Tahun Dari Umat Tebusan-Nya -- Tanda Dari Hari Pembalasan Itu

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

TAHUN DARI UMAT TEBUSANNYA --

TANDA DARI HARI PEMBALASAN ITU

Khotbah V. T. Houteff

Pendeta dari Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 31 Mei 1947

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas 

Kita akan mempelajari pasal yang keenam puluh tiga dari buku Yesaya. Dalam pasal ini kita menemukan suatu pembicaraan nubuatan yang telah dicatat di antara tiga orang, yaitu nabi itu, Tuhan, dan seseorang yang hidup pada masa nubuatan dari pasal ini digenapi. Pokok-pokok dari pembicaraan itu adalah Edom, Israel kuno, kelepasan mereka dari Mesir, dan penebusan umat pada hari kata-kata firman ini digenapi. Bagian yang akan berhubungan dengan kita terutama adalah untuk mengetahui masa itu. Untuk memperoleh informasi ini saya akan membacakan ayat 16. “Tak dapat diragukan Engkau adalah Bapa kami, sungguhpun Ibrahim tidak mengetahui kami, dan Israel tidak mengenal kami; Engkau, Oh Tuhan, adalah Bapa, Penebus kami; nama-Mu adalah dari kekal sampai selama-lamanya.” Yesaya 63 : 16.

Kata-kata dari orang yang berbicara atas nama umat yang telah dibawa menyaksikan dengan mata kepala sendiri terhadap wahyu dari pasal ini, mengungkapkan bahwa ia dan umatnya adalah tidak diketahui oleh Ibrahim. Oleh karena Ibrahim cukup mengetahui dari hal bangkitnya Israel kuno yang lalu, tetapi praktis tidak mengetahui apapun dari hal bangkitnya orang-orang Kristen, maka orang-orang Kristenlah yang merupakan umat yang tidak diketahuinya. Jadi kebenaran ini membuktikan dengan jelas, bahwa pasal ini menemukan kegenapannya di dalam sejarah Kristen. Sekarang untuk menemukan apakah itu berhubungan dengan orang-orang Kristen yang mula-mula atau dengan orang-orang Kristen akhir zaman kita akan membaca ayat 18 dan 19; juga Yesaya 64 : 10, 11, karena pokok persoalan dari pasal 64 adalah hanya kelanjutan dari pasal 63.

“Umat kesucian-Mu telah mempusakainya tetapi hanya sementara; para lawan kami telah memijak-mijak tempat kesucian-Mu. Kami adalah milik-Mu; Engkau tak pernah membuat peraturan atas mereka itu; mereka itu tidak dipanggil dengan nama-Mu.” Yesaya 63 : 18, 19.

“Semua kota-Mu yang suci sudah merupakan padang belantara, Sion sudah merupakan padang belantara, Yerusalem sudah merupakan suatu kesunyian. Rumah kami yang suci dan indah, dimana nenek moyang kami telah memuji-muji Dikau telah terbakar dengan api; dan semua milik kami yang indah-indah sudah lenyap.” Yesaya 64 : 10, 11.

Di sini terlihat, bahwa kerinduan umat itu adalah terhadap kembalinya kaabah itu, dan supaya mereka kembali mempusakai tanah perjanjian itu. Kini pada kenyataannya, bahwa “kaabah” dan “tanah” itu masih berada di dalam tangan bangsa-bangsa Arab dan orang-orang Yahudi yang tidak percaya (orang-orang yang tidak pernah dipanggil dengan nama-Nya, tidak pernah disebut orang-orang Kristen) adalah merupakan bukti nyata, bahwa pasal 63 dan pasal 64 telah digenapi dalam bagian terakhir sejarah Kristen, yaitu bagian dimana masanya orang-orang Kapir itu di tanah perjanjian digenapi. Lagi pula, karena pasal-pasal ini kini diungkapkan kepada kita, dan juga pada kenyataannya karena pekabaran bagi zaman ini telah mendorong kita untuk menyerukan kepada Allah justru bagi suatu kelepasan yang sedemikian ini, maka kenyataan-kenyataan ini membuktikan, bahwa masa kegenapan bagi nubuatan yang terdapat dalam pasal-pasal ini sekarang sudah sampai.

