.
Renungan Dan Doa Pembuka--Sebelum ikut dalam sesuatu masa berdoa, maka saya akan membacakan dari buku The Mount of Blessing, p. 154 dimulai dengan paragrap yang pertama:
Mount of Blessing, p. 154 : “Yesus mengajarkan kepada kita supaya memanggil akan Bapa-Nya, Bapa kita. Ia tidak malu untuk memanggil kita saudara-saudara. Demikian kesediaan-Nya, demikian kesungguhan-Nya perasaan hati Juruselamat untuk menyambut kita sebagai anggota-anggota keluarga Allah, sehingga dalam kata-kata yang pertama sekali akan kita gunakan dalam menghampiri Allah, Ia menempatkan jaminan hubungan keilahian kita, yaitu “Bapa kita.”
“Di sinilah pengumuman tentang kebenaran yang ajaib itu, yang begitu penuh dengan dorongan dan hiburan, bahwa Allah mengasihi kita seperti halnya Ia mengasihi Anak-Nya. Inilah yang Yesus katakan dalam doa-Nya yang terakhir bagi murid-murid-Nya, Engkau “telah mengasihi mereka seperti halnya Engkau telah mengasihi akan Daku.”
“Dunia yang Setan telah nyatakan sebagai kepunyaannya dan telah memerintah atasnya dengan kekejamannya, oleh suatu keberhasilan yang luas Anak Allah telah menyelubunginya dengan kasih-Nya, lalu menghubungkannya kembali dengan tahta Yehovah. Malaikat-malaikat kerubium dan seraphim berikut jumlah-jumlah besar orang-orang yang tak terhitung banyaknya dari semua dunia-dunia yang tidak jatuh menyanyikan lagu-lagu pujian bagi Allah dan Anak Domba itu apabila kemenangan ini telah dipastikan. Mereka bersukaria karena jalan keselamatan telah terbuka bagi umat manusia yang sudah jatuh, dan karena bumi akan ditebus dari kutuk dosa. Betapa lebih lagi mereka-mereka itu yang seharusnya bersukaria, yaitu orang-orang yang menjadi objek dari kasih yang sedemikian besar ini!”
Untuk mengucapkan “Bapa kami”, bukan Bapaku, terutama apabila berdoa di depan umum, membantu kita untuk menginsafi, bahwa kita semua adalah saudara-saudara. Allah mengasihi kita semua seperti halnya Ia mengasihi Kristus, maka Ia tidak akan mengecewakan kita jika kita berdoa dan hidup seperti doa Kristus dan teladan-Nya mengajarkan kepada kita. Ia tidak dapat menolak daripada kita jawaban terhadap doa-doa kita jika kita mengetahui apa yang kita sedang doakan, jika kita memohonkan perkara-perkara yang kita betul-betul perlu memiliki, yaitu perkara-perkara yang Ia sendiri ingin sekali supaya kita miliki. Sebelum memohonkan sesuatu, kita wajib mempelajarinya terlebih dulu, supaya doa-doa kitapun dapat bertahan untuk selama-lamanya. Marilah kita bertelut.
* * *
SION DAN PUTRI-PUTRINYA
DI AKHIR ZAMAN
Kotbah Victor T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 14 September 1946
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Saudara ingat bahwa penyelidikan kita pada Sabat yang lalu kita telah menemukan, bahwa nubuatan dari Yesaya pasal yang ketiga sesungguhnya dimulai dengan pasal yang kedua, berlanjut sampai pasal yang ketiga, dan berakhir dengan pasal yang keempat. Dan Saudara juga ingat bahwa segala yang terkandung di dalamnya, itu adalah berhubungan dengan sidang “di akhir zaman,” yaitu pada bagian terakhir dari masa akhir zaman itu. Dengan kata lain, Saudara akan ingat bahwa dalam pasal-pasal ini Allah sedang berbicara langsung kepada umat-Nya yang hidup diwaktu sekarang ini.
Oleh karena segala yang berhubungan dari pasal-pasal ini adalah dialamatkan kepada Yehuda, Yerusalem, dan Sion dari zaman akhir, maka marilah kita sejenak menggantikan gelar-gelar ini ke dalam bahasa sekarang.
Gelar “Yehuda” (kerajaan Yehuda), tentunya, diambil untuk bangsa itu secara keseluruhannya. Mengaplikasikan gelar ini bagi Sidang di masa kita sekarang, maka itu menunjukkan kepada Organisasi Gereja secara keseluruhan, yaitu umat yang akan membentuk Kerajaan Yehuda contoh saingan. Gelar “Sion”, pekarangan istana kuno itu yang menunjukkan kepada seseorang seperti terdapat pada pasal ini, dan jauh dari tanah perjanjian itu, menunjukkan kepada General Conference, markas besar dari Organisasi Gereja. Sesuai dengan kata-kata Nehemia 11 : 1, gelar “Yerusalem” di masa lalu menunjukkan kepada kota dari pemimpin-pemimpin bangsa itu. Mengaplikasikan gelar ini kepada masa kita sekarang, dan terlepas dari tanah leluhur itu, seperti yang dikatakan ilham, menunjukkan kepada pemimpin-pemimpin bawahan dari General Conference. Kembali diulangi, Yehuda mengambil tempatnya para anggota biasa; Yerusalem diambil untuk melambangkan penguasa-penguasa Uni dan Daerah; Sion diambil melambangkan penguasa-penguasa General Conference. Semua inilah satu-satunya pengaplikasian yang mungkin dan masuk akal yang dapat dilakukan terhadap semua gelar ini.
