Khusus General Conference 1950

Pesan khusus bagi Masehi Advent Hari Ketujuh agar bersiap menerima pekabaran Elia

.

DIEDARKAN SECARA BEBAS TANPA DIPUNGUT BIAYA APAPUN

UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI

gadsdaid@yahoo.com

+62 845 98872

KHUSUS GENERAL CONFERENCE 1950 

Khusus General Conference ini disampaikan kepada umat Masehi Advent Hari Ketujuh untuk memecahkan masalah-masalah : 

SIAPAKAH ELIA DI WAKTU INI?

APAKAH IA AKAN MEMULIHKAN SEGALA PERKARA?

APAKAH YANG HARUS DIPERBUAT TERHADAP CABANG-CABANG YANG LEPAS?

 

Pertanyaan-pertanyaan ini sedang dirancang di antara kita oleh suatu keluarga cabang-cabang yang lepas yang sedang berkembang maju, yang paling menonjol dan mengganggu dari antaranya ialah “TONGKAT GEMBALA”. Sesungguhnya gangguan-gangguannya itu telah berkembang sedemikian rupa sehingga menghantarkan setiap umat Masehi Advent Hari Ketujuh yang setia untuk secara jujur menghadapinya muka dengan muka. Memang, Saudara-Saudara, bobot perkembangannya itu menantang masing-masing kita, supaya jangan lagi mengesampingkan masalah ini begitu saja seperti yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi di zaman mereka yang lalu, lalu akibatnya mengalah, melainkan supaya menghadapinya seperti Kristus menghadapi Sanhedrin, lalu dengan demikian menang secara gemilang.

Tahun dari General Conference ini hendaknya memecahkan dalam setiap pikiran, secara tegas, pertanyaan-pertanyaan itu mengenai siapa orangnya dan apa sebenarnya persoalannya. Bahkan kalaupun anda secara pribadi belum terganggu oleh TONGKAT itu, anda masih harus mengukuhkan diri dengan kenyataan-kenyataan, supaya anda dapat mampu memberikan salep penyembuh dari Kebenaran kepada orang-orang yang menderita akibat sengatan-sengatannya.

Untuk menghantarkan ke hadapan anda betapa seriusnya

situasi dimana sidang menemukan dirinya pada jam yang terakhir sekarang ini, dan obat yang ditawarkan Allah kepada umat-Nya untuk melepaskan mereka dari gangguan “cabang-cabang yang lepas” itu, maka untuk kedua kali ini saya mencoba membentangkan ke hadapan anda kenyataan-kenyataan yang sudah terungkap, supaya jangan lagi seorangpun, baik pendeta maupun anggota biasa, berjalan secara buta dalam kegelapan.

Karena telah merupakan kesepakatan umum, bahwa ilham langsung dari Tahta Allah adalah satu-satunya penglihatan rohani kita, maka kita seharusnya dapat melihat lebih jelas apabila kita membiarkan Roh Allah menuntun kita sesuai kehendak-Nya. Terutama demikian itu, rekan-rekan seiman yang kekasih, karena masanya sudah cukup matang untuk memperhatikan situasinya, sekarang bahwa umat Allah di mana-mana sedang mempertanyakan :

“Apakah ELIA nabi itu sudah datang?” “Apakah nabi yang dahulu itu akan muncul sendiri secara pribadi?” “Apakah ada sekelompok orang-orang yang melakukan sesuatu pekerjaan yang sama dengan yang dilakukan oleh Elia yang dahulu itu?” Ataukah bagaimana?

Karena tidak seorangpun baik secara jujur ataupun dengan bebas dapat menjauhkan dirinya daripada jawaban yang datang dari Firman Allah yang tak mungkin salah, maka anda sekalian kini tentunya akan mau memperhatikan dengan serius pemikiran yang mendesak ini, tanpa membiarkan apapun menghalangi anda daripadanya, karena baik anda maupun saya, harus menyadari bahwa ini semua berarti hidup dan kekekalan bagi kita.

Persoalan serius yang telah mendorong munculnya pertanyaan-

pertanyaan ini, menghendaki agar jangan lagi kita membodohi diri atau membiarkan orang lain membodohi kita. Jika pertanyaan-pertanyaan itu belum dapat terjawab dalam Kebenaran yang pasti, maka adalah jauh lebih baik agar sekaliannya itu dibiarkan dulu di atas laci sampai kelak gulungan suratannya terbuka lebih jauh, daripada sekaliannya itu dijawab dengan cerita-cerita dongeng oleh orang-orang, yang hanya akan mengacaukan dan membingungkan.

Kini dapatlah kita bertanya : Apakah gulungan suratan itu sudah cukup terbuka untuk menjelaskan semua pertanyaan ini? Adakah Roh Allah sedang menghimbau kita untuk berhenti, memandang, dan mendengarkan, ataukah kita masih harus lagi menunggu? Untuk jawaban Ilahinya marilah kita membuka mata kita selebar-lebarnya kepada terang dari “Perkataan nubuatan yang lebih pasti” itu sendiri, yang kini sedang menerangi perjalanan kita dengan makin terang:

“Bahwasanya, Aku akan mengutus kepadamu Elia nabi itu mendahului kedatangan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu : maka ia akan membalikkan hati bapa-bapa kepada anak-anaknya, dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya, supaya jangan Aku datang dan memalu bumi dengan sesuatu kutuk.” Maleakhi 4 : 5, 6.

Dalam terang yang terpancar dari nubuatan ini menyinari masalah itu, tidak seorangpun dapat mungkin menghindari diri dari kesimpulan, bahwa seorang nabi — seorang pribadi — akan diutus “mendahului kedatangan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”, dan bahwa hanya dengan demikian inilah akan ada sekelompok umat yang berhubungan dengan pekabaran Elia. Alkitab menetapkan dan memastikan janji itu, waktunya, dan pekerjaannya, juga

jalannya bagi kebahagiaan kita pada hari yang besar dan mengerikan itu, “supaya jangan”, sesuai kata Tuhan, “Aku datang dan memalu bumi dengan kutuk”. Maleakhi 4 : 6.

Janganlah seorangpun melibatkan diri pada kesia-siaan, baik dengan cara meremehkan ataupun dengan menginterpretasikan sendiri masalah itu. Lagi pula, hendaklah diingat oleh kita semua, bahwa tidak mungkin Allah membiarkan salah seorang dari kita dalam kegelapan jika kita ingin mengetahui Kebenaran itu, dan jika kita benar-benar memperhatikan apa yang Allah kehendaki kita perbuat. (“The Great Controversy”, p. 560). Akhirnya agar hal ini dapat menjadi pengalaman yang berbahagia bagi kita semua, maka hendaklah kita berdoa agar Roh yang memimpin ke dalam segala Kebenaran itu mau mengendalikan usaha ini.

Tetapi, Saudara-Saudaraku, saya ingin mengingatkan kepadamu, bahwa tidak ada satupun nabi Allah yang pernah disambut kedatangannya dengan gembira oleh sidang. Sebaliknya, masing-masing mereka pada zamannya telah ditolak, disia-siakan, dan kebanyakan dari mereka mati sahid karena dibunuh oleh orang-orang kepada siapa mereka diutus — yaitu orang-orang yang telah dikira berbakti kepada Allah. Memang, sesungguhnya Tuhan sendiri pernah membayar harga yang sama. Karena alasan inilah kita harus ingat, bahwa apabila nabi yang terakhir itu datang, ia akan harus menghadapi perlawanan yang terbesar, karena Setan cukup mengerti bahwa jika ia kalah sekarang, maka ia akan kalah untuk selama-lamanya. Apa yang terutama membuat tugas Elia menjadi berat ialah karena dunia Kristen sudah lama dilatih untuk berpikir, bahwa tidak ada lagi nabi yang akan datang, bahwa tidak lagi dibutuhkan nabi, bahwa sidang sudah memiliki cukup kebenaran yang diungkapkan untuk membawanya masuk ke dalam Gerbang-Gerbang Mutiara.

Hanya karena itulah dapatlah diharapkan, bahwa Elia yang diramalkan itu akan dituduh sebagai nabi palsu, bahkan barangkali juga sebagai anti-Kristus, cabang yang lepas, atau entah apa lagi.

Lagi pula, Iblis tua itu sudah menggerakkan semua pasukannya, sambil menghembuskan lagu-lagu yang menyenangkan untuk memikat para pencari Kebenaran untuk menaiki kereta musik keemasannya. Kertas kebenarannya yang gemerlapan keemas-emasan itu sudah menyesatkan banyak orang dengan karya-karya kesusasteraannya, sementara para kapten dan jenderal-jenderalnya berada sampai ke puncak suara-suara mereka meneriakkan “Haleluyah-Haleluyah”, “Roh Suci”, “karunia penyembuhan”, “karunia lidah”, “karunia mujizat-mujizat”, dan semua yang lainnya, sekalipun keseluruhan pawai yang ramai itu adalah hampa dan mati. Setiap angin ajaran akan dihembuskan, pembangunan-pembangunan dan reformasi-reformasi yang palsu akan berada pada puncaknya. Apa saja yang dapat dilakukan akan dilaksanakan untuk mengganggu Kebenaran, dan dengan demikian menarik mundur dan mengecilkan hati orang-orang percaya, dan mengalihkan perhatian mereka kepada sesuatu yang lain daripada pekabaran Elia itu.

Inilah yang akan dikerjakan Iblis sementara hari Allah itu makin mendekat, dan sementara Elia mengumumkannya sambil gulungan suratannya terus terbuka dan sementara nubuatan-nubuatan yang berkenan dengan hari Allah itu terus terungkap. Pekerjaannya dan interpretasi nubuatan-nubuatannya bagi hari yang besar itu akan mengidentifikasi dirinya sebagai nabi Elia yang dijanjikan itu (Testimonies to Ministers, p. 475),

dan ini akan menaikkan amarah Iblis yang belum pernah ada sebelumnya. Meskipun demikian, satu-satunya keselamatan orang hanya akan ada di dalam ajaran Elia, karena tidak akan ada satupun suara yang lain mengenai Kebenaran pada waktunya dan kekuasaan yang kepadanya orang dapat berpaling. Setiap ajaran yang lainnya akan menggiring korban-korbannya dengan mata tertutup ke dalam kebinasaan.

