Jaminan Allah Untuk Membangkitkan, Menyucikan, Dan Menggabungkan Yehuda Dan Israel

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Untuk Berdoa— PERDIRIKANLAH DI ATAS LANDASAN YANG PASTI-Saya akan membaca dari buku “The Mount of Blessing”, halaman 217, dimulai dengan paragraf yang kedua. Kebetulan sekali ini adalah pasal yang terakhir di dalam buku itu.

“Anda yang sedang menaruh harap pada diri sendiri, sedang membangun di atas pasir. Namun adalah belum terlambat untuk menghindari kehancuran yang tak dapat dielakkan. Sebelum angin ribut datang, berlarilah anda kepada landasan yang pasti. ‘Demikianlah firman Tuhan Hua, Tengoklah, Ku taruh Sion menjadi sebuah landasan batu, yaitu suatu batu yang teruji, sebuah batu penjuru yang mahal dari landasan yang kokoh; barangsiapa yang percaya tidak akan bergegas-gegas.’ ‘Pandanglah kepada-Ku, maka kamu akan selamat, kamu dari seluruh hujung bumi; karena Akulah Allah, dan tidak ada lagi yang lain.’ Janganlah takut, karena Akulah sertamu; janganlah cemas, karena Akulah Allahmu; Aku akan menguatkan kamu; sesungguhnya Aku akan membantu kamu; sesungguhnya Aku akan menegakkan kamu dengan tangan kanan kebenaran-Ku.” ‘Kamu tidak akan malu, dan tidak akan disusahkan dunia tanpa batas.’ ”

Kita akan berdoa sekarang agar kita dapat meninggalkan diri sendiri lalu sepenuhnya bergantung pada Allah saja; agar supaya kita membangun tidak di atas landasan pasir, melainkan di atas Batu Karang yang kokoh, di atas suatu landasan yang pasti yang tidak akan dihanyutkan apabila datang angin ribut.

* * *

JAMINAN ALLAH UNTUK MEMBANGKITKAN, MENYUCIKAN, DAN MENGGABUNGKAN YEHUDA DAN ISRAEL

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 5 Juli 1947

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas 

Pada sore hari ini kita akan mempelajari Yeremia pasal 31. Pasal ini berisikan jaminan Ilham bagi umat Allah untuk kembali ke tanah air mereka. Saudara akan mengenali, bahwa pasal ini berisikan sebuah nubuatan bagi akhir zaman.

Yeremia 31 : 1 : “Pada waktu yang sama itu juga, demikianlah firman Tuhan, Aku akan menjadi Allah dari semua keluarga Israel, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Kalimat yang berbunyi, “pada waktu yang sama itu juga”, membawa pikiran kita kembali kepada pasal 30, ayat 24, di mana di situ dijelaskan, bahwa waktu itu ialah akhir zaman, masa sejarah kita. Oleh sebab itu tidak lama lagi Allah kita akan menjadi Allah dari semua keluarga Israel, yaitu Allah dari keseluruhan sidang. Orang-orang suci dan orang-orang berdosa selama masa Pehukuman bagi Orang-orang Hidup tidak akan lagi bercampur.

Yeremia 31 : 2 : “Demikianlah firman Tuhan, Orang-orang yang luput dari pedang menemukan kemurahan di padang belantara; sekalipun Israel pada waktu Aku membuatnya istirahat.”

Orang-orang yang luput dari tawanan mereka akan menemukan kemurahan di negeri-negeri bangsa-bangsa Kapir -- di “padang belantara” jauh dari kebun anggur. (Oleh karena Tanah Perjanjian adalah kebun anggur -- Yesaya 5 -- maka apa lagi yang dimaksudkan dengan padang belantara kalau bukan negeri-negeri bangsa-bangsa Kapir?) Umat Allah akan menemukan kemurahan ini pada waktu Tuhan membuat mereka beristirahat dari “pengembaraan” mereka -- yaitu sesudah berlaku “Pehukuman di dalam isi ruman Allah” (1 Petrus 4 : 17).

Yeremia 31 : 3 : “Bahwa Tuhan sudah menampakkan diri sejak dari dulu kepadaku, dengan mengatakan, Sesungguhnya, Aku mencintai kamu dengan suatu cinta yang abadi; oleh sebab itu dengan kasih sayang sudah Aku menarik kamu.”

