Hasil Dari Sekolah Allah Dan Hasil Dari Sekolah Manusia

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Renungan Untuk Berdoa

JADILAH PENDENGAR DARI JENIS TANAH YANG BAIK 

Saya akan membaca dari buku Christ’s Object Lessons, dimulai pada halaman 59 dari paragraf yang kedua :

“Para pendengar dari jenis tanah yang baik menerima firman itu, ‘bukan sebagai kata-kata manusia, melainkan karena itulah kebenaran, yaitu firman Allah.’ Hanya orang yang menerima Firman sebagai suara Allah yang berbicara kepadanya adalah pelajar yang benar. Ia gementar mendengar firman itu, karena baginya itulah kenyataan yang hidup. Ia membuka kemampuan berpikirnya dan hatinya untuk menerima firman itu. Pendengar-pendengar yang sedemikian ini adalah Kornelius dan teman-temannya, yang mengatakan kepada rasul Petrus, ‘Sebab itu sekarang kita berada di sini di hadapan Allah, untuk mendengarkan segala perkara yang diperintahkan kepadamu dari Allah.’ Suatu pengetahuan kebenaran tidak terlalu banyak bergantung kepada kemampuan kecerdasan melainkan kepada maksud yang murni, kesederhanaan dari iman yang sungguh-sungguh. ..... Para pendengar dari jenis tanah yang baik, setelah mendengarkan firman itu, lalu memeliharanya. Setan berikut semua kaki tangannya yang jahat tidak dapat menangkapnya untuk dibuang. Dengan hanya mendengar atau membaca firman adalah tidak cukup. Barangsiapa yang rindu untuk memperoleh manfaat dari Alkitab harus merenungkan kebenaran itu yang telah disampaikan kepadanya. Oleh perhatian yang sungguh-sungguh dan pikiran yang penuh doa ia harus mempelajari arti dari semua firman kebenaran itu, dan minum sebanyak-banyaknya daripada roh dari ucapan-ucapan yang suci itu.”

Kita perlu berdoa agar kiranya kita boleh menjadi pendengar-pendengar dari jenis tanah yang baik dan pelajar-pelajar yang benar; agar kiranya Firman Allah dapat menjadi suatu kenyataan yang hidup di dalam kita; agar kiranya kita sekarang memberikan telinga kepada ajaran dari Roh Suci; agar kiranya kita tidak saja menjadi pendengar-pendengar Firman, melainkan juga pelaksana-pelaksana dari Firman itu.

Copyright, 1953

Hak Cipta Dijamin

V. T. HOUTEFF

HASIL DARI SEKOLAH ALLAH DAN HASIL DARI SEKOLAH MANUSIA 

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 31 Januari 1948

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas 

Mazmur 71 : 17 “Ya Allah, Engkau telah mengajarkan kepadaku dari masa mudaku : maka sampai kepada hari ini aku telah memasyhurkan segala perbuatan-Mu yang ajaib.”

Di sini adalah kesaksian dari Daud sendiri mengenai kenyataan bahwa ia tidak menyesali apapun karena berada dalam sekolah Allah sepanjang hidupnya, bahwa ia sangat bersemangat untuk memasyurkan Kebenaran Allah. Kemudian, kita juga, mengetahui bahwa sekolah Allah dan semua sekolah manusia selama berabad-abad lamanya terus bersaing, maka kita sekarang harus mampu membuat suatu perbandingan yang adil antara hasil dari sekolah yang satu terhadap hasil dari sekolah yang lainnya.

Kita mengetahui, bahwa sekolah-sekolah manusia telah menghasilkan orang-orang yang cakap dalam banyak lapangan. Misalnya, manusia telah menciptakan pesawat-pesawat terbang raksasa untuk mengangkut berton-ton barang ke udara, pesawat-pesawat terbang yang kecepatan jelajahnya sama dengan kecepatan suara, dan juga pada ketinggian yang amat jauh. Manusia juga telah membangun kapal-kapal raksasa yang dimuati dengan beribu-ribu ton barang muatan berikut penumpang, dan semua itu mengarungi samudera-samudera dalam hanya beberapa hari. Sekolah-sekolah manusia juga menghasilkan ahli-ahli pidato yang besar dan guru-guru yang cakap. Manusia telah berbuat banyak perkara, maka kita memberi penghargaan kepada mereka yang sepatutnya. Apa yang sedang dilakukan oleh sekolah-sekolah manusia, kita cukup mengetahui, tetapi apakah yang kita ketahui tentang sekolah-sekolah Allah? Adakah kita mengetahui sama banyak tentang

mereka itu? Jika tidak, mengapa tidak?

