Pertanyaan Dan Jawaban Bagian I

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Dan Doa Pembuka--Pada sore hari ini renungan doa kita terdapat pada halaman 149 dan 150 dari buku The Mount of Blessing. Kita akan membaca empat paragrap yang pertama. Semua ini adalah berlandaskan pada kata-kata firman yang berbunyi: “Oleh karena itu janganlah kamu kuatir karena hari esok ..... kecukupan sampai kepada hari itu adalah jahatnya sendiri.”

Mount of Blessing, pp. 149, 150 : “Jika engkau telah menyerahkan dirimu kepada Allah untuk melaksanakan pekerjaan-Nya, maka engkau tidak perlu kuatir akan hari esok ......  Apabila kita mengambil ke dalam tangan kita pengendalian perkara-perkara dengan mana kita harus laksanakan, lalu bergantung kepada kepintaran kita sendiri bagi keberhasilannya, berarti kita mengambil suatu beban yang bukan diberikan Allah kepada kita ..... Kita mungkin saja memiliki kekuatiran, lalu mengetahui lebih dahulu akan bahaya dan kerugian; karena itu adalah pasti akan menimpa kita. Tetapi apabila kita betul-betul percaya, bahwa Allah mencintai kita, dan bahwa Ia bertujuan untuk berbuat yang baik bagi kita, maka kita hendaknya berhenti daripada meragukan hari depan kita. Kita hendaknya berharap kepada Allah seperti halnya seorang anak kecil berharap akan orang tuanya yang penuh kasih sayang. Dengan demikian gangguan dan siksaan batin itu akan menghilang; sebab kehendak hati kita telah ditelan di dalam kehendak Allah.”

“Kristus tidak menjanjikan kepada kita bantuan untuk memikul pada hari ini beban-beban hari esok…. Hanya satu hari saja adalah milik kita, maka sepanjang hari inilah kita harus hidup bagi Allah. Untuk satu hari inilah kita harus meletakkan ke dalam tangan Kristus dalam penyerahan yang sungguh-sungguh, semua maksud dan rencana kita, menyerahkan semua keperluan kita kepada-Nya, karena Ia mengawasi kita. ‘Aku tahu segala kepikiran, bahwa Aku memikirkan kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu kepikiran-kepikiran damai dan bukan yang jahat, untuk diberikan kepadamu yang paling diharapkan.’ ‘..... di dalam kesunyian dan di dalam keyakinan akan terdapat kekuatanmu.’ ”

Marilah kita berdoa bagi suatu realisasi yang abadi, bahwa Allah telah menjanjikan bantuan untuk memikul beban-beban kita, bukan beban-beban hari esok melainkan beban-beban hari ini; Marilah kita berdoa agar supaya kita setiap hari meletakkan ke dalam tangan-Nya semua maksud dan rencana kita, semua keperluan dan kekuatiran kita. Hanya dengan begitulah dapatlah kita merasa pasti, bahwa di dalam “ketenangan dan dalam keyakinan” akan terdapat kekuatan kita.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

(BAGIAN I) 

Kotbah Victor T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 17 Agustus 1946

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas

Banyak dari antara kamu telah datang kepada saya baru-baru ini dengan beberapa pertanyaan yang ternyata adalah amat penting bagimu. Karena alasan inilah kita akan menggunakan jam belajar kita pada sore hari ini untuk menjawab semuanya itu.

Saya akan membaca sekarang pertanyaan yang berbunyi : “Sdr. Houteff, apakah kita kurang pantas untuk menyelenggarakan di antara kita

Perjamuan Tuhan Itu?”

Marilah kita melihat. Sebelum menciptakan upacara kerendahan hati (the ordinance of humilitiy), maka Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya sebagai berikut : ”Kamu adalah bersih, tetapi belum semua.” Seorang adalah belum bersih. Walaupun kenyataannya, bahwa Yudas adalah tidak pantas, upacara itu tidak lagi dapat dibatalkan. Walaupun demikian segera setelah ia berhasil mengambil bagian pada upacara suci itu, ia bangkit berdiri lalu pergi, lalu dilaksanakannya pekerjaannya yang jahat itu. Kemudian daripada itu celeklah matanya terhadap kejahatan yang telah melibatkan dirinya itu, lalu ia menggantung dirinya. Murid-murid lainnya, walaupun begitu mereka itu telah bersedia atau telah didapati pantas untuk mengikuti upacara yang suci itu sampai waktu itu.

Perjamuan Tuhan itu telah diadakan untuk mengenang pengorbanan Tuhan, bukan untuk membersihkan para pengikut-Nya daripada dosa-dosa mereka, melainkan untuk menyucikan mereka dari orang-orang berdosa, sebagaimana terlihat dari Paskah di Mesir dan dari kenyataan, bahwa sesudah upacara perjamuan Tuhan itu Yudas tidak lagi berjalan bersama-sama dengan murid-murid yang lainnya itu. Jadi jelaslah, perayaan upacara itu telah membawa berkat kepada mereka yang sebelas orang itu, tetapi bencana bagi yang satunya.

