup — ini sendiripun memberikan “kuasa dan kekuatan” yang luar biasa kepada Pekabaran Tiga Malaikat (Early Writings, p. 277). Tetapi dalam cara apakah ia itu memberikan kuasa dan kekuatan yang mutlak kepada mereka? — Pertama-tama oleh menghantarkan kepada terang semua aspek dari Pengadilan itu yang sampai sekarang belum terungkap, dan kemudian berikutnya oleh membebaskan umat Allah dari dosa dan dari orang-orang berdosa, dengan demikian menghadirkan sidang yang suci yang sudah lama dinanti-nantikan itu “yang tampak seperti pagi hari, indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat bagaikan suatu bala tentara dengan panji-panjinya.” Kidung Agung 6 : 10; Prophets and Kings, p. 725. Sungguh suatu pembangkit tenaga yang benar-benar kuat!

Dengan mengenakan kelengkapan senjata terang dan kebenaran, ia memasuki peperangannya yang terakhir”, “tergosok

licin mengkilap bagai sebuah lencana Surga, yang memancarkan sinar yang terang dan jelas dari Matahari Kebenaran ke segala arah..” — Testimonies to Ministers, p. 17. “Inilah kemuliaan Allah yang mengakhiri pekerjaan dari malaikat yang ketiga.” — Testimonies, vol. 6, p. 19.

Kenyataan-kenyataan yang menantang ini tentunya merupakan suatu tuduhan hebat kepada orang-orang yang mungkin sudah lama melalaikan tugas karunia Allah mereka untuk mendidik pihak pendeta maupun pihak anggota untuk mengharapkan, menunggu, dan pada saat melihat supaya menyambut dengan gembira “pekabaran tambahan” itu, yaitu pekabaran jam kesebelas. Kalau saja mereka itu setia sesuai kepercayaan yang diberikan kepadanya, maka mereka akan mengenali pekabaran itu yang kini sedang mengetuk pada pintu mereka sebagai pekabaran yang sudah lama ditunggu-tunggu, dan akan mengetahui bahwa itu adalah pekabaran yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk : (1) pengadilan orang hidup, (2) penuaian, (3) hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, (4) seruan nyaring (sebagaimana pekabaran itu menerangi bumi dengan kemuliaan dari kebenaran Kristus yang terpancar dari 144.000 hamba-hamba Allah yang tidak tercela itu). Dan sesuai dengan itu mereka akan mengetahui, bahwa dengan demikian itulah Tuhan akan menyaring segala bangsa (Yesaya 30 : 28), “menyelesaikan pekerjaan, dan mempersingkatnya dalam kebenaran.” Roma 9 : 28.

Tetapi meskipun mereka lalai akan kewajibannya dan akibatnya buta, Ilham terus berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk menyadarkan mereka terhadap apa yang sejak dahulu telah diamarkan dengan setia sebagai berikut :

“..... Masa lalu telah menunjukkan, bahwa baik para guru maupun para siswa sedikit sekali mengetahui mengenai kebenaran-kebenaran yang menakutkan yang merupakan pokok persoalan yang hidup zaman ini. Sekiranya pekabaran malaikat yang ketiga itu diberitakan dalam semua jajaran kepada banyak orang yang berdiri sebagai pendidik, maka ia itu tidak akan dimengerti oleh mereka.” — Testimonies, vol. 6, p. 165.

“......buku-buku dan lembaran-lembaran yang berisikan sedikit kebenaran sekarang yang ditinggikan, dan manusia menjadi terlalu bijaksana untuk mengikuti sesuatu ‘Demikianlah firman Tuhan’ ...... banyak dari para pengawal yang tertidur. Mereka adalah bagaikan si buta memimpin sesama yang buta. Sekalipun hari Tuhan itu sudah dekat sekali datang atas kita. Seperti seorang pencuri yang datang secara diam-diam melangkah, dan ia itu akan mendatangi semua orang yang tidak berjaga-jaga tanpa disadari. Siapakah di antara guru-guru kita yang berjaga-jaga, lalu sebagai penatalayan-penatalayan kemurahan Allah yang setia sedang membunyikan trompet secara pasti?” — Testimonies, vol 6, p. 166.

“...... Sikap sidang sekarang ini adalah tidak berkenan kepada Allah. Sudah masuk ke dalamnya suatu kepercayaan diri sendiri yang telah mengendalikan mereka untuk merasa tidak lagi membutuhkan kebenaran tambahan dan terang yang lebih besar. Kita sekarang hidup pada suatu masa dimana Setan sedang bekerja pada sebelah kanan, pada sebelah kiri, di depan, dan di belakang kita; namun sebagai umat kita sedang tertidur. Allah menghendaki agar suatu suara kelak terdengar membangunkan umat-Nya untuk bertindak.” — Testimonies, vol. 5, p. 709.

“Sebuah pekabaran yang akan membangunkan gereja-gereja akan diberitakan. Setiap usaha akan dikerahkan untuk menyampaikan terang itu, bukan saja kepada kalangan kita, melainkan juga kepada dunia. Kepada saya telah diberi petunjuk, bahwa nubuatan-nubuatan Daniel dan Wahyu itu harus dicetak dalam buku-buku kecil, disertai penjelasan-penjelasan seperlunya, dan harus dikirim ke seluruh dunia. Orang-orang kita sendiri perlu memiliki terang itu yang disajikan ke hadapan mereka dalam bentuk yang lebih jelas.” — Testimonies to Ministers, p. 117.

“Teguran Tuhan akan ditujukan kepada orang-orang yang menghalangi jalan, sehingga terang yang lebih cerah tidak akan sampai kepada orang banyak. Suatu pekerjaan besar akan dilakukan, dan Allah melihat bahwa para pemimpin kita memerlukan lebih banyak lagi terang, supaya mereka dapat bersatu dengan para juru kabar yang diutus-Nya untuk menyelesaikan pekerjaan yang Ia rencanakan.” — Gospel Workers, p. 304.

“Aku melihat malaikat-malaikat bergegas-gegas pergi datang di dalam Surga, turun ke bumi dan kembali naik ke Surga, mengadakan persiapan untuk kegenapan beberapa peristiwa penting. Kemudian aku tampak seorang malaikat perkasa yang lain bertugas turun ke bumi untuk menggabungkan suaranya dengan malaikat ketiga, dan memberikan kuasa dan kekuatan kepada pekabarannya. Kuasa dan kemuliaan besar telah diberikan kepada malaikat itu, dan ketika ia turun, bumi diterangi dengan kemuliaannya........ Pekerjaan malaikat ini masuk pada saat yang tepat untuk bergabung dalam pekerjaan besar yang terakhir dari pekabaran malaikat yang ketiga, ketika ia itu berkembang menjadi suatu seruan nyaring....... Pekabaran ini tampaknya merupakan suatu tambahan kepada pekabaran malaikat yang ketiga, yang bergabung dengannya seperti halnya seruan tengah malam yang bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua pada tahun 1844.” — Early Writings, p. 277.

“...... Kepada jiwa-jiwa yang bersungguh-sungguh berusaha mencari terang, dan yang menyambut dengan gembira setiap sinar penerangan ilahi dari firman-Nya yang suci, — hanya kepada yang sedemikian ini terang akan dikaruniakan. Adalah melalui jiwa-jiwa ini, maka Allah akan mengungkapkan terang dan kuasa itu yang akan menerangi seluruh bumi dengan kemulian-Nya.” — Testimonies, vol. 5, p. 729.

“Dalam perwujudan kuasa itu yang menerangi bumi dengan kemuliaannya, mereka akan melihat hanya sesuatu yang dalam kebutaan mereka, mereka kira berbahaya, yaitu sesuatu yang akan membangunkan ketakutan mereka lalu mereka memperkuat dirinya untuk menolaknya. Sebab Tuhan tidak bekerja sesuai dengan berbagai harapan dan cita-cita mereka, maka mereka akan menentang pekerjaan itu. Mereka mengatakan, mengapa kita tidak dapat mengenal Roh Allah itu, sedangkan kita sudah berada dalam pekerjaan sekian tahun lamanya?” — Review and Herald, November 7, 1918.

“Kecerahan, kemuliaan, dan kuasa akan digabungkan dengan pekabaran malaikat yang ketiga, maka keyakinan akan menyusul dimana saja ia itu dikhotbahkan dalam pertunjukan Roh. Bagaimanakah seseorang dari saudara-saudara kita dapat mengenali apabila terang ini kelak mendatangi umat Allah? Sampai sekarang kita tentunya belum melihat terang itu yang akan menjawab gambaran ini. Allah memiliki terang bagi umat-Nya, maka semua orang yang menyambutnya akan melihat betapa berdosanya untuk tetap tinggal dalam kondisi yang suam.” — Review and Herald, April 1, 1890.

“...... Kecuali mereka itu yang dapat membantu di _____ dibangunkan supaya menyadari kewajiban mereka, maka mereka tidak akan mengenal pekerjaan Allah apabila seruan nyaring dari malaikat yang ketiga kelak terdengar. Apabila terang memancar keluar menerangi bumi, gantinya menyambut bantuan Tuhan itu, mereka justru ingin membatasi pekerjaan-Nya untuk memenuhi pendapat-pendapatnya sendiri yang sempit. Marilah kuceritakan kepadamu, bahwa Tuhan akan bekerja dalam pekerjaan yang terakhir ini dalam sesuatu cara yang sangat berbeda dengan biasanya, dan dalam cara yang akan bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan ada orang-orang di antara kita yang selalu ingin mengendalikan pekerjaan Allah, bahkan mendikte pergerakan-pergerakan apa saja yang harus dibuat sewaktu pekerjaan sedang berlangsung di bawah petunjuk malaikat yang menggabungkan diri dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran yang akan disampaikan kepada dunia. Allah hendak menggunakan berbagai cara dan sarana yang olehnya akan terlihat bahwa Ia sedang memimpin dengan tangan-Nya sendiri. Para pengerja akan terkejut oleh alat-alat sederhana yang akan digunakan-Nya untuk menghasilkan dan menyempurnakan pekerjaan kebenaran-Nya.” — Testimonies to Ministers, p. 300.

“Saya menanyakan arti dari kegoncangan yang telah ku saksikan itu, dan telah ditunjukkan bahwa ia itu akan disebabkan oleh kesaksian yang tegas yang timbul oleh nasehat dari Saksi Yang Benar kepada orang-orang Laodikea. Ini akan mempengaruhi hati orang

yang menerimanya, dan akan menuntunnya untuk meninggikan standar (panji) dan mengalirkan kebenaran yang tegas itu. Sebagian orang tidak akan tahan terhadap kesaksian yang tegas ini. Mereka akan bangkit menentangnya, dan inilah yang akan menyebabkan suatu kegoncangan di antara umat Allah.”

