.
Renungan Untuk Berdoa— Rela Untuk Dibuat Menjadi Mau-Saya akan membaca dari buku The Mount of Blessing,” dimulai pada halaman 204, paragraf yang pertama :
“Kemenangan tidak akan dicapai tanpa banyak doa yang bersungguh-sungguh, tanpa merendahkan diri pada setiap langkah. Kemauan kita tidak akan dipaksa ke dalam kerja sama bersama-sama dengan perantara-perantara semawi, melainkan ia itu harus dengan rela ikut. Jika sekiranya mungkin dapat dipaksakan kepadamu pengaruh Roh Allah itu dengan seratus kali lebih kuat, ia itu tak akan membuatmu menjadi Kristen, yaitu sesuatu mahluk yang pantas bagi Sorga ..... Kemauan harus ditempatkan pada pihak kehendak Allah. Kamu tak akan mampu oleh dirimu sendiri menyerahkan semua maksud dan kehendak dan kecenderungan-kecenderungan hatimu ke bawah kehendak Allah; tetapi jika kamu “rela untuk dibuat menjadi mau,’ maka Allah akan menyelesaikan pekerjaan itu bagimu ..... Tetapi banyak orang tertarik oleh keindahan Kristus dan kemuliaan Sorga, namun mereka enggan mengikuti persyaratan-persyaratan dengan mana semua ini dapat menjadi miliknya ..... Untuk melepaskan kehendak hatinya sendiri, yaitu cita-cita dan perasaan pilihannya atau semua yang dikejarnya, memerlukan suatu pengorbanan oleh mana mereka ragu-ragu, lalu tidak bersungguh-sungguh, dan akhirnya kembali. Banyak orang ‘ingin berusaha masuk, dan tidak akan mungkin.’ ”
Apakah yang akan kita doakan bagi sore hari ini? -- Marilah kita ingat, bahwa kepentingan diri sendiri adalah satu-satunya halangan yang ada di antara kita dan Allah, dan bahwa Allah tidak akan pernah memaksa kita untuk datang kepada-Nya. Marilah kita memohon kuasa kepada Allah untuk dapat menggunakan karunia yang Ia sediakan dengan sedemikian limpahnya. Ia tidak akan membuat kita menjadi perantara-perantara moral yang bebas jika tidak Ia mengharapkan daripada kita supaya menggunakan semua kemauan hati kita. Hendaklah kita memohon kepada Allah untuk membantu kita untuk menjadi “rela untuk dibuat menjadi mau,” lalu kemudian menggabungkan semua kemauan kita kepada kemauannya, maka dengan begitu “menyelesaikan keselamatan kita sendiri.” Kita memerlukan kekuatan dari Allah untuk melawan semua kejahatan, dan dalam kekuatan itulah kita akan mengalahkan dunia seperti Yesus telah kalahkan.
* * *
BUAH-BUAH DARI DIA YANG DIURAPI ITU
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 17 Mei 1947
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Kita akan mempelajari dari Yesaya pasal yang keenam puluh satu, dimulai dengan ayat yang pertama :
Yesaya 61 : 1, 2 : “Bahwa Roh Tuhan Allah ada padaku, sebab telah diurapi Tuhan akan daku supaya aku memberitakan kabar-kabar baik kepada orang-orang yang rendah hati; disuruh-Nya aku pergi membebat orang yang hancur hatinya, memberitakan kelepasan kepada orang-orang yang tertawan, dan membuka penjara bagi mereka yang terbelenggu; memberitakan tahun penerimaan Tuhan dan hari pembalasan Allah kita; dan menghiburkan hati segala orang yang berduka cita.”
Ini adalah dua ayat yang telah dibacakan Yesus sewaktu Ia berdiri di dalam kaabah di kota Nazareth, yaitu tempat dimana Ia telah dibesarkan. Sesudah Ia membaca kedua ayat ini lalu duduklah tanpa memberikan sesuatu komentar. Sementara para pendengar-Nya diam terpaku memikirkan mengapa setelah Ia membaca kemudian Ia duduk tanpa menambah sepatah katapun, maka Yesus bangkit kembali lalu mengatakan, “Pada hari ini kata-kata firman ini digenapi dalam pendengaranmu.”
Alasan yang diberikan mengapa adanya Roh itu pada Yesus ialah karena Tuhan Allah telah mengurapi Dia untuk memberitakan kabar-kabar baik kepada semua orang yang rendah hati. Jadi, kesimpulannya ialah, bahwa jika Tuhan tidak mengurapi Dia untuk berkhotbah, maka Roh Tuhan tidak akan ada pada Dia. Apalagi ia telah diurapi untuk berbicara kepada orang-orang yang rendah hati, yaitu mereka yang tidak pujian agar mereka sebagai hiasan kebenaran yang hidup, suatu ciptaan Allah yang baru, supaya Ia dipermuliakan.
