.
Renungan Untuk Berdoa— Jadilah Kamu Pelaku-Pelaku Firman- Renungan untuk berdoa kita terdapat dalam buku The Mount of Blessing, halaman 209 -- “Tidak semua orang yang mengakui nama-Nya dan memakaikan lencana-Nya adalah milik Kristus. Banyak yang telah mengajar dalam nama-Ku, kata Yesus, kelak akan didapati gagal pada akhirnya. ‘Banyak orang akan mengatakan kepada-Ku pada hari itu, Tuhan, Tuhan, bukankah sudah kami bernubuat dengan nama-Mu, dan dengan nama-Mu sudah kami membuang segala setan, dan dengan nama-Mu sudah kami melakukan banyak pekerjaan yang mulia? Dan kemudian Aku akan menegaskan kepada mereka itu, Aku tidak pernah mengenal kamu, pergilah daripada-Ku, kamu yang melakukan kejahatan.
“Ada orang-orang yang meyakini, bahwa mereka adalah benar, sementara mereka adalah keliru. Sementara mereka mengakui Kristus sebagai Tuhannya, dan sementara mereka dengan keyakinannya melakukan pekerjaan-pekerjaan besar dengan nama-Nya, mereka adalah pekerja-pekerja kejahatan. ‘Dengan mulutnya mereka menunjukkan banyak kasih, tetapi hatinya menyengajakan laba yang keji.’ Orang yang memberitakan Firman Allah bagi mereka adalah ‘bagaikan sesuatu lagu merdu dari seseorang yang memiliki alunan suara emas, dan yang dapat bermain dengan sempurna pada alat musik; karena mereka mendengarkan firman-Mu; tetapi mereka tidak melaksanakannya.’ ”
Orang-orang yang digambarkan di sini senang mendengarkan Firman Allah, tetapi itu hanyalah sepintas lalu saja. Saya berharap tidak seorang pun yang ada di sini hanya mendengar, melainkan akan melakukan sesuatu dari hal itu. Hanya pelaksana-pelaksana Firman yang dibenarkan. Marilah kita bertelut dan berdoa dengan sungguh-sungguh agar Allah dapat menolong kita bukan untuk hanya menjadi orang-orang yang menjadi guru besar Kebenaran, melainkan supaya menjadi pelaksana-pelaksana yang sesungguhnya daripada Kebenaran itu.
Copyright, 1953
Hak Cipta Dijamin
V. T. HOUTEFF
PERKARA-PERKARA YANG JADI SEBELUM DAN SESUDAH BUMI DIPERBAHARUI
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 7 Juni 1947
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Kita akan mempelajari pasal yang keenam puluh lima dari buku Yesaya. Sambil belajar kita akan saksikan, bahwa pasal itu berisikan catatan dari hal perkara-perkara yang terjadi dalam masa sebelum bumi diperbaharui, dan dalam masa sesudah bumi diperbaharui. Kita akan memulai penyelidikan kita dengan ayat yang pertama.
Yesaya 65 : 1 : “Bahwa Aku telah dinyatakan kepada mereka yang tiada bertanya akan Daku; Aku telah didapati oleh mereka yang tiada mencari Aku; kepada bangsa yang tiada disebut dengan nama-Ku Aku mengatakan : Tengoklah Aku, tengoklah Aku.”
Rasul Paulus dalam menulis kepada orang-orang Romawi menggunakan ayat ini kepada bangsa-bangsa Kapir yang datang kepada Injil (Roma 10 : 20). Oleh sebab itu mereka adalah orang-orang yang mencari Tuhan tanpa bertanya-tanya akan Dia, dan orang-orang yang menemukan Dia tanpa mencari akan Dia. Keadaan ini yang dibebani dengan akibat-akibat, menunjukkan, bahwa Tuhan adalah mudah ditemukan.
Yesaya 65 : 2 : “Aku telah mengembangkan tangan-Ku sepanjang hari kepada suatu bangsa yang memberontak, yang berjalan dalam jalan yang tidak baik, menurut kehendak hatinya sendiri.”