Dengan mengetahui sekarang bahwa pasal 3 mengemukakan maksud-maksud Tuhan bagi kita di waktu ini, maka kita akan memulai penyelidikan kita dengan :
Yesaya 3 : 16 : “Dan lagi firman Tuhan : Sebab segala anak-anak perempuan Sion sombong, serta berjalan menjenjang lehernya dan dengan bermain mata, dan berjalan dengan dibuat-buat, dan dengan gemerincing kakinya.”
Di samping hal-hal yang kita pertimbangkan pada minggu lalu, maka pada hari ini Tuhan membawakan pekabaran ini bagi “anak-anak perempuan Sion.”
Di dalam ayat yang terpenting ini, oleh karenanya, Allah secara khusus mengamanatkan kepada anak-anak perempuan dari penguasa-penguasa tertinggi organisasi, yaitu kependetaan, yaitu mereka yang berada pada pucuk pimpinan pekerjaan itu. Bersama dengan itu Ia sedang akan melakukan sesuatu, sebab anak-anak perempuan Sion adalah “tinggi hati”, yaitu sombong. Kesombongan mereka itu dibuat terbuka oleh kenyataan bahwa mereka itu berjalan menjenjang lehernya dan bermain mata; mereka tidak dapat menahan diri, mereka gelisah, suka menonjolkan diri. Kemudian juga, sambil berjalan dibuat-buat dan gemerincing pada kakinya, yaitu mereka tidak berjalan biasa, mereka memamerkan, seolah-olah untuk menarik perhatian umum. Seperti yang Allah melihat akan mereka itu mereka berada di jalan-jalan, bukan untuk mendapatkan dimana mereka telah memulai untuk itu, bukan untuk menyelesaikan tugas mereka, melainkan mereka berada di sana supaya dipandang orang. Inilah caranya Allah melihat akan segala keadaan yang terdapat di antara anak-anak perempuan Sion. Dengan demikian Tuhan melihat mereka itu bagaikan pemimpin-pemimpin gerombolan penjahat bernapsu di dalam Sidang.
Saudara ingat pada penyelidikan kita yang lalu apa yang Tuhan lakukan melawan para pemimpin umat-Nya, melawan para pahlawan, hulubalang, hakim, nabi, orang-orang besar dan orang tua-tua, dan penghulu, dan orang bangsawan dan menteri, dan tukang yang pandai, dan orang yang fasih lidah (Yesaya 3 : 2, 3). Mereka adalah “tukang-tukang ramal”, Kata-Nya (Yesaya 2 : 6); mereka “telah makan habis kebun anggur itu; segala rampasan dari orang miskin terdapat dalam rumah-rumah mereka.” Yesaya 3 : 14. Demikianlah Ilham menunjukkan bahwa mereka membelanjakan dengan jahatnya segala barang rampasan orang miskin. Bahasa yang keras betul, namun adalah Allah sendiri yang mengucapkannya.
Yesaya 3 : 17 : “Sebab itu Tuhan akan menghantam mereka dengan mahkota kudis kepala-kepala Putri Sion, dan Tuhan pun akan menelanjangi kemaluan mereka itu.”
Oleh karena anak-anak perempuan Sion pada satu pihak dengan dibiayai oleh orang-orang miskin sedang membodohi dirinya sendiri, dan pada pihak lainnya sedang mengaku mewakili Surga, maka Tuhan hendak memalukan dengan kudis mahkota kepala mereka itu. Tidak, mereka tidak akan lepas baik dengan barang-barang rampasan dari orang-orang miskin, ataupun dengan kebodohan, kejahatan, dan kesia-siaan pembicaraan mereka itu.
“Tuhan akan menelanjangi kemaluan mereka itu “jika mereka tidak bertobat. Mereka dengan sombong menyalah-gunakan kepala dan lehernya, tangan dan kaki-kakinya. Mereka dengan sombong memamerkan barang-barang dagangannya. Karena alasan inilah Tuhan hendak memamerkan bagian-bagian itu yang mereka tidak ingin untuk dipamerkan. Ia akan menelanjangi mereka. Ia akan membuat mereka menjadi suatu tontonan umum.
Yesaya 3 : 18 - 23 : “Pada hari itu juga Tuhan akan mengambil segala perhiasan gelang keroncong dari kakinya, dan dokoh lawi-lawi melekah dan ban-ban bundar seperti bulan, dan segala cumbal dan segala pontoh dan segala perada terbang, dan segala perhiasan kepala dan segala gelang dan segala ikat pinggang dan segala selepa dan segala anting-anting dan segala cincin dan segala jamang dan segala persalinan dan segala baju selimut dan segala tudung dan segala pundi-pundi dan segala cermin dan segala kain sandus, dan segala tetampan dan segala selendang.”
“Pada hari itu”, yaitu hari dimana semua keadaan ini merajalela menguasai di antara umat Allah, Ia akan menyingkirkan segala kesombongan mereka itu, menyingkirkan segala keberaniannya dengan mana mereka telah membodohi dirinya sendiri. Ia akan menyingkirkan perhiasan-perhiasan jahat dari kaki-kaki mereka, paha-paha mereka, dan leher-leher mereka. Anak-anak perempuan Sion ini, tepat pada pusat pekerjaan itu, sedang menentang Tuhan, dan sedang menyesatkan umat-Nya dengan mengorbankan Kebenaran-Nya, kebun anggur-Nya, dan keringat orang miskin. Tetapi sekarang Ia akan membalikkan meja-meja. Ia akan menentang mereka.
Apakah yang akan terjadi dengan ban-ban bundar yang seperti bulan itu? Yah, semua itu mungkin berupa tumit-tumit yang tinggi di bawah kaki-kaki mereka, tumit-tumit yang membuat leher-leher mereka panjang dan punggung-punggung mereka lemah, namun mungkin sekali ban-ban bundar yang seperti bulan itu mungkin merupakan benda-benda fantasi yang ditaruh di kepala, dan yang disebutnya topi mungkin hanya karena semua itu diletakkan dimana topi harus ditempatkan.
