Melaporkan Kegiatan Non Adventist

Bacalah bagi diri anda sendiri bagaima komite penyelidikan di jaman Sdr. Houteff dulu merespon tanggapan terhadap Tongkat Gembala

.

LAPORAN PERTAMA DARI KOMITE PENYELIDIK

KEGIATAN-KEGIATAN YANG NON-ADVENTIST 

Ini adalah kesimpulan lengkap dari penemuan-penemuan kami sewaktu mengamati penyusupan dan kegiatan-kegiatan dari Tongkat Gembala di dalam gereja-gereja kita, juga berbagai pendapat dari orang-orang yang mempelajari dan berpikir sendiri, apakah mereka itu benar atau pun salah. 

Segera setelah komite kami mulai bertugas semua kami menyadari ada lebih banyak lagi para penganut Tongkat di dalam gereja-gereja kita daripada yang sesungguhnya tampak, dan bahwa banyak lagi lainnya yang dalam satu dan lain hal sedikit-dikitnya dapat dianggap sebagai para simpatisannya. Ini akan tampak dari berbagai teguran yang kami hadapi dimana-mana. Kami berhadapan dengan pembicaraan yang ditunjang oleh referensi-referensi yang seperti di bawah ini : 

Banyak dari para ahli pikir kita mengatakan : “Keberhasilan Tongkat menyusup di antara kita disebabkan oleh cara kita sendiri memperlakukan para penganutnya.” Mereka mengatakan : “Adalah karena kita sendiri secara tidak adil telah  membuat ajaran-ajaran kita tampak tidak konsisten dan berbagai perbuatan mereka sedemikian rupa tidak adil sehingga menciptakan keragu-raguan terhadap kejujuran kita. Setelah sering mempersalahkan orang-orang yang

menganggapnya bijaksana membuang keluar dari tengah-tengahnya mereka yang dianggapnya bersalah, lalu kini kita sendiri berbuat yang sama, tidak akan membantu umat kita. Oleh sebab itu, “kata mereka”, para anggota sudah hilang kepercayaannya pada para pemimpin.” 

Yang lainnya mengatakan : “Keberhasilan Tongkat disebabkan karena kita lalai berpegang teguh pada perintah Tuhan, agar supaya membiarkan gandum dan lalang itu bertumbuh bersama-sama sampai kepada penuaian; bahwa kata-kata kita mengatakan penuaian belum datang telah  membuat kita menjadi pembohong karena kita terus membuang keluar lalang-lalaang penganut Tongkat itu.” Masih ada lagi lainnya yang mengatakan, bahwa perbuatan kita membuang keluar para penganut Tongkat itu sama saja dengan merebut kedudukan malaikat, maka ini bukanlah suatu dosa kecil dan kita harus mempertanggung jawabkannya. Beberapa dari mereka itu membaca kepada kami, dan yang lainnya memberikan kutipan-kutipan di bawah ini : 

“….. Tuhan melarang kita terus melakukan kekerasan dalam cara apapun melawan orang-orang yang oleh kita dianggap keliru, maka kita dilarang melakukan pemecatan-pemecatan dan tuduhan-tuduhan terhadap mereka yang bersalah.” – Testimonies to Ministers, p. 47. 

“ ….. Tugas memisahkan itu diberikan kepada malaikat-malaikat Allah, dan tidak diserahkan ke dalam tangan siapapun.” – Sda. 

Berulang kali dikatakan kepada saya, bahwa kelalaian kita

akan Tuhan adalah kesalahan kita yang terbesar. Mereka kemudian membaca di bawah ini : 

“ ….. Janganlah kita berpikir seperti orang-orang Yahudi, bahwa ide-ide dan pendapat-pendapat kita sendiri tak mungkin salah; juga jangan seperti para pemimpin Gereja Katholik, bahwa hanya orang-orang tertentu merupakan kesatuan pengawal-pengawal kebenaran dan pengetahuan, sehingga orang-orang biasa tidak berhak untuk menyelidiki sendiri Alkitab, melainkan harus menerima saja penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh Bapa-Bapa Pemimpin Gereja ……” – Testimonies to Ministers, p. 105. 

“Engkau dapat melihat sendiri dari tulisan-tulisan ini”, demikian kata mereka kepada kami, “bahwa jika kita tidak mematuhi amaran-amaran dari Allah kita akan jatuh ke dalam kekeliruan-kekeliruan yang sama seperti yang diperbuat oleh semua orang yang menyangka dirinya kaya dan tidak memerlukan apa-apa lagi, yang akibatnya telah menolak para utusan Allah, dan telah  memperingatkan kepada kawanan domba mereka untuk melawan pekabaran-pekabaran-Nya. 

“Kita sudah membayar mahal”, demikian tambah mereka, “namun jika kita tidak mau merubah pikiran sekarang pada saat ini, pada jam yang terakhir ini, daripada perasaan tidak memerlukan apa-apa lagi, dan jika kita tidak mau mengakui bahwa kita benar-benar ‘tidak terkasihan, dan sengsara, dan miskin, dan buta, dan bertelanjang, ‘yaitu membutuhkan segala perkara, sesuai firman Tuhan mengenai keadaan kita, maka sebagaimana Allah hidup demikian pula pasti nasib kita akan seribu kali lebih jelek daripada nasib setiap penjahat yang telah  mendahului

kita. Tongkat Gembala sedang menang”, demikian kata mereka, “karena sikap ‘kesuaman’ (merasa puas) kita – karena merasa kaya dalam Kebenaran dan tidak memerlukan apa-apa lagi. Ini kita ketahui, merupakan suatu kekejian yang lain lagi dalam pemandangan Allah. Ia itu telah merusak komunikasi kita dengan Sorga. Ia itu merupakan penghalang bagi kepentingan pekerjaan Allah dan pengucilan bagi jiwa-jiwa kita. Oleh meneruskan apa yang sedang kita buat sekarang akan benar-benar merupakan hujatan, apalagi setelah berulang kali diberitahukan : 

“Terang yang berharga akan memancar keluar dari firman Allah, maka janganlah seorang pun mengira ia dapat mendikte apa yang harus atau apa yang tidak boleh disajikan ke hadapan umat dalam pekabaran-pekabaran penerangan yang akan dikirim Tuhan, sehingga dengan demikian itu memadamkan Roh Allah. Apapun juga kedudukan kekuasaannya, tidak seorang pun berhak menutup terang dari umat. Apabila sesuatu pekabaran datang dalam nama Tuhan kepada umat-Nya, maka tidak seorang pun dapat dimafkan dirinya untuk tidak menyelidiki semua tuntutan yang terkandung di dalam pekabaran itu. Tidak seorang pun dapat berdiri di belakang dalam sikap acuh dan percaya diri sendiri, lalu mengatakan : ‘Aku tahu apa artinya kebenaran. Aku sudah puas dengan kedudukanku. Aku sudah berketetapan hati, maka Aku tidak mau beralih dari kedudukanku, apapun yang akan jadi. Aku tidak mau mendengar pekabaran dari utusan ini

karena aku tahu ia itu tidak mungkin kebenaran’. Adalah karena mengikuti cara sedemikian ini, maka gereja-gereja yang terkenal telah tertinggal dalam kegelapan sebagian, dan itulah sebabnya pekabaran-pekabaran dari sorga tidak berhasil mencapai mereka’. – Testimonies on Sabbath School Work, p. 65; Counsels On Sabbath School Work, p. 28. 

