.
Renungan dan Doa Pembuka--Saya akan membaca dari buku The Mount of Blessing, dimulai pada halaman 183, paragraf yang terakhir.
Mount of Blessing, p. 183 : “Jika Kristus berada di dalam kamu ‘harapan kemuliaan itu’, maka kamu tidak akan memiliki sifat suka memperhatikan orang lain, untuk membukakan kesalahan-kesalahan mereka kepada umum. Gantinya mencari untuk menuduh dan menghukum, ia itu dapat merupakan obyekmu untuk menolong, untuk memberkati, dan untuk menyelamatkan. Dalam berurusan dengan orang-orang yang berada dalam kesalahan, maka anda dapat memperhatikan nasehat yang berbunyi, ’Perhatikanlah dirimu sendiri, supaya tidak kamu juga kena cobaan.’ Anda dapat terus ingat seberapa kali anda telah bersalah, dan bagaimana sulitnya untuk menemukan jalan yang benar apabila anda pernah sekali meninggalkannya. Anda tidak akan mendorong saudaramu ke dalam kegelapan yang lebih besar, melainkan dengan hati yang penuh kasihan akan menceritakan kepadanya dari hal bahayanya.”
“Barangsiapa yang memandang selalu kepada salib Golgota itu, sambil mengenangkan, bahwa dosa-dosanya telah menempatkan Juruselamat di sana, tidak akan pernah mencoba untuk mengukur tingkat kesalahannya dengan memperbandingkan kepada kesalahan orang lain. Ia tidak akan memanjat untuk duduk pada kursi pengadilan untuk membawa tuduhan melawan orang lain. Tak mungkin terdapat roh suka mengeritik atau roh meninggikan diri pada pihak orang-orang yang berjalan di bawah bayangan salib Golgota.”
Dari sini kita saksikan, bahwa keperluan kita ialah berdoa memohon Kristus untuk tinggal di dalam kita, sehingga gantinya melihat-lihat kesempatan untuk menuduh atau menghukum orang lain dan membukakan kesalahan mereka kepada umum, kita akan mencari setiap kesempatan untuk membantu mereka, untuk memberkati mereka, untuk menyelamatkan mereka. Kita hendaknya berdoa bagi suatu keinsyafan yang mendalam terhadap dosa kita sendiri; berdoa agar roh suka mengeritik dan roh meninggikan diri dapat lenyap untuk selama-lamanya dari kita. Kemudian kita tidak akan merasa bebas untuk menaiki kursi pengadilan dan menuduh siapapun.
* * *
SUATU KEGEMPARAN DI SELURUH DUNIA DAN HASILNYA
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 1 Februari 1947
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Sore hari ini kita akan melanjutkan penyelidikan kita terhadap buku Mikha. Mari kita melihat kepada pasal yang kelima, dan mulai dengan ayat yang pertama.
Mikha 5 : 1 : “Sekarang himpunkanlah akan dirimu dalam pasukan-pasukan, hai puteri pasukan-pasukan : Ia telah mengepung kita : Mereka akan memalu Hakim Israel dengan tongkat pada pipinya.”
Anda dapat perhatikan, bahwa di samping memperkenalkan sejumlah kata pengganti -- dia, kita, mereka, ayat ini juga memperkenalkan beberapa judul persoalan yang berbeda : pertama seorang “puteri pasukan-pasukan”, kemudian “hakim Israel” dan sebuah “tongkat.” Masalah-masalah lain diperkenalkan juga selanjutnya bersama-sama di dalam pasal ini.