Pernah terdapat sejumlah pergerakan reformasi di antara kita baik sebelum maupun di masa kita sekarang. Tentu saja mereka semuanya menyelenggarakan Perjamuan Tuhan itu di tengah-tengahnya. Tetapi itu tidak membawa manfaat apa pun bagi mereka. Itu tidak memberikan kepada mereka ataupun pekerjaannya bertahan lama dan abadi. Sebagai kenyataannya, mereka itu lebih cepat menghilangnya daripada kemunculannya. Sekarang marilah kita baca dari :

1 Korintus 11 : 17, 18 : “Sekarang dalam hal ini yang akan kujelaskan kepadamu, tiadalah aku memuji kamu, sebab kamu datang berhimpun ini bukanlah mendatangkan kebajikan, melainkan mendatangkan kejahatan. Karena pertama-tama sekali aku dengar, apabila kamu datang berhimpun di dalam sidang jemaat, bahwa terdapat perpecahan di antara kamu; maka aku percaya juga sebagian berita itu.”

Orang-orang Korintus itu sedang sementara saling bertentangan, sehingga menimbulkan perpecahan di antara mereka, maka dengan demikian itu berhimpunnya mereka itu di dalam sidang jemaat “bukanlah untuk kebaikan”, melainkan untuk kejahatan.

Jika kita berkumpul bersama-sama hanya untuk “yang jahat”, tidakkah sebaiknya tinggal saja di rumah?

 1 Korintus 11 : 27 - 30 : “Sebab itu barangsiapa yang makan roti itu dan minum daripada cawan Tuhan itu dengan tiada berlayak, maka salahlah ia kepada tubuh dan darah Tuhan. Tetapi hendaklah orang menguji akan dirinya sendiri, dan dengan demikian itu hendaklah ia makan roti dan minum daripada cawan itu. Karena orang yang makan dan minum dengan tiada sepatutnya, maka ia akan makan dan minum suatu hukuman bagi dirinya sendiri, karena tiada ia membedakan Tubuh Tuhan. Karena alasan inilah, maka banyak di antara kamu yang lemah dan sakit dan banyak yang tidur.”

Roti dan cawan Tuhan itu akan dapat dimakan dan diminum oleh suatu umat hanya setelah mereka terlebih dulu memeriksa akan dirinya sendiri, dan setelah dapat mereka melihat, bahwa mereka tidak akan menimbulkan kekacauan, sehingga berhimpunnya mereka itu kelak akan menjadi kebaikan, bukan untuk “kejahatan”. Sekarang jika kita telah mencapai standar ukuran kebenaran itu, maka kita hendaknya bagaimanapun juga supaya menyelenggarakan Perjamuan Tuhan itu di antara kita. Tetapi jika kita belum juga sampai ke taraf itu, maka pengadaan upacara kerendahan hati itu di antara kita kelak akan hanya membawa hukuman bagi kita sendiri, dan bukan bagi keselamatan kita.

setelah dapat mereka melihat, bahwa mereka tidak akan menimbulkan kekacauan, sehingga berhimpunnya mereka itu kelak akan menjadi kebaikan, bukan untuk “kejahatan”. Sekarang jika kita telah mencapai standar ukuran kebenaran itu, maka kita hendaknya bagaimanapun juga supaya menyelenggarakan Perjamuan Tuhan itu di antara kita. Tetapi jika kita belum juga sampai ke taraf itu, maka pengadaan upacara kerendahan hati itu di antara kita kelak akan hanya membawa hukuman bagi kita sendiri, dan bukan bagi keselamatan kita.

Kewajiban kita yang terutama sekarang ini bukanlah menganjurkan pelaksanaan terhadap Perjamuan Tuhan itu, melainkan supaya pertama-tama sekali berusaha mencapai standar kesempurnaan yang dianjurkan oleh pekabaran sekarang bersama-sama dengan pekabaran kemarin. Tuhan tidak akan pernah menyerukan “pembangunan dan reformasi” apabila sidang sedang menikmati kehidupan kerohanian yang baik. Oleh karena itu Perjamuan Tuhan itu tidak pernah diselenggarakan pada permulaan dari sesuatu pembangunan dan reformasi yang sedemikian, melainkan baru pada selesainya. Yesus tidak menciptakan upacara itu pada permulaan misi-Nya, melainkan dilakukan-Nya itu pada akhir misi-Nya.

Maka jika kita mau menghindarkan penyebab perpecahan-perpecahan itu di antara kita, kita supaya jangan sekali membicarakan dosa-dosa orang-orang lain, ataupun menghukum mereka. Jika kita tidak dapat meluruskan persoalan itu sendiri dengan orang-orang yang bersalah, maka adalah lebih baik kita mendiamkannya atau sebaliknya kita mengikuti petunjuk yang diberikan di dalam :

Matius 18 : 16, 17 : “Tetapi jikalau tiada diturutnya, bawalah sertamu seorang atau dua orang lagi, supaya dengan mulut dua tiga orang saksi itu tiap-tiap perkataan dapat dikukuhkan. Dan jikalau ia menolak perkataan mereka itu, katakanlah hal itu kepada sidang. Tetapi jikalau tiada juga ia mendengar akan sidang, maka biarkanlah dia bagimu bagaikan seorang Kapir dan seorang pemungut cukai.”