Oleh karena anda kini mengetahui dengan pasti, bahwa pasal-pasal ini adalah berlaku terhadap anda dan saya, maka siaplah kita untuk mulai mem-pelajari pasal-pasal itu ayat demi ayat --

Yesaya 63 : 1 : “Siapakah ini yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju-baju berwarna merah? Siapakah ini yang bersemarak  dengan pakaian-Nya, yang berjalan dalam kebesaran kekuatan-Nya? Aku yang berbicara dalam kebenaran, berkuasa untuk menyelamatkan.”

Dalam khayal nabi itu melihat seseorang dengan baju-bajunya yang terpercik darah bergegas-gegas kembali dari Edom dan Bozra. Terhadap pertanyaan dari nabi itu, “Siapakah ini yang datang dari Edom, yang datang dari Bozra dengan baju-baju berwarna merah?” datanglah jawaban, “Aku yang berbicara dalam kebenaran, berkuasa untuk menyelamatkan.”

Siapa lagi orang ini kalau bukan Tuhan sendiri, Juruselamat dunia, Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan itu?

Kembali nabi itu menanyakan,

Yesaya 63 : 2 : “Mengapakah pakaian-Mu merah begitu, dan baju-baju-Mu seperti baju pengirik buah anggur?”

Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu mengemukakan suatu urutan peristiwa-peristiwa besar, yaitu peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam,

Yesaya 63 : 3 – 5 : “Aku seorang diri yang telah melakukan pengirikan itu; dan dari antara umat itu tidak seorangpun yang menemani Aku; karena Aku hendak mengirik mereka dalam murka-Ku, dan menginjak-injak mereka dalam kehangatan amarah-Ku; maka darah mereka itu akan terpercik pada baju-baju-Ku, dan Aku akan menodai semua pakaian-Ku; karena hari pembalasan itu sudah Ku rencanakan, dan tahun dari umat tebusan-Ku telah sampai. Lalu Ku pandang, dan tak seorangpun yang akan menolong-Ku, lalu aku tertegun karena tidak seorang pun yang membantu; oleh sebab itu lengan-Ku sendiri membawakan keselamatan bagi-Ku; dan kehangatan murka-Ku, itulah yang membantu-Ku.”

Kalimat-kalimat yang berbunyi : “Aku seorang diri telah melakukan pengirikan itu”, “Lalu Ku pandang, dan tak seorangpun yang membantu-Ku; lalu Aku bertanya dalam hati karena tidak ada yang membantu” (semuanya dalam kalimat sudah lampau atau ‘past tense’) menunjukkan semangat Juruselamat dan keputusan tekad-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya yang sesat pada kedatangan-Nya yang pertama, walau tak seorangpun yang memberi bantuan kepada-Nya; artinya, semua imam dan pemimpin-pemimpin agama -- General Conference pada masa-Nya itu (badan Sanhedrin) bukannya membantu pekerjaan-Nya, melainkan bahkan melawan Dia. Tetapi kalimat yang berbunyi : “karena Aku akan mengirik mereka itu dalam murka-Ku, dan menginjak-nginjak mereka itu dalam kehangatan amarah-Ku; maka darah mereka itu akan terpercik pada  baju-baju-Ku, dan Aku akan menodai semua pakaian-Ku; karena hari pembalasan itu sudah Kurencanakan, dan tahun dari umat tebusan-Ku sudahlah sampai”; lalu “Ku pandang, maka tak seorangpun akan membantu; lalu Aku bertanya dalam hati karena tidak seorang pun yang akan menolong-Ku; oleh sebab itu lengan-Ku sendiri membawakan keselamatan bagi-Ku, dan kehangatan murka-Ku, itulah yang akan membantu-Ku (semuanya dalam masa yang akan datang “future tense”) -- menunjuk kepada keadaan sidang pada masa ini, bukan saja sama jeleknya dengan pada masa kedatangan-Nya yang pertama dahulu, melainkan bahkan lebih buruk lagi. Betapa benarnya sejarah itu terulang kembali sekarang! Sementara hari pembalasan itu makin dekat, orang-orang yang disangka akan mempertahankan dan membantu dalam pekerjaan penebusan, para pendeta dan para pemimpin agama, Sanhedrin contoh saingan yang ada sekarang (General Conference), terlihat kini justru sedang menghalangi dan sedang berdiri menutup jalan Tuhan yang menuju kepada umat-Nya. Demikianlah mereka membangkitkan amarah-Nya, sehingga perlu Ia menyiapkan diri untuk membebaskan umat-Nya dari tangan gembala-gembala yang tidak setia. Mereka menyebabkan-Nya untuk menodai baju-baju-Nya dengan darah mereka karena Ia akan menginjak-injak mereka dalam murka-Nya.

