.
Renungan Untuk Berdoa— SATU-SATUNYA HARAPAN KITA UNTUK MENANG- Saya akan membaca dari buku “The Mount of Blessing,” dimulai pada halaman 205, paragraf yang terakhir:
“Satu-satunya harapan bagi kita jika kita hendak menang ialah mempersatukan kehendak kita dengan kehendak Allah, dan bekerjalah bersama-sama dengan Dia, jam demi jam, dan hari demi hari. Kita tak dapat berpegang pada diri sendiri, lalu juga masuk ke dalam Kerajaan Allah. Jika kita pernah mencapai kesucian, maka ia itu adalah melalui penyangkalan terhadap diri sendiri, dan penerimaan akan pikiran Kristus. Kesombongan dan perasaan kecukupan sendiri harus disalibkan. Relakah kita membayar untuk harga yang dimintakan daripada kita? Relakah kita supaya kehendak kita dibawa sampai mencapai kesesuaian sempurna dengan kehendak Allah? Sebelum kita rela, karunia pengubahan Allah itu tak dapat dinyatakan kepada kita.”
Kita akan bertelut sekarang dan berdoa memohonkan pengertian agar supaya harapan kita untuk memiliki sebuah rumah di dalam kerajaan Allah akan bergantung pada mempersekutukan kehendak kita dengan kehendak-Nya, dan pada usaha kita bersama-sama dengan Dia; bahwa kesucian bergantung pada penyangkalan terhadap diri sendiri dan menerima Kristus; bahwa kesombongan tidak memiliki tempatnya di dalam hati orang Kristen; bahwa pengubahan dari karunia Allah diperoleh oleh penyesuaian kita kepada Firman-Nya.
Copyright, 1953
Hak Cipta Dijamin
V. T. HOUTEFF
UPAHNYA SION DAN USAHA ALLAH YANG BESAR
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 24 Mei 1947
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Sore hari ini kita akan mempelajari Yesaya pasal yang keenam puluh dua. Perkara-perkara yang pertama sekali perlu kita ketahui dari pasal ini ialah apakah ini ditulis terutama bagi umat di waktu ini, ataukah khusus bagi umat di masa kemarin, dan apakah pekabaran yang terkandung di dalamnya adalah untuk diberikan kepada sidang atau kepada dunia. Untuk menemukan semua perkara ini kita akan membaca ayat yang kesebelas sebagai berikut :
Yesaya 62 : 11 : “Tengoklah, Tuhan telah memberitakan kepada akhir dunia, Katakanlah olehmu kepada puteri Sion, Tengoklah, keselamatanmu ada datang; tengoklah, upah-Nya adalah serta-Nya, dan pekerjaan-Nya ada di hadapan-Nya.”
Tuhan mengatakan di sini, “Tengoklah, sudah Ku beritakan kepada akhir dunia,” bukan kepada sesuatu masa lain di dalam sejarah dunia. Pemberitaan kebenaran Tuhan itu, oleh karenanya, adalah berlaku bagi orang-orang yang hidup di akhir zaman. Kepada merekalah pasal ini dibukakan dari segelnya, dan mereka ditugaskan untuk pergi kepada puteri Sion, yaitu sidang. Oleh sebab itu, anda tidak dapat memaafkan diri untuk melayani.
Yesaya 62 : 1 : “Karena sebab Sion tiada Aku hendak menahan perdamaian, dan karena sebab Yerusalem tiada Aku hendak berhenti beristirahat, sampai kebenarannya terbit seperti cahaya terang, dan keselamatannya seperti lampu yang bernyala.”
Di sini kepada kita diceritakan bahwa Tuhan akan terus berbicara demikian, bukan untuk kepentingan dunia, melainkan demi untuk sidang supaya Ia akan kelak berdiri pada Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba itu; bahwa Ia hendak terus demikian “sampai kelak kebenarannya terbit seperti cahaya terang, dan keselamatannya seperti lampu yang bernyala.”
