Di Ambang Pintu Sebuah Dunia Baru Dalam Penglihatan Dunia Yang Lama

Satu-Satunya Kedamaian Pikiran

.

Naskah Untuk Berdoa

KEBENARAN AKAN MEMBUAT ANDA MERDEKA--Saya akan membacakan dari buku The Mount of Blessing, halaman 186, paragraf satu dan dua. Anda akan mencatat, bahwa paragraf-paragraf ini adalah berlandaskan pada kata-kata firman yang berbunyi : “Janganlah memberikan barang yang suci kepada anjing-anjing.”

Mount of Blessing, p. 186 : “Yesus di sini menunjuk kepada suatu kelas orang-orang yang tidak memiliki kemauan untuk menjauhkan diri dari perhambaan dosa. Oleh bermanja-manja dalam pelanggaran dan kejahatan, maka derajat alami mereka merosot sedemikian rupa sehingga mereka berpegang kepada kejahatan, dan tidak mau berpisah daripadanya. Hamba-hamba Kristus janganlah membiarkan diri mereka dihalangi oleh orang-orang yang akan membuat Injil itu hanya sekedar suatu bahan perdebatan dan tertawaan.”

“Tetapi Juruselamat tidak pernah melewati satu jiwapun, bagaimanapun tenggelam dia di dalam dosa, yang rindu untuk menerima kebenaran-kebenaran surga yang mahal harganya itu. Kepada para pemungut cukai dan wanita-wanita pelacur kata-kata firman-Nya merupakan permulaan dari suatu kehidupan yang baru..... Di bawah suatu bentuk rupa kebencian dan penghinaan, bahkan di bawah kejahatan dan kemerosotan, mungkin tersembunyi suatu jiwa yang kemurahan Kristus dapat selamatkan, untuk bercahaya bagaikan suatu butir mutiara pada mahkota Juruselamat.”

Di sini kita saksikan, bahwa dalam kata-kata pernyataan-Nya, “Janganlah memberikan barang yang suci kepada anjing-anjing”, Kristus memerintahkan kepada pengikut-pengikut-Nya supaya berhenti dari mencoba menanamkan sesuatu Kebenaran Alkitab kepada orang-orang yang tidak berminat untuk dibebaskan dari dosa. Terlepas dari bagaimana jauhnya seseorang mungkin telah jatuh dalam dosa, Allah tidak akan melalaikan satu jiwapun yang rindu memperoleh pertolongan, dan rindu untuk memperoleh dan mempraktikkan Kebenaran. Dengan jaminan ini, marilah kita berdoa memohonkan tambahan kerinduan untuk melepaskan diri dari perhambaan dosa. Sebenarnya perkara yang penting bukanlah bagaimana baiknya atau bagaimana jeleknya kita sekarang atau keadaan kita sampai sekarang, melainkan bagaimana peka dan patuhnya kita kepada Kebenaran sekarang pada waktu ini sementara Kebenaran itu terus terbuka. Inti yang sebenarnya dari doa kita hendaknya supaya kita menangkap sebuah gambaran dari Kebenaran itu yang memerdekakan jika diterima sementara gulungan lembaran itu terus terbuka.

* * *

DI AMBANG PINTU SEBUAH DUNIA BARU DALAM PENGLIHATAN DUNIA YANG LAMA 

 Khotbah V. T. Houteff

Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh

Sabat, 15 Februari 1947

Chapel Mount Carmel,

Waco, Texas 

Sore hari ini kita akan mempelajari pasal yang ketujuh dari buku Mikha. Pasal ini membawa perhatian kita kepada tiga pembagian waktu dalam mana tiga keadaan yang berbeda ditemukan di bumi. Keadaan yang pertama tercatat dalam empat ayat yang pertama; keadaan yang kedua tercatat dalam ayat-ayat 5 – 14; keadaan yang ketiga terdapat dalam ayat 15 seterusnya sampai kepada ayat terakhir dari pasal itu.