Pada masa kegenapan nubuatan ini orang banyak itu akan menyadari, bahwa Tuhan betul-betul mencintai mereka, dan bahwa Ia menarik mereka kepada diri-Nya sendiri dengan kasih sayang.

Yeremia 31 : 4 : “Aku akanmembangun engkau kembali, dan kamu akan berdiri, hai anak dara Israel; kamu akan kembali dihiasi dengan rebana-rebanamu, dan kamu akan tampil dalam tarian-tarian orang-orang yang bersukaria.”

Tuhan memberi jaminan kepada umat-Nya, bahwa walaupun bangsa-bangsa Kapir telah memporak-porandakan kerajaan mereka, Ia akan mengembalikannya kepada mereka, dan mereka akan kembali menjadi suatu bangsa yang mulia dan bersukaria. Semua janji ini mengandung arti, bahwa orang-orang itu kini belum dihiasi dan belum berbahagia. Kita mungkin tidak sepenuhnya menyadari akan hal ini, tetapi Allah lebih mengetahuinya daripada kita.

Yeremia 31 : 5 : “Engkau masih akan menanam anggur di atas gunung-gunung Samaria; orang-orang yang menanam akan menanamkan dan akan memakannya sebagai hal-hal yang biasa.”

Kebanyakan dunia mengira, bahwa karena sepuluh suku itu, Kerajaan Israel, telah hilang di antara segala bangsa Kapir, sehingga kerajaan mereka itu sudah hilang untuk selamanya, namun Allah yang berbuat sesuai dengan kehendak hati-Nya menerangkan dengan jelas, bahwa orang-orang yang setia sesudah pemisahan mereka dari orang-orang yang tidak setia, mereka akan dihimpunkan lalu dibawa kembali ke gunung-gunung Samaria; dan bahwa mereka akan menanam dan memetik hasil tanaman mereka sendiri sebagai hal yang biasa.

Yeremia 31 : 6 : “Karena kelak akan ada suatu hari; apabila para pengawal di atas Gunung Efraim akan berseru, Bangkitlah kamu, dan marilah kita naik ke Sion kepada Tuhan Allah kita.”

Para pengawal yang akan datang yang berasal dari Gunung Efraim, gantinya mereka memisahkan dirinya dari orang-orang yang berasal dari Gunung Sion seperti yang diperbuatnya di masa lalu, mereka dengan gembira akan menghantarkan para anggota kembali ke Sion. Tidak lagi akan keluar pertanyaan, Mengapa begitu halnya, bahwa “nenek moyang kami menyembah di gunung ini; tetapi engkau mengatakan, bahwa di Yerusalem adalah tempat orang patut menyembah?” Yohanes 4 : 20.

Yeremia 31 : 7 : “Karena demikianlah firman Tuhan, Bernyanyi-nyanyilah dengan gembira bagi Yakub, dan berteriaklah di antara penghulu segala bangsa; beritakanlah olehmu, pujilah olehmu, dan katakan, Oh Tuhan, selamatkanlah umat-Mu, yang lagi tinggal dari Israel itu.”

“Mereka yang lagi tinggal itu” adalah orang-orang yang luput dari “Pehukuman di dalam isi rumhn Allah.” Umat Allah kini, sementara masih tinggal di antara penghulu bangsa-bangsa, didorong untuk memberitakan kabar baik ini di tengah-tengah mereka itu dengan menyanyi, kegembiraan, dan pujilah, sambal mengatakan, “Oh Tuhan, selamatkanlah umat-Mu.” Kebenaran ini pada waktu ini adalah merupakan Kebenaran masa kini, dan ini akan diberitakan dan akan disambut. Bekerja dan berdoa untuk ini adalah yang disebut pekabaran dari hal jam itu.

Yeremia 31 : 8 : “Tengoklah, Aku akan menghantarkan mereka ke sini dari negeri di sebelah utara, dan menghimpunkan mereka dari pesisir-pesisir bumi, maka bersama dengan mereka itu orang-orang buta dan yang timpang, wanita dengan anaknya dan dia yang sedang kesakitan hendak beranak bersama-sama; suatu rombongan besar akan kembali ke sana.”