Mulai sekarang janganlah mempercayakan penyelidikan masalah ini ke dalam tangan orang lain. Sesudah mendengar semua bukti, maka anda sendiri dalam doa di dalam kamar dengan bantuan Roh dapat memutuskan sendiri apakah Elia itu sudah datang, atau apakah ia masih akan datang.

Sungguhpun demikian, jangan lupa bahwa di dalam pekabaran itu sendiri yang diberitakannya akan terdapat mandat-mandat Kebenaran Ilahi, dan bahwa tidak ada seorangpun imam atau wali gereja dapat memutuskan bagimu apakah benar ia Elia atau bukan Elia. Tidak, bahkan apa yang sedang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pekabarannya, atau apakah pekabarannya itu sedang maju berkembang atau memecah-belah tampaknya, tidak dapat diambil sebagai bukti, bahwa Allah berada di dalamnya. Demikian pula jumlah penganut tidak dapat diambil sebagai bukti, karena yang sedemikian ini tidak pernah menunjukkan alasan yang tepat pada setiap masa, bahkan juga tidak di zaman Kristus mengkhotbahkan Injil Kerajaan. Pekabaran yang dibawanya itulah satu-satunya perkara yang harus diikuti.

Dan karena Musuh tidak mungkin dapat mengurusi Kebenaran itu, maka ia melakukan apa saja sekuat-kuatnya untuk merendahkan tabiat dan untuk memetik semua cacad di dalam pribadi-pribadi orang. Pekabaran nabi itu bagaimanapun juga tidak mungkin dapat dinilai melalui perilaku para penganutnya, karena para Rasul pun pernah berbuat tidak pantas

sebelum Kristus naik. Rombongan besar orang banyak itupun, yang mengikuti Musa sama sekali tidak dapat dicontoh; sebenarnya, dalam banyak hal mereka itu sangat memalukan. Dan “orang-orang suci milik Allah”, mereka yang menulis Alkitab itu adalah orang-orang yang bersifat salah. Sungguhpun demikian, bagaimanapun juga ia tetap adalah Musa, dan itulah satu-satunya pekabaran dan pergerakannya bagi zaman itu.

Demikian pula halnya, tanpa memandang kekeliruan-kekeliruan anggota, kelemahan-kelemahan anggota, dan kegagalan-kegagalan anggota, pekabaran dan pergerakan Elia akan merupakan satu-satunya pekabaran dan pergerakan kiriman Allah, satu-satunya yang harus ditakuti, dicintai, dibantu, dihayati atau dibela sampai mati. Tidak akan ada lagi pelindung yang lain apabila langit terbuka dan topan pecah ke atas dunia dengan segala murkanya yang mengerikan, untuk menuangkan ke bawah kilatnya yang mematikan dari langit.

Akhirnya setiap pikiran yang sehat dapat menduga, bahwa untuk maksud apa lagi yang lain Tuhan mengutus nabi-Nya, kalau bukan bagi mereka supaya mendengar kepadanya, supaya olehnya mereka dapat bertahan pada hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu? Memang, untuk apa lagi Tuhan membuat sesuatu catatan nubuatan dan janji mengenai nabi akhir zaman-Nya? Renungkanlah hal ini, Saudara-Saudara, pikirkanlah semuanya itu.

Kemudian juga, jangan lupa bahwa apabila seseorang menggabungkan diri dengan gereja Advent, ia berbuat sedemikian itu (sekiranya ia dalam pikiran sehat) tanpa persetujuan para pendetanya yang terdahulu. Ia juga bukan menggabungkan diri dengan gereja

karena sebab jumlah keanggotaannya yang besar atau karena orang-orangnya berkelakuan baik, melainkan karena ia tahu bahwa ia telah mendengar Kebenaran sesuai yang terungkap melalui Roh Nubuatan itu sendiri. Karena mengikuti cara yang bijaksana inilah, maka masing-masing kita telah datang menyambut nabi itu berikut pekabarannya, maka demikian itu pula seharusnya sekiranya kita hendak mengetahui dan menerima Elia. Oleh sebab itu, “Sebagaimana belum pernah sebelumnya, hendaklah kita berdoa bukan saja agar para pekerja dapat diutus keluar ke dalam ladang penuaian yang luas, melainkan juga agar kita dapat memperoleh suatu konsep kebenaran yang jelas, sehingga apabila para utusan kebenaran datang, kita dapat menyambut pekabaran itu dan menghargai utusannya”. — Testimonies, vol. 6, p. 420. Jangan ada jalan lain yang berani ditempuh seseorang dalam hal ini. Mahkota kehidupan menuntut kewaspadaan kita yang seksama mengawasinya, karena seorang musuh yang curang selalu berusaha merebutnya dari genggaman kita.

Saya yakin bahwa anda sekalian menyadari akan kokohnya kebenaran mengenai apa yang telah kita pikirkan sekian jauh. Dan kini untuk melangkah selanjutnya, saya juga yakin, akan dapat disepakati bahwa jika penglihatan rohani kita jelas untuk melihat waktu dimana Elia akan muncul, maka kita tidak akan kesulitan menemukan jawaban-jawaban yang benar bagi sisa pertanyaan-pertanyaan kita itu.

Tetapi adalah sama pentingnya untuk diingat, bahwa waktu untuk menunggu kedatangan Elia itu, adalah “sebelum kedatangan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”, namun pengetahuan ini sajapun belum cukup. Untuk mengetahui kapan dan apa sebenarnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan

itu sendiri, itulah yang sepenuhnya penting. Tanpa pengetahuan ini, maka siapakah yang mungkin dapat melihat Elia apabila ia datang? Agar pengetahuan ini tidak lepas dari kita, maka Ilham dengan sangat hati-hati kembali menelusuri hari itu melalui nubuatan Maleakhi.

“Bahwasanya, Aku akan mengirim utusan-Ku (Elia Nabi itu, pasal 4,  ayat 5), dan ia akan mempersiapkan jalan di hadapan-Ku;  maka  Tuhan,  yang  kamu  cari itu akan tiba-tiba datang ke kaabah-Nya,   ............. Tetapi siapakah yang dapat   bertahan pada hari kedatangan-Nya itu? Dan siapakah yang akan berdiri apabila Ia muncul? Karena Ia adalah bagaikan suatu api pembersih, dan bagaikan sabun pemutih; maka Ia akan duduk bagaikan seorang pembersih dan pemurni perak; dan Ia akan menyucikan bani Lewi, dan membersihkan mereka itu seperti emas dan perak, agar mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran”. Maleakhi 3 :  1 - 3.

Kepada kita diberitahukan dalam ayat-ayat ini, bahwa hari Tuhan itu adalah suatu hari pembersihan, hari penyucian, hari penyaringan. Lagi pula, pertanyaan yang berbunyi : “Siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatangan-Nya itu?”, menunjukkan dengan tekanan yang tegas, bahwa sebagian orang tidak akan dapat bertahan, bahwa mereka itu akan jatuh berguguran dalam masa kegoncangan (Early Writings, p. 270) dan tidak dapat bertahan menghadapi proses penyucian itu (Testimonies, vol. 5, p. 80; Testimonies, vol. 8, p. 250).

Apakah nanti anda, apakah nanti saya, yang akan tergoncang keluar? Adalah merupakan pertanyaan yang terbesar di hadapan kita. Sungguhpun demikian, ia itu tidak akan mungkin terjadi dengan kita kalau saja kita bertekad dengan penuh akal sehat untuk tidak membiarkannya terjadi dengan kita. Yakinlah Saudara-Saudaraku, tidak perlu seorangpun

berada dalam ketidak-pastian. Semua orang dapat mengetahui secara pasti akan “hari itu” maupun akan Elia seperti yang diberitakannya, karena secara mengejutkan ia akan menunjukkan kepada kita, bahwa setiap nabi Alkitab memberi gambaran mengenai hari itu dan juga menceritakan apa yang Tuhan ingin kita lakukan sementara kedatangan hari itu makin dekat, dan kemudian selagi kita pergi berjalan melaluinya. Semua orang akan menyaksikan, bahwa tidak seorangpun selain Elia yang dapat memberitakan mengenai hari itu.

Dan kini marilah kita pandangi peristiwa itu melalui penglihatan nubuatan Yoel. Sekiranya kita belum memiliki penglihatan yang lain terkecuali penglihatannya, maka itu saja pun akan cukup memberikan kepada kita suatu gambaran yang jelas mengenai besarnya dan ngerinya hari itu. Yoel mengatakan :

“Bunyikanlah trompet di Sion, dan bunyikanlah suara siaga di dalam gunung kesucian-Ku. Hendaklah semua penduduk negeri gementar, karena hari Tuhan itu datang, karena sudah dekat kedatangannya; suatu hari kegelapan dan suatu hari yang suram, suatu hari yang penuh awan, dan yang penuh dengan kegelapan pekat, bagaikan fajar pagi yang membentang di atas gunung-gunung; suatu bangsa yang besar dan kuat, yang belum pernah ada seperti itu, bahkan tidak akan ada lagi sesudah itu, turun temurun bertahun-tahun yang akan datang.”

“Di hadapan mereka suatu api memakan habis, dan di belakangnya nyala api berkobar-kobar membakar; negeri itu adalah bagaikan taman Eden di hadapan mereka, dan di belakangnya suatu padang belantara yang sunyi; dan tak akan ada yang dapat menghindari mereka. Rupa mereka itu adalah bagaikan rupa kuda, dan bagaikan pengendara-pengendara kuda, demikianlah mereka itu

berlari. Bagaikan ramainya bunyi kereta-kereta di puncak-puncak gunung mereka itu akan melompat-lompat, bagaikan bunyi nyala api yang memakan habis jerami, bagaikan suatu bangsa yang kuat teratur barisannya untuk berperang.”