Yesaya 63 : 6 : “Maka Aku akan memijak-mijak orang banyak itu dalam murka-Ku, dan membuat mereka itu mabuk dalam kehangatan amarah-Ku, dan Aku akan meruntuhkan kekuatan mereka itu sampai ke tanah.”

Penjelasan Tuhan yang singkat dari hal keadaan itu digambarkan secara luas oleh nabi Yeheskiel. Kata-Nya :

“Ia berseru juga pada pendengaranku dengan nyaring, katanya, ‘Biarkanlah mereka yang bertugas mengawasi negeri itu supaya datang ke sini, masing-masingnya dengan senjata yang membinasakan

“Ia berseru juga pada pendengaranku dengan nyaring, katanya, ‘Biarkanlah mereka yang bertugas mengawasi negeri itu supaya datang ke sini, masing-masingnya dengan senjata yang membinasakan di dalam tangannya. Dan, tengoklah, enam orang datang dari arah pintu gerbang yang paling tinggi, yang terletak arah ke utara, dan masing-masingnya dengan sebuah senjata yang membinasakan di dalam tangannya; maka seorang dari mereka itu berpakaian kain linen dengan sebuah pena penulis pada sisinya; maka masuklah mereka itu, lalu berdiri di samping  medzbah tembaga. Maka kemuliaan Allah orang Israel naik dari cherubium di atas mana ia berada, menuju ke ambang pintu rumah. Maka berserulah ia kepada orang yang berpakaian kain linen itu yang memiliki pena penyurat pada sisinya itu; lalu kata Tuhan kepadanya, ‘Pergilah kamu masuk ke tengah-tengah negeri itu, ke tengah-tengah Yerusalem, dan bubuhlah tanda pada dahi segala orang yang berkeluh kesah dan menangis karena segala kekejian yang dibuat di tengah-tengahnya. Dan kepada yang lain-lainnya katanya pada pendengaranku, Berjalanlah mengikuti dia ke dalam negeri itu, dan bunuhlah; janganlah matamu melewati, atau menaruh sayang; bunuhlah seluruhnya baik tua maupun muda, baik pelayan, anak-anak kecil, maupun kaum wanita; tetapi janganlah kamu hampir kepada setiap orang yang padanya terdapat tanda itu; dan mulailah kamu pada tempat kesucian-Ku. Kemudian mulailah mereka itu terhadap orang-orang bangsawan yang berada di depan rumah itu.” Yeheskiel 9 : 1 – 6.

Nubuatan Yeheskiel mengungkapkan dengan jelas, bahwa pekerjaan penyucian ini terjadi di dalam sidang (di dalam Yerusalem), dalam masa pemisahan orang-orang yang tidak setia dari antara orang-orang setia, yaitu masa untuk mem-binasakan segala “lalang” (Matius 13 : 30), untuk membuang keluar ikan-ikan yang jelek (ayat 47 – 49), untuk membersihkan sidang (Testimonies, vol. 5, p. 80), untuk membersihkan jawatan penginjilan (Maleakhi 3 : 1 – 3); untuk menyucikan tempat kesucian (Daniel 8 : 14) -- yaitu pekerjaan Pehukuman bagi Orang-orang Hidup. Roh Nubuat di masa kita mengemukakan sebagai berikut :

“..... Tetapi hari-hari pembersihan sidang itu sedang mendekat dengan segeranya. Allah hendak memiliki suatu umat yang bersih dan benar. Dalam penyaringan besar yang segera akan jadi itu, kita akan lebih mampu mengukur kekuatan Israel.