Sekarang untuk memperoleh gambaran dan pelajaran yang diinginkan Ilham supaya kita memperolehnya dari kata-kata firman ini, maka adalah perlu supaya kita mempelajari suatu masalah setiap waktu. Dan untuk melakukan ini kita harus mengelompokkan ayat-ayat itu sesuai dengan masing-masing masalahnya. Oleh karena masalah ayat pertama adalah sama dengan ayat-ayat 10 – 15, maka kita akan membacakannya secara gabungan sebagai berikut :
Mikha 5 : 10 – 15 : “Sekarang himpunkanlah akan dirimu dalam pasukan-pasukan, hai puteri pasukan-pasukan : .....maka akan jadi kelak pada hari itu, demikianlah firman Tuhan, bahwa segala kudamu akan Ku-tumpas dari tengah-tengahmu, dan segala keretamu akan Kubinasakan; dan segala negeri tanahmu akan Kuhancurkan dan segala perbentenganmu akan Kuruntuhkan; dan segala tenunganmu akan Kuhancurkan dari dalam tanganmu; dan seorang ahli nujumpun akan tiada lagi ada padamu; segala patung ukiranmu juga akan Kubinasakan, dan semua patungmu yang berdiri akan Kulalukan dari tengah-tengahmu; maka tiada lagi kamu akan menyembah sujud kepada hasil perbuatan tanganmu. Dan Aku akan mengeluarkan dari tengah-tengahmu segala hutan-hutan kayu : Demikianlah Aku akan membinasakan segala negerimu. Dan Aku akan membalas dengan kehangatan murkaku terhadap orang kapir, sedemikian seperti mereka tidak pernah dengar.”
Ayat-ayat ini mengemukakan suatu kelompok orang-orang -- yang baik dan yang jahat yang bercampur -- mereka yang akan dibersihkan Allah. Kemudian kata-kata firman itu mengakhiri dengan janji Allah untuk melaksanakan pembalasan-Nya terhadap orang-orang kapir. Kelompok orang-orang yang bercampur itu, “gandum” dan “lalang”, jelas membentuk sidang yang sedang mendekati “masa penuaian” (Matius 13 : 30), yaitu masa dimana penyembah berhala akan binasa. “Demikianlah akan jadi pada kesudahan alam : malaikat-malaikat akan keluar, dan memisahkan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar….. Kemudian segala orang suci akan bercahaya bagaikan matahari di dalam Kerajaan Bapa mereka. Barangsiapa yang bertelinga, hendaklah ia mendengar.” Matius 13 : 49, 43.
Kita sekarang tiba pada bagian terakhir dari Mikha 5 : 1. Sebutan sebelumnya dari kata pengganti “dia” itu dijumpai dalam ayat yang mendahuluinya, yaitu pasal 4, ayat 13. Di sana akan segera kita lihat, bahwa itu adalah Tuhan sendiri. Jadi, jelaslah, bahwa dengan kata pengganti “kita” Mikha tentunya bermaksud kepada dirinya sendiri berikut semua umatnya -- Yehuda dan Israel, sidang.
Jelaslah, bahwa sementara Tuhan bersama-sama dengan pekabaran amaran-Nya, dan tegoran-tegoran-Nya melakukan pengepungan terhadap umat-Nya, maka musuh-musuh-Nya berhimpun bersama-sama secara berkelompok-kelompok untuk menentang. Sedemikian inilah halnya pada setiap memperkenalkan Kebenaran baru yang dibukakan.
Sidang adalah logis disebut “puteri pasukan-pasukan”, sebab ibunya Gereja Yahudi pada masa Injil Kristus diperkenalkan, mereka telah berkumpul secara pasukan untuk menentang Tuhan.
Apalagi oleh pukulan pada muka dan bukan pada punggung, maka Hakim Israel itu (Kristus) tentunya sedang berdiri menatap muka dengan mereka -- berbicara kepada mereka -- alasan mengapa orang-orang Yahudi menyalibkan Dia. Ayat-ayat yang menyusul ayat satu itu kembali meneguhkan kenyataan, bahwa “Hakim itu” adalah Kristus. Orang-orang yang memalu Dia, adalah penentang-penentang-Nya, yaitu musuh-musuh-Nya. Dari hal mereka ini Ilham mengatakan :
Mikha 5 : 9 : “Bahwa tangan-Mu akan ditinggikan atas segala penentang-Mu, dan semua musuh-Mu akan ditumpas.”