Kita tidak perlu takut; semua usaha kita tidak akan sia-sia. Umat Allah yang jujur akan mendengar dan menyambut pekabaran hari ini, maka Tuhan akan mengumpulkan mereka sedemikian dari seluruh empat penjuru bumi. Apakah mereka itu buta atau pun timpang, apakah mereka itu wanita atau anak-anak, mereka semua akan kembali kepada kebun anggur Tuhan.

Yeremia 31 : 9 : “Mereka akan datang sambil menangis, dan dengan permohonan Aku akan menghantarkan mereka; Aku akan membawa mereka itu berjalan pada tepi-tepi sungai-sungai yang berair pada jalan yang rata, dimana mereka tidak akan terantuk kakinya; karena Aku adalah bapa bagi negeri Israel, dan Efraim adalah anak-Ku yang pertama.”

Ilham mengatakan, bahwa Efraim sendiri akan menjadi “sejumlah besar bangsa-bangsa.” Kejadian 48 : 19, 20.

Yeremia 31 : 10 : “Dengarkanlah Firman Tuhan, hai kamu segala bangsa, dan nyatakanlah itu pada pulau-pulau yang jauh-jauh, dan katakanlah, bahwa Ia yang telah mencerai-beraikan Israel akan menghimpunkan dia, dan akan memeliharakan dia, seperti yang diperbuat seorang gembala terhadap domba-dombanya.”

Allah sedang berbicara dan siapakah yang tidak berani memasukkan Firman-Nya ke dalam hatinya? Siapakah yang berani bersikap acuh tak acuh saja sambil berdiam diri? Supaya segala bangsa itu dapat mampu mengatakan, “Ia yang telah mencerai-beraikan Israel hendak menghimpunkan dia, dan hendak memeliharakan dia”, maka mereka harus merupakan bangsa-bangsa yang percaya, yaitu bangsa-bangsa yang memahami nubuatan-nubuatan dan janji-janji ini. Mereka akan melaksanakan apa yang sedang kita lakukan. Tetapi karena belum ada satu bangsa pun yang melakukan ini pada waktu sekarang ini, dan karena hanya kitalah orang-orang yang terlibat dengan pekerjaan ini, maka kebenaran menjadi nyata, bahwa pekabaran kita ialah untuk membangunkan bangsa-bangsa kepada kenyataan, bahwa kita, keturunan-keturunan yang terakhir dari dua belas suku bangsa Israel itu, adalah dipanggil untuk menyatakan Kebenaran ini bukan hanya kepada semua saudara kita, melainkan juga kepada segala bangsa. Kemudian bangsa-bangsa itu akan memberitakannya kembali kepada bangsa-bangsa yang lain. Demikianlah yang dinyatakan oleh Alkitab. Mereka akan memberitakan, bahwa umat Allah akan dihimpunkan, dan juga akan dipelihara.

Oleh sebab itu kita tidak boleh gagal dalam kepercayaan kita. Kita harus membuktikan, bahwa panggilan kita adalah pantas.

Yeremia 31 : 11 : “Karena Tuhan sudah menebus Yakub dan sudah melepaskan dia dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya.”

Kita adalah tidak mampu untuk menebus diri kita sendiri; kita tidak mampu dengan kekuatan sendiri untuk kembali ke tanah air kita. Allah akan menyelesaikan semua ini bagi kita. Oleh sebab itu kita wajib berterima kasih, bahwa kemerdekaan dan penebusan kita tidak bergantung pada diri kita sendiri. Tanggung jawab adalah pada Allah. Ia akan menebus kita dari dia yang lebih kuat daripada kita.

Yeremia 31 : 12 – 14 : “Oleh sebab itu mereka akan datang dan menyanyi di atas bukit Sion, dan mereka akan datang berkerumun kepada kebajikan Tuhan, karena gandum dan karena air anggur, dan karena minyak, dan karena domba-domba dan lembu-lembu muda; maka jiwa-jiwa mereka kelak akan jadi bagaikan taman yang disirami air; maka mereka tidak akan lagi bersusah hati. Kemudian kelak anak dara bersukaria dalam tari-tarian, baik orang-orang muda maupun orang-orang tua bersama-sama; karena Aku akan mengembalikan kesedihan mereka itu menjadi kegembiraan, dan Aku akan menghiburkan mereka, dan membuat mereka itu gembira dari kesusahannya. Maka Aku akan memuaskan jiwa segala imam dengan kelimpahan, maka umat-Ku akan dipuaskan dengan kebajikan-Ku, demikianlah firman Tuhan.