“Aku tampak bahwa kesaksian dari Saksi Yang Benar itu belum separuhnya yang diperhatikan. Kesaksian penting itu pada mana nasib sidang bergantung telah diremehkan, kalau bukan diabaikan sama sekali. Kesaksian ini harus menyebabkan pertobatan yang dalam; semua orang yang sungguh-sungguh menyambutnya akan mematuhinya lalu disucikan”. — Early Writings, p. 270.

“...... Mereka akan mempertanyakan dan mengeritik apa saja yang muncul dalam pengungkapan kebenaran itu, mengeritik pekerjaan dan kedudukan orang-orang lain, mengeritik setiap cabang dari pekerjaan dimana mereka sendiri tidak ikut serta. Mereka akan hidup dari kekeliruan-kekeliruan dan kesalahan-kesalahan dan kekhilafan-kekhilafan orang lain, ‘sampai kelak’, kata malaikat, ‘Tuhan Yesus akan bangkit dari tugas pembelaan-Nya di dalam kaabah Surga, dan akan mengenakan pakaian-pakaian pembalasan-Nya, lalu mengejutkan mereka itu pada pesta perayaannya yang tidak suci; maka mereka akan menemukan dirinya tidak siap bagi perjamuan kawin Anak Domba’. Perasaan mereka sudah sedemikian sesatnya sehingga mereka akan cenderung untuk mengeritik bahkan terhadap persidangan Tuhan di dalam kerajaan-Nya”. — Testimonies, vol. 5, p. 690.

“Seperti yang belum pernah sebelumnya, kita harus berdoa bukan saja agar para pekerja dapat dikirim ke dalam ladang penuaian yang luas, melainkan agar kita dapat memperoleh suatu konsep kebenaran yang jelas, supaya apabila para utusan kebenaran kelak datang, kita dapat menyambut pekabaran itu dan menghargai utusannya”. — Testimonies, vol. 6, p. 420.

“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Sesungguhnya,

tidak mengenal kamu”. Matius 25 : 12. Maka alangkah tak terukur dan tak terkatakan tragedi itu kelak, Saudara-Saudaraku.

Tetapi jika engkau membuat keputusanmu bagi yang terbaik, maka engkau akan memperoleh tanda Allah (Yehezkiel 9; Testimonies to Ministers, p. 445) pada dahimu, ditetapkan sebagai tidak bersalah di hadapan tahta pengadilan-Nya, lalu diberi hak dan kesempatan istimewa untuk bangkit pada kebangkitan dari Daniel 12 : 2, atau untuk berdiri sebelumnya bersama-sama dengan Anak Domba di atas Gunung Sion (Wahyu 14 : 1); kemudian dari sana membawakan pekabaran Allah kepada segala bangsa, dan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan ke “rumah Tuhan”. Yesaya 66 : 19, 20. Engkau akan menjadi bagian dari buah-buah pertama itu, yaitu inti, dari sidang Kerajaan itu, sebuah tanda bagi buah-buah kedua orang-orang hidup, yaitu mereka yang berikutnya akan dibawa masuk olehmu.

Sebagai penganut-penganut kebenaran sekarang dalam masa periode buah-buah pertama, kiranya Allah membantu kita semua, Saudara, Saudari, untuk berada di antara atau bersama-sama dengan buah-buah pertama itu, yaitu mereka yang 144.000 itu. Terserah kepada setiap orang untuk menentukan sendiri nasibnya. Dan akan hal ini yakinilah, bahwa satu-satunya cara yang benar untuk mencapai kekekalan ialah dalam mendengar dan dalam mengikuti suara Allah; dalam mengambil keputusan dalam doa rahasia di dalam kamar; dan dalam kelimpahan penyelidikan yang seksama dan penuh hormat akan Kebenaran yang telah terungkap bagi zaman sekarang ini. Sebaliknya jalan yang pasti untuk keliru dan untuk sesat ialah dengan memberikan telinga kepada suara-suara manusia sebagai pengganti suara Allah.

Yang juga penting berikutnya ialah kebenaran, bahwa panggilan jam kesebelas itu mencari pekerja-pekerjanya “yang berdiri-diri menganggur” “di pasar” (sidang), tidak berbuat apa-apa, alasan mereka adalah, “tidak seorang pun mengupah kami”. Melihat akan kenyataan-kenyataan ini, terbuktilah bahwa hamba-hamba jam kesebelas itu bukan dibentuk dari pendeta-pendeta, bukan dari mereka yang sudah bekerja; tidak, sama halnya seperti hamba-hamba dari panggilan-panggilan sebelumnya. Sejarah

membuktikan, bahwa sesungguhnya hanya orang-orang yang menganggur, yaitu para anggota biasa, yang senantiasa pertama sekali menyambut setiap panggilan ilahi!

Roh Nubuat menyatakan : “...... Dalam pekerjaan terakhir yang serius itu, sedikit saja orang-orang besar yang akan terlibat. Mereka adalah orang-orang yang merasa kecukupan sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat menggunakan mereka. Tuhan memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa kegoncangan atau masa ujian akan muncul keluar. Ada hamba-hamba yang bernilai tinggi yang kini masih tersembunyi, yaitu mereka yang tidak menyembah sujud kepada Baal. Mereka belum memperoleh terang itu yang kini bersinari atasmu dalam cahayanya yang bersatu. .....”

“Apabila pohon-pohon kayu yang tidak berbuah ditebang sebagai penghalang-penghalang tanah itu, apabila rombongan besar hamba-hamba yang palsu dibedakan dari hamba-hamba yang benar, lalu mereka yang tersembunyi itu akan dimunculkan keluar, dan dengan berbagai hosana mereka akan berbaris di bawah panji-panji Kristus. Orang-orang yang pernah malu-malu dan kurang percaya diri sendiri, akan kelak menyatakan diri secara terbuka bagi Kristus dan kebenaran-Nya. Yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang akan jadi seperti Daud — rela bertindak dan berani .......” — Testimonies, vol. 5, pp. 80, 81.

Pernyataan-pernyataan yang berbunyi : “akan muncul keluar”, “hamba-hamba yang bernilai tinggi yang kini tersembunyi”, dan “mereka yang tersembunyi itu akan dimunculkan keluar”, menelanjangi kenyataan, bahwa sekalipun hamba-hamba dari jam kesebelas itu pada waktu ini bukan orang-orang penting, bukanlah orang-orang yang kini dikenal umum, namun demikian pada akhirnya mereka pasti, akan datang ke dalam rombongannya sendiri. Saudara-Saudaraku, pekerjaan dari kebenaran Kristus ini tidak akan terlalu aneh tampak bagimu apabila engkau berpikir, bahwa setiap pria (kecuali dua orang itu) yang berusia di atas dua puluh tahun dalam perjalanan Eksodus yang lalu setelah ia itu menyeberangi Laut Merah, binasa dalam keragu-raguan, atau dalam mencari-cari salah melawan Ilham, atau dalam mencari kedudukan,

atau dalam merindukan kuali-kuali daging di Mesir dan bahwa hanya anak-anak muda dari pergerakan itu yang hidup menyeberangi Yordan lalu menguasai Tanah Perjanjian. Kenangkanlah, bahwa segala perkara ini “berlaku bagi mereka sebagai teladan-teladan”, sebagai “contoh-contoh”, untuk menasehati kita sekarang di akhir dunia ini. 1 Korintus 10 : 11.

Mengenai mereka yang akan “luput” dan yang “dimunculkan keluar” dalam perjalanan Eksodus contoh saingan, Ilham dengan penuh kegembiraan menyatakan :

“...... mereka adalah orang-orang yang dikagumi; .....dan ia yang lemah di antara mereka itu pada hari itu akan jadi seperti Daud; dan rumah Daud akan jadi seperti Allah, seperti malaikat Tuhan di hadapan   mereka itu”. Zakharia 3 : 8; 12 : 8.

Ternyata “orang-orang yang dikagumi ini” (yang “luput” dan “yang muncul keluar” pada jam kesebelas) adalah “hamba-hamba” yang akan membentuk “Pergerakan Anggota Biasa” (Testimonies, vol. 9, pp. 125, 126). Oleh sebab itu, maka jam kesebelas itu ialah masa yang ditunjukkan oleh Roh Nubuat sewaktu dikatakannya :

“...... Dalam pekerjaan terakhir yang serius itu sedikit saja orang-orang besar yang akan terlibat. ...... Allah hendak mengerjakan suatu pekerjaan dalam zaman kita yang hanya sedikit saja orang yang mengharapkannya. Ia akan membangunkan dan meninggikan di antara kita orang-orang yang dididik bukan oleh latihan-latihan lahiriah pada lembaga-lembaga ilmiah, melainkan oleh pengurapan Roh-Nya. Allah akan mewujudkan, bahwa Ia tidak bergantung pada orang-orang terpelajar dan yang mementingkan diri sendiri”. -- Testimonies, vol. 5, pp. 80, 82.

Memang bagaimanakah mungkin ia itu menjadi sebaliknya, kalau saja orang-orang “terpelajar” dan orang-orang “besar” tidak ikut menduduki tahta pujaan manusia yang dikutuk Allah itu, pada mana duduk orang-orang perkasa yang tidak pernah menyambut Kebenaran yang tidak terkenal,

dan yang senantiasa menghalangi orang lain untuk menyambutnya, kalau bukan ia itu bersumber dari mereka sendiri? Lagi pula, hanya orang-orang bodoh, yang tidak pernah benar-benar besar dan bijaksana, yang biasa mengambil kesempatan menduduki kursi mementingkan diri sendiri yang dilarang Allah. Orang-orang yang benar-benar besar mengerti akan hal ini; mereka juga tahu, bahwa Allah belum pernah sekalipun dapat menggunakan orang-orang yang dikenal besar -- orang-orang yang populer -- sebagai perantara-perantara-Nya untuk mengungkapkan dan menyebarkan Kebenaran yang segar. Melainkan kepada kita diceritakan :

“Tetapi Roh Suci dari waktu ke waktu mengungkapkan kebenaran melalui agen-agen pilihannya sendiri; dan tidak seorangpun, juga imam ataupun raja tidak berhak untuk mengatakan; Engkau tidak boleh menyatakan kepada umum pendapat-pendapatmu, sebab aku tidak percaya pendapat-pendapat itu. ‘Aku’ yang hebat ini dapat saja meruntuhkan ajaran Roh Suci. Manusia dapat saja pada sesuatu waktu mencoba menutup-nutupinya dan membunuhnya; tetapi itu tidak akan membuat kekeliruan menjadi kebenaran, ataupun kebenaran menjadi kekeliruan. Pikiran-pikiran manusia yang berdaya cipta telah memajukan pendapat-pendapat yang spekulatif (untung-untungan) dalam berbagai bidang, dan ketika Roh Suci membiarkan terang bercahaya ke dalam pikiran-pikiran manusia, maka ia itu tidak menghargai setiap titik penerapan manusia akan Firman itu. Allah menggerakkan hamba-hamba-Nya untuk membicarakan kebenaran, tanpa memandang apakah orang mengharap-harapkannya sebagai kebenaran atau tidak.”