Tanda-tanda mengungkapkan, bahwa hari itu sudah dekat apabila Tuhan akan memanifestasikan, bahwa kipas-Nya sudah berada dalam tangan-Nya dan Ia akan membersihkan seluruh lantainya….

“Di sini kita lihat, bahwa sidang -- tempat kesucian Tuhan itu -- adalah yang pertama-tama sekali akan merasakan pukulan murka Allah itu. Orang-orang bangsawan, yaitu mereka yang telah dikaruniakan Allah terang besar, dan yang telah berdiri sebagai pengawal-pengawal kepentingan kerohanian umat, telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan kepada mereka. Mereka telah mengambil tempat agar kita tidak perlu lagi menunggu datangnya keajaiban-keajaiban dan manifestasi-manifestasi nyata kuasa Allah seperti di masa-masa lalu. Sejarah telah berubah. Semua kata-kata ini memperkeras ketidakpercayaan mereka, dan mereka mengatakan, bahwa Tuhan tidak akan berbuat yang baik, Ia juga tidak akan berbuat yang jahat. Ia adalah maha pengampun untuk mendatangkan kebinasaan atas umat-Nya pada masa pehukuman. Demikianlah damai dan sejahtera adalah teriakan dari orang-orang yang tidak akan pernah lagi mengangkat suaranya bagaikan trompet untuk menunjukkan kepada umat Allah segala pelanggaran mereka dan isi rumah Yakub segala dosanya. Anjing-anjing yang bisu ini, yang tidak mau menyalak, adalah orang-orang yang akan merasakan pembalasan yang adil dari suatu Allah yang murka. Laki-laki, perempuan, dan anak-anak kecil, semuanya binasa bersama-sama.” Testimonies, vol. 5, pp. 80, 211.

Dan rasul Petrus menambahkan : “Karena masanya akan datang, bahwa pehukuman harus dimulai pada isi rumah Allah; dan jika ia itu pertama-tama berlaku atas kita, maka apakah kelak akhir daripada mereka yang tidak mematuhi Injil Allah? Dan jika jarang sekali orang benar yang dapat diselamatkan, maka dimanakah kelak orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan orang-orang berdosa itu muncul? 1 Petrus 4 : 17, 18.

Oleh karena umat Allah pada waktu ini bukan berada di tanah Edom, di sebelah selatan Palestina, melainkan sedang tercerai-berai di seluruh bumi, dan karena Tuhan akan memalu semua musuh mereka itu untuk menyelamatkan mereka, maka kebenaran itu jelas, bahwa semua ini adalah Edom dan Bozra contoh saingan.

Sesudah Esau yang dahulu itu menjual hak kesulungannya untuk

mendapatkan sepiring kacang merah ia telah disebut Edom; dan nama Bozra berarti “kandang domba.” Jadi, jelaslah, bahwa orang-orang Edom pada Yesaya 63 : 1 adalah berarti orang-orang yang di dalam masa sejarah kita telah menjual hak kesulungannya, dan pada waktu yang sama sedang menganiaya (seperti yang diperbuat Esau dalam menganiaya Yakub) orang-orang yang telah membeli hak kesulungan itu; begitulah dimisalkan. Jadi, sebagaimana umat Allah harus dilepaskan dari Sanhedrin di masa Kristus yang lalu, mereka harus sekarang juga dilepaskan dari General Conference, saudara-saudara orang Edom contoh saingan itu, supaya mereka itu dapat dihantarkan kepada segala Kebenaran, dan ke dalam tanah nenek moyang mereka.

Kata-kata, “tahun dari umat tebusan-Ku sudah sampai”, dan “hari pembalasan itu sudah Ku rencanakan”, dengan jelas mengatakan, bahwa perbuatan Tuhan yang aneh di Edom dan Bozra ialah hari pembalasan dan suatu tanda dari Israel contoh saingan (sidang yang sudah disucikan) kembali ke tanah airnya.