Marilah kita sekarang melakukan suatu penyelidikan yang adil terhadap hasil-hasil dari sekolah-sekolah Allah. Saya akan mulai dengan sekolah dimana Henok, keturunan yang ketujuh dari Adam itu, belajar. Dalam sekolah Allah ia mempelajari beberapa perkara penting. Dimulai dengan, Henok telah belajar untuk berjalan bersama-sama Allah (Kejadian 5 : 2). Disamping itu, sampai pada hari itu ia adalah pemegang juara dalam penerbangan : Anda ketahui Henok, telah terbang bukan saja 40, 50, atau 100 mil di angkasa, bukan hanya pada kecepatan seratus atau seribu mil per jam, melainkan sampai kepada ketinggian yang tak terhitung dan pada kecepatan yang tak terhingga. Ya, dengan cepat ia telah berhasil mencapai tahta Allah. Pernahkah sekolah-sekolah manusia menghasilkan orang besar yang cerdas seperti Henok?

Seperti Henok, Nuh, juga, belajar untuk berjalan bersama-sama dengan Tuhan (Kejadian 6 : 22). Kepandaiannya dalam membangun kapal seluruhnya adalah hasil dari sekolah Allah. Saudara tahu, kapal Nuh itu, adalah cukup besar dan cukup kuat untuk membawa sepasang atau lebih dari setiap mahluk hidup yang di bumi, termasuk segala kebutuhan yang diperlukan bagi manusia dan binatang untuk lebih dari setahun lamanya! Kapalnya itu telah dapat menahan angin ribut dan hujan yang paling deras dan angin yang pernah diketahui oleh dunia. Kapal Nuh itu telah berhasil selamat bukan saja dari lamanya hujan yang berkepanjangan dan angin yang pernah diketahui, melainkan juga dari berbagai kegoncangan bumi pada waktu semua mata air dari tubir yang dalam itu pecah melemparkan keluar batu-batu dan lumpur beratus-beratus bahkan beribu-ribu kaki ke udara, oleh mana gunung-gunung tinggi yang tidak merata di bumi telah terbentuk. Bukan saja kapal itu yang selamat, tetapi juga setiap mahluk hidup yang terdapat di dalamnya selamat! Nuh masih tetap sebagai juara dalam pembangunan kapal, dan sebagai kapten kapal di laut ia pun, masih tetap juara. Saudara saksikan, hasil dari sekolah-sekolah Allah, adalah jauh lebih unggul daripada apa saja yang pernah dapat dihasilkan oleh sekolah-sekolah manusia.

Saudara ketahui, Abraham, mulai diterima pada sekolah Allah pada waktu Allah memanggilnya untuk meninggalkan rumah bapanya

dan pergi ke suatu negeri yang belum pernah dilihatnya sebelumnya. Ia membawa serta apa saja yang dimilikinya, dan ia membawa juga sertanya keponakannya laki-laki dalam persekutuan. Semenjak dari mulanya mereka maju pesat sekali, dan usaha mereka berkembang dengan begitu cepat sehingga untuk mengawasinya mereka harus menyebar dan berpisah.