Sesuai dengan perumpamaan-perumpamaan Kristus, masa bagi “penentang-penentang-Nya”, segala musuh-Nya terhadap Kebenaran yang berkembang, untuk ditumpas adalah pada permulaan pembersihan sidang, yaitu pada masa penuaian. Kemudian sesuai dengan nubuatan Yehezkiel, Tuhan menugaskan orang-orang yang bersenjatakan senjata-senjata yang membinasakan di dalam tangan mereka sambil mengatakan, “Berjalanlah kamu di dalam negeri mengiringkan dia sambil membunuh; matamu janganlah taruh sayang dan janganlah kamu menaruh kasihan; bunuhlah akan orang tua dan orang taruna, baik anak-anak dara maupun anak-anak kecil, dan kaum wanita sampai binasa semuanya; tetapi janganlah kamu hampir kepada segala orang yang padanya terdapat tanda itu; dan hendaklah kamu mulai dari tempat kesucian-Ku. Maka mulailah mereka itu terhadap segala orang bangsawan yang di hadapan rumah itu.” Yehezkiel 9 : 5, 6. Roh Nubuat mengukuhkan semua ini dengan mengatakan sebagai berikut :
“Di sinilah kita saksikan, bahwa sidang -- tempat kesucian Tuhan -- adalah pertama-tama akan merasakan pukulan dari murka Allah. Orang-orang bangsa-wan, yaitu orang-orang kepada siapa Allah telah memberikan terang besar, dan yang telah berdiri sebagai pengawal-pengawal kepentingan-kepentingan kerohanian umat, telah menghianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka. Mereka telah mengambil kedudukan agar kita tidak perlu lagi mengharapkan mukjizat-mukjizat dan manifestasi nyata kuasa Allah seperti di masa dahulu. Masa-masa telah berubah. Semua kata-kata ini malahan menguatkan ketidak-percayaan mereka, dan mereka mengatakan, Tuhan tidak akan berbuat baik, Ia juga tidak akan berbuat jahat. Ia adalah amat pengampun untuk menghukum umat-Nya. Jadi, damai dan sejahtera adalah seruan dari orang-orang yang tidak pernah lagi mengangkat suaranya bagaikan trompet untuk menunjukkan kepada umat Allah segala pelanggaran mereka dan isi rumah Yakub segala dosa mereka. Anjing-anjing yang bisu ini, yang tidak mau menyalak, adalah orang-orang yang akan merasakan pembalasan adil dari suatu Allah yang murka. Laki-laki, gadis-gadis, dan anak-anak kecil, semuanya binasa bersama-sama.” -- Testimonies, vol. 5, p. 211. Dan melalui rasul Petrus Ilham menyatakan :
“Karena waktunya akan datang, bahwa pehukuman harus mulai pada isi rumah Allah; dan jika ia itu pertama-tama berlaku terhadap kita, maka apakah kelak kesudahan segala orang yang tiada menurut Injil Allah?” -- 1 Petrus 4 : 17.
Mikha 5 : 2 : “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, sungguhpun kecil engkau di antara beribu-ribu negeri Yehuda, namun daripadamu kelak akan datang Dia kepada-Ku yang akan menjadi pemerintah di Israel; Yang keluar-Nya telah ada semenjak purbakala, semenjak dari kekal tak terhingga.”
Tak dapat diragukan, bahwa ayat ini meramalkan kelahiran Kristus, “Hakim Israel itu.” “Yang keluar-Nya” telah ada semenjak dari tak terhingga.
Mikha 5 : 3 : “Oleh sebab itu akan diserahkan-Nya mereka itu, sampai kepada masa apabila dia yang hendak beranak itu telah beranak; maka segala saudaranya yang sisa itu akan kembali kepada bani Israel.”
Oleh menyalibkan Kristus dan penolakan mereka untuk kembali kepada Tuhan, maka tak ada apa-apa lagi yang dapat dilakukan bagi orang-orang Yahudi pada masa itu, terkecuali menyerahkan mereka “sampai kepada masa apabila dia yang hendak beranak itu telah beranak.”
