.
“Bangunlah, bangunlah; karena terangmu ada datang, dan kemuliaan Tuhan sudah terbit atas kamu.” Yesaya 60 : 1.
“Bunyikanlah trompet di Sion, dan perdengarkanlah tanda bahaya di dalam gunung kesucian-Ku : hendaklah semua penduduk negeri itu gemetar : karena hari Tuhan itu akan datang, karena ia itu sudah dekat sekali.” Yoel 2 : 1.
“Serukanlah dengan nyaring, janganlah tahan-tahan, angkatlah suaramu bagaikan trompet dan tunjukkanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan isi rumah Yakub dosa-dosa mereka.” Yesaya 58 : 1
KEPERCAYAAN - KEPERCAYAAN DASAR
Karena muncul dalam tahun 1930 dari dalam madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (“sidangnya orang-orang Laodikea”), maka Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh senantiasa melibatkan diri pada tugas nubuatan (yang diramalkan di dalam Yesaya 52 : 1) mempersiapkan sidang Laodikea, yaitu sidang yang terakhir dengan “lalang-lalang” di antara “gandum”, bagi pemberitaan Injil yang terakhir ke seluruh dunia.” Matius 24 : 14.
Persekutuan ini, bersama-sama dengan madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, menganut “kepercayaan-kepercayaan dasar tertentu, yang ciri-ciri utamanya bersama-sama dengan sebagian petunjuk-petunjuk Alkitab yang menjadi landasannya”, pada dasarnya terinci sebagai berikut :
- Bahwa Alkitab Wasiat Lama dan Wasiat Baru telah dikaruniakan oleh Ilham Allah, berisikan suatu wahyu kehendak-Nya yang serba lengkap bagi manusia, dan merupakan satu-satunya peraturan iman dan perbuatan yang tidak keliru. 2 Timotius 3 : 15 – 17.
- Bahwa Ke-Allah-an atau Trinitas itu, adalah terdiri dari Bapa Yang Kekal, yaitu seorang Mahluk rohani yang bersifat pribadi yang maha kuasa, yang hadir dimana-mana, yang maha tahu, yang tak terbatas dalam kepintaran dan kasih sayang; Tuhan Yesus Kristus, Putera dari Bapa Yang Kekal itu, yang oleh-Nya segala perkara telah diciptakan dan oleh-Nya juga penyelamatan rombongan orang-orang yang ditebus akan diselesaikan;
Roh Suci, yaitu orang pribadi yang ketiga dari Ke-Allah-an, yaitu kuasa pembaharuan yang besar dalam pekerjaan penebusan. Matius 28 : 19.
- Bahwa Yesus Kristus itulah Allah yang sebenarnya, karena sifat alamiah dan pada dasar-Nya adalah sama dengan Bapa Yang Kekal itu. Sambil mempertahankan sifat alamiah keilahian-Nya Ia telah mengenakan pada diri-Nya sifat alamiah dari keluarga manusia, Ia telah hidup di bumi sebagai manusia, memberi contoh dalam hidup-Nya sebagai Teladan bagi kita prinsip-prinsip kebenaran, membuktikan hubungan-Nya dengan Allah melalui berbagai mujizat-mujizat yang besar, telah mati karena dosa-dosa kita di atas kayu salib, telah bangkit dari kematian, dan telah naik kepada Bapa, dimana Ia hidup selama-lamanya untuk membela kita. Yohanes 1 : 1, 14; Ibrani 2 : 9 – 18; 8 : 1, 2; 4 : 14 – 16; 7 : 25.
- Bahwa untuk memperoleh selamat setiap orang harus mengalami kelahiran yang baru; bahwa ini meliputi suatu perubahan hidup dan tabiat yang menyeluruh oleh kuasa ciptaan kembali Allah melalui iman dalam Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 3 : 16; Matius 18 : 3; Kisah Rasul-Rasul 2 : 37 – 39.
- Bahwa baptisan adalah suatu peraturan gereja Kristen yang akan menyusul pertobatan dan pengampunan dosa-dosa. Oleh mematuhinya iman akan diperlihatkan dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus. Bahwa bentuk baptisan yang sebenarnya ialah dengan diselamkan. Roma 6 : 1 – 16; Kisah Rasul-Rasul 16 : 30 – 33.
- Bahwa kehendak Allah yang berkaitan dengan perilaku moral dapat dipahami di dalam hukum dari sepuluh perintah-Nya; bahwa sekaliannya ini merupakan peraturan-peraturan
moral yang besar, yang tidak dapat berubah, yang mengikat terhadap semua orang, pada segala zaman. Keluaran 20 : 1 – 17.
- Bahwa perintah yang keempat dari hukum yang tak dapat berubah ini mewajibkan memperingati Sabat hari yang ketujuh. Pendirian yang suci ini sekaligus merupakan suatu peringatan akan kejadian bumi dan suatu tanda penyucian, yaitu tanda orang percaya berhenti dari segala pekerjaan dosanya sendiri, dan masuknya ia ke dalam perhentian jiwa yang Yesus janjikan kepada orang-orang yang datang kepada-Nya. Kejadian 2 : 1 – 3; Keluaran 20 : 8 – 11; 31 : 12 - 17; Ibrani 4 : 1 – 10.
- Bahwa hukum sepuluh perintah itu menunjukkan dosa, dan sanksinya adalah kematian. Hukum itu tidak dapat menyelamatkan pelanggar hukum dari dosanya, juga tidak dapat memberikan kuasa untuk menghalanginya supaya tidak berbuat dosa. Dalam kasih dan kemurahan yang tak terhingga Allah menyediakan suatu jalan oleh mana hal ini dapat terlaksana. Ia menyediakan suatu pengganti, yaitu Kristus Yang Benar itu, untuk mati demi kepentingan manusia, dengan membuat-Nya menjadi berdosa bagi kita, yaitu dia yang belum pernah mengenal dosa; agar kita dapat dibuat menjadi kebenaran Allah di dalam Dia. ‘2 Korintus 5 : 21. Bahwa orang itu akan dibenarkan, bukan oleh mematuhi hukum, melainkan oleh kemurahan yang ada di dalam Kristus Yesus. Oleh menerima Kristus, maka manusia diperdamaikan dengan Allah, dibenarkan oleh darah-Nya untuk dosa-dosa yang sudah lalu, dan diselamatkan dari kuasa dosa oleh Kristus yang tinggal dalam hidupnya. Dengan demikian Injil menjadi ‘kuasa Allah bagi penyelamatan setiap orang yang percaya’. Pengalaman ini dilaksanakan oleh Roh Suci agen Ilahi itu, yang akan membuat orang insyaf akan dosa lalu membawa kepada Pemikul Dosa itu,
yang memasukkan orang percaya ke dalam hubungan perjanjian yang baru, dimana hukum Allah akan tertulis di dalam hatinya, lalu melalui kuasa yang memungkinkan dari Kristus yang ada di dalamnya, hidupnya akan dibawa ke dalam penyesuaian dengan peraturan-peraturan Ilahi. Kehormatan dan nama baik dari perubahan yang ajaib ini sepenuhnya menjadi milik Kristus. 1 Yohanes 3 : 4; Roma 7 : 7; Roma 3 : 20; Efesus 2 : 8 – 10; 1 Yohanes 2 : 1, 2; Roma 5 : 8 – 10; Galatia 2 : 20; Efesus 3 : 17; Ibrani 8 : 8 – 12.