….. Pekabaran ini (Seruan Keras) tampaknya merupakan tambahan bagi pekabaran yang ketiga, yang bergabung dengannya sama seperti seruan tengah malam bergabung dengan pekabaran malaikat yang kedua dalam tahun 1844 …. – Early Writings, p. 277. 

“Jika pekabaran Seruan Keras merupakan tambahan bagi pekabaran Yang Ketiga”, demikian kata mereka, “maka mengapakah kita tidak menantikannya dan berdoa memohon kedatangannya? Mengapa kita tidak berusaha untuk menemukannya? Dan bagaimanakah kita kelak menemukannya jika kita tidak juga sungguh-sungguh mencari pada pekerjaan seseorang yang lain, terutama apabila ia itu muncul keluar tepat dari tengah-tengah kita, dan dalam nama Tuhan? Kita harus tahu, bahwa tambahan itu tidak akan turun kepada kita di dalam sebuah parasut. Bagian pertama dari pekabaran malaikat yang pertama itu juga tidak turun dalam sebuah parasut. Ia itu pasti akan datang melalui seseorang. Sikap tidak memerlukan apa-apa lagi yang sedemikian ini yang kita miliki, akan memutuskan tali komunikasi dengan Sorga, lalu sepenuhnya menggagalkan

pekabaran Allah itu untuk kelak tidak mencapai kita. Berdoalah, berdoalah, namun berpikir dan juga menyelidiki.” 

Sejumlah besar orang-orang Adventists yang bersuara keras ini dengan bebas mengatakan : “Jika sikap anggota-anggota kita masih tetap seperti sekarang mereka akan siap menuduh dan menghalangi apa saja apabila pendeta menginstruksikan sedemikian itu. Banyak dari anggota secara ketat dan bahkan secara agama menyesuaikan diri kepada pendidikan palsu yang sedemikian, sekalipun mereka sendiri mungkin sama sekali belum memahami masalahnya. Praktik bodoh ini terus berlangsung”, demikian kata mereka “sekalipun Ilham telah mengamarkan : 

“Tuduhan dari Tuhan akan berlaku atas orang-orang yang menghalangi jalan, agar terang yang lebih jelas tidak akan sampai pada umat. Suatu pekerjaan besar akan dilaksanakan, dan Allah melihat bahwa para pemimpin kita memerlukan lebih banyak terang, agar mereka dapat menggabungkan diri dengan para jurukabar yang diutus-Nya untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah direncanakan-Nya harus selesai ……” – Gospel Workers, p. 304. 

Dengan demikian mereka menuntut bahwa Allah menghendaki para pemimpin kita supaya bergabung dengan para jurukabar yang diutus-Nya, bukan para jurukabar itu yang menggabungkan diri dengan para pemimpin. 

Oleh kelompok yang lain kepada kami dikatakan : “Teriakan bahwa kita telah memiliki semua Kebenaran untuk membawa kita ke Kerajaan, dan pendirian kita

yang bersikeras, bahwa kita tidak memerlukan apa-apa lagi, sekalipun pada kenyataannya kita tidak mampu menghadapi desakan Tongkat itu, dan karena kita lari menghindar daripadanya sekalipun kita adalah orang-orang membawa tongkat besar pada bahu kita, adalah suatu pengakuan yang terbaik bahwa kita sangat membutuhkan sesuatu yang belum kita miliki di waktu ini. Bahwa jika kita tidak berpegang pada yang sesuatu itu, maka Tongkat itu akan segera membuat kita bertekuk lutut kepadanya sementara kita terus memeranginya siang dan malam. Dalam peristiwa yang sedemikian sekiranya Tongkat itu berasal dari Iblis, maka Iblis akan membawa kita semua ke dalam neraka; dan sekiranya Tongkat itu berasal dari Allah, dan sekiranya ia itu menangkap kita sewaktu kita memeranginya, maka ia itu akan menghukum kita lalu membawa kita semua ke dalam neraka. Dari kenyataan yang tak terbantah ini adalah pasti, bahwa kita sedang berperang dalam suatu peperangan yang tidak akan menang, sekalipun Tongkat itu benar ataupun salah. 

Hampir semua orang mengatakan, bahwa upaya kita menghindari Tongkat itu lalu mengamarkan orang lain supaya menjauhinya, benar-benar adalah tolol. “Mengapa tidak menghadapinya?” Tanya mereka sambil kemudian mengatakan : “Bukankah Allah telah  mengatakan kepada kita supaya menguji semua roh (1 Yohanes 4 : 1) ? Dan supaya berpegang teguh pada mana yang baik (1 Tesalonika 5 : 21) ? Mengapa kita tidak ingat kepada-Nya? Apakah mungkin bahwa kita harus lebih mengatahui daripada-Nya? Ujilah roh dari Tongkat itu. Sekiranya ia itu berasal dari Allah, peganglah; dan sekiranya ia itu bukan berasal dari Dia, maka buktikanlah hal itu.

Karena dengan menutup mata terhadap Tongkat itu ia itu tak akan menghilang, atau pun berhenti mengganggu kita, kita harus mengatahui sekarang bahwa taktik menutup mata kita itu adalah sama pekanya dengan burung onta yang menyembunyikan kepalanya di dalam pasir untuk menghindari dari dari anjing pemburu. Lagi pula, pembicaraan kita menentang Tongkat itu sama saja halnya dengan api yang dihembus angin; ia itu justru meningkatkannya. Dan membuang keluar orang-orang penganut Tongkat itu akan sama dengan membuat mereka menjadi orang-orang yang mati sahid, bukan musuh-musuh kebenaran. Romawi telah mencoba ini, namun mereka gagal menyetop serbuan orang-orang yang dianggap musuh-musuh kebenaran itu. 