“Di hadapan wajah mereka segala bangsa akan menderita, segala wajah akan menjadi pucat. Mereka akan berlari bagaikan orang-orang kuat perkasa; mereka akan memanjat tembok bagaikan prajurit-prajurit tempur; dan mereka akan berbaris masing-masingnya pada jalan-jalannya, dan mereka tidak akan merusak barisannya.”

“Mereka juga tidak akan mendesak satu terhadap yang lainnya, mereka akan berjalan masing-masing pada jalurnya, maka apabila mereka jatuh dimakan pedang mereka tidak akan terluka. Mereka akan lari ke sana ke mari di dalam negeri; mereka akan berlari di atas tembok, mereka akan memanjat ke atas rumah-rumah, mereka akan masuk melalui jendela-jendela seperti pencuri. Bumi akan bergoncang di hadapan mereka, segala langit akan gementar, matahari dan bulan akan menjadi gelap, dan segala bintang akan menarik kembali cahayanya.”

“Maka Tuhan akan mengucapkan suara-Nya di hadapan bala-tentara-Nya, karena perkemahan-Nya adalah sangat besar, karena kuatlah Ia yang melaksanakan firman-Nya; karena hari Tuhan itu besar dan sangat mengerikan; maka siapakah yang dapat tahan berdiri? Oleh karena itu sekarang juga, demikianlah firman Tuhan, berbaliklah kamu juga kepada-Ku dengan segenap hatimu, dan dengan berpuasa, dan dengan ratap tangis, dan dengan berkabung; maka koyakkanlah hatimu, dan bukan pakaianmu, dan kembalilah kepada Tuhan Allahmu; karena Ia

pengasih dan pengampun, panjang sabar, dan berlimpah kasih sayang-Nya, dan menyesallah Ia karena kejahatan. Siapakah mengetahui jika Ia akan kembali dan menyesal, dan meninggalkan suatu berkat di belakang-Nya, yaitu persembahan makanan dan persembahan minuman kepada Tuhan Allahmu?”

“Bunyikanlah trompet di Sion, sucikanlah suatu puasa, serukanlah bagi suatu pertemuan yang penting; himpunkanlah umat itu, sucikanlah perhimpunan itu, kumpulkanlah para tua-tua, himpunkanlah anak-anak dan semua akan penyusu pun; hendaklah mempelai lelaki keluar dari biliknya dan mempelai wanita dari kamarnya. Hendaklah para imam, yaitu pendeta-pendeta milik Tuhan menangis meratap di antara serambi depan dan medzbah, dan hendaklah mereka mengatakan : Ya Tuhan, selamatkanlah kiranya umat-Mu, dan janganlah kiranya warisan-Mu dibiarkan malu, sehingga orang Kapir akan memerintah atas mereka, yang oleh karenanya mereka akan mengatakan di tengah-tengah umat, di manakah Allah mereka?”

“Kemudian Tuhan akan cemburu karena tanah-Nya, dan sayang akan umat-Nya. Bahkan Tuhan akan menjawab dan mengatakan kepada umat-Nya : Bahwasanya, Aku akan mengirim kepadamu gandum, dan air anggur, dan minyak, maka kamu akan dipuaskan dengannya, dan Aku tidak akan lagi membiarkan kamu dipermalukan di antara orang Kapir.”

“Melainkan Aku akan menyingkirkan jauh daripadamu bala tentara sebelah utara itu, dan Aku akan menghalaunya ke dalam tanah yang gersang dan sunyi, dengan wajahnya menghadap ke laut timur, dan bagian belakangnya menghadap ke laut barat, dan bau busuknya akan

keluar, dan bau penyakitnya akan keluar, karena ia telah melakukan perkara-perkara besar.”

“Jangan takut, hai negeri, bergembira dan bersuka-citalah, karena Tuhan akan melakukan perkara-perkara besar. Janganlah takut, hai kamu binatang-binatang di padang, karena segala rerumputan di padang tandus bertunas berkembang, karena pohon kayu mengeluarkan buah-buahnya, pohon ara dan anggur mengeluarkan kekuatannya.”

“Bersuka-citalah pada masa itu, hai putera-puteri Sion, dan bergembiralah dalam Tuhan Allahmu, karena telah dikaruniakan-Nya kepadamu hujan awal dengan lunaknya, dan Ia akan menurunkan kepadamu hujan, yaitu hujan awal, dan hujan akhir dalam bulan yang pertama. Maka segala lantai akan penuh dengan gandum, dan segala tempat irikan akan penuh sampai tumpah dengan air anggur dan minyak.”

“Maka Aku akan mengembalikan kepadamu hasil dari tahun-tahun yang telah dimakan habis oleh belalang, oleh ulat keridik, oleh ulat riang-riang, dan ulat sentadu, bala tentara-Ku yang besar itu yang telah Ku suruhkan ke tengah-tengahmu. Maka kamu akan makan dengan berkelimpahan dan kenyang, dan memuji-muji nama Tuhan Allahmu, yang telah melakukan keajaiban bagimu, maka umat-Ku tidak akan pernah lagi malu. Maka kelak akan diketahui olehmu, bahwa Aku berada di tengah-tengah Israel, dan bahwa Akulah Tuhan Allahmu, dan tidak ada lagi yang lain; maka umat-Ku tidak akan pernah lagi malu.”

“Maka akan jadi kelak kemudian, bahwa Aku akan menuangkan ROHKU ke atas segala manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan anak-anakmu perempuan akan

bernubuat, para orangtuamu akan bermimpi berbagai mimpi, orang-orang mudamu akan melihat berbagai khayal; maka juga ke atas hamba-hamba pelayan lelaki dan hamba-hamba pelayan perempuan pada masa itu akan Ku tuangkan ROHKU.”

“Maka Aku akan memperlihatkan berbagai keajaiban di dalam segala langit dan di bumi, darah, dan api, dan tiang-tiang asap. Matahari akan diubahkan menjadi gelap, dan bulan menjadi darah, sebelum datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.”

“Maka akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang kelak menyebut nama Tuhan ia itu akan dilepaskan; karena di Gunung Sion dan di Yerusalem akan terdapat kelepasan, sesuai dengan firman Tuhan, dan di dalam mereka yang tersisa yang akan dipanggil Tuhan.”

“Karena, bahwasanya, pada masa itu, dan pada waktu itu, apabila Aku akan membawa kembali segala orang Yehuda dan Yerusalem yang tertawan, Aku akan juga mengumpulkan semua bangsa, dan akan membawa turun mereka ke dalam lembah Yehoshafat, dan di sana Aku akan mendakwa mereka karena umat-Ku dan karena waris-Ku Israel; yang telah tercerai-beraikan di antara bangsa-bangsa, dan telah membagi-bagikan tanah-Ku. Maka mereka telah membuang undi bagi umat-Ku, dan telah menyerahkan seorang anak laki-laki karena seorang pelacur, dan telah menjual seorang gadis karena air anggur, agar supaya mereka dapat minum.”

“Dan lagi apakah urusan-Ku dengan kamu, hai Tsur dan Sidon, dan seluruh pesisir Palestina? Maukah kamu membalas akan Daku? Dan jika kamu membalas akan Daku, maka secepat pula

Aku akan mengembalikan pembalasanmu itu ke atas kepalamu sendiri; sebab kamu telah mengambil perak-Ku dan emas-Ku, dan kamu telah membawa pergi ke dalam kuil-kuilmu segala harta benda-Ku yang indah-indah dan berharga, juga orang-orang Yehuda dan Yerusalem telah kau jual kepada orang-orang Gerika dengan maksud agar kamu dapat menyingkirkan mereka jauh dari perbatasan daerah mereka.”

“Bahwasanya, Aku akan membangkitkan mereka itu keluar daripada tempat ke mana mereka itu telah kamu jual, dan Aku akan mengembalikan pembalasanmu itu ke atas kepalamu sendiri; dan Aku akan menjual anak-anakmu laki-laki dan perempuan ke dalam tangan bani Yehuda, dan mereka akan menjual kembali mereka itu kepada orang-orang Syeba, yaitu kepada suatu bangsa yang jauh negerinya, karena demikianlah telah difirmankan Tuhan.”

“Serukanlah ini di antara bangsa-bangsa Kapir; persiapkanlah perang, bangkitlah segala pahlawan, semua prajurit supaya maju, hendaklah mereka itu tampil ke depan; tempalah segala mata bajakmu menjadi pedang, dan segala pisau pemangkasmu menjadi tombak; hendaklah orang yang lemah mengatakan : saya kuat.”

“Berserikatlah kamu bersama-sama, dan datanglah, hai segala orang Kapir, dan berkumpullah kamu bersama-sama berkeliling. Bawalah turun ke sana, Ya Tuhan, semua pahlawanmu. Hendaklah segala orang Kapir itu bangun, dan hendaklah mereka itu datang ke lembah Yehoshafat, karena di sanalah Aku akan duduk mengadili semua orang Kapir dari segala penjuru. Bawalah sabitmu, sebab tuaian sudah masak, marilah, pijaklah, sebab apitan anggur sudah penuh, dan segala tempat air anggur pun sudah penuh dan tumpah, sebab besarlah kejahatan mereka itu.”

“Banyak orang, banyak orang di lembah penentuan itu, karena hari Tuhan sudah dekat di lembah penentuan itu. Matahari dan bulan akan digelapkan, dan segala bintang akan menarik kembali penyinarannya. Tuhanpun akan menderu-deru dari dalam Sion, dan dinyaringkan suara-Nya dari Yerusalem; maka segala langit dan bumi akan bergoncang; tetapi Tuhan akan menjadi tumpuan harapan umat-Nya, dan kekuatan bagi bani Israel.”

“Demikian itulah akan diketahui olehmu kelak, bahwa Akulah Tuhan Allahmu yang berdiam di Sion, gunung kesucian-Ku itu; pada waktu itu Yerusalem akan menjadi suci, dan tak akan ada lagi orang asing yang akan berjalan melaluinya.”

“Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa segala gunung akan meneteskan air anggur baru, dan segala bukit akan mengalirkan air susu, dan segala sungai Yehuda akan berkelimpahan airnya, dan akan muncul keluar sebuah mata air dari dalam rumah Tuhan yang akan membasahi lembah Sitim. Maka Mesir akan menjadi suatu kebinasaan, dan Edom akan menjadi suatu padang belantara yang sunyi karena kekejamannya melawan bani Yehuda, sebab mereka telah menumpahkan darah orang-orang yang tak bersalah di dalam negeri mereka.”

“Tetapi Yehuda akan diam untuk selama-lamanya, dan Yerusalem akan kekal turun-temurun. Karena Aku akan menyucikan darah mereka, yaitu mereka yang belum Ku sucikan; karena Tuhan diam di Sion.” — Yoel 2, 3.

Kedua pasal dari Yoel di atas ini memberikan kepada kita suatu gambaran yang sangat jelas dan padat mengenai “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”. Dari keduanya itu saja kita dapat menyaksikan dengan jelas seperti apa hari itu kelak. Dan karena Elia datang mendahului hari itu, maka ia harus merupakan orang yang akan menginterpretasikan nubuatan-nubuatan yang berkenaan dengan hari itu, dan yang selanjutnya memberitahukan, bahwa hari itu sudah dekat.

Ini menguatkan penyimpulan itu dengan pasti, bahwa karena Elia akan memberitakan hari yang besar itu, maka ia akan merupakan satu-satunya orang yang akan menginterpretasikan dengan tepat nubuatan-nubuatan mengenai hari itu, yang semua itu masih tetap rahasia bagi dunia Kristen, dan bahkan bagi madzab Gereja kita sendiri. Sesungguhnya, kami ulangi, bahwa karena alasan yang utama inilah, maka nabi itu diutus. Ia akan membuka gulungan suratan itu, untuk menjelaskan seperti apakah hari Tuhan itu kelak, apa yang akan Tuhan lakukan pada waktu itu, dan bagaimana kita dapat bertahan menghadapi semua pengadilan-Nya. Untuk menekankan kembali kenyataan itu, hendaklah dikatakan sekali lagi, bahwa karena merupakan yang terakhir dari para nabi, maka Elia akan merupakan satu-satunya orang yang akan membuka pengertian kita kepada semua nubuatan Alkitab yang berkenaan dengan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu — yaitu nubuatan-nubuatan yang selama ini hanya merupakan rahasia-rahasia bagi semua orang. Dengan demikian, sebagaimana kata Alkitab, ia akan meniupkan trompet di Sion, dan akan membunyikan tanda siaga di dalam gunung kesucian Allah, yaitu di dalam sidang.

Dalam melakukan semuanya ini ia akan menggerakkan

KUASA yang akan memulihkan segala perkara itu. Karena itulah pernyataan Kristus yang pasti berbunyi : “Memang Elia harus lebih dulu datang, dan memulihkan segala perkara.” Matius 17 : 11. Jadi, tanpa pekabarannya kita sudah akan mati dalam kebodohan dan dalam dosa-dosa kita — tidak pernah hidup untuk menyaksikan pemulihan itu sampai selesai.

Kesimpulan dari nubuatan Yoel di dalam pasal 2 dan juga di dalam pasal 3 mengungkapkan dengan pasti, bahwa “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu” ialah masa dimana Allah melepaskan umat-Nya dari bangsa-bangsa Kapir, dan membersihkan darah mereka. Tetapi adakah anda mengatakan : Kami belum pernah mendengar akan sesuatu perkara yang sedemikian ini? Ya, sekiranya ia itu terdapat di dalam FIRMAN ALLAH, maka kita harus mendengarkannya. Mengenai pembersihan itu Alkitab mengatakan:

“Maka akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang kelak menyebut nama Tuhan ia itu akan dilepaskan; karena di Gunung Sion dan di Yerusalem akan terdapat kelepasan, sesuai dengan firman Tuhan, dan di dalam mereka yang tersisa yang akan dipanggil Tuhan. Tetapi Yehuda akan tinggal untuk selama-lamanya, dan Yerusalem akan kekal turun-temurun. Karena Aku akan menyucikan darah mereka, yaitu mereka yang belum Kusucikan; karena Tuhan diam di Sion”. — Yoel 2 : 32; 3 : 20, 21.

Dan sekiranya kita masih tetap bertanya kapan hal ini akan jadi, maka Yoel memberikan kepada kita bahkan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut :

“Karena, bahwasanya, pada masa itu, dan pada waktu itu, apabila

Aku akan membawa kembali segala orang Yehuda dan Yerusalem yang tertawan, Aku akan juga mengumpulkan semua bangsa, dan akan membawa turun mereka ke dalam lembah Yehoshafat, dan di sana Aku akan mendakwa mereka karena umat-Ku dan karena waris-Ku Israel, yang telah mereka cerai-beraikan di antara bangsa-bangsa, dan telah membagi-bagikan tanah-Ku”. Yoel 3 : 1, 2.

Yoel bahkan lebih besar menekankan pada ngerinya hari itu, daripada Maleakhi, karena ia mengatakan :

“........ hari Tuhan itu besar dan sangat mengerikan; maka siapakah yang dapat tahan berdiri?” Yoel 2 : 11.

Yang paling ditekankan oleh nabi itu, sebagai anda saksikan, adalah pada ngerinya hari itu, bukan pada besarnya hari itu. Kembali ia mengamarkan :

“Celaka hari itu ! Karena hari Tuhan itu sudah dekat, dan bagaikan suatu pemusnahan dari YANG MAHA KUASA ia itu akan datang”. Yoel 1 : 15.

Masih sekali lagi, kali ini oleh perantaraan nabi Yehezkiel, Ilham menyatakannya dalam kata-kata berikut ini :

“Sebab itu katakanlah kepada isi rumah Israel (sidang), demikianlah firman Tuhan Hua : Bukannya Aku melakukan ini karena kepentinganmu, hai isi rumah Israel, melainkan karena demi nama-Ku yang suci, yang telah kamu cemarkan di antara orang-orang Kapir, ke mana kamu telah pergi. Maka Aku akan menyucikan nama-Ku yang besar itu, yang sudah dicemarkan di antara orang-orang Kapir, yang telah kamu cemarkan di tengah-tengah

mereka; maka orang-orang Kapir itu akan mengetahui, bahwa Akulah Tuhan, demikian firman Tuhan Hua, apabila Aku akan disucikan di dalam kamu di depan mata mereka itu.”

“Karena Aku akan mengambil kamu dari antara orang-orang Kapir itu, dan mengumpulkan kamu keluar dari semua negeri, dan Aku akan membawa kamu ke dalam negerimu sendiri. Kemudian Aku akan memercikkan air bersih atasmu, dan kamu akan menjadi bersih dari semua kecemaranmu, dan dari semua berhala tahimu akan Ku sucikan kamu.”

“Suatu hati yang baru juga akan Kukaruniakan kepadamu, dan suatu roh yang baru akan Ku masukkan ke dalam kamu; maka Aku akan mengeluarkan hati batu dari dalam dagingmu, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu suatu hati daging. Maka Aku akan menaruh Roh-Ku di dalam kamu, dan membuat kamu berjalan dalam syariat-syariat-Ku, maka kamu akan memeliharakan semua hukum-Ku dan melakukannya.”

“Maka kamu akan tinggal di dalam negeri yang Ku karuniakan kepada nenek-moyangmu; maka kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.” Yehezkiel 36 : 22 - 28.

Karena Alkitab menggambarkan dengan jelas Elia dan pekerjaannya, dan juga bagaimana hari itu kelak, maka barangsiapa yang dengan rendah hati ingin menanyakan mengenai dirinya dan pekerjaannya hendaknya tidak perlu mengira-ngira atau berada dalam kegelapan baik mengenai identitasnya ataupun mengenai misinya, karena itu adalah tugas karunia Allah kepadanya untuk memberitakan kebenaran-kebenaran yang sesuai waktunya sebagaimana yang terungkap kepadanya dari nubuatan-nubuatan. Dan dengan demikian semua orang yang ingin dan patuh tidak akan sulit untuk mengenali dia dan pekabarannya (Yohanes 7 : 17). Mereka akan mengerti, bahwa setiap orang

yang datang dengan sesuatu pekabaran yang lain daripada pekabaran yang ditemukan di dalam nubuatan-nubuatan yang berkenan dengan hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, ia itu bukan Elia yang dijanjikan itu.

Lagi pula, sekiranya Allah mengutus seseorang yang lain daripada Elia, artinya, seseorang dengan sebuah pekabaran yang lain daripada mengenai hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, maka ia tidak akan mengakui dirinya Elia, ia tidak akan mau berbohong. Sebab itu, bagi setiap orang yang mengakui dirinya Elia, tetapi membawa sesuatu pekabaran yang lain daripada mengenai hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, akan terbukti dalam pekabaran itu sendiri, bahwa ia sama sekali bukan seorang nabi Allah, melainkan seorang penipu. Maka jika seseorang memberitahu anda, bahwa seorang nabi yang terdahulu telah menggenapi janji itu, sekalipun nabi itu sendiri belum mengatakan demikian itu, maka yang tidak mengetahui dengan pasti bahwa yang sedemikian ini bukan bekerja bagi Allahnya Elia, melainkan bagi Iblis, ialah faham Laodikea yang terburuk.

“ ..... Marilah kita bertindak sebagai orang-orang Kristen, yang setia dan mempunyai kemauan seperti baja bagi Allah dan pekerjaan-Nya yang suci; cepat mengamati semua siasat Setan dalam pekerjaan-pekerjaan penipuannya yang tersembunyi melalui anak-anak durhaka.” —Testimonies to Ministers, p. 276.