Untuk lebih secara ekstrim mengikuti mode-mode dunia adalah benar-benar pantas bagi orang-orang yang tak beriman, tetapi adalah pasti semuanya itu salah bagi orang-orang yang pengakuan agamanya mempersalahkan praktik-praktik perbuatan itu.
Daftar perhiasan ini membuat khayalan setiap perkara, yaitu segala-gala yang tak berguna seseorang dapat pamerkan. Mengapa tidak sekarang saja, Saudara-Saudari, singkirkan dari tubuhmu semua kesia-siaan itu yang merendahkan derajat nama baik pengakuanmu, dan yang menghalangi pekabaran Allah? Mengapakah tidak sekarang saja berpakaian yang pantas, bersih, sopan, sederhana, serasih dengan pengakuanmu? Mengapa menunggu sampai Tuhan memalumu dengan beberapa kutuk dari mana engkau tidak akan lagi dapat sembuh? Mengapakah tidak kamu selesaikan kebahagiaan hidupmu dengan Allah, yaitu Dia satu-satu-Nya teman baikmu yang setia, satu-satunya Pelepasmu, satu-satunya yang mengetahui segala masalahmu, satu-satunya yang dapat menghapuskan segala dosamu?
Mengapakah tidak mengambil petunjuk dari Allah yang Maha Bijaksana itu? Mengapakah membiarkan kemunafikan merendahkan kamu sampai kepada tingkat kejahatan, tidak tertib, dan tidak terhormat, yaitu kemunafikan yang membawa turun ke lembah ketidakpastian, lembah tak berketentuan, lembah malapetaka, lembah kehinaan? Mengapakah anda hendak dengan nama Tuhan memasang jaringan jahat bagi kaki orang yang kesasar untuk jatuh ke dalamnya? Mengapakah anda hendak melayani musuhmu sementara mengaku wakil Kristus?
Adakah anda mengira, bahwa kita akan dapat mentobatkan orang Kapir kepada cara hidup Kristus yang tinggi dan mulia apabila kita tidak berpakaian lebih baik dari mereka, terutama apabila mereka mengetahui, bahwa pakaian kita adalah tidak selaras dengan pengakuan kepercayaan kita? Sejauh ini tampaknya seolah-olah orang Kapir sedang mengkapirkan sidang, bukan sidang yang sedang mengkristenkan mereka.
Kalau saja Allah menghendaki anda menjadi berbeda daripada apa yang sudah anda sekarang, maka Ia dapat saja membuatmu berbeda. Kalau saja Ia menghendaki anda menjadi seperti seekor burung kalkun, maka Ia sudah akan dapat dengan mudah memberikan kepadamu suatu perhiasan hidung, anting-anting, dan sebuah peniti hiasan. Kalau saja Ia menghendaki kamu menjadi seperti seekor burung merak, maka Ia sudah akan memberikan kepadamu suatu ekor merak dan sebuah mahkota merak. Kalau saja Ia menghendaki kamu memiliki sebuah leher yang panjang lurus, maka Ia sudah akan memberikan kepadamu sebuah leher jerapah. Kalau saja Ia menghendaki kamu berjalan dengan gemerincing, maka Ia sudah akan memberikan kepadamu suatu ekor yang bergemirincing bunyinya. Ia dapat saja membuatmu dengan berbagai cara yang dikehendaki-Nya. Tetapi tidakkah Saudara bergembira, bahwa Ia telah menjadikan Saudara seperti adanya Saudara sekarang?
Beberapa tahun lalu jika salah seorang dari anak-anak perempuan Sion itu sekiranya muncul di jalan-jalan dengan berpakaian jenis pakaian yang mereka pakai sekarang ia sudah akan dibawa ke penjara. Tetapi jika salah seorang dari mereka dengan pakaian masa itu sekiranya muncul di jalan-jalan sekarang, maka tak seorangpun akan memperhatikannya. Apakah artinya itu bagi anda? Bukankah itu berarti, bahwa pakaian pada masa kini adalah tidak sopan? Sehingga mode-mode dunia sedang makin merosot berkembang?
Adakah anda orang-orang Davidian juga yang sedang ikut jatuh mengikuti kebiasaan anak-anak perempuan Sion yang sombong itu? Apakah anda datang ke dunia ini untuk memuaskan mata penganggur-penganggur di jalan, atau adakah anda di sini melakukan kebaikan bagi dunia, dan memuaskan Tuhan? Siapakah dari antaramu Saudara-saudara semua yang ingin isterimu atau anak gadismu dipertontonkan untuk memuaskan mata-mata pelacuran yang memenuhi jalan-jalan?
Mengapakah Allah hendak menelanjangi puteri-puteri Sion itu dari semua kesia-siaan mereka itu? Marilah kita mendengarkan jawaban-Nya : ” ..... Sebab anak-anak perempuan Sion itu adalah sombong, dan mereka berjalan dengan leher-leher yang lurus ke depan dan dengan bermain-main mata, berjalan sambil bertingkah secara dibuat-buat, serta membuat bunyi gemerincing dengan kakinya.”
Cara berpakaian menurut mode telah membuat mereka itu sombong, angkuh; membuat mereka meluruskan lehernya ke depan, dan membuat mereka gemerincing dengan kakinya; mendorong mereka itu untuk membuat apa saja untuk menarik perhatian orang, ya, apa pun yang membuat mereka kelihatan tidak pantas, munafik, dan memiliki tabiat yang meragukan. Adakah sesuatu keanehan bahwa terdapat demikian banyaknya kejahatan di dalam sidang? Orang seolah-olah seperti di masa lalu, harus membawa senjata untuk melindungi isterinya di jalan-jalan. Bagaimanakah hal itu sebaliknya apabila cara berpakaian kaum wanita itu sendiri yang mengundang bahaya?