Paragraf-paragraf berikut ini telah dibacakan ke hadapan kami oleh banyak orang : 

“Tidak seorang pun boleh menyatakan bahwa ia memiliki semua terang yang tersedia bagi umat Allah. Tuhan tidak akan membiarkan hal ini. Ia telah berfirman : ‘Telah Ku taruh di depanmu suatu pintu yang terbuka, maka tidak seorang pun dapat menutupnya’. Bahkan sekiranya semua pemimpin kita kelak menolak terang dan kebenaran, pintu itu akan tetap terbuka. Tuhan akan membangkitkan orang-orang yang akan memberikan kepada umat pekabaran bagi zaman ini. 

“Kebenaran adalah kekal, maka pertikaiannya dengan kekeliruan akan hanya memanifestasikan kekuatannya. Kita jangan sekali menolak menyelidiki Alkitab bersama-sama dengan orang-orang yang kita yakini akan percaya, yaitu mereka yang ingin mengetahui apa artinya kebenaran. Andaikata seorang saudara

menganut sesuatu pandangan yang berbeda daripada pandanganmu, dan ia hendak datang kepadamu, sambil mengusulkan agar anda duduk bersamanya dan melakukan suatu penyelidikan terhadap masalah itu di dalam Alkitab. Apakah engkau harus bangkit dengan penuh syakwasangka lalu mempersalahkan pendapat-pendapatnya, sambil mempersalahkan pendapat-pendapatnya, sambil menolak memberi kesempatan baginya untuk dengar pendapat? Satu-satunya cara yang benar adalah agar duduk sebagai orang-orang Kristen, lalu menyelidiki pendirian yang dikemukakan, dalam terang dari Firman Allah, yang akan mengungkapkan kebenaran dan menelanjangi kekeliruan. Menertawakan pendapat-pendapatnya tidak akan sedikitpun melemahkan pendiriannya sekiranya itu salah satupun menguatkan kedudukanmu sekiranya itu benar. Jika tonggak-tonggak iman kita tidak akan tahan uji, maka itulah saatnya agar ktia mengetahuinya. Jangan sekali terdapat roh Farisi dimanjagakan ditengah-tengah kita.” – Testimonies to Ministers, p. 107. 

Hampir semua orang yang berbicara mengenai paragraf ini mengakhirinya dengan komentarnya sebagai berikut : “Justru inilah prinsip”, demikian kata mereka, “yang kami pertahankan sewaktu kami menjadi Advent. Kalau saja kami tidak berbuat demikian, maka kami akan tetap berada seperti semula sebelum terang datang menerangi kami. Tetapi siapakah yang telah membujuk kamu untuk mengikuti prinsip Ilahi ini? Bukan pendeta-pendeta kami! Sama sekali bukan. Mereka justru menghalangi kami. Karena ia

itu adalah dari penyelidikan pribadi, yang lepas dari imam atau pun pemimpin agama, sehingga kami menemukan kebenaran tentang Pengadilan orang-orang mati itu (pekabaran malaikat yang pertama, Wahyu 14 : 7 dalam aplikasinya yang tidak langsung), maka ia itu juga melalui penyelidikan pribadi yang bebas, maka kita akan menemukan kebenaran tentang Pengadilan orang-orang hidup (pekabaran malaikat yang pertama dalam aplikasinya yang langsung). Penyambutan akan Kebenaran itu belum pernah merupakan tugas dan pekerjaan kolektif, dan tidak akan pernah demikian itu. Jangan membodohi dirimu dalam hal ini, dan juga jangan membiarkan orang lain membodohimu. Ingatlah akan apa yang ditegaskan oleh Firman, bukan apa yang dikatakan orang atau yang dipikirkannya. Jika kita lalai dalam hal ini, maka kita pasti akan hilang. Bagaimanakah mungkin sebaliknya selama kita sama sekali tidak memperhatikan amaran dari Ilham? Mengapa tidak meninjau ke belakang lalu mengenang kembali pengalaman pahit dari orang-orang yang sudah mendahului ktia?” Sekaliannya ini diakhiri dengan ucapan : “Oleh sebab itu hendaklah dimengerti, bahwa usaha pertahanan kita yang menyerupai pertahanan Romawi itu sedang gagal dan akan gagal.” 

Bahkan ada sejumlah yang lebih besar lagi daripada kelompok yang disebut di atas dengan bicaranya yang lebih tegas lagi berkomentar sebagai berikut : “Karena melalaikan amaran-amaran Ilham, maka sidang tanpa berpikir panjang sedang mengusir keluar secara terpaksa orang-orang yang berani membacakan

buku-buku Tongkat Gembala.” Kepada kami juga diberitahukan, bahwa sidang sedang bertindak jauh lebih kasar terhadap para penganut Tongkat daripada yang diperbuat orang-orang Yahudi dahulu terhadap para rasul; bahwa oleh mengusir mereka itu keluar dari antara kita karena mereka mengajarkan pembersihan sidang yang tepat sesuai dengan yang diajarkan oleh Roh Nubuatan, maka kita sendiri telah berlaku tidak konsisten tanpa juga membuang keluar Roh Nubuatan itu dari antara kita. Mereka bertanya : “Tidakkah anda melihat betapa tidak konsistennya ini? Apakah dengan demikian anda berharap suatu Allah yang adil akan memberkati perbuatan-perbuatan kita yang tidak adil? Testimonies, vol. 5, p. 80 mengatakan, bahwa pemebrsihan itu ‘sedang datang dengan segeranya’. Adakah kita sedang menunggu Tuhan yang akan datang segera? Maka kita harus menunggu pembersihan sidang itu yang akan datang lebih cepat lagi”. 

Beberapa orang datang kepada kami membawa kutipan-kutipan dan komentar-komentarnya sebagai berikut : 

“ ….. Panggilan kepada tugas yang penting dan besar ini telah ditawarkan kepada orang-orang yang terpelajar dan berkedudukan. Kalau saja mereka telah menganggap dirinya kecil lalu sepenuhnya berharap pada Tuhan, Ia sudah akan menghargai mereka untuk membawa standar-Nya dalam kemenangan sampai mencapai kemenangan akhir …. Mereka tidak mempertahankan langkahnya sesuai terang itu …..” – Testimonies, vol. 5, pp. 82, 80.

“Jika mereka tidak mempertahankan langkahnya sesuai terang itu, maka bagaimanakah dapat mereka memberikan terang itu?” demikian tanya mereka. “Jika kemudian, orang-orang yang memberitahukan kami supaya jangan mendengar siapapun selain mereka, mereka itu sedang melakukan perkara yang justru dipersalahkan oleh Kristus sewaktu Ia mengatakan : “Celaka bagimu, hai ahli-ahli torat karena kamu telah  menyingkirkan kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk, dan mereka yang sedang masuk itupun kamu halangi.” Lukas 11 : 52. Allah memberitahukan kita berulang kali dalam Firman-Nya supaya menyelidiki sendiri.” 