- Bahwa ‘hanya Allah yang memiliki sifat tidak mati (immortality)’. 1 Timotius 6 : 15. Manusia yang fana memiliki suatu sifat alamiah yang penuh dosa dan bersifat mati. Hidup kekal ialah karunia Allah melalui iman dalam Kristus. Roma 6 : 23. ‘Barangsiapa memiliki Putera ia juga memiliki kehidupan’. 1 Yohanes 5 : 12. Sifat tidak mati diberikan pada orang-orang benar pada kedatangan Kristus yang kedua kali, apabila orang-orang mati yang benar bangkit dari kubur dan orang-orang hidup yang benar diubahkan untuk menyambut Tuhan. Baru pada waktu itu orang-orang yang tergolong setia ‘mengenakan sifat tidak mati’. 1 Korintus 15 : 51 – 55.
- Bahwa kondisi manusia dalam kematian adalah suatu keadaan tidak sadar. Bahwa semua orang, yang baik maupun yang jahat, tetap tinggal di dalam kubur semenjak dari kematian sampai kepada kebangkitan. Pengkhotbah 9 : 5, 6; Mazmur 146 : 3, 4; Yohanes 5 : 28, 29.
- Bahwa akan ada suatu kebangkitan baik kebangkitan orang-orang benar maupun kebangkitan orang-orang yang tidak benar. Kebangkitan orang-orang benar akan terjadi pada kedatangan Kristus yang kedua kali; kebangktian orang-orang yang tidak benar akan terjadi seribu tahun
kemudian, sesudah millenium berakhir. Yohanes 5 : 28, 29; 1 Thesalonika 4 : 13- 18; Wahyu 20 : 5 – 10.
- Bahwa pada akhirnya orang-orang yang tidak bertobat, termasuk Setan, pencipta dosa itu, akan dihapuskan dengan api-api dari hari terakhir sampai menjadi tidak ada, sehingga menjadi seolah-olah sekaliannya itu belum pernah ada, dengan demikian menyucikan alam milik Allah ini dari dosa dan dari orang-orang berdosa. Roma 6 : 23; Maleakhi 4 : 1 – 3; Wahyu 20 : 9, 10; Obaja 16.
- Bahwa tidak ada satupun masa periode nubuatan (artinya penentuan waktu nubuatan mengenai tanggal yang tepat dari kedatangan Kristus) ada diberikan di dalam Alkitab sampai kepada kedatangan Kristus kedua kali, terkecuali periode yang terpanjang itu, yaitu 2300 hari dari Daniel 8 : 14, yang berakhir dalam tahun 1844, dan yang telah menghantarkan kita kepada peristiwa yang disebut penyucian kaabah kesucian itu.
14. Bahwa tabernakel di bumi telah merupakan contoh dari kaabah kesucian yang sebenarnya, yaitu kaabah Allah di dalam Sorga, yang oleh Paulus dibicarakan di dalam Ibrani 8 dan seterusnya, dan yang mana Tuhan Yesus sebagai imam besar kita yang mulia, adalah imamnya; dan bahwa tugas keimamatan Tuhan kita itu adalah contoh saingan dari tugas imam-imam Yahudi dari sejarah yang dahulu; Bahwa kaabah kesucian samawi ini ialah kaabah yang akan disucikan pada akhir dari 2300 hari tulisan Daniel 8 : 14 itu; yang penyuciannya, sebagaimana dalam contoh, adalah merupakan suatu pekerjaan pengadilan, yang dimulai dengan masuknya Kristus sebagai imam besar pada tahap pelayanan pengadilan-Nya di dalam kaabah kesucian sorga yang dibayangkan di dalam pelayanan
penyucian kaabah kesucian di bumi pada hari grafirat. Pekerjaan pengadilan ini di dalam kaabah kesucian sorga dimulai dalam tahun 1844. Selesainya pengadilan itu akan mengakhiri masa kasihan bagi manusia.
- Bahwa Allah, dalam masa pehukuman dan sesuai dengan kesamaan amaran-Nya kepada keluarga manusia mengenai peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi nasib mereka (Amos 3 : 6, 7), akan mengeluarkan suatu pemberitahuan umum mengenai dekatnya kedatangan Kristus yang kedua kali; bahwa pekerjaan ini adalah dilambangkan oleh tiga malaikat dari Wahyu 14; dan bahwa pekabaran tiga rangkap mereka itu akan memperlihatkan suatu pekerjaan reformasi bagi mempersiapkan suatu umat untuk menyambut Dia pada kedatangan-Nya.
- Bahwa masa penyucian kaabah kesucian itu, yang sinkron dengan masa periode pemberitaan pekabaran dari Wahyu 14, adalah suatu masa pemeriksaan pengadilan, pertama sekali terhadap orang-orang yang sudah mati, dan kemudian terhadap orang-orang yang masih hidup. Pemeriksaan pengadilan ini akan memutuskan siapa-siapa dari antara bermilyar-milyar orang yang tidur dalam lebu bumi yang akan layak memperoleh bagian dalam kebangkitan yang pertama, dan siapa-siapa dari rombongan besar orang-orang hidup yang layak untuk kelak diubahkan. 1 Petrus 4 : 17, 18; Daniel 7 : 9, 10; Wahyu 14 : 6, 7; Lukas 20 : 35.
- Bahwa para pengikut Kristus harus merupakan orang-orang yang saleh, yang tidak menganut pepatah-pepatah manusia yang tidak suci atau menyesuaikan diri dengan jalan-jalan duniawi yang tidak benar, tidak mencintai keplesiran-keplesiran dunia yang berdosa, juga tidak menyetujui kebodohan-kebodohannya.
Bahwa orang percaya harus mengenali tubuhnya sebagai kaabah dari Roh Suci, dan bahwa karena sebab itulah ia harus memakaikan pada tubuhnya pakaian yang rapih, sederhana, dan terhormat. Selanjutnya, bahwa dalam hal makan dan minum maupun dalam keseluruhan sikap pribadinya ia harus membentuk kehidupannya sehingga menjadi pengikut Guru yang lemah lembut dan sederhana itu. Dengan demikian orang percaya akan dituntun untuk selalu menjauhi semua minuman yang merangsang, tembakau, dan bahan-bahan narkotik lainnya, dan menghindari setiap kebiasaan dan perbuatan yang mengotori tubuh maupun jiwa. 1 Korintus 3 : 16, 17; 9 : 25; 10 : 31; 1 Timotius 2 : 9, 10; 1 Yohanes 2 : 6.
- Bahwa prinsip Ilahi mengenai perpuluhan-perpuluhan dan persembahan-persembahan tatangan bagi menunjang Injil adalah diakui sebagai milik Allah sendiri dalam kehidupan kita, dan bahwa kita adalah penatalayanan-penatalayanan yang harus mempertanggung-jawabkan kepada-Nya semua yang telah dipercayakan-Nya ke dalam pemilikan kita. Imamat 27 : 30; Maleakhi 3 : 8 – 12; Matius 23 : 23; 1 Korintus 9 : 9 – 14; 2 Korintus 9 : 6 – 15.
- Bahwa Allah telah menempatkan di dalam sidang-Nya karunia-karunia Roh Suci sebagaimana yang disebutkan di dalam 1 Korintus 12 dan Efesus 4. Bahwa karunia-karunia ini berfungsi sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab, dan telah diberikan bagi penyempurnaan orang-orang suci, pekerjaan kependetaan, pembangunan tubuh Kristus. Wahyu 12 : 17; 19 : 10; 1 Korintus 1 : 5 – 7.
- Bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali itu adalah harapan utama sidang, puncak dari Injil dan rencana penyelamatan yang mulia. Kedatangan-Nya akan bersifat nyata, pribadi,
dan dapat dilihat. Banyak peristiwa-peristiwa penting akan dikaitkan dengan kembali-Nya itu, seperti misalnya kebangkitan orang-orang mati, kebinasaan orang-orang jahat, penyucian bumi, pahala orang-orang benar, pendirian Kerajaan-Nya yang kekal. Kegenapan yang hampir lengkap dari berbagai penggarisan nubuatan, khususnya nubuatan-nubuatan yang ditemukan di dalam buku Daniel dan buku Wahyu, dengan kondisi-kondisi yang ada dalam dunia secara fisik, sosial, industri, politik, dan agama, menunjukkan bahwa kedatangan Kristus itu ‘sudah dekat, bahkan sudah di depan pintu.’ Saat yang tepat dari peristiwa itu belum diberitahu. Orang-orang percaya dinasehati supaya bersiap-siap, karena ‘pada sesuatu jam yang tak disangka-sangka, Anak Manusia akan muncul. Lukas 21 : 25 – 27; 17 : 26 – 30; Yohanes 14 : 1 – 3; Kisah Rasul-Rasul 1 : 9 – 11; Wahyu 1 : 7; Ibrani 9 : 28; Yakobus 5 : 1- 8; Yoel 3 : 9 – 16; 2 Timotius 3 : 1 – 5; Daniel 7 : 27; Matius 24 : 36, 44.
- Bahwa pemerintahan Kristus selama 1000 tahun itu akan meliputi masa periode di antara kebangkitan yang pertama dan kebangkitan yang kedua, selama waktu itu umat kesucian dari segala zaman akan hidup bersama-sama dengan Juruselamat mereka yang berbahagia di dalam Sorga. Pada akhir seribu tahun millenium itu, Kota Suci dengan semua umat kesucian akan turun ke bumi. Orang-orang jahat, yang bangkit pada kebangkitan yang kedua, akan pergi naik ke seluruh luas bumi dengan Setan sebagai pemimpin mereka untuk mengepung perkemahan umat kesucian, ketika api akan turun dari Allah dari dalam Sorga lalu menelan mereka itu. Dalam kebakaran besar yang membinasakan Setan dan rombongan besarnya itu, bumi sendiri pun akan diperbaharui kembali
dan disucikan daripada segala pengaruh kutuk. Demikian inilah semesta alam milik Allah akan kelak disucikan dari noda pelanggaran dosa. Wahyu 20; Zakharia 14 : 1 – 4; 2 Petrus 3 : 7 –10.
- Bahwa Allah hendak memperbaharui segala perkara. Bumi, yang dipulihkan kepada keindahan aslinya, akan menjadi tempat tinggal umat kesucian Tuhan untuk selama-lamanya. Janji kepada Abraham, bahwa melalui Kristus ia dan benihnya akan mempusakai bumi sepanjang segala zaman kekekalan yang tak terhingga, akan digenapi. Kerajaan dan pemerintahan dan kebesaran kerajaan itu di bawah seluruh langit akan dikaruniakan kepada umat kesucian dari Yang Maha Tinggi, yang kerajaannya adalah sebuah kerajaan yang kekal, dan semua pemerintahan akan berbakti dan mematuhi Dia. Kristus, Tuhan, akan memerintah dengan penuh kuasa dan setiap mahluk yang di dalam sorga maupun di bumi dan di bawah bumi, dan yang sedemikian ini yang berada di dalam lautan akan menganggap semua berkat dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sebagai milik-Nya, yaitu Dia yang duduk pada tahta itu dan bagi Anak Domba itu untuk selama-lamanya. Kejadian 13 : 14 – 17; Roma 4 : 13; Ibrani 11 : 8 – 16; Matius 5 : 5; Yesaya 35; Wahyu 21 : 1 – 7; Daniel 7 : 27; Wahyu 5 : 13. -- Year Book of the Seventh-day Adventist Denomination, 1940 Edition, hal. 5 – 8.
SEBAGAI TAMBAHAN pada prinsip-prinsip iman yang mendasar ini yang dipegang bersama-sama dengan umat Masehi Advent Hari Ketujuh, maka Persekutuan Davidian berpegang :
- Bahwa Karunia nubuatan di dalam gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (yang oleh
perantaraannya sidang telah dibawa keluar dalam tahun 1844 dan telah dipelihara dan dijaga selama tujuh dekade) memberhentikan manifestasinya dalam tahun 1915 dan belum dimanifestasikan kembali sampai tahun 1930; dan bahwa pemberhentian ini dan manifestasi kembali ini adalah sama dengan pemberhentian karunia nubuatan dalam Wasiat Lama dan manifestasi kembalinya dalam Wasiat Baru.
- Bahwa manifestasi sekarang ini adalah sama waktunya dengan 430 tahun nubuatan dari Yeheskiel 4, dan bahwa inilah “tambahan” yang dikemukakan di dalam Early Writings, hal. 277.
- Bahwa ia itu dimanifestasikan kembali dalam pekerjaan penghabisan bagi sidang untuk memungkinkan pemeteraian 144.000 hamba-hamba Allah itu (Testimonies, Jilid. 3, hal. 266), dan untuk memberikan kuasa dan kekuatan (Early Writings, hal. 277) kepada Pekabaran Tiga Malaikat (Wahyu 14 : 6 – 11) supaya mereka yang 144.000 itu dapat dikuasakan menyelesaikan pekerjaan penghabisan bagi dunia, dan untuk menghimpun semua saudara mereka keluar dari semua bangsa (Yesaya 66 : 19, 20; Wahyu 18 : 4).
- Bahwa pembinasaan lalang-lalang dari antara buah-buah pertama orang-orang hidup (Matius 13 : 30, 48, 49; Yeheskiel 9 : 6, 7) akan berhasil dengan penyucian sidang.
- Bahwa segera sesudah itu malaikat-malaikat akan melepaskan empat mata angin (Wahyu 7 : 1 – 3), lalu kemudian terjadi masa kesusahan dan berdirinya Mikhail untuk melepaskan
daripadanya, semua orang yang nama-namanya ada tercatat di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba (Daniel 12 : 1).
- Bahwa dilepaskannya angin-angin itu oleh malaikat-malaikat untuk bertiup ke seluruh empat penjuru bumi (Wahyu 7 : 1) tidak akan mendahului suatu Perang Dunia melainkan akan mendahului suatu keputusan dunia yang luas yang dipaksakan ke seluruh Babil oleh patung binatang itu, dan bahwa pada waktu itulah tidak seorang pun dapat membeli atau menjual terkecuali orang yang menyembah “patung itu”. Wahyu 13 : 15 – 17.
- Bahwa sesudah itu, masa kesusahan Yakub (Yeremia 30 : 7) bagi mereka yang 144.000, anak-anak lelaki Yakub itu, jelas akan berkembang menimpa perjalanan mereka pulang (Kejadian 32 : 1, 24) ke tanah nenek moyang mereka (Yeheskiel 36 : 28; 37 : 21, 25).
- Bahwa peristiwa dari zaman dahulu yang penting itu akan membuat mereka yang 144.000 ini memperoleh penggantian nama sama seperti yang diperoleh nenek moyang mereka, Yakub (Kejadian 32 : 28), dan sebagai sebuah badan mereka memperoleh suatu nama yang baru yang akan diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri (Yesaya 62 : 2).
- Bahwa peristiwa-peristiwa ini akan mencapai puncaknya pada saat berdirinya Kerajaan itu (Daniel 2 : 44; Yesaya 2 : 1 – 4; Mikha 4 ; Yeheskiel 37), dimana mereka yang 144.000 itu, mereka yang mengikuti Anak Domba itu “kemana saja Ia pergi” (Wahyu 14 : 4), akan berdiri bersama-sama dengan-Nya di atas Gunung Sion (Wahyu 14 : 1), dan disana akan “menyambut bala tentara orang-orang Kapir”. Yesaya 60 : 5, 11.