Lagi pula, jika kamu Saudari-saudari tidak berpakaian sesuai dengan kehendak Allah, sesuai dengan Kebenaran Tambahan Nya, maka bahkan dunia sekali pun, jika ia itu tahu sesuatu tentang pengakuan kepercayaanmu, ia tidak akan berpikir banyak mengenai dirimu. Mereka sedang mencari orang-orang munafik bagaimanapun saja, maka jika kamu tidak setia kepada agamamu, kamu di mata mereka itu akan kelihatan menjadi yang terbaik dari segala orang munafik.
Yesaya 3 : 24 : “Maka akan jadi kelak, bahwa ada bau busuk akan ganti harum minyak bau-bauan, dan kain compang-camping akan ganti pakaian yang indah-indah, dan gundul kepala akan ganti ikalan-ikalan rambut, dan kain kambeli akan ganti pakaian hari raya, dan arang di muka akan ganti elok paras.”
Berpakaian yang pantas dan engkau akan mendapatkan bukan saja, bahwa orang jahat tidak akan menungguimu, tetapi juga kutuk-kutuk Tuhan tidak akan jatuh ke atasmu.
Yesaya 3 : 25 : “Segala laki-laki kamu akan rebah mati dimakan pedang, dan segala pahlawanmu pun akan mati dalam perang.”
Jika anak-anak perempuan Sion gagal bereformasi, maka orang-orang laki-laki mereka itu kelak akan mati dimakan pedang. Maukah ku ceritakan kepadamu mengapa orang-orang laki-laki mereka itu akan jatuh dimakan pedang? Sebab tidak akan ada anak laki-laki Kristen yang jujur di dalam perasaan-perasaannya yang benar, akan pernah mempertimbangkan dengan sedalam-dalamnya untuk mengawini seorang gadis yang berpakaian seperti seorang munafik berpakaian. Maka jika seorang gadis duniawi yang sedemikian hendak kawin, orang laki-laki yang bagaimanakah yang ingin dikawininya? Tentu bukanlah seorang Kristen yang terkenal dalam Kebenaran sekarang. Dia akan mengawini jenis orang laki-laki yang tidak memiliki perlindungan Tuhan atas dirinya, jenis orang laki-laki yang akan jatuh di dalam perang, yaitu peperangan yang akan jadi sementara umat Allah sedang dilepaskan. (Bacalah kembali Traktat No. 14). Jika engkau mau menyelamatkan orang-orang laki-lakimu, maka tinggalkanlah permainan bodoh dengan Setan itu. Bangkitlah menjadi hamba-hamba Allah yang sejati.
Bagaimanakah perkiraanmu jika malaikat-malaikat turun di jalan-jalan berpakaian seperti puteri-puteri Sion ini? Dapatkah kamu mengira, bahwa mereka itu adalah malaikat-malaikat, atau kamu akan mengira mereka itu setan-setan? Dapatkah kamu mengira, bahwa Surga adalah suatu tempat yang baik untuk didiami? Sekarang secara jujur, apakah pendapatmu? Maukah kamu memberikan mereka hormat yang sepatutnya? Tidak, saya yakin kamu tidak akan mau. Lalu mengapa tidak berpakaian seperti yang dikehendaki oleh malaikat-malaikat itu jika misalkan mereka itu ditempatmu? Jika misalkan malaikat-malaikat itu akan muncul sekarang, mereka tidak akan malu dilihat orang, tetapi kebanyakan wanita akan malu dilihat oleh malaikat-malaikat itu. Kebenaran adalah kebenaran, dan perasaan adalah tetap perasaan; marilah kita memiliki kedua-duanya.
Yesaya 3 : 26 : “Maka isi segala pintu gerbangnya akan meratap dan berkabung dan mereka itu akan duduk di bumi dengan hampanya.”
Perkara yang terutama yang menyaring keluar orang-orang yang tidak bertobat itu, karena standar kepercayaannya telah disia-siakan, segala pintu gerbang tempat pertemuannya akan meratap dan berkabung. Dengan hampa mereka akan duduk di bumi, bukan di atas tahta. Mengapa harus menderita kerugian yang sedemikian ini?
Tentu segala orang akan memandang padamu, namun mereka tidak akan menganggapmu sebagai pelaku kejahatan, atau sebagai seseorang yang hampa yang ditertawakan, tetapi sebaliknya sebagai seorang Kristen yang dihormati. Jika mereka membencimu, maka itu adalah karena sikapmu yang membuat mereka itu malu. Dan, lagi pula, bagaimana lagi hendak kamu memenangkan mereka kepada agama mu yang mereka harus miliki untuk selamat, kalau tidak kamu menunjukkannya dengan sepatutnya?
Apabila saya pergi keluar bersama isteri saya, orang-orang yang belum pernah melihat saya sebelumnya, yang belum memikirkan siapa saya, dengan hanya sedikit keragu-raguan memanggil akan saya “Pak Pendeta” sebab mereka pikir isteri saya adalah seorang isteri pendeta. Itu menunjukkan bagaimana orang dunia berpikir apabila mereka melihat wanita-wanita yang berpakaian dengan pantas. Lebih baik membuat mereka berpikir bahwa anda adalah isteri seorang pendeta atau puteri seorang pendeta daripada membuat mereka menerka apa kira-kira anda sebenarnya?
Mengapakah tidak mematuhi seruan kebangunan Tuhan? Jangan lalai mematuhi panggilan yang mendesak ini sampai besok, Saudara, Saudari. Jika anda gagal hari ini, maka hari esok tidak akan pernah lagi datang. Inilah kesempatanmu.