Kelompok yang lain menuntut agar kami tinggal dan mendengarkan yang berikut ini : 

“ …… Beberapa orang pemimpin kita seringkali mengambil pendirian pada pihak yang salah; maka sekiranya Allah hendak mengirim suatu pekabaran lalu menunggu saudara-saudara tua ini untuk membuka jalan bagi pengembangannya, ia itu tidak akan pernah mencapai umat …..” – Gospel Workers, p. 303. 

“Tuhan seringkali bekerja dimana kita hampir-hampir tidak mengharapkan-Nya. Ia membuat kita tercengang oleh mengungkapkan kuasa-Nya melalui alat-alat pilihan-Nya sendiri, sementara Ia mengabaikan orang-orang yang pada pemandangan kita adalah mereka yang oleh perantaraannya terang harus datang. Allah menghendaki kita supaya menerima kebenaran itu atas dasar kenyataannya sendiri, -- karena itulah kebenaran.” – Testimonies to Ministers, p. 106.

“ ….. Marilah ku beritahukan kepadamu bahwa Tuhan akan bekerja dalam tugas yang terakhir ini dalam suatu cara yang sama sekali di luar kebiasaan pada umumnya, dan dalam suatu cara yang akan bertentangan dengan setiap rencana manusia. Akan terdapat orang-orang di antara kita yang akan selalu ingin mengontrol pekerjaan Allah, mendikte sampai kepada pergerakan-pergerakan apa saya yang akan dibuat sewaktu pekerjaan itu maju berkembang di bawah petunjuk malaikat yang menggabungkan dirinya dengan malaikat yang ketiga dalam pekabaran yang akan diberikan kepada dunia. Allah akan memanfaatkan berbagai cara dan sarana yang olehnya akan tampak, bahwa Ia sedang memegang kendali pemerintahan dalam tangan-Nya sendiri. ……” –Testimonies to Ministers, p. 300. 

“Dalam setiap masa terdapat suatu pengembangan kebenaran yang baru, suatu pekabaran dari Allah bagi umat dari generasi itu. Kebenaran-kebenaran lama adalah sama pentingnya; kebenaran baru tidak terlepas dari kebenaran lama, melainkan merupakan suatu perluasan darinya. Hanya setelah kebeanran-kebenaran lama itu dimengerti baru dapat kita memahami kebenaran yang baru.” – Christ’s Object Lessons, p. 129. 

Mereka bertanya : “Dapatkah kita secara jujur mengira, bahwa Tuhan mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya di bumi bersama dengan kita orang-orang Laodikea selama kita tetap saja buta? Lalu siapakah yang akan tahan membuka mata kita kalau bukan Tuhan sendiri dengan salep mata-Nya yang segar (Wahyu 3 : 18) ? Apakah Tuhan tidak memiliki Kebenaran yang segar –

yaitu ‘makanan pada waktunya’ pada saat sekarang ini? Apakah Ia sudah meninggalkan bumi? Dan bagaimanakah Ia akan mengadili orang-orang hidup tanpa sesuatu pekabaran yang menyatakan bahwa perkara-perkara mereka kini akan muncul di hadapan Allah? Karena kita telah memiliki sebuah pekabaran bagi Pehukuman orang-orang mati, maka tidakkah masuk akal dan bahkan lebih penting lagi bahwa kita juga harus memiliki sebuah pekabaran bagi Pehukuman orang-orang hidup? Bukankah yang terakhir ini lebih penting daripada yang pertama? Dan bagaimanakah akan kita ketahui apabila ia itu datang jika kita tetap saja menutup mata dan telinga kita? Jika kita tidak merubah cara berpikir kita sekarang, maka bagaimanakah dapat kita percaya sekalipun sekiranya kita secara kebetulan akan mendengar, bahwa pekabaran itu datang?” 

Sekolompok yang lain lagi menanyakan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini : “Sekiranya Allah membiarkan sidang-Nya tetap buta terhadap peristiwa terbesar dari segala zaman itu (Pehukuman orang hidup), maka kebenaran apakah yang akan diberitakannya selama jam kebutuhan kita? Kata mereka : “Anda tentu mengetahui bahwa Pehukuman orang mati tidak mungkin lagi merupakan Kebenaran sekarang sama halnya dengan pengumuman tentang air bah dari Nuh tidak mungkin lagi  merupakan Kebenaran sekarang di waktu ini. Mungkinkah Hakim Sorga akan mempersalahkan seseorang tanpa mengadili? Dan bagaimanakah Ia akan mengadili tanpa mengeluarkan surat panggilan resmi?” 

Sejumlah besar orang-orang menyatakan sendiri sebagai berikut : “Jika Pehukuman

orang-orang mati itu merupakan suatu pekerjaan yang memisah-misahkan di dalam buku-buku orang-orang yang tidak baik daripada orang-orang jahat, -- orang-orang berdosa daripada orang-orang benar,-- dan keputusan-keputusan bahwa orang berdosa tidak akan bangkit dari kematian dalam kebangkitan orang-orang benar (Wahyu 20 : 5, 6, 12), lalu menghukumnya untuk menderita kematian yang kekal, maka apakah yang kita pikirkan yang akan dilakukan oleh Pehukuman orang hidup terhadap orang-orang yang masih hidup? Bukankah ia itu akan memisahkan mereka secara jasmani satu daripada yang lainnya – membuang ikan yang jelek dari antara ikan yang baik (Matius 13 : 48), lalang-lalang dari antara gandum (Matius 13 : 40), anak-anak dara yang bodoh dari antara anak-anak dara yang bijaksana (Matius 25 : 10 – 12), kambing-kambing dari antara domba-domba (Matius 25 : 33, 46) ? Apakah yang diajarkan oleh perumpamaan-perumpamaan ini, kalau bukan Kebenaran tentang Pehukuman itu, yaitu “pembersihan sidang”? Kata mereka : “Penegasan Ilham berikut ini juga menunjukkan, bahwa sebuah sidang yang bersih akan memberitakan pekabaran itu dalam masa Seruan Keras.” Untuk ini mereka mengutip dari Review and Herald, 19 November, 1908 sebagai berikut : 

“Pekabaran malaikat yang ketiga akan menerangi bumi dengan kemuliaannya; tetapi hanya orang-orang yang telah bertahan melawan pencobaan dalam kekuatan dari Dia Yang Maha Kuasa yang akan diijinkan kut serta dalam memberitakannya (pekabaran malaikat yang ketiga itu) apabila ia itu kelak berkembang menjadi seruan keras”.

