.
Renungan Untuk Berdoa— MEMBAWAKAN KEBENARAN-KEBENARAN BARU- Saya akan membaca dari buku “Christ’s Object Lessons,” halaman dua puluh, dimulai dengan paragraf yang kedua.
“Dalam bagian permulaan pelayanan-Nya Kristus telah berbicara kepada orang banyak itu dalam kata-kata yang cukup jelas sehingga semua pendengar-Nya dapat menangkap semua kebenaran yang akan membuat mereka bijaksana sampai kepada keselamatan. Namun dalam banyak hati kebenaran itu tidak berakar, maka ia itu dengan cepat sekali telah tercabut keluar. ‘Oleh sebab itu Aku berbicara kepada mereka itu dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan.’ Demikian kata-Nya; ‘sebab mereka itu melihat tetapi tidak tampak, dan mereka memasang telinga tetapi tidak mendengar, tidak juga mereka itu mengerti… Yesus ingin membangkitkan pertanyaan. Ia berusaha membangunkan orang-orang yang lalai, dan menanamkan kesan kebenaran ke dalam hati…”
Di masa Kristus yang lalu adalah sama sukarnya membawakan kebenaran-kebenaran baru kepada orang banyak sama seperti pada waktu ini. Yesus telah menggunakan berbagai usaha yang mungkin untuk menarik perhatian orang banyak itu kepada Kebenaran sekarang dari masa-Nya itu, tetapi anda ketahui betapa sedikit hasil yang dicapai-Nya -- hanya sedikit dari orang-orang kebanyakan. Mereka yang terkenal orang-orang terpelajar pada waktu itu menolak Dia dengan gigih, lalu menghabiskan waktu dan uang mereka untuk menuduh-Nya secara palsu dari perkara yang satu kepada perkara yang lainnya. Dalam jenis dunia di mana kita hidup sekarang ini kita tak dapat mengharapkan, bahwa orang banyak akan berbeda sekarang dari pada keadaan mereka itu di masa-Nya dahulu. Oleh sebab itu marilah kita berdoa agar kita selalu berjaga, agar kita juga terus merasa tidak puas dengan semua perolehan kita dari hari ke hari, jika tidak, maka kita pun akan didapati kurang -- kembali ke dalam paham Laodikea yang semula. Marilah kita berdoa agar supaya hati kita selalu tetap terbuka terhadap Kebenaran-Nya yang diungkapkan, dan supaya kita tidak pernah akan melepaskan perasaan lapar kita terhadap “makanan pada waktunya.”
* * *
LIMA ORANG MEMBUNUH SESUDAH SEORANG MEMBUBUH TANDA
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 2 Agustus 1947
Chapel Mount Carmel, Waco, Texas
Pokok pelajaran kita pada sore hari ini terdapat di dalam Yeheskiel pasal yang kesembilan. Kita akan memulai dengan,
Yeheskiel 9 : 1 – 6 : “Ia berseru juga kepada pendengaranku dengan suara besar, katanya, Suruhkanlah mereka yang memegang perintah atas negeri supaya datang kemari, masing-masingnya dengan senjata yang membinasakan di dalam tangannya. Maka, tengok, datanglah enam orang dari jalan pintu gerbang yang tinggi yang terletak arah ke utara, masing-masingnya memegang senjata yang membinasakan di dalam tangannya; maka salah seorang di antaranya berpakaian kain khasah, dan pada lambungnya ada sebuah botol tinta penyurat; lalu masuklah mereka, dan berdirilah mereka itu di sisi medzbah tembaga. Maka kemuliaan Allah orang Israel telah naik dari atas kerubium, dimana Ia berada, menuju ke ambang pintu rumah itu. Maka dipanggil-Nya akan orang yang berpakaian khasah itu yang memiliki botol tinta penyurat pada lambungnya; maka kata Tuhan kepadanya, Berjalanlah masuk ke tengah-tengah negeri itu, yaitu di tengah-tengah Yerusalem, dan bubuhlah suatu tanda pada dahi segala orang yang berkeluh kesah dan menangis karena sebab segala kekejian yang dibuat di tengah-tengahnya itu. Dan kepada mereka lainnya kata-Nya di depan pendengaranku, Pergilah kamu mengikuti dia ke dalam negeri itu lalu bunuhlah, janganlah matamu menaruh sayang, janganlah kamu kasihan; bunuhlah baik orang tua maupun orang muda, baik anak-anak dara maupun anak-anak kecil dan orang-orang perempuan sampai binasa semuanya; tetapi janganlah kamu hampir kepada setiap orang yang padanya terdapat tanda itu; dan mulailah kamu pada tempat kesucian-Ku. Lalu mulailah mereka itu terhadap semua orang bangsawan yang di depan rumah itu.”