Disini terlihat bahwa ciptaan Allah yang asli yang telah hilang karena dosa, akan dipulihkan. Sekarang adalah hari yang tepat untuk membuka hatimu, untuk menerima Kebenaran Sekarang, untuk menciptakan dan mengembalikan apa yang sudah hilang karena dosa.
Yesaya 61 : 4 : “Maka mereka akan membangun kembali segala tempat yang lama sudah rusak, mereka akan mendirikan kembali segala tempat yang dirobohkan dahulu, dan mereka akan memperbaiki kembali semua negeri yang sudah rusak, peninggalan-peninggalan dari banyak generasi.”
Orang-orang yang akan dibuat gembira dan menjadi indah, yang akan berpakaian terpuji dan yang akan menjadi pohon-pohon kebenaran -- tanaman Tuhan -- oleh siapa Ia akan dipermuliakan, akan menjadi hamba-hamba-Nya. Secara analog, mereka itu akan menjadi Ezra-Ezra dan Nehemia-Nehemia masa kini. Yang tidak bersalah yang akan memperbaiki segala sesuatu.
Yesaya 61 : 5 : “Maka orang-orang asing akan berdiri memberikan makan semua kawanan ternakmu, dan orang-orang luar akan menjadi pekerja-pekerja bendangmu dan penunggu-penunggu kebun anggurmu.”
Orang-orang asing dan orang-orang luar yang disebutkan di sini tentunya bukanlah orang-orang asing dan orang-orang luar bagi Kerajaan Allah, melainkan orang-orang asing dan orang-orang luar yang tidak punya hubungan darah terhadap bangsa Yehuda dan Israel. Mereka bukanlah dari keturunan Yakub, mereka bukan rombongan 144.000 itu. Yang pertama sekali berdiri diatas Gunung Sion, tetapi bersama-sama dengan mereka.
Yesaya 61 : 6 : “Tetapi kamu akan diberi gelar Imam-Imam Tuhan : orang-orang akan memanggilmu Hamba-Hamba dari Allah kita; kamu akan makan segala kekayaan bangsa-bangsa Kapir, dan dengan semua kemuliaan mereka itu kamu akan berbangga dirimu.”
Sebab itu di dalam Kerajaan Yehuda yang akan datang akan terdapat dua kelompok umat -- para pendeta dan para anggota biasa.
Dari kata-kata Injil ini kita saksikan, bahwa Kerajaan Allah, sidang yang disucikan, bebas dari “lalang” adalah sesuatu perkara yang nyata. Itu bukanlah sesuatu khayalan, bukanlah sesuatu yang berupa asap yang beterbangan dan hilang di angkasa, tetapi tepat diatas bumi.
Yesaya 61 : 7 : “Untuk ganti malumu kamu akan memperoleh hormat dua kali lipat; dan untuk ganti kekacauan mereka itu mereka akan bersorak-sorai dalam untungnya; sebab itu di dalam negeri mereka mereka akan memiliki dua kali lipat bagiannya : kesukaan kekal akan menjadi milik mereka itu.”
Hamba-hamba Allah ini akan memperoleh dua kali lipat disebabkan karena malu yang sudah dideritanya, maka semua akan bersukaria dengan bagiannya. Apakah anda ditentukan untuk menderita demi Kristus? Apakah anda sama atau berbeda dari mereka yang mencari kesenangan dan persahabatan dari dunia yang cepat atau lambat akan mendapatkan dirinya dalam kekecewaan yang besar? Percayalah! Itulah semuanya.
Yesaya 61 : 8 : “Karena Aku ini Tuhan yang mencintai keadilan, Aku benci akan barang rampasan bagi korban bakaran; maka Aku akan mengendalikan pekerjaan mereka dalam kebenaran, dan Aku akan membuat suatu perjanjian kekal dengan mereka itu.”
Pehukuman dan keadilan -- inilah motto dari Allah bagi semua mahluk ciptaan-Nya. Sebutan yang berbunyi, “Aku benci akan perampasan bagi korban bakaran,” mengandung arti bahwa perkara-perkara yang tidak disukai ini kini sedang dipraktikkan di antara umat-Nya.