Kata pengganti “dia (she)” menunjuk kepada puteri Sion (Mikha 4 : 10). Ia akan melahirkan anak-anaknya sementara di padang; sementara di tanah-tanah orang Kapir. Kemudian masa perantauannya akan berakhir dan ia akan dilepaskan. “Pada hari itu, demikianlah firman Tuhan, Aku akan menghimpunkan dia yang terkekang, …..dan Aku akan menjadikan dia yang terkekang itu suatu yang sisa….. maka Tuhan akan memerintah atas mereka itu di Gunung Sion semenjak dari itu sampai selama-lamanya.” -- Mikha 4 : 6, 7.
Mikha 5 : 4, 5 : “Maka ia akan berdiri dan memberi makan di dalam kuasa Tuhan, di dalam kebesaran nama Tuhan Allahnya; dan mereka akan tetap tinggal : karena kini Ia kelak akan menjadi besar sampai ke seluruh penjuru bumi. Dan orang ini akan merupakan perdamaian itu, apabila orang Assiria akan datang ke dalam tanah kita : .....dan apabila ia akan berpijak pada istana-istana kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh orang gembala, dan delapan orang penghulu.”
Apabila anak-anak dari puteri Sion kembali ke Gunung Sion, maka mereka akan menetap untuk selamanya. Tidak akan pernah lagi mereka dibuang di antara segala bangsa Kapir. Tidak akan pernah lagi mereka diserahkan. Demikianlah Tuhan akan membuat diri-Nya “besar sampai kepada seluruh penjuru bumi.” Apabila dia yang hendak beranak itu kelak melahirkan anak, maka orang-orang suci akan membangkitkan “tujuh orang gembala dan delapan orang penghulu” untuk melawan Assiria, artinya, semua gembala milik Allah dan semua orang pemimpin-Nya, termasuk Kristus, yang kedelapan itu.
Mikha 5 : 6 : “Maka mereka akan menghabiskan tanah Assiria dengan pedang dan tanah Nimrod pada segala pintu masuknya : demikianlah kelak ia akan melepaskan kita dari orang Assiria itu, apabila ia datang ke dalam negeri kita, dan apabila ia berpijak di dalam daerah-daerah perbatasan kita.”
Kerajaan Israel yang pernah dibinasakan oleh Assiria, dan juga kerajaan Yehuda yang pernah dibinasakan oleh Babilon, bahkan seluruh dua belas suku bangsa Israel itu akan dilepaskan.
“Dan Aku hendak”, demikian pernyataan Tuhan, “menjadikan mereka itu satu bangsa di negeri di atas gunung-gunung Israel; dan seorang raja akan menjadi raja atas mereka sekaliannya : maka mereka itu tidak akan lagi dua bangsa, mereka juga tidak akan lagi terbagi dalam dua kerajaan : mereka juga tidak akan lagi menajiskan dirinya sendiri dengan segala berhalanya, ataupun dengan segala perkaranya yang najis, ataupun dengan sesuatu pelanggaran mereka : melainkan Aku akan menyelamatkan mereka dari semua tempat tinggalnya, dimana mereka telah berdosa, dan Aku akan menyucikan mereka : demikianlah kelak mereka menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allah mereka. Dan Daud hamba-Ku akan menjadi raja atas mereka itu; dan semua mereka akan memiliki satu gembala : mereka akan juga berjalan sesuai hukum-hukum-Ku, dan mematuhi semua peraturan-Ku, dan melaksanakannya.” Yehezkiel 37 : 22 – 24.
Mikha 5 : 7 : “Maka orang-orang yang lagi tinggal dari Yakub akan berada di tengah-tengah banyak bangsa bagaikan sebutir embun dari Tuhan, bagaikan curah hujan diatas rerumputan, yang tiada menantikan orang, ataupun harap kepada anak-anak manusia.”
Sesudah Pehukuman di dalam isi rumah Allah berlaku, maka kemudian dari itu “mereka yang lagi tinggal itu”, yaitu orang-orang yang masih ada, akan menyelesaikan pekerjaan Injil.