Perhatikanlah, bahwa oleh perintah Tuhan, maka malaikat-malaikat yang bertugas itu akan membunuh semua orang berdosa di Yerusalem (di dalam sidang), bukan di dalam dunia. Hanya orang-orang yang membenci akan kekejian, yaitu mereka yang memperoleh tanda karena berkeluh kesah dan menangis melawan segala kesalahan yang akan luput.
Pada hari Yeheskiel memperoleh khayal ini di Babilon, Yerusalem sudah terlebih dulu berada dalam tawanan dan sudah ditinggalkan oleh penduduknya bertahun-tahun lamanya. Lihat Yeheskiel 1 : 1; 8 : 7. Tidak ada sesuatu pembersihan ataupun penyucian yang sedemikian seperti yang digambarkan di sini pernah terjadi di masa hidup Yeheskiel ataupun dalam catatan-catatan sejarah sidang semenjak dari masa hidupnya yang lalu sampai sekarang. Oleh sebab itu jelaslah, bahwa nubuatan ini pasti masih akan digenapi.
Lagi pula Ilham di masa kita sekarang mengemukakan ramalan pembersihan ini sebagai masih akan jadi di hari depan, dan menjelaskannya sebagai berikut :
“Kelas orang-orang yang tidak merasa menyesal terhadap kemerosotan rohani mereka sendiri, ataupun merasa sedih terhadap dosa-dosa orang-orang lain, akan ditinggalkan tanpa meterai Allah. Tuhan menugaskan para utusan-Nya, yaitu orang-orang yang memiliki senjata-senjata yang membinasakan di dalam tangan mereka, dengan mengatakan : ‘Pergilah kamu mengikuti dia ke dalam negeri, dan bunuhlah; janganlah matamu menaruh sayang, dan janganlah kamu kasihan; bunuhlah baik orang tua maupun orang muda, baik anak-anak dara maupun anak-anak kecil, dan orang-orang perempuan sampai binasa semuanya; tetapi janganlah kamu hampir kepada setiap orang yang padanya ada tanda itu; dan mulailah kamu pada tempat kesucian-Ku. kemudian mulailah mereka terhadap semua orang bangsawan yang di depan rumah itu.
“Di sini kita saksikan, bahwa sidang -- tempat kesucian Tuhan adalah yang pertama sekali yang akan merasakan pukulan dari murka Allah itu. Orang-orang bangsawan, kepada siapa Allah telah mengaruniakan terang besar, dan yang telah berdiri sebagai pengawal-pengawal kepentingan kerohanian umat telah menghianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka, demikian kata Roh Allah.” -- Testimonies for the Church, vol. 5, p. 211.
Anda saksikan, musuh-musuh Allah telah menguasai gereja-gereja, tetapi tak lama lagi kedudukan akan berubah, dan semua hamba Iblis akan lenyap. Mereka akan runtuh dan tidak akan ditemukan lagi.
Anda saksikan, orang banyak itu telah disesatkan oleh orang-orang bangsa-wan yang telah menghianati kepercayaan Allah yang diberikan kepada mereka. Anda tentunya cukup mengetahui, bahwa para nabi, rasul-rasul, Yesus Kristus, dan semua pejuang reformasi, dalam semua sejarah kehidupan mereka telah dicaci-maki dan diolok-olok sebagai “Pasilan,” tetapi kita bersyukur kepada Allah, bahwa “pasilan” dan Kebenaran, bukan pucuk-pucuk mati, yang berhasil menang.