“Bahkan umat Masehi Advent Hari Ketujuh pun berada dalam bahaya karena menutup mata mereka dari kebenaran seperti halnya pada Yesus, sebab ia itu bertentangan dengan apa yang telah mereka anggap sebagai kebenaran, padahal Roh Suci mengajarkan bahwa itu bukan kebenaran.” -- Testimonies to Ministers, p. 70.

“Tetapi berhati-hatilah menolak apa yang memang kebenaran. Bahaya besar dengan umat kita ialah karena bergantung pada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangan mereka. Orang-orang yang tidak biasa menyelidiki Alkitab bagi dirinya sendiri, atau menimbang-nimbang kenyataan, yang menaruh harap pada

para pemimpin, lalu menerima saja segala keputusan yang mereka buat; sehingga banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang dikirim Allah kepada umat-Nya, jika saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menerimanya.”

“Tidak seorangpun boleh mengatakan, bahwa ia telah memiliki semua terang yang ada bagi umat Allah. Tuhan tidak akan membiarkan hal ini. Ia berfirman : ‘Telah Kutaruh di hadapanmu sebuah pintu terbuka, dan tidak seorangpun dapat menutupnya’. Sekalipun semua pemimpin kita akan menolak terang dan kebenaran, pintu itu akan masih tetap terbuka. Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang akan memberikan kepada umat pekabaran bagi zaman ini”. -- Testimonies to Ministers, p. 106, 107.

Saudara-Saudaraku, tidak maukah engkau bangun sekarang juga? Atau akankah engkau mengulangi kembali kekeliruan-kekeliruan di zaman Yosua, lalu membiarkan anak-anak muda menggantikan tempatmu?

“Tuhan telah menunjuk orang muda untuk menjadi lengan pembantu-Nya”. -- Testimonies, vol. 7, p. 64.

“Kita mempunyai suatu bala tentara orang muda pada waktu ini yang dapat berbuat banyak, kalau saja mereka dibimbing dengan sepatutnya dan didukung”. -- General Conference Bulletin, vol. V, No. 2, p. 24. (January 29, 30, 1893).

“Dengan suatu bala tentara para pekerja yang sedemikian seperti orang-orang muda kita, yang terlatih dan diperlengkapi dengan benar, maka betapa cepatnya pekabaran tentang Juruselamat yang tersalib , yang telah bangkit, dan yang akan segera datang itu dapat dibawa ke seluruh dunia!” – Education. P. 271.

“Orang-orang muda hendaknya menyelidiki Alkitab bagi dirinya sendiri. Mereka tidak boleh merasa, bahwa adalah cukup bagi mereka yang lebih tua dalam pengalaman untuk menemukan kebenaran itu, sehingga orang-orang yang lebih muda dapat menerimanya dari mereka sebagai yang berkuasa. Bangsa Yahudi binasa sebagai suatu bangsa karena mereka telah ditarik dari kebenaran Alkitab oleh para penghulu, imam-imam, dan para tua-tua mereka sendiri. Kalau saja

mereka telah memperhatikan ajaran-ajaran Yesus, lalu menyelidiki Alkitab bagi mereka sendiri, mereka tidak akan binasa.”

“Orang-orang muda di dalam barisan-barisan kita sedang menunggu untuk melihat dalam roh apakah para pendeta datang menyelidiki Alkitab, apakah mereka memiliki suatu roh yang dapat diajar, dan cukup rendah hati untuk menerima alasan, dan menyambut terang dari para utusan pilihan Allah yang diutus-Nya?” -- Testimonies to Ministers, p. 109.

Kini panggilan jam kesebelas itu sedang menggema, Tuhan berada pada permulaan pemanggilan ke dalam kebun anggur-Nya semua calon pendeta dan pekerja Alkitab, yaitu para lulusan dan para mahasiswa Perguruan-Perguruan Tinggi Masehi Advent Hari Ketujuh, dan yang sedang berdiri menganggur, menunggu untuk di “upah”. Sebagai tambahan Ia sedang memanggil juga bagi pelayanan terakhir yang mulia ini semua pekerja yang kemampuan tubuhnya masih terpelihara. Maukah Saudara-Saudara semua menyambut sekarang akan panggilan terakhir yang sangat mulia ini? Anda dapat mulai segera memasuki kebun anggur setelah berhasil menyelesaikan suatu pelatihan pendidikan intensif selama tiga bulan yang menyelidiki ungkapan-ungkapan Kebenaran Sekarang yang memberikan kuasa dan kekuatan kepada Pekabaran Malaikat Yang Ketiga (Early Writings, p. 277), dan yang membuka masalah pengadilan orang hidup, yaitu hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.

Anda tidak akan perlu membayar untuk biaya kursus ataupun untuk kamar dan asrama sementara mengikuti pendidikan 3 (tiga) bulan pada Lembaga Keimamatan Davidian Pusat Gunung Karmel dan setelah menyelesaikan semua pendidikanmu engkau akan diberikan suatu kedudukan yang tetap dengan gaji berikut biaya-biaya perjalanan mengelilingi dunia Masehi Advent Hari Ketujuh pertama sekali, baru kemudian akhirnya kepada segala bangsa di seluruh kebun anggur Tuhan. Inilah satu kesempatan dalam hidup -- untuk mendapatkan suatu tempat “dalam pekerjaan penghabisan bagi sidang, dalam masa pemeteraian mereka yang

seratus empat puluh empat ribu itu” (Testimonies, vol. 3, p. 266), dan suatu tempat berikutnya di antara “orang-orang yang luput” ini, yang akan pergi keluar untuk membawa masuk “ke dalam rumah Tuhan” semua saudara mereka dari segala bangsa, sesuai yang dijelaskan oleh Yesaya berikut ini :

“Maka Aku akan menaruh suatu tanda di antara mereka itu, dan Aku mengutus mereka yang luput dari antara sekalian mereka itu kepada bangsa-bangsa, ke Tarsis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal, dan ke Yawan, ke pulau-pulau yang jauh, yang belum mendengar kemasyhuran-Ku, dan yang belum melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan menyatakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa Kafir. Dan mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan keluar dari semua bangsa dengan mengendarai kuda, dan dalam kereta-kereta, dan dalam usungan-usungan dan diatas bagal, dan di atas binatang-binatang cepat, menuju ke gunung kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sebagaimana bani Israel menghantarkan suatu persembahan di dalam bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan” Yesaya 66 : 19, 20.

Di sini nabi itu menggambarkan dua rombongan umat kesucian, -- mereka yang luput, dan mereka yang akan dibawa masuk oleh orang-orang yang luput itu -- oleh mereka yang 144.000 itu. Karena kelompok pertama hamba-hamba itu adalah buah-buah pertama hasil penuaian yang besar itu, maka secara logika tak dapat disangkal bahwa orang-orang yang dibawa mereka kepada Tuhan itu adalah buah-buah kedua. Memang, dimana ada terdapat yang pertama, maka harus ada juga yang kedua. Kelompok pertama dan kelompok kedua adalah benar-benar yang disaksikan oleh Yohanes sebagai Pewahyu (Wahyu 7 : 3 - 9). Perhatikanlah, bahwa hamba-hamba jam kesebelas ini yang pergi kepada segala bangsa menyelamatkan semua saudara mereka, mereka itu dibawa bagaikan “di dalam sebuah bejana yang bersih ke dalam rumah Tuhan” (Yesaya 66 : 20), ke dalam sidang yang sudah suci, yaitu sidang yang tanpa orang-orang munafik meneruskan kekejian-kekejian mereka di dalamnya -- sebuah gedung yang benar-benar putih.

Sungguhpun demikian, janganlah membiarkan siapapun membodohi dirimu untuk percaya, bahwa PEMBINA ini sedang memanggil engkau keluar dari madzab Masehi Advent Hari Ketujuh untuk masuk ke dalam sesuatu yang lain. Tuduhan-tuduhan dan hasutan-hasutan yang sedemikian ini datang hanya dari orang-orang yang adalah musuh-musuh Kebenaran jam kesebelas milik Allah atau Kebenaran Jam Pengadilan itu, yang karena itulah mereka bukan hamba-hamba-Nya dan juga bukan kawan-kawanmu. Hamba-hamba Allah memperoleh perintah-perintahnya dari Allah, dan teman-teman senantiasa berhati-hati untuk tidak mendorong teman-temannya menyambut kepalsuan yang disebarkan, terutama apabila sedang membicarakan Alkitab. Kebenaran yang jelas mengenai PEMBINA ini yang misinya adalah untuk meyakinkan agar anda tetap tinggal di dalam Madzab Organisasi, dan untuk memelihara anda supaya tidak terbuang keluar, bukan oleh manusia, melainkan oleh Tuhan apabila Ia keluar memeriksa para tamu yang di dalam lalu membuang keluar orang-orang yang lalai mengenakan “pakaian kawin” yang dibawa oleh PEMBINA.

Orang-orang yang bijaksana tidak akan membiarkan musuh-musuh Kebenaran membodohi mereka. Sebaliknya mereka akan menjaga mutu mereka sebaik-baiknya untuk menyadarkan teman-temannya yang berpura-pura ini, dan untuk mendorong mereka menggosok matanya sendiri dengan PEMBINA ini supaya dapat mereka melihat, bahwa “Pada hari itu Cabang Tuhan akan menjadi indah dan mulia, dan buah dari bumi akan menjadi sempurna dan menarik bagi mereka yng berhasil luput dari Israel (gereja Allah pada waktu ini).

