Surat-Surat Yizreel No. 8

Ditahbiskan oleh Allah, Yizreel (juru bicara Allah) berbicara kepada Ami dan Ruhama yang pada gilirannya akan berbicara kepada ibu (kependetaan)

.

Surat  Jezreel  8

BROSUR KEPUNYAAN ADAM DAN TONGKAT GEMBALA

Sahabat kekasih:

Di sini Kebenaran Samawi dari brosur kepunyaan Pendeta Adam. Tak perlu untuk mengatakan apakah ia itu jelas maupun menarik. Ini akan saudara saksikan sendiri segera setelah saudara mulai membacanya. saudara sudah lama menunggu akan informasi ini, maka kini saudara memperolehnya.

Brosur kepunyaan Pendeta Adam seperti juga semua buku yang lainnya yang menentang Tongkat Gembala menunjukkan dengan sangat jelas bahwa Brosur itu berisikan hanya sebagian kebenaran tentang “Tongkat Gembala.” Apa yang kami maksudkan dengan sebagian kebenaran di sini ditunjukkan melalui Matius 27:5 dan Kisah 1:18 sebagai berikut: “Lalu ia (Judas) membuang ke bawah keping-keping perak itu di dalam kaabah, dan keluar, lalu pergi menggantung dirinya.” Matius 27:5. “Kini orang ini (Judas) membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya; lalu ia jatuh tertelungkup, perutnya terbelah, dan semua isi perutnya keluar.” Kisah 1:18. Dua bagian ini digabungkan bersama-sama akan menceritakan kelengkapan cerita tentang kejahatan dan kematian Judas. Tetapi para penentang orang-orang Kristen yang hidup di zaman Rasul-Rasul menyatakan:

“Catatan-catatan yang berbeda ini pasti bertentangan satu dengan yang lainnya, dan para penulis catatan-catatan itu tak lain dari penipu.”

Tetapi benarkah mereka itu penipu? Matius 27:5 menceritakan bagian pertama dari cerita itu – bahwa Judas menggantung dirinya. Dan Kisah 1:18 menceritakan bagian keduannya – cara ia meninggal dunia. Dengan membaca kedua catatan itu bersama-sama, mereka menceritakan bahwa Judas menggantung dirinya sendiri, tetapi mungkin tali atau dahannya patah, dan bahwa Judas jatuh tertelungkup mengenai sesuatu, mungkin sepotong kayu atau tonggak yang telah merobek perutnya, kemudian isi perutnya keluar dan

demikian itulah bagaimana ia meninggal dunia. Kecocokan di antara kedua penulis Injil hanya dapat diperoleh jika pembacanya membaca dengan keinginan mengetahui Kebenaran, bukan dengan mencari-cari paku untuk menggantungkan keragu-raguannya.

Tetapi buku penentang Tongkat Gembala dengan jelas menunjukkan, bahwa dengan mengutip dari Tongkat kesimpulan-kesimpulan yang dikemukannya, dengan membiarkan dasar pendapat dari mana kesimpulan-kesimpulan itu dibuat, para penulis Brosur itu bukannya berusaha membuktikan apa sebenarnya Tongkat itu, melainkan justru menyusun berbagai jerat untuk menjerumuskan para pembaca Brosurnya ke dalamnya. Bagaimana mereka melakukannya? – Untuk membantah “Tongkat Gembala” mereka mengutip beberapa kalimatnya tetapi membiarkan dasar-dasar pendapat darimana kalimat-kalimat itu telah dibuat! Praktek yang tidak adil ini , yaitu sebagian kebenaran , akan saudara saksikan dengan jelas pada kalimat-kalimat berikut yang dikutip oleh Brosur itu dari “Tongkat Gembala” di bawah ini:

“Perhatikanlah bahwa pemisahan terjadi tepat pada permulaan dari PENUAIAN; juga bahwa lalang-lalang akan pertama sekali dikumpulkan. Pemisahan itu menandai permulaan dari Penuaian. Penuaian Ialah Seruan Keras Dari Pekabaran Malaikat Yang Ketiga. – Shep. Rod, vol. 1, p. 104.” Adam’s Brochure, p. 8.