Sekarang marilah kita memulaikan penyelidikan kita terhadap --

Mikha 7 : 1 : “Celakalah aku! Karena adalah halku bagaikan apabila sudah habis orang mengumpulkan hasil musim panas, bagaikan sudah habis orang memetik buah anggur yang terakhir; sebiji anggurpun tiada lagi untuk dimakan, sia-sia jiwaku merindukan buah yang masak pertama.”

Adalah sesuatu yang dipersamakan kepada suatu tahun musim buah sesudah hasilnya dikumpulkan. Apakah ini? Kita akan menemukan jawabannya pada bacaan berikut --

Mikha 7 : 2 – 6 : “Bahwa orang yang baik sudah hilang dari dalam negeri dan orang yang tulus hatinya tiada lagi di antara manusia; semuanya mengintai hendak menumpahkan darah, seorang mengejar akan seorang dan membentangkan jaring akan dia. Supaya mereka dapat berbuat jahat dengan kedua tangannya secara bersungguh-sungguh, bahwa penghulu minta hadiah dan hakimpun sengajakan upah, dan orang besar menyatakan lobanya dengan tiada malu, semuanya itu minta makin lebih. Adapun yang terbaik di antara mereka itu, ia itu seperti duri juga adanya, dan yang dikatakan tulus hatinya itu, ia itu lebih tajam daripada pagar duri; bahwa hari segala penunggumu dan pehukumanmu datang; sekaranglah kelak menjadi kegemparan mereka. Jangan lagi percaya akan sahabat, jangan lagi menaruh harap pada penunjuk jalan; peliharakanlah lidahmu dari perempuan yang berbaring dalam ribaanmu.”

Sesudah orang benar diambil keluar dari dunia ini dan hanya orang jahat tertinggal di dalamnya, maka keadaannya digambarkan bagaikan suatu tahun musim buah yang telah habis dirampas hasilnya dan yang ketinggalan merana dan menakutkan karena di mana-mana jahat adanya. Peristiwa penyaringan ini terjadi pada hari Allah mengunjungi pengawal-Nya; artinya, pada hari Pehukuman, pada hari Ia memisah-misahkan “gandum” dari lalang (Matius 13 : 30), ikan yang baik dari ikan yang jelek (Matius 13 : 47 ,48) domba dari kambing (Matius 25 : 31 – 46).

Mikha 7 : 7 – 10 : “Oleh sebab itu, aku akan memandang kepada Tuhan, aku hendak menantikan Allah pohon selamatku, maka Allahku juga akan mendengarkan suaraku. Janganlah engkau bersuka cita menentangku, hai seteruku! Jikalau kiranya aku jatuh, maka aku akan bangun kembali, apabila aku duduk dalam kegelapan, maka Tuhan juga akan menjadi terangku. Adapun aku menanggung murka Tuhan, sebab aku sudah berbuat dosa melawan-Nya, sampai Ia membela perkaraku dan memutuskan hukumanku; bahwa Ia akan mengeluarkan daku kepada terang, dan akupun akan melihat Kebenaran-Nya. Maka ia itu akan dilihat oleh seteruku, lalu mukanya akan ketutupan malu, ia yang sudah berkata kepadaku demikian, “Di manakah sekarang Tuhan, Allahmu? Bahwa mata-ku akan memandang kepadanya; kini ia akan diinjak-injak seperti lumpur di jalan-jalan raya.”

Ayat-ayat ini mengemukakan umat Allah yang setia, yaitu orang-orang kepada siapa nubuatan-nubuatan ini dibukakan bagaikan mempunyai musuh perempuan yang ditunjukkan dengan kata ganti “perempuan” itu. “Perempuan” ini mempertanyakan dan meragukan adanya kehadiran Allah di antara umat-Nya, ia mengejek-ejek mereka karena iman mereka itu.

