Paham Demokrasi, Atau Komunisme, Atau Katholikisme, Atau Protestantisme, Manakah Yang Akan Memerintah Besok?

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Untuk Berdoa

KRISTUS DIWUJUDKAN KEMBALI DI DALAM UMAT-NYA 

Buku Christ’s Object Lessons, halaman 69, dimulai dengan paragraf yang pertama :

“ ‘Apabila keluar buah, maka segeralah ia menyabitnya, sebab masa penuaian telah tiba.’ Kristus sedang menunggu dengan kerinduan yang sangat mendalam bagi manifestasi diri-Nya di dalam sidang-Nya. Apabila tabiat Kristus kelak bertumbuh dengan sempurna di dalam umat-Nya, maka Ia akan datang untuk mengambil mereka sebagai milik-Nya sendiri. Adalah kewajiban istimewa setiap orang Kristen, bukan saja menunggu-nunggu, melainkan juga mempercepatkan kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Kalau saja semua orang yang mengaku nama-Nya membawakan buah-buah kepada kemulian-Nya, maka betapa cepatnya seluruh dunia akan ditaburi dengan benih-benih Injil. Dengan cepat penuaian terakhir yang besar akan masak, dan Kristus akan datang untuk mengumpulkan biji-bijian yang bernilai mahal itu.”

Di sinilah kebenaran yang menceritakan kapan kita dapat mengharapkan Kristus untuk datang mengumpulkan harta milik-Nya : “Apabila tabiat Kristus kelak bertumbuh dengan sempurnanya di dalam umat-Nya.”

Kita hendaklah berdoa sekarang supaya kita keluar berusaha untuk bertumbuh sebagai orang-orang Kristen, untuk mencintai dan bekerja bagi orang-orang lain, untuk menumbuhkan tabiat Kristus di dalam diri kita, kemudian dunia tua ini akan sampai kepada ajalnya, dan dunia yang baru akan memulai bagi kita.

Copyright, 1949

Hak Cipta Dijamin

V. T. HOUTEFF

PAHAM DEMOKRASI, ATAU KOMUNISME, ATAU KATHOLIKISME, ATAU PROTESTANTISME, MANAKAH YANG AKAN MEMERINTAH BESOK?

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 15 Mei 1948

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas 

Adakah bangsa-bangsa sejak dari sekarang dan seterusnya akan hidup di dalam dua dunia? Orang boleh saja mengira-ngira, tetapi ia tidak dapat meramalkan. Hanya Allah saja yang mengetahui hari depan. Maka jika tidak Ia memberitahukannya kepada kita, maka kita tidak akan pernah tahu lebih dulu apa yang akan jadi.

__ GAMBAR __

Daniel 7; Wahyu 13, 17

Pada bagan gambar simbol-simbol ini telah dilihat dunia dalam nubuatan semenjak zamannya nabi Daniel yang lalu sampai kepada sejarah kita sekarang dan seterusnya. Oleh sebab itu, di dalam lambang nubuatan ini kita harus mencari untuk melihat kalau-kalau ada sesuatu informasi yang diberikan terhadap pokok masalah yang sedang dibicarakan ini.

Kita berikut mayoritas dunia Kristen umumnya percaya bahwa singa adalah melambangkan kerajaan Babilon kuno, beruang melambangkan Medo-Persia, macan tutul melambangkan Gerika, dan binatang yang tak tergambarkan itu dalam dua fase hidupnya melambangkan kerajaan Romawi Kapir dan Romawi Kepausan. Tetapi mengenai binatang yang menyerupai macan tutul itu, dan binatang yang berwarna merah kermizi, kita mungkin tidak memiliki pandangan yang sama. Dan itulah sebabnya mengapa kita perlu mempelajarinya sekarang dengan lebih sungguh-sungguh daripada sebelumnya jika kita memang harus mengetahui Kebenaran.

Jika binatang-binatang dari khayal Daniel itu, yaitu empat binatang pertama yang terdapat pada gambar melambangkan periode sejarah, yang satu menyusul yang lainnya, maka mengapakah tiga binatang yang terakhir itu tidak juga melambangkan tiga periode sejarah, yang satu menyusul yang lainnya? -- Secara logis tentu saja ketiganya itu melambangkan juga tiga periode sejarah. Tetapi bagaimanapun, kita tidak perlu sepenuhnya bergantung pada logika, sebab lambang-lambang itu sendiri akan menentukan waktu dan cara-cara yang digambarkannya.

Bertentangan dengan tanduk-tanduk yang tak bermahkota yang ada pada binatang yang tak tergambarkan itu (binatang yang keempat dari khayal Daniel) anda dapat melihat tanduk-tanduk yang bermahkota pada binatang yang menyerupai macan tutul dari Wahyu pasal 13.