Saudara saksikan, perkataan yang pertama sekali di dalam kutipan Brosur itu dari Tongkat Gembala ialah kata “perhatikanlah” yang mana Tongkat menarik perhatian kita kepada kenyataan, bahwa penegasan-penegasan pada kutipan itu adalah berlandasakan informasi yang dikemukakan pada kalimat-kalimat yang mendahului kutipan itu. Oleh memisahkan bukti itu pada mana penegasan-penegasan itu dibuat, Brosur itu memperlihatkan penegasan-penegasan Tongkat Gembala itu sebagai tumpul, tidak kuat, tanpa dasar dan salah!

Di sini sebuah contoh yang lain lagi: Kutipan berikutnya dari Tongkat, penulis brosur kepunyaan Adam itu kembali menghilangkan alasan-alasan mendasar dari Tongkat bagi penegasan yang dibuatnya, dan ia itu kembali memulai dengan perkataan “Perhatikanlah” dari Tongkat sebagai berikut:

“Perhatikanlah bahwa adanya nama yang ada sekarang – Masehi Advent Hari Ketujuh – adalah bersyarat, jika tidak

menyandang Nama itu akan diludahkan keluar dari mulut-Nya. – Shep. Rod, vol. 1, p. 101.” Adam’s Brochures, p. 9.

Jenis perbuatan yang seperti ini adalah sama dengan menghukum gantung seseorang tanpa mendegarkan perkaranya. Ia itu sama dengan menguburkannya hidup-hidup berikut para saksinya bersama-sama dengan dia. Ia itu adalah ketidak-adilan yang sangat kasar terhadap Tongkat, dengan maksud untuk secara kasar menyesatkan setiap orang yang membaca Brosur itu. Dan yang lebih lagi dari sekaliannya ini adalah kenyataan, bahwa karena Tongkat mengakui diilhami bagi wahyunya, dan karena tidak seorangpun pernah duduk membuktikan hal itu sebaliknya, maka buku penentang Tongkat itu akan sama dengan penentang Kebenaran Samawi, yaitu mendurhaka melawan Roh dari semua Kebenaran – kejahatan yang tidak ada tandingannya!

Jelaslah dasar-dasar pikiran pada mana Tongkat melandaskan penegasan-penegasannya telah diabaikan dari kutipan itu, sebab para penulis Brosur itu mengakui bahwa Tongkat memang berhasil membuktikan pendapatnya dan jika dikutip akan meruntuhkan pendapat mereka yang sedang dicoba digunakan oleh Brosur itu. Karena alasan yang sama inilah para simpatisan Brosur itu menganjurkan para anggota supaya tidak membaca buku-buku “Tongkat Gembala” dan supaya jangan berbicara dengan para penganutnya.

Kami menggunakan bentuk jamak, para penulis Brosur itu, sebab Brosur itu sama sekali tidak berisikan hasil pikirannya sendiri yang asli; artinya, Brosur itu berikut semua buku penentang Tongkat adalah hanya merupakan sebuah penyajian kembali dari buku “A Reply To The Shepherd’s Rod.” Perbuatan ketidak-jujuran dari Brosur itu terlihat melalui semua buku penentang Tongkat – yang memutar-balikkan Tongkat dan menyesatkan orang banyak. Mengapa mereka melakukan hal ini? Sebab orang-orang yang menentang Tongkat itu adalah penentang Kebenaran, dan penentang umat Kristus. Mereka ingin mempertahankan untuk selamanya orang-orang Laodikea dalam teori mereka “tidak membutuhkan apa-apa lagi”, dan dalam kegelapan terhadap Kebenaran bagi zaman ini.