Saya yakin ayat-ayat ini tidak lagi memerlukan interpretasi atau pun penjelasan.

Yeremia 31 : 15, 16 : “Demikianlah firman Tuhan; bahwa kedengaranlah di negeri Rama bunyi suatu suara ratap dan tangis dan duka-cita yang amat sangat; Rahel menangisi anak-anaknya, enggan ia dihiburkan karena anak-anaknya, sebab ketiadaan mereka itu. Demikianlah firman Tuhan, Tahanilah suaramu daripada menangis, dan matamu daripada mengeluarkan air mata, karena pekerjaanmu akan diberi pahala, demikianlah Firman Tuhan; maka mereka akan datang kembali dari negeri musuh.”

Untuk memahami ayat-ayat ini kita harus pertama-tama melihat kepada latar belakang sejarahnya. Rahel, isteri dari Yakub, hanya memiliki dua anak laki-laki, yaitu Yusuf dan Benyamin. Hanya kedua anak laki-laki ini yang telah dilahirkan bagi Yakub di Tanah Perjanjian. Rahel meninggal sementara melahirkan Benyamin, maka dengan begitu ia sendiri tak mungkin menangis karena kehilangan anak-anaknya. Kedua anaknya berada dengan dia sewaktu ia meninggal. Oleh sebab itu satu-satunya kesimpulan yang dapat diambil ialah, bahwa Rahel dalam kata-kata firman ini adalah simbolis.

Sesudah kematian Salomo, kerajaan itu terbagi menjadi dua, sepuluh suku menempati sebelah utara, dan dua suku menempati sebelah selatan. Suku Yusuf berada dalam kerajaan yang satu, dan suku Benyamin berada dalam kerajaan yang satunya. Oleh sebab itulah Rahel harus melambangkan ibu dari anak-anak kedua kerajaan itu -- Yehuda dan Israel.

Kejadian ayat 15 dari Matius ini diaplikasikan kepada pembunuhan Herodes terhadap anak-anak dalam usahanya untuk membunuh Tuhan (Matius 2 : 18). Suatu penyelidikan terhadap ayat ini bersama-sama dengan seluruh susunan dari pasal akan mengungkapkan, bahwa aplikasi dari ayat itu lebih banyak dimaksudkan kepada tersebarnya kedua kerajaan itu, Yehuda dan Israel, dan dari hal kembalinya mereka itu dari negeri-negeri musuh mereka kepada tanah nenek moyang mereka.

Yeremia 31 : 17, 18 : “Maka adalah harapan pada akhir masamu, demikianlah firman Tuhan, bahwa anak-anakmu akan datang kembali ke dalam perbatasan negerinya sendiri. Sesungguhnya sudah kudengar Efraim berkata dengan rawannya demikian; engkau sudah menghukum daku, dan aku sudah dihukum seperti seekor lembu muda yang belum kenal akan kuk. Tobatkanlah aku, maka aku akan bertobat; karena Engkaulah Tuhan Allahku.”

Dua pikiran yang menyolok dikemukakan di dalam ayat ini; pertama, bahwa anak-anak dari Kerajaan itu akan datang kembali ke dalam perbatasan negerinya sendiri; dan kedua, bahwa mereka sebelumnya akan menjalani suatu pembangunan dan reformasi besar-besaran. Mereka akan menyadari, bahwa hukum-an Allah itu adalah bagi kebaikan mereka sendiri, dan bahwa Tuhan adalah Allah mereka. Reformasi ini, bersama-sama dengan kemurahan-kemurahan Allah, akan selanjutnya terlihat dalam ayat-ayat yang menyusul sebagai berikut :

Yeremia 31 : 19, 20 : “Sesungguhnya sesudah aku berbalik, aku menyesal; dan sesudah itu aku diajar, aku menepuk pinggang sebagai tanda berkabung; aku merasa malu dan kacau, sebab aku memikul celaan masa mudaku. Adakah Efraim anak kesayangan-Ku? adakah ia seorang anak yang baik? Karena seberapa kali Aku berbicara melawannya, Aku masih mengenangnya dengan sungguh-sungguh; oleh sebab itu hati-Ku terharu akan dia; Aku pasti akan menyayanginya, demikianlah firman Tuhan.”