- Bahwa sesudah urutan peristiwa-peristiwa ini akan terdengar Seruan Keras dari malaikat yang akan menerangi bumi dengan kemuliaannya (Wahyu 18 : 1),
sementara Suara yang lain itu berseru : “Keluarlah dari perempuan itu, hai umat-Ku, supaya jangan kamu terbabit dengan dosa-dosanya, dan supaya jangan kamu ikut terkena bela-belanya”. Wahyu 18 : 4.
- Bahwa dalam menyambut panggilan ini banyak bangsa akan mengatakan : “Datanglah, dan marilah kita naik ke gunung Tuhan itu, dan ke rumah Allah Yakub; maka Ia akan mengajarkan kepada kita segala jalan-Nya, dan kita akan berjalan pada lorong-lorong-Nya; karena hukum akan terbit dari Sion, dan firman Tuhan dari Yerusalem.” Mikha 4 : 2.
- Bahwa Suara itu akan berhenti berteriak apabila semua umat kesucian kelak sudah dihimpunkan keluar dari segala bangsa. Kemudian kelak “akan datang hari-hari itu, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan mendatangkan suatu kelaparan di dalam negeri, bukan kelaparan akan roti, juga bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan. Maka mereka akan mengembara dari lautan ke lautan, dan dari utara sampai ke timur, mereka akan berlari-larian ke sana kemari mencarikan firman Tuhan, tetapi tidak akan menemukannya.” Amos 8 : 11, 12.
- Bahwa kemudian akan menyusul pembubaran organisasi dunia yang luas dari patung binatang itu (Wahyu 19 : 1 – 3), berakhirnya pemeriksaan pengadilan terhadap orang-orang hidup (Wahyu 15 : 5 – 8), berakhirnya masa kasihan (Wahyu 22 : 11), dan tertuangnya tujuh bela yang terakhir itu menimpa orang-orang jahat (Wahyu 16).
- Bahwa di bawah tujuh bela itu, pasukan-pasukan yang berbaris bagi perang Armageddon
akan memerangi bala tentara Sorga, tetapi mereka akan dihancurkan olehnya (Testimonies, Jilid. 6, hal. 406), dan bahwa Kristus akan muncul dalam segala kemuliaan-Nya, membinasakan orang-orang jahat yang masih hidup, membangkitkan orang-orang mati yang suci (1 Thesalonika 4 : 15 – 17), lalu mendatangkan seribu tahun itu (Wahyu 20 : 5).
- Bahwa untuk sedikit masa lamanya (Wahyu 20 : 3), selama seratus tahun (Yesaya 65 : 20), sesudah seribu tahun, orang-orang jahat akan hidup kembali, lalu kemudian akhirnya dibinasakan dengan api (Wahyu 20 : 9), sesudah itu segala perkara akan diperbaharui, lalu rencana Allah yang mula-mula akan diteruskan sampai kepada kegenapannya yang sempurna dalam suatu kegembiraan samawi yang kekal dan tak terganggu (Wahyu 21 : 4).
PETUNJUK
WILAYAH KEKUASAAN
PERMULAANNYA : “Jalan-jalan dan jalan-jalan kecil kota itu” (Lukas 14 : 17 – 21) -- sidang itu.
AKHIRNYA : “Jalan-jalan raya dan pagar-pagar” (Lukas 14 : 23; Matius 24 : 14) -- “setiap bangsa, dan kaum, dan bahasa, dan bangsa” (Wahyu 14 : 6), sampai “di kepulauan” (Yesaya 24 : 15) -- “pulau-pulau yang jauh”. Yesaya 66 : 19.
ALAMAT KANTOR
TELEGRAM : Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh, Pusat Gunung Carmel, Waco, Texas.
PENGIRIMAN dan PENGANGKUTAN : Perhimpunan Perdagangan Internasional, Pusat Gunung Carmel, Waco, Texas.
ALAMAT POS : Universal Publishing Association, Pusat Gunung Carmel, Waco, Texas.
PEGAWAI-PEGAWAI PELAKSANA
Ketua : V. T. Houteff
Wakil Ketua : E. T. Wilson
Sekretaris : Ny. F. M. Houteff
Bendahara : Ny. S. Hermanson
DEWAN PELAKSANA
V.T. Houteff Ny. G. R. Bingham
M. J. Bingham E. T. Wilson
Ny. S. Hermanson H. G. Warden
Ny. F. M. Houteff
PENERBITAN
Redaktur : V. T. Houteff
Wakil Redaktur : M. J. Bingham
Dewan Direksi : Mrs. S. Hermanson
Mrs. G. R. Bingham
Pemimpin Sirkulasi : Mrs. L. M. Georgel
BAGIAN DEPARTEMEN
Pendidikan : M. J. Bingham
Sekolah Sabat : Mrs. G. R. Bingham
Korespondensi : Miss. J. M. Helman,
Mrs. M. E. Mills
PERBELANJAAN DAN DISTRIBUSI
Miss. M. A. Helman; V. V. Smith
PENGERJA LAPANGAN UNTUK AMERIKA SERIKAT
H. G. Warden; E. T. Wilson
DR. H. F. Roller; W. J. Banks
PENDETA - PENDETA
Banks, W. J. Houteff, V. T.
Bero, S. Josselyn, F. H.
Bingham, M. J. Knipple, J.
Boyes, J. H. Nations, L. w.
Brewer, B. C. Richardson, O. O.
Butterbaugh, Dr. W. S. Roller, H. F.
Coffey, W. R. Rose, A. J.
Colvin, A. J. Springer, J. D.
Deeter, M. L. Warden, H. G.
Georgel, R. A. Wilson, E. T.
Herrera, L. R. Wolfe, M. W.
PELAJAR TERDAFTAR
Goodman, Milton. Mills, H. H.
Green, G. w. Saether, G. W.
Green, L. G. Sealy, H. C.
Green, R. S. Smith, A. G.
Helman, C. W. Smith, V. V.
Hermanson, T. O. Walton, G. W.
Johnson, M. Wilson, J. E.
PENGABAR - PENGABAR INJIL
Achor, Dr. Clara Farr.
Aclin, Mrs. Emma Bell
Amos, Mrs. Etta J.
Berolinger, J. B.
Betz, J. H.
Bingham, Mrs. Genevieve
Clark, D. D.
Colvin, Mrs. Ruth
Conley, Mrs. Gay
Davis, Mrs. Evelyn
Ferguson, Mrs. Evelyn
Fitzsimmons, Mrs. Lavada
Gould, Mrs. Gladys
Gurney, C. J.
Henderson, T. E.
Hill, Miss Lucy
Hodgen, Mrs. Mary L.
Huffaker, L. B.
Kurtz, E. E.
Lowe, Mrs. R. N.
Lyons, Mrs. Edna E.
Michael, Mrs. Sophrania
Mooney, R. P.
Quackenbush, Mrs. Louise
Richert, H.
Robles, J. P.
Rogers, Mrs. Helen
Rompel, J. B.
Saether, Mrs. Romana
Schiau, N.
Schleifer, Miss Lillian
Smith, C. T.
Vories, J. R.
Warden, Mrs. Vida
Wessel, C. E.
Wilson, C. L
Wolfe, Mrs. Ethel
ALAMAT PARA PENGABAR
Achor, Dr. Clara Farr, 402 East Chandler, Brownwood, Texas.
Aclin, Mrs. Emma Bell, 72 East 6th Avenue, San Angelo, Texas.
Amos, Mrs. Etta J., 4850 Northwest 24th Court, Miami, Florida.
Banks, Mrs. W. J., Meadows of Dan, Virginia.
Bero, S., 9237 University Avenue, Chicago, Illinois.
Berolinger, J. B., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Betz, J. H., Garland, Wyoming.