Kita tidak dapat mengendalikan Tuhan. Dialah yang akan mengendalikan kita. Kita oleh diri kita sendiri tidak pernah dapat membedakan antara mana yang benar dan mana yang salah jika tidak kita diberitahukan hal itu. Cukuplah jika kita laksanakan saja apa yang diberitahukan kepada kita, tidak lebih dan tidak kurang, maka kita akan dinilai pantas. Sejauh ini pekabaran kiriman Allah yang kita punyai tidak membawa perhatian kita terhadap penyelenggaraan Perjamuan Tuhan itu, melainkan Ia sedang menganjurkan kepada kita untuk berpisah dari segala kekejian, untuk menyingkirkan semua berhala kita, untuk melepaskan semua pendapat dan pemikiran-pemikiran pribadi, untuk dengan sebulat-bulat hati kembali kepada Tuhan.

Lagi pula pekabaran itu mengajarkan, bahwa kita harus tetap tinggal di dalam sidang induk dan bekerja dengan tekun bagi keselamatannya. Jadi kesimpulannya ialah, bahwa selama kita tinggal bersama dia, maka tampak jelas tidak perlu diselenggarakan Perjamuan Tuhan itu secara tersendiri di antara kita, bahkan mungkin sekali tidak perlu sebelum datang jamnya bagi orang-orang yang bertobat untuk dipisahkan dari orang-orang yang tidak bertobat, seperti yang diajarkan oleh contoh-contoh, yaitu oleh Paskah di Mesir, dan oleh Paskah pada malam hari sewaktu Yudas hendak keluar, dan tidak lagi berjalan bersama mereka yang dua belas orang itu.

Selanjutnya, tampaknya tidak seorangpun mengetahui kapan dan bagaimana menyelenggarakan upacara yang suci itu. Beberapa orang menyelenggarakannya pada setiap hari Minggu atau hari Sabat, ada yang menyelenggarakannya secara kadang-kadang saja, ada yang menyelenggarakannya pada setiap triwulan dan sebagainya. Tampaknya logis untuk dikatakan, bahwa apabila Allah memerintahkan kita untuk menyelenggarakan kembali upacara itu Ia juga akan memberitahukan kepada kita bagaimana dan kapan menyelenggarakannya dengan sepantasnya.

--- o 0 o ---

Banyak yang menanyakan kepada saya, “Sdr. Houteff, apabila kami menemui orang-orang yang menentang kita, kami tidak tahu bagaimana caranya menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Kami menjadi kacau. Kami tidak tahu apakah kami benar ataukah kami salah. Mereka terutama mengacaukan kami mengenai interpretasi ‘Tongkat Gembala’ terhadap

Trompet-Trompet Dan Meterai-Meterai”

Dari antara Saudara-saudara yang akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan, supaya menegaskan kepada penentang-penentangmu itu sebagai berikut : Salah satu dari kita pasti akan salah. Kita tidak mungkin benar kedua-duanya, maka dengan begitu marilah kita dengan seksama dan secara tidak memihak melihat kepada persoalan itu.

Saya ingin menceritakan kepada mereka, bahwa kita mengajarkan Trompet-trompet itu justru sesuai seperti yang dilihat oleh Yohanes di dalam khayalnya. Seperti misalnya, Wahyu mengatakan: “Adapun banyaknya segala tentara berkuda itu dua ratus ribu-ribu; maka sudah ku dengar jumlah mereka itu. Maka demikianlah kulihat kuda-kuda itu di dalam khayal dan mereka yang duduk menungganginya, mereka memakai baju besi yang merah seperti api, dan biru tua, dan warna belerang; maka kepala dari kuda-kuda itu adalah seperti kepala-kepala singa, dan dari mulutnya keluar api dan asap dan belerang. Oleh ketiganya ini sepertiga dari segala manusia mati dibunuh, yaitu oleh api, dan oleh asap, dan oleh belerang yang telah keluar dari dalam mulut-mulut kuda-kuda itu. Karena kekuatan segala kuda itu berada di dalam mulut mereka, dan di dalam ekor-ekornya, karena ekor-ekornya itu adalah seperti ular-ular yang memiliki kepala-kepala, maka dengan itulah mereka menyakiti.” — Wahyu 9 :  16-19.

Inilah gambaran yang Buku Wahyu telah berikan kepada kita dari hal 200.000.000 kuda-kuda itu berikut penunggang-penunggangnya. Penggambaran berikut ini adalah setepat mungkin sesuai dengan gambaran Yohanes tentang kuda-kuda itu berikut penunggang-penunggangnya yang dapat kami berikan, maka interpretasi kami dari hal itu pun adalah sesuai begitu. Lihat Buku Traktat No. 5, “Amaran Terakhir”.

___ GAMBAR ___

Berikut ini penggambaran tentang kuda-kuda itu berikut penunggang-penunggangnya yang disajikan kepada umum oleh General Conference. 