Ayat-ayat berikutnya berisikan perintah dan nasehat Allah bagi umat-Nya sebagai berikut :

Yeremia 31 : 21 : “Dirikanlah akan dirimu beberapa rambu jalan, taruhlah bagi dirimu timbunan tinggi; taruhlah hatimu pada jalan raya, ratakan jalan yang kamu tempuh; kembalilah hai anak dara Israel, kembalilah ke kota-kotamu ini.”

Ilham di sini dengan penuh kepastian menganjurkan kepada umat Allah yang setia supaya bersiap-siap bagi kepulangan mereka ke Tanah Perjanjian, dan selanjutnya :

Yeremia 31 : 22 : “Berapa lama lagi engkau hendak berlambatan, hai anak perempuan yang tiada taat? Karena Tuhan telah menciptakan sesuatu yang baru di bumi, yaitu Seorang perempuan akan membatasi seorang laki-laki.”

Karena adalah tidak mungkin bagi seseorang perempuan betul-betul mampu untuk membatasi seorang laki-laki, maka orang perempuan yang dibicarakan di sini harus merupakan simbol dari sidang. Dan orang laki-laki yang akan dibatasinya itu, menurut Ilham, adalah Tuhan sendiri. Oleh sebab itu, sidang akan dibuat membatasi Tuhan dan dengan begitu ia masuk ke dalam pengalamannya yang baru dan berbahagia.

“Menyanyi dan bersuka-sukaanlah, hai puteri Sion; karena sesungguhnya Aku datang, dan Aku akan tinggal di tengah-tengah kamu, demikianlah firman Tuhan. Maka banyak bangsa akan menggabungkan diri kepada Tuhan pada hari itu, dan akan menjadi umat-Ku; maka Aku akan tinggal di tengah-tengah kamu, dan kamu akan mengetahui, bahwa Tuhan serwa sekalian alam telah mengutus aku kepadamu. Maka Tuhan akan mewarisi Yehuda sebagai pusaka bagian-Nya di Tanah Suci, dan Ia akan memilih kembali Yerusalem. Berdiamlah kamu, hai segala manusia, di hadapan hadirat Tuhan; karena sudah bangkit Ia keluar dari tempat kediaman-Nya yang suci.” Zakharia 2 : 10 – 13.

Yeremia 31 : 23, 24 : “Demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, Allah orang Israel, bahwa kata-kata ini akan dipakai orang kembali di tanah Yehuda dan di dalam kota-kotanya, apabila Aku akan membawa kembali mereka dari perhambaannya; kiranya Tuhan memberkati engkau, hai tempat kediaman keadilan, dan gunung kesucian. Maka di sana akan tinggal di Yehuda itu sendiri dan di dalam semua kotanya bersama-sama para petani, dan orang-orang pengembara pembawa domba-domba.”

Berulang kali kita diberi tahu, bahwa Kerajaan Tuhan, sidang yang sudah disucikan itu, yang bebas dari lalang-lalang, bukanlah sesuatu yang mistik, melainkan bahwa ia itu adalah betul-betul nyata.

Yeremia 31 : 25, 26 : “Karena sudah Aku memuaskan dahaga jiwa yang berlelah, dan sudah Aku menyenangkan setiap jiwa yang penuh kesusahan. Karena inilah Aku terbangun dan ku lihat; maka tidurku adalah menyenangkan bagiku.”

Terbukti bahwa bangunnya nabi itu menunjukkan kepada kebangkitan rohani umat. Dan kepuasan tidurnya itu menunjuk kepada kecintaan umat itu untuk terus dalam tidur mereka, yaitu keragu-raguan mereka untuk bangun kepada kenyataan-kenyataan ini.

Yeremia 31 : 27 : “Tengoklah, hari-hari itu datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan menaburi tempat kediaman Israel dan tempat kediaman Yehuda dengan benih manusia dan dengan benih binatang.”

