.
Renungan Dan Doa Pembuka--Saya akan membacakan dari buku “The Mount of Blessing,” dimulai dengan paragraf yang pertama pada halaman 170. Halaman ini adalah berlandaskan kata-kata firman, “Janganlah membawa kami ke dalam cobaan, melainkan lepaskanlah kami dari si jahat.” -- R.V.
Mount of Blessing, halaman 170 : “Pencobaan adalah bujukan untuk berdosa, dan ini tidak datang dari Allah, melainkan dari Setan, dan dari kejahatan hati kita sendiri. ‘Allah tak dapat dicobai dengan kejahatan, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.’
‘Setan berusaha untuk membawa masuk kita ke dalam pencobaan, supaya tabiat-tabiat kita yang jahat dapat dibukakan ke hadapan manusia dan malaikat-malaikat, supaya ia dapat menuntut kita sebagai miliknya ..... Musuh membawa kita ke dalam dosa, dan kemudian ia menuduh kita di hadapan seluruh langit semesta sebagai tak pantas memperoleh kasih Allah ..... ”
Setiap pencobaan dilawan, setiap ujian dipikul dengan berani, memberikan kepada kita suatu pengalaman baru dalam pembangunan tabiat. Jiwa yang melawan pencobaan oleh perantaraan kuasa Ilahi menunjukkan kepada dunia dan kepada alam semesta kesempurnaan kemurahan Kristus.
Di sini terlihat bahwa Setan adalah penggoda terbesar terhadap jiwa-jiwa kita, bahwa ia tak henti-hentinya berusaha untuk membuat kita jatuh. Namun ia tak dapat berbuat apa-apa melawan kita jika hati kita benar dengan Allah, dan jika kita tinggal di dalam lingkungan pagar yang Ia telah dirikan mengelilingi kita. Setan hanya dapat berhasil, jika kita sendiri yang memungkinkannya. Jika kita dengan rela menyerah untuk berdosa, maka demikianlah kita menyerah kepada Setan dengan suka rela. Janganlah kita lupa bahwa tak seorangpun dapat terus berjalan mengikuti jalannya sendiri dan pada waktu yang sama berdoakan doa Tuhan itu tanpa membuat dirinya sendiri menjadi pembohong. Tetapi orang-orang yang dengan sepenuh hati mengambil Tuhan oleh firman-Nya dan membiarkan Dia mengendalikan langkah-langkah mereka, mereka tidak akan pernah keliru. Hendaklah kita berdoa untuk termasuk di antara kelas orang-orang yang terakhir ini.
Copyright, 1953
Hak Cipta Dijamin
V. T. HOUTEFF
AWAN CERAH MENDATANGKAN
HUJAN RINGAN
Khotbah V. T. Houteff.
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 30 Nopember 1946
Chapel Gunung Carmel,
Waco, Texas
Pada sore hari ini kita akan mempelajari pasal yang kesepuluh dari buku Zakharia. Untuk menemukan masa kegenapan dari nubuatan ini serta dari janji yang terkandung di dalamnya, maka kita tak perlu melihat jauh ke depan daripada ayat pertama dari pasal itu.
Zakharia 10 : 1 : “Pintalah olehmu hujan daripada Tuhan dalam musin hujan akhir; dengan begitu Tuhan akan membuat awan-awan yang cerah; dan memberikan kepada mereka hujan lebat, kepada setiap rumput di padang.”
Semua lambang kata-kata ini, sebagai anda ketahui, tidaklah digunakan oleh Ilham secara campur-aduk saja, sebutan “hujan akhir” harus memiliki pengertiannya yang khusus dan tepat. Ilham memilih untuk menggunakan sebutan “hujan” sebab hujan membuat banyak hal bertumbuh dan membawakan hasil penuaian yang berlimpah. Sebutan “akhir” menunjukkan kepada hujan yang terakhir sebelum penuaian, yaitu hujan yang melengkapi masaknya dan yang mematangkan biji.