Pernyataan Tuhan itu mengandung arti bahwa kebenaran dari umat-Nya pada waktu pemberitaan pasal ini adalah hanya kelip-kelip, jika semuanya itu terbit, dan bahwa “keselamatannya” pada waktu ini tidaklah seperti sebuah lampu yang bernyala, melainkan adalah seperti terang lampu yang sedang akan padam. Usaha-Nya yang besar adalah bagaimanapun juga untuk membawakan suatu perubahan besar : kebenaran Kristus akan bercahaya secerah cahaya matahari. Jadi kesimpulannya adalah tanpa pekabaran tambahan ini, sidang tidak akan pernah mencapai tujuannya, dan siapapun yang bersikap acuh pada panggilan pelayanan ini akan membawa kematiannya sendiri. Umat Tuhan yang sejati, bagaimanapun, untuk membangkitkan dan merangkul panggilan ini. Bagi mereka, sebagai sebuah sidang, kata Tuhan :
Yesaya 62 : 2 : “Maka segala orang Kapir akan menyaksikan kebenaranmu, dan segala raja akan kemuliaanmu : maka kamu akan dipanggil dengan sebuah nama yang baru, yang akan ditentukan oleh mulut Tuhan.”
“Kebenaran dari Sion akan disebutkan demikian itu sehingga segala bangsa Kapir pun akan tertarik olehnya, dan semua raja mereka akan tertarik oleh kemuliaannya. Adalah karena alasan ini sehingga nama dari sidang yang ada sekarang tidak akan cocok baginya pada waktu itu.
Sebagai anda ketahui, pada waktu ini ada beratus-ratus nama gereja di dunia, -- sesungguhnya, sama banyak nama-nama itu dengan banyaknya faham-faham yang ada. Semua mereka itu diberi nama oleh mulut manusia, dan nama-nama dari masing-masingnya mengandung arti, bahwa ada terdapat gereja-gereja lain yang seperti itu sungguhpun Allah mengakui hanya sebuah. Banyak dari nama-nama itu bahkan mengemukakan persaingan Ilahi. Sebagai contoh, tidakkah nama-nama, “Sidang Kristus,” dan “Sidang Allah,” membuat Kristus dan Allah sebagai saling bersaing?
Apa pun terjadi dengan “nama baru” itu, keseluruhannya cocok bagi sidang dalam kebenaran yang dibangun di sini.
Kita sekarang hidup dalam dunia yang membingungkan. Beberapa orang-orang yang dari pihak Paulus dan ada beberapa dari pihak Apollos, dari pihak Cephas, dari pihak Petrus, pihak Yohanes, dan pihak Yakub, dan dari pihak banyak lagi yang lainnya. Sesungguhnya bahkan ada beberapa orang yang mengaku berasal dari pihak Allah dan beberapa lagi dari pihak Kristus. Orang-orang Kristen berselisih dan bertengkar antar sesamanya, yang satu menolak iman yang lainnya, dan pada waktu yang sama mereka berusaha untuk menobatkan kepada Kristus dunia yang bukan Kristen! Betapa gelapnya! Kepada sidang, yang Tuhan sekarang sedang ciptakan, Ia berfirman :
Yesaya 62 : 3 : “Engkau akan juga menjadi sebuah mahkota kemuliaan di dalam tangan Tuhan, dan sebuah tengkuluk kerajaan di dalam tangan Allahmu.”
Di sini kita lihat bahwa sidang akan dibentuk terdiri dari suatu umat yang dituntun oleh Roh yang benar, dan namanya yang baru tentunya akan mengemukakan kenyataan ini. Sungguh ajaib, ia harus jadi begitu, karena Tuhan sendiri mengatakan “Engkaulah mahkota kemuliaan-Ku, tengkuluk kerajaan-Ku.” Anda pasti tidak sanggup untuk melepaskan kemuliaan ini berlalu dari anda. Lakukanlah sekarang.
Yesaya 62 : 4 : “Engkau tidak akan disebut lagi Yang ditinggalkan; dan negerimu tidak akan disebut lagi Yang Sunyi : melainkan engkau akan dipanggil Hephzibah, dan tanahmu Beulah : karena Tuhan telah berkenan akan kamu, dan tanahmu akan bersuami.”
Karena Tuhan akan berkenan akan dia, dan juga karena negerinya akan bersuami kepadanya, maka ia akan dipanggil Hephzibah, dan negerinya Beulah. Sidang, di masa yang lalu, telah ditinggalkan beberapa kali -- sekali di Mesir, kemudian di Babilon, dan di Roma, dan seterusnya -- namun ia tidak akan pernah lagi ditinggalkan, dan negerinya tidak akan pernah lagi ditinggalkan sunyi.