Karena Elia yang dijanjikan itu akan merupakan nabi yang terakhir bagi sidang zaman ini, sebagaimana halnya Yohanes Pembaptis adalah nabi yang terakhir bagi sidang pada zamannya, dan karena pekerjaan yang terakhir di bumi ialah Pengadilan bagi Orang-Orang Hidup, maka kebenarannya sangat jelas secerah siang hari, bahwa

pekabaran Elia itu ialah pekabaran mengenai Pengadilan bagi Orang-Orang Hidup, yang terakhir, yang di dalam suasana injil adalah jauh lebih penting dan besar akibatnya daripada setiap pekabaran yang lain yang pernah dibawakan kepada umat.

Pertanyaan dengan sendirinya kini timbul mengenai bagaimana bentuk Pengadilan Orang-Orang Hidup itu. Karena kita semua umat Masehi Advent Hari Ketujuh sudah mengenali pekerjaan dari Pengadilan Orang-Orang Mati, maka kita hendaknya tidak sulit untuk menentukan bagaimana bentuk Pengadilan Orang-Orang Hidup itu. Kita mengetahui, bahwa Pengadilan Orang-Orang Mati itu akan memisahkan di dalam buku-buku di atas, nama-nama orang-orang yang murtad dan orang-orang berdosa daripada nama-nama orang-orang yang bertobat dan yang tetap bertahan, yang terdapat di antara orang-orang yang sudah mati. Ia itu memisahkan hanya nama-nama mereka, karena tubuh mereka sudah tidak ada. Kita mengetahui, bahwa Pengadilan itu juga akan menentukan siapa-siapa yang oleh Surga akan dikeluarkan dari kubur-kubur mereka pada kebangkitan yang pertama (Wahyu 20 : 6). Jadi sesuai dengan itu, untuk apa lagi Pengadilan Orang-Orang Hidup itu, kalau bukan untuk “mencampakkan keluar” pribadi-pribadi orang-orang berdosa yang masih hidup dari antara orang-orang yang bertobat, yang secara simbolis diperlihatkan dalam perumpamaan mengenai pukat — yaitu pemisahan ikan yang jelek daripada ikan yang baik.

Peristiwa yang sama kembali dikemukakan dalam perumpamaan mengenai pemisahan gandum dari lalang (Matius 13 : 30), juga dalam perumpamaan-perumpamaan mengenai pakaian kawin dan

mengenai talenta-talenta (Lukas 14 : 16 - 24; Matius 25 : 14 - 30). Masing-masing perumpamaan ini memberikan bukti selanjutnya, bahwa pemisahan itu ialah Pengadilan, dalam mana sanga akan dicampakkan keluar, dan gandum dimasukkan ke dalam lumbung. Dan karena masing-masingnya menunjuk kepada pemisahan itu, maka Pengadilan terhadap mereka yang ada di dalam sidang, di dalam rumah Allah, dari mana muncul buah-buah pertama, mereka yang 144.000 itu, masing-masing menekankan pada fakta yang sama seperti yang dilakukan Rasul Petrus berikut ini :

“Karena waktunya akan datang apabila Pengadilan harus dimulai atas rumah Allah; dan jika ia itu pertama sekali dimulai terhadap kita, maka apakah kelak nasib akhir mereka yang tidak mematuhi injil Allah?” — 1 Petrus 4 : 17.

Dalam kesaksian tambahan nabi Zefanya juga menyatakan :

“Maka akan jadi kelak pada masa itu, bahwa Aku akan menggeledah Yerusalem dengan obor-obor, dan menghukum orang-orang yang berbaring-baring di atas punggungnya, yang mengatakan dalam hatinya, bahwa Tuhan tidak akan berbuat baik, Ia juga tidak akan berbuat jahat. Oleh sebab itu harta kekayaannya akan menjadi barang rampasan, dan rumah-rumah mereka akan binasa; mereka juga akan membangun rumah-rumah, tetapi tidak mendiaminya; mereka akan menanami kebun-kebun anggur, tetapi tidak meminum air anggurnya.”

“Hari Tuhan yang besar itu sudah dekat, sudah dekat, dan cepat sekali kedatangannya, yaitu suara dari hari Tuhan itu; orang yang gagah perkasa akan meratap di sana sepahit-pahitnya. Hari itu adalah suatu hari kemurkaan, suatu hari kekacauan dan penuh kekecewaan, suatu hari

kehancuran dan kebinasaan, suatu hari kegelapan dan kesuraman, suatu hari yang penuh awan dan kegelapan pekat, suatu hari yang penuh bunyi trompet dan siaga melawan kota-kota yang berpagar tembok, dan melawan menara-menara yang tinggi.”

“Maka Aku akan mendatangkan kekecewaan menimpa manusia, supaya mereka kelak berjalan seperti orang-orang buta, sebab mereka telah berdosa melawan Tuhan; maka darah mereka akan ditumpahkan seperti debu, dan daging mereka seperti tahi. Baik emas maupun perak semuanya tidak akan mampu melepaskan mereka pada hari murka Tuhan itu; tetapi seluruh negeri itu akan ditelan oleh api cemburu-Nya; karena akan dibinasakan-Nya bahkan dengan suatu kebinasaan yang cepat terhadap mereka yang tinggal di negeri itu.” — Zefanya 1 : 12 - 18.

Ayat-ayat ini adalah begitu jelas sehingga tidak perlu lagi dikomentari.

Persoalan kita ini membawa kita kembali kepada nubuatan Yoel berikut ini:

“Matahari akan diubahkan menjadi gelap, dan bulan menjadi darah, sebelum datang hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. Maka akan jadi kelak, bahwa barangsiapa yang kelak menyebut nama Tuhan ia itu akan dilepaskan; karena di Gunung Sion dan di Yerusalem akan terdapat kelepasan, sesuai dengan firman Tuhan, dan di dalam mereka yang tersisa yang akan dipanggil Tuhan. Karena, bahwasanya, pada masa itu, dan pada waktu itu, apabila Aku akan membawa kembali segala orang Yehuda dan Yerusalem yang tertawan, Aku akan juga mengumpulkan segala bangsa, dan

akan membawa turun mereka ke dalam lembah Yehoshafat, dan di sana Aku akan mendakwa mereka karena sebab umat-Ku dan karena waris-Ku Israel, yang telah mereka cerai-beraikan di antara bangsa-bangsa, dan telah membagi-bagikan tanah-Ku.” Yoel 2 : 31, 32; 3 : 1, 2.

Dari ayat-ayat ini akan terlihat sepintas lalu, bahwa pemisahan itu (Pengadilan) akan terjadi bukan saja di dalam rumah Allah, melainkan juga di seluruh dunia. Tuhan secara tegas mengatakan : “Aku akan juga mengumpulkan segala bangsa, ....... dan akan mendakwa mereka di sana karena sebab umat-Ku ......”. Ayat 2.

Peristiwa yang sama, yaitu pemisahan di dalam sidang, inipun diramalkan di dalam buku Wahyu sebagai berikut:

“Maka ular itu (Iblis itu) menyemburkan air dari dalam mulutnya bagaikan suatu air bah (orang banyak yang tidak bertobat) mengikuti perempuan itu dari belakang, agar dapat ia menghanyutkannya dengan air bah itu. Tetapi bumi telah membuka mulutnya, lalu menelan air bah yang disemburkan dari mulut ular naga itu (membuang orang-orang munafik, orang-orang yang suka ragu-ragu, dan orang-orang yang suka bergantung pada manusia). Maka naiklah marah naga itu akan perempuan itu (sidang itu), lalu pergi memerangi yang lagi tinggal (memerangi mereka yang luput itu) dari benihnya (orang-orang yang benar-benar adalah anaknya) yang mempertahankan perintah-perintah Allah, dan berpegang pada kesaksian Yesus Kristus.” Wahyu 12 : 15 - 17.

Dengan demikian baik Alkitab maupun akal sehat keduanya sama-sama

menjelaskan, bahwa orang-orang yang luput dan terpisah ini, pada kenyataannya, adalah umat Allah yang sisa.

Sekali sidang disucikan, — orang-orang berdosa disingkirkan dari tengah-tengahnya, — baru seruan dikeluarkan oleh “mereka yang tersisa itu” kepada umat Allah untuk keluar dari Babil, diserukan dengan bunyi suara yang besar sekali :

“Maka aku dengar suara yang lain dari langit mengatakan : Keluarlah daripadanya, hai umat-Ku supaya jangan kamu ikut terbabit dengan dosa-dosanya, dan supaya jangan kamu ikut menerima segala belanya.” Wahyu 18 : 4.

Orang-orang yang terpanggil keluar ini, sesuai penjelasan Alkitab, mereka diberi isyarat untuk pergi ke suatu tempat (Yehezkiel 36 : 24; Yesaya 66 : 20) yang tidak ada lagi dosa di dalamnya (Yesaya 35 : 8; 52 : 1; 62 : 12), dan tidak ada lagi ketakutan terhadap bela-bela yang akan jatuh ke atas mereka (Yesaya 4 : 5, 6; 32 : 17 - 20; Mazmur 91 : 10); artinya mereka itu akan dikumpulkan ke dalam sidang Allah yang sudah disucikan — yaitu kerajaan dari Buah-Buah Pertama.

Pemisahan yang terkemudian ini, yaitu pemisahan yang akan jadi di dalam daerah kekuasaan Babil, adalah selanjutnya dikukuhkan dalam perumpamaan Kristus sebagai berikut :

“Dan di hadapan-Nya akan dihimpunkan semua bangsa : maka Ia akan memisahkan mereka itu satu dari yang lainnya bagaikan seorang gembala memisahkan domba-dombanya dari kambing-kambing, lalu Ia akan menaruh domba-domba itu pada sebelah kanannya, tetapi kambing-kambing itu pada sebelah kiri.” Matius 25 : 32, 33.

Mengenai pemisahan yang pertama yang

pulau-pulau yang jauh, yang belum mendengar kemasyuran nama-Ku, dan yang belum melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan menyatakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa Kapir. Dan mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan bagi Tuhan dari semua bangsa dengan menunggang kuda, dan dalam kereta-kereta, dan dengan usungan-usungan, dan dengan menunggang lembu-lembu, dan di atas onta-onta, menuju ke gunung kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sebagaimana bani Israel membawakan suatu persembahan di dalam sebuah bejana yang suci ke dalam rumah Tuhan.” Yesaya 66 : 15, 16, 19, 20.