Saudari. Jika anda gagal hari ini, maka hari esok tidak akan pernah lagi datang. Inilah kesempatanmu.
Seperti yang diucapkan terdahulu, seperti halnya pasal 3 adalah kelanjutan dari pasal 2, maka pasal 4 pun adalah kelanjutan dari pasal 3. Oleh karena itu kita akan melanjutkan penyelidikan ini dengan pasal 4.
Yesaya 4 : 1 : “Maka pada hari itu juga tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta katanya : Kami akan makan rejeki kami sendiri dan berpakaikan kami sendiri, hanya biarlah kami disebut dengan namamu untuk menghapuskan kecelaan kami.”
Artinya, di dalam masa akhir zaman, masa dimana puteri-puteri Sion, berlaku dengan sombongnya, maka tujuh orang perempuan (semua gereja pada waktu itu) akan di dalam hati berkata kepada Kristus, seorang laki-laki itu, “Kami akan makan rejeki kami sendiri, kami akan memakai pakaian kami sendiri, kami akan selengkapnya bebas bergantung kepada-Mu. Hanya satu hal yang kami perlukan daripada-Mu : Hanya biarlah kami dipanggil dengan nama-Mu, Kristen, sedemikian supaya menghapuskan kecelaan kami.” Inilah caranya Allah melihat akan sidang-Nya yang diperhambakan oleh dunia.
Sekarang untuk hal ini saya ingin membacakan sebuah syair bagimu. Syair ini secara sempurna menceritakan bagaimana kejatuhan itu terjadi.
SIDANG BERJALAN BERSAMA DUNIA
Sidang dan Dunia berjalan jauh terpisah
Di tepi-tepi pantai waktu yang berubah-ubah
Dunia sedang menyanyikan lagu yang tak menentu bunyinya,
Dan Sidang menyanyikan sebuah Pujian yang mulia
“Mari, berikanlah tanganmu padaku,” Kata Dunia yang penuh gembira,
“Dan berjalanlah denganku disini!”
Tetapi Sidang yang benar itu menyembunyikan tangan-tangannya yang bersalju
Dan dengan sungguh-sungguh mengatakan “tidak,
Aku sama sekali tidak akan memberikan tanganku kepadamu,
Dan aku tidak mau berjalan denganmu;
Jalanmu adalah Jalan yang menuntun kepada kematian
Semua perkataanmu adalah tidak benar.”
“Tidak, berjalanlah bersamaku sebentar saja,”
Kata Dunia dengan ramahnya;
“Jalan yang kulewati adalah Jalan yang menyenangkan,
Dan Matahari selalu bersinar di sana;
Jalanmu penuh duri dan berbatu-batu kasar,
Tetapi Jalanku lebar dan rata;
Jalanku diselilingi bunga-bunga dan air embun,
Tetapi Jalanmu Penuh air mata dan sengsara;
Langit di atasku selalu biru,
Tidak kekurangan, tidak mengenal kerja keras
Langit di atasmu selalu gelap,
Bagianmu Penuh dengan bencana;
Ada cukup tempat bagi aku dan kamu
Untuk berjalan bersama-sama berdampingan.”
Dengan malu-malu Sidang mendekati dunia,
Dan memberikan tangannya yang bersalju;
Dan dunia tua itu menggenggamnya, lalu berjalan bersama-sama
Sambil berkata dengan suara rendah,
“Bajumu terlalu sederhana untuk kepuasan seleraku;
Aku akan memberikan kepadamu mutiara-mutiara untuk dipakai,
Kain-kain beludru dan sutera-sutera yang mewah bagi bentuk kecantikanmu,
Dan intan-intan untuk menudungi rambutmu,
Sidang memandang jubah-jubahnya yang putih-putih,
Dan kemudian memandangi dunia yang penuh cahaya,
Dan dengan agak malu setelah dipandanginya bibirnnya yang menarik
Disertai Senyuman yang penuh penghinaan,
“Aku akan mengganti bajuku dengan yang lebih mahal,”
Kata Sidang, dengan senyuman syukur;
Kemudian jubah-jubah putihnya yang bersih itu ditanggalkan,
Dan Dunia memberi gantinya,
Kain-kain satin yang indah dan sutera yang berkilau,
Bunga-bunga mawar dan dan batu-batu mulia dan mutiara-mutiara;
Sementara di atas sekeliling dahinya bergantungan lepas rambutnya yang berkilau-kilauan
yang teranyam rapi dalam ribuan kepang.
“Rumahmu terlalu sederhana,” Kata Dunia yang sombong itu,
“Aku akan membangun untukmu yang sama dengan milikku;
Dilengkapi pagar tembok dari marmer dan menara-menara dari emas,
Dan perlengkapan rumah yang bagus.”
Maka dibangunnya bagi Sidang sebuah rumah yang indah yang mahal Paling menarik rupanya untuk dipandang;
Semua putera dan putri-putrinya yang cantik ada di sana
bergelimang dengan emas dan perak;
Berbagai acara dan pertunjukan mahal diselenggarakan di ruangan-ruangan terbuka,
Dan Dunia dan anak-anaknya di sana,
Tawa dan Musik dan berbagai perayaan terdengar
di tempat yang maksudnya untuk berdoa.
Ada kursi-kursi empuk untuk orang kaya dan senang,
Untuk duduk dalam kesombongan dan kemewahan;
Tetapi orang-orang miskin, yang berpakaian compang-camping
Duduk dengan rendah hati di bawah di luar.
“Engkau memberi terlalu banyak kepada orang miskin,” kata Dunia.
“Jauh melebihi yang seharusnya engkau lakukan;
Jika mereka membutuhkan tudung dan makanan,
Mengapa perlu merepotkan engkau?