Oleh karena itu, Kebenaran hujan akhir, adalah yang terakhir, ia itu yang akan mengembangkan umat Allah bagi masa penuaian, bagi masa dimana Allah akan memisahkan gandum daripada lalang (Matius 13 : 30), memisahkan anak-anak dara yang bijaksana daripada anak-anak dara yang bodoh (Matius 25 : 1 - 12), memisahkan ikan yang baik daripada ikan yang jelek (Matius 13 : 47, 48), dan memisahkan domba daripada kambing (Matius 25 : 32, 33). Tegasnya, penuaian ialah masa pembersihan, masa Pengadilan, Hari Grafirat contoh saingan, hari dimana orang-orang berdosa akan disingkirkan. Oleh karena itu, hujan akhir rohaniah ini adalah akan terlaksana bagi sidang sama dengan yang dilakukan hujan akhir alamiah bagi ladang. Tanpa adanya hujan akhir ini orang-orang suci tak dapat berkembang bagi lumbung Sorga, juga lalang-lalang tak dapat berkembang bagi api. Oleh karena itu, dengan “hujan akhir,” dilukiskan curahan Kebenaran yang terakhir. Dan juga, bagian Kebenaran yang terakhir ini harus datang secara bebas kepada setiap anggota sidang yang hidup pada masa menjelang masa penuaian sama seperti hujan turun kepada setiap rumput di ladang. Segera setelah sentuhan pengembangan yang terakhir ini selesai dilaksanakan, maka sabit akan digunakan terhadap biji keemasan yang mahal itu. Namun hendaknya kita ingat bahwa ia itu tidak dibiarkan di ladang untuk membusuk, ia dimasukkan ke dalam “lumbung,” (Kerajaan) sebaliknya lalang-lalang dibakar, demikianlah firman Tuhan (Matius 13 : 30). Apakah yang dilambangkan oleh “hujan akhir” itu? Apakah ia itu Pekerjaan Kebenaran yang ajaib? Ataukah ia itu kuasa pekerjaan yang ajaib? Nabi Yoel menjelaskan, bahwa kuasa pekerjaan yang ajaib itu datang sesudah keduanya baik “hujan awal maupun hujan akhir.” Katanya :
“Maka kemudian daripada itu (sesudah hujan awal dan hujan akhir -- Yoel 2 : 23) akan jadi kelak, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas segala manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, orang-orang tuamu akan bermimpi berbagai mimpi, orang-orang mudamu akan menyaksikan berbagai khayal : dan juga kepada segala hamba laki-laki dan kepada segala hamba perempuan pada masa itu akan Ku curahkan Roh-Ku.” Yoel 2 : 28, 29.
Maka jelaslah, bahwa “hujan akhir” ialah Pekerjaan Kebenaran yang ajaib yang membuat orang-orang suci menjadi masak bagi penuaian oleh mana mereka yang 144.000 itu akan merupakan buah-buah pertama (Wahyu 14 : 4). Kemudian, untuk dengan cepat mengumpulkan buah-buah kedua, maka Allah mencurahkan Roh-Nya pada setiap orang suci buah pertama (ke atas “setiap rumput”) baik tua maupun muda, anak laki-laki maupun anak perempuan -- bukan pada seorang di sini dan pada seorang di sana.
Jelaslah “awan-awan cerah” adalah melambangkan perantara-perantara pembawa Kebenaran yang mereka sebarkan dimana-mana di dalam kebun anggur Tuhan -- meliputi setiap anggota sidang -- “setiap rumput,” gandum atau lalang.
Menurut pengertian alam, awan-awan gelap menunjuk kepada suatu hujan yang amat lebat dan merusak yang menakutkan bagi orang-orang yang menyaksikannya. Sebaliknya, awan-awan cerah menunjuk kepada suatu hujan ringan, yaitu sejenis hujan yang sedemikian turunnya sehingga tanah dapat menghisap seluruh airnya. Hujan ini tidak turun terbuang dengan sia-sia.
Oleh karena itu menurut pengertian rohaniah awan-awan gelap akan melambangkan sumber bahan bacaan yang berbahaya dan yang terlalu banyak bagi seseorang untuk diterima dan dipahami. Tetapi awan-awan cerah melambangkan suatu sumber penyiaran yang berisikan Kebenaran yang kecil dan mudah dapat dimengerti yang diisi dengan “makanan pada waktunya,” yaitu Kebenaran yang datang secara berurutan bagian demi bagian yang mudah ditelan, mudah untuk dicampur seluruhnya, dan dengan demikian mengembangkan orang yang menerimanya sehingga berguna untuk dimanfaatkan oleh “Tuannya” dan bagi pekerjaan-Nya.