Di sini terdapat suatu perbedaan yang menyolok di antara orang-orang yang memperoleh pengetahuan cukup dalam perkara-perkara Allah dan orang-orang Kapir yang bodoh. Sementara mereka yang bagian pertama itu menyusut jatuh, walaupun Tuhan dengan penuh air mata sedang membujuk-bujuk mereka, mereka yang bagian terakhir itu sedang datang mendekat kepada-Nya. Di sinilah kita saksikan betapa panjang sabar Allah. Ia terus menghimbau berulang kali. Adalah berat bagi-Nya untuk membiarkan lepas seorang berdosa sebelum semua usaha yang mungkin untuk menyelamatkan digunakan. Di sini jelas terlihat, bahwa adalah lebih gampang menyelamatkan seorang kapir daripada menyelamatkan seorang Kristen yang merasa puas dan yang telah terpedaya.
Yesaya 65 : 3 : “Suatu bangsa yang menggalakkan murka-Ku selalu di hadapan hadirat-Ku, yang mempersembahkan korban di dalam taman-taman, dan membakar dupa di atas medzbah-medzbah batu bata.”
Mempersembahkan korban di dalam taman-taman ialah memamerkan ibadah, dan medzbah-medzbah batu bata (produk buatan manusia, bukan ciptaan Allah seperti halnya batu), adalah perbuatan-perbuatan manusia. Kain telah mempersembahkan suatu korban yang tidak berkenaan, tetapi umat yang dikemukakan di dalam Injil ini mempersembahkan di atas suatu medzbah yang tidak berkenan. Kedua-duanya adalah sama jeleknya. Dan apakah yang merupakan medzbah-medzbah batu bata itu, kalau bukan tempat-tempat ibadah yang Allah sendiri tidak perintahkan untuk dibangun?
Yesaya 65 : 4 : “Yang tinggal di antara kubur-kubur, dan bermalam di dalam monumen-monumen, yang makan daging babi, dan kuah dari barang-barang yang haram adalah di dalam bejana-bejana mereka.”
Tinggal di antara kubur-kubur berarti ditolak untuk memperoleh bagian dalam kebangkitan orang-orang suci. Dan bermalam di dalam monumen-monumen berarti hidup di dalam apa yang disebut batu karang kehidupan yang tinggi -- yaitu mati terhadap Allah dan hidup bagi dunia.
Orang-orang Yahudi adalah amat berhati-hati terhadap apa yang mereka makan, tetapi di sini adalah suatu ramalan tentang suatu bangsa yang selera-selera makannya seolah-olah lepas tak terkendali seperti halnya Adam dan Hawa sewaktu mereka mengambil makan buah yang terlarang itu.
Walaupun kita sebagai umat mengakui secara ketat menjauhkan makanan-makanan haram dari meja-meja makan kita, namun bagaimanapun juga kata-kata Injil ini mengungkapkan kebenaran yang memalukan. Diungkapkan untuk diketahui, bahwa banyak yang sedang memakan semua barang-barang yang haram ini. Pada bagian dunia yang satu mereka mungkin makan daripada sesuatu kekejian tertentu, dan pada bagian dunia yang lain mereka makan daripada kekejian yang lain lagi.
Yesaya 65 : 5 : “Yang mengatakan, Berdirilah pada pihakmu sendiri, jangan datang dekat kepadaku, karena sucilah aku daripadamu. Mereka ini adalah bagaikan suatu asap dalam hidung-Ku, dan suatu api yang bernyala-nyala sepanjang hari.”
Pada satu pihak mereka adalah sama lalainya, mereka memakan apa saja baik yang halal maupun yang haram. Dan pada pihak lainnya mereka menyombongkan dirinya sendiri -- mereka menyangka dirinya lebih suci daripada orang-orang lain. Jadi jelaslah, bahwa orang-orang yang memanjakan seleranya dalam semua makanan yang keji yang diceritakan dalam ayat 4 adalah orang-orang yang menentang untuk bergabung dengan orang-orang yang berusaha menghidupkan suatu kehidupan yang sejalan dengan pengakuan kepercayaan mereka, menentang melawan ketakutan bahwa reformasi akan terlaksana. Betul-betul jahat! Allah lebih membenci orang-orang munafik daripada membenci orang-orang berdosa jenis yang lain. Orang-orang yang sedemikian ini mendorong ke kanan dan mendorong ke kiri akan menyaksikan kegenapan sempurna dari kata-kata Injil ini pada masa ini juga.