Yesaya 62 : 5 : “Karena seperti seorang muda belia mengawini seorang anak dara, demikianlah kelak segala anakmu laki-laki akan mengawini engkau; maka seperti halnya seorang mempelai laki-laki girang hatinya melihat mempelai perempuan, demikianlah kelak Allahmu bergembira karena engkau.”
Pernikahan menunjukkan suatu persekutuan yang abadi. Jadi, sidang memiliki janji, bahwa tanah airnya akan kini menjadi miliknya untuk selamanya, dan ia dan anak-anaknya akan tidak pernah lagi berpisah.
Yesaya 62 : 6, 7 : “Aku telah menempatkan pengawal-pengawal pada semua pagar tembokmu, hai Yerusalem, yang tidak akan pernah berdiam diri mereka baik siang baik malam; kamu yang menyebut nama Tuhan, janganlah berdiam diri. Dan janganlah memberikan Dia berdiam sampai ditetapkan-Nya Yerusalem, dan sampai dibuat-Nya Yerusalem menjadi suatu kepujian di atas bumi.”
Ia telah (bukan akan) menempatkan pengawal-pengawal yang kelak tidak akan pernah melalaikan kewajibannya baik siang baik malam. Dan demikian pula kamu yang kini menyebutkan nama Tuhan janganlah berdiam diri, melainkan memuji Dia dan berbicara dari hal kasih-Nya yang ajaib dan Kebenaran. Sekaranglah kesempatanmu untuk membuat kemajuan kerajaan-Nya itu menjadi kesibukanmu yang terutama, perhatianmu yang utama, kesenanganmu yang tertinggi. Sekaranglah waktunya untuk mengatakan, “Jika aku melupakan dikau, hai Yerusalem, maka biarlah tangan kananku melupakan kelicikkannya. Jika kiranya tidak aku ingat akan dikau, maka biarlah lidahku lekat pada langitan mulutku; jikalau kiranya tiada aku membesarkan Yerusalem lebih daripada kesukaanku yang terutama.” Mazmur 137 : 5, 6. Untuk yang terakhir ini berdoalah dan bekerja. Janganlah biarkan Dia diam sampai Ia membuat Yerusalem menjadi suatu kepujian “di bumi.” Biarlah ini menjadi kesenanganmu sama seperti engkau adalah kesenangan-Nya.
Yesaya 62 : 8, 9 : “Tuhan sudah bersumpah demi tangan kanan-Nya, dan demi lengan kekuatan-Nya, Sungguh-sungguh tiada lagi Aku akan memberikan gandummu menjadi makanan bagi segala musuhmu; dan anak-anak orang asing tidak akan lagi minum air anggurmu, yang telah kamu peroleh dengan usahamu : melainkan mereka yang telah mengumpulkannya akan memakannya serta memuji-muji Tuhan; dan mereka yang telah mengumpulkannya akan meminumnya di dalam mahligai-mahligai kesucian-Ku.”
Umat Allah telah dirampas berkali-kali, dan perampasan yang sangat diam-diam telah dilakukan dan masih sedang dilakukan oleh saudara-saudara seiman mereka sendiri. Bagaimana? -- Dalam setiap langkah maju dari Kebenaran, sepanjang sejarah gereja sampai kepada hari ini, orang-orang yang pernah memeluk kebenaran-kebenaran baru yang tidak terkenal yang sedemikian ini, setiap kali telah dikeluarkan dengan segera dari sidang yang telah mereka bantu mendirikan. Ini dilakukan hanya karena pada satu pihak mayoritas orang-orang yang selalu berkuasa, dan pada pihak lainnya hanya sedikit orang yang terpengaruh kepada kebenaran sekarang, yaitu kepada “makanan pada masanya.” Sungguhpun demikian di sinilah masanya sekarang, dimana semua bentuk perampasan akan berakhir. Bagi mereka yang sedang mengalami pemecatan janji-janji yang membesarkan hati ini telah diberikan.
“Dengarlah akan firman Tuhan, hai kamu yang gentar terhadap firman-Nya; Saudara-saudaramu yang membenci akan kamu, yang telah melempar kamu keluar demi karena nama-Ku, mengatakan, bahwa biarlah supaya Tuhan dipermuliakan; tetapi Ia akan kelihatan bagi kesukaan kamu, dan mereka itu kelak akan malu.” Yesaya 66 : 5.
Yesaya 62 : 10 : “Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah olehmu jalan bagi orang banyak, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah semua batu; tinggikanlah sebuah panji-panji bagi orang banyak itu.”