Tongkat tidak mengeluarkan penegasan-penegasan yang tumpul; apa yang dikatakannya ia itu terbuktu. Namun karena para penentang Tongkat itu menilai orang-orang lain menurut ukuran diri mereka sendiri mereka senantiasa menuduh Tongkat mengambil tulisan-tulisan Nyonya White keluar dari penempatannya tetapi tidak pernah menunjukkan kejadiannya. Memang tepatlah ucapan yang berbunyi: “engkau yang mengadili berbuat juga perkara-perkara yang sama” (Roma 2: 1). “Aturan keemasan” itu diinjak-injak di bawah telapak kaki oleh orang-orang yang berpura-pura meninggikannya.

Marilah kita sekarang memetik salah sebuah contoh mengenai kebiasaan mereka mengutip dari tulisan-tulisan Nyonya White dan mengenai cara mereka menginterpretasikannya. Demikianlah halnya:

“Lalang dan gandum akan bertumbuh bersama-samaa samapi kepada Penuaian: dan Penuaian Itu Ialah Akhir Dari Masa Kasihan.’ – Christ’s Object Lessons, p. 72 – Adam’s Brochure, p. 8.

Kutipan ini oleh mereka diinterpretasikan bahwa gandum dan lalang akan bertumbuh bersama-samaa sampai kesempatan pertobatan berakhir dan bahwa kemudian penuaian akan dimulai. Tetapi apakah demikian yang dikatakan oleh kutipan itu? – Sebaliknya, dikatakan oleh kutipan itu bahwa “lalang dan gandum akan bertumbuh bersama-sama sampai kepada masa penuaian”, kemudian dijelaskan bahwa penuaian itu mengakhiri masa kasihan – bahwa sesudah masa kasihan berakhir, kemudian ialah bahwa kesempatan pertobatan berakhir!

Kalau saja mereka jujur dalam pengertiannya terhadap tulisan-tulisannya (E.G. White) dan terhadap Alkitab, dan kalau saja mereka jujur dalam perbuatan mereka menentang Tongkat, maka mengapakah mereka mengabaikan catatan waktu dimana Alkitab menempatkan penuaian itu? Dan mengapakah mereka mengabaikan penegasan –penegasan Ny.White yang menegur  penyimpulan mereka yang salah mengenai penuaian itu? Di sini terdapat apa yang dikatakan Alkitab: “Penuaian sudah berlalu, musim panas sudah berakhir, tetapi kita belum juga selamat.” Setiap orang yang menghendaki Kebenaran dapat menyaksikannya karena sesuai nubuatan, tidak seorang pun dapat diselamatkan sesudah penuaian, maka sebab itu penuaian ialah masa kasihan, bahwa ia itulah yang mengakhiri masa kasihan, bahwa ia itulah yang membuat kesempatan pertobatan berakhir, bahwa ia itulah yang mendatangkan akhir dunia.

“Dalam masa penuaian” (Matius 13: 30), rekan-rekanku, berarti bahwa penuaian itu adalah suatu masa periode yang singkat, yang terakhir, yaitu masa untuk memisahkan gandum dari lalang, ikan yang baik dari ikan yang jelek (Matius 13: 47, 48), kambing-kambing dari domba (Matius 25: 31 – 33) – orang-orang bertobat daripada orang-orang yang tidak bertobat, para pengikut Kebenaran daripada para pengikut manusia, orang-orang yang memiliki tanda binatang (Wahyu 13: 17)

dari orang-orang yang memiliki tanda Allah (Yeheskiel 9: 4). “Penuaian” dan Pehukuman Orang-Orang Hidup adalah sebutan-sebutan yang sama maksudnya, demikianlah saudara saksikan. Inilah Alkitab dan itulah Kebenaran terhadap mana Nyonya White menambahkan: “Kemudian aku tampak malaikat yang ketiga itu. Kata malaikat pengiringku: “Menakutkan sekali pekerjaannya. Mengerikan misinya. Ialah malaikat yang akan memilih-milih gandum dari lalang, lalu memeteraikan, atau mengikat, gandum bagi lumbung sorga. Semua perkara ini hendaklah memenuhi seluruh pikiran, seluruh perhatian.” “Early writings”, p. 118.