___ GAMBAR ___ 

Sekarang perbandingkanlah antara gambar dari Ilham sendiri tentang kuda-kuda itu berikut penunggang-penunggangnya dan gambar lukisan Organisasi tentang kuda-kuda itu berikut penunggang-penunggangnya seperti yang disajikan di dalam buku “Thoughts on Daniel and The Revelation”, p. 510. Mengapakah Organisasi dalam sajian mereka dari hal Trompet-Trompet itu tidak dapat menggunakan gambar lukisan Ilham sendiri dari hal kuda-kuda berikut penunggang-penunggangnya itu? Mengapakah mereka harus mengusahakan menciptakan sebuah gambarnya sendiri? Satu-satunya jawaban yang dapat diberikan ialah, bahwa gambaran Roh sendiri adalah tidak cocok dengan interpretasi-interpretasi mereka yang tidak diilhami itu. Ketidakmampuan seseorang untuk membuat sesuatu interpretasi yang benar tanpa perolehan karunia interpretasi dari Surga, bagaimanapun bisa dimengerti ada dan masih dapat dimaafkan. Tetapi untuk mengatakan, bahwa khayal yang diperlihatkan kepada Penulis Wahyu itu adalah pada suatu jarak yang sangat jauh, sehingga ia tidak mampu untuk melihat dengan seksama jenis-jenis kepala dan ekor-ekor yang dipunyai oleh kuda-kuda itu, dan dari mana api, asap dan belerang itu telah keluar, dengan tujuan untuk mengatur gambar khayal itu disesuaikan kepada sajian interpretasi mereka dari hal itu, bukan hanya menentang melawan amaran Kristus mengenai menambah ataupun mengurangi sesuatu dari kata-kata firman (Wahyu 22 : 18, 19), melainkan itu pun adalah hujat yang keterlaluan.

Dapatkah anda saksikan sekarang bagaimana orang-orang yang disebut orang-orang besar itu, yaitu “Tua-tua yang berpengalaman itu” sedang lakukan? Perbuatan-perbuatan yang jahat ini menghukum kesombongan mereka, bahwa orang-orang suci sedang memimpin Organisasi; maka pembicaraan mereka yang sombong dari hal berjuta-juta dollar yang dikumpulkan oleh Organisasi pada setiap tahun dari orang-orang miskin adalah tidak suci, jika itu harus dipakai untuk membiayai pekerjaan yang sedemikian. Mereka perlu bertobat dan memperbaiki semua kekeliruan yang sedang mereka edarkan sebagai Kebenaran sebelum dapat mereka secara sadar menuduh-nuduh orang-orang lain.

Kalau saja Yohanes tidak dapat melihat dengan tepat seperti apa kuda-kuda itu tampak, maka bagaimanakah ia dapat melihat bahwa segala ikan di dalam laut mati (Wahyu 8 : 9)? Maka dengan suatu pendahuluan perasaan tinggi diri yang sedemikian di dalam menyelidiki firman Allah seperti yang ditunjukkan oleh General Conference itu, maka bagaimanakah orang dapat meyakinkan dirinya, bahwa seseorang nabi dapat melihat sesuatu dengan benar? Tidakkah anda menginsyafi, bahwa interpretasi-interpretasi Alkitab yang bodoh dan kacau yang sedemikian adalah usaha-usaha Setan untuk merobohkan kepercayaan orang terhadap nabi-nabi dan terhadap kemampuan Kristus untuk menyatakan dan menggambarkan Kebenaran dengan tepat kepada hamba-hamba-Nya? Bayangkan betapa merusaknya tuduhan melawan Ilham, betapa merusak jiwa dan hujat melawan Roh Suci yang memimpin kepada seluruh Kebenaran! Dan betapa itu menjijikkan bagi Kristus, terlebih lagi datangnya dari orang-orang yang pura-pura melayani Dia! Ini saja sudah cukup untuk menunjukkan bahwa malaikat (kependetaan) dari orang-orang Laodikea adalah buta dan telanjang dan kekurangan dalam segala hal. Demi untuk keselamatan hidupmu serta bagi kehidupan orang-orang lain, janganlah membantu doktrin-doktrin yang jahat seperti ini. Semua itu bukanlah Kebenaran, semua itu bukanlah tanda-tanda pekerjaan Roh Nubuat. Tanyakanlah kepada dirimu sendiri kapankah Turki atau pun sesuatu bangsa lain pernah memiliki 200.000.000 pasukan kuda di dalam sejarah yang lalu! Maka jika anda masih juga heran mengapa Allah membiarkan kekeliruan-kekeliruan itu merayap masuk ke dalam sidang, maka jawabannya ialah : Supaya oleh pemeliharaan serta penyebaran mereka akan kekeliruan-kekeliruan itu Ia dapat pada sesuatu masa seperti sekarang menunjukkan siapa-siapa pengerja yang jahat itu lalu membuktikan kepada semua umat bahwa sidang-Nya kini secara parah dikuasai oleh Setan seperti halnya sidang Yahudi di masa Kristus yang lalu. Dan dengan demikian membangkitkan orang-orang yang setia lalu memerdekakan mereka dari kesesatan Laodikeanya, dan demikian pula dari malapetaka yang sedang terus membanjir (Yesaya 28 : 13 - 15).