Pergilah, ambillah uangmu dan belilah jubah-jubah indah,
Belilah kuda-kuda dan kereta-kereta yang bagus;
Belilah mutiara dan perhiasan dan makanan yang lezat,
Belilah anggur yang mahal yang jarang ada;
Anak-anakku, mereka manja akan semua ini,
Dan jika engkau memenangkan kasih sayang mereka
Engkau harus melakukan yang mereka lakukan,
dan berjalan pada jalan-jalan yang sedang mereka jalani.”
Dengan demikian orang miskin ditolak olehnya untuk masuk dengan ejekan.
Dan Sidang tidak lagi mendengarkan tangisan anak-anak yatim.
Tetapi ditariknya jubah-jubahnya yang indah,
Sementara Perempuan-perempuan janda pergi sambil menangis.
Kemudian anak-anak Dunia dan anak-anak Sidang
Berjalan bergandengan tangan dan perasaan,
Dan hanya Tuhan yang mengetahui semuanya itu.
Yang dapat memberitahukan kedua pihak itu.
Dan pada waktu itulah Sidang duduk dengan santainya, dan berkata,
“Aku kaya dan kekayaanku bertambah-tambah;
Aku tidak lagi memerlukan, atau melakukan apapun
kecuali tertawa, berdansa, dan berpesta.”
Dunia yang licik itu mendengar, lalu tertawalah diam-diam,
dan sambil mengolok-ngolok mengatakan, menyingkir
“Sidang Jatuh, Sidang yang indah itu;
Dan malunya merupakan kebanggaan dan kesombongannya.”
Malaikat datang dan menghampiri tahta kemurahan,
Lalu membisikkan namanya dalam keluhan;
Kemudian suara lagu-lagu gembira ditenangkan,
Lalu kepala-kepala ditutupi malu;
Pada akhirnya sebuah suara terdengar oleh Sidang
dari Dia yang duduk di atas tahta,
“Aku tahu semua perbuatanmu, dan bagaimana engkau telah mengatakan,
‘Aku Kaya,’ dan tidak mengetahui
Engkau telanjang, dan miskin dan buta,
Dan sengsara di hadapan Ku;
Oleh karena itu dari hadirat Ku Ku buang engkau,
Dan menghapus namamu dari tempatnya.”
- Matilda C. Edwards -
Saya tidak kenal akan pencipta syair ini, namun tampaknya seolah-olah ia telah diilhami seperti apa yang telah saya bacakan kepadamu dari Alkitab. Syair ini menceritakan cerita yang sama seperti yang terdapat dalam Alkitab. Orang-orang yang senang berpakaian serta senang untuk dilihat seperti dunia, melakukan yang sedemikian ini hanya karena tangan mereka bergandengan dengan tangan dunia, dan karena dunia menolak untuk berjalan bersama mereka jika tidak mereka berpakaian seperti dunia. Sungguh ironis -- dunia setia kepada profesinya, namun anak-anak perempuan Sion tidak setia kepada profesi mereka!
namun anak-anak perempuan Sion tidak setia kepada profesi mereka!
Dunia terus memohon. Sidang pada mulanya terus membelakanginya. Tetapi dunia terus menerus memohon sampai pada akhirnya ia menang. Orang-orang yang menyerah dengan hanya sebagian inci terkecil saja dari hari ke hari, oleh karenanya, adalah orang-orang itu juga yang pengaruh-pengaruhnya sedang digunakan Setan untuk menjatuhkan sidang. Bangkitlah Saudara! Bangkitlah Saudari! Jika tidak Setan akan membodohi kita untuk selama-lamanya.
Allah tidak meminta daripada kita supaya memakaikan sesuatu yang dapat memanggangkan tubuh kita. Tetapi Ia sedang meminta dari kita untuk memakaikan sesuatu yang rapih yang dapat menunjukkan Dia dan pekabaran dari hal jam-Nya itu. Jika tidak kita lakukan ini, maka dunia tidak akan percaya, bahwa Ia telah mengutus kita, dan kita sendiri pun akan mulai ragu-ragu. Cara berpakaian kita berbicara lebih nyaring daripada kata-kata.
Setan, tentunya, bekerja dengan kedua cara itu; ia sendiri tidak peduli yang mana yang terbaik, namun ia dengan hati-hati memberikan tempat kepada orang berdosa sedemikian rupa sampai memenangkannya kepada sisinya. Jika dengan satu cara secara ekstrim tidak berhasil, maka musuh itu akan membiarkan dia menggunakan cara lain; apa saja yang dapat menghalanginya dari pertengahan jalan itu, yaitu apa saja yang dapat menghalanginya dari mengikuti Tuhan.
Yesaya 4 : 2 : “Pada hari itu juga Tunas Tuhan akan menjadi cantik dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi sempurna dan menarik bagi segala orang di antara orang Israel yang sudah luput itu.”
Pada hari itu, yaitu pada hari anak-anak perempuan Sion menjadi sombong, pada hari dimana tujuh orang perempuan berpegang kepada seorang laki-laki, pada hari itulah Tunas Tuhan akan menjadi cantik dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi sempurna dan menarik bagi mereka yang telah luput dari Israel. Dari apakah umat-Nya akan diluputkan? Di sinilah jawabannya :
Yesaya 3 : 1 - 3 : “Karena, tengoklah, Tuhan, serwa sekalian alam akan melalukan dari Yerusalem dan dari Yehuda baik tongkat baik batang, yaitu segala tongkat roti dan segala batang air, orang-orang pahlawan dan hulubalang dan hakim dan nabi orang besar-besar dan orang tua-tua dan penghulu dan orang bangsawan dan menteri dan tukang yang pandai dan orang yang fasih lidah.”