Kemudian disusuli lagi oleh mereka dengan komentar-komentarnya sebagai berikut : “Karena kita secara sadar tidak mungkin dapat membantah satupun dari semuanya ini, maka mengapakah kita mengusir keluar orang-orang penganut Tongkat itu karena alasan mengundang perhatian kita kepada perkara-perkara ini? Bukankah kita sedang mematikan rencana kita sendiri dan menolak pekabaran kita sendiri? Dan bukankah kita sedang menggagalkan upaya kita mengajarkan Pehukuman orang hidup? Semoga Allah mengampuni kita karena telah membiarkan roh Iblis memerintah di dalam hati dan kehidupan kita. 

Mereka menambahkan : “Saudara, sekaranglah kesempatan bagi kita untuk berpikir lebih dalam daripada sebelumnya. Kita perlu berpikir, kita perlu bertindak segera. Kita perlu bangun supaya kita tidak tidur untuk selamanya. Jangan lagi kita menipu diri sendiri oleh terus berpegang pada sikap kesuaman kita, bahwa kita “tidak lagi berkekurangan apapun”. Tuhan tidak membohong ataupun keliru dalam amaran-Nya, bahwa kita sedang kekurangan dalam segala perkara, dan bahwa jika kita tidak segera bangun sekarang lalu mulai mencarikan sesuatu yang lain daripada apa yang sudah kita miliki kini, maka kita akan kelaparan karena tidak adanya Kebenaran, setelah Pehukuman orang mati berlalu. Dan karena Ia tidak akan memiliki kuda-kuda mati di dalam kandang-Nya, Ia pasti akan meludahkan (membuang) keluar kita. Lalu dimanakah kelak kita berada pada saat itu?” Kelompok ini mengakhiri dengan kata-kata : “Oh, betapa menyedihkan

keadaannya nanti dan betapa bangkrutnya kerohanian yang sedemikian itu kelak.” 

Di tempat-tempat lain kembali kami diberitahu sebagai berikut : “Sekalipun kita berteriak sampai kepada puncak suara kita, dan sekalipun seluruh dunia mendengar kita mendesak agar lalang-lalang tetap tinggal di dalam gereja-gereja sampai berakhir masa kasihan, namun apabila kita bangun dari mimpi kesiangan kita, maka kita kelak harus mengakui bahwa pemisahan lalang-lalang itu adalah justru pekerjaan dari Pehukuman, yaitu pekerjaan dari pekabaran malaikat yang ketiga (Early Writings, p.118), bukan pekerjaan dari bela-bela atau dari Armageddon, ataupun dari aniaya undang-undang biru (the blue law persecution) seperti yang kini tampaknya diharap-harapkan oleh kita. Iblis telah menabur lalang di dalam gereja-gereja selagi kita tidur dan ia pasti merencanakan untuk mempertahankannya di sana dan supaya membuat kita terus tidur. Dialah orangnya yang menghendaki mereka itu berada di dalam sidang sampai kepada akhir masa kasihan, supaya sidang tidak akan pernah siap untuk menerima Roh dan tidak pernah menyelesaikan tugasnya. Oleh sebab itu, kecintaan kita untuk memperpanjang kehidupan lalang-lalang itu adalah bukan cinta yang berasal dari Sorga, maka khotbah kita yang sedemikian itu akan memuaskan bagi Iblis. 

Kini karena kami telah menceritakan dengan sejujurnya dan secara terbuka kepadamu, apa yang telah kami himpun dari orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh yang banyak itu

dalam kedudukan kami sebagai komite, maka selanjutnya akan kami berikan kepadamu pendapat pribadi yang terakhir dari komite mengenai keadaan Gereja dan obatnya. Kami sebagai komitepun tidak sendirian yang berkeyakinan demikian. Beribu-ribu orang tahu, bahwa kita sebagai umat sedang tidur lelap, dan benar-benar sesat; sehingga adalah diragukan, apakah dengan sebuah bom pun masih dapat membangunkan kita. Apakah anda mengatakan tidak? Marilah kita lihat : 

Kita berpegang bahwa Gereja pada waktu ini berkeanggotaan hampir sejuta orang, dan kita telah bertekad untuk melipatgandakan jumlah keanggotaan itu. Kita menyombongkan diri dengan hasil-hasil yang dicapai dengan menekankan bahwa Allah sedang memberkati kita. Sekaliannya itu enak bunyinya dan membuat kita merasa bahagia. Juga seluruh Gereja mengakui bahwa bagian terbesar dari pekerjaan masih akan diselesaikan – bahwa ada berjuta-juta bahkan di Amerika Serikat sendiri, yang masih belum mendengar banyak mengenai nama Masehi Advent Hari Ketujuh, belum lagi “injil yang kekalnya”. Oleh sebab itu, jelaslah Saudara-Saudara, bahwa pada tingkat pertumbuhan yang ada sekarang, apabila pekerjaan selesai dan Yesus datang menjemput sidang-Nya untuk dibawa ke tanah yang permai itu, maka Gereja pada waktu itu akan berkeanggotaan beberapa juta orang. 

Kemudian, juga, kita mengajarkan bahwa apabila Yesus datang, akan terdapat hanya 144.000 umat kesucian

yang hidup, dan tidak lebih. Jadi, maukah anda dalam Roh Kristus dan demi kepentingan jiwamu sendiri mengambil kertas dan pensil lalu menghitung persentase umat kesucian dan persentase setan-setan, atau lalang, yang kini membentuk keanggotaan sidang kita? Ya, karena jumlah keanggotaan kini tidak lebih dari 800.000 orang, dan sekiranya akan terdapat hanya 144.000 umat kesucian di dalamnya, maka sesuai perbandingan ini sebuah jemaat yang berkeanggotaan 100 orang akan terdiri dari kira-kira 18 umat kesucian dan 82 setan-setan. Dan karena para pegawai yang memimpin gereja-gereja berasal dari pemilihan umum yang berdasarkan suara terbanyak, maka dapatkah anda lihat siapakah yang memilih mereka itu, siapakah yang menduduki jabatan, dan siapakah yang sedang menguasai sidang gereja-gereja? Apakah anda heran mengapa segala-galanya demikian itu keadaannya? 