Sesudah Kerajaan ini selesai didirikan di tanah perjanjian, maka ia akan bertumbuh baik dengan manusia maupun dengan binatang sama seperti yang dilambangkan di dalam Daniel pasal dua dengan penjelasannya sebagai berikut :

“Batu yang menghancurkan patung itu menjadi sebuah gunung yang besar, dan memenuhi seluruh bumi.” Daniel 2 : 35. “Dalam masa raja-raja ini”, bukan sesudah masa sejarah mereka, “Allah di surga akan mendirikan sebuah kerajaan, dan .....Ia (Kerajaan itu) akan menghancurluluhkan dan menghabiskan semua kerajaan ini….” Daniel 2 : 44.

Bagaimanakah mereka itu akan meningkat berlipat ganda lalu memenuhi bumi? Biarlah nabi Yesaya memberikan jawabannya sebagai berikut:

“Maka akan jadi kelak di akhir zaman, bahwa bukit rumah Tuhan akan diperdirikan di atas puncak segala gunung, dan akan ditinggikan di atas segala bukit; maka segala bangsa akan mengalir datang kepadanya. Maka banyak orang akan pergi dan mengatakan, Datanglah, dan marilah kita naik ke bukit Tuhan, ke rumah Allah Yakub; dan kita akan berjalan di dalam segala lorong-Nya, karena dari dalam Sion akan terbit hukum, dan Firman Tuhan dari Yerusalem.” Yesaya 2 : 2, 3.

Yeremia 31 : 28 : “Maka akan jadi kelak, bahwa seperti halnya Aku sudah mengawasi akan mereka itu, mencabut dan merobohkan, dan melemparkan, dan membinasakan, dan menyusahkan; demikian juga Aku akan mengawasi akan mereka itu untuk membangun dan untuk menanam, demikian firman Tuhan.”

Dari kalimat-kalimat Alkitab ini kita saksikan bagaimana Tuhan akan membangun dan meningkatkan Kerajaan itu, dan membuatnya memenuhi bumi.

Yeremia 31 : 29, 30 : “Pada masa itu mereka tidak akan lagi mengatakan, bahwa bapa-bapa sudah memakan buah anggur yang masam, dan gigi anak-anak sudah menjadi ngilu. Melainkan setiap orang akan mati karena kejahatannya sendiri; setiap orang yang makan buah anggur yang masam giginya akan ngilu.”

Kerajaan kuno yang dulu telah terpecah belah karena dosa-dosa orang-orang yang memimpin dan memerintah bangsa itu; maka dengan begitu semua orang, yang baik maupun yang jelek, sama-sama menderita. Salah seorang dari orang-orang baik yang menderita karena dosa-dosa orang yang jahat adalah Daniel. Dan demikian itulah telah jadi. Tetapi kini kita sedang datang kepada hari itu apabila masing-masing orang akan mati untuk kejahatannya sendiri. Mikhael akan bangkit berdiri dan “setiap orang yang akan didapati namanya tertulis di dalam kitab” akan diselamatkan (Daniel 12 : 1).

Yeremia 31 : 31 – 33 : “Tengoklah, hari-hari itu datang, demikianlah firman Tuhan, bahwa Aku akan membuat suatu perjanjian yang baru dengan isi rumah Israel, dan dengan isi rumah Yehuda; bukan menurut seperti perjanjian yang sudah Ku perbuat dengan nenek moyang mereka tatkala Aku memegang tangan mereka dan menghantarkan mereka itu keluar dari negeri Mesir, yang mana perjanjian-Ku itu sudah dirombaknya, walaupun Aku adalah suami bagi mereka itu, demikianlah firman Tuhan; tetapi ini akan menjadi perjanjian yang akan Ku buat dengan isi rumah Israel; sesudah hari-hari itu, demikianlah firman Tuhan, maka Aku akan memasukkan hukum-Ku ke dalam batin mereka, dan menuliskannya dalam hati mereka; dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”

Saudara saksikan, bahwa perjanjian baru ini akan mulai berlaku efektif pada masa pengumpulan. Kemudian semua umat Allah akan mengetahui bedanya antara yang baik dan yang jahat. Demikianlah akan mereka ketahui apa artinya kehendak dan jalan Tuhan. Dan dengan demikian mereka akan mampu memperlihatkan yang baik itu dan meninggalkan yang jahat. Mereka akan secara alami dan dengan senang hati cenderung untuk berbuat baik, sama seperti mereka sekarang cenderung untuk berbuat jahat.