Bingham, Mrs. Genevieve, Mt, Carmel Center, Waco, Texas.
Bingham, M. J., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Boyes, J. H., Gibbs, Idaho.
Brewer, B. C., 1699 East 110th Street, Los Angeles, California.
Butterbaugh, Dr. W. S., Box 68, Canon City, Colorado.
Clark, D. D., 744 East 10 ½ Street, Houston, Texas.
Coffey, W. R., 926 East 104th Street, Los Angeles, California.
Colvin, A. J., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Conley, Mrs. Gay., Route 1, Springfield, Ohio.
Davis, Mrs. Evelyn, Route 4, Box 96, Greely, Colorado.
Deeter, M. L., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Ferguson, Mrs. Evelyn, 120 ½ S. Giavanola Ave., San Bernardino, California.
Fitzsimmons, Mrs. Lavada, 315 Forrest Avenue, San Antonio, Texas.
Georgel, R. A., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Gould, Mrs. Gladys, Route 3, Box 9, Bremerton, Washington.
Gurney, C. J., 709 Colonial Avenue, Norfolk, Virginia.
Henderson, T. E., Route 4, Cleburne, Texas.
Herrera, L. R., 1925 Cave, National City, California.
Hill, Miss Lucy, 1625 East 10th, Pueblo, Colorado.
Hodgen, Mrs. Mary L., 2831 South Lincoln, Englewood, Colorado.
Houteff, V. T., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Huffaker, L. B., Route 1, Weston, Ohio.
Josselyn, F. H., 213 North Virginia St., Clearwater, California.
Knipple, J., 308 Mooney Drive, Wilmar, California.
Kurtz, E. E., Route 1, Marietta, Georgia
Lowe, Mrs. R. N., Darrington, Washington.
Lyons, Mrs. Edna E., 5905 Southeast 21st Avenua, Portland, Oregon.
Michael, Mrs. Sophrania, Liberty Center, Indiana.
Mooney, R. P., 680 Kerr Ave, Victoria, B. C., Canada.
Nations, L.W., Salem, South Carolina.
Quackenbush, Mrs. Loise S., 121 Mt. Vernon St., Ridgefield Park, N. J.
Richardson, O. O., Route 1, Muncie, Indiana.
Richert, H., Route 5, Box 470, Portland, Oregon.
Robles, J. P., 711 Echandia Street, Los Angeles, California.
Rogers, Mrs. Helen, 1522 Zuniga Lane, Los Angeles, California.
Roller, H. F., 3887 37th Street, San Diego, California.
Rompel, J. B., Route 2, Box 72, Chowchila, California.
Rose, A. J., Route 5, Waterford, Penn.
Schiau, N., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Schleifer, Miss Lillian, 327 ½ E. Delmar Street, Pasadena, California.
Smith, C. T., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Smith, V. V., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Springer, J. D., Route 1, Mitchell, Neb.
Vories, J. R., Route 1, Maple Springs Camp, Logansport, Indiana.
Warden, H. G., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Warden, Mrs. Vida, Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Wessel, C. E., 29 Chestnut Street, Charlesston, South Carolina.
Wilson, C. L., Route 1, c/o J. Ford, Rathdrum, Idaho.
Wilson, E. T., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
Wolfe, M. W., Mt. Carmel Center, Waco, Texas.
PENUGASAN JAM KESEBELAS
“Bangunlah, bercahayalah; karena terangmu ada datang, dan kemuliaan Tuhan sudah terbit atas kamu. Karena, bahwasanya, kegelapan akan menutupi bumi, dan kegelapan pekat menudungi manusia; tetapi Tuhan akan bangkit mendatangimu, dan kemuliaan-Nya akan terlihat di atas kamu. Maka bangsa-bangsa Kapir akan datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cerahnya kebangkitanmu. Angkatlah matamu dan lihatlah sekeliling; sekalian mereka itu berhimpun bersama-sama, mereka datang kepadamu : anak-anakmu lelaki akan datang dari jauh, dan anak-anakmu perempuan akan diasuh pada sisimu”. Yesaya 60 : 1 – 4.
“Janganlah kamu mengatakan, Masih ada empat bulan lagi, baru datang penuaian? Bahwasanya, Aku mengatakan kepadamu, Angkatlah matamu, dan pandanglah ladang-ladang itu, karena sekaliannya itu sudah menguning untuk dituai.” Yohanes 4 : 35.
Memang penuaian adalah luas, “tetapi pekerja-pekerjanya sedikit; oleh sebab itu berdoalah kamu kepada Tuhan pemilik penuaian itu, supaya Ia mau mengirim para pekerja ke dalam penuaian-Nya”. Matius 9 : 37, 38.
“Banyak permintaan datang dari mana-mana memohonkan terang yang telah dikaruniakan Allah kepada umat-Nya; tetapi panggilan-panggilan ini untuk sebagian besarnya adalah sia-sia. Siapakah yang merasa bertanggung jawab untuk menyerahkan dirinya kepada Allah dan bagi pekerjaan-Nya? Dimanakah orang-orang muda yang sedang memantapkan diri untuk menjawab panggilan-panggilan ini? Banyak daerah luas sedang terbuka di hadapan kita dimana terang kebenaran belum pernah berhasil menembusnya.
Jalan yang mana pun kita pandangi kita menyaksikan tuaian-tuaian yang kaya sudah siap untuk dikumpulkan, tetapi tidak ada seorangpun yang akan melakukan pemungutan hasilnya. Doa-doa telah dipersembahkan memohon kemenangan bagi kebenaran. Apakah yang dimaksudkan oleh doa-doamu, Saudara-Saudara? Bentuk keberhasilan yang bagaimanakah yang anda inginkan? -- suatu keberhasilan yang cocok dengan ketidak-cekatanmu, kegemaranmu yang bersifat mementingkan diri? -- suatu keberhasilan yang akan menunjang dan menopang dirinya sendiri tanpa sesuatu usaha dari pihakmu?
“Harus ada suatu perubahan nyata ..... yang akan membuat tidak puas orang-orang yang bersantai-santai berbaring pada punggungnya, sebelum para pekerja yang siap bagi tugas penting mereka, dapat dikirim ke ladang. Harus ada suatu kebangunan, yaitu suatu pembaharuan rohani. Suhu kesetiaan Kristen harus dibangunkan. Rencana-rencana harus dipikirkan dan dilaksanakan bagi penyebaran kebenaran kepada semua bangsa di bumi. Setan sedang meninabobokan para pengikut Kristus untuk tidur, sementara jiwa-jiwa terus binasa di sekeliling mereka; maka alasan apakah yang dapat mereka berikan kepada Tuhan untuk kelalaiannya itu?
“..... ‘Mengapakah kamu berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari?’ Mengapa kamu tidak bekerja sesuai keahlianmu di dalam kebun anggurnya? Berulang kali ia mengundang kamu, ‘Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggurku, maka apa saja yang pantas ia itu akan kamu terima. ‘Tetapi panggilan kemurahan dari Sorga ini telah dilalaikan oleh mayoritas terbesar orang-orang. Bukankah sudah sampai waktunya sekarang agar kamu mematuhi perintah-perintah Allah? Ada terdapat tugas bagi setiap pribadi yang menyebut nama
Kristus. Suatu suara dari Sorga sedang memanggilmu dengan serius untuk bertugas. Perhatikanlah suara ini, dan pergilah segera bekerja di mana saja, sesuai kemampuan apa saja. Mengapakah kamu berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari? Ada terdapat tugas bagimu untuk dilaksanakan, -- suatu tugas yang membutuhkan tenagamu yang terbaik. Setiap saat kehidupan yang berharga adalah berkaitan dengan sesuatu tugas yang wajib anda lakukan kepada Allah atau kepada sesamamu, tetapi ternyata anda menganggur!” -- Testimonies, Jilid. 5, hal. 203, 204.