Yesaya 65 : 6, 7 : “Tengoklah, adalah tersurat di hadapan-Ku : Aku tidak akan berdiam diri, melainkan Aku akan membalasnya, bahkan Aku akan membalasnya ke dalam ribaan mereka itu, baik semua kejahatanmu maupun segala kejahatan nenek moyangmu yang sudah membakar dupa di atas gunung-gunung dan yang menghujat Daku di atas segala bukit demikianlah firman Tuhan; sebab itu perbuatan mereka yang dahulu akan Ku takar kelak ke dalam ribaan mereka itu.”
Ayat enam tidak perlu dikomentari lagi, dan hanya sebuah kalimat pada ayat tujuh akan mencukupi. Orang-orang Farisi yang lalu maupun orang-orang Farisi di waktu ini, demikianlah kita misalkan, akan memperoleh upah-upah yang sama.
Yesaya 65 : 8, 9 : “Demikianlah firman Tuhan, Seperti halnya anggur baru ditemukan di dalam suatu tandan buah anggur, lalu kata orang, Janganlah ia itu dibinasakan; karena ada lagi suatu berkat di dalamnya; demikianpun akan Ku perbuat demi karena sebab segala hamba-Ku, bahwa Aku tidak akan membinasakan mereka seluruhnya. Maka Aku akan menerbitkan suatu benih daripada Yakub, dan daripada Yehuda seorang pewaris segala gunung-Ku, maka segala orang pilihan-Ku akan mempusakainya, dan segala hamba-Ku akan tinggal di sana.”
Benih dari Yakub, pewaris dari Yehuda itu tentunya adalah Kristus. Orang-orang pilihan, hamba-hamba-Nya adalah orang-orang yang luput dari kebinasaan yang disebutkan di sini. Mereka akan kelak menjadi berkat bagi orang-orang lain. Berbicara secara simbolis, maka gunung-gunung adalah kerajaan Yehuda dan kerajaan Israel yang berhimpun bersama-sama seperti juga yang diramalkan dalam Yeheskiel 37 : 16 – 28. Tetapi jika itu diambil secara harafiah, maka gunung-gunung itu ialah gunung-gunung yang ada di Tanah Perjanjian. Kalimat yang berbunyi, “Umat pilihan-Ku akan kelak mempusakai nya”, merubah objek itu dari jamak “gunung-gunung” menjadi tunggal ”nya” dan membuat simbol itu mengandung dua pengertian, yaitu Kerajaan itu dan lokasi dari Kerajaan itu. Ayat yang berikut ini akan memerinci pengertian ini.
Yesaya 65 : 10 : “Maka Sharon akan menjadi sebuah kandang ternak, dan lembah Akhor akan menjadi tempat pembaringan lembu, yaitu bagi umat-Ku yang mencari akan Daku.”
Ayat 9 dan ayat 10 membawa kita dari periode sejarah Yahudi kepada sejarah Kristen, kemudian terus sampai kepada kembalinya dan konsolidasinya kerajaan-kerajaan Yehuda dan Israel di dalam negeri leluhur-leluhur kita, Sharon dan Akhor.
Yesaya 65 : 11 : “Tetapi kamu adalah mereka yang menyangkal Tuhan, yang melupakan bukit kesucian-Ku, yang mempersiapkan meja bagi rombongan itu, dan yang mempersembahkan minuman kepada seluruh jumlah mereka.”
Orang-orang yang akan dibinasakan adalah orang-orang yang tidak menaruh perhatian khusus terhadap bukit kesucian-Nya, yaitu Kerajaan yang disebut di dalam Injil ini. Mereka adalah orang-orang yang mempersiapkan suatu meja, atau yang mengumpulkan bagian-bagian Alkitab yang dikumpulkan dari pilihan-pilihan mereka, dan dengan semua itu mereka memberi makan kepada (mengajar) rombongan, atau rombongan orang-orang yang sepaham dengan mereka itu. “Mempersembahkan minuman” adalah sama dengan mengatakan, bahwa rombongan itu sedang minum apa saja yang disajikan oleh guru-guru mereka.