“Maka akan jadi kelak, bahwa dia yang tertinggal di Sion (Markas besar), dan dia yang menetap di Yerusalem (di dalam sidang sesudah penyuciannya), akan disebut suci, yaitu setiap orang yang tercatat namanya di antara orang-orang hidup di Yerusalem; apabila Tuhan sudah mencuci segala kecemaran puteri-puteri Sion, dan kelak sudah membersihkan darah Yerusalem dari tengah-tengahnya oleh roh keadilan, dan oleh roh pembakaran. Dan Tuhan

akan menciptakan sebuah awan dan asap pada siang hari, dan cahaya dari suatu api yang bernyala-nyala pada malam hari atas setiap tempat tinggal di Gunung Sion, dan atas semua perhimpunannya; karena di atas semua kemuliaan akan ada suatu pelindung. Maka akan ada di sana sebuah tabernakel sebagai naungan dari panas terik pada siang hari, dan bagi tempat berlindung, dan bagi tempat bersembunyi dari angin ribut dan hujan”. Yesaya 4 : 2 - 6. “...... karena orang jahat tidak akan lagi berjalan melewatimu; ia sudah tertumpas sama sekali”. Nahum 1 : 15.

Kini karena “segala perkara sudah siap”, Saudara-saudaraku, maka inilah panggilan Ilahimu pada jam kesebelas. Dijauhkan Allah kiranya engkau daripada membiarkan kesempatan yang sedemikian mahalnya ini lewat begitu saja, yang akan “membuat panggilan dan pilihanmu menjadi pasti”. 2 Petrus 1 : 10. Bertindaklah tegas, karena nubuatan-nubuatan yang baru terungkap akan membeberkan, bahwa pekerjaan pengadilan orang mati segera akan berakhir -- alasan utama mengapa panggilan rencana Ilahi yang sangat mendesak sekarang ini memanggil bekerja sementara PEMBINA SAMAWI ini memecahkan terali-terali besi di balik mana musuh-musuh Kebenaran telah menahan umat pilihan Allah dalam kegelapan dan kebutaan Laodikea.

Oleh menanamkan dalam orang-orang di seluruh Laodikea perasaan-perasaan takut dan curiga terhadap membaca ataupun mendengar apa saja, selain hal-hal yang menyenangkan dan membawa berkat pada seseorang secara umum, maka gerakan-gerakan bawah tanah Setan telah berusaha memutuskan hubungan komunikasi antara Roh Kebenaran dan umat Allah. Kemudian untuk menahan orang-orang untuk tunduk kepada mereka dan kepada standar-standar ukuran duniawi mereka, maka mereka mengancam dengan pemecatan dari keanggotaan sidang dan kehancuran masa depan terhadap setiap orang, yang lebih takut akan Allah daripada manusia, yang berani mencoba mengetahui Kebenaran bagi dirinya sendiri. Maka kelompok kecil yang memiliki keberanian untuk melaksanakan keyakinan-keyakinan mereka itu, sebagai akibatnya langsung menjadi sasaran-sasaran anak panah penolakan Musuh yang terkejam, -- prasangka-prasangka jahat, skandal kepalsuan dan fitnahan terhadap tabiat, ejekan dan olokan-olokan

dan kebencian dipermalukan dan dipersulit. Dengan demikian “semua orang yang ingin hidup beribadah dalam Kristus Yesus” (2 Timotius 3 : 12) menemukan diri mereka sebagai “orang-orang terbuang” (Yesaya 66 : 5; Lukas 6 : 22; Kisah 24 : 14) di tangan kuasa-kuasa penganiaya yang mengabadikan dan menggungguli semua yang terburuk yang pernah ada di zaman Yahudi dan Romawi dahulu. Bahkan yang lebih buruk lagi ialah apabila orang-orang yang menghidupkan kembali kezaliman ini memakaikan dirinya dengan jubah-jubah kerasulan, berhasil mengacaukan dan meruntuhkan iman dari seorang penyelidik atau seorang pengikut Kebenaran bagi zaman ini, mereka akan memaksanya untuk menyerahkan diri kepada baptisan kembali supaya dapat diterima kembali sebagai anggota sidang, sekalipun ia telah menjadi lebih setia daripada sebelumnya! Sungguh hujat yang mengerikan!

Adalah secara tulus diharapkan agar umat Allah mau melihat sekarang, bahwa bagaimanapun tidaklah penting apakah pertanda jam kesebelas milik Surga -- PEMBINA ini -- memiliki cap pengesahan manusia atau tidak, melainkan adalah maha penting bahwa ia itu memiliki cap pengesahan Ilahi, dan agar setiap “domba” dari kawanannya dapat memanfaatkan hak karunia Allahnya untuk memeriksanya dengan mata kepalanya sendiri, dan kemudian tanpa dipengaruhi sesuatu suara yang lain selain Roh Kebenaran itu sendiri yang ada di dalamnya untuk memutuskan sendiri semua kenyataan dalam persoalan ini.

Roh kelaliman dan kecurangan yang ada sekarang ini mulai mewujudkan dirinya sejak bertahun-tahun yang lalu, dan pada waktu itu pun Roh Kebenaran telah mengamarkan:

“Tetapi berhati-hatilah menolak apa yang memang kebenaran. Bahaya besar dengan umat kita ialah karena bergantung pada manusia, dan menjadikan daging sebagai pegangan mereka. Orang-orang yang tidak biasa menyelidiki Alkitab bagi dirinya sendiri, atau menimbang-nimbang kenyataan, yang menaruh harap pada para pemimpin, lalu menerima saja segala keputusan yang mereka buat; sehingga banyak orang akan menolak pekabaran-pekabaran penting yang dikirim Allah kepada umat-Nya, jika saudara-saudara pemimpin ini tidak mau menerimanya.”

 -- Testimonies to Ministers, pp. 106, 107.

“Terang yang berharga akan memancar keluar dari firman Allah, maka janganlah seorang pun mengira untuk mendiktekan apa yang boleh atau apa yang tidak boleh dibawakan ke hadapan umat dalam pekabaran-pekabaran terang yang IA hendak kirim, sehingga memadamkan Roh Allah. Apapun juga posisi kekuasaannya, tidak seorangpun berhak untuk menutup terang daripada umat. Apabila sesuatu pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, tidak seorangpun boleh memaafkan dirinya untuk tidak menyelidiki semua tuntutan pekabaran itu. Tidak seorangpun dapat menghindar dengan sikap acuh dan percaya diri sendiri, lalu mengatakan : ‘Saya tahu apa artinya kebenaran. Saya sudah puas dengan pendirian saya. Saya sudah menetapkan patok saya, maka saya tidak mau lagi beralih dari pendirian saya, apapun juga yang akan terjadi. Saya tidak mau mendengar kepada pekabaran dari utusan ini, karena saya tahu bahwa ia itu tidak mungkin benar’. Adalah karena mengikuti cara yang sedemikian ini, maka gereja-gereja yang terkenal telah tertinggal dalam kegelapan sebagian, dan itulah sebabnya mengapa pekabaran-pekabaran Surga tidak berhasil mencapai mereka”. -- Counsels on Sabbath School Work, p. 28.

“..... Saya terdorong untuk menghimbau para pekerja kita : Apapun juga kedudukanmu, janganlah bergantung pada manusia, atau membuat daging menjadi peganganmu”. -- Testimonies to Ministers, pp. 349, 350.

Kokoh dalam kekuasaan, dan tidak menghiraukan nasehat Ilham, para penggerak pikiran orang-orang ini menggiring para anggota sidang bagaikan kawanan ternak, seolah-olah Roh Kebenaran tidak lagi memimpin seorang pun selain mereka. Melalui penggarisan-penggarisan luas dari dominasi pendeta yang tidak sah ini, yang terus meningkatkan gambaran-gambaran salah, maka PEMBINA SAMAWI ini harus mencari jalan untuk menyelamatkan semua orang yang mau diselamatkan.

Pengawasan yang sama dari pihak kependetaan yang menghalangi di zaman Nikodemus,

membuatnya menjadi tidak berani untuk terlihat dalam rombongan orang-orang yang bersama-sama dengan Yesus, tetapi mendorongnya untuk pergi secara diam-diam di malam hari untuk bertemu dengan Yesus. Sungguhpun demikian, karena adalah tidak bijaksana bagi kebanyakan umat pilihan Allah di waktu ini untuk juga datang di malam hari untuk mendengarkan Kebenaran bagi jam kesebelas, maka PEMBINA SAMAWI ini perlu keluar kepada mereka dengan mengenakan pakaian yang tidak lazim (bagaikan dengan malam hari) -- satu-satunya cara PEMBINA dapat mencapai mereka dan menyelamatkan mereka yang mau.

Dan lagi, pada bunyi trompet Israel yang kuat, sesudah perjalanan mereka yang ketujuh mengelilingi tembok-tembok Yeriko yang tak dapat ditembus itu secara diam-diam, maka tiba-tiba pintu gerbang besinya yang besar runtuh sementara tembok-tembok itu secara misterius hancur berantakan, lalu Israel berbaris masuk -- dengan kemenangan! Demikian itu pula akan jadi kelak dengan tembok-tembok penentang yang luas dimana Musuh sedang menahan orang-orang Laodikea dalam kesuaman -- dalam penipuan bahwa mereka adalah “kaya, dan melimpah dengan kekayaan”, sehingga tidak memerlukan apa-apa lagi, padahal mereka adalah “tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang”. Wahyu 3 : 17. Oleh sebab itu, tak lama lagi gerbang-gerbang yang kini tertutup rapat, yang dipalangi dan yang dihalangi berikade-berikade menghadapi para penyelamat dari Surga, yang membawa bekal-bekal Kebenaran, makanan pada waktunya, bagi kawanan domba yang tertawan itu, akan secara tiba-tiba jatuh terbuka seperti halnya tembok-tembok Yeriko yang runtuh pada putaran yang ketujuh dari PEMBINA dan pada saat trompet berbunyi. Kemudian semua umat Allah yang bersembunyi akan “muncul keluar” secara gilang-gemilang.

“.....pada waktu itu mangsa dari suatu rampasan yang besar dibagi; si timpang mengambil mangsa itu. Dan penduduk tidak akan mengatakan : saya sakit; orang-orang yang diam di sana akan diampuni segala kejahatannya”. Yesaya 33 : 23, 24.

“..... Bukan dengan keperkasaan, bukan dengan kekuatan, melainkan oleh Roh-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Siapakah engkau, Hai gunung yang tinggi? Di hadapan Zerubabel engkau akan menjadi suatu padang yang rata; maka ia akan

mengeluarkan batu utama daripadanya dengan sorak-sorai, dan teriakan : Beruntunglah, beruntunglah baginya”. Zakharia 4 : 6, 7.