Yesaya 63 : 7 – 10 : “Aku akan menyebutkan perbuatan kasih setia Tuhan, dan segala puji-pujian Tuhan, sesuai dengan semua yang Tuhan sudah karuniakan kepada kami, dan kebaikan yang besar terhadap isi rumah Israel, yang mana Ia telah karuniakan kepada mereka sesuai dengan kemurahan-kemurahannya, dan sesuai dengan kelimpahan kasih sayang-Nya. Karena kata-Nya, dengan sesungguh-sungguhnya mereka itu adalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berkata bohong; dengan begitu Ia adalah Juruselamat mereka itu. Dalam semua kesusahan mereka Ia telah juga disusahkan, dan malaikat dari hadirat-Nya menyelamatkan mereka itu; dalam kasih-Nya dan dalam sayang-Nya Ia menebus mereka itu; dan Ia membawa mereka, dan menghantarkan mereka pada sepanjang masa yang lalu. Tetapi mereka itu mendurhaka, dan mendukakan Roh Suci-Nya; oleh sebab itu Ia berbalik menjadi musuh mereka itu, dan Ia berperang melawan mereka.”

Kesaksian dari orang ini mengungkapkan, bahwa suatu perubahan lengkap telah jadi di dalam dirinya, bahwa ia telah menangkap khayal dari hal kebaikan-kebaikan Tuhan, panjang sabarNya dan dari hal kemurahan-Nya -- ia

menginsyafi, bahwa Tuhan tidak akan menghapuskan orang-orang berdosa. Dari kesaksiannya juga terlihat, bahwa Tuhan bukanlah seorang yang kejam dan bengis, yang mencari untuk membunuh dan membinasakan, melainkan bahwa Ia adalah baik dan pemurah, panjang sabar dan adil, bahwa pantaslah Ia dipuji-puji. Orang ini berusaha untuk membuktikan hal ini kepada orang lain dengan cara menarik perhatian mereka kepada semua campur tangan Tuhan dengan umat-Nya di masa lalu, sambil menunjukkan, bahwa ia cukup panjang sabar terhadap mereka itu, bahwa hanya demi untuk kebaikan mereka sendiri Ia telah menghukum mereka -- untuk membawa mereka kembali kepada-Nya, dan jauh dari penyembahan berhala dan kebinasaan kekal.

Lagi pula, kata-kata firman menunjukkan dengan jelas, bahwa perlunya kelepasan pada waktu ini adalah sama dengan pada masa Musa dahulu.

Yesaya 63 : 11 – 15 : “Lalu teringatlah ia kepada zaman dahulu, Musa dan semua pengikutnya, sambil mengatakan, ‘Di manakah Dia yang telah menghantarkan mereka itu naik dari laut bersama-sama dengan pengembala kawanan domba-Nya? Di manakah Dia yang telah menaruh Roh Suci-Nya di dalam hatinya, yang telah menghantarkan mereka itu oleh tangan kanan Musa dengan lengan-Nya yang mulia, yang telah memisahkan air di hadapan mereka itu, untuk membuat diri-Nya sendiri suatu nama yang kekal, yang menghantarkan mereka itu melintasi samudera yang dalam, seperti halnya seekor kuda di padang belantara, sehingga mereka itu tidak terantuk kakinya? Sebagai seekor binatang turun ke dalam lembah, Roh Tuhan membuatnya istirahat : demikianlah Engkau telah menghantarkan umat-Mu, untuk membuat bagi diri-Mu sendiri suatu nama yang mulia. Pandanglah dari surga, dan tengoklah dari tempat tinggal-Mu yang suci, dan dari kemuliaan-Mu; di manakah semangat-Mu dan kekuatan-Mu, Adakah segala rahmat-Mu dan kasih-Mu ditujukan kepadaku, adakah semuanya itu ditahan daripadaku?”