Dalam hubungan ini beberapa tahun yang lalu saya mendengar seseorang anggota gereja mengatakan bahwa ia telah memenangkan sejumlah uang dalam sesuatu bentuk judi, dan karena bisikan hatinya menyakiti karena memegang uang itu, maka ia telah memberikannya sebagai suatu persembahan kepada sidang Tuhan. Juga, saya mendengar banyak orang yang mengatakan, bahwa mereka bekerja pada hari Sabat, tetapi mereka mengembalikan penghasilan hari-hari Sabatnya kepada gereja. Kejadian-kejadian ini dapat merupakan contoh-contoh tentang bagaimana piciknya, dan bagaimana bodohnya umat Allah dalam perkara-perkara Allah. Dengan membawa persembahan yang demikian. Mereka sedang membuat Allah sebagai seorang penjudi dan sebagai pelanggar Hari Sabat, namun pada waktu sama mereka mengira bahwa mereka sedang melakukan sesuatu kebaikan yang besar kepada-Nya!
Janji Allah kepada umat-Nya adalah : “Aku akan mengarahkan pekerjaan mereka dalam Kebenaran.” Apakah kita lalu mempertanyakan kemampuan-Nya untuk mewujudkan dan pada waktu yang sama mengharapkan-Nya memberikan sebuah rumah dalam Kerajaan-Nya?
Yesaya 61 : 9 : “Maka benih mereka itu akan menjadi termasyur di antara segala bangsa Kapir, dan segala keturunan mereka di antara segala bangsa : semua yang melihat mereka itu akan mengenal mereka, bahwa mereka benih yang diberkahi Tuhan.”
Betapa suatu harapan yang berbahagia! Betapa besarnya kuasa yang akan menyelamatkan baik orang muda maupun orang tua dan membuat nama-nama mereka menjadi termasyur di seluruh dunia! Demi untuk suatu nama baik yang sedemikian ini orang rela menjalani setiap penyiksaan apa saja yang di ketahui umat manusia. Walaupun demi-kian Allah hanya meminta kepada kita supaya percaya dan supaya menyesuaikan diri dengan Firman-Nya -- sesungguhnya hanya itu.
Kekristenan akan menjadi nyata, -- sedemikian nyata sehingga bahkan orang-orang Kapir akan mengenal bahwa orang-orang Kristen yang sedemikian inilah adalah tanaman Tuhan; bahwa hanya kuasa Allah yang dapat membawakan perobahan yang sedemikian ini di dalam hati manusia, dan menyebabkan orang-orang suci-Nya berkata :
Yesaya 61 : 10 : “Bahwa amat sukacitalah hatiku akan Tuhan, hatiku pun bergemar akan Allahku, karena sudah dikenakan-Nya kepadaku pakaian selamat dan diselubung-Nya aku dengan selimut kebenaran, seperti seorang mempelai laki-laki menghiasi dirinya dengan berbagai perhiasan dan seorang mempelai perempuan menghiasi dirinya dengan selengkap permata.”
Pasal dari nabi Yesaya ini adalah betul-betul membawakan “pembangunan dan Reformasi” yang sedemikian ini belum pernah jadi semenjak mulanya dosa. Allah melarang agar jangan ada daripada kita kelak kehilangan pengalaman dan berkat-berkat yang datang melalui pembangunan dan reformasi ini.
Yesaya 61 : 11 : “Karena seperti bumi mengeluarkan tunasnya, dan seperti kebun membuat segala perkara yang ditabur di atasnya bertumbuh, demikianlah Tuhan Allah akan membuat kebenaran dan kepujian itu memancar ke hadapan segala bangsa.”
Melalui benih Kebenaran pengalaman ini akan datang kepada umat Allah sama alaminya seperti halnya bumi membuat benih-benih yang ditabur di atasnya itu bertunas dan membawa hasil. Inilah benar-benar “kebenaran Kristus itu,” bukan kekuatan manusia.
Sambil menyimpulkan penyelidikan ini, kita mengetahui bahwa buah-buah dari dia yang diurapi itu adalah sebagai berikut :
Bahwa Yesus telah diurapi untuk memberitakan kabar-kabar baik, yaitu berita-berita bahwa Ia akan membuka pintu penjara dosa, akan membalut luka-luka umat Allah, akan memberitakan tahun penerimaan Tuhan, akan menghiburkan orang-orang yang meratap, dan akan memberikan kepada semua orang kesempatan untuk melepaskan diri dari “hari pembalasan itu.”