Belum dapatkah anda melihat sekarang alasannya mengapa nama “Hujat” terdapat meliputi semua tujuh kepala dari binatang yang menyerupai macan tutul  (Wahyu  13) ? Dan, bahwa jika sebuah kepala melambangkan suatu sekte agama, maka mereka semuanya harus melambangkan yang sama, sebab semua mereka adalah sama terkecuali karena luka pada salah satu dari mereka itu, dan semuanya berada pada binatang itu (dunia) pada masa yang sama, bukan pada masa yang berurutan satu sesudah lainnya.

Mengenai tuduhan mereka, bahwa “Tongkat Gembala” telah mengajarkan, bahwa sidang adalah Babilon, maka kita menentang mereka untuk membuktikan sebutan itu. Maka jika tidak mereka mengerti apakah artinya Babilon itu, maka adalah lebih baik bagi mereka membaca saja buku “Tongkat Gembala” itu.

Benar, sidang adalah sidang Tuhan Allah, tetapi orang-orang yang menguasainya adalah tidak lebih baik daripada Sanhedrin di masa Kristus dahulu. Adalah karena Allah menaruh perhatian yang tertinggi terhadap sidang-Nya, sehingga dengan demikian Ia bersama-sama Kebenaran-Nya telah menyerbu masuk ke dalamnya, dan demikianlah menuntut kembali umat-Nya dengan cara menyingkirkan orang-orang yang telah memperbudak mereka secara melanggar hukum, yaitu mengajarkan kepada mereka doktrin-doktrin Iblis seperti yang diperlihatkan pada penyelidikan ini, dan menghalangi mereka daripada datang berhubungan dengan Kebenaran Semawi bagi masa krisis sekarang ini. Sudahkah anda melihat, mengapa General Conference sekarang bukan lagi suara Allah bagi umat-Nya (General Conference Bullettin, 34th session Vol.4, Extra No.1, April 3, 1901, p. 25, Cols 1,2) seperti halnya Sanhedrin bagi orang-orang Yahudi di masa Kristus dahulu? Saya berharap anda tidak akan lagi menipu dirimu sendiri, bahwa “Tongkat Gembala” sedang merobek-robek setiap perkara yang Allah telah perdirikan. Sekarang

Tujuh Meterai Itu

Orang-orang Laodikea mengajarkan, bahwa meterai-meterai itu dimulai dengan kebangkitan Kristus, yang mana sebagai anda ketahui adalah pada kira-kira tujuh puluh tahun sebelum Yohanes Pewahyu memperoleh khayal dari hal meterai-meterai itu. Marilah kita dengar sekarang apa yang dikatakan sendiri oleh Wahyu :

Wahyu 4 : 1 : “Sesudah ini aku tampak, dan, bahwasanya sebuah pintu terbuka di dalam surga, maka suara yang mula-mula ku dengar adalah seperti bunyi sebuah trompet yang berbicara kepadaku, katanya: “Naiklah kemari, maka Aku akan tunjukkan kepadamu perkara-perkara yang harus jadi kemudian.”

Suara itu berbicara dengan tegas, bahwa segala perkara yang hendak akan diperlihatkan kepada Yohanes itu belum jadi, dan tidak akan jadi pada waktu itu, tetapi bahwa semua itu akan jadi kemudian dalam perjalanan sejarah. Oleh karena semua itu akan jadi sesudah Yohanes memperoleh khayal itu (sesudah tahun 96 T.M, bukan di dalam abad pertama sejarah Kristen), maka bukankah itu suatu hujat mengajarkan bertentangan kepada apa yang diucapkan oleh Suara itu, yaitu mengatakan, bahwa meterai-meterai itu dimulai pada lebih dari tiga puluh tahun sebelum diperlihatkan kepada Yohanes? Tidak, oleh karena itu meterai-meterai itu tidak dapat dimulai bersama-sama dengan gereja Kristen itu. Untuk mendapatkan Kebenaran dari hal ini, bacalah Traktat No.15, “Kepada Tujuh Sidang.”

--- o 0 o ---

“Bagaimana Tentang Wahyu 12?”

“Apakah perempuan yang berpakaikan matahari itu melambangkan sidang semenjak dari masa Pantekosta dan seterusnya, yaitu berpakaikan Injil (matahari) Kristus?”

Pada waktu naga itu memerangi perempuan itu, ia sudah berpakaikan matahari, dan anaknya, yaitu Tuhan, belum lagi lahir. Demikianlah keadaannya, maka bagaimanakah dapat pakaian mataharinya itu melambangkan dia berpakaikan Injil Kristus dan bagaimana dapat ia mewakili sidang Kristen, karena baik Injil maupun sidang belum ada pada waktu itu. Dan bagaimanakah dapat ia menjadi ibu Kristus sebelum sidang Kristennya sendiri lahir? Itu tidak mungkin, demikianlah keseluruhan jawabannya.

Jadi, teori yang mengatakan, bahwa perempuan itu memulai permulaan sejarahnya pada masa pantekosta, adalah kira-kira sama logisnya dengan mengatakan, bahwa ayam menetas sebelum ada telurnya.

--- o 0 o ---

“Apakah pembunuhan besar-besaran di dalam Yeheskiel 9 itu akan jadi di dunia atau di dalam sidang? Apakah itu yang disebut tujuh celaka yang terakhir itu, ataukah yang disebut

Penyucian Sidang Itu?”