Kemudian, juga, bahwa “hujan akhir” rohaniah itu harus turun secara bebas dan tanpa biaya kepada para penerimanya sama seperti halnya hujan biasa. Demikianlah bahwa dunia belum pernah sebelumnya menyaksikan sedemikian banyaknya bacaan-bacaan gratis yang tersebar dimana-mana seperti halnya bacaan-bacaan ini. Berjuta-juta! Begitulah halnya bahwa penyiaran-penyiaran kecil yang amat berarti ini, awan-awan cerah, yang dimuati dengan Kebenaran sekarang, kini sedang disebarkan bagaikan daun-daunan di musim gugur ke seluruh Laodikea kepada masing-masing anggota sidang, yaitu “kepada setiap rumput” di dalam kebun anggur Tuhan. Hasil-hasil akhirnya? Ilham menyatakan, bahwa “lebih dari seribu orang akan segera bertobat dalam sehari, yang kebanyakan dari mereka akan meninjau kembali pengakuan-pengakuan mereka yang mula-mula dengan membacakan bahan-bahan penyiaran kita.” -- Review and Herald, November 10, 1885. Sesuai dengan itu, maka bersama-sama dengan awan-awan gelap dunia yang kini sedang menaungi orang-orang yang ragu-ragu terhadap janji-janji Allah, terdapat awan-awan cerah ini yang menaungi akan-anak Allah yang setia percaya dan berharap kepada-Nya.
[gambar]
Maka begitulah, Saudara, Saudari, anda tak perlu mendengar kepada suara-suara yang menganjurkan kepadamu supaya menutup dirimu daripada hujan yang ringan ini, ataupun supaya berlindung di bawah payung orang lain. Keluarlah dan manfaatkanlah olehmu akan curahan hujan yang sangat diperlukan ini. Ia itu telah dikirim untuk memberikan kepadamu perkembangan yang anda perlukan, dan untuk memungkinkan anda dapat tahan berdiri pada hari Tuhan yang besar dan hebat itu, yaitu Pengadilan bagi orang-orang hidup. Jangan lagi berlambatan, keluarlah di alam terbuka dan biarlah hujan yang sangat berharga itu jatuh ke atasmu, biarkanlah ia itu meresap ke dalammu, agar supaya malaikat-malaikat tidak akan menemukan anda dalam keadaan tak patut bagi “lumbung” sehingga mereka akan mencampakkan anda ke dalam api bersama-sama dengan lalang-lalang. Ilham sedemikian rupa telah menjelaskan, bahwa tak seorangpun (tak sehelai daunpun daripada rumput) dapat pantas bagi Kerajaan itu (“lumbung”) jika ia gagal meresapi dirinya dengan hujan Kebenaran ini.
Maka betapa pentingnya bagi anda agar hendaknya anda memanfaatkannya. Tidak, anda tak dapat berdiri dengan kekeringan di bawah payung-payung milik musuh Kebenaran. Keluarlah dari bawah payung-payung kejahatan mereka itu supaya anda tidak akan hilang untuk selama-lamanya, supaya anda tidak akan berteriak secara putus asa, “Masa penuaian telah berlalu, musim panas telah berakhir, dan kami belum juga selamat.” Yeremia 8 : 20.
Zakharia 10 : 2 : “Bahwa sesungguhnya dusta juga adanya barang yang dijanjikan terafim, dan tipu adanya barang yang dilihat oleh segala petenung, dan diceritakannya beberapa mimpi yang sia-sia, dan diberinya penghiburan yang tiada berguna : Maka sebab itu sesatlah mereka itu seperti kambing domba dan mereka itu mengembara kesana kemari, sebab tiada mereka itu bergembala.”
Di sini dibawakan pengertian bahwa pembangunan tabiat dan hikmat ini serta “hujan” pembawa terang yang mempersiapkan seseorang bagi masyarakat Sorga itu, mendapatkan orang-orang yang menunggu-nunggu itu sedang mendengarkan berbagai dewa membicarakan “yang sia-sia” dan berbagai petenung menceritakan mimpi-mimpi palsu, dengan sia-sia mereka sedang berusaha memberikan penghiburan. Maukah anda mematuhi Suara Ilham dan berbalik daripada mendengarkan dewa-dewa itu?
Siapa lagi mereka itu kalau bukan para pendeta musuh-musuh Kebenaran yang mementingkan diri dengan sia-sia yang telah didewa-dewakan oleh para anggota, yaitu para pengkhotbah yang sedang berusaha memberikan penghiburan melalui khotbah-khotbah yang palsu.