Dengan memiliki janji-janji yang membesarkan hati ini di depan kita, maka Tuhan kini berulang kali meminta kepada kita supaya pergi dengan tidak usah takut melalui pintu-pintu gerbang Sion, yaitu sidang, di mana kita akan mengatakan. “Tengoklah, keselamatanmu ada datang; tengoklah, upah-Nya adalah serta-Nya, dan kerja-Nya adalah di hadapan-Nya.”
Sebab itu kita tak dapat berbuat sebaliknya, melainkan pergi masuk, karena itulah tugas kewajiban pemberian Allah kita untuk mempersiapkan jalan bagi umat. Kita harus membuka sebuah jalan raya, sebuah jalan bagi mereka untuk datang kepada terang Allah dan dengan demikian kepada kerajaan-Nya. Kita harus membuang keluar setiap halangan yang berdiri menghalangi jalan, dan harus meninggikan sebuah panji-panji bagi umat, yaitu sebuah panji-panji yang dapat dilihat dan diikuti mereka yang akan menghantarkan mereka ke depan. Bagaimanakah panji-panji itu? -- Panji-panji yang akan dilihat dan diikuti oleh orang banyak itu ialah : Yesus dalam Kebenaran-Nya.
Yesaya 62 : 11 : “Tengoklah, Tuhan telah memberitakan sampai akhir dunia, Katakanlah olehmu kepada puteri Sion, Tengoklah, keselamatanmu ada datang; tengoklah, upah-Nya adalah serta-Nya, dan pekerjaan-Nya adalah di hadapan-Nya.”
Ayat ini, seperti yang kita telah pelajari pada permulaan penyelidikan kita, menjernihkan dua perkara. Pertama, bahwa pasal ini secara pasti berisikan sebuah pekabaran kepada sidang pada akhir sejarah dunia; kedua, bahwa karena kita diutus dengan sebuah pekabaran bagi sidang sementara pasal ini adalah kini untuk pertama kalinya diungkapkan dan dibawakan kepada perhatian kita, maka ia menunjukkan dengan pasti, bahwa kita telah sampai pada masa akhir zaman itu, masa dimana lembaga-lembaga ciptaan manusia akan berlalu untuk selama-lamanya.
Kata-kata “tengoklah” menunjukkan, bahwa kita hendaknya sekarang memperhatikan dan mampu melihat bahwa keselamatan kita ada datang, dan bahwa sementara upah-Nya ada beserta-Nya, pekerjaan-Nya masih ada di hadapan-Nya. Dan apakah upah-Nya itu? -- Apa lagi kalau bukan kehidupan kekal selamanya? Demikianlah kelak akan jadi bahwa buah-buah pertama itu, mereka yang 144.000 itu, hamba-hamba Allah yang akan segera berdiri di atas Gunung Sion bersama-sama dengan Anak Domba akan pertama-tama diberi upah. Sebagai hamba-hamba Allah mereka akan meneruskan pekerjaan yang ada “di hadapan-Nya”, yaitu pekerjaan pengumpulan buah-buah kedua. Inilah pekerjaan yang dikemukakan oleh Yesaya nabi itu :
“Maka Aku akan menaruh sebuah tanda di antara mereka itu, dan Aku akan mengutus orang-orang yang telah luput (dari pembunuhan Tuhan itu, ayat 16) dari antara mereka itu kepada segala bangsa, ke Tarsis, ke Pul, dan ke Lud, orang pemanah ke Tubal dan ke Yawan, ke segala pulau yang jauh-jauh, yang belum pernah mendengar kemasyuran-Ku dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku; maka mereka itu akan memberitakan kemuliaan-Ku di antara segala bangsa Kapir. Dan mereka akan menghantarkan semua saudaramu bagi suatu persembahan kepada Tuhan dari antara segala bangsa dengan menunggang kuda, dan dengan kereta-kereta, dan dengan onta yang berpelana, dan dengan keledai, dan dengan binatang yang cepat, ke bukit kesucian-Ku Yerusalem, demikianlah firman Tuhan, seperti halnya bani Israel membawakan persembahan makanan di dalam bejana yang suci ke dalam rumah Tuhan.” Yesaya 66 : 19, 20. Sekarang pilihannya adalah tergantung anda, apakah mengikuti barisan Kebenaran Allah pada waktunya, menerima keselamatan-Nya dan mempersiapkan pekerjaan yang berada di depan-Nya, untuk pengumpulan orang-orang suci-Nya, atau tinggal tersisih dan akan diludahkan.