“Hanya orang-orang yang telah bertahan melawan cobaan dalam kekuatan dari Dia Yang Maha Kuasa yang akan diijinkan ikut serta dalam memberitakannya (Pekabaran Malaikat Yang Ketiga) apabila ia itu kelak berkembang menjadi Seruan Keras”. The Review and Herald, Nov. 19, 1908.

“Umatmu juga akan menjadi benar semuanya: mereka akan mewarisi tanah itu untuk selamanya, yaitu cabang dari tanaman-Ku, hasil kerja tangan-Ku, supaya Aku dapat dipermuliakan. Sesuatu yang sedikit akan menjadi seribu, dan sesuatu yang kecil akan menjadi suatu bangsa yang kuat: Akulah Tuhan yang akan mempercepatkannya pada masanya.” Yesaya 60: 21, 22.

Rekan-rekanku, kutipan-kutipan ini adalah jelas dan tegas. Sekaliannya itu bukan dongeng-dongeng yang disusun secara cerdik. Sekaliannya itu menunjukkan bahwa Malaikat Yang Ketiga akan melaksanakan penuaian itu, bahwa sidang akan disucikan; bahwa Seruan Keras itu akan diberitakan oleh sebuah dinas kependetaan yang bersih, bahwa sidang akan kelak menjadi “Indah bagaikan bulan, cerah bagaikan matahari, dan hebat bagaikan suatu bala tentara dengan panji-panjinya, ia akan keluar ke seluruh dunia, dengan kemenangan dan untuk memenangkan.” Prophets and Kings, p. 720.

Musuh Kebenaran telah menutup rapat mata orang banyak melawan Kebenaran ini dan sebagai akibatnya mereka berada dalam suatu kesesatan yang sangat menyedihkan. Roh Allah mengatakan:

“Aku tampak bahwa umat yang sisa adalah tidak siap bagi apa yang sedang akan menimpa bumi. Kebodohan, kelesuhan, tampaknya bergantungan pada pikiran kebanyakan

orang-orang yang mengaku percaya bahwa kita sedang memiliki pekabaran yang terakhir. Malaikat pengiringku berteriak dengan suara serius yang menakutkan: ‘Bersiaplah, bersiaplah, bersiaplah, karena murka Tuhan yang mengerikan itu akan segera datang….” Early Writings, p. 119.

Lagi pula, Ilham menghimbau: “Bangunlah, bangunlah, kenakanlah kuatmu, hai Sion; kenakanlah pakaian-pakaian keindahanmu, hai Yerusalem, kota suci; karena  mulai sekarang tidak akan lagi masuk ke dalammu orang-orang yang tidak bersunat dan yang najis.” Yesaya 52: 1.

Perhatikanlah bahwa setelah panggilan untuk bangun ini disampaikan kepada sidang, kepada Sion dan Yerusalem, maka kemudian daripada itu orang-orang yang najis dan yang tidak bersunat tidak akan lagi berjalan lalu melewatinya. Selanjutnya nabi Nahum menambahkan:

“Tengoklah di atas gunung-gunung kaki orang yang membawakan kabar-kabar baik, yang memberitakan damai! Hai Yehuda, adakanlah pesta-pesta perayaanmu yang khidmat, laksanakanlah janji-janjimu: karena orang jahat tidak akan lagi berjalan melewatimu; ia sudah ditumpas sama sekali.” Nahum 1: 15.