Oleh karena itu pembangunan dan reformasi harus melaksanakan tugasnya baik di antara para pendeta maupun para anggota. Sesungguhnya kawanan domba sedang kacau sebab tidak terdapat gembala yang sesungguhnya di manapun, semua mereka telah berjalan menurut jalan-jalannya sendiri!
Zakharia 10 : 3 : “Bahwa terhadap segala gembala telah bernyala-nyala murka-Ku, dan terhadap segala kambing jantan telah Ku balas, karena Tuhan serwa sekalian alam mendatangi kawanan domba-Nya, yaitu isi rumah Yehuda, dan dilengkapi-Nya akan mereka itu seperti kuda yang bagus-bagus bagi peperangan.”
Ayat ini mengemukakan bahwa Tuhan telah mendatangi umat-Nya dengan Kebenaran yang dinyatakan sebagai persiapan mendahului pemisahan kembing daripada domba dimana Ia akan menganugerahi domba-domba itu dan menghukum segala kambing -- yaitu pekerjaan dari Pengadilan Orang Hidup. Kunjungan-Nya membuat segala hamba-Nya sebagus kuda-kuda di dalam kebun anggur-Nya.
Zakharia 10 : 4 : “Daripadanya akan keluar batu penjuru, daripadanya juga pasak, daripadanya juga busur peperangan, daripadanya juga setiap panglima bersama-sama.”
Tuhan sendiri memilih dari Yehuda “batu penjuru” (pendiri) “pasak” (pendiri organisasi), “busur” (Kebenaran, atau alat dengan mana untuk mencapai kemengan atas musuh), dan setiap “panglima (penghulu). Dengan semuanya ini Ia membangun isi rumah Yehuda.
Zakharia 10 : 5 : “Maka mereka akan jadi seperti orang-orang perkasa, yang memijak-mijak semua musuhnya dalam lumpur di jalan-jalan : maka mereka akan berperang, dan segala penunggang kuda akan dipermalukannya, sebab Tuhan ada menyertai mereka.”
Kemenangan itu akan demikian sempurnanya sehingga sekalipun segala setan yang memimpin musuh-musuh kita di dalam peperangan itu, mereka sendiri akan dipermalukan.
Zakharia 10 : 6 : “Maka Aku akan memperkuat isi rumah Yehuda, dan Aku akan menyelamatkan isi rumah Yusuf, dan Aku akan membawa kembali mereka untuk menempatkan mereka; karena Aku mengasihani akan mereka itu : dan mereka akan jadi seolah-olah Aku tidak pernah membuang akan mereka itu : sebab Akulah Tuhan Allah mereka, dan Aku akan mendengarkan mereka itu.”
Sebutan-sebutan, “Aku akan memperkuat,” gantinya menyelamatkan, “isi rumah Yehuda,” dan “Aku akan menyelamatkan” gantinya memperkuat “isi rumah Yusuf,” mengandung arti bahwa isi rumah Yehuda diselamatkan sebelum isi rumah Yusuf diselamatkan, dan untuk menyelamatkan isi rumah Yusuf Ia memperkuat isi rumah Yehuda. Buah-buah kedua perlu diselamatkan, namun buah-buah pertama perlu dipersiapkan bagi tugas itu. Kedua-duanya dihimpunkan ke dalam suatu tempat, yaitu (“lumbung,” Kerajaan itu). Tuhan berkenan memberikan ini kepada keduanya. Sebab Ia telah mengasihani mereka dan Ia akan melayani mereka seolah-olah mereka tidak pernah membuat Dia membuang akan mereka itu sebelumnya.
Zakharia 10 : 7 : “Maka mereka yang dari Efraim akan jadi bagaikan orang perkasa, dan hati mereka akan bersuka cita seperti karena air anggur : sesungguhnya, semua anak mereka akan menyaksikan ini, dan bergembira, hati mereka akan bersuka-cita dalam Tuhan.”
Semua bapanya akan bergembira dan anak-anaknya akan menyaksikannya. Demikikanlah Ia akan “membalikan hati segala bapa kepada anak-anaknya, dan hati segala anak kepada bapa-bapanya .....” Maleakhi 4 : 6.
Zakharia 10 : 8 : “Aku akan bersuit bagi mereka, dan mengumpulkan mereka; karena Aku telah menebus mereka, dan mereka akan bertambah-tambah seperti halnya mereka sudah bertambah.”