“...Mereka (orang-orang bangsawan itu) telah mengambil pendirian agar kita tidak perlu lagi menunggu mengharapkan keajaiban-keajaiban serta manifestasi nyata kuasa Allah seperti halnya di masa-masa dahulu.” – Testimonies, vol. 5, p. 211.
Bukankah ini sekarang pendirian dari para orang bangsawan itu? Bukankah mereka sekarang sedang meneriakkan damai dan sejahtera? Bukankah mereka sekarang sedang menghotbahkan, bahwa Yeheskiel sembilan tidak akan jadi di waktu ini, dan bahwa ia itu tidak akan jadi di dalam sidang, bahwa pekabaran ini adalah suatu amaran yang keliru? Apakah yang dapat dibuat untuk membangunkan seseorang yang sedang bermimpi? Mereka sedang memimpikan, bahwa --
“...Zaman telah berubah. Semua kata-kata ini menguatkan ketidakpercayaan mereka, lalu mereka mengatakan, Tuhan tidak mau berbuat yang baik, Ia juga tidak mau berbuat yang jahat.” “Allah tidak akan membunuh umat-Nya”, “Sidang adalah milik-Nya yang termahal di bumi”, demikian kata mereka.
Memang sidang adalah milik-Nya yang termahal di bumi, maka justru karena itulah Ia hendak membersihkannya, karena itulah Ia akan membunuh semua orang jahat yang ada di tengah-tengahnya dan memeteraikan (meluputkan) orang-orang yang bertobat, supaya Ia boleh memiliki sebuah sidang yang bersih, “yang tidak bercacat, berkerut, ataupun sesuatu kejelekan yang sedemikian, Efesus 5 : 27.
“...Demikianlah damai dan sejahtera adalah teriakan dari orang-orang yang tidak akan pernah lagi mengangkat suara mereka sebagai trompet untuk menunjukkan kepada umat Allah segala pelanggaran mereka dan kepada isi rumah Yakub segala dosa mereka. Anjing-anjing yang dungu ini, yang tidak akan menyalak, adalah orang-orang yang merasakan pembalasan adil dari Allah yang murka. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak kecil, semuanya binasa bersama-sama.” – Testimonies, vol. 5, p. 211. Selanjutnya menyusul Roh Allah bertanya:
“Siapakah mereka yang sedang berdiri di dalam jalan Allah pada waktu ini? Adakah mereka itu yang sebetulnya memaafkan segala kesalahan dikenal sebagai umat Allah, dan yang bersungut hatinya, kalau bukan secara terang-terangan, melawan orang-orang yang hendak menegur dosa? Adakah mereka itu yang mengambil pendirian melawan orang-orang itu dan yang bersimpati dengan orang-orang yang berbuat kesalahan? Sesungguhnya tidak! Jika tidak mereka bertobat, dan meninggalkan pekerjaan Setan dalam menindas orang-orang yang memikul tanggung jawab pekerjaan, dan dalam mengangkat tangan orang-orang berdosa di Sion, maka mereka tidak pernah akan memperoleh tanda dari meterai pembenaran Allah itu. Mereka akan jatuh dalam kebinasaan umum orang jahat, yang digambarkan oleh pekerjaan dari lima orang yang membawa senjata-senjata pembinasa itu. Tandailah hal ini dengan seksama : Orang-orang yang memperoleh tanda kebenaran yang murni, yang dikerjakan di dalam mereka oleh kuasa Roh Suci, yang ditunjukkan oleh suatu tanda dari dia yang berpakaian khasah itu, adalah orang-orang ‘yang berkeluh kesah dan menangis karena segala kekejian yang dibuat’ di dalam sidang. Kecintaan mereka terhadap kemurnian dan hormat dan kemuliaan Allah adalah sedemikian rupa, dan mereka memiliki penglihatan yang sedemikian jelas tentang betapa jahatnya dosa, sehingga mereka diperlihatkan seolah-olah dalam kesedihan yang mendalam, yaitu berkeluh kesah dan menangis. Bacalah Yeheskiel pasal yang kesembilan.” Kemudian kata Roh :
“Tetapi pembantaian umum dari semua mereka yang tidak sedemikian melihat akan besarnya perbedaan antara dosa dan kebenaran, dan yang tidak merasakan seperti yang dirasakan oleh orang-orang yang berdiri di dalam jalan Allah dan memperoleh tanda, adalah digambarkan dalam perintah yang ditujukan kepada lima orang yang memiliki senjata-senjata yang membinasakan itu sebagai berikut : ‘Pergilah kamu mengikuti dia ke dalam negeri itu, lalu bunuhlah; janganlah matamu menaruh sayang, janganlah kamu kasihan; bunuhlah baik orang tua maupun orang muda, baik anak-anak dara maupun anak-anak kecil, dan orang-orang perempuan; tetapi janganlah kamu hampir kepada setiap orang yang padanya ada tanda itu; dan mulailah kamu terhadap tempat kesucian-Ku.” – Testimonies, vol. 3, p. 267.