Yeheskiel 9 : 1, 4, 9 : “Kemudian daripada itu berserulah Ia kepada telingaku dengan nyaring suaranya, katanya: ‘Marilah kamu yang memegang perintah negeri ini, masing-masing dengan senjata yang membinasakan pada tangannya’, Lalu firman Tuhan kepadanya: “Berjalanlah engkau di tengah-tengah negeri, yaitu di tengah-tengah Yerusalem, dan bubuhlah sebuah tanda pada dahi-dahi dari segala orang yang berkeluh kesah dan menangis karena segala perkara keji yang dibuat di tengah-tengahnya itu. Lalu firman-Nya kepadaku, bahwa kejahatan bangsa Israel dan Yehuda itu terlalu besar sekali, dan tanahnya dipenuhi dengan darah, dan negerinya pun dipenuhi penentang-penentang; karena kata mereka itu, Tuhan sudah meninggalkan bumi, dan Tuhan tidak melihatnya.”

Malaikat-malaikat itu memegang perintah atas “negeri” itu, yaitu Yerusalem, bukan atas dunia ini, dan bukan atas Babilon. Bahkan seorang Kristen yang sama sekali tidak mengetahui pun cukup mengerti, bahwa kata-kata Yerusalem, Yehuda, dan Israel itu adalah dimaksudkan kepada sidang; tidak pernah bagaimana pun juga dimaksudkan kepada “dunia”. Semua itu selalu menunjukkan kepada sidang, dan selalu akan berarti sidang, karena demikian itulah adanya.

Pembantaian dari nubuatan Yeheskiel 9 itu adalah jelas tidak sama dengan tujuh bela yang terakhir dari (Wahyu 16), sebab bela-bela itu jatuh atas Babilon, sedangkan pembunuhan besar-besaran ini berlaku atas Yehuda dan Yerusalem. Lagi pula malaikat-malaikat dari Yeheskiel 9 itu 

membantai setiap orang yang tiada memiliki tanda itu, sebaliknya bela-bela itu tidak memalu siapapun. Oleh bergumul melawan tulisan-tulisan Musa, maka orang-orang Yahudi telah mencoba membantah ajaran-ajaran Kristus, maka adalah pasti, bahwa jika orang-orang Laodikea terus saja bergumul melawan tulisan-tulisan Ny. Ellen G. White untuk mencoba membantah pekabaran untuk waktu ini, maka nasib mereka kelak akan lebih menyedihkan daripada pengalaman umat Yahudi yang lalu. Terhadap apa yang dikatakannya dari hal Yeheskiel 9, bacalah buku Testimonies, vol. 3, p. 267; vol. 5, p. 211; juga buku Great Controversy, pp. 656, 657. Yeheskiel 9 menggambarkan Pehukuman terhadap orang hidup di dalam rumah Allah (1 Petrus 4 : 17), yaitu pemeteraian orang-orang suci dan pembinasaan terhadap orang-orang jahat di dalam sidang.

--- o 0 o ---

Saya kira sekarang saya mempunyai waktu untuk sebuah pertanyaan yang lain. Pertanyaan ini ditanyakan dalam lima bagian, maka demikian pula saya akan menjawabnya begitu.

Pertanyaan 1 : “Apakah nubuatan Nahum itu meramalkan

Perang Dunia II ataukah perang-perang lainnya?” 

Untuk jawabannya marilah kita langsung melihat ke nubuatan Nahum itu.

Nahum 2 : 1 : “Ia yang menghancurkan berkeping-keping itu telah datang sampai ke depan matamu : persiapkanlah peluru, awasilah jalan-jalan, ikatkanlah pinggangmu dengan kuat, perteguhkanlah kemampuanmu dengan sebesar-besarnya.”

Nahum meramalkan, bahwa orang yang memulai peperangan itu, yaitu “dia yang menghancurkan berkeping-keping”, sudah bersiap-siap sebelum ia memulai peperangan, tetapi kekuatan lawan musuhnya, yaitu Assiria belum dapat bersiap sedia sampai setelah peperangan itu dimulai; yaitu setelah orang yang “menyerbu dan menghancurkan” itu tiba di depan matanya Assiria, maka barulah sejak itu Assiria mempersiapkan diri untuk melawannya. Kemudian daripada itu maka ia mulai mengencangkan ikat pinggangnya, dan memperkuat “kebesaran kekuasaannya”.

Sekarang karena itu adalah suatu kenyataan yang cukup dikenal, bahwa Britania Raya dan Prancis pada waktu itu tidak siap untuk memerangi Hitler pada waktu ia mulai memerangi mereka, dan karena setiap anggota pakta pertahanan bersama itu mulai mempersiapkan diri dengan kuatnya sesudah Hitler memulai penyerbuannya, maka terbuktilah kebenaran itu dengan sejelas-jelasnya, bahwa “dia yang menyerbu dan menghancurkan itu” tidak lain adalah Hitler, yaitu dia yang telah siap pada permulaan peperangan itu, dan dia yang telah memecah belah Jermannya sendiri, kerajaan Inggris serta banyak lagi  negara lainnya. Olehnya itu, maka negara-negara pakta pertahanan bersama itu adalah contoh saingan daripada Assiria. Inilah kunci pembuka yang pertama.