Prinsip Ilahi yang sama juga diperoleh sewaktu Gideon dan 300 pasukannya di bawah bimbingan dan perlindungan Ilahi, dengan membawa trompet-trompet dan lampu-lampu lilin yang tersembunyi di dalam kendi-kendi, mengitari tempat perkemahan musuh secara diam-diam bagaikan seekor harimau mengikuti mangsanya. Tiba-tiba meledak suatu tanda, lalu pecahlah sekaligus bunyi trompet-trompet yang meraung-raung, pemecahan kendi-kendi, terang yang bernyala-nyala, dan suara-suara yang bersorak-sorai membuat barisan orang-orang Midian itu menjadi panik ketakutan, sehingga mereka melampiaskan malapetaka dan kehancuran atas dirinya sendiri. Dengan demikian, oleh siasat yang dari Surga ini, Gideon berhasil melepaskan orang-orang Israel yang banyak itu dari bahaya.

Maka perlawanan yang ada sekarang ini, sebagaimana yang telah memaksa Gideon dahulu untuk menggunakan suatu siasat yang cocok melalui perantaraan 300 prajurit pilihannya, akan juga memaksa Jezreel untuk menerapkan suatu siasat yang sama cocoknya melalui perantaraan tiga divisi pilihannya -- (1) ASAL MULA MAKANAN DAN KESEHATAN, (2) KHUSUS GENERAL CONFERENCE 1950, dan (3) PEMBINA (Recruiter) GEDUNG PUTIH ini. Secara diam-diam menyala dengan terang kehidupan, ketiganya ini menerobos melalui segala perlawanan, dan sedang mencapai hati orang-orang yang tertawan. Tetapi alangkah ngerinya rintangan-rintangan, jerat-jerat, dan bahaya-bahaya dari Iblis yang harus dilalui oleh Kebenaran!

Selalu demikian itu halnya. Dan tidak seorangpun secara sadar dapat mengharapkan, bahwa rintangan-rintangan pada waktu ini akan lebih ringan daripada yang dihadapi oleh jelmaan Kebenaran Itu Sendiri, yaitu Yesus secara pribadi di masa lalu. Sebagai contoh, sewaktu “pesta perayaan tabernakel sudah dekat”, “saudara-saudara-Nya .... mengatakan kepada-Nya, Berangkatlah dari sini, dan turun ke Yudea, supaya murid-murid-Mu juga dapat melihat perbuatan-perbuatan yang Engkau lakukan ..... Kemudian kata Yesus kepada mereka, ..... Pergilah kamu ke pesta itu; Aku belum pergi ke

pesta, karena waktu-Ku belum sepenuhnya tiba. Tetapi sesudah saudara-saudara-Nya pergi, kemudian Ia juga pergi ke pesta itu, bukan terang-terangan, melainkan diam-diam”. Yohanes 7 : 2, 3, 6, 8, 10.

Bayangkanlah, Tuhan sendiri secara pribadi terpaksa menggunakan cara yang sama yang terbaik pada jam tiga simbolis itu untuk menyelesaikan rencana-Nya pada pesta itu, sebagaimana PEMBINA ini sedang terpaksa menggunakannya untuk menyelesaikan maksud-Nya pada jam kesebelas sekarang ini. Karena terpaksa Ia memberitahu para murid-Nya, bahwa waktu-Nya belum lagi tiba, kemudian segera setelah mereka pergi, bergegas-gegaslah Ia sendirian secara diam-diam. Dapatkah usaha yang berhati-hati sedemikian ini menjadi alasan bagi mereka untuk memanggil-Nya seorang “penipu”!

Apabila orang mengerti akan bahaya yang ada sekarang ini dengan sebenarnya, maka tidak lagi mengherankan mengapa sejak bertahun-tahun lalu Ilham telah memberikan ungkapan-ungkapan yang mengejutkan berikut ini, mengenai kondisi di Laodikea :

“Siapakah yang dengan jujur dapat mengatakan, bahwa ‘Emas kita sudah teruji dalam api; pakaian-pakaian kita adalah tidak tercela oleh dunia’? Aku tampak Pembimbing kita menunjuk kepada pakaian-pakaian orang-orang yang disebut benar itu. Sambil menelanjangi mereka, Ia membuka kekejian mereka itu kebawah. Kemudian katanya kepadaku : ‘Tidakkah engkau melihat bagaimana mereka itu secara pura-pura menutup-nutupi kekejian mereka dan kebusukan tabiatnya? “Betapa sedihnya kota yang setia itu telah menjadi pelacur?” Rumah Bapa-Ku dibuat menjadi sebuah rumah dagang, suatu tempat dari mana kehadiran dan kemuliaan Ilahi telah meninggalkannya! Karena alasan inilah terdapat kelemahan, dan tidak ada kekuatan’.” -- Testimonies, vol. 8, p. 250.

“.....kemurtadan kita sendiri yang terus menerus telah memisahkan kita dari Allah. Kesombongan, gelojoh, dan cinta akan

dunia ini telah hidup di dalam hati tanpa takut akan penghapusan ataupun hukuman. Dosa-dosa yang paling menyedihkan dan dosa-dosa kesombongan telah tinggal di tengah-tengah kita. Tetapi pun pendapat umum mengira, bahwa sidang sedang berkembang, dan bahwa damai dan kemakmuran rohani berada pada semua perbatasannya.”

“Sidang sudah berbalik daripada mengikuti Kristus Pemimpinnya, dan sedang terus mundur arah ke Mesir. Namun ada sebagian kecil orang-orang yang gelisah atau tercengang karena kebutuhan mereka akan kuasa rohani. Keragu-raguan dan bahkan ketidak-percayaan terhadap kesaksian-kesaksian dari Roh Allah sedang meracuni gereja-gereja kita dimana-mana. Setan menghendakinya demikian. Pendeta-pendeta yang mengkhotbahkan diri sendiri sebagai pengganti Kristus menghendakinya demikian. Kesaksian-kesaksian itu tidak dibaca dan tidak disukai. Allah telah berbicara kepadamu. Terang sedang memancar dari firman-Nya dan dari kesaksian-kesaksian itu, tetapi kedua-duanya telah diremehkan dan dilalaikan. Akibatnya adalah nyata dalam tidak adanya kesucian dan penyerahan dan iman yang sungguh-sungguh di antara kita”. -- Testimonies, vol. 5, p. 217.

“Pekabaran kepada sidangnya orang-orang Laodikea adalah suatu tuduhan yang mengejutkan, dan adalah berlaku terhadap umat Allah pada waktu ini.”

“..... Umat Allah diperlihatkan dalam pekabaran kepada orang-orang Laodikea itu bagaikan berada dalam suatu keadaan kedamaian yang fana. Mereka sedang santai, mengira dirinya berada dalam suatu kondisi kerohanian yang tinggi. ‘Sebab katamu : Aku kaya, dan telah meningkat kekayaanku, dan tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau mengetahui, bahwa engkaulah orang malang, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang’.”

“Betapa besarnya kesesatan yang dapat menimpa pikiran manusia daripada suatu keyakinan bahwa mereka adalah benar, padahal mereka semua keliru! Pekabaran dari Saksi Yang Benar itu menemukan umat

Allah dalam kesesatan yang menyedihkan, tetapi jujur dalam kesesatan itu. Tidak mereka ketahui, bahwa kondisi mereka sangat menyedihkan pada pemandangan Allah. Sementara orang-orang yang dituduh itu menyombongkan dirinya, bahwa mereka sedang berada dalam kondisi kerohanian yang tinggi, maka Saksi Yang Benar memecahkan kedamaian mereka itu dengan tuduhan yang mengejutkan mengenai kondisi kerohanian mereka yang sebenarnya, yaitu buta rohani, melarat, dan tidak terkasihan. Kesaksian yang sedemikian tegas dan keras ini, tidak mungkin salah, karena adalah Saksi Yang Benar itu sendiri yang mengucapkannya, maka kesaksian-Nya harus tepat.” -- Testimonies, vol. 3, pp. 252, 253.

Adalah suatu tragedi yang mengerikan, bahwa sebagian besar gembala-gembala di Laodikea, yang di dalam tangan mereka kawanan domba Allah berada, adalah sedemikian rupa tertipu oleh Musuh sehingga secara tidak sadar mereka menggabungkan diri dengannya untuk secara berani menentang dan mencoba mengalahkan juga Juruselamat Yang Maha Kuasa. Oh, bagaimana mungkin para gembala yang salah ini berikut kawanan domba mereka yang tertawan dapat diselamatkan dari bahayanya? Bersama ini dalam usaha untuk membebaskan yang terakhir, bukan hanya korban-korbannya yang harus dibebaskan dari mereka, melainkan juga mereka sendiri yang harus dibebaskan daripada dirinya, maka Roh Kebenaran telah keluar untuk membina sebanyak-banyaknya orang yang mau menyambut Panggilan untuk datang “kepada bantuan dari Tuhan, kepada bantuan Tuhan melawan yang gagah perkasa”. Hakim-Hakim 5 : 23.

Oleh sebab itu, pada jam kesebelas sekarang ini, PEMBINA sedang memimpin pasukan-pasukan mengelilingi dunia mengikuti panji-panji dari Putera Mahkota Kebenaran yang besar, dalam persiapan menghadapi hari “H” penyerangan Surga yang tidak lama lagi, melawan berbagai kekejian yang dilakukan oleh orang-orang munafik -- oleh air bah semburan naga (Wahyu 12 : 15). Sungguhpun demikian, tak lama lagi bumi akan mengangakan mulutnya lalu menelan “air-air bah itu”. Kemudian mereka yang luput, “yang sisa itu”, “yang luput dari Israel” itu (Yesaya 4 : 2), sebagai kesatuan para komando yang pertama bagi Kristus “akan meletakkan ketegasan serta keputusan ke dalam kesaksian-kesaksian mereka, bahwa mereka akan masuk menembusi semua garis pertahanan Setan”.

-- Testimonies to Ministers, p. 413. Mereka akan “melukai kepalanya” apabila ia keluar berperang melawan mereka (Kejadian 3 : 15; Wahyu 12 : 16, 17).

Kepentingan yang tertinggi dari tindakan serentak yang menentukan dalam masalah ini, pada pihak semua orang, menemukan perhatian yang menakutkan karena singkatnya hari Tuhan itu, dan karena akibat singkatnya waktu yang tersisa bagi kita untuk mengadakan persiapan seperlunya untuk dapat tahan berdiri selama api memakan habis segala sanga pada hari itu. Mengingat akan kenyataan ini, kutipan-kutipan yang tidak asing lagi bagi kita berikut ini adalah benar-benar lebih tepat waktunya di waktu ini daripada sebelumnya :

“.....kini waktu sudah hampir habis, maka apa yang sudah kita dipelajari bertahun-tahun, sekaliannya itu akan harus dipelajari dalam beberapa bulan saja. Sekalian itu juga akan banyak yang harus dilepaskan, dan banyak untuk dipelajari kembali”. -- Early Writings, p. 67.