Yesaya 65 : 12 : “Sebab itu Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai; sebab ketika Aku memanggil kamu tidak menjawab; ketika Aku berbicara kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan kejahatan di hadapan mata-Ku, dan kamu memilih barang yang tidak berkenan kepada-Ku.”
Terhadap panggilan Allah ini mereka tidak menjawab. Mereka juga tidak mendengar akan pembicaraan-Nya, karena mereka cenderung untuk berbuat jahat. Mereka menyukai jalan-jalannya sendiri dan membenci akan jalan Tuhan. Terhadap dosa ini mereka mungkin tidak menyadari.
Yesaya 65 : 13 – 15 : “Sebab itu demikianlah firman Tuhan Allah, Bahwasanya, hamba-hamba-Ku akan makan, tetapi kamu akan menderita kelaparan; bahwasanya hamba-hamba-Ku akan minum, tetapi kamu akan menderita kehausan; bahwasanya, hamba-hamba-Ku akan bersukacita, tetapi kamu akan malu; bahwasanya, hamba-hamba-Ku akan bernyanyi karena kegembiraan, tetapi kamu akan menangis karena bersedih hati, dan kamu akan menangis karena patah semangat. Maka kamu akan meninggalkan namamu bagi umat pilihan-Ku sebagai suatu kutuk; sebab Tuhan Allah akan memalu kamu, dan Ia akan memanggil hamba-hamba-Nya dengan sesuatu nama yang lain.”
Para pelaku kejahatan ini mungkin sedikitpun tidak menaruh perhatian terhadap amaran yang serius ini, tetapi pasti seperti halnya siang akan diikuti malam, demikian pula pastinya kemiskinan, kehinaan, kesedihan dan bencana itu akan segera datang pada mereka.
Nama organisasi persekutuan akan mereka tinggalkan kepada hamba-hamba Allah; artinya, kepada orang-orang yang luput dari pedang Tuhan nama itu akibatnya akan kelak ditinggalkan. Tetapi nama itu ditinggalkan hanya sebagai suatu kutuk, maka hamba-hamba-Nya akan dipanggil dengan suatu nama yang lain “yang akan diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri.”
Yesaya 65 : 16 : “Sehingga orang yang akan memberkati dirinya sendiri di bumi akan memberkati dirinya sendiri dalam Kebenaran Allah, dan orang yang bersumpah di bumi akan bersumpah oleh Kebenaran Allah; sebab segala kesusahan yang terdahulu sudah terlupa, dan sebab semua itu sudah tersembunyi dari mata-Ku.”
Adalah terkandung di dalam ayat ini, bahwa Tuhan sedang menempuh tindakan yang aneh ini sebab hamba-hamba-Nya yang tidak setia tidak memberkati diri mereka sendiri di dalam Kebenaran Allah. Akibatnya, mereka patut memberkati diri mereka sendiri di dalam ilah kepalsuan; artinya, mereka mengajarkan, menerima, dan menyebarkan kepalsuan sementara Tuhan berusaha memberkati semua hamba-Nya dengan Kebenaran secara segar langsung dari tahta-Nya. Bagi mereka yang memeluk Kebenaran-Nya bagi zaman ini Ia tidak akan pernah lagi membangkit-bangkitkan masa lalu mereka.
Yesaya 65 : 17 : “Karena, bahwasanya, Aku menciptakan segala langit yang baru dan sebuah bumi yang baru, maka yang terdahulu itu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi di dalam hati.”
Di sini kita dibawa sampai kepada masa dimana akhirnya Tuhan akan memperbaharui langit dan bumi.
Yesaya 65 : 18, 19 : “Tetapi bergiranglah dan bersorak-soraklah untuk selama-lamanya dalam apa yang Ku ciptakan; karena, tengoklah, Aku menciptakan Yerusalem penuh sorak sorai, dan penduduknya penuh kegirangan. Maka Aku akan bersukacita karena Yerusalem, dan bergirang karena umat-Ku, maka suara tangisan tidak akan lagi terdengar di dalamnya atau pun sesuatu suara teriakan.”
Kita dianjurkan supaya bergembira karena Yerusalem, sama seperti akan hal umat-Nya, telah diciptakan bagi kegembiraan.