Abraham mengambil baginya daerah yang berbukit-bukit setelah lebih dulu Lot memilih daerah lembah yang subur yang letaknya dekat dengan pasar-pasar dari Sodom dan Gomorah. Di sana keluarga Lot meninggalkan sekolah Allah dan memasuki sekolah manusia. Sungguhpun demikian Abraham dan seisi rumahnya tetap tinggal dalam sekolah Allah, sambil belajar bagaimana membuat bukit-bukit itu menjadi daerah subur yang dapat memberikan hasil-hasil yang baik. Abraham menjadi “sangat kaya”, tetapi Lot sangat miskin. Saudara lihat, Abraham dalam sekolah Allah telah menjadi pengusaha yang terbesar di dunia pada masanya. Ia telah belajar untuk membuat sesuatu dari yang tidak ada sekalipun. Lagi pula, ia juga adalah seorang jenderal yang terbesar di dunia, karena saudara ingat bahwa hanya dengan sedikit anggotanya ia telah berhasil mengalahkan lima orang raja, merampas semua kekayaan mereka, dan mengembalikan semua harta benda itu kepada para pemiliknya yang sah. Semua ini telah dilakukannya tanpa kehilangan seorang prajuritpun! Lebih jauh ia juga membesarkan seorang puteranya yang pernah dengan rela menyerahkan dirinya untuk dibakar di atas sebuah medzbah pembakaran korban untuk kepentingan agama dari ayahnya.

Berikutnya kita akan melihat kepada Esau dan Yakub, putera kembar dari Ishak. Yakub adalah tamatan dari sekolah Allah, dan Esau dari sekolah manusia. Bagaimana saya tahu? Saya mengetahui hal ini, sebab jika Esau sudah berjalan bersama dengan Allah ia tidak mungkin dapat belajar berburu, sebab Allah bukanlah seorang pemburu, Allah tidak suka akan pembunuhan dan pembinasaan terhadap semua yang hidup yang diciptakan-Nya. Jadi, gantinya ia mendidik dirinya dalam sekolah Allah, Esau telah menyekolahkan dirinya sendiri dalam sekolah-sekolah manusia. Ia tidak melihat adanya nilai-nilai penting dalam agama, sehingga ia tidak menaruh penghargaan yang lebih besar terhadap nilai hak kesulungannya daripada harga seporsi makanan. Sebaliknya, Yakub, adalah sangat rindu untuk berjalan bersama dengan Allah dan untuk membeli hak kesulungan Esau dengan harga

berapa pun saja, namun itu telah diperolehnya dengan harga yang murah sekali.

Lalu bagaimanakah dapat saya tahu dengan pasti bahwa Yakub telah berjalan bersama dengan Allah? Saya mengetahui hal ini karena pada akhir dari hari pertama pelariannya dari hadapan Esau, Yakub telah beristirahat bersama dengan Allah, dan di sanalah ia menyaksikan malaikat-malaikat Allah naik turun melalui tangga yang dibentangkan sepanjang jarak dari surga ke bumi.

Kemudian, sesudah menghabiskan masa dua puluh lima tahun yang lainnya dalam sekolah Allah, Yakub meninggalkan Padan Aram dan mulai berjalan menuju rumahnya dengan membawa kekayaan-kekayaan yang tak terbilang banyaknya, walaupun ia telah menghabiskan empat belas tahun lamanya dan bekerja dua puluh tahun untuk tidak memperoleh apa-apa terkecuali dalam perkawinannya dengan kedua anak perempuan Laban. Saudara saksikan, Yakub, dalam sekolah Allah telah belajar bagaimana merubah kemiskinan menjadi suatu usaha yang memberikan hasil besar. Lagi pula, ia tidak saja membuat dirinya sendiri menjadi kaya, tetapi mertuanya pun dibuatnya menjadi kaya. Ia belajar bagaimana bekerja dan bagaimana menabung. Tetapi ia tidak berhenti di situ saja. Ia terus melanjutkan dalam sekolah Allah, maka pada waktu di Mesir, anaknya Yusuf, yang pada waktu itu adalah orang kedua dari raja, dengan tiada malu-malu memperkenalkan ayahnya kepada Firaun di atas tahta. Yakub adalah seorang yang berbudaya.

Yusuf sendiri semenjak dari masa mudanya dan seterusnya adalah seorang siswa yang setia dalam sekolah Allah. Pada akhirnya, ia telah memegang pekerjaan setelah penamatannya di Mesir. Setelah ia memperoleh cukup pengetahuan ia telah menjadi raja, dan seluruh Mesir -- pada kenyataannya seluruh dunia yang lalu -- telah tunduk menyembah dia.