Oleh karena terdapat di dalam nubuatan sebuah seruan untuk kelepasan yang sama seperti terlihat di masa Musa yang lalu, maka kenyataan-kenyataannya jelaslah, bahwa Sidang telah dibawa ke dalam perhambaan dan kini perlu dibebaskan. Bertahun-tahun yang lalu Ilham telah mengamarkan sebagai berikut :

“Sidang telah berbalik dari mengikuti Kristus Pemimpinnya, dan sedang terus menerus mundur menuju Mesir. Namun ada sedikit yang sadar atau tercengang karena kebutuhan mereka akan kuasa rohani. Keragu-raguan dan bahkan ketidak-percayaan terhadap kesaksian-kesaksian dari Roh Allah sedang meracuni gereja-gereja kita di mana-mana. Setan menghendakinya demikian. Pendeta-pendeta yang mengkhotbahkan diri sendiri sebagai pengganti Kristus menghendakinya demikian. Tulisan-tulisan kesaksian itu tidak dibaca dan tidak disukai. Allah telah berbicara kepadamu. Terang telah bercahaya dari firman-Nya dan dari kesaksian-kesaksian itu, dan kedua-duanya telah diremehkan dan dilalaikan. Akibatnya adalah nyata dalam ketidak-adaan kesucian dan penyerahan dan kesungguhan iman di antara kita.” -- Testimonies, vol. 5, p. 217.

Yesaya 63 : 16, 17 : “Tak dapat diragukan Engkau adalah Bapa kami, sungguhpun Ibrahim tidak mengenal kami, dan Israel tidak mengakui kami; Engkau, Oh Tuhan, adalah Bapa kami, Penebus kami; nama-Mu dari kekal selama-lamanya. Ya Tuhan, mengapakah Engkau membiarkan kami sesat daripada jalan-Mu, dan membiarkan kami mengeraskan hati kami terhadap takut akan Dikau? Kembalilah Tuhan demi hamba-hamba-Mu, demi semua suku milik pusaka-Mu.”

Orang banyak yang sedang berseru memohonkan kelepasannya adalah orang-orang yang tidak dikenal oleh Ibrahim, dan yang oleh Israel masa kini (Organisasi Gereja) tidak diakui. Artinya, sebagaimana ditunjukkan pada permulaan penyelidikan kita di atas, Ibrahim tidak kenal akan orang-orang Kristen, dan umat yang berseru-seru memohonkan kelepasan pada kegenapan nubuatan ini adalah tidak dikenal oleh Israel contoh saingan (Organisasi Gereja). Jadi berarti, bahwa walaupun Ibrahim yang dahulu itu tidak mengenal kita, dan sungguh pun organisasi gereja tidak mengakui kita, namun kita mengetahui, bahwa Allah telah memberikan kepada kita sebuah pekabaran, dan bahwa suatu perubahan telah terjadi di dalam kita; sehingga kita tidak lagi merasa puas, tidak lagi suam, dan bahwa kita tidak lagi lengah terhadap keadaan tiada terkasihan dari Laodikea, kesengsaraannya, kemelaratannya,

kebutaannya, dan ketelanjangannya. Kita mengetahui, bahwa inilah perbuatan Tuhan di dalam hati kita, bahwa kita sungguh-sungguh sedang “dilahirkan kembali”, yaitu lahir melalui Roh Suci -- bahwa kita sekarang adalah orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh yang lebih baik daripada sebelumnya. Oleh karena itu kita dengan sadar dapat mengatakan : Tak dapat diragukan Engkau adalah Bapa kami, Penebus kami. Nama-Mu adalah kekal, walaupun kami senantiasa dan dengan pedas diberitahukan oleh saudara-saudara kami, ‘Tidak, kamu bukan orang-orang Masehi Advent Hari Ketujuh.”

Yesaya 63 : 18, 19 : “Umat kesucian-Mu telah mempusakainya tetapi hanya sementara; para lawan kami telah memijak-mijak tempat kesucian-Mu. Kami adalah milik-Mu; Engkau tak pernah membuat peraturan atas mereka itu; mereka itu tidak dipanggil dengan nama-Mu.”

Benar, para leluhur kita pernah tinggal di tanah itu dan menikmati berbagai upacara ditempat kesucian untuk beberapa tahun lamanya, namun mengingat, bahwa mereka akan mempusakainya untuk selama-lamanya, maka ucapan itu berbunyi, “Umat kesucian-Mu telah mempusakainya, tetapi hanya sementara”, Orang-orang Arab dan orang-orang Yahudi yang tidak bertobat yang kini menguasai tanah itu adalah bukan orang-orang Kristen; mereka tidak dipanggil dengan nama Kristus, dan tidak akan pernah dipanggil demikian.