Untuk kunci pembuka nomor dua kita akan membaca dari hal alat-alat perjalanan dan pengangkutan pada hari persiapan-persiapan peperangan itu dilakukan dan pada waktu peperangan itu berlangsung.

Nahum 2 : 3, 4 :  “…. segala kereta akan berada dengan obor-obornya yang bernyala-nyala pada hari persiapannya, …. Kereta-kereta itu akan merajalela di jalan-jalan, mereka akan mendorong satu terhadap lainnya di jalan-jalan raya: mereka akan kelak tampak bagaikan obor-obor, mereka akan berlari-lari bagaikan kilat dan halilintar.”

Ayat-ayat ini melukiskan berbagai alat perjalanan dan pengangkutan pada hari persiapan-persiapan perang itu dibuat dan pada waktu perang itu berlangsung. Oleh karena Perang Dunia kedua adalah satu-satunya perang di dalam sejarah untuk mana persiapan-persiapan yang digambarkan oleh Nahum itu telah dibuat dan digunakan sementara “kereta-kereta” (lalu lintas kendaraan) bergerak dengan kecepatan tinggi yang belum pernah ada sebelumnya, yaitu “bagaikan kecepatan kilat”, sementara lalu lintas motor di udara dan laut, di dalam kota dan luar kota (di jalan-jalan dan jalan-jalan raya), yaitu “mendorong satu terhadap lainnya”. Semua tanda-tanda masa ini, menandai masa di mana perang itu telah jadi, sehingga tidak dapat dibantah. Semua itu dengan sebutan-sebutan yang sempurna memastikan bahwa Nahum meramalkan dari hal Perang Dunia II. Untuk kunci yang ketiga kita akan membaca--

Nahum 1 : 15 : “Lihatlah di atas gunung-gunung kaki-kaki dari dia yang membawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan perdamaian! Hai Yehuda, peliharakanlah segala masa rayamu, laksanakanlah segala janji nazarmu, karena orang jahat tidak akan lagi berjalan melewatimu; ia akan ditumpas habis.”

Di sini kepada kita diceritakan, bahwa pada masa dimana perang itu berlangsung seseorang akan memberitakan wahyu-wahyu yang diilhami dari hal Kebenaran baru yang dibukakan, yaitu Kebenaran dari hal Pehukuman Orang Hidup, yang akan memisahkan untuk selama-lamanya gandum dari lalang (Matius 13 : 30), ikan yang baik dari ikan yang jelek (Matius 13 : 47, 48), domba-domba dari kambing-kambing (Matius 25 : 32), dan dara-dara yang bijaksana dari dara-dara yang bodoh (Matius 25 : 1-12). Semuanya ini kelak “tidak akan lagi berjalan melewati” sidang, demikianlah kata-kata firman, mereka semuanya akan ditumpas habis. Demikianlah dianjurkan kepada Yehuda, yaitu sidang, supaya peliharakanlah perayaan hari penebusan contoh saingan ini, dan lakukanlah janji-janjinya kepada Allah sedemikian seolah-olah ia akan didapati pantas untuk lolos dari pemeriksaan-pemeriksaan hokum Allah. Oleh karena itu panggilan Allah kepada sidang-Nya sekarang mendengung di seluruh negeri, katanya: “Jagalah, jagalah, kenakanlah kuatmu, hai Sion. Kenakanlah pakaian perhiasanmu, hai Yerusalem, kota suci, karena tiada lagi akan masuk ke dalammu seseorang yang tiada sunat atau yang najis.” (Yesaya 52 : 1).

Dengan tanda-tanda zaman yang positif ini Ilham memberi kesempatan bagi masing-masing orang untuk memutuskan bagi dirinya sendiri apakah ia mau menaruh harap pada Suara itu yang Ilham sendiri telah anjurkan, atau menaruh harap pada sesuatu suara yang dianjurkan oleh orang-orang yang tidak diilhami. Selanjutnya hendaknya supaya tidak terdapat kekacauan di antara umat Allah yang benar. “Pengawal-pengawal-Nya akan meninggikan suara itu; bersama-sama dengan suara itu mereka akan menyanyi : karena mereka akan melihat dengan mata sendiri, apabila Tuhan akan membawa kembali Sion.” (Yesaya 52 : 8).

-------o0o-------

Pertanyaan 2 : Siapakah dikatakan oleh Nahum yang akan memenangkan peperangan itu -- ‘dia yang menyerbu dan menghancurkan’ ataukah ‘Assiria’?

Walaupun nubuatan Nahum telah menempatkan tekanan yang lebih besar pada kejatuhan Assiria, namun bagaimanapun juga ia menyatakan, bahwa mereka keduanya akan kalah, karena berbicara dari hal dia “yang menyerbu dan menghancurkan” itu, Alkitab mengatakan :

Nahum 2 : 5 : “Ia akan menghitung kembali para panglima perangnya: mereka itu akan tersandung di dalam berjalannya; mereka akan bergegas-gegas menuju ke pagar temboknya, maka tudung penumbuk dewala itu akan disediakan.”