Mengapa terdapat mahkota-mahkota pada binatang yang satu dan tidak ada mahkota pada binatang yang lainnya? -- Satu-satunya jawaban yang masuk akal dan yang berdasarkan Injil yang dapat diberikan ialah : Malaikat itu menjelaskan kepada Daniel bahwa tanduk-tanduk yang terdapat pada binatang yang tak tergambarkan itu adalah melambangkan raja-raja yang belum memiliki kerajaan, sehingga mereka pada sesuatu masa akan bangkit memakaikan mahkota-mahkota mereka lalu memerintah. (Daniel 7 : 24). Dan catatan sejarah membuktikan bahwa

ini  terjadi setelah Romawi Kapir jatuh, dan bahwa raja-raja yang memakai mahkota-mahkota mereka semenjak itu, yaitu kerajaan-kerajaan yang berdiri semenjak itu, adalah raja-raja yang memerintah sampai kepada sejarah kita sekarang. Raja-raja ini pada waktu ini sudah banyak yang disingkirkan, tahta-tahta mereka direbut oleh penguasa-penguasa, Fascisme, Communisme, atau beberapa bentuk pemerintahan Republikanisme.

Oleh sebab itulah, maka binatang yang menyerupai macan tutul yang tanduk-tanduknya bermahkota itu, menunjukkan secara pasti bahwa ia muncul sesudah masa kekuasaan binatang yang tak tergambarkan itu, yaitu sesudah runtuhnya Romawi Kapir, dan selama masa itulah raja-raja itu menerima kerajaan mereka, karena tanduk-tanduk yang bermahkota menunjukkan raja-raja yang bermahkota.

Lagi pula, binatang yang menyerupai macan tutul itu menghujat Allah dan perkemahan-Nya empat puluh dua bulan lamanya, yaitu suatu jangka waktu yang tepat sama dengan masa dimana kuasa tanduk kecil dari binatang yang tak tergambarkan itu berbicara melawan Dia Yang Maha Tinggi dan menganiayakan umat kesucian. Ia melakukan ini selama satu masa (satu tahun), dua masa (dua tahun), dan setengah masa (setengah tahun) yang sama dengan empat puluh dua bulan (Daniel 7 : 25). Baik binatang yang menyerupai macan tutul maupun binatang yang tak tergambarkan dalam fase keduanya adalah melawan Allah dan umat kesucian-Nya selama jangka waktu yang sama -- yaitu empat puluh dua bulan simbolis.

Jadi, jelaslah, bahwa binatang yang menyerupai macan tutul itu memerintah pada waktu yang sama dengan fase kedua dari binatang yang tak tergambarkan itu.

Lebih lanjut perlu diketahui, bahwa binatang yang menyerupai macan tutul itu adalah suatu susunan binatang yang berasal dari binatang-binatang yang mendahuluinya! Mulutnya mulut singa, kakinya kaki beruang, badannya badan macan tutul, dan memiliki sepuluh tanduk, adalah ciri-ciri yang menunjukkan sebagai keturunan dari empat kerajaan dunia kuno yang dahulu -- yaitu Babilon, Medo-Persia, Gerika, dan Romawi. Sebab itu ia adalah lambang dari dunia pada waktu ini, yaitu binatang simbolis yang kelima.

Kini dari kenyataan bahwa kepala yang terluka dari binatang yang menyerupai macan tutul itu akan kemudian sembuh kembali lukanya, dan juga karena kenyataannya, bahwa binatang yang merah kermizi dari Wahyu pasal 17 adalah seekor binatang yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan binatang yang menyerupai macan tutul, yaitu memiliki sepuluh tanduk dan tujuh kepala tetapi tidak terdapat luka pada sesuatu kepalanya, membuktikan bahwa binatang yang terakhir ini adalah melambangkan periode ketujuh sejarah sesudah luka parah itu sembuh kembali, yaitu periode sejarah yang ketujuh karena binatang yang bertanduk dua itu datang mendahului binatang yang merah kermizi, dan ialah yang membuat patung dari binatang yang mendahuluinya itu.

Kita sekarang siap untuk menyaksikan dengan bantuan dari binatang simbolis ini, yaitu binatang yang ketujuh, jenis dari dunia yang sedang akan kita masuki, -- apakah itu Demokrasi, Komunisme, Katholikisme, atau Protestantisme, yang akan memerintah besok. Kejelasan dari pokok masalah ini akan dapat dilihat dari tanduk-tanduk, dan dari perempuan yang menunggangi, memerintah atas, binatang itu.