Sekiranya benar bahwa akan ada hanya 144.000 umat kesucian yang hidup apabila Yesus datang, dan jika kita melipatgandakan jumlah keanggotaan pada akhir tahun 1953 atau 1954 sebagaimana yang direncanakan, maka dengan perbandingan di atas dalam tahun 1955 akan terdapat 9 umat kesucian dan 91 setan-setan dalam setiap seratus anggota. Maka jika kita melipatgandakan jumlah keanggotaan itu beberapa kali sebelum Yesus datang untuk menerima sidang-Nya, maka tidak akan terdapat seorangpun umat kesucian dalam setiap seratus anggota. Sesuai dengan itu, maka kepunyaan siapakah Gereja ini? Kepunyaan Ibliskah, atau kepunyaan

Tuhan? Dan dimanakah akan Ia mencari apabila Ia datang? Meskipun adanya fakta-fakta yang menyedihkan ini, Saudara-Saudara, jika anda terus saja mengatakan, bahwa kita tidak tidur, bahwa interpretasi Firman oleh kita adalah tak dapat diragukan, sehingga kita tidak memerlukan apa-apa lagi, bahwa kita telah memiliki semua kebenaran untuk membawa kita melewati Pintu Gerbang Mutiara itu, maka tak akan ada harapan lagi. Anda sudah terlalu sesat. 

Sungguhpun demikian kami sebagai komite kini secara pribadi mengetahui dan sudah melihat sendiri, bahwa masih banyak yang bersujud kepada Baal, yaitu mereka yang tidak membiarkan dirinya seolah-olah terikat pada batu-batu, bagaikan domba dan lembu, oleh para pembohong yang sedang menguasai dan memberi makan kawanan domba Allah dengan sekam padi yang terendah mutunya yang dapat mereka peroleh. Kami berharap para pemberi makan sekam ini demi kebaikan mereka sendiri akan segera meninggalkan pekerjaan yang jahat ini. Semua orang yang sedemikian ini yang telah mendahului mereka tidak pernah meningalkan pekerjaan jahat mereka. Mereka itu mati dalam kebodohannya. 

Mengapa kita membawa lebih banyak orang ke dalam gereja-gereja kita jika kita tahu secara pasti, bahwa hanya 144.000 dari sejumlah besar keanggotaan sidang yang akan didapati pantas untuk diubahkan? Mengapa kita membawa mereka itu ke dalam sidang, dan mengapa kita memberi

harapan untuk masuk ke dalam Kerajaan sementara kita secara pasti yakin, bahwa mereka tidak mungkin diselamatkan? Bukankah pengumpulan yang sedemikian ini merupakan penipuan terang-terangan yang sangat hina dan merupakan usaha terbesar untuk menginfiltrasikan sidang dengan lalang-lalang yang pernah terdengar? 

Untuk menyembunyikan ketiduran mereka yang lelap yang terpantul dari angka-angka tersebut di atas, seorang pendeta menjelaskan bahwa apabila pekerjaan berakhir akan terdapat di dalam sidang lebih banyak lagi daripada 144.000 umat kesucian yang hidup, tetapi gantinya diubahkan sejumlah besar mereka itu akan mati karena berbagai bela atau penyakit menular mendahului kedatangan Yesus, sebab mereka itu belum cukup baik bagi pengubahan sekalipun cukup sempurna bagi kebangkitan. 

Kami bertanya : “Apakah ajaran ini disetujui oleh Gereja, ataukan ia itu merupakan pendapat pribadi seseorang?” Kemudian sesudah berdiam diri beberapa lama seseorang dengan kuasa autoritas mengatakan : “Tidak satupun dari seklaiannya ini adalah ajaran Gereja. Ajaran-ajaran palsu ini adalah pendapat-penadapat dari seseorang di sini dan seseorang di sana. Seseorang mengatakan hal yang satu dan yang lainnya mengatakan hal yang lainnya. Sukar sekali menemukan dua orang memberikan jawaban yang sama bagi pertanyaan-pertanyaan dari ajaran-ajaran ini yang sampai sekarang belum terungkapkan, namun semua mereka yakin bahwa apa yang mereka katakan itu adalah kebenaran yang murni. Orang-orang yang berbeda-beda

pendapat ini bukan saja dibiarkan bebas mengajarkan ajaran-ajaran mereka yang menuju ke neraka itu, tetapi bahkan juga dibayar untuk berbuat begitu”. Justru orang-orang inilah yang sedang meneriakan dengan suara nyaring melawan kekeliruan sambil menasehati semua orang dalam jangkauannya untuk memandang kepada Tongkat Gembala, bahwa di dalamnya itu terdapat kekeliruan. Aneh, bukan? 

Sungguhpun demikian, yang sebenarnya mengejutkan ialah, bahwa ada banyak orang, terutama dari pihak para anggota, yang tanpa mempertanyakan dan dengan mata tertutup, seperti burung-burung di dalam sarang, begitu saja menelan apa saja yang disampaikan kepada mereka. Mereka sangat malas untuk berpikir sendiri, dan sangat mengantuk untuk membuka matanya mempelajari sendiri. Mereka menaruh harap pada pendeta untuk membawa mereka dengan lengannya langsung ke dalam Sorga”. 

Adanya mereka menyambut ajaran-ajaran yang jelas-jelas tidak resmi dan berbagai interpretasi Alkitab yang tidak diilhami sedemikian itu seperti yang diajarkan oleh guru-guru yang buta itu mengenai permasalahan 144.000, benar-benar tak masuk akal. Mereka seharusnya tahu bahwa semua penyusup yang sedemikian itu pasti adalah agen-agen dari kegiatan-kegiatan yang non Advent. Umat kesucian tahu bahwa sekalipun Yesus akan datang dalam sesuatu masa kesukaran yang sedemikian itu belum pernah ada, namu Ia akan melepaskan setiap orang yang namanya tercatat di dalam kitab, dan bahwa semua umat Allah yang pada

waktu itu berada di Babil, dunia, dan yang demikian itu tunduk kepad bela-bela itu, akan dipanggil keluar, maka karena semua mereka keluar daripadanya (Babil), semua mereka melepaskan diri dari bela-bela itu (Wahyu 18 : 4); tidak seorang pun akan mati karena sesuatu alasan. Semua mereka tahu, bahwa jika mereka cukup baik untuk bangkit dalam kebangkitan yang pertama, maka mereka juga cukup baik bagi pengubahan. 

Adalah menertawakan untuk mengatakan, bahwa standart penyelamatan bagi orang-orang yang bangkit lebih rendah daripada bagi orang-orang yang diubahkan. Alangkah celakanya bagi setiap orang yang menambahkan perkara-perkara yang asing ini ke dalam Firman Allah. 