“Menghitung kembali para panglima perangnya” mengandung arti, bahwa jumlah angka dari para panglima perangnya, yaitu para perwira dan jenderal-jenderalnya serta orang-orang perkasa lainnya berikut pula bala tentaranya yang baik sudah makin berkurang, dan karena itulah diperlukan menghitung kembali. Dan bahwa “para panglima perangnya” itu tersandung di dalam jalan mereka; artinya mereka akan membuat beberapa kekeliruan dalam pergerakan mereka mencapai kemenangan dan inilah yang menyebabkan mereka tersandung atau jatuh. Dan inilah yang sebenarnya telah terjadi. Pasukan tentara Hitler jatuh oleh karena berperang melawan Rusia sewaktu ia masih di dalam peperangan dengan Britania Raya. Saat yang kritis dari tugasnya itu adalah kebodohan Hitler yang terbesar. Inggris sementara itu sedang akan menyerah, tetapi pasukan tentara Jerman menarik diri lalu pergi memerangi Rusia. Dan juga jatuhnya para panglimanya itu disebut sebelum kejatuhan Assiria disebut, maka nubuatan dengan demikian ini menyatakan, bahwa “dia yang menyerbu dan membinasakan itu”, yaitu Hitler, adalah yang pertama sekali jatuh.

---------o0o---------

Pertanyaan 3 : Mengapakah gelar dari Hitler itu disebut “dia yang menghancurkan berkeping-keping?” Yah, memang demikian itulah semua yang dilakukan oleh Hitler. Ia mulai menghancurkan semenjak dari permulaan peperangan itu. Tidak seorangpun yang mampu bertahan melawan dia, dan bahkan setelah ia menghilang dan Jerman menyerah, kehancuran masih terus berlangsung dan masih belum dapat diakhiri. Sebagai akibatnya seluruh dunia telah mengalami kehancuran, bukan saja secara geografis, melainkan juga secara politis dan sosial dan ekonomis. Kerajaan Inggris masih berjalan secara terhuyung-huyung, maka “kertakan” yang tidak menyenangkan makin hari makin keras setiap harinya. Oleh karena itu Hitler patut mendapat gelar itu (“penghancur berkeping-keping”) lebih dari satu cara.

--- o 0 o ---

Pertanyaan 4 : Tidakkah nubuatan Nahum mengajarkan, bahwa Assiria akan jatuh selengkapnya?

Ya, justru itulah yang kita pahami bahwa nubuatan itu mengajar begitu. Maka adalah sangat jelas, bahwa nubuatan Nahum itu mengamarkan, bahwa Perang Dunia II itu belum seluruhnya selesai. Dunia sendiripun mengetahui begitu, dan bahwa negara-negara pakta pertahanan bersama, terkecuali Rusia, tidak memperoleh kemenangan apapun, sehingga adalah lebih baik mereka tidak berperang dan memberikan kepada Hitler sebagian dari Polandia daripada ikut berperang lalu melepaskan kepada Rusia bukan saja sebagian melainkan seluruh Polandia dan bersama-sama dengan itu seluruh Eropah Timur. Terlebih lagi, Rusia pada waktu ini telah menjadi musuh mereka yang lebih besar daripada Hitler. Mereka telah menyingkirkan Hitler, tetapi perang panas itu tidak berakhir seluruhnya, maka perang dingin segera kemudian dipertambahkan kepadanya. Setiap orang mengetahui, bahwa perang itu belum berakhir, maka perdamaian itu belum lagi tiba, bahwa perang itu mungkin akan pecah dengan lebih panas setiap hari.

--- o 0 o ---

Pertanyaan 5 : “Apakah yang diajarkan oleh buku-buku kecil Saudara mengenai perang itu?”

Buku kecil itu tidak banyak membicarakannya. Semua itu tidak membicarakan secara defenitif siapa “dia yang menyerbu dan menghancurkan” itu, juga tidak dibicarakan dengan pasti, bahwa Perang Dunia II adalah peperangan Nahum itu. Dan sementara Buku Traktat No. 14, Kabar-Kabar Perang Meramalkan, mengatakan, bahwa bala tentara dia yang menyerbu dan membinasakan itu, “juga bagaimanapun akan jatuh”, itupun tidak mengatakan dengan pasti bala tentara siapa yang akan pertama-tama sekali jatuh. (Lihat Buku Traktat kecil No. 14, p. 12, komentar mengenai Nahum 2 : 5).

Buku Traktat No. 12, Dunia Kemarin, Hari Ini, Esok, yang disiarkan dua tahun sebelum Buku Traktat No. 14, malahan mengatakan :

“Hal itu sekarang menjadi jelas, bahwa ‘tabernakel-tabernakel dari istananya’ itu diperkirakan menunjukkan kesucian, dan bahwa perempuan yang menunggangi binatang itu menunjukkan dia (perempuan itu) yang menyelesaikan masalah-masalah dunia yang berupa sosial, ekonomi, politik dan agama, maka kebenaran itu adalah jelas, bahwa pemerintahan-pemerintahan Kristen yang ada sekarang kelak akan direorganisir lalu diperintah oleh suatu kepemimpinan agama — bukan Hitler.”

Buku-buku kecil itu tidak menceritakan segala hal, tetapi apa yang disajikannya itu, disajikan dengan terus terang.

* * *

.