Di sini diperlihatkan dua kelas orang-orang di dalam sidang -- yaitu mereka yang setia dan mereka yang tidak setia -- mereka yang melihat akan dosa itu sebagai dosa, dan mereka yang melihat akan dosa itu sebagai lelucon. Juga terlihat, bahwa sidang mempunyai suatu tugas terakhir, suatu pekerjaan yang harus diselesaikan terutama baginya sendiri, bukan bagi dunia. Sebagai tambahan, telah diungkapkan, bahwa pekerjaan penghabisan bagi sidang itu ialah pemeteraian mereka yang 144.000 itu, agar dengan begitu mereka adalah orang-orang yang akan merasakan betapa dalamnya kesalahan-kesalahan yang terdapat di antara orang yang dikenal sebagai umat Allah.
Yeheskiel 9 : 7 – 11 : “Maka firman-Nya kepada mereka itu, Najiskanlah rumah itu, dan penuhilah segala serambinya dengan orang-orang yang mati dibunuh, pergilah kamu. Maka keluarlah mereka itu, lalu dibunuhnya orang-orang di dalam negeri. Maka adapun sementara mereka itu membunuh orang, dan aku ini luput, maka sujudlah aku dengan mukaku ke tanah, dan berserulah aku demikian, Ya, Tuhan Hua, hendakkah Engkau membinasakan segala orang yang lagi tinggal daripada Israel dengan cara Engkau mencurahkan kehangatan murka-Mu itu ke atas Yerusalem? Lalu firman-Nya kepadaku, Kejahatan bangsa Israel dan Yehuda itu sudah sangat besarnya, dan tanah itu telah penuh dengan darah, dan negeri itu sudah penuh dengan kejahatan; karena mereka mengatakan, Tuhan sudah meninggalkan bumi, dan Tuhan tiada melihatnya. Maka sebab itu mataku pun tiada boleh menaruh sayang, dan aku pun tiada mau menaruh kasihan, melainkan perbuatannya akan kubalas juga kepada kepalanya. Maka, tengoklah, orang yang berpakaikan kain khasah itu yang memiliki botol tinta penyurat pada lambungnya melaporkan masalah itu dengan mengatakan, Sudah kulaksanakan sesuai yang Engkau perintahkan kepadaku.”
Kapankah pemisahan orang-orang jahat dari antara orang-orang benar ini jadi? Yesus menempatkannya pada akhir dunia. Firman-Nya berbunyi :
“Biarlah keduanya bertumbuh bersama-sama sampai musim penuaian; maka pada musim penuaian itu aku akan mengatakan kepada para penuai : Kumpulkan dahulu lalang itu, dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; tetapi bawalah gandum itu ke dalam lumbung-Ku. Kembali, Kerajaan surga itu seumpama pukat yang dilabuhkan orang ke laut, dan yang mengumpulkan berjenis-jenis ikan; yang apabila sudah penuh, ditarik orang naik ke pantai, lalu mereka itu duduk memilih, yaitu yang baik ditaruhnya dalam keranjang-keranjang, tetapi yang jelek itu dibuang.” Matius 13 : 30, 47, 48.