Marilah kita mengambil pilihan yang lebih baik supaya jangan kita mendapatkan diri kita kelak dalam kegelapan di luar, dimana akan ada tangisan dan keretak gigi kita.
Yesaya 62 : 12 : “Pada masa itu digelar oranglah akan mereka itu bangsa yang suci, orang tebusan Tuhan, dan engkaupun akan dinamai, Yang kekasih, Negeri yang tiada ditinggalkan.”
Jika kita melakukan semua itu yang dikendalikan oleh Roh Allah kepada kita untuk dilakukan, maka kita tentunya akan dipanggil “Bangsa yang suci, Orang-orang tebusan Tuhan”, “Yang Kekasih, Sebuah negeri yang tidak ditinggalkan.”
Dan sekarang kita simpulkan pelajaran ini sebagai berikut : Pelajaran ini dibuka dengan “Tengoklah, Tuhan memberitakan kepada hujung dunia”, keselamatan sidang “ada datang”, upah dari Tuhan ada serta-Nya. Sidang akan menjadi sebuah “mahkota kemuliaan” di dalam tangan Tuhan, dan sebuah “tengkuluk kerajaan” di dalam tangan Allah. Tidak lama lagi sidang-Nya akan disebut “Telah ditinggalkan”, atau pun negeri mereka akan disebut “Sunyi.” Sebutan-sebutan ini akan dirubah masing-masingnya dengan Hephzibah dan Beulah, yang berarti Allah akan berkenan kepada umat-Nya dan akan negeri mereka; bahwa Allah akan bersukacita karena sidang-Nya seperti halnya seorang pengantin lelaki bergembira karena pengantin perempuan; bahwa Allah telah menempatkan pengawal-pengawal pada semua pagar tembok Yerusalem, mereka tidak akan pernah melalaikan tugasnya. Mereka tidak akan berdiam diri, melainkan mereka akan memuji-muji Tuhan, dan mereka sangat bersemangat untuk berbuat apa saja untuk meneruskan kerajaan-Nya; bahwa Allah telah bersumpah demi tangan kanan-Nya, dan demi lengan kekuasaan-Nya, bahwa Ia tidak akan lagi menyerahkan makanan anak-anak-Nya kepada musuh, bahwa orang-orang asing tidak akan lagi merampok mereka dari apa yang mereka telah kerjakan, bahwa apa yang mereka kumpulkan akan betul-betul menjadi milik mereka sendiri; bahwa sidang telah berulang kali dirampok terang kebenarannya. Apabila ia berusaha mencari lebih banyak terang, maka musuh-musuh menyingkirkannya daripadanya lalu mengacaukan orang banyak itu, sedikit-dikitnya untuk sesuatu masa; Kini kepadanya dinasehatkan supaya “mendengar akan Firman Tuhan”, untuk mana saudara-saudara (rekan-rekan anggota gereja) membenci kita sehingga mereka memecat kita keluar dari antaranya. Semua ini mereka lakukan dengan nama Tuhan, namun mereka kelak akan “malu”, apabila Ia muncul bagi kesukaan kita; bahwa kita diperintahkan untuk pergi memasuki semua pintu gerbang Laodikea dan mempersiapkan jalan bagi orang banyak itu; mem-bentangkan jalan raya, menyingkirkan semua perintang, meninggikan sebuah standard bagi orang banyak itu; menunjukkan kepada mereka, bahwa Tuhan “telah memberitakan kepada hujung dunia; menceritakan kepada “puteri Sion” bahwa selamatnya ada datang, bahwa upah dari Dia adalah serta-Nya, dan pekerjaan-Nya ada di hadapan-Nya; bahwa orang-orang yang luput dari pembunuhan Tuhan itu akan diutus kepada segala bangsa dan kepada semua pulau di lautan, yaitu kepada orang banyak yang belum pernah mendengar dari hal Juruselamat. Mereka akan menghantarkan semua saudaranya kepada rumah Tuhan.
Sekarang tentunya anda saksikan bahwa pahala Sion dan usaha Allah yang sangat untuk menyampaikan kepadamu Kebenaran ini. Yakinlah anda untuk melakukan segalanya supaya dapat luput dari pembalasan Allah dan bergabunglah dengan pergerakan anggota-anggota biasa bagi pengumpulan umat itu.
* * *
.