“Marilah kuceritakan kepadamu”, demikian Roh Nubuat melanjutkan, “jika hatimu ada dalam pekerjaan ini, dan kamu beriman pada Allah, maka tidak perlu bergantung pada persetujuan seseorang pendeta atau pun sesuatu umat; jika engkau pergi bekerja dalam nama Tuhan, dalam cara yang sederhana melakukan apa yang dapat engkau ajarkan kebenaran itu, maka Allah akan menggunakan kamu. Kalau saja pekerjaan ini tidak dibatasi sedemikian rupa oleh sesuatu kesukaran di sini, dan sesuatu kesukaan di sana, dan bahkan sesuatu kesukaran di seberang sana, maka ia itu sudah akan maju pesat dalam kebesarannya. Ia itu sudah akan berjalan pertama sekali dalam kelemahan; tetapi Allah di Sorga itu hidup”. -- Review and Herald, April 16, 1901. (Lihat juga Testimonies, Jilid. 7, hal. 25).
“Suatu pekerjaan besar menyelamatkan jiwa-jiwa tetap masih belum terlaksana. Tiap malaikat dalam kemuliaan ada terlibat dalam pekerjaan ini, sementara setiap Iblis dari kegelapan terus menentangnya. Kristus ..... mengharapkan penyangkalan diri dan pengorbanan yang seimbang pada pihak orang-orang kepada siapa Ia telah datang untuk memberkati dan menyelamatkan. Setiap orang diminta
untuk bekerja sejauh kemampuannya. Setiap keinginan duniawi harus disingkirkan demi untuk mendapatkan kemuliaan Allah”. -- Testimonies, Jilid. 5, hal. 204. Inilah yang menggaris-bawahi semua
Persyaratan – Persyaratan Para Pekerja.
Orang-orang yang mau mendengarkan suara-Nya pada hari ini dan tidak mengeraskan hati mereka seperti pada hari hasutan, akan dibuat-Nya mereka itu menjadi hamba-hamba-Nya di masa depan.
“Bukan oleh gagah, dan bukan oleh kuasa, melainkan oleh Roh-Ku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam”. Zakharia 4 : 6. Para pekerja akan “diajari oleh perantaraan urapan Roh Suci, dan bukan sebaliknya oleh latihan luar pada lembaga-lembaga ilmiah ..... Allah akan memanifestasikan bahwa Ia tidak akan bergantung pada orang-orang terpelajar yang mementingkan diri sendiri”. “Mereka yang terlemah dan ragu-ragu di dalam sidang akan jadi seperti Daud -- rela melakukan dan berani.” -- Testimonies, Jilid. 5, hal. 82, 81.
“Aku hendak menggunakan orang-orang yang buta huruf”, demikian firman Tuhan, “Yaitu orang-orang biasa, lalu menggerakkan mereka oleh Roh-Ku, untuk melaksanakan rencana-rencana hati-Ku dalam pekerjaan penyelamatan jiwa-jiwa. Pekabaran kemurahan yang terakhir akan diberikan oleh sesuatu umat yang cinta dan takut akan Aku”. -- Review and Herald, September 21, 1904. “Ia akan menggunakan orang-orang untuk menyelesaikan rencana-Nya, yang oleh sebagian saudara-saudara akan ditolak karena dianggap tidak cakap untuk ikut serta dalam pekerjaan”. -- Review and Herald, Februari 9, 1985.
Dalam panggilan yang terakhir ini bagi para pekerja, baik -- kecil atau pun besar, baik kaya atau pun miskin, terpelajar atau pun buta huruf,
semuanya memperoleh kesempatan istimewa yang tinggi dan mulia untuk menjadi pendeta-pendeta Kristus, yaitu
Orang - Orang Yang Terhormat Dan Beruntung
“Kebenaran pada waktunya memimpin ke depan dan ke atas, menghimpun orang-orang yang berkekurangan, orang-orang yang tertindas, orang-orang yang menderita, orang-orang yang melarat. Semua yang mau datang akan dibawa masuk ke dalam kandang. Dalam kehidupan mereka akan terjadi suatu reformasi yang akan membentuk mereka menjadi anggota-anggota dari keluarga kerajaan, yaitu anak-anak dari Raja samawi”. -- Testimonies, Jilid. 8, hal. 195, 196.
Bagi para pekerja ini, yaitu mereka yang 144.000 itu, Tuhan dengan penuh kemurahan menjanjikan : “Dan orang-orang asing akan berdiri dan hidup dari kawanan dombamu, dan putera-putera orang luar (mereka yang bukan dari 144.000 itu) akan menjadi pembajak-pembajak sawahmu dan penjaga-penjaga kebun anggurmu. Tetapi kamu akan disebut Imam-Imam Tuhan : orang-orang akan memanggilmu Pendeta-Pendeta dari Allah kita : engkau akan memakan segala kekayaan orang-orang Kapir, dan dalam kemuliaan mereka itu engkau akan menyombongkan dirimu” (Yesaya 61 : 5, 6) kalau saja engkau bangkit sekarang dan secepatnya melaksanakan sepenuhnya.
Peralihan Jabatan
Karena pelayanan Injil ini “yang belum pernah ada sebelumnya, dan juga tidak akan ada lagi sesudah itu” (Yoel 2 : 2), akan bebas dari semua halangan dan rintangan bumi ini, maka hendaklah jangan lagi seorang pun terlambat beralih, yang pada akhirnya akan melibatkan dirinya hati maupun jiwa dalam “pekerjaan Tuhan yang terakhir bagi sidang”, dalam menghimpunkan “buah-buah pertama” yang akan dimeteraikan
dari antara orang-orang hidup di Laodikea. Maka sambil menyerahkan dirinya bagi pekerjaan ini, pada waktu yang sama ia juga akan mempersiapkan dirinya untuk menyampaikan pekabaran dalam masa Seruan Keras, yang oleh penyucian sidang -- kelepasan orang-orang yang dimeteraikan dan pembinasaan orang-orang yang tidak termeterai – akan dikumpulkan, dan yang akan diberitakan oleh orang-orang yang telah disucikan.
Hendaklah setiap orang secara bijaksana membuat peralihan yang penting ini dengan cara berangsur-angsur mengurangi pengejaran-pengejaran kepentingan pribadinya, dan meningkatkan pengajaran kepentingan-kepentingan Tuhan. Dengan cara ini, masing-masing orang akan terus meningkat dari usaha kepentingan sendiri masa lalu yang hampa dan tak menggembirakan, kepada usaha kepentingan Ilahi masa depan yang penuh dan gilang-gemilang yang akan mengilhami “dari ujung bumi ..... nyanyian-nyanyian, yaitu kemuliaan bagi orang-orang benar”. Yesaya 24 : 16.
Sekaranglah waktunya dimana Tuan Pemilik Kebun Anggur itu sedang menanyakan : “Mengapa engkau berdiri-diri saja di sini menganggur sepanjang hari?” dan sambil menganjurkan, “Pergilah juga kamu ke dalam kebun anggur itu; maka apa saja yang pantas, ia itu akan kamu terima”. Matius 20 : 6, 7.