Sebagai lalang mereka itu dibakar; sebagai ikan-ikan yang jelek mereka itu dibuang. Inilah caranya bagaimana Kerajaan itu datang, demikian firman Tuhan. Dan apakah penuaian itu kalau bukan berarti Pehukuman terhadap Orang Hidup? -- pekerjaan yang memisahkan yang satu dari pada lainnya.
Ilham mengatakan : “Umat Allah yang sejati yang memiliki di dalam hati roh pekerjaan Tuhan dan keselamatan jiwa-jiwa, akan selalu memandang kepada dosa itu dalam sifat tabiat jahatnya yang sesungguhnya. Mereka akan selalu berada pada pihak tindakan yang jujur dan bersih terhadap dosa-dosa yang dengan mudah menguasai umat Allah. Terutama pada pekerjaan penghabisan bagi sidang, dalam masa pemeteraian mereka yang seratus empat puluh empat ribu itu yang akan berdiri dengan tiada bercacad cela di hadapan tahta Allah, mereka akan merasa betapa dalamnya kesalahan-kesalahan orang-orang yang dikenal sebagai umat Allah. Ini dikemukakan dengan tegas oleh gambaran nabi itu tentang pekerjaan yang terakhir itu di bawah simbol orang-orang yang masing-masingnya memiliki senjata yang membinasakan di dalam tangannya.” – Testimonies, vol. 3, p. 266. Pada pihak manakah Saudara berdiri?
Sekarang pokok masalah dari hal mereka yang 144.000 itu menjadi makin lebih cemerlang dari pada sebelumnya. Sekarang Saudara dapat melihat dengan jelas, bahwa orang-orang yang lolos hidup dari pembantaian yang diramalkan dalam Yeheskiel pasal sembilan itu adalah mereka yang 144.000 itu, yaitu hamba-hamba Allah yang akan datang, buah-buah pertama dari penuaian, yang dihasilkan dari penyucian tempat kesucian (sidang), yaitu pekerjaan pemeriksaan hukum terhadap orang-orang hidup. Oleh sebab itu pekerjaan ini dan Kebenaran ini adalah yang teramat penting bagi hari ini, dan hendaknya dengan sepenuh hati dipatuhi jika seseorang berharap untuk memperoleh tanda dan meterai dan luput dari pembantaian itu, lolos hidup dari hari Tuhan yang besar dan hebat itu. Kelalaian kita untuk berkeluh kesah dan menangis melawan segala kekejian di dalam sidang akan berarti kerugian kita untuk selama-lamanya. Janganlah kita membiarkan sesuatu mengalihkan perhatian kita dari pada pekerjaan bagi orang-orang suci yang besar dan mulia ini, dan yang sangat mengerikan dan hina bagi orang-orang berdosa. Pekerjaan ini patut “memenuhi seluruh pikiran dan seluruh perhatian.” – Early Writings, p. 118. Janganlah membiarkan apapun mencampuri dalam masalah kebahagiaan kekalmu. Tidak, tidak sesaat pun, karena hari siang sudah hampir berlalu. Apa? – Teman-teman, handai-taulan, para suami, para isteri, anda akan kehilangan mereka bersama-sama dengan dirimu sendiri jika Kebenaran ini gagal menginsyafkan anda dan mereka. Tetapi janji kepada mereka yang setia adalah : “Akan ganti malumu kamu akan beroleh hormat dua kali lipat, dan bagi kecelaan mereka akan bersorak-sorak dalam untungnya; maka sebab itu di tanah airnya mereka akan mempusakai dua kali lipat; kesukaan kekal akan menjadi milik mereka.” Yesaya 71 : 7.