Yusuf telah menjadi seorang ahli ekonomi dunia yang terbesar dan juga seorang ahli perbankan. Belum pernah ada semenjak masanya yang lalu seseorang yang berhasil berbuat sebanyak itu : ia telah mengatur untuk membeli seluruh kelebihan gandum negerinya selama tujuh tahun lamanya, dan dalam tujuh tahun berikutnya ia menghimpun semua uang rakyat dan tanah-tanah mereka -- baik yang berupa tunai maupun menggadaikannya dalam Bank kepunyaan Firaun. Di samping ini ia telah menyelamatkan dunia dari kelaparan. Anda

tunjukkan kepada saya hasil-hasil sedemikian yang seperti ini dari sekolah-sekolah manusia, maka saya akan menunjukkan kepadamu bahwa hujan tidak akan turun dari langit.

Kemudian adalah Musa. Semenjak dari masa mudanya sampai kepada sekitar empat puluhan tahun umurnya ia telah bersekolah baik dalam sekolah Allah maupun dalam sekolah Firaun. Dengan pendidikan yang rangkap ini ia telah merasa kuat dan cukup mampu untuk membebaskan bangsa Ibrani dari pabrik-pabrik batu bata kepunyaan Firaun. Ia mulai dengan membunuh seorang Mesir, dan kemudian ia lari meninggalkan negeri itu. Tetapi bagaimana pun juga, Allah, tidak menyetujui rencananya itu. Allah membawanya ke Gunung Horeb dan di sana dijadikan-Nya akan dia penggembala domba. Di sana sambil menjaga kawanan domba untuk memperoleh nafkahnya dan untuk membayar pelajarannya ia berangsur-angsur belajar melepaskan semua hasil-hasil pendidikannya dari Firaun, dan di sanalah dalam sekolah Allah, ia telah belajar bagaimana untuk menjadi jenderal pembebas dunia yang terbesar, penulis buku, pemimpin bangsa, pendidik, pembuat undang-undang dan nabi.

Benar, sekolah-sekolah manusia telah melatih orang-orang yang berpikiran tinggi, dan telah menghasilkan jenderal-jenderal besar seperti misalnya jenderal Eisenhower dan jenderal McArthur, dari siapa Amerika Serikat dan Britania Raya telah membangun banyak kapal-kapal, senjata-senjata raksasa dan berbagai persenjataan besar lainnya, telah melatih angkatan-angkatan darat dan laut yang besar. Sesudah berbulan-bulan persiapan yang sedemikian ini dengan mengikut-sertakan berjuta-juta orang, maka Eisenhower lalu menyeberangi Selat Inggris memerangi Jerman dengan kekuatan senjatanya yang super dan McArthur kembali ke Filipina dan menduduki Jepang dengan biaya bermilyar-milyar dollar dan beribu-ribu kerusakan. Benar-benar penyelesaian yang menakjubkan!  Tetapi Musa, tanpa senjata, tanpa pesawat terbang, tanpa kapal, dan tanpa seorang pun di rumah membangun dan mengirimkan perbekalan, ia telah berhasil membebaskan Israel, menghantarkan mereka dengan selamat menyeberangi Laut Merah, dan menenggelamkan seluruh tentara Mesir.  Semua ini telah dilakukannya tanpa sebuah senjatapun atau sebuah anak panah, tanpa kapal atau pun pesawat terbang, tanpa kehilangan manusia ataupun binatang. Ia tidak menderita kerugian apapun! Dimanakah di antara hasil-hasil dari sekolah-sekolah manusia

dapat anda temui yang sama seperti ini?

Sekolah-sekolah manusia juga telah menghasilkan ahli-ahli pidato yang besar, tetapi Yohanes Pembaptis selagi masih dalam masa mudanya, oleh pidato-pidatonya ia telah menarik semua penduduk dari kota-kota dan sekitarnya, walaupun banyak yang harus berjalan kaki untuk sampai ke sana, dan semua, baik kaya maupun miskin sama-sama harus duduk di atas tanah lapang untuk berjam-jam lamanya. Orang banyak pergi keluar ke padang belantara untuk mendengar dari dia di lapangan terbuka. Dan Rasul-rasul, sungguhpun mereka itu adalah hanya para nelayan, dalam hanya tiga tahun lebih dalam sekolah Kristus mereka telah menjadi pengkhotbah-pengkhotbah terbesar yang pernah diketahui oleh dunia. Hanya mereka dari semua pengkhotbah semenjak itu yang memegang rekor karena membalikkan tiga ribu jiwa dari Paham Yudaisme kepada agama Kristen dengan hanya sebuah pidato!