Tidak seorangpun selain orang Laodikea yang tak berpengharapan, yaitu orang yang senantiasa berpegang pada mimpi kesiangannya bahwa ia tidak memerlukan apa-apa lagi, — tidak memerlukan lagi Kebenaran ataupun nabi-nabi, — yang akan gagal melihat, bahwa nubuatan-nubuatan yang berkaitan dengan hari Allah itu adalah hanya kalimat-kalimat yang gelap baginya, bahwa gantinya kaya ia sesungguhnya miskin dalam segala perkara, dan bahwa pekerjaan dari Elia yang dijanjikan itu adalah bukan pekerjaan yang sedang dilakukan oleh orang-orang Laodikea. Pekabaran Laodikea (Pengadilan Orang-Orang Mati itu) adalah pasti bukan pekabaran Elia, sekalipun banyak orang mengiranya demikian. Mengapa banyak orang buta akan hal ini, Tuhan menunjukkannya sebagai berikut : “Karena katamu : Aku kaya, dan telah melimpah kekayaanku, dan tidak berkekurangan apapun; padahal tidak engkau ketahui, bahwa engkaulah orang malang, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang.”

Lagi pula, kita semua mengetahui bahwa tugas dari Elia contoh itu adalah menyingkirkan para nabi dan imam-imam yang tidak berbakti kepada Allah melainkan kepada dewa Baal, yaitu mereka yang telah memimpin Israel kuno yang lalu

ke dalam kekeliruan yang terbesar dan kebodohan zaman itu. Sesuai dengan itu, maka karena ia berada dalam roh dan kuasa Elia contoh yang dahulu, maka tugas dari Elia contoh sainganpun harus sama dengan tugas Elia contohnya — yaitu memulihkan Kebenaran dan keadilan, dan mendatangkan pengadilan atas nabi-nabi dan guru-guru palsu dalam zaman contoh saingannya, yang di dalamnya akan terjadi pemisahan sekam daripada gandum — yaitu pekerjaan Pengadilan terhadap Orang-Orang Hidup.

Saya sekali lagi yakin, bahwa bukti yang kuat yang telah dikumpulkan oleh Alkitab mengenai masalah itu sampai kepada hal ini, telah memberi kesan kepada orang yang menaruh perhatian, bahwa ia di sini berhadapan langsung dengan Kebenaran penting milik Allah bagi jam-jam penghabisan dari masa kasihan ini. Semua orang yang sedemikian ini yang secara tidak memihak telah memikirkan jalan mereka sejauh ini melalui persoalan itu pasti akan sekarang meneruskannya sampai dengan bagian berikutnya untuk “membuktikan segala perkara; (dan untuk) berpegang teguh pada mana yang baik.”

Sekarang pertanyaannya adalah : Apakah nabi Elia yang dahulu itu sendiri akan muncul kembali, ataukah ada seseorang yang lain, yang memiliki roh dan kuasa yang sama, untuk mengambil tempatnya?

Penegasan dari Yohanes Pembaptis bahwa dirinya adalah bukan Elia, dan penegasan Yesus bahwa Yohanes adalah Elia dari zaman itu, bukan dari zaman kita, menjernihkan tiga hal :

(1) Bahwa Yohanes menurut perkataan itu sama sekali tidak menggenapi misi Elia

yang akan datang mendahului hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, melainkan ia, sebagai nabi yang terakhir bagi sidang pada zamannya, hanya datang dalam roh dan kuasa Elia, untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan yang pertama. Demikian itulah, bahwa Elia dari hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu, yaitu nabi yang terakhir bagi sidang pada zaman ini, datang dalam roh dan kuasa yang sama, untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan yang kedua kali.

(2) Bahwa sebagaimana Yohanes adalah Elia dari zamannya, tetapi bukan Elia orang Tisbe itu sendiri, maka janji mengenai Elia itu tidak perlu digenapi dalam pribadi dari nabi kuno itu sendiri.

(3) Bahwa sebagaimana Elia dari kedatangan Kristus yang pertama itu berupa seorang pribadi, maka sebagaimana juga Elia dari Gunung Karmel yang dahulu itu adalah seorang pribadi, bukan suatu rombongan imam-imam, maka dengan alasan yang sama Elia zaman inipun harus berupa seorang pribadi, bukan suatu rombongan pendeta-pendeta.

Lagi pula, janji itu sendiri adalah bagi hanya satu, bukan lebih, dan dengan hanya satu pengecualian, kami belum tahu akan sesuatu masa lain dimana Allah telah mempekerjakan sampai dua nabi (apalagi banyak) pada suatu waktu untuk membawa satu pekabaran kepada suatu umat. Ia secara bergantian memanggil seorang, dan bahwa seorang itu sendiri, di bawah bimbingan Roh, mempekerjakan orang-orang lain untuk membantunya membawa pekabaran itu kepada orang banyak. Hanya dengan demikian inilah setiap kelompok orang lain senantiasa diidentifikasikan dengan seseorang yang terpanggil.

Betapa kejinya penipuan!—sekiranya seseorang berusaha menyingkirkan diam-diam kebenaran mengenai jabatan nabi itu, untuk menggantikannya dengan sesuatu kebohongan — dengan mengatakan bahwa Elia itu bukan seorang pribadi melainkan suatu kelompok umat, menghadapi kenyataan bahwa contoh-contoh dan juga nubuatan, di samping hukum dan tata-tertib Surga tidak membenarkan suatu perkara yang sedemikian. Dengan demikian berjalan bertentangan dengan tulisan Firman Yang Suci adalah sama dengan suatu usaha yang tidak suci untuk menyingkirkan selama-lamanya nabi Allah yang dijanjikan itu, sama seperti Firaun berusaha menyingkirkan Musa dengan cara menenggelamkan anak-anak lelaki Ibrani, dan juga seperti halnya Herodes mencoba menyingkirkan Kristus dengan cara membantai anak-anak kecil di zamannya. Betapa jahatnya! Renungkanlah juga hal ini Saudara-Saudaraku.

Dan lagi sekiranya seseorang mungkin memiliki pendapat, bahwa janji mengenai seorang nabi ini dimaksudkan kepada serombongan pengkhotbah, maka yakinlah, bahwa orang itu sedang sangat membodohi dirinya sendiri sama seperti para pengikut Korah, Dathan, dan Abiram yang tersesat itu telah membodohi diri mereka dalam kesombongannya mengatakan, bahwa ketiga pengejar dan perampas jabatan nabi itu juga mempromosikan diri mereka sendiri bahwa mereka adalah nabi-nabi seperti Musa. Jangan lupa, bahwa ketiga penipu itu bahkan menyatakan juga, bahwa keseluruhan orang banyak itu adalah suci (Bilangan 16 : 1 - 3). Tetapi benarkah mereka itu suci? Maka sebagaimana bumi benar-benar telah menelan mereka itu, demikian itu pula semua yang seperti itu dalam zaman ini benar-benar akan ditelan oleh bumi apabila ia itu kelak membuka mulutnya lalu menelan air bah itu (Wahyu 12 : 16).

Menyedihkan sekali, bahwa orang-orang yang mempercayai suatu kebohongan, lalu dengan demikian membodohi diri, mau berbuat sedemikian itu; tanpa sesuatupun yang mau menyetop mereka. Sungguhpun demikian, Saudara-Saudaraku, adalah benar-benar diharapkan agar anda menjadi pengikut-pengikut Allah dan pengikut-pengikut Roh-Nya dalam kebenaran; agar janganlah anda menjadi pengikut-pengikut manusia, ataupun diri sendiri, karena berbahayanya masalah ini menantang semua orang untuk berpikir sejujur mungkin dan untuk mengambil keputusan yang berani. Oleh sebab itu, hendaklah kita sekarang lebih bersungguh-sungguh maju dengan pertimbangan-pertimbangan akhir berikut ini:

Karena Allah bukan sedang melakukan percobaan, dan karena niat-Nya adalah tetap sesuai dengan kata-kata-Nya, maka janganlah terdapat keragu-raguan di dalam pikiranmu, karena Injil yang berkenan dengan Elia contoh saingan itu (dia yang akan membangunkan sidang dan mengamarkan orang-orang Laodikea akan “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”) menjamin bahwa ia itu adalah seseorang pribadi. Tentu saja ia harus memiliki pembantu-pembantunya yang setia, namun sesuai nabi Nahum ia akan banyak sekali memanfaatkan barang cetakan dan akan menyebarkan pekabarannya melalui prangko pos ke mana-mana, bagaikan daun-daun luruh di musim gugur. Ia tidak akan menghiraukan apapun yang akan terjadi dengan penerbitan-penerbitannya, namun ia menjamin, bahwa sekaliannya itu akan menemukan jalannya sendiri sampai ke tangan, pangkuan, saku, pekarangan ataupun keranjang-keranjang dari semua orang di seluruh Laodikea. Inilah yang akan dikatakan sendiri mengenai sarana-sarana nabi itu yang akan membawa pekabarannya kepada sidang:

“Tengoklah di atas gunung-gunung kaki orang yang membawa kabar-kabar baik, yang memberitakan perdamaian! Hai Yehuda, penuhilah

segala pesta perayaanmu, laksanakanlah janji-janjimu; karena orang jahat tidak akan lagi berjalan melewatimu; ia sudah ditumpas habis.” Nahum 1 : 15.