Adakah Saudara, Saudari sungguh-sungguh memahami, sungguh-sungguh menyadari semua krisis seperti yang dikemukakan di sini? Sudahkah Saudara melihat akan ramalan itu, bahwa pekabaran pemeteraian akan ditentang oleh orang-orang yang membina semua kekejian itu? Adakah Saudara bersama-sama dengan mereka itu? Saya berharap tidak. Kemudian adakah sesuatu pertanyaan, bahwa jika saudara-saudara dibiarkan bodoh terhadap pekerjaan penyucian ini yang hendak Allah lakukan di antara umat-Nya, saya tegaskan, jika mereka dibiarkan bodoh terhadapnya, maka tidakkah mereka itu akan jatuh dalam kebinasaan umum orang jahat, yang digambarkan oleh pekerjaan lima orang pembawa senjata-senjata yang membinasakan itu?
Jelaslah, semua orang berdosa di dalam sidang akan binasa di dalam pembantaian orang jahat ini, apakah mereka itu laki-laki, atau perempuan, ataupun anak-anak. Para orangtua yang terus saja berbakti kepada Iblis akan kelak mengikutsertakan anak-anak kecilnya bersama-sama mereka ke dalam neraka; dan para orangtua yang melepaskan diri dari kekejian-kekejian akan membawa anak-anak kecilnya bersama mereka ke dalam kerajaan. Di manakah anda berdiri? Adakah anda bersama-sama dengan orang-orang yang memikul tanggung jawab pekerjaan ini, ataukah anda menentang mereka? Saudara saksikan, inilah jam penentuan bagimu dan bagi saya.
“...Tandailah hal ini dengan seksama”, demikian nasehat dari Roh Allah. “Orang-orang yang memperoleh tanda kebenaran yang murni, yang dikerjakan di dalam mereka oleh kuasa Roh Suci, yang ditunjukkan oleh suatu tanda dari dia yang berpakaian kain khasah itu, adalah orang-orang yang ‘berkeluh kesah dan menangis karena segala kekejian yang dilakukan’ di dalam sidang. Cinta mereka kepada kemurnian dan hormat dan kemuliaan Allah adalah sedemikian rupa, dan mereka memiliki pandangan yang begitu jelas dari hal betapa jahatnya dosa itu, sehingga mereka ditunjukkan seolah-olah berada dalam kesedihan yang mendalam, yaitu berkeluh kesah dan menangis. Bacalah Yeheskiel pasal yang kesembilan.” – Testimonies, vol 3, p. 267.
Siapakah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh yang sejati dalam masa yang genting sekarang ini? -- Adakah mereka itu yang menolak pekerjaan penghabisan bagi sidang? Ataukah orang-orang yang menaruh hati dan jiwanya kepada pekerjaan itu? Marilah kita hadapi situasi itu dengan setia dan jujur. Marilah kita mecelekkan mata kita dengan salp mata dari surga supaya kita dapat melihat dan mengetahui apakah Kebenaran itu. Hanya mereka yang bertobat dan yang memajukan pekabaran mengenai jam itu sebagai gantinya mereka menyerang melawannya akan berdiri bersama-sama dengan Anak Domba itu di atas Gunung Sion.
Biarlah saya membaca kembali :
“Pada masa apabila murka-Nya akan keluar dalam semua pehukuman, maka pengikut-pengikut Kristus yang setia dan rendah hati ini akan kelak dapat dikenal dari antara sisa dunia lainnya oleh keluhan jiwa mereka yang dikemukakan dalam ratapan dan
tangisan; teguran-teguran dan amaran-amaran. Sementara orang-orang lain mencoba menutup-nutupi kejahatan yang ada dan memaafkan berbagai kekejian besar yang umum merajalela di mana-mana, maka orang-orang yang memiliki semangat bagi kehormatan Allah dan memiliki kasih terhadap jiwa-jiwa tidak akan berdiam diri untuk memperoleh pujian pihak manapun. Jiwa mereka yang benar menderita dari hari ke hari oleh berbagai perbuatan yang tidak suci dan pembicaraan yang tidak benar. Mereka tidak mampu untuk menghentikan deras arusnya kejahatan, sebab itu mereka dipenuhi dengan susah hati dan ketakutan. Mereka meratap di hadapan Allah karena melihat peribadatan diremehkan di dalam setiap rumah tangga dari orang-orang yang memiliki terang besar. Mereka meratap dan bersedih jiwanya karena kesombongan, ketamakan, sifat mementingkan diri sendiri, dan penipuan dalam hampir segala bentuk terdapat di dalam sidang. Roh Allah yang mendorong untuk menegur telah diinjak-injak di bawah telapak kaki, sementara hamba-hamba Setan terus menang…” -- Testimonies, vol. 5, pp. 210, 211.