Para guru yang anti kebenaran ini harus dibantu dengan cara memaksa mereka membuktikan ajaran-ajarannya dari Alkitab; karena ilmu teologi yang salah dan tidak konsisten yang aneh semikian itu adalah ajaran yang bertentangan yang sangat rendah jenisnya. Sekalipun ia itu adalah hujat yang terang-terangan, namun ia itu telah dijanjikan untuk diajarkan sambil memerangi Kebenaran untuk tetap membodohi umat. 

Kami sebagai komite pada akhirnya mengerti, bahwa apa yang diajarkan oleh Tongkat, ia itu telah dibuktikannya. Dan itulah alasan utamanya mengapa para guru yang alirannya bertentangan ini, yang telah menyusupi sidang pada waktu ini dengan lalang-lalang yang tidak sedikit daripada yang diperbuat para guru penentang kebenaran di zaman Kristus dahulu, sedang memperingatkan semua orang untuk tidak membaca Tongkat Gembala, melainkan supaya membakarnya, dan menolaknya. Sekiranya

mereka itu bijaksana mereka seharusnya tahu, bahwa usaha mereka mengelabui mata orang banyak itu mungkin berlangsung sementara, tetapi tidak untuk selamanya. Kebijakan mendiktekan, bahwa orang harus mengamati pertikaian itu dengan mata kepalanya sendiri lalu mengerti sendiri sebelum ia mengambil keputusan. 

Syukur kepada Allah bahwa mereka 144.000 itu tidak semuanya merupakan umat kesucian yang hidup, bahwa mereka itu hanya “buah-buah pertama” (Wahyu 14 : 4) dari penuaian yang besar. Lagi pula, mereka itu bukan berasal dari segala bangsa, melainkan hanya dari dua belas suku bangsa bani Israel (dari sidang pada permulaan penuaian – Pehukuman). Sungguhpun demikian, rombongan besar yang dilihat oleh Yohanes segera setelah pemeteraian mereka 144.000 itu, adalah “dari segala bangsa” (Wahyu 7 : 9). Oleh sebab itu mereka adalah buah-buah kedua, yaitu orang-orang yang bukan dituai dari sidang, melainkan dari segala bangsa yang dikuasai oleh Babil (Wahyu 17). Demikian inilah mereka dipanggil keluar daripadanya. (Wahyu 18 : 4). 

Syukur kepada Allah bahwa Ia akan memiliki sebuah sidang yang penuh dengan umat kesucian, bukan dengan setan-setan. Bahwa tidak seorangpun harus mati untuk diselamatkan, melainkan semua orang akan hidup untuk dilepaskan oleh bangkit berdirinya Mikhail (Daniel 12 : 1). 

“Umat-Mu juga akan menjadi benar semuanya :

mereka akan mewarisi tanah itu untuk selamanya, yaitu cabang dari tanaman-Ku, perbuatan tangan-tangan-Ku, supaya Aku dipermuliakan. Sesuatu yang sedikit akan menjadi seribu, dan sesuatu yang kecil menjadi suatu bangsa yang kuat. Akulah Tuhan yang akan mempercepatkannya pada masa dia.” Yesaya 60 : 21, 22. 

Inilah tugasmu, Saudara-Saudaariku, untuk memberitahukan kepada para guru penentang kebenaran itu, bahwa sebutan buah-buah pertama itu adalah tegas mengandung arti, bahwa akan terdapat buah-buah kedua, sama seperti halnya sebutan “kebangktian yang pertama” (Wahyu 20 : 5) mengandung arti akan terdapat suatu kebangkitan yang kedua. Beritahukanlah mereka, bahwa karena Ilham tidak mengatakan rombongan besar orang banyak itu orang-orang yang dibangkitkan, maka mereka tidak berhak untuk mengatakan bahwa mereka itu dibangkitkan. Beritahukanlah mereka bahwa perbuatan menambahkan kata “bangkit”, dan perbuatan mereka menyingkirkan kata-kata “buah-buah kedua” yang tersirat dari sebutan “buah-buah pertama” itu adalah perbuatan menambahkan yang disengaja, dan perbuatan menyingkirkan dengan sengaja pada dan dari Firman Allah. 

Tuhan berfirman : “Karena Aku membuktikan kepada setiap orang yang mendengarkan segala perkataan nubuatan dari kitab ini, jika seseorang kelak menambahkan sesuatu pada semua perkara ini, Allah akan menambahkan kepadanya bela-bela yang tertulis di dalam

kitab ini; dan jika seseorang kelak mengeluarkan dari segala perkataan kitab nubuatan ini, Allah akan mengeluarkan bagiannya dari kitab kehidupan, dan dari kota suci, dan dari segala perkara yang tertulis di dalam kitab ini. Dia yang membuktikan segala perkara ini mengatakan : Sesungguhnya Aku datang dengan segera. Amin. Bahkan demikian itulah, datang, Tuhan Yesus.” Wahyu 22 : 18 – 20. 

Lagi pula, setiap tuduhan yang dilontarkan melawan Tongkat yang secara pribadi kita saksikan telah merupakan suatu dorongan bagi Tongkat dan suatu pukulan yang mematikan bagi Gereja. Demikian inilah halnya karena mereka secara palsu menuduh Tongkat itu sebagai bertentangan dengan tulisan-tulisan dari Nyonya White. Berbagai argumentasi dan taktik-taktik yang digunakan melawan Tongkat adalah benar-benar sama dengan jenis dan sifat-sifat argumentasi dan taktik yang digunakan para pemelihara Hari Minggu menentang Kebenaran Sabat. Penyelidikan kami secara pribadi terhadap referensi-referensi itu yang dikemukakan tidak menunjukkan adanya perbedaan di antara tulisan-tulisan Nyonya White dan Tongkat Gembala. Di samping itu, berbagai argumentasi yang digunakan oleh para penuduh Tongkat itu melawan Tongkat Gembala sesungguhnya menempatkan Nyonya White sebagai berselisih dengan Alkitab. Mereka yang menuduh Tongkat sedemikian ini harus dibuat robot yang akan gagal mencatat, bahwa perbuatan mereka memerangi Tongkat sedemikian itu dengan menggunakan

tulisan-tulisan Nyonya White tidak akan merusak bagi Tongkat, melainkan pada kenyataannya sedang merebut dan menghancurkan sama sekali Alkitab dengan menggunakan tulisan-tulisan Nyonya White, sama seperti halnya orang-orang Yahudi merebut tulisan-tulisan Musa dalam usahanya untuk mempertentangkannya dengan ajaran-ajaran Kristus. Sekaliannya ini justru jauh lebih buruk daripada kegiatan-kegiatan non Adventists – tidak kurang daripada berbagai hujat. Sama seperti halnya kita harus membuktikan benar tidaknya tulisan-tulisan Nyonya White melalui Alkitab, bukan melalui sesuatu yang lain, demikian itu pula halnya kita harus membuktikan melalui Alkitab itu sendiri apakah Tongkat itu ada atau tidak. 