Saudara-saudaraku, jika anda ingin memperoleh bagian dalam pekerjaan yang mulia ini, yaitu tindakan yang mulia dalam penebusan dunia ini, maka anda harus cepat mempersiapkan diri. Jangan-lah membiarkan berbagai urusan hidup ini merampas dari anda mahkota kehidupan yang kekal itu. Janganlah menahan, membiarkan Setan memasukkan di dalam mulutmu dalih-dalih : “Saya baru membeli sebidang tanah,
maka saya harus pergi melihatnya; saya mohon maaf” atau, “Saya baru membeli lima pasang lembu, maka saya harus pergi mencobanya; Saya mohon maaf”; atau, “Saya baru menikah, dan karena itu saya belum dapat datang”. Lukas 14 : 18 – 20. “Karena semua yang ada di dunia, keinginan daging, dan keinginan mata, dan kesombongan hidup, adalah bukan dari Bapa, melainkan dari dunia ini. Dan Dunia akan berlalu, berikut semua keinginannya; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah itu akan tetap hidup selama-lamanya”. 1 Yohanes 2 : 16, 17.
Selagi masih bekerja dalam kedudukanmu yang sekarang, pergilah masuk ke dalam kebun anggur Tuhan, maka sementara kepentinganmu di sana bertumbuh, pekerjaanmu sendiri akan makin berkurang sampai kelak engkau akan menemukan dirimu sepenuhnya berpisah daripadanya lalu berpadu dengan pekerjaan Tuhan.
“Oleh sebab itu jangan kuatir, dengan mengatakan : Apakah yang akan kami makan? Atau, Apakah yang akan kami minum? Atau, Apakah yang akan kami pakai?” Melainkan,
“Carilah Olehmu Dahulu Kerajaan Allah” -- bukan Upah.
Kalau saja semua pemikiran kita yang tertinggi adalah bagi kemajuan Kerajaan itu, maka kita tidak akan menghiraukan siapa yang akan memberi upah kepada kita, melainkan kita akan tetap gembira pada jaminan bahwa semua kebutuhan kita akan dilayani.
Sesuai perumpamaan itu, para pekerja yang dikontrak oleh Tuan itu, pergi keluar dalam iman tanpa
mengetahui apa yang akan mereka terima pada akhir hari kerja. Jika pekabaran Tongkat Gembala adalah milik Allah, maka adalah lebih baik agar para pekerja-Nya belajar bahwa pekabaran itu harus dilaksanakan bersama-sama dengan cara-Nya, bukan dalam cara manusia, dan bahwa orang-orang yang bekerja untuk memperoleh upah sebagai penghargaan atas pekerjaannya, mereka itu bukan bekerja bagi Kristus, melainkan bagi dirinya sendiri; juga bahwa sekiranya kantor memberikan tunjangan keuangan kepada seseorang yang bekerja hanya sambilan, maka dengan sendirinya akan ada kewajiban untuk membayar semua orang yang berbuat apa saja, baik sedikit maupun banyak -- suatu permulaan yang hanya akan merusak gantinya membangun baik pekerja maupun orang-orang bagi siapa ia dapat bekerja.
Dengan sendirinya, satu-satunya prosedur yang benar ialah agar semua orang yang melibatkan diri dalam mengerjakan pekabaran pemeteraian ini, melaporkan semua kegiatan mereka, kepada kantor, supaya ia itu dapat mencatat semua hasil pekerjaan mereka. Dan sekiranya kelak terkumpul dari semua usaha ini cukup biaya untuk memungkinkan mereka mengajarkan pekabaran itu dalam waktu penuh (full time), maka kepada mereka dapat diberikan status waktu penuh, sehingga mereka berhak untuk memperoleh sejumlah biaya hidup yang perlu dari uang hasil pekerjaan mereka.
Roh Nubuat mengatakan : “Waktu sudah singkat, dan kekuatan-kekuatan kita harus diorganisir untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang lebih besar. Adalah diperlukan Para pekerja yang mengerti besarnya pekerjaan itu, dan yang mau melibatkan diri di dalamnya, bukan untuk upah yang akan mereka terima, melainkan karena sadar akan dekatnya akhirat itu. Waktu menuntut
penghematan yang lebih besar dan pengabdian yang lebih dalam” (Testimonies, Jilid. 9, hal. 27) dan
Tingkah Laku Menyerupai Kristus
“Saya memperoleh pekabaran ini dari Tuhan bagimu : Berbicaralah lemah lembut, sopan dalam tindakan. Awasilah dirimu dengan saksama, karena engkau akan cenderung berlaku keras dan diktator, dan akan mengatakan perkara-perkara yang kasar. Tuhan berbicara kepadamu, kata-Nya : Berjagalah dan berdoa, supaya jangan kamu masuk ke dalam cobaan. Pernyataan-pernyataan yang kasar menyedihkan hati Tuhan; perkataan-perkataan yang tidak bijaksana lebih banyak merusak. Saya ditugaskan untuk mengatakan kepadamu : Berlakulah sopan dalam pembicaraanmu; perhatikanlah baik-baik semua perkataanmu; jangan membiarkan kata-kata kasar keluar dari mulutmu atau tampak melalui gerakan-gerakan tanganmu. Masukkanlah ke dalam semua yang engkau perbuat dan ucapkan keharuman yang menyerupai Kristus. Jangan membiarkan sifat-sifat tabiat alamiah menodai dan merusak pekerjaanmu. Engkau harus membantu dan menguatkan orang-orang yang dicobai. Jangan membiarkan sifat-sifat mementingkan diri terlihat dalam kata-kata kasar. Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya bagi kawanan domba, dan bagi semua untuk siapa kamu bekerja. Jangan membiarkan perkataanmu mengimbangi jiwa-jiwa dalam arah yang salah. Di dalam diri pendeta dari Kristus harus terungkap tabiat yang menyerupai Kristus.
“Kekasaran, ucapan-ucapan yang suka menguasai, tidak sesuai dengan tugas yang suci yang telah diberikan Kristus kepada para pendeta-Nya untuk dilaksanakan. Apabila pengalaman setiap hari adalah pengalaman yang memandang kepada Yesus dan belajar kepada-Nya, maka engkau akan mengungkapkan suatu tabiat yang baik. Perlunaklah semua pembawaan dirimu, dan jangan membiarkan kata-kata tuduhan keluar dari mulutmu. Belajarlah
kepada Guru yang besar itu. Perkataan-perkataan yang bersahabat dan simpatik akan sama baiknya dengan obat, dan akan menyembuhkan jiwa-jiwa yang berada dalam alam keputus-asaan. Pengetahuan firman Allah yang dibawa ke dalam praktik kehidupan akan memiliki kuasa penyembuhan dan penyejukkan. Kasarnya pembicaraan tidak pernah mendatangkan berkat bagi dirimu atau bagi setiap jiwa yang lain.”
“Saudaraku, engkau akan menjadi seorang wakil dari Kristus yang lemah lembut, sabar, dan baik hati itu. Dalam semua pembicaraanmu di depan umum, hendaklah semua pembawaan dirimu mengikuti teladan dan tata cara Kristus. ‘Hikmat pengetahuan yang dari atas adalah pertama-tama murni, kemudian mendamaikan, sopan, dan mudah untuk dihimbau, penuh kemurahan dan buah-buah yang baik.’ Berjaga-jagalah dan berdoa, dan kalahkanlah kekerasan itu yang seringkali pecah dalam dirimu. Oleh kemurahan Kristus yang tinggal di dalam irimu, semua perkataanmu dapat menjadi suci. Jika saudara-saudaramu tidak mau bertindak sesuai dengan kehendak hatimu, maka janganlah menghadapi mereka itu dengan kasar. Tuhan sudah seringkali kecewa oleh ucapan-ucapanmu yang keras”. -- Gospel Workers, hal. 163, 164.
“Bukan masalah sebanyak apa yang kau katakan,
Namun bagaimana cara engkau mengucapkannya,
“Bukan masalah seberapa banyak bahasa yang kau gunakan,
Namun nada suara ketika kau menyampaikannya.