Oleh karena nubuatan-nubuatan ini kini untuk pertama kalinya dikemukakan dan semua ini membentuk pekabaran dari jam itu, dan oleh karena atas kitalah telah dibebankan tugas untuk memberitakan pekabaran itu kepada jemaat, dan oleh karena ia adalah musuh kita seperti halnya gereja Yahudi memusuhi orang-orang Kristen di masa lalu, maka demikian inilah Ilham berdiri menjadi saksi melawannya, dan mengucapkan nasib hukumannya.

Maka akan jadi kelak, bahwa “orang-orang Kapir akan menyaksikan” kebenaran segala orang suci itu, dan segala raja akan menyaksikan kemuliaan mereka itu, maka mereka sebagai suatu umat “akan dipanggil dengan suatu nama yang baru, yang akan diucapkan oleh mulut Tuhan sendiri.” Yesaya 62 : 2.

Mikha 7 : 11, 12 : “Bahwa pada hari segala pagar tembok-mu akan diperdirikan, pada hari itu juga keputusan itu akan kelak disingkirkan jauh-jauh. Pada hari itu juga ia akan datang kepadamu dari Assiria dan dari negeri-negeri yang diperkokoh, dan dari perbentengan itu sampai ke sungai, dan dari laut sampai ke laut, dan dari gunung sampai ke gunung.”

Oleh karena keputusan ini disingkirkan pada hari Kerajaan itu (sidang yang disucikan), dikembalikan, pada hari orang-orang suci diperkokoh, maka keputusan itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap mereka. Ilham mengatakan, bahwa pada hari itu kelak akan ada suatu pengumpulan besar dari Assiria dan dari negeri-negeri yang kokoh, juga dari laut ke laut dan dari gunung ke gunung. Sebab itu pekabaran ini ialah sebuah pekabaran yang mendahului penuaian bumi, hari Tuhan yang besar dan hebat itu, Pehukuman bagi Orang Hidup, hari dimana semua perkara akan dikembalikan seperti semula (Markus 9 : 12).

Mikha 7 : 13, 14 : “Meskipun tanah ini akan binasa juga oleh karena penduduknya, sebagai buah hasil perbuatan mereka itu. Gembalakanlah umatmu dengan tongkatmu, yaitu kawanan domba pusakamu, yang diam dalam hutan dengan sunyinya, di tengah-tengah Karmel; biarlah mereka makan rumput di Bashan dan Gilead seperti pada zaman dahulu.”

Sungguhpun sebelum semua janji-janji ini digenapi, Ilham menyatakan tanah itu akan binasa, penyebaran orang-orang itu akan lebih dulu terjadi.

Tongkat Allah ini tidak saja berbicara, tetapi Ia juga memberi makan. Dan apakah yang dapat diberikan-Nya kalau bukan “makanan pada waktunya?” Kalau bukan pekabaran dari hal jam itu? Firman menjelaskan, bahwa orang-orang itu adalah mereka yang tinggal secara terpencil di hutan-hutan, di tengah-tengah Carmel. Nubuatan mengenai hari dan jam ini menunjuk kepada pekabaran yang terkandung di dalam Tongkat itu, dan yang oleh Carmel dikeluarkan. Tidak ada lagi yang lain.

Mikha 7 : 15 : “Sama seperti pada hari tatkala engkau keluar dari negeri Mesir Aku akan memperlihatkan kepadanya perkara-perkara ajaib.”

Kita memperoleh janji, bahwa pengalaman orang-orang suci itu akan sama dengan pengalaman pergerakan Israel keluar dari Mesir; artinya, sebagaimana mereka itu dihantarkan keluar dari Mesir oleh tangan Allah yang berkuasa, lalu dibawa dengan selamat sampai ke dalam tanah perjanjian, demikian pula kelak akan jadi di waktu ini.