Demikianlah anda memperolehnya dari Tuhan, oleh perantaraan nabi-Nya Nahum, bahwa orang-orang yang memberitahukan, bahwa masanya telah tiba bagi orang-orang jahat untuk ditumpas dari antara umat Allah, dan bahwa Pengadilan bagi Orang-Orang Hidup (yang sebagaimana kita saksikan, merupakan “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”) akan berlangsung, adalah sama dengan membuat pemberitahuan mengenai peristiwa-peristiwa ini melalui penerbitan-penerbitannya. Selanjutnya berkenaan dengan kebenaran pada waktunya, atau “makanan pada waktunya” ini, Yesaya menyatakan, bahwa ia itu akan diberikan dengan cuma-cuma kepada semua tanpa dibebani pembayaran — “tanpa uang    dan tanpa harga”. Lagi pula, Ia menganjurkan mereka supaya berhenti menghambur-hamburkan uangnya dalam membelanjakan “apa yang bukan makanan” (Yesaya 55 : 1, 2) — apa yang tidak diilhami Allah.

Apakah nasehat Allah berkenan dengan SUARA dari buku-buku terbitan Elia itu? Dan apakah judul dari buku-buku itu?

Jawabannya datang melalui nabi Mikha:

“Suara Tuhan berseru-seru kepada kota itu, maka orang yang bijaksana akan menyaksikan namamu : dengarlah olehmu akan TONGKAT itu, dan akan DIA yang telah menetapkannya.” Mikha 6 : 9.

Di sini terdapat sebuah TONGKAT yang berbicara; dan suaranya itu, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Injil, adalah suara

ALLAH sendiri kepada umat-Nya. Dan karena “TONGKAT GEMBALA”, yaitu penerbitan-penerbitan yang berisikan pekabaran tentang “hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu”, adalah satu-satunya TONGKAT yang pernah berbicara, maka itulah buku-buku terbitan “TONGKAT” yang diminta oleh Tuhan kepada semua orang untuk dipatuhi. Sebagian orang mungkin menamakan penerbitan-penerbitan itu, “cabang-cabang yang lepas”, yang lainnya mungkin menyebutnya “sampah” (Counsels on Sabbath School Work, p. 29), tetapi Tuhan memberinya gelar “TONGKAT”, dan nasehat-Nya adalah agar kita mendengarkan suara-Nya. Karena dalam kebenaran, Tongkat adalah melambangkan kekuasaan, pembetulan, dan kelepasan, maka gelar lain apakah yang dapat menunjukkan dengan lebih cocok, bahwa ia itu akan melepaskan orang-orang yang bertobat dan menyingkirkan orang-orang yang tidak bertobat? Di masa lalu Tongkat Gembala lah yang telah membebaskan Israel kuno, maka Tuhan telah memilih “TONGKAT GEMBALA” untuk melepaskan Israel masa kini. Itulah sebuah TONGKAT yang telah memimpin Eksodus yang pertama, maka terlihatlah sekarang, bahwa sebuah TONGKAT sedang bersiap-siap untuk memimpin Eksodus yang kedua (Yesaya 11 : 11; Mikha 7 : 14, 15; Yehezkiel 20 : 36, 37).

Kini setelah kita mendengar apa yang dikatakan oleh Alkitab mengenai masalah itu, maka marilah kita selanjutnya mendengar apa yang telah dikatakan oleh para pendiri Madzab Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di zaman mereka :

“Tetapi apakah nubuatan itu sudah sepenuhnya digenapi dalam diri Yohanes Pembaptis? Kami menjawab, Tidak; karena ia itu lebih erat berkaitan dengan hari Tuhan yang besar itu daripada dengan misi Yohanes. Pekerjaannya hanya menunjuk kepada kedatangan Yesus yang pertama; tetapi nubuatan itu harus

menceritakan lebih lagi terutama sampai kepada kedatangan Yesus yang kedua kali, yang merupakan peristiwa puncak yang dihantarkan oleh hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.” — Review and Herald, February 23, 1864.

“Anda mengatakan nubuatan itu harus digenapi oleh seseorang pribadi? Kami menjawab, Tidak perlu; karena alasan Yohanes itu diperlihatkan kepada kita, bahwa adalah bukan pribadi melainkan roh dan kuasa yang menggenapi nubuatan itu, dan mengapa roh dan kuasa ini tidak boleh mengikuti suatu badan orang-orang seperti halnya seorang pribadi, terutama jika luas dan pentingnya pekerjaan itu menghendaki suatu perwakilan yang meningkat sedemikian ini?” —Review and Herald, February 23, 1864.

“Maka kami mengatakan, bahwa kami percaya bahwa pekabaran malaikat yang ketiga itu kini sedang melengkapi kegenapan dari Maleakhi 4 : 5, 6. Oleh sebab itu, janganlah seorangpun disesatkan dengan khayalan, bahwa Elia masih akan muncul secara pribadi, melainkan supaya menaruh perhatian kepada pekerjaan yang sudah berjalan di depan mata mereka.” — Review and Herald, February 23, 1864.

Para pendiri Madzab Organisasi itu terlihat di sini menolak dengan tegas pendapat tentang kemunculan kembali nabi itu secara pribadi. Lagi pula, tulisan-tulisan ini mengatakan, bahwa sungguhpun nubuatan itu sendiri menghendaki seorang nabi secara pribadi, ia tidak membatasi pekerjaan itu kepada seseorang pribadi, melainkan kepada suatu kelompok, kepada suatu badan orang-orang yang membantu, yang dikendalikan oleh Tuhan dan diisi dengan roh

dan kuasa Elia.

Kutipan-kutipan ini selanjutnya dijelaskan oleh buku “Tulisan-tulisan Permulaan” sebagai berikut :

“Kemudian aku tampak malaikat ketiga itu. Kata malaikat pendampingku : “Menakutkan sekali pekerjaannya. Mengerikan misinya. Ia adalah malaikat yang akan memilih-milih gandum daripada lalang, lalu memeteraikan, atau mengikat gandum-gandum itu bagi lumbung surga. Segala perkara ini hendaknya memenuhi seluruh pikiran, bahkan seluruh perhatian.” — Early Writings, p. 118.

Dalam kutipan ini kepada kita dijelaskan, bahwa pekabaran malaikat yang ketiga itu dalam tahapnya yang terakhir terdapat “penuaian” — Pengadilan Orang-Orang Hidup.

Dan lagi :

“Masa Pengadilan itu adalah suatu periode yang sangat penting, apabila Tuhan akan mengumpulkan milik-Nya dari antara lalang-lalang.” — Testimonies to Ministers, p. 234.

“Pekabaran malaikat yang ketiga itu” dalam tahapnya yang pertama, yaitu Pengadilan Orang-Orang Mati, telah diungkapkan kepada Gereja oleh seseorang pribadi, yaitu pendiri dari Madzab Organisasi Gereja, dan itulah yang telah mengarahkan para pembantu lainnya. Demikian pula seharusnya berlaku terhadap pekabaran itu dalam tahap berikutnya, yaitu Pengadilan Orang-Orang Hidup. Lagi pula, karena bagian pertama dari pekabaran malaikat yang ketiga, Pengadilan Orang-Orang Mati itu, tidak juga meliputi pekabaran yang terakhir

terjadi di dalam rumah Allah, ia itu dikemukakan baik di dalam nubuatan Yehezkiel maupun di dalam nubuatan Yesaya.

Yehezkiel menyatakan :

“Maka firman Tuhan kepadanya : Pergilah kamu melewati tengah-tengah kota, melewati tengah-tengah Yerusalem, dan bubuhlah tanda pada dahi orang-orang yang berkeluh-kesah dan menangis karena segala kekejian yang dibuat di tengah-tengahnya. Dan kepada mereka yang lainnya firman-Nya yang sampai pada pendengaranku : Pergilah kamu mengikuti dia melalui kota itu, dan bunuhlah; janganlah matamu melewati, dan jangan kamu menaruh sayang; bunuhlah seluruhnya baik tua maupun muda, baik anak-anak dara, maupun anak-anak kecil, dan wanita-wanita; tetapi janganlah kamu datang menghampiri setiap orang yang padanya terdapat tanda itu; dan mulailah terhadap kaabah kesucian-Ku. Kemudian mulailah mereka terhadap orang-orang bangsawan yang berada di depan rumah itu.”Yehezkiel 9 : 4 - 6.

Yesaya menyatakan :

“Karena, bahwasanya, Tuhan akan datang dengan api, dan dengan kereta-kereta-Nya seperti suatu angin puyuh, untuk melampiaskan murka-Nya dengan berapi-api, dan hukuman-Nya dengan nyala-nyala api. Karena oleh api dan oleh pedang-Nya Tuhan akan mendakwa semua orang; maka besarlah kelak jumlah orang yang akan dibunuh Tuhan.”

“Maka Aku akan menaruh suatu tanda di antara mereka itu, dan Aku akan mengutus orang-orang yang luput dari mereka itu kepada segala bangsa, ke Tarshis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal, dan ke Yawan, ke

ataupun mengakhiri Pengadilan, melainkan hanya meliputi tahap pertamanya, maka bagian terakhir dari pekabaran malaikat yang ketiga, Pengadilan Orang-Orang Hidup itu, merupakan pekabaran yang terakhir dan tahap yang terakhir dari Pengadilan. Sesungguhnya, Pekabaran-Pekabaran Tiga Malaikat itu berlaku bagi Pengadilan Orang-Orang Mati hanya secara tidak langsung, karena Pengadilan Orang-Orang Hidup adalah peristiwa yang sepenuhnya penting; artinya, malaikat itu bukan diutus khusus untuk menjelaskan apa yang diperbuat oleh Pengadilan itu terhadap orang-orang mati, melainkan apa yang akan dilakukannya terhadap orang-orang hidup.