“Waktu sudah singkat, maka apa yang anda lakukan harus dilakukan secepatnya. Bertekadlah untuk menebus waktu itu. Janganlah mencari kesenanganmu sendiri. Bangunkanlah dirimu. Tuhan akan membuka jalan di hadapanmu. Usahakanlah setiap kemungkinan untuk bekerja sesuai garis pekerjaan Kristus, dalam lemah lembut dan kerendahan hati, sambil bergantung pada-Nya untuk kekuatan. Pahami dengan baik pekerjaan yang Tuhan berikan kepadamu untuk dilaksanakan, dan bergantunglah pada Allah, engkau akan dimungkinkan untuk terus bertambah-tambah kekuatan demi kekuatan, dan kemurahan demi kemurahan. Engkau akan dibuat mampu untuk bekerja dengan rajin, tekun, bagi kaummu selagi siang hari; karena malam akan datang dimana tidak lagi seorangpun akan dapat bekerja.” -- Testimonies, vol. 9, p. 200.

“.........pergerakan-pergerakan terakhir akan merupakan pergerakan-pergerakan yang cepat.” -- Testimonies, vol. 9, p. 11.

Seruan untuk mendaftarkan diri sekarang, selanjutnya meminta keputusan

yang cepat, karena untuk bagian pertama dari tahun, sekolah dipersiapkan bagi “kebun anggur” hanya untuk menampung kira-kira 60 siswa kependetaan. Blangko-blangko lamaran akan dikirim kepada yang berminat. Alamatkanlah semua surat-menyurat kepada KOMISI PEMBINA KEPENDETAAN, Mt. Carmel Center, Waco, Texas. Jangan menarik diri dari kesempatan yang terbaik dalam seumur hidup ini, Saudara-Saudaraku. Roh sedang menghimbau anda atau atas nama semua yang arif dan bijaksana. Janganlah melalaikan ataupun menunda persiapanmu bagi pekerjaan membuka zaman baru di depan. Janganlah melalaikannya. Kiranya khayal nabi Yesaya yang menggetarkan hati mengenai hasil-hasil yang tak sebanding dari pekerjaan jam kesebelas ini mendorong dan mengilhami anda untuk bertindak sepenuhnya dengan cepat :

“Bangkitlah, menjadi teranglah, karena terangmu ada datang, dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu. Karena sesungguhnya, kegelapan akan menutupi bumi, dan kegelapan yang pekat menudungi manusia; tetapi Tuhan akan bangkit atas kamu, dan kemuliaan-Nya akan terlihat atas kamu. Maka orang-orang Kafir akan datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cerahnya kebangkitanmu.

Angkatlah matamu, lihatlah sekeliling, mereka semua datang berhimpun kepadamu; semua anakmu laki-laki datang dari jauh dan semua anak perempuanmu digendong. Pada masa itu kamu akan melihat lalu tercengang bersama-sama, dan hatimu akan bimbang, lalu dibesarkan, sebab segala kelimpahan laut akan dibalikkan kepadamu, segala kekuatan orang Kafir akan datang kepadamu. Bahwa kawanan onta akan menudungimu, yaitu onta-onta yang pantas dari Midian dan Efa, maka semua mereka dari Syeba akan datang; mereka akan membawa emas dan kemenyan, sambil memasyhurkan kepujian Tuhan. Segala kawanan domba Kedar akan dikumpulkan kepadamu, segala domba jantan Nebayot akan melayanimu, sekaliannya itu akan berkenan dan naik ke atas mezbah-Ku,

maka Aku akan memuliakan rumah kemuliaan-Ku. Siapakah mereka ini yang terbang bagaikan awan, dan seperti burung merpati kepada jendela-jendelanya? Sesungguhnya pulau-pulau itu akan menanti Aku, dan kapal-kapal Tarsis pertama-tama akan membawa anak-anakmu laki-laki dari jauh, dan membawa serta emas dan perak mereka, kepada nama Tuhan Allahmu, dan kepada DIA YANG SUCI dari Israel itu, karena Ia telah memuliakan dikau. Maka anak-anak lelaki orang asing akan membangunkan tembok-tembokmu, dan raja-raja mereka akan melayanimu; karena dalam murka-Ku Aku menghajar engkau, tetapi dalam kesenangan-Ku Aku telah mengasihani kamu.”

“Oleh sebab itu segala pintu gerbangmu akan senantiasa terbuka; sekaliannya itu tidak akan tertutup baik siang maupun malam, supaya orang-orang dapat menghantarkan kepadamu semua kekuatan orang-orang Kafir, dan supaya raja-raja mereka juga dapat dibawa. Karena bangsa dan kerajaan yang tidak mau berbakti kepadamu akan binasa; bahkan bangsa-bangsa itu akan dihapuskan sama sekali”. Yesaya 60 : 1 - 12.

Kepada nabi Hosea pun telah diperlihatkan pengumpulan besar semua umat Allah ini sekarang pada jam kesebelas sebagai berikut :

“Karena bani Israel akan tinggal berhari-hari lamanya tanpa raja, dan tanpa penghulu, dan tanpa korban, dan tanpa patung, dan tanpa efod, dan tanpa terafim; kemudian bani Israel itu akan kembali, lalu mencari Tuhan Allah mereka, dan Daud rajanya; lalu mereka akan takut akan Tuhan dan akan kebaikan-Nya pada hari-hari terakhir”. Hosea 3 : 4, 5.

“Kemudian bani Yehuda dan bani Israel akan kelak dihimpunkan bersama-sama, lalu menetapkan sendiri seorang kepala, lalu mereka akan naik keluar dari tanah itu; karena besarlah kelak hari Jezreel”. Hosea 1 : 11.

Khayal Hosea yang dikemukakan di atas bukan saja memproyeksikan

bagaimana Allah meruntuhkan Kerajaan-Nya (contoh) yang kuno itu, dan bagaimana kemudian Ia mencerai-beraikan umat-Nya ke seluruh dunia, sehingga dengan demikian membuat mereka kehilangan identitasnya lalu berbaur dengan bangsa-bangsa Kafir selama berabad-abad, melainkan juga merencanakan pemulihan yang gilang-gemilang akan Kerajaan-Nya (contoh saingan), dan selanjutnya bagaimana Ia mengumpulkan umat-Nya keluar dari segala bangsa ke dalam Kerajaan itu, sementara Ia mengakhiri pekerjaan injil. Lagi pula, semua isi dari khayal Hosea yang tepat waktunya ini menunjukkan dengan pasti, bahwa pekerjaan pengumpulan besar seluruh dunia itu tidak mungkin mulai sebelum “Jezreel” muncul keluar. Dan siapakah yang dapat secara bijaksana mengira, bahwa Setan akan membiarkan keberhasilan injil jam kesebelas yang gilang-gemilang ini berjalan tanpa sesuatu tantangan untuk menceburkan dengan kekuatan-kekuatan kegelapannya yang gagah perkasa? Juga janganlah sejenakpun mengira, bahwa YANG MAHA KUASA tidak mengetahui sebelumnya akan keadaan ini sehingga tidak akan mempersiapkan sarana-sarana untuk menghadapinya, yang salah satunya adalah Jezreel nama simbolis, atau nama samaran bagi agen jam kesebelas-Nya. Oleh ikhtiar (nama tak terkenal) yang sederhana ini, Surga akan melucuti musuh yang menentang, mengumpulkan sambutan yang meriah bagi PEMBINA ini (suara Jezreel), dan dengan demikian memungkinkannya untuk mencapai semua pikiran orang yang kacau oleh kepalsuan, dan semua hati yang dikeraskan oleh sangka-sangka jahat.

Berkat cara-cara kemenangan ini atas persekongkolan Setan, maka bukan hanya umat pilihan, melainkan juga seluruh bumi “akan mendengar Jezreel”, oleh sebab itu “besarlah kelak hari Jezreel itu”. Hosea 2 : 22; 1 : 11. (Penjelasan yang terperinci mengenai nubuatan Hosea dapat diperoleh sesuai permintaan).

Saudara-saudara, pada lembaran-lembaran ini kerinduan himbauan Allah kepadamu hanya memperlihatkan sebagian kecil dari pekabaran jam kesebelas itu, yang kini sedang menggema di seluruh Laodikea bagaikan

Aku akan mengutus kepadamu Elia nabi itu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu’. Seseorang akan datang dalam roh dan kuasa Elia, dan apabila ia muncul, maka orang-orang akan mengatakan : ‘Engkau terlalu bersungguh-sungguh, engkau tidak menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah kuberitahukan kepadamu bagaimana mengajarkan pekabaranmu itu’.” — Testimonies to Ministers, p. 475.

Saudara-Saudaraku, bagi keburukan ataupun bagi kebaikan, engkau sekarang berada dalam terang Firman Allah yang terang benderang, terserah kepada keputusanmu sendiri. Sungguhpun demikian, apapun keputusanmu itu tidak ada alasan bagimu untuk meninggikan ataupun untuk mempersalahkan orang lain, tanggung jawabnya kini sepenuhnya ada padamu. Jika pilihanmu jatuh bagi yang buruk, maka untuk mengulanginya kembali, segera setelah minyak di dalam lampu-lampumu terpakai habis (segera setelah pekabaran mengenai pengadilan orang mati berlalu, dan pengadilan orang hidup akan dimulai), maka engkau akan mendapati dirimu dalam kegelapan rohani yang pekat, dengan lampu-lampumu yang mulai mati sampai kepada kedipnya yang terakhir, dan tanpa minyak tambahan di dalam botol-botolmu — tanpa pengetahuan ataupun persiapan menghadapi pengadilan orang hidup; dan karena sebab itulah, diludahkan keluar.

“Tetapi jika matamu menjadi jahat, maka seluruh tubuhmu akan penuh dengan kegelapan. Jika oleh karenanya terang yang ada di dalam kamu itu menjadi gelap, maka betapa besarnya kegelapan itu!” Matius 6 : 23.