Waktu tidak mengijinkan kepada saya untuk berbicara mengenai yang lain-lainnya -- mengenai Yosua dan Kalep, mengenai Daniel dan ketiga pemuda Ibrani itu, mengenai Simson, mengenai Daud, dari hal para nabi, dan dari hal banyak lagi yang lainnya, bahkan sampai kepada sejarah kita sekarang. Sungguhpun demikian, adalah nyata, bahwa apa yang dapat dihasilkan dari sekolah-sekolah Allah, sekolah-sekolah manusia tidak dapat menyamainya.

Dalam sekolah Allah siswanya dijamin pasti akan menjadi yang terbaik dalam bidang apapun ia berusaha. Maka nasehat saya bagi anda ialah apakah anda itu rumput, atau pohon demikian misalnya, pilihlah untuk menjadi yang terbaik dari jenisnya. Anda dapat menjadi yang sedemikian itu jika anda mau berbuat begitu, karena tidak akan ada kegagalan-kegagalan dalam sekolah Allah. Anda bisa menjadi penggembala yang terbaik atau pun raja yang terbaik, menjadi guru yang terbaik atau pengkhotbah yang terbaik, menjadi ahli perbankan yang terbaik, atau menjadi yang terbaik dari bidang apapun juga.

Juga, menarik untuk dicatat bahwa baik sekolah Allah maupun sekolah manusia kedua-duanya mempunyai buku-buku pelajaran yang satu memiliki buku-buku dari manusia yang perlu diperbaharui dari tahun ke tahun, yang lainnya memiliki Buku dari Allah dimana belum seorangpun

mampu untuk memperbaikinya. Yang terakhir inilah Buku yang pertama-tama sekali dan yang terbaik; tidak pernah ada yang sama dengannya dan tidak akan pernah ada.

Sekolah Allah tidak mengajarkan dari hanya buku pelajarannya saja, tidak hanya dalam ruangan kelas sekolahnya saja, ia mengajarkan pelajaran-pelajarannya saja secara praktek sama seperti pelajaran-pelajaran teori. Pelajaran-pelajaran praktek, tentu, kebanyakan orang tidak menyukainya, maka banyak yang tidak mau mengambil latihan-latihan praktek itu walaupun dengan diberi hadiah. Marilah kita mengambil Yusuf sebagai contoh. Setelah ia menyelesaikan pekerjaan di dalam kelas, maka ia diberi petunjuk ke dalam pekerjaan praktek. Latihannya mungkin yang terberat sebab jabatannya tidak akan hanya menjadi salah satu yang terbesar tetapi juga tidak ada tandingannya. Di samping itu, mata pelajarannya juga meliputi belajar sesuatu bahasa asing dan kasih terhadap semua musuhnya. Ia harus belajar melalui pengalaman bahwa jika seseorang berbakti kepada Allah dengan setia, maka apapun juga yang menimpanya dalam hidupnya ia harus mengetahui bahwa itu hanyalah merupakan suatu karunia dari Allah, dan bahwa ia harus melakukan yang terbaik.