Semua kita merasa pasti, bahwa jika para anggota sidang membiarkan orang-orang jujur tetapi buta dan bermusuhan ini terus berjalan dalam kebodohan dan berbagai hujatnya, maka mereka akan membuktikan tidak sedikit kehancuran bagi sidang pada waktu ini daripada yang diperbuat oleh para imam yang jujur di zaman Kristus dahulu oleh kebodohan mereka membuktikan kehancuran bagi sidang Wasiat Lama. Pastilah, sebagaimana Allah hidup, maka kebodohan dan keras kepala dari pada guru penentang kebenaran ini akan membuktikan tidak sedikit kehancuran bagi Gereja daripada yang diperbuat oleh kebodohan Hitler dan falsafah palsunya bagi kehancuran Jerman dahulu. 

Saudara, cukup inilah untuk menginsyafkan setiap orang Advent yang celek matanya, bahwa Gereja kini secara pasti berada di laut

“tanpa peta maupun kompas”. Teapi syukur kepada Allah, bahwa Tongkat itu telah menemukan keduanya “peta dan kompasnya”, dan bahwa kita dapat memilikinya kembali jika kita menghendakinya. 

Karena sidang sebagai badan organisasi belum pernah semenjak dari permulaan dunia menyambut sebuah pekabaran baru, maka keputusannya sebagaimana biasanya harus merupakan suatu masalah pribadi. Namun ingatlah agar keputusanmu jangan merupakan keputusan menggabungkan diri dengan sesuatu yang lain, melainkan menggabungkan diri dengan Kristus dan pekabaran pehukuman-Nya bagi penyelamatan dan kemakmuran Gereja. Tinggallah di dalanya dan bekerjalah bagi pemulihannya kepada Allah. 

Apa yang telah kami sajikan pada semua lembaran ini adalah penemuan-penemuan yang jujur dan merupakan keputusan dari seluruh komite dengan penuh doa, dengan kebulatan suara, yang bersifat final. Keputusan mereka melalui pneyelidikan yang luas dan banyak berdoa didasarkan pada hasil penyelidikan seluruh dunia dari kedua belah pihak yang bertentangan, termasuk pula suatu penyelidikan menyeluruh terhadap Tongkat Gembala. Seebagaimana para anggota komite terdiri dari orang-orang pribadi yang berasal dari banyak negara bagian maupun negara-negara lain, dan karena pekerjaan mereka diatur melalui kontak-kontak pribadi maupun melalui surat menyurat, maka oleh karenanya landasan yang diliput praktis meliputi keseluruhan dunia Adventist. Jika anda yakin akan kebenaran yang

disajikan pada pekerjaan penyelidikan ini, dan jika anda berdoa memohon keampunan dan bimbingan, maka berbahagialah kelak anda, dan harapanmu kelak tidak akan sia-sia. Tetapi jika laporan ini gagal membuka matamu, maka harapan apakah yang ada bagimu kalau bukan untuk selamanya menetap dalam kesesatanmu sendiri lalu menghabiskan waktu kekekalanmu dalam rombongan orang-orang yang menyalibkan Tuhan? 

Oleh sebab itu, maka rekomendasi dari komite bagi penyakit Laodikea adalah sebagai berikut : 

“Berdoalah tanpa berhenti. Ucapkanlah syukur pada setiap perkara, sebab inilah yang dikehendaki Allah dalam Yesus Kristus bagimu. Jangan memadamkan Roh itu. Jangan meremehkan nubuatan-nubuatan. Ujilah segala perkara; peganglah teguh pada mana yang baik.” 1 Tesalonika 5 : 17 – 21. 

Berbuatlah seperti orang-orang bangsawan Berea itu yang “telah menerima Firman dengan segala kerelaan hatinya, lalu menyelidiki Alkitab setiap hari untuk mengetahui apakah sekaliannya itu benar demikian.” Kisah Rasul-Rasul 17 : 11.

“Ketahuilah dahulu ini, bahwa tidak satupun nubuatan Alkitab berasal dari sesuatu interpretasi sendiri.” 2 Petrus 1 : 20.

Tinggalkanlah semua kegiatan yang Non Adventist; kembalilah kepada Allah. Hindarilah semua interpretasi Alkitab yang tidak diilhami supaya jangan anda ditinggalkan oleh Roh dari “segala Kebenaran itu”, lalu dikendalikan oleh roh Iblis yang

sedang bekerja melalui setiap orang yang melibatkan diri dalam melakukan interpretasi-interpretasi sendiri Alkitab, yaitu aliran yang bertentangan, kepalsuan, dan sifat memfitnah – dalam setiap perkara menutup dirinya dan orang-orang lain dalam kegelapan dan jauh dari Roh Kebenaran bagi justru zaman ini. 

“Berhentilah bergantung pada manusia, yang nafas hidupnya terdapat di dalam kedua lubang hidungnya : karena dalam manakah ia harus mempertangggung jawabkannya? Yesaya 2 : 22. 

Dalam usaha mencari kebenaran dari masalah ini ataupun dari setiap masalah lain yang disengketakan, maka kata-kata dari Pendeta Froom akan muncul sebagai sebuah pedoman yang bijaksana : 

“Diskusi yang mematikan pendapat sangat bertentangan dengan kesungguhan dari baik kebebasan sipil maupun kebebasan agama, karena kebenaran adalah sesuatu prinsip yang hidup dan berkembang luas. Diskusi yang mematikan pendapat senantiasa merupakan sifat dari autocracy (kekuasaan sendiri yang sewenang-wenang), dengan kekuasaannya yang terpusat karena takut mengganggu keadaan yang ada. Sejarah menandainya sebagai senjata kewenangan yang terkenal jahat dan alat yang keliru. Pertikaian menempati sebagian besar dari pembentukan peraturan undang-undang Wasiat Baru. Perdebatan menyaringkan kebohongan dari fakta kenyataan dan kekeliruan dari kebenaran; tetapi kekolotan yang mendatangkan kemacetan yang diikuti dengan keseganan berdiskusi akan cenderung kepada ketidakpastian dan bahaya pada akhirnya; dan

penindasan terhadap penyelidikan seringkali berakhir dengan bencana.” – L.E. Froom. 

KOMITE PENYELIDIK

KEGIATAN-KEGIATAN YANG

NON ADVENTIST 

*****

.