Rekanku, perhatikanlah kembali bahwa Allah sedang mengarahkan matamu kepada seseorang yang diutus-Nya menghantarkan damai kepadamu dan untuk mengsukseskan suatu pembangunan dan reformasi di antara umat-Nya, dan bahwa kemudian daripada itu orang-orang jahat tidak akan lagi berjalan melalui sidang, mereka sudah ditumpas habis. Tanyakanlah kepada para penantang Tongkat itu mengapa semua petunjuk ini diabaikan oleh buku penentang Tongkat itu dan hendaklah mereka menjelaskan apa yang dimaksud oleh semua petunjuk ini kalau bukan yang diperlihatkan oleh kalimat-kalimatnya.

Memang, adalah tak masuk akal bahwa para pendeta dari Injil menangani Kebenaran dengan sedemikian curangnya, namun anda mendapatkan sendiri di sini fakta-faktanya yang jelas. Maukah saudara menutup telingamu dari himbauan Firman Allah, dan matamu dari apa yang dilakukan oleh musuh utama, Iblis, mengenai apa yang disebut “tua-tua yang berpengalaman” itu? “Tua-tua yang berpengalaman”? Ya, tetapi dalam bidang apa? Saudara  saksikan bagaimana dalamnya orang-orang Laodikea tertipu, dan siapakah yang menipu mereka? Tidak, bukan serigala-serigala yang berpakaian domba, melainkan agen-agen Iblis yang berjubah

pendeta yang menipu mereka itu, dan yang sama liciknya dengan agen-agennya yang berjubah imam yang menyesatkan umat di zaman Kristus dahulu. Janganlah anda salah paham terhadap saya. Saya bukan berbicara dengan hati yang membenci, melainkan dengan harapan untuk membangunkan orang-orang Laodikea yang tidur. Tidak, Saya tidak membenci siapapun, dan saya tidak mengatakan apa-apa lagi, tidak, bahkan tidak sebanyak Kristus sendiri dan Yohanes Pembaptis yang mengatakan sewaktu mereka mengeluarkan ucapan melawan “para tua-tua yang berpengalaman” di zamannya.

 “Celaka bagimu, hai ahli-ahli Torat dan orang-orang Parisi, orang-orang munafik! sebab perpuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting di dalam hukum Torat telah kamu abaikan, yaitu keadilan, kemurahan, dan iman; sekaliannya ini sudah harus kamu lakukan, dan bahkan membiarkan yang lainnya terbengkalai. Hai kamu pemimpin-pemimpin yang buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minuman, tatapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celaka bagimu, hai ahli-ahli Torat dan orang-orang Parisi, orang-orang munafik, sebab cawan dan pundi-pundi kamu bersihkan bagian luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan gelojoh.

“Hai kamu orang Parisi yang buta, bersihkan dahulu yang di dalam cawan dan pundi-pundi itu, supaya bagian luarnya juga dapat menjadi bersih. Celaka bagimu, hai ahli-ahli Torat dan orang-orang Parisi, orang-orang munafik! karena kamu adalah bagaikan kubur-kubur yang terlabur putih, yang sesungguhnya terlihat indah dari luar, tetapi di dalamnya penuh dengan tulang-tulang orang mati dan semua yang najis. Demikian pula kamu secara lahiriah tampak suci pada pemandangan orang, tetapi di dalam kamu penuh dengan kemunafikan dan kejahatan. Celaka bagimu,hai ahli-ahli

taurat dan orang-orang Farisi, orang-orang munafik! Sebab kamu membangun makam-makam para nabi dan memperindah kubur-kubur orang-orang saleh, dan mengatakan: Sekiranya kami berada di zaman nenek moyang kami, kami tidak akan ikut serta dengan mereka itu menanggung darah para nabi itu. Sebab itu kamu menjadi saksi bagi dirimu sendiri; bahwa kamulah anak-anak mereka yang membunuh nabi-nabi itu. Hai kamu ular-ular, kamu keturunan ular berbisa, bagaimanakah dapat kamu melepaskan diri dari bencana mereka?” (Matius 23: 14 – 16, 23 – 33).