Ternyata, bahwa mereka itu luput dari kebinasaan orang-orang jahat ini di dalam Sidang.
Yesaya 4 : 3 : “Maka akan jadi kelak, bahwa orang yang lagi tinggal di Sion, dan dia yang tertinggal di Yerusalem, akan disebut suci, yaitu setiap orang yang tersurat namanya di antara segala orang hidup di Yerusalem.”
Hanya orang-orang suci, yaitu mereka yang nama-namanya masih ada tertulis di dalam Buku yang dapat luput dari kebinasaan yang akan menimpa ke atas orang-orang jahat di dalam Sidang. Hanya mereka yang akan membentuk “orang-orang yang lagi tinggal itu”, yaitu orang-orang yang tertinggal. Kapankah ini akan jadi? Tuhan sendiri memegang jawabannya :
Yesaya 4 : 4 - 6 : “Apabila Tuhan sudah membasuhkan anak-anak perempuan Sion daripada kotornya, dan sudah membuang segala utang darah orang isi Yerusalem dari tengah-tengahnya oleh roh hukum dan oleh roh pembakaran. Dan Tuhan akan menciptakan sebuah awan berasap pada siang dan suatu cahaya api bernyala-nyala pada malam atas tiap-tiap tempat tinggal di bukit Sion, bahkan di atas semua perhimpunannya : Karena diatas semua kemuliaan akan terdapat suatu pertahanan. Maka pada masa itu akan ada sebuah pondok akan pernaungan daripada panas siang hari dan akan perlindungan daripada air bah dan hujan yang deras.”
Itu akan jadi apabila pembersihan Sidang berlangsung, yaitu sewaktu Pemeriksaan Hukum bagi orang hidup di dalam rumah Allah (1 Petrus 4 : 17), sewaktu pemisahan gandum daripada lalang, di dalam masa penuaian, yaitu masa dimana ikan yang baik akan dipisahkan dari antara ikan yang jahat, kambing-kambing dipisahkan dari antara domba-domba (Matius 25 : 32).
Di dalam masa kekacauan ini, apabila segala unsur bergerak untuk mendatangkan masa kesukaran itu yang sedemikian itu belum pernah ada (Daniel 12 : 1) Allah akan membersihkan Sidang-Nya untuk melindungi umat-Nya dari kekacauan yang sedang akan menghadapinya. Orang-orang yang tertinggal sesudah orang-orang berdosa disingkirkan, “orang-orang yang lagi tinggal itu”, kelak akan memiliki perdamaian yang sempurna.
Tuhan kini memanggil laki-laki dan perempuan “untuk memberitakan kebebasan bagi orang-orang yang tertawan, serta membuka pintu penjara bagi mereka yang terbelenggu; untuk memberitakan tahun penyambutan Tuhan, dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua yang berkabung; untuk menjanjikan kepada mereka yang meratap di Sion, untuk memberikan kepada mereka keindahan sebagai pengganti habu, minyak kesukaan untuk menggantikan perkabungan, pakaian kepujian untuk menggantikan roh yang penuh beban; supaya mereka itu boleh disebut pohon-pohon kebenaran, tanaman Allah, supaya Ia boleh dipermuliakan. Maka mereka akan membangun kembali semua yang sudah rusak, mereka akan membangun kembali semua tempat yang ditinggalkan sebelumnya, dan mereka akan memperbaiki semua kota yang rusak, semua kesunyian dari banyak keturunan bangsa-bangsa.
“Maka orang-orang asing akan berdiri dan memberi makan segala kawanan binatangmu, dan segala anak-anak orang tidak dikenal akan menjadi pengolah-pengolah tanahmu dan petugas-petugas kebun anggurmu. Tetapi kamu akan dinamai orang imam-imam Tuhan; orang-orang akan memanggilmu Pendeta-pendeta dari Allah kita; engkau akan makan segala kekayaan orang Kapir, dan di dalam kemuliaan mereka engkau akan membanggakan dirimu sendiri. Karena segala kehinaanmu engkau akan memperoleh dua kali ganda; dan karena kekacauan mereka akan bersukacita dengan bagiannya; oleh karena itu di negeri mereka, mereka akan memiliki dua kali ganda; kegembiraan yang kekal akan menjadi bagian mereka. Karena Akulah Tuhan yang mencintai keadilan, Aku membenci perampasan bagi korban bakaran; maka Aku akan mengarahkan pekerjaan mereka dalam Kebenaran, dan Aku akan membuat suatu janji kekal dengan mereka. Dan benih mereka akan dikenal di antara segala orang Kapir, dan segala turunan mereka di antara segala bangsa; semua yang melihat mereka itu akan mengenal mereka, sehingga mereka adalah benih yang diberkati Tuhan.”
“Aku hendak bersukaria di dalam Tuhan, jiwaku hendak bergembira di dalam Allahku; karena Ia telah memakaikan padaku dengan pakaian-pakaian keselamatan, Ia telah menutupiku dengan jubah kebenaran, seperti halnya seorang pengantin laki-laki melengkapi dirinya dengan perhiasan-perhiasan, dan seperti halnya seorang pengantin perempuan menghiasi dirinya dengan permata-permata yang indah-indah. Karena seperti halnya bumi mengeluarkan segala tunasnya, dan seperti halnya kebun menumbuhkan segala bibit yang ditaburkan ke atasnya; demikianlah Tuhan Allah akan menjadikan kebenaran dan pujian itu terus berkembang di hadapan semua bangsa.”