Marilah kita pertama-tama menentukan dahulu siapakah yang dilambangkan oleh perempuan itu. Sebagai kunci pembuka pertama ialah dari kenyataan yang diketahui secara luas, bahwa Ilham tidak pernah melambangkan pemerintahan-pemerintahan sipil dengan seseorang perempuan, tetapi Ilham seringkali melambangkan sesuatu lembaga agama, sesuatu gereja, dengan seorang perempuan, yaitu orang yang menarik orang-orang yang bertobat kepada ajaran-ajarannya. Binatang, seperti yang berlaku dengan binatang-binatang simbolis lainnya, sebagaimana sudah kita saksikan, adalah melambangkan dunia, sedangkan tanduk-tanduk adalah melambangkan para penguasa yang memerintah. Lagi pula, tanduk-tanduk yang berjumlah sepuluh buah adalah menunjukkan kepada seluruh dunia secara universal sama seperti halnya sepuluh jari kaki dari patung khayal yang terdapat pada Daniel pasal 2, dan sepuluh anak dara dari Matius pasal 25. Kepala-kepala, yang berjumlah tujuh buah, juga menunjukkan kelengkapan, yaitu keseluruhan.

Kini dari kenyataan bahwa tanduk-tanduk itu belum memiliki kerajaannya, sementara perempuan itu menunggangi binatang itu, dan juga dari kenyataan bahwa perempuan itu menunggangi binatang itu, memerintah atasnya, maka

cukuplah membuktikan bahwa dunia yang akan datang akan diperintah oleh suatu organisasi agama, bukan secara khusus oleh penguasa demokrasi atau oleh Komunisme.

Bahwa perempuan itu menunggangi binatang melambangkan dunia pada hari dan zaman ini adalah terbukti dari kenyataan bahwa sepuluh tanduk itu, yaitu penguasa-penguasa sipil yang berada selama Babil memerintah, mereka membenci perempuan itu, yaitu Sidang. Komunisme merupakan satu-satunya kuasa yang memerintah dunia secara luas semenjak permulaan dunia membenci agama, Sidang, dengan sendirinya terbukti kuat bahwa sepuluh tanduk itu adalah melambangkan Komunisme, dan bahwa binatang itu melambangkan suatu masa periode dimana Komunisme sedang akan menguasai tampuk pemerintahan dunia. Tetapi bagaimanapun juga Allah akan mencegahnya dengan menggerakkan hati mereka untuk “menyerahkan kuasa dan kekuatan mereka kepada binatang itu”, dan “menyerahkan kerajaan mereka kepada binatang itu, sampai kelak firman Allah digenapi.”

Demikianlah mereka akan menerima kuasa selama satu jam simbolis dengan binatang itu, mereka sendiri tidak akan memiliki sesuatu kerajaannya sendiri. Maka pada akhir dari “jam” itu “mereka akan menelanjangi perempuan itu dan membuatnya sunyi, dan mereka akan memakan dagingnya, dan membakarnya dengan api.” Wahyu 17 : 16.

Oleh karena perempuan itu adalah “ibu dari segala sundal” (ayat 5), maka jelaslah bahwa banyak sekte lainnya telah muncul daripadanya.

Kita telah saksikan sekarang, bahwa dunia yang akan datang akan diperintah bukan oleh pemerintahan Demokrasi, bukan oleh Komunisme, bukan oleh Protestantisme, bukan oleh Katholikisme. Ia itu akan diperintah oleh sesuatu sistem agama dimana semua anak perempuannya akan ikut serta -- yaitu suatu pemerintahan agama dan negara, yang akan merupakan patung atau yang serupa dengan binatang yang menyerupai macan tutul sebelum ia memperoleh lukanya yang membawa mati.

Saudara, Saudariku, kita tak lama lagi akan memasuki periode sejarah dari aniaya ini, dan betapa bersyukurlah kita hendaknya karena kita tidak perlu takut, tidak perlu takut ditinggalkan pengawal. Karena dengan Terang yang kini bercahaya menerangi perjalanan kita, kita akan mengetahui apa yang akan kita harapkan dan bagaimana untuk menghadapi keadaan. Sesungguhnya “bagi orang yang benar akan terbit terang di dalam kegelapan.” Mazmur 112 : 4.

* * *

Tuhan Akan Datang 

Tuhan akan datang! Hai lautan, tenanglah!

Hai gunung-gunung, meleburlah menjadi lahar!

Ya samudera, berhentilah mengalir dan surut!

Keagungan-Nya selangkah demi selangkah engkau harus ketahui.

Tuhan akan datang!

Siapakah yang akan tahan?

Siapakah yang akan didapati berada

pada tangan kanan-Nya? --

Ia beserta pakaian kebenaran

Yang mana Kristus Raja Kemuliaan kita telah menang.

Tuhan akan datang!

Berjaga-jagalah dan berdoalah!

Demikianlah engkau akan segera bergembira pada hari itu;

Demikianlah engkau akan luput dari jerat,

lalu kita akan memasuki kemuliaan Kristus yang kekal. 

--- Tanpa Nama --

.