“Tetapi sewaktu ia (Yohanes) menyaksikan banyak dari orang-orang Parisi dan orang-orang Saduki itu datang kepada baptisannya, maka katanya kepada mereka itu: Hai keturunan ular berbisa, siapakah yang mengamarkan kepadamu supaya lari dari murka yang akan datang?” (Matius 3: 7).

Tidak, rekanku, ia yang kini menceritakan kepadamu bahwa Tongkat mengeritik, ia sendiri akan secepatnya menuduh Tuhan sekiranya ia hidup di zaman-Nya dahulu. Tongkat tidak menuduh siapapun. Ia hanya memberitahukan kebenaran sebagaimana yang dikaruniakan Allah kepadanya.

Tidak ada satupun di dalam petikan-petikan dari Allkitab maupun dari Roh Nubuatan yang dikutip oleh Brosur itu yang mengatakan atau mengandung arti bahwa pembantaian Yeheskiel sembilan itu akan jadi sesudah kesempatan pertobatan berakhir bagi dunia. Periksalah dan saksikan.

Para pendeta penentang Tongkat ini dapat saja mengakui dirinya dipilih secara Ilahi, namun sekiranya mereka benar pilihan Ilahi, maka hendaklah diingat oleh mereka bahwa kedua putera Harun (Nadab dan Abihu) dahulu juga adalah pilihan Ilahi, namun setelah pendurhakaan mereka jatuh dan mati. Juga hendaklah diingat oleh mereka bahwa malaikat (pendeta) sidangnya orang-orang Laodikea yang suam itu akan diludahkan keluar, maka jangan mereka lupa, bahwa “hanyaa orang-orang yang telah berhasil mengalahkan cobaan dalam kekuatan dari Dia Yang Maha Tinggi yang akan diijinkan ikut serta memberitakannya (Pekabaran Malaikat Yang Ketiga) apabila ia itu kelak berkembang menjadi Seruan Keras.” Review and Herald, Nov. 19, 1908. Dan juga janganlah mereka mengabaikan kenyataan, bahwa hanya sedikit

orang-orang besar yang akan terlibat dalam pekerjaan di waktu itu, dan bahwa mereka yang menaruh harap pada kecerdasan, bakat istimewa, dan talenta tidak akan menjadi pemimpin-pemimpin dalam pekerjaan di waktu itu, bahwa Allah mempunyai hamba-hamba yang lain yang pada waktu itu akan dimunculkan-Nya keluar. Bacalah “Testimonie, vol. 5, pp. 80, 81. Ingatlah selalu bahwa Pehukuman dimulai pada kaabah kesucian …. Bacalah Yeheskiel 9: 2 – 7 dan 1 Petrus 4: 17.

Yang dianggap oleh Tongkat Gembala sebagai doktir-doktrin Masehi Advent Hari Ketujuh hanyalah ajaran-ajaran yang disetujui olah Ilham, tetapi para penentang Tongkat ini menyebut apa saja yang diajarkan di dalam sidang, sebagai doktrin-doktrin Masehi Advent Hari Ketujuh, baik yang benar ataupun yang tidak benar. Kemudian mereka memperbandingkan doktrin-doktrin buatan manusiannya dengan doktrin-doktrin dari “Tongkat Gembala”, dan karena doktrin-doktrin itu tidak sama, mereka lalu memperlihatkannya bahwa Tongkatlah yang keliru. Inilah suatu pertentangan yang tidak disetujui oleh Tongkat:

“Dan jumlah pasukan orang-orang penunggang Kuda itu adalah dua ratus juta; dan aku dengar angka bilangan mereka itu. Dan demikianlah aku tampak kuda-kuda itu dalam khayal, berikut mereka yang menungganginya, yang memakai pelindung dada dari api, dan dari bahan berwarna merah dan belerang; dan kepala kuda-kuda itu adalah seperti kepala-kepala singa; dan dari mulut-mulut mereka keluar api dan asap dan belerang.” (Wahyu 9: 16 – 17). Inilah gambaran yang diberikan oleh Yohanes mengenai 200.000.000 kuda itu berikut para penunggangnya.