Nebukadnezar, raja Babil, adalah seorang raja yang amat hebat. Ia memerintah sebuah kerajaan yang besar, dan tinggal dalam sebuah 

istana yang mulia. Tetapi segera sesudah hati manusianya diambil daripadanya dan hati seekor binatang dimasukkan ke dalamnya, maka segera itu juga semua keinginan dan jalan-jalannya sendiri meninggalkan dia dan keinginan-keinginan dan jalan-jalan dari seekor binatang memasukinya. (Lihat Daniel 4 : 16). Demikian pula dengan umat Allah : segera setelah Ia memasukkan hukum-Nya ke dalam batin mereka, dan menuliskannya di dalam hati mereka, maka segera itu juga keinginan hati daging dan permusuhan melawan hukum Allah akan menghilang. Tidak lagi umat Allah akan perlu mengatakan Apabila kita “hendak berbuat baik, yang jahat adalah hadir.” “Oh, orang celaka aku ini; siapakah yang dapat melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Roma 7 : 24

Yeremia 31 : 34 : “Dan tiada lagi mereka itu akan mengajarkan setiap orang tetangganya dan setiap orang saudaranya dengan mengatakan, Hendaklah kamu mengenal akan Tuhan; karena mereka semuanya akan mengenal Aku, daripada yang terkecilnya sampai kepada yang terbesarnya, demikianlah firman Tuhan; karena Aku akan mengampuni semua kejahatan mereka dan dosa mereka tidak akan Ku ingat lagi.”

Perhatikan, bahwa orang-orang berdosa dan orang-orang yang tidak mengenal Allah tidak akan lagi terdapat di antara umat Allah. Pasti sesuatu perubahan akan datang. Keadaan perkara-perkara yang ada sekarang tidak akan berlangsung lama lagi, orang-orang berdosa akan disingkirkan untuk selama-lamanya. Dan betapa gembiranya kita sepatutnya, bahwa jika kita sekarang bertobat, maka semua dosa kita akan diampuni dan dilupakan, dan bahwa tak seorangpun lagi akan mengingatkan kita akan dosa-dosa itu.

Yeremia 31 : 35, 36 : “Demikian firman Tuhan yang mengaruniakan matahari akan terang pada siang hari, dan peraturan-peraturan bulan dan bintang-bintang bagi terang pada malam hari, yang membelahkan laut apabila ombak-ombaknya menderu; Tuhan serwa sekalian alam adalah nama-Nya : Jika sekiranya semua peraturan itu lenyap dari hadapan-Ku, demikian firman Tuhan, maka benih Israel pun akan berhenti daripada menjadi suatu bangsa di hadapan-Ku untuk selamanya.”

Di sini terdapat jaminan Allah yang terpercaya melawan semua keragu-raguan dan ketidakpercayaan. Sebagaimana orang-orang yang ragu-ragu tidak mungkin dapat merubah peraturan-peraturan dari segala langit, demikian pula halnya, bahwa umat Allah pasti akan sekali lagi menjadi suatu bangsa Theokrasi.

Yeremia 31 : 37 – 40 : “Demikianlah firman Tuhan. Jika kiranya langit di atas dapat diukur, dan segala alas bumi di bawah dapat diduga, maka Aku akan juga membuang segala benih Israel karena sebab segala perbuatannya, demikianlah firman Tuhan. Tengoklah, hari-hari itu datang demikianlah firman Tuhan, bahwa kota itu akan diperdirikan bagi Tuhan dari menara Hananiel sampai kepada pintu gerbang ujung. Dan tali pengukur masih akan merentang terus sampai ke bukit Gareb, dan akan membelok ke Goath. Maka segenap lembah dari mayat, dan dari habu, dan semua tanah datar sampai ke anak sungai Kidron, sampai ke sudut pintu gerbang kuda arah ke timur itu, akan menjadi suatu kesucian bagi Tuhan; ia itu tidak akan lagi dicabut atau dibongkar untuk selama-lamanya.”

--- o 0 o ---

Demi untuk membawa semua janji-janji Tuhan yang tidak terucapkan kebahagiaannya, yang telah diharapkan berabad-abad, pelajaran ini diterbitkan tanpa bayaran bagi yang ingin memilikinya. Kirimlah nama dan alamat anda pada alamat yang tertera pada sampul belakang buku ini.

* * *

.