Pertama-tama ia telah dijual oleh saudara-saudaranya sendiri, dan kemudian dijual lagi oleh para pedagang budak. Ia dapat saja membuat dirinya sakit karena susah dan takut. Kalau saja ia demikian itu tunduk kepada perasaan emosinya, maka para pedagang itu sudah akan membuangnya di tengah jalan dalam perjalanan mereka menuju Mesir, karena mereka sudah akan mengetahui bahwa orang sakit hanya akan menjadi beban biaya bagi mereka, sehingga mereka tak akan dapat menjualnya dengan harga berapa pun juga kepada siapapun. Sungguh pun demikian, Yusuf, tetap berlaku dengan amat baik, ia tahu bahwa Allah mengetahui semua tentang keadaannya. Orang-orang keturunan Ismael itupun, melihat bahwa mereka telah memiliki bukan seorang budak yang biasa. Mereka sadar bahwa ia dapat dijual dengan suatu harga yang tinggi kepada orang-orang yang mempunyai uang. Demikianlah, mereka telah membawanya kepada Potifar, orang kaya Mesir. Di sanalah Yusuf telah belajar bagaimana melaksanakan perintah, bagaimana mengawasi barang-barang kepunyaan orang lain, dan juga bagaimana menjauhkan diri dari bujukan wanita-wanita perayu.

Setelah ia tamat dari rumah Potifar ia mengambil

suatu kursus di balik jeruji-jeruji penjara. Di sana di tengah-tengah pemimpi-pemimpi ia belajar bagaimana menterjemahkan arti mimpi-mimpi itu. Pada akhir dari latihannya ini ia diperlengkapi untuk memerintah Mesir dan untuk memberi makan kepada seluruh dunia.

Sekolah-sekolah manusia tidak menawarkan kursus-kursus yang sejenis ini, tetapi mereka juga tidak mengembangkan orang-orang yang membuat amal, raja-raja, ahli-ahli perbankan dan pengusaha-pengusaha seperti Yusuf.

Semua ini adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui jika kita sendiri pun akan kelak tamat dari sekolah Allah. Lagi pula, kita harus mengetahui di mana kita akan menerima latihan kita, karena mungkin sekali kita dapat berada dalam sekolah diri sendiri sementara kita menyangka kita berada dalam sekolah Allah.

Bagaimanakah dapat kita mengetahui dengan pasti di dalam sekolah yang mana akan kita peroleh latihan kita? Untuk berada dalam sekolah Allah kita harus berjalan bersama dengan Allah. Dan bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa kita sedang berjalan bersama dengan Allah? Saya yakin bahwa jika kita pergi ke tempat-tempat di mana Allah tidak suka pergi ke sana, dan jika kita bekerja di mana Allah tidak suka mengerjakannya, maka gantinya kita berjalan dengan Allah dan belajar daripada-Nya, kita akan berjalan dengan Iblis dan menerima latihan daripadanya.

Bagaimanakah dapat kita ketahui bahwa pekerjaan yang sedang kita lakukan adalah pekerjaan yang Allah ingin kita perbuat? Adalah pasti bahwa Allah tidak akan membangun peralatan-peralatan untuk membunuh tanpa memandang bayaran; bahwa Ia tidak akan mau membuat sesuatu yang dibuat oleh Iblis; Ia juga tidak akan mau berjalan bersekutu dengan seseorang yang tidak berjalan bersama dengan Allah.

Dengan sendirinya timbul pertanyaan, haruskah kita bekerja bagi manusia ataukah haruskah kita bekerja bagi Allah untuk mencari nafkah? Jika Allah memiliki suatu pekerjaan bagimu untuk dilaksanakan, maka engkau tak dapat pergi bekerja bagi manusia lalu berharap memperoleh persetujuan Allah. Tetapi jika Allah tidak memiliki sesuatu bagimu dalam bengkel-Nya,

demikian misalnya, maka jelas bahwa Ia akan memiliki sesuatu bagimu dalam bengkel orang lain yang tak dapat ditolak.

Siswa-siswa di dalam sekolah Allah belajar berdasarkan prinsip dan dengan hanya satu tujuan untuk memajukan Kerajaan Allah, sebaliknya siswa-siswa dalam sekolah manusia belajar berdasarkan pandangaan dari segi keuangan untuk khusus membantu dirinya sendiri dan bukan orang lain, yang mana kita sebagai orang-orang Kristen tidak dapat melakukannya jika kita berharap untuk menjadi pelaksana daripada apa yang Allah kehendaki kita perbuat. Setiap ahli pikir yang memandang pada segala perkara menurut pandangan Allah, tidak akan menjadi sesuatu yang lain daripada suatu hasil dari sekolah Allah.

* * *

.