Sekarang bandingkanlah gambaran Ilham mengenai kuda-kuda itu berikut para penunggangnya dengan ilustrasinya dari Madzab Organisasi Gereja sebagaimana yang diberikan di dalam buku “Thought on Daniel and the Revelation”, p. 510.

Mengapa para Madzab Organisasi Gereja dalam penyajian mereka mengenai Trompet-Trompet tidak dapat menggunakan gambaran dari Ilham saja mengenai kuda-kuda itu berikut para penunggangnya? Mengapakah mereka harus menemukan pemikiran sendiri?

Satu-satunya jawaban yang dapat diberikan ialah karena gambaran dari Roh itu sendiri tidak cocok dengan interpretasi-interpretasi Alkitab mereka yang tidak diilhami itu. Tetapi bagaimanapun juga, ketidakmampuan seseorang untuk menginterpretasi dengan benar tanpa karuniaa interpretasi dari Sorga memang diharapkan dan dapat dimaafkan. Tetapi untuk mengatakan bahwa khayal itu diperlihatkan kepada Pewahyu pada suatu jarak yang sedemikian jauh sehingga ia tidak mampu melihat dengan tepat jenis-jenis kepala dan ekor-ekor yang dipunyai kuda-kuda itu, dan dari mana api, asap, dan belerang itu keluar, dengan maksud untuk menyesuaikan khayal itu supaya sesuai dengan interpretasi mereka, adalah bukan saja mendurhaka melawan amaran Kristus yang melarang melakukan penambahan pada atau pengurangan dari Alkitab (Wahyu 22: 18, 19), melainkan juga merupakan hujat yang terang-terangan. Dapatkah saudara melihat sekarang siapa yang mengajarkan kekeliruan, dan siapakah yang sedang menyesatkan umat?

Berbagai tuduhan dari para penentang Tongkat bahwa Tongkat sedang menyebut sidang sebagai Babil kembali merupakan kepalsuan yang lain lagi. Tongkat membuktikan bahwa sidang adalah bukan Babil, dan inilah alasannya mengapa para penganut Tongkat tetap tinggal di dalamnya dan bukan keluar meninggalkannya, dan inilah alasan utama dengan mana para penentang Tongkat terus berusaha melarang mereka memasuki gereja-gereja.

Berkenaan dengan apakah binatang yang menyerupai macan tutul dari Wahyu tiga belas itu, kita semua mengetahui bahwa Madzab Organisasi Gereja belum memiliki doktrin yang tetap mengenainya. Oleh sebab itu marilah kita melihatnya di bawah terang dari Kebenaran yang diungkapkan bagi zaman ini. Karena binatang yang menyerupai macan tutul itu merupakan sebagian dari binatang-binatang simbolis dari Daniel pasal tujuh, maka kita akan melihat di sini pada semua binatang Alkitab dalam sebuah gambar.

Binatang-binatang ini dari khayal Daniel adalah melambangkan dunia dalam beberapa masa periode yang berbeda-beda. Sebagai contoh, marilah kita melihat pada binatang yang keempat dalam dua tahapnya: Pertama ia itu terlihat memiliki sepuluh tanduk. Kemudian sebuah tanduk kecil lainnya muncul keluar di antara sepuluh tanduk itu, lalu tiga tanduknya tercabut. Tidak seorang pun siswa Alkitab yang berperasaan akan menolak menyetujui bahwa binatang ini, sebagaimana halnya dengan binatang-binatang yang lainnya, adalah melambangkan dunia. Binatang yang keempat dari Daniel menggambarkan rezim Romawi Kapir, dan kemudian rezim Romawi Kepausan – yaitu dunia pada zaman itu.