“Bahwa karena sebab Sion tiada Aku hendak berdiam diri-Ku, dan karena sebab Yerusalem pun tiada Aku hendak beristirahat, sampai kebenarannya terbit seperti cahaya terang, dan selamatnya pun seperti pedamaran yang bernyala-nyala. Maka semua orang Kapir akan melihat kebenaranmu, dan semua raja pun kemuliaanmu, maka engkau akan disebut dengan nama yang baru yang akan ditentukan oleh firman Tuhan. Maka engkau akan menjadi sebuah mahkota yang indah-indah pada tangan Tuhan dan sebuah tongkat kerajaan pada tangan Allahmu. Maka tiada lagi dikatakan orang kepadamu : Yang ditinggalkan; dan tiada lagi akan tanahmu, kerusakan; melainkan dikatakannya akan dikau, Yang Hephzibah; dan akan tanahmu, Yang Beulah; karena dikasihi Tuhan akan dikau kelak dan tanahmu pun akan diperisterikan. Karena seperti seorang teruna beristerikan seorang anak dara, demikian pun segala anak-anak laki-lakimu akan mengawini engkau. Dan seperti seorang mempelai laki-laki bersuka cita dari hal mempelai wanitanya, demikian pula halnya Allahmu akan bersuka cita akan halmu. Aku sudah menaruh beberapa orang pengawas di atas pagar-pagar tembokmu, hai Yerusalem, supaya jangan mereka itu berdiam dirinya siang dan malam sampai selama-lamanya, kamu yang menyebut nama Tuhan, janganlah kamu berdiam diri, dan janganlah beri Dia istirahat, sampai ditetapkan-Nya Yerusalem dan dijadikan-Nya Dia akan suatu kepujian di atas bumi. Bahwa Tuhan sudah bersumpah demi tangan kanan-Nya dan demi lengan kuasa-Nya; bahwasanya daripada sekarang ini tiada lagi Aku memberikan gandummu kepada musuhmu akan makanannya, dan tiada lagi anak-anak laki-laki orang asing akan minum air anggurmu, yang sudah kamu persiapkan : Melainkan orang yang mengumpulkannya yang akan memakan serta memuji Tuhan, dan orang yang mengumpulkan itu juga akan minumnya di dalam pagar halaman tempat-Ku yang suci. Keluarlah, keluarlah daripada pintu-pintu gerbang; sediakanlah jalan bagi segala umat; tambaklah, tambaklah jalan raya, lalukanlah segala batu, dan tinggikanlah panji di antara segala bangsa. Lihatlah, Tuhan telah menyatakannya sampai kepada hujung bumi; katakanlah kepada puteri Sion, Lihatlah, Selamatmu akan datang, lihatlah upah-Nya adalah serta-Nya dan pembalasan-Nya adalah di hadapan hadirat-Nya. Pada masa itu digelarkan oranglah akan mereka itu bangsa yang suci, orang tebusan Tuhan, dan engkau pun akan dinamai, Yang kekasih, Negeri yang tiada ditinggalkan.” Yesaya 61 : 1 - 11; 62 : 1 - 12.
Mengapakah tidak kembali kepada Allah? Bagaimanapun buruknya anda sebagai orang berdosa Ia mau dengan senang hati mengampunimu. Mengapakah tidak menyambut sekarang panggilan-Nya? Engkau tidak boleh hilang untuk selama-lamanya, engkau tentunya tidak ingin kehilangan kemuliaan hari depan yang digambarkan oleh para nabi itu, dan kini secara segar dikemukakan. “Janganlah mencintai dunia, berikut segala perkara yang ada di dalamnya. Jika seseorang mengasihi dunia, maka kasih Bapa tidak akan terdapat di dalamnya. Karena segala yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata, dan hidup dengan kegagahan itu bukannya dari Bapa, melainkan daripada dunia. Maka dunia ini lenyap, demikian juga keinginan dunia; tetapi orang yang melakukan kehendak Allah kekal selama-lamanya.” 1 Yohanes 2 : 15 - 17. “Sebab itu (seperti firman Rohulkudus: ‘Pada hari ini jikalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah kamu mengeraskan hatimu seperti pada masa penggusaran pada hari pencobaan di padang belantara).” Ibrani 3 : 7, 8.
Inilah kesempatan bagimu. Hari inilah anda dapat menggunakannya atau melewatkannya, tetapi besok anda mungkin akan melompat kegirangan atau menggeretak gigi anda di dalam kegelapan. Sekarang segala-galanya terserah kepadamu.
Anda tentunya tidak akan menjual dengan demikian murahnya dengan cara menyangkal semua kemuliaan yang tak ada tandingannya ini serta himbauan dari cinta Allah untuk melepaskan dunia dan kembali dengan segenap hati kepada-Nya pada panggilan penghabisan-Nya sekarang ini.
Dapatkah Dunia Melihat Yesus Pada Dirimu?
Apakah kita hidup dekat pada Tuhan hari ini,
Berjalan ke sana kemari pada jalan kehidupan yang sibuk,
Yang Dunia dapat melihat pada kita satu kesamaan
Dengan Dia yang di Calvari itu?
Adakah kita mengasihi, dengan kasih akan sanak-saudaranya sendiri,
Semua makhluk ciptaan-Nya yang hilang dalam lumpur dosa?
Maukah kita menggapai sebuah tangan, betapapun harganya,
untuk mendapatkan kembali seorang berdosa yang hilang?
Bagaikan sebuah kitab yang terbuka mereka akan membaca kehidupan kita,
Kata-kata dan perbuatan kita yang setiap hari diperhatikan;
Akankah semuanya itu menarik, ataukah justru menjauhkan
dari Dia Yang di Calvari Itu?
Dapatkah Dunia melihat Yesus pada diriku?
Dapatkah Dunia melihat Yesus pada dirimu?
Adakah kasihmu berbunyi tulus, Serta hidup dan baktimu, juga?
Dapatkah Dunia melihat Yesus pada dirimu?
- Mrs. C. H. Morris -
.