Bahwa karena Yesus telah diurapi sedemikian itu, maka Ia adalah cocok untuk menghiburkan mereka yang meratap di Sion, untuk memberikan keindahan sebagai ganti abu, untuk memberikan minyak kesukaan sebagai ganti ratap tangis, dan memberikan karunia pujian sebagai gantinya kesedihan, sehingga mereka dapat dipanggil “pohon-pohon kebenaran,” dan supaya dengan begitu Allah dapat dipermuliakan; bahwa oleh perantaraan karunia Roh umat-Nya akan mampu untuk membangun kembali tempat-tempat yang telah ditinggalkan oleh banyak generasi; bahwa orang-orang yang dipanggil pada waktu ini akan menjadi hamba-hamba Allah “dan mereka akan makan segala harta benda bangsa-bangsa Kapir,” dan kemuliaan berada dengan mereka, maka “orang-orang asing dan orang-orang luar” akan menjadi gembala-gembala bagi mereka dan akan menjadi “penjaga-penjaga kebun anggur mereka.”; bahwa kemudian semua malu dan kekacauan mereka itu akan berobah menjadi kegembiraan yang kekal; bahwa sebagaimana Allah membenci akan perampasan, maka Ia akan mengendalikan pekerjaan itu ke dalam kebenaran lalu membuat suatu janji kekal dengan mereka yang mengenal akan Dia; bahwa kemudian benih mereka itu akan dikenal oleh semua bangsa Kapir dan di antara bangsa itu, maka mereka akan mengakui bahwa Allah telah memberkati umat-Nya; bahwa karena Dia yang diurapi itu menyelubungi umat-Nya dengan pakaian keselamatan, dan jubah kebenaran, maka kesaksian dari anak-anak-Nya, kelak berbunyi : “Aku akan sangat bersukacita di dalam Tuhan,” maka seperti halnya seorang pengantin perempuan menghiasi dirinya dengan berbagai permata, demikianlah perhiasan-perhiasan rohani yang diberikan melalui karunia-karunia ini akan menimbulkan “pembangunan dan reformasi.”; dan bahwa, seperti halnya benih yang ditabur di tanah secara alamiah berkembang sampai menghasilkan buah, maka demikianlah Dia yang diurapi itu akan membuat kebenaran dan kepujian memancar di hadapan segala bangsa.
“Kesempatan-kesempatan luas telah diberikan kepada semua orang yang jujur, bersungguh-sungguh, dan dengan penuh perhatian sedang berusaha mencapai kesucian sempurna dalam takut akan Allah. Kekuatan, kemurahan, dan kemuliaan telah disediakan melalui Kristus, dibawakan oleh malaikat-malaikat pemberi layanan kepada para pewaris keselamatan. Tak seorang pun yang terlalu hina, terlalu jahat dan kotor, sehingga mereka tidak dapat memperoleh kekuatan, kesucian, dan kebenaran, di dalam Yesus yang telah mati bagi mereka, jika mereka mau melepaskan semua dosa mereka, berhenti dari pada semua jalan kejahatan mereka, dan kembali dengan kesungguhan hati kepada Allah yang hidup. Ia sedang menunggu untuk membuka dari mereka pakaian-pakaian mereka yang ternoda dan kotor oleh dosa, dan untuk mengenakan kepada mereka jubah-jubah kebenaran yang cerah dan putih; dan Ia mengajak mereka untuk hidup, bukan mati. Di dalam Dia mereka dapat berkembang. Tangkai-tangkai mereka tidak akan layu dan tidak akan gagal berbuah. Jika mereka tinggal di dalam Dia, mereka dapa tmengambil makanan dan minuman dari pada-Nya, diisi dengan Roh-Nya, berjalan seperti halnya Dia berjalan, menang seperti halnya Dia menang, dan ditinggikan pada tangan kanan-Nya.” Testimonies, Vol. 2, p. 453.
--- o 0 o ---
Ada Sebuah Keluasan Dalam Rahmat Allah.
Ada sebuah Keluasan dalam Rahmat Allah. Seperti keluasan laut;
Ada sebuah Kebaikan dalam keadilan-Nya, yang lebih dari kemerdekaan.
Ada sebuah Sambutan bagi orang berdosa,
Dan berkat yang lebih bagi kebaikan;
Ada sebuah Pengampunan dengan Penyelamat
Ada penyembuhan dalam darah-Nya.
Karena kasih dari Allah lebih lebar
Dari ukuran pikiran manusia
Dan hati dari yang kekal adalah lebih Indah kasih sayang-Nya.
Apabila kasih kita lebih sederhana, kita harus menuruti Ia dalam Firman-Nya;
Dan kehidupan kita akan seluruhnya bersinar seperti matahari
Di dalam kebaikan Tuhan kita
-Frederick W. Faber
.