Yesaya 63 : 17 : “Ya Tuhan, mengapa Engkau membiarkan kami sesat dari jalan-Mu, dan membiarkan kami mengeraskan hati terhadap takut akan Dikau? Kembalilah Tuhan demi hamba-hamba-Mu, demi semua suku bangsa milik pusaka-Mu.”

Di sini terdapat seseorang yang mengetahui, bahwa umat Allah berada dalam kekeliruan -- tidak berjalan mengikuti jalan-jalan Allah, dan bahwa mereka tidak takut akan Dia. Oleh sebab itu himbauan dari utusan itu ialah agar Allah kembali kepada mereka, tidak meninggalkan mereka untuk selamanya.

Doa permohonan dari pasal enam puluh tiga dilanjutkan

dalam seluruh isi pasal enam puluh empat, dan memberikan suatu teladan yang baik terhadap bagaimana hendaknya kita berdoa pada masa ini. Marilah kita membaca keseluruhannya.

Yesaya 64 “Oh sekiranya Engkau mengoyakkan segala langit, dan Engkau turun, sekiranya segala gunung dapat berguguran di hadapan hadirat-Mu, seperti apabila api yang mencair bernyala-nyala, api itu membuat air mendidih, untuk membuat nama-Mu dikenal bagi semua musuh-Mu, sehingga segala bangsa akan gemetar di hadapan hadirat-Mu. Apabila Engkau melakukan perkara-perkara yang dahsyat yang tidak kami harapkan, Engkau turun, segala gunung berguguran di hadapan hadirat-Mu.

“Karena semenjak mula pertama dunia ini manusia tidak pernah mendengar ataupun mengetahui dengan telinga, juga tidak melihat dengan matanya, melainkan Engkau juga Ya Allah, barang yang dibuat kelak bagi mereka yang menantikan Dikau. Engkau bertemu orang yang bersuka cita dan berbuat kebenaran, yaitu mereka yang ingat akan Dikau dalam segala jalan-Mu; bahwasanya Engkau sudah murka sangat karena kami telah berdosa, jikalau kiranya selalu kami tetap pada segala jalan-Mu itu niscaya terpeliharalah kami.

“Tetapi kami semua adalah bagaikan sesuatu yang najis, dan semua kebenaran kami adalah bagaikan kain-kain gombal yang kotor; maka kami semua menjadi layu bagaikan sehelai daun, maka semua kejahatan kami, bagaikan angin yang menerbangkan kami pergi. Maka seorang pun tiada yang menyebut nama-Mu, yang tergerak hatinya untuk berpegang kepada-Mu; karena Engkau telah menyembunyikan wajah-Mu daripada kami, dan Engkau sudah menghancurkan kami, karena sebab semua kejahatan kami.

“Tetapi kini Ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami; kami adalah hanya tanah liat, dan Engkaulah Penjunan kami; maka kami sekalian adalah perbuatan tangan-Mu. Janganlah kiranya Engkau terlalu murka, Ya Tuhan, janganlah kiranya Engkau ingat selalu akan segala kesalahan kami; lihatlah dan tiliklah kami sekalian umat-Mu. Segala negeri-Mu yang suci sudah menjadi padang belantara, Sion sudah menjadi padang tandus, Yerusalem sudah menjadi sunyi. Rumah kami yang suci dan yang indah itu, dimana

nenek moyang kami telah memuji-muji Dikau, telah terbakar dengan api; dan semua milik kami yang indah-indah sudah habis binasa. Ya Tuhan, masakan Engkau menahani diri-mu akan segala perkara ini? Masakan engkau berdiam diri-Mu dan membiarkan kami sangat menderita?”