Yesaya 65 : 20 : “Di sana tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari; ataupun orang tua yang tidak mencapai segala hari umurnya; karena anak kecil akan mati umurnya seratus tahun, tetapi orang berdosa yang umurnya seratus tahun itu akan kena kutuk.”
Dari hal orang jahat di dalam bumi yang baru, yang bangkit dalam kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang jahat (Wahyu 20 : 5), tidak akan ada lagi kelahiran maupun kematian di antara mereka untuk selama seratus tahun lamanya. Jadi, satu-satunya rombongan anak-anak yang akan ada di antara mereka itu ialah anak-anak yang dibangkitkan dari kematian. Akibatnya baik mereka yang berumur tua maupun mereka yang muda akan hidup seratus tahun lamanya semenjak dari kebangkitan orang jahat sampai kepada kematian yang kedua. Demikianlah anak kecil dan orang berdosa yang mencapai seratus tahun umurnya di dalam bumi yang baru, keduanya akan mati pada akhir dari masa seratus tahun itu. Kemudian daripada itu orang-orang benar akan mendiami seluruh bumi.
Yesaya 65 : 21, 22 : “Maka mereka akan membangun rumah-rumah, lalu mendiaminya; dan mereka akan menanami kebun-kebun anggur, lalu memakan buah-buahnya. Mereka tidak akan membangun, lalu orang lain mendiaminya; mereka tidak akan menanam, lalu orang lain memakannya; karena seperti lamanya umur pohon demikianlah segala hari umur umat-Ku, maka semua umat pilihan-Ku akan lama menikmati hasil-hasil pekerjaan tangan mereka.”
Kembali kita saksikan, bahwa Yang Akan Datang itu akan kelak sama kenyataannya dan sama alamiahnya seperti halnya Taman Eden pada masa ia diciptakan. Demikianlah pekabaran Eliyah akan betul-betul mengembalikan segala perkara -- yaitu semua yang telah lenyap karena dosa.
Yesaya 65 : 23 : “Mereka tidak akan bersusah payah dengan sia-sia, mereka tidak melahirkan anak bagi celaka, karena mereka adalah benih keberkatan Tuhan, dan semua keturunan mereka sertanya.”
Banyak dari semua usaha kita di bumi ini dilakukan dengan sia-sia, dan banyak dari anak-anak kita laki-laki dan perempuan telah dilahirkan juga sia-sia. Tetapi di dalam bumi baru, tak seorang pun akan berusaha untuk sia-sia, dan tak satu pun anak-anak yang dilahirkan bagi kesusahan.
Yesaya 65 : 24 : “Maka akan jadi kelak, bahwa sebelum mereka itu berseru, Aku akan menjawab; dan sementara mereka itu masih berbicara, Aku akan mendengarkan.”
Untuk jawaban terhadap beberapa dari doa-doa kita seringkali menunggu lama, dan bahkan kebanyakan dari doa-doa itu tidak terjawab seperti yang kita kehendaki. Tetapi di dalam bumi yang baru tidak akan ada keterlambatan dan tidak ada kekecewaan.
Yesaya 65 : 25 : “Serigala dan anak domba akan bersama-sama makan, dan singa akan memakan jerami seperti juga lembu, dan debu akan merupakan makanan ular. Mereka tidak akan melukai atau pun merusak di dalam bukit kesucian-Ku, demikianlah firman Tuhan.”
Akan ada damai pada semua penjuru. Kita tidak akan menyaksikan orang-orang saling bertengkar atau pun binatang-binatang saling berkelahi dan saling memakan mangsanya. Di sana akan terdapat damai yang sempurna dan betul-betul nyata di antara mereka.
Jika kita dapat hanya menyadari akan apa yang Allah telah sediakan bagi mereka yang suka menyelidiki Firman-Nya dan berjalan dalam Terang-Nya yang terus bertambah, maka kita akan menjadikan semua urusan Allah kepentingan kita yang terutama; maka kita tidak akan lagi menghamburkan semua energi kita untuk berjuang mencarikan perkara-perkara kehidupan materi. Semua itu akan dipertambahkan kepada kita sementara kita dengan rajin berusaha menegakkan Kerajaan-Nya, karena Ia sendiri mengatakan : “Pekerja itu berhak akan upahnya.”
* * *
.