Jangan lagi berbakti kepada Setan. Jangan lagi memerangi Kebenaran Allah melawan kepentingan-kepentingan dirimu sendiri. Roh Nubuatan dalam semua garis ini telah membuatnya jelas sebagaimana yang sepatutnya, sehingga apabila pekabaran pemeteraian itu dibawakan kepada perhatian umat, maka hamba-hamba Iblis untuk sementara akan menang, sementara hamba-hamba Allah dan Kebenaran-Nya untuk sesuatu masa akan diinjak-injak di bawah telapak kaki oleh orang-orang yang menguasai gereja-gereja. Saudara cukup menyadari, bahwa perbuatan jahat ini sudah mulai berjalan sekarang. Saudara-saudara pendeta sedang mulai menyerang pekabaran itu dan bukan mengajarkannya. Mimbar-mimbar dikuasai oleh orang-orang yang dari Sabat datang kepada Sabat meningkatkan teguran demi teguran melawan Kebenaran ini, yaitu Kebenaran dari hal Pehukuman terhadap Orang Hidup.
Sebagaimana nabi Injil di dalam pasal enam puluh enam juga telah dikaruniai terang terhadap masalah ini, maka kita akan melihat ke sana.
Yesaya 66 : 15 – 17, 19 : “Karena, tengoklah, Tuhan akan datang dengan api, dan dengan segala kereta-Nya seperti suatu angin puyuh, untuk melaksanakan murka-Nya dengan penuh kehangatan, dan kemarahan-Nya dengan api yang bernyala-nyala. Karena dengan api dan dengan pedang-Nya Tuhan akan memutus hukum terhadap semua manusia; maka besarlah kelak bilangan segala orang yang dibunuh oleh Tuhan. Mereka yang menyucikan dirinya, dan yang membersihkan dirinya di dalam taman-taman (di dalam tempat-tempat ibadah) di belakang sebatang pohon (mengikuti seorang pemimpin) di tengah-tengahnya, yang memakan daging babi, dan berbagai barang yang keji, dan tikus, semua mereka akan dimusnahkan bersama-sama, demikianlah firman Tuhan. ..... Maka Aku akan menempatkan suatu tanda di antara mereka itu, dan Aku akan mengutus orang-orang yang sudah luput dari antara mereka itu kepada segala bangsa, ke Tarsis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal, dan ke Yawan, kepada pulau-pulau yang jauh-jauh yang belum pernah mendengar nama-Ku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku; maka mereka akan memberitakan kemuliaan-Ku di antara segala bangsa Kapir.”
Di sini ditegaskan kembali, bahwa pembantaian itu terjadi di dalam sidang di antara orang-orang yang cukup mengenal akan perkara-perkara Allah, sedemikian rupa sehingga orang-orang yang luput akan diutus untuk memberitakan kemuliaan-Nya, dan kemasyuran nama-Nya di antara segala bangsa Kapir. Lagi pula, dari kenyataan, bahwa orang-orang Kapir itu tidak dibantai, melainkan mereka diajarkan dari hal Allah sesudah pembantaian itu terlaksana, membuktikan bahwa pembantaian itu terjadi di dalam sidang saja, dan sebelum pintu kasihan tertutup dari segala bangsa Kapir. Sekali lagi, orang-orang yang lolos dari pembantaian itu dikirim untuk memberitakan keselamatan kepada segala bangsa Kapir.