Sekaranglah kesempatan kita; sekaranglah kesempatan istimewa kita untuk membuat doa ini menjadi doa pribadi kita sendiri. Sekarang dapatlah kita dengan bijaksana mengatakan : ‘Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti halnya di dalam Surga.’ Sekarang dapatlah kita dengan sebulat-bulat hati menyerukan : “Bagaimanakah dapat kami menyanyikan nyanyian Tuhan di dalam sebuah negeri asing? Jika Aku melupakan dikau, hai Yerusalem, biarlah tangan kanan-Ku melupakan kelicikan dirinya dahulu. Jikalau kiranya tiada Aku ingat akan dikau, jikalau kiranya tiada aku membesarkan Yerusalem lebih daripada apa yang terutama Aku sukai, maka biarlah lidah-Ku lekat pada langitan mulut-Ku. Ya Tuhan, ingatlah kiranya akan bani Edom pada hari celaka Yerusalem, bagaimana kata mereka itu, bongkarlah akan dia, bongkarlah akan dia, sampai kepada alas temboknya.” Mazmur 137 : 4 – 7.

Sekarang karena anda sudah melihat dengan jelas tanda-tanda dan masa dari kelepasan kita dan dari hari pembalasan Allah yang sudah dekat melawan orang-orang berdosa yang tidak mau bertobat itu, maka anda dianjurkan supaya bersedia, supaya berkeluh kesah dan menangis melawan segala kekejian, supaya memperoleh tanda kelepasan, supaya tergolong di antara buah-buah pertama itu. Sekarang anda dapat dengan berbahagia dan dengan bijaksana berusaha mencarikan Kerajaan Surga dan Kebenaran-Nya, dan dengan penuh keyakinan mengetahui, bahwa perkara-perkara materi hidup ini hendaknya tidak menguasai perkara-perkara rohani, bahwa semua itu akan dipertambahkan kepadamu (Matius 6 : 25 – 34). Oleh sebab itu Surga sedang menanti-nantikan anda dengan tidak bertunda-tunda lagi supaya anda mengambil pendirian yang tetap dan terbuka pada pihak Kebenaran. Sekaranglah tahun bagi umat tebusan-Nya itu telah sampai, bahwa tanda-tanda dari hari pembalasan itu sudah ada di sini, sekaranglah saat kesempatan bagimu untuk membuat keputusan. Saudara tak dapat menunda-nunda karena Roh dari segala Kebenaran itu mengatakan : “Sebab itu (seperti kata Rohulkudus, Pada hari ini, jikalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah kamu mengeraskan hatimu seperti pada masa penggusaran, pada hari pencobaan di padang belantara, pada masa segala nenek moyangmu telah mencobai Aku, menguji Aku, dan melihat segala perbuatan-Ku empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku

murka terhadap generasi itu, dan berfirman, Bahwa hati mereka itu selalu sesat; dan mereka tidak mengetahui segala jalan-Ku. Sebab itu sudah Aku bersumpah dalam murka-Ku, mereka itu sekali-kali tiada akan masuk ke dalam perhentian-Ku). Ingatlah baik-baik, hai Saudara-saudaraku, janganlah seorangpun di antara kamu berhati jahat dengan tiada beriman, sehingga berpaling dari Allah yang hidup itu. Tetapi bernasehat-nasehatlah sama sendirimu setiap hari, sementara disebut orang ‘Hari ini’ (bukan hari kemarin, bukan hari Miller atau hari White); supaya jangan seorangpun daripada kamu menjadi keras hati dengan tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, jika kita berpaut kepada harap yang mula-mula itu sampai kepada kesudahan; sementara dikatakan, Pada hari ini, jikalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah kamu mengeraskan hatimu seperti pada masa penggusaran. Karena beberapa orang, setelah mereka mendengar, menggusari Allah; bukankah orang-orang sudah keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? Tetapi dengan siapakah sudah dimurkai-Nya selama empat puluh tahun itu? Bukankah terhadap mereka yang sudah berbuat dosa, yang telah bergelimpangan jatuh mayatnya di padang tandus itu? Dan terhadap siapakah Ia telah bersumpah, bahwa sekali-kali tiada mereka itu akan masuk ke dalam perhentian-Nya, kalau bukan terhadap mereka itu yang tidak percaya? Jadi kita saksikan, bahwa mereka itu tidak dapat masuk karena sebab ketidakpercayaan.” Ibrani 3 : 7 – 19.

* * *

.