Jika engkau sekarang lalai menampung minyak Kebenaran tambahan ini, maka tak lama lagi dengan penuh ketakutan engkau akan melihat betapa perlunya minyak itu. Tetapi apabila kesadaran yang mengerikan ini menghinggapi dirimu, maka ia itu akan sia-sia belaka, karena pada saat engkau bergerak hendak mencari minyak itu, lalu pergi selama sisa perjalanannya, maka benar-benar pasti, bahwa PINTU itu akan tertutup, dan semua ketokan-ketokanmu yang menggelisahkan itu akan segera dijawab dari dalam dengan jawaban yang sangat menyedihkan : “Sungguh-sungguh Aku mengatakan kepadamu, Aku

lonceng gereja bercampur sirene kebakaran. Maukah anda bersama-sama dengan nabi Yesaya menyambut “suara Tuhan”, lalu dengan tegas mengatakan : “Ini aku, utuslah aku!” Yesaya 6 : 8.

Dengan matamu yang terbuka lebar kepada Firman Allah, telingamu tertutup rapat terhadap kabar-kabar angin, dan hatimu dikosongkan bersih dari prasangka buruk, maka demi jiwamu perhatikanlah panggilan trompet yang berbunyi di sini. Putuskanlah sendiri segera, bahwa karena pekabaran yang lama tentang pengadilan orang mati telah diungguli oleh pekabaran baru mengenai pengadilan orang hidup, maka hanya ada satu pilihan yang bijaksana bagi orang untuk diambil bagi kepentingan dirinya maupun bagi kepentingan orang-orang lain, dan itu akan keluar sepenuhnya secara terbuka sebagai salah seorang pekerja jam kesebelas dari Tuhan, dan dengan demikian memungkinkan-Nya untuk segera memunculkan anda keluar ke hadapan seluruh dunia. Jika tidak, maka ia itu akan hanya berlangsung sementara, lalu anda tidak akan lagi memperoleh pekabaran apapun yang lain. Janganlah pikiranmu dipengaruhi oleh laporan-laporan dan kabar-kabar angin. Perhatikanlah nasehat berikut ini :

“Ya kiranya Tuhan memimpinmu! Jangan sekali membiarkan kabar angin mendorongmu untuk bertindak”. -- Testimonies to Ministers, p. 299.

“Jangan, jangan sekali dipengaruhi oleh laporan-laporan”. -- Testimonies, vol. 3, p. 507.

Anda mungkin sudah diberitahu, bahwa tidak ada satupun perkara yang baik dapat keluar dari tempat ini. Demikian itu pula Natanael telah diberitahu, bahwa tidak ada satupun perkara yang baik keluar dari Nazaret. Sungguhpun demikian, adalah bijaksana untuk berbuat seperti dia -- yaitu “datang dan melihat”, dan demikian pula anda, akan menjadi “benar-benar seorang Israel, yang tidak memiliki tipu”. Janganlah dipengaruhi oleh laporan-laporan yang jahat, kabar-kabar angin, ejekan-ejekan, dan fitnahan-fitnahan. Sebaliknya manfaatkanlah matamu,

telingamu, dan pikiranmu dengan tepat. Maka engkau akan gembira seperti dia (Natanael), dan betapa gembiranya!

Juga ingatlah selalu, bahwa ada dan akan selalu ada orang-orang yang mengharapkan, bahwa semua bentuk teori milik gereja akan sejalan dengan Kebenaran ungkapan Surga. Ini tidak mungkin. Oleh sebab itu, maka barangsiapa yang ingin menjadi umat Masehi Advent Hari Ketujuh yang setia, hendaklah ia memasukkan ke dalam hati amaran dan nasehat berikut ini :

“......para pemimpin ini ..... tidak memikirkan kemungkinan, bahwa mereka sendiri belum memahami firman dengan benar. Mereka tidak mau membuka mata mereka untuk melihat kenyataan, bahwa mereka telah salah menginterpretasikan dan salah menerapkan Firman, dan telah membangun teori-teori yang palsu, sambil menyebutkannya doktrin-doktrin dasar iman....... “Bahkan umat Masehi Advent Hari Ketujuh pun berada dalam bahaya karena menutup mata mereka dari kebenaran seperti halnya pada Yesus, sebab ia itu bertentangan dengan apa yang telah mereka anggap sebagai kebenaran, padahal Roh Suci mengajarkan bahwa itu bukan kebenaran.” -- Testimonies to Ministers, p. 70.

“Janganlah manusia merasa, bahwa adalah hak istimewa mereka untuk memberikan kepada dunia apa yang mereka anggap sebagai kebenaran, lalu menolak segala sesuatu yang seharusnya diberikan yang bertentangan dengan pendapat mereka. Ini bukan tugas mereka. Banyak perkara akan tampak menyolok sebagai kebenaran, yang tidak akan diterima oleh orang-orang yang berpikir, bahwa interpretasi-interpretasi firman mereka sendiri adalah selalu benar. Perubahan-perubahan yang paling tegas harus dibuat sehubungan dengan pendapat-pendapat yang telah diterima oleh sebagian orang sebagai tanpa cacat”. -- Testimonies to Ministers, p. 76.

Tetapi juga diharapkan, bahwa akan ada juga orang-orang akan dibujuk oleh Musuh untuk tidak membaca maupun

memperbincangkan kebenaran-kebenaran yang belum dikenal. Tetapi pasti selama Allah hidup, Iblis sudah memiliki semua yang sedemikian ini dalam neraka sejak sebelum api dinyalakan di dalamnya. Kami benar-benar berharap kiranya mereka mau keluar sekarang selagi mungkin. Siswa-siswa yang pandai tidak akan mengadili setiap penuntut kebenaran Alkitab dengan menggunakan teori-teori manusia. Mereka mengadilinya hanya dengan Alkitab saja.

Saudara, “Datanglah dan saksikanlah” sendiri. Baru kemudian engkau akan menyadari, mengapa Tuhan memberikan Tuduhan yang keras berikut ini melawan kita semua orang-orang Laodikea :

“Karena katamu : Aku kaya, dan telah melimpah segala kekayaanku, dan tidak memerlukan apa-apa lagi; padahal tidak engkau mengetahui, bahwa engkaulah orang malang, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang. Aku anjurkan kepadamu supaya membeli kepada-Ku emas yang sudah teruji dalam api, supaya engkau dapat menjadi kaya; dan pakaian putih, supaya engkau dapat berpakaian, dan supaya malu ketelanjanganmu itu tidak tampak; dan supaya menggosok matamu dengan salp mata, supaya engkau dapat melihat. Karena seberapa banyak orang yang Ku kasihi, Aku tegur dan hajar. Oleh sebab itu, tekunlah dan bertobat. Tengoklah, Aku berdiri di depan pintu, sambil mengetuk; jika seseorang mendengar suara-Ku, dan membuka pintu, maka Aku akan masuk kepadanya, dan akan makan bersama-sama dengannya, dan ia dengan Aku”. Wahyu 3 : 17 - 20.

Saudara, kiranya ia itu sepenuhnya dapat disadari, bahwa membuka pintu seseorang kepada Tuhan bukan berarti membuka telinga seseorang kepada orang-orang yang dipandang bijaksana, yang tidak pernah memeluk kebenaran yang tidak terkenal, akan tetapi senantiasa menggunakan teori-teori mereka sendiri. Para pengikut Kristus mengambil waktu untuk menyelidiki sendiri bagi dirinya apa yang dikatakan oleh Firman itu sendiri, bukan apa yang dijelaskan oleh musuh-musuh Allah mengenai kata-kata Firman itu. Mereka tahu bahwa baik orang muda ataupun orang tua tak dapat dimaafkan untuk bergantung kepada sesamanya untuk mendapatkan sesuatu pengalaman bagi mereka. Kata malaikat itu : ‘Terkutuklah orang yang bergantung pada manusia, dan yang membuat daging menjadi pegangannya’. .....

“Pria, wanita, dan orang muda, Allah meminta kepadamu supaya memiliki keberanian moral, ketekunan dan rencana, kokoh dan tabah, pikiran-pikiran yang tidak mungkin dapat menerima begitu saja penegasan-penegasan orang lain, melainkan yang akan memeriksa sendiri bagi dirinya sebelum menerima atau menolak, yang akan menyelidiki dan menimbang-nimbang kenyataan, lalu membawanya kepada Tuhan dalam doa”. -- Testimonies, vol. 2, p. 130.

Sewajarnya, umat Allah adalah orang-orang yang tidak takut, yang tulus dan berterus terang, siswa-siswa yang rajin bukan orang-orang yang bergerak secara otomatis, bukan orang-orang fanatik yang keras kepala, juga bukan peluncur-peluncur di permukaan saja.

“Betapa banyak orang dalam zaman dunia sekarang ini yang lalai untuk turun jauh ke dalam. Mereka hanya meluncur pada permukaan. Mereka tidak mau berpikir dengan cermat untuk melihat berbagai kesulitan lalu bergumul dengannya, dan tidak mau memeriksa setiap masalah yang penting yang datang ke hadapan mereka dengan penyelidikan yang sepenuh hati dan penuh doa, dan dengan cukup perhatian dan berhati-hati untuk melihat hal yang sebenarnya pada persoalan itu. Mereka membicarakan hal-hal yang mereka tidak sepenuhnya dengan seksama menimbang”. -- Testimonies, vol. 4, p. 361.

Musuh tentunya akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk membuat semua orang percaya, bahwa semua kata-kata firman yang dibicarakan di sini adalah interpretasi yang keliru, dan bahwa Kesaksian-Kesaksian itu “diambil keluar dari penempatannya”. Ia sudah menanamkan secara kokoh di dalam pikiran para anggota maupun para pendeta khayalan, bahwa “tidak lagi diperlukan kebenaran tambahan maupun terang yang lebih besar” (Gospel Workers, p. 300), dan bahwa demikian itulah yang dinyatakan oleh Roh Nubuat. Kedua kebohongan ini tentunya telah ditanamkannya di dalam pikiran orang-orang bertahun-tahun sebelumnya, dalam usaha untuk menipu umat pilihan Allah supaya mereka membuang “mutiara mereka yang mahal itu”. Matius 13 : 46. Oleh sebab itu, maka satu-satunya pelindung bagi setiap orang ialah jangan membiarkan dia mengendalikan pikiran; manusia adalah bukan kuda-kuda untuk dikendalikan oleh para penunggangnya dengan sedikit-sedikit makanan di

dalam mulut mereka. Hendaklah setiap orang menegaskan hak dan tanggung jawab karunia Allahnya untuk menguji setiap perkataan dari musuh, dan supaya menuntut dengan hormat agar mereka yang memusuhi PEMBINA ini menghasilkan sesuatu yang lebih baik, atau sedikit-dikitnya sama baik, menggantikan apa yang disajikan dari Alkitab oleh PEMBINA, atau jika tidak agar mereka berdiam diri lalu mulai menyelidiki Alkitab dengan rajin. Mewajibkan mereka untuk menunjukkan pasal dan ayat, halaman dan paragraf, yang membuktikan keaslian ucapan-ucapan yang sering dikeluarkannya : “Kami sudah cukup memiliki kebenaran untuk membawa kami sampai ke akhirat”; “Kami sudah memiliki semua terang yang kami butuhkan”. Tentu tidak satupun bukti yang sedemikian ini akan dapat dikeluarkannya, karena ucapan-ucapan yang sedemikian tidak akan ditemukan di dalam lembaran-lembaran Ilham. Sebaliknya yang paling bertentangan adalah kenyataan sebagaimana yang terbukti dalam tuduhan yang mengerikan kepada orang-orang Laodikea karena pemikiran mereka yang keliru. (Baca Testimonies, vol. 3, pp. 252, 253).