Selanjutnya, Pengadilan Orang-Orang Mati itu adalah bukan pekabaran mengenai “hari yang besar dan mengerikan itu”. Bahkan ia itupun sama sekali tidak menyentuh nubuatan-nubuatan mengenai hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu. Dan karena orang yang mengungkapkan pekabaran tentang Pengadilan Orang-Orang Mati itu sudah meninggal dunia sekian tahun lamanya, dan karena tidak satupun, bahkan karena “segala perkara”, masih belum dipulihkan, dan juga, karena orang itu tidak pernah mengakui diri-Nya Elia, dan tidak mengungkapkan nubuatan-nubuatan yang berkenan dengan Pengadilan Orang-Orang Hidup, maka tidak seorangpun secara jujur dan tanpa salah dapat mengatakan bahwa Elia sudah datang dan sudah meninggal. Melihat akan semua kenyataan ini, maka adalah bentuk kebodohan yang sangat rendah sekali, kalau bukan kejahatan, bagi seseorang untuk menuduh-nuduhnya sedemikian, atau mengira bahwa jabatan kenabiannya itu telah menggenapi segala perkara melebihi suatu bagian persiapan dari misi Elia itu.

Demikianlah kita saksikan, bahwa makin banyak kita memikirkan

masalah ini, maka makin jelaslah kebenarannya, bahwa Pekabaran Malaikat Yang Ketiga itu dalam tahap akhirnya ialah Pengadilan Orang-Orang Hidup, yaitu Penuaian. Jadi jelaslah, bahwa pekerjaan Elia itu adalah untuk memberikan terang terhadap Pengadilan Orang-Orang Hidup itu. Oleh sebab itu —

“...... Orang-orang yang akan mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang kedua kali dilambangkan dengan Elia yang setia, sama seperti halnya Yohanes dahulu datang dalam roh Elia untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang pertama ....”— Testimonies, vol. 3, p. 62.

Jelaslah bahwa orang-orang Laodikea tidak mungkin dapat mempersiapkan jalan bagi kedatangan Kristus yang kedua kali tanpa pekabaran mengenai Pengadilan Orang-Orang Hidup, pekabaran yang terakhir itu, dan di samping itu, diri mereka sendiri, sesuai firman Tuhan, sedang akan diludahkan keluar. Jadi, orang-orang Laodikea itu sendiri jika mungkin supaya dibangunkan oleh nabi Elia, supaya jangan sementara mereka merasa kaya tanpa pekabarannya, mereka akan binasa dalam dosa-dosanya, sehingga dengan demikian tidak akan dapat bertahan dalam Pengadilan itu.

Berikut ini terdapat nubuatan dari Nyonya White sendiri mengenai pekerjaan selama hari yang besar dan mengerikan itu, yang sewaktu ia menulisnya hal itu masih di depan :

“Kata-kata penutup dari Maleakhi itu adalah sebuah nubuatan yang berkenaan dengan pekerjaan yang harus sudah terlaksanakan sebagai persiapan bagi kedatangan Kristus yang pertama dan yang kedua.” — “Southern Watchman”, March 21, 1905.

“Pekerjaan Yohanes Pembaptis, dan pekerjaan orang-orang yang diakhir zaman pergi keluar dalam roh dan kuasa Elia untuk membangunkan umat dari keacuhan mereka, dalam banyak hal adalah sama. Pekerjaannya merupakan sebuah contoh bagi pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam zaman ini. Kristus akan datang kedua kali untuk mengadili dunia dalam kebenaran. Utusan-utusan Allah itu yang membawa pekabaran amaran yang terakhir untuk diberikan kepada dunia, mereka akan mempersiapkan bagi kedatangan Kristus yang kedua kali, sama seperti halnya Yohanes mempersiapkan jalan bagi kedatangan-Nya yang pertama.” — “Southern Watchman”, March 21, 1905.

“...... dalam jam bahaya yang terbesar, Allahnya Elia akan menciptakan alat-alat manusia untuk membawakan suatu pekabaran yang tidak akan dapat didiamkan.” – Prophets and Kings, p. 187. 

“Biarkan Sorga Memimpin” 

“Nubuatan harus digenapi. Tuhan berfirman : ‘Bahwasanya, Aku akan mengutus kepadamu Elia nabi itu mendahului datangnya hari Tuhan yang besar dan mengerikan itu.’  Seseorang akan datang dalam roh dan kuasa Elia, dan apabila ia muncul, orang-orang akan mengatakan : ‘Anda terlalu bersungguh-sungguh, anda tidak menginterpretasikan Alkitab itu dalam cara yang sepatutnya. Marilah kuberitahukan kepadamu bagaimana mengajarkan pekabaranmu itu.” — Testimonies to Ministers, pp. 475, 476. (Dikutip   dari   “The Review and Herald”, February 18, 1890).

Inilah bahaya yang terbesar bagi semua orang — bahkan semua orang percaya. Dengan demikian memang jelas, bahwa “yang harus lebih ditakuti oleh kita adalah dari dalam bukan dari luar. Rintangan-rintangan untuk mencapai kekuatan dan keberhasilan adalah jauh lebih besar datang dari sidang sendiri daripada dunia.” — Review and Herald, March 22, 1887. Orang-orang yang di dalam hendaknya mengetahui lebih baik daripada mencoba sendiri untuk menegakkan kembali tabut perjanjian yang miring itu, seolah-olah Allah telah menetapkan mereka untuk menggantikan tempat-Nya dan untuk mengarahkan nabi-Nya, yang menginginkan bukan saja jabatan nabi melainkan juga kekuasaan Allah. Benar-benar suatu penghinaan, bukan saja terhadap kecerdasan orangnya, melainkan juga kepada Allah sendiri.

Dari terang yang kini mengalir keluar menyinari masalah ini, dapat anda saksikan, Saudara-Saudara, bahwa kita telah sampai kepada jam kehidupan yang paling serius yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu suatu masa dimana kita tidak lagi dapat meremehkan dan mengacuhkan hal ini, melainkan di dalamnya kita harus memohon kepada Allah untuk memimpin kita ke dalam Kebenaran-Nya bagi zaman ini, supaya jangan kita secara buta (tanpa Ilham) terus berjalan menuju kebinasaan. Dan hendaknya hal ini makin bersungguh-sungguh lagi dimasukkan ke dalam hati sementara orang memperhatikan bobot kata-kata berikut ini yang disampaikan kepada sidang :

“...... Dalam pekerjaan penting yang terakhir hanya sedikit orang-orang besar yang akan ikut serta. Mereka adalah orang-orang yang merasa kecukupan sendiri, tidak bergantung pada Allah, maka Ia tidak dapat menggunakan mereka. Tuhan memiliki hamba-hamba-Nya yang setia, yang dalam masa cobaan dan kegoncangan akan muncul keluar.” — Testimonies, vol. 5, p. 80.

“..... Sifat pekabaran-pekabaran dari surga adalah membangkitkan pertentangan. Saksi-saksi yang setia bagi Kristus dan kebenaran akan menegur dosa. Perkataan-perkataan mereka itu akan jadi bagaikan palu yang memecahkan hati yang keras seperti batu; seperti suatu api yang memakan habis sanga. Adalah tetap dibutuhkan pekabaran-pekabaran amaran yang sungguh-sungguh dan pasti. Allah ingin memiliki orang-orang yang setia pada tugas. Pada masa yang tepat Ia mengirim utusan-utusan-Nya yang setia untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sama dengan pekerjaan Elia itu.” — Testimonies, vol. 5, p. 254.

“Hanya mereka yang telah melawan dan menang atas cobaan dalam kekuatan dari Dia Yang Maha Kuasa akan diijinkan ikut serta memberitakannya (Pekabaran Malaikat Yang Ketiga) apabila ia itu kelak berkembang menjadi Seruan Keras.” — Review and Herald, November 19, 1908.

Saudara-Saudaraku, apa yang disajikan kepadamu dalam lembaran-lembaran ini, untuk tinggal dalam hatimu bagi suatu pemikiran yang penuh doa yang bersungguh-sungguh, bukan hanya sebuah teori, bukan sesuatu cerita dongeng seseorang, melainkan adalah dari Ilham itu sendiri. Oleh sebab itu, maka hanya inilah Kebenaran itu. Dengan sendirinya jika engkau mematuhinya ia itu akan membuatmu benar-benar berbahagia. Tetapi sekiranya terdapat sesuatu keragu-raguan, dan saya mohon anda mau mengemukakan alasanmu. Tunjukkanlah kepada kami yang mana seharusnya arti dari nubuatan-nubuatan dan perumpamaan-perumpamaan ini. Jangan begitu saja mengabaikannya dengan mengatakan :

“Ah ..... cabang lepas”, atau dengan mencapnya sebagai sesuatu yang tidak baik, karena makin lama anda berbuat demikian, akan makin banyak menyakiti diri sendiri. Kami menghimbau anda supaya menulis kepada Universal Publishing Association, P. O. Box 6965/JAT-PK, Jakarta 13710, untuk mendapatkan buku-buku gratis yang membicarakan pekabaran bagi jam itu, dan supaya menyelidikinya dengan seksama —berusaha dengan penuh ketulusan dan dengan keseriusan yang sungguh-sungguh. Maka anda tidak akan lagi terganggu dengan cabang-cabang yang lepas itu.

Dengan demikian, sebelum anda mengemukakan pendapatmu, Saudara-Saudaraku, supaya pertimbangkan dengan seksama, Kebenaran pada Waktunya yang mana yang hendak anda miliki bagi dirimu dan bagi dunia sesudah Pengadilan Orang-Orang Mati lewat, sekiranya anda tetap menolak semua yang diungkapkan di sini. Dan apakah yang hendak anda miliki bagi seseorang, termasuk diri anda sendiri, apabila “Pengadilan Orang-Orang Hidup” itu dimulai — apa lagi kalau bukan sebuah pelita yang kosong, jika anda tidak mendapatkan sekarang minyak tambahan itu di dalam botol-botolmu? Kecuali kalau gulungan suratan itu terbuka dan suatu kebenaran ungkapan Ilahi yang lain, yaitu “makanan pada waktunya” (Matius 24 : 45), diberikan kepadamu. Dan apakah yang akan jadi jika anda mengulangi kembali kesalahan-kesalahan orang-orang Yahudi, orang-orang Romawi, dan orang-orang Protestan yang telah menolak pekabaran-pekabaran dari Allah? Kiranya dijauhkan Allah nasib yang mengerikan itu dari setiap orang yang memperoleh himbauan ini.

* * *

 

.