“Mereka akan bertambah-tambah,” artinya, buah-buah kedua akan dipertambahkan kepada “buah-buah pertama.” (Wahyu 7 : 4, 9).
Zakharia 10 : 9 : “Maka Aku akan menyebarkan (melipatgandakan) mereka di antara segala bangsa : dan mereka akan ingat kepada-Ku pada negeri-negeri yang jauh-jauh; maka mereka akan hidup bersama dengan anak-anaknya, dan mereka akan kembali (ketanah air mereka).”
Zakharia 10 : 10 : “Aku akan membawa mereka kembali sekali lagi juga keluar dari negeri Mesir, dan mengumpulkan mereka dari Assiria; dan Aku akan membawa mereka ke dalam negeri Gilead dan Libanon; dan tempat tidak akan cukup ditemukan bagi mereka.”
Orang-orang pilihan itu akan dikumpulkan dari mana-mana dan akan menyebar jauh sampai ke negeri Gilead dan Libanon. Tetapi pun pada waktu itu tempat akan terlalu kecil bagi mereka.
Zakharia 10 : 11, 12 : “Maka ia akan mengarungi laut dengan kepicikan, dan akan memalu ombak-ombak di laut, dan segala kedalaman sungai akan kering : dan keangkuhan Assiria akan diturunkan, dan tongkat kerajaan Mesir akan berlalu. Maka Aku akan menguatkan mereka di dalam Tuhan; dan mereka akan pergi datang dalam nama-Nya, demikianlah firman Tuhan.”
Artinya, pengumpulan orang-orang itu akan tidak terhalang. Setiap penghalang akan disingkirkan. Merajalelanya dosa akan diakhiri. Bangsa-bangsa yang pernah memperbudak umat Allah akan direndahkan, dan tongkat-tongkat kerajaan mereka (tahta-tahta mereka) akan lenyap.
Kuatkanlah dirimu di dalam Tuhan, berjalanlah turun dan naik dengan gembira dan tanpa takut, demikianlah firman tuhan.
Pekerjaan yang Allah telah mulai di dalam hati manusia oleh terang dan pengetahuan Ilahi, harus terus menerus maju. “ ..... Setiap orang harus sadar akan Keperluannya sendiri. Hati harus dikosongkan dari setiap kekotoran, dan harus dibersihkan bagi masuknya Roh itu. Adalah oleh pengakuan dan penyangkalan dosa, oleh doa yang bersungguh-sungguh dan oleh penyerahan diri kepada Allah, maka murid-murid yang dahulu itu telah mempersiapkan diri bagi penuangan Roh suci pada Hari Pantekosta. Pekerjaan yang sama itu juga, hanya dalam tingkat yang lebih besar, harus terlaksana di waktu ini. Kemudian perantara manusia hanya memohonkan berkat, dan menunggu Tuhan untuk menyempurnakan pekerjaan yang berhubungan dengan dirinya. Adalah Allah yang telah memulaikan pekerjaan itu, dan Ialah yang akan menyelesaikan pekerjaan-Nya, membuat manusia sempurna di dalam Yesus Kristus. Tetapi hendaklah tidak dilalaikan akan kemurahan itu yang dilambangkan oleh hujan awal itu.
“Hanya orang-orang yang terus hidup sesuai dengan terang yang mereka miliki, akan memperoleh terang yang lebih besar lagi. Jika tidak kita setiap hari terus maju dalam memberikan teladan sifat-sifat kehidupan Kristen yang aktif, kita tidak akan dapat mengenali manifestasi Roh Suci itu dalam hujan akhir. Itu mungkin akan jatuh pada hari orang-orang disekeliling kita, namun kita tak akan dapat melihat atau memperolehnya.” Testimonies to Ministers, p. 507.
Oleh karena Kebenaran ini adalah demikian pentingnya, maka janganlah membiarkan sesuatu musuh Kebenaran mengacau anda. Jika ia mencoba menginsyafkan anda untuk melawan Kebenaran ini, bawalah dia kepada tugasnya -- mintalah kepadanya supaya ia memberikan suatu interpretasi Alkitab yang lebih benar daripada semua kata-kata firman ini. Jika ia tidak mampu memberikan kepada anda sesuatu yang lebih baik atau yang sama baiknya, maka katakanlah kepadanya supaya ia memikirkan saja dirinya sendiri dan anda akan memikirkan diri anda sendiri.
--- o 0 o ---
.