“Meskipun Nuh, Daniel, dan Ayub, berada di dalamnya, selama Aku hidup, demikian firman Tuhan Hua, mereka tidak akan dapat menyelamatkan baik anak laki-laki maupun anak perempuan; mereka akan hanya dapat menyelamatkan jiwanya sendiri oleh kebenaran mereka”. Yehezkiel 14 : 20.

“...... Apabila para siswa mengorbankan kemampuan berpikirnya lalu menilai sendiri bagi dirinya, maka ia menjadi tidak mampu untuk membedakan antara kebenaran dan kesalahan, lalu dengan mudah jatuh sebagai mangsa kesesatan. Dengan mudah ia dituntun untuk mengikuti adat dan kebiasaan...... Pikiran yang bergantung pada penilaian orang-orang lain, cepat ataupun lambat, pasti akan tersesat”. -- Education, pp. 230, 231.

Saudara-saudara, pada akhirnya anda yang kini sedang melihat para siswa Alkitab dan siswa-siswa Roh Nubuat akan dapat peka terhadap kenyataan, bahwa sebagian besar orang-orang itu hanya tidak dapat menyadari, bahwa “tuduhan yang mengejutkan” dari Tuhan terhadap

orang-orang Laodikea (Testimonies, vol. 3, p. 252) berlaku kepada diri mereka sendiri. Dan jika mereka memilih untuk tetap tinggal buta, maka tidak ada alasan bagimu untuk heran, bahwa mereka pada akhirnya akan menolak, “pembaruan kesaksian langsung” dari Saksi Yang Benar yang tegas ini (Gospel Workers, p. 307) “pada mana nasib sidang bergantung”. -- Early Writings, p. 270. Juga anda tidak perlu heran mengenai kenyataan yang berkaitan dengan itu, bahwa kegoncangan yang sudah lama ditunggu-tunggu itu akan muncul karena sebagian orang memilih berdiri bersama-sama dengan utusan Terang pada pihak Tuhan, dan sebagian yang lainnya berdiri bersama-sama dengan utusan-utusan kegelapan pada pihak Musuh.

Semua orang yang sudah membaca secara terpadu sedemikian jauh, dan sudah melihat dan kenal akan Kebenaran, tidak akan lagi mau berjalan bersama-sama dengan orang-orang Laodikea yang banyak itu, yang masih tetap berpegang pada kesombongannya yang berbahaya, bahwa mereka “tidak memerlukan apa-apa lagi” (bahwa mereka telah memiliki semua Terang yang dibutuhkan untuk membawa mereka melewati Pintu-Pintu Gerbang Mutiara), sekalipun pendirian yang sedemikian ini menempatkan Tuhan sebagai pembohong. Hanya sesudah anda melihat bagi dirimu sendiri, Saudara-Saudariku, engkau akan sadar betapa benarnya kesaksian-kesaksian Tuhan itu, lalu berseru dengan sepenuh hati : “Oleh karena aku buta, maka sekarang aku melihat”. Yohanes 9 : 25. “Tuhan.... inilah aku; utuslah aku”. Yesaya 6 : 8. Baru pada waktu itulah engkau akan melihat, bahwa Pekabaran Malaikat Yang Ketiga tahun 1844 itu, pengadilan orang mati, merupakan tahap pendahuluannya, bukan tahap akhir -- bukan pengadilan orang hidup.

Karena kebenaran yang menyelamatkan ini bagimu dan bagi dunia akan merupakan tanggung jawab yang tak termaafkan, maka tidakkah anda mau memutuskan sekarang untuk menjawab panggilan kemurahan Allah, dan memanfaatkan kesempatan yang tidak ada bandingannya ini, yang akan memungkinkan anda berpesta pora dengan hidangan “makanan pada waktunya” selagi ada di sini untuk memenangkan TANAH YANG MULIA di seberang sana, tanpa perlu berinvestasi sesuatu atau

dengan resiko sesenpun? Anda tidak perlu kehilangan sesuatupun terkecuali dosa-dosamu, semua ketakutanmu, semua kekhawatiranmu, segala ketidak-pastianmu, semua air matamu, lalu segala-galanya akan dicapai.

Tetapi bagaimanapun kedudukan itu hendaknya jangan sekali terlupakan, karena Kebenaran yang terus berkembang adalah suatu prinsip dan praktek yang senantiasa datang dengan harga yang teramat mahal -- seringkali sama harganya dengan mati sahid, dan tidak pernah lebih rendah daripada pengucilan dari sidang.

“Untuk menghukum orang-orang yang dianggap pelaku-pelaku kejahatan, gereja mencarikan bantuan kekuatan sipil. Mereka yang berbeda doktrin daripada ajaran-ajaran yang sudah ada dipenjarakan, disiksa dan dibunuh, oleh hasutan orang-orang yang mengaku bertindak dibawah persetujuan Kristus. Tetapi itu adalah roh Setan, bukan Roh Kristus yang mengilhami tindakan-tindakan yang sedemikian itu. Ini adalah metode Setan sendiri untuk membawa dunia ke bawah kekuasaannya. Allah telah disalah-gambarkan oleh gereja dalam penanganannya terhadap orang-orang yang dianggap memiliki faham lain”. -- Christ’s Object Lessons, p. 74.

Tetapi karena sidang dimanapun pada waktu ini tunduk kepada negara, dan karena itu tak mampu untuk mengenakan hukuman penjara, siksaan, dan kematian, seperti yang seringkali dilakukan oleh para pendahulunya dalam menghukum orang karena sangkaan menentang, maka ancaman pengucilan seringkali merupakan harga yang tertinggi yang mampu dikenakan oleh Gereja kepada setiap orang yang berani membangunkan orang-orangnya yang tidur. Ancaman inipun merupakan senjatanya yang terkuat untuk membujuk orang-orang yang sadar untuk meninggalkan fahamnya dan kembali ke dalam tidur dan kantuknya Laodikea. Meskipun demikian, sesungguhnya praktek yang kejam ini sendiri kini sedang meninggikan kesadaran di antara para pengikut Ilham, bahwa agen-agen bawah tanah Setan sedang menguasai Gereja sepenuhnya,

dan sedang berbuat apa saja yang mungkin untuk mencampakkan keluar setiap orang yang berani mematuhi SUARA ALLAH YANG MAHA KUASA melebihi suara orang-orang yang didewa-dewakan, meskipun pada kenyataannya ia senantiasa menuduh dengan keras madzab gereja-gereja lain karena memecat orang-orang yang tidak sefaham di dalam gereja-gereja mereka. Memang kita mendengarnya dengan keras ia mencela kekejaman yang sedemikian ini beberapa waktu sebelumnya kira-kira hanya 15 tahun yang lalu, sewaktu dalam tajuk berita berikut ini ia mengatakan:

“Agama yang terkenal telah menyimpang bermil-mil jauhnya daripada pandangan-pandangan yang dimiliki oleh para pendirinya. Untuk menjadi seorang penganut faham yang bertentangan pada waktu ini seseorang hanya mendukung ajaran-ajaran yang pada dasarnya telah digariskan sebagai landasan dari madzab gerejanya.....”

“Dibuang keluar dari sidang karena orang mempercayai Alkitab! Bukankah itu suatu ulasan yang menyedihkan terhadap agama masa kini? Tidak mengherankan jika Yesus mengatakan : ‘Apabila Anak Manusia datang, dapatkah Ia menemukan iman di bumi?’”. -- Alonzo Baker, Sign of the Times, Febr. 5, 1935, p. 11.

Tetapi dengan dimaafkannya di dalam rumahnya sendiri pada waktu ini kejahatan besar, yang dengan begitu gigih dicelanya pada orang-orang lain, membuatnya tidak pantas dan tak lagi berguna bagi tugas Ilahinya, bagaikan seekor anjing bisu kelak (Yesaya 55 : 10) jika ditaruh untuk menjaga rumah tuannya. Ia bukan saja “tidak mau menggonggong” (Testimonies, vol. 5, p. 211) melainkan bahkan juga tidak mau mendengar suara Allah, yang menuduh praktek perbuatannya yang tidak suci, semetara Tuhan mengukuhkan iman dan ketabahan “orang-orang yang dipecatnya”, sebagaimana yang diucapkan secara nubuatan di dalam ayat-ayat berikut :

“Dengarlah akan firman Tuhan, hai kamu yang gentar karena Firman-Nya; bahwa sekalipun saudara-saudaramu yang membenci kamu itu, yang membuang kamu keluar karena nama-Ku, mengatakan : Hendaklah Tuhan dipermuliakan; namun Ia

akan tampak bagi kesukaan kamu, dan mereka akan kelak malu”. Yesaya 66 : 5.

“Berbahagialah kamu, apabila orang-orang kelak membenci kamu, dan apabila mereka kelak memisahkan kamu daripada perkumpulan mereka, dan kelak mencela kamu, dan membuang namamu sebagai yang jahat, karena kepentingan Anak Manusia. Bersukacitalah kamu pada hari itu, dan menari-narilah kegirangan, karena sesungguhnya, upahmu besar di dalam Surga; karena dengan cara yang sama para nenek moyang mereka telah lakukan terhadap para nabi”. Lukas 6 : 22, 23.

Saudara-Saudaraku, maukah engkau mengambil keputusan yang baik dan bijaksana, memastikan untuk berdiri di Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba itu, bersiap-siap untuk menaiki piring terbang Surga (Early Writings, pp. 287, 288) pada saat bunyi trompet, yang ledakan bunyinya akan terdengar di seluruh dunia sementara Allah mengakhiri tugas pengadilan-Nya bersama-sama dengan umat-Nya dan dengan pendeta-pendeta-Nya dan dengan markas besarnya -- yaitu General Conference. 

KOMISI PEREKRUT KEPENDETAAN.

.