Yesaya 66 : 20 : “Maka mereka itu (orang-orang yang luput itu, oleh Injil dikatakan) akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan dari segala bangsa, dengan mengendarai kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan onta yang berpelana, dan dengan keledai, dan dengan binatang yang cepat, menuju ke bukit kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, sebagaimana bani Israel membawa persembahan di dalam bejana-bejana yang suci ke dalam rumah Allah.”
Oleh karena mereka yang 144.000 itu adalah buah-buah pertama, dan juga hamba-hamba Allah, dan mereka adalah contoh saingan dari kedua isi rumah Yehuda dan Israel, maka pasti merekalah orang-orang yang luput itu dan orang-orang yang diutus itu. Orang-orang yang mereka bawa kepada rumah Tuhan keluar dari segala bangsa (Wahyu 7 : 9), oleh karenanya, pasti adalah buah-buah yang kedua itu. Yang pertama adalah buah-buah yang berasal dari sidang, dan yang kemudian adalah buah-buah yang berasal dari segala bangsa Kapir (Lihat Wahyu 7 : 2 – 9).
orang-orang yang diutus itu. Orang-orang yang mereka bawa kepada rumah Tuhan keluar dari segala bangsa (Wahyu 7 : 9), oleh karenanya, pasti adalah buah-buah yang kedua itu. Yang pertama adalah buah-buah yang berasal dari sidang, dan yang kemudian adalah buah-buah yang berasal dari segala bangsa Kapir (Lihat Wahyu 7 : 2 – 9).
Untuk maksud mendiamkan Kebenaran ini, maka orang-orang bangsawan oleh kejahatan dan kebodohannya, mereka kini mengajarkan kepada para anggota, bahwa masalah 144.000 itu adalah suatu masalah yang masih dipersengketakan dan bukan Kebenaran yang diungkapkan. Iblis menghendakinya demikian supaya umat bisa jatuh ke bawah senjata-senjata malaikat-malaikat yang membinasakan itu. Betapa tololnya! Dan betapa besarnya kuasa Iblis atas orang-orang itu yang menguasai gereja-gereja kita! Tidakkah mereka itu sedang berusaha menyesatkan segala orang pilihan, yaitu mereka yang 144.000 itu? Sekaranglah betul-betul masanya bagimu untuk “datang kepada bantuan yang berasal dari Tuhan untuk melawan mereka yang perkasa”, jika anda hendak memperoleh tanda persetujuan Allah, dan jika anda hendak melepaskan diri dari senjata-senjata yang membinasakan dari para malaikat itu -- jika anda mau dibiarkan ”tertinggal”, jika anda mau menjadi salah seorang dari antara orang-orang yang lagi tinggal itu.
Belum pernah ada suatu usaha yang begitu besar untuk membangkitkan sesuatu umat dalam sejarah seperti usaha itu pada waktu ini. Beratus-ratus dan beribu-ribu, bahkan berjuta-juta buku-buku kecil telah disebarkan ke seluruh Organisasi gereja. Semua ini sedang berlangsung sekarang dan sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun lamanya. Sesungguhnya dari hal sidang pada waktu ini, dapat diucapkan sebagai berikut :
“Celakalah engkau, hai Khorasin! Celakalah engkau, hai Bethsaida, karena jikalau segala pekerjaan besar yang sudah berlaku di dalam kamu itu, telah dibuat di dalam Tsur dan Sidon, mereka itu pasti sudah lama bertobat dengan berpakaikan karung dan abu. Tetapi aku berkata kepadamu, bahwa pada hari Pehukuman akan kelak lebih ringan hukuman kepada Tsur dan Sidon daripada kepada kamu. Dan engkau, hai Kapernaum yang telah ditinggikan sampai ke langit, engkau akan diruntuhkan sampai ke dalam alam maut; karena jikalau segala pekerjaan besar yang telah diperbuat di dalam kamu itu, telah diperbuat di dalam Sodom, niscaya ia itu sudah akan tetap berada sampai kepada hari ini. Tetapi aku berkata,
.