“Mereka yang menaruh harap kepada kuasa berpikir, kesungguhan, atau pun talenta-talenta istimewa, tidak akan berdiri pada waktu itu pada barisan terdepan. Mereka tidak mengatur kemajuan langkahnya sesuai dengan terang itu. Mereka yang telah membuktikan dirinya tidak setia tidak akan dipercayakan kawanan domba kepada pengawasan mereka pada waktu itu. Dalam pekerjaan terakhir yang besar itu hanya sedikit orang-orang besar akan diikut sertakan. Mereka adalah orang-orang yang merasa kecukupan sendiri, tidak bergantung kepada Allah, maka Ia tak dapat menggunakan mereka. Tuhan memiliki hamba-hamba yang setia, yang dalam masa kegoncangan dan cobaan akan muncul kelihatan.” – Testimonies, vol. 5, p. 80.
Kemudian ialah, bahwa mereka, yang lagi tinggal dari Yakub itu akan dihimpunkan ke dalam tanah air mereka, sesudah mana mereka akan diutus sebagai penginjil-penginjil ke semua bangsa Kapir yang belum mendengar dari hal nama Allah dan kemuliaan nama-Nya. Demikianlah, bahwa orang-orang yang lolos hidup dari Pehukuman Tuhan itu, mereka yang lagi tinggal itu, akan kelak jadi seperti embun dari Tuhan, bagaikan curahan hujan atas rerumputan. Mereka tidak akan menunggu-nunggu kepada siapapun di dalam tugas penginjilan mereka. Mereka akan menghantarkan semua saudaranya keluar dari segala bangsa “bagi suatu persembahan kepada Tuhan.” Yesaya 66 : 15, 16, 20.
Mikha 5 : 8 : “Maka orang-orang yang lagi tinggal dari Yakub akan terdapat di antara bangsa-bangsa Kapir di tengah-tengah banyak bangsa bagaikan seekor singa di antara segala binatang di hutan, bagaikan seekor singa muda di antara kawanan-kawanan domba; yang jika ia berjalan lalu, maka dipijaknya mangsanya dengan kaki maupun dicabik-cabiknya sampai hancur, dan tak satupun yang dapat lolos.”
Sementara umat Allah adalah bagaikan embun dan bagaikan curahan hujan bagi orang-orang benar (ayat 7), mereka terhadap orang-orang jahat adalah bagaikan singa-singa di antara binatang-binatang dan kawanan domba. Dengan kata lain, Injil mereka akan menyelamatkan orang-orang yang bertobat, tetapi membinasakan orang-orang yang membangkang.
Mikha 5 : 9 – 14 : “Bahwa tanganmu akan ditinggikan atas segala pembencimu, dan segala musuhmu akan ditumpas. Maka akan jadi kelak pada hari itu, demikianlah firman Tuhan, bahwa segala kudamu akan ditumpas dari tengah-tengahmu, dan segala keretamu akan Kubinasakan; dan segala negeri tanahmu akan Kuhancurkan, dan segala perbentenganmu akan Kuruntuhkan; dan segala tenungmu akan Kuhancurkan dari dalam tanganmu; dan seorang ahli nujumpun akan tiada lagi ada padamu : segala patung ukiranmu juga akan Kubinasakan, dan semua patungmu yang berdiri akan Ku-lalukan dari tengah-tengahmu; maka tiada lagi kamu akan menyembah sujud kepada hasil perbuatan tanganmu. Dan Aku akan mengeluarkan dari tengah-tengahmu segala hutan kayu : demikianlah Aku akan membinasakan segala negerimu.”
Semua ayat ini dapat mengartikan kepada hanya satu perkara, dan itu adalah, bahwa Allah hendak membersihkan keseluruhan lantai-Nya. Ia akan memegang kipas di dalam tangan-Nya lalu meniup keluar semua sekam, Ia hendak membinasakan semua orang berdosa yang berada di antara umat-Nya. Dengan menyucikan sidang-Nya sedemikian, maka Ia akan menciptakan suatu umat yang bersih, sebuah dinas kepelayanan yang bersatu dan yang penuh bersemangat. “Semua pengawalmu akan mengangkat suara”, demikian katanya, “dengan suara bersama-sama mereka akan menyanyi, karena mereka akan sepakat, apabila Tuhan akan membawa kembali Sion.” Yesaya 52 : 8.