“Maka akan jadi kelak pada hari itu, bahwa Tuhan akan kembali mengangkat tangan-Nya pada kedua kalinya untuk mendapatkan kembali umat-Nya yang lagi tinggal, dari Assiria, dan dari Mesir, dan dari Patros, dan dari Kush, dan dari Elam, dan dari Shinar, dan dari Hamath, dan dari Pulau-pulau yang di lautan. Maka Ia akan menegakkan suatu tanda alamat bagi segala bangsa, dan akan dihimpunkan-Nya segala orang Israel yang sudah terhalau itu, dan mengumpulkan bersama semua orang Yehuda yang tercerai berai itu dari seluruh empat penjuru bumi.” Yesaya 11 : 11, 12.

Mikha 7 : 16 – 18 : “Bahwa segala bangsa akan menyaksikan dan mengacaukan semua kekuatan mereka itu; mereka akan menutup mulutnya dengan tangan, dan telinganya akan menjadi tuli. Mereka akan menjilat debu seperti ular, mereka akan keluar dari lobang-lobangnya seperti cacing-cacing tanah; mereka akan gementar terhadap Tuhan Allah kita, dan mereka akan takut karena Dikau. Siapakah Allah seperti Engkau, yang mengampuni kejahatan dan memaafkan pelanggaran dari milik pusaka-Nya yang lagi tinggal? Tiada ditahan-Nya murka-Nya untuk selamanya, karena berkenanlah Ia kepada kemurahan.”

“Maka pada masa itu dengki akan lalu daripada Efraim dan permusuhan akan dipadamkan di dalam Yehuda, sehingga Efraim tiada lagi dengki akan Yehuda dan Yehuda pun tiada lagi menyakiti hati Efraim. Melainkan keduanya bersama-sama akan menyerang bahu orang Filistin pada sebelah barat; dan menjarah mereka itu pada sebelah timur bersama-sama; mereka akan menangkap Edom dan Moab, dan segala bani Ammon pun akan takluk kepadanya. Maka Tuhan akan selengkapnya membinasakan teluk laut Mesir, dan dengan angin-Nya yang dahsyat akan digoncangkan-Nya tangan-Nya pada sungai itu, dan akan dipalu-Nya sungai itu menjadi tujuh aliran, dan memungkinkan orang berjalan melewatinya dengan kekeringan.” Yesaya 11 : 13 – 15.

Sebesar-besarnya kelak hari Tuhan bagi semua orang setia, sedemikian pula kelak mengerikan keadannya bagi orang-orang yang tidak setia.

Mikha 7 : 19 : “Bahwa Ia akan kembali, Ia akan mengasihani kami; Ia akan menutupi segala kesalahan kami; dan segala dosa mereka itu akan Kau campakkan ke dalam tubir laut.”

Sungguh mulia adanya Allah kita! Tidak dipertahankan-Nya murka-Nya. Ia menyukai kemurahan. Tidak diingat-Nya akan dosa-dosa segala orang yang bertobat, semua itu dicampakkan-Nya jauh-jauh sehingga tidak akan ditemui lagi.

Mikha 7 : 20 : “Bahwa Engkau akan meneguhkan Kebenaran kepada Yakub, dan kemurahan kepada Abraham, yang telah Kau janjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami semenjak dari zaman dahulu kala.”

Ilham menegaskan kembali semua janji-janji Allah. Semua itu tidak akan gagal. Semua nubuatan-Nya adalah pasti. Kita berada pada ambang pintu dari sebuah dunia baru dalam penglihatan dunia yang lama -- tak lama lagi tidak akan ada lagi dosa.

“Itulah sebabnya mereka itu ada di hadapan tahta Allah, dan melayani Dia siang dan malam di dalam kaabah-Nya; maka Ia yang duduk pada tahta itu akan tinggal di antara mereka itu. Tiada mereka itu akan lapar atau dahaga lagi; dan tiada lagi mereka itu disinari matahari atau barang sesuatu yang panas. Karena Anak Domba yang di tengah-tengah tahta itu akan memberi makan mereka, dan akan menggembalakan mereka kepada semua mata air hidup; maka Allah akan menyapukan segala air mata dari mata mereka.” Wahyu 7 : 15 – 17.

Bahkan pada waktu ini, Tuhan berfirman, “