Semua orang Adventist mengajarkan, bahwa keseluruhan simbol binatang itu bukan melambangkan kepausan, bahwa hanya tanduk kecil itulah yang memiliki sebuah mulut dan berbicara seperti seseorang yang melambangkan kepausan, bahwa tanduk-tanduk lainnya melambangkan kerajaan-kerajaan yang akan bangkit pada zaman itu, dan bahwa binatang itu dalam tahapannya yang kedua menggambarkan baik kekuasaan sipil maupun kekuasaan agama di dunia ini. Karena tanduk kecil itu adalah suatu kombinasi tanduk dan kepala, maka ia itu menggambarkan sebuah susunan gereja dan negara – yaitu kekuatan sipil dan agama. Dalam cara yang sama binatang yang menyerupai macan tutul dari Wahyu 13 dalam keseluruhannya tidak melambangkan kepausan. Kepausan dilambangkan hanya oleh satu kepalanya, kepala yang terluka itu. Sepuluh tanduknya itu, sama seperti pada binatang yang keempat dari Daniel, adalah melambangkan kerajaan-kerajaan dunia. Dengan demikian sebagaimana halnya binatang dari Daniel menggambarkan dunia pada zaman itu, maka binatang dari Yohanes menggambarkan dunia sekarang. Tanduk-tanduknya adalah bermahkota karena ia itu menggambarkan dunia sesudah salah sebuah kepalanya terluka, sesudah kerajaan-kerajaan itu mengambil mahkota-mahkota mereka dan memerintah lepas dari gereja.

Kini, karena kepala yang terluka itu melambangkan sebuah gereja, sebuah lembaga agama, dan karena semua tujuh kepala berada pada binatang itu pada waktu yang sama, bukan muncul keluar atau gugur satu menyusul yang lainnya; maka lambang kepala itu pasti menggambarkan sebuah dunia dengan banyak sekte agama, yaitu gereja-gereja zaman ini. Demikianlah kita memperoleh gambaran grafik dari Sorga mengenai dunia sesuai keadaannya yang sebenarnya semenjak susunan gereja-negara itu dipalu keluar daripadanya, dan semenjak banyak sekte agama masuk. Inilah Alkitab dan inilah Kebenaran.

Karena angka bilangan tujuh adalah angka bilangan Alkitab bagi keselurahan, dan karena hujat (durhaka) terdapat di atas keseluruhan tujuh kepala itu, bukan pada seluruh tanduk-tanduk, maka gambaran itu di dalam terang dari Kebenaran sekarang dengan jelas menggambarkan kekristenan di bawah kemurtadan, maka berbagai hujat di dalam buku penentang Tongkat itu mengukuhkan kenyataan ini. Reformasi telah menimbulkan luka itu, maka kemurtadan yang telah menyembuhkannya. 

Perbuatan mereka menggabungkan nama Babil dengan binatang ini adalah sama dengan melakukan penambahan pada Firman Allah. Dan karena dilakukannya ini untuk memerangi Kebenaran, maka perbuatan itu adalah hujat. Tidak ada apa pun pada binatang ini yang menunjuk kepada Babil. Babil adalah digambarkan oleh biantang yang merah kismizi dari Wahyu 17, yaitu binatang yang menggambarkan dunia sesudah sidang disucikan, sesudah pembentukan patung dari binatang itu, sesudah sebuah pemerintahan gereja dan negara yang kedua berdiri, yaitu rezim dunia yang berikut. Itulah Babil. 

Inilah hari dimana “segala perkara” akan dipulihkan, dan inilah hari bagi masing-masing pribadi, lepas satu daripada yang lainnya, untuk memutuskan sendiri apakah benar atau salah para guru penentang Tongkat itu adalah nabi-nabi contoh saingan dari dewa Baal. 

Hormat kami bagi anda yang membuka mata untuk kebenaran, dan bagi sebuah hati yang menguji sebuah pekabaran oleh Firman itu, bukan oleh orang yang menghantarkannya, 

ttd 

V.H. Jezreel, H.B.

.