Mikha 5 : 15 : “Dan Aku akan membalas dengan kehangatan murka-Ku terhadap orang Kapir, sedemikian seperti yang mereka itu tidak pernah dengar.”
“Karena waktunya akan datang, bahwa pehukuman harus mulai pada isi rumah Allah; dan jika ia itu pertama-tama berlaku terhadap kita, maka apakah kelak kesudahan segala orang yang tiada menurut Injil Allah? Dan jikalau sukar orang benar memperoleh selamat, apakah kelak jadinya dengan orang fasik dan yang berdosa itu?” 1 Petrus 4 : 17, 18.
Supaya tidak ada bagian yang terlupakan dari pelajaran dalam penyelidikan ini, maka marilah kita mengumpulkan beberapa pokok pentingnya.
Untuk memulai, maka sekelompok umat -- yang baik dan yang jelek bercampur bersama-sama -- dikemukakan. Mereka, seperti yang kita saksikan, membentuk sidang yang sedang mendekati masa penuaian dalam mana orang-orang jahat akan dipisahkan dari antara orang-orang benar. (Matius 13 : 49).
Sementara Tuhan dengan sebuah pekabaran yang berisikan amaran-amaran dan teguran-teguran membuat kepungan melawan umat-Nya, maka penentang-penentang berkumpul bersama dalam kelompok-kelompok (“pasukan-pasukan”) untuk menentang. Kemudian mereka akan ditumpas. Kuda-kuda (para pemimpin) akan ditumpas (dipecat) dan segala kereta (tempat-tempat pertemuan) dibinasakan. Umat Allah akan selengkapnya dibersihkan dari dosa dan orang-orang berdosa dan hanya orang-orang bertobat akan dibiarkan tinggal. Mereka adalah orang-orang yang sisa dari Yakub yang “kelak tidak akan melakukan kejahatan, ataupun berbicara bohong; juga suatu lidah penipu tidak akan terdapat dalam mulut mereka :karena mereka akan makan dan berbaring, dan tak seorangpun akan menakut-nakuti mereka.” Zefanya 3 : 13. Mereka akan dihimpunkan ke dalam tanah air mereka, dari sana mereka akan pergi sebagai misionaris-misionaris kepada semua bangsa Kapir. Kepada orang-orang bertobat mereka akan menjadi bagaikan embun dan bagaikan curahan hujan, tetapi kepada orang-orang pembangkang mereka akan bagaikan singa di antara binatang-binatang dan kawanan-kawanan domba.
Demikian kegemparan yang ditimbulkan oleh kepungan Kebenaran terhadap sidang dan perlawanan penentang-penentang-Nya terhadap Kebenaran itu, yang sudah mulai menarik perhatian dunia, akan menghasilkan pembersihan sidang, “kaabah.” Maleakhi 3 : 1 – 3.
Demikianlah Tuhan akan menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi, menghimpunkan umat-Nya, membinasakan orang-orang berdosa berikut semua orang Kapir. Adalah perlu, “..... hari-hari penyucian sidang itu sedang mendekat dengan segeranya. Allah akan memiliki suatu umat yang bersih dan benar.” -- Testimonies, vol. 5, p. 80.
Kedalaman Rahmat
Kedalaman Rahmat! masih adakah
Rahmat tersisa untuk saya?
Dapatkah Allah saya menahan murka-Nya,
Saya, pemimpin orang-orang berdosa dikecualikan?
Saya sudah lama menahan karunia-Nya,
Lama menggusarkan-Nya sampai ke wajah-Nya,
Tidak mau mendengar himbauan-Nya,
Membuat-Nya berduka dengan ribuan kejatuhan-kejatuhan.
Disana Penyelamat saya berdiri,
Menunjukkan luka-luka-Nya dan mengembangkan tangan-tangan-Nya,
Allah adalah kasih! Saya tahu, saya rasakan;
Yesus menangis dan masih mengasihi saya.
* * *
.