Kata-kata mungkin saja halus dan indah,
Namun nada suaranya bisa menusuk bagaikan anak panah;
Kata-kata mungkin saja lembut bagaikan udara di musim panas,
Namun nada suaranya bisa mematahkan hati”.
“Kebenaran harus disajikan dengan kebijakan Ilahi, kesopanan, dan lemah lembut. Ia itu harus datang dari suatu hati yang sudah dihalusi dan sudah dibuat menjadi simpatik. Kita perlu memiliki kerukunan yang erat dengan Allah, ..... kita harus berjaga dan berdoa, dan selalu siap untuk memberikan alasan bagi harapan yang ada dalam kita, dengan rendah hati dan takut. Supaya jangan kita kelak memberikan kesan yang kurang menyenangkan pada satu jiwa bagi siapa Kristus telah mati, maka kita hendaknya selalu mengangkat hati kepada Allah, supaya apabila kesempatannya terbuka, kita dapat memiliki perkataan yang tepat untuk diucapkan pada waktu yang tepat.” -- Testimonies, Jilid. 6, hal. 400. Inilah
Ilmu Keberhasilan
“Kepada setiap pekerja saya ingin mengatakan : Pergilah keluar dalam iman yang sederhana, maka Tuhan akan pergi bersamamu. Tetapi berjaga-jagalah dan berdoa. Inilah ilmu dari usahamu. Kemampuan adalah dari Allah”. Testimonies, Jilid. 7, hal. 272.
“Saya diperintahkan untuk mengatakan kepada rekan-rekan pekerja saya, jika engkau ingin memiliki perbendaharaan sorga yang kaya itu, maka engkau harus memiliki hubungan secara rahasia rukun dengan Allah. Jika engkau tidak melakukan hal ini, maka jiwamu akan menjadi hampa akan Roh Suci bagaikan bukit-bukit Gilboa yang hampa akan embun dan hujan. Apabila engkau bergegas-gegas dari perkara yang satu ke perkara yang lainnya, apabila engkau menghadapi sedemikian banyak pekerjaan yang harus dilakukan sehingga tidak dapat mengambil waktu untuk berbicara dengan Allah, maka bagaimanakah engkau dapat mengharapkan kuasa dalam pekerjaanmu? .....
“Berlakulah rukun dengan hatimu sendiri, dan kemudian rukun dengan Allah. Jika engkau tidak melakukan
ini, maka semua usahamu akan sia-sia hasilnya, yaitu yang dibuat sedemikian ini oleh keadaan bingung dan tergesa-gesa yang tidak suci.” -- Gospel Workers, hal. 272.
“Orang-orang yang mengajar dan berkhotbah dengan sangat berhasil ialah mereka yang berharap kepada Allah dalam kesederhanaan, dan mengharapkan dengan sangat akan bimbingan dan kemurahan-Nya. Berjagalah, berdoa, bekerja -- inilah semboyan orang Kristen. Kehidupan seorang Kristen yang benar ialah suatu kehidupan dengan doa yang tetap.” -- Gospel Workers, hal. 257.
“Seseorang pengkhotbah tertentu yang khotbah-khotbahnya berhasil mentobatkan banyak jiwa, menerima suatu wahyu dari Allah bahwa bagaimana pun juga adalah bukan khotbah-khotbah dan usaha-usaha sendiri, melainkan adalah doa-doa dari seorang anggota yang buta huruf yang duduk pada tangga-tangga mimbar memohonkan keberhasilan khotbah itu. Mungkin hal itu akan digenapi dengan kita pada hari keseluruhan ungkapan itu. Kita mungkin saja percaya, sesudah berusaha lama dan melelahkan, bahwa semua hormat adalah hak pembangun yang lain yang doa-doanya berupa emas, perak, dan batu-batu berharga, sedangkan penyajian khotbah kita, karena terpisah dari doa, hanya akan merupakan rumput kering dan sekam.” -- C. H. Spurgeon.
“Utusan-utusan Allah harus menunggu lama bersama-sama dengan-Nya, kalau mereka ingin berhasil dalam pekerjaan mereka. Ceritanya adalah mengenai seorang wanita tua dari Lancashire yang sedang mendegarkan berbagai alasan yang dikemukakan oleh para tetangganya mengenai keberhasilan pendeta mereka. Mereka itu berbicara tentang bakat-bakatnya, tentang cara menyampaikan khotbahnya, tentang kebiasaan-kebiasaan pribadinya. ‘Dan lagi’, kata wanita tua itu, ‘Akan kuceritakan kepadamu
hal itu. Orangmu itu adalah sangat karib dengan Yang Maha Kuasa.’
“Apabila orang-orang mengabdi sama seperti Eliyah dan memiliki iman sama seperti yang dimilikinya, maka Allah akan menyatakan Diri-Nya sama seperti yang dilakukan-Nya dahulu. Apabila orang-orang memohon kepada Tuhan seperti yang dilakukan oleh Yakub, maka hasil-hasilnya yang tampak dahulu itu akan kembali terlihat. Kuasa akan datang dari Allah menjawab doa yang diucapkan dari iman.” -- Gospel Workers, hal. 255.
Bangkitlah bekerja, Saudara guru-guru Kebenaran Sekarang! Lakukanlah tugas-tugas dari Dia Yang telah mengutus kamu, “selama masih siang,” karena malam sudah hampir tiba, “apabila tidak seorang pun dapat bekerja”. Yohanes 9 : 4. “Maka apa pun saja yang pantas, ia itu akan kamu terima” asalkan kamu mengajarkan dengan setia
Hanya Itu Yang Harus Diajarkan.
Alkitab dan buku-buku Roh Nubuat merupakan satu-satunya sumber dari pekabaran Tongkat Gembala, oleh karena itu apabila Tongkat itu diajarkan, maka Alkitab dan Roh Nubuat juga diajarkan. Dan karena tidak satu pun selain Roh Kebenaran, yang telah mengirim rahasia-rahasia Ilham itu, yang dapat menginterpretasikan sekaliannya, maka orang-orang yang mencoba mengajarkannya tanpa Wewenang interpretasi yang diilhami ini, mereka pasti akan jatuh ke dalam praktik interpretasi pribadi yang terlarang itu (2 Petrus 1 : 20) -- yaitu kejahatan besar yang telah menjerumuskan dunia Kristen ke dalam perpecahannya yang hampir tak menentu sekarang ini, berikut kekacauan, persaingan, dan ketidak-mampuannya yang ada.
Karena kami tidak berani ikut berjalan pada jalan yang sedemikian itu, oleh karena itu kami harus, sebagai guru-guru dari Tongkat Gembala (terbitan-terbitan resmi dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh), mengajar hanya dalam terang dari Tongkat itu pekabaran-pekabaran yang dalam satu dan lain hal perlu untuk diinterpretasikan. Hanya dengan demikian inilah semua penganut Pekabaran Pada Waktunya akan senantiasa memiliki pemikiran yang sama, sependapat, dan membicarakan perkara-perkara yang sama (1 Korintus 1 : 10; 1 Petrus 3 : 8; Yesaya 52 : 8).
Dan dengan demikian mereka yang memilih untuk ikut melakukan interpretasinya sendiri diminta dengan hormat agar jangan mengajar dengan nama Tongkat dan memanfaatkan biaya-biayanya. Hendaklah mereka, sebagai orang-orang terhormat, mengajar dalam namanya sendiri dan dengan biayanya sendiri.
Akhirnya, Saudara-Saudaraku, pertahankanlah tugasmu di tempat sesuai semua usahamu, maka pada gilirannya ia itu akan memberikan setiap kemungkinan yang akan menunjang pekerjaanmu sampai berhasil. Kini, Allah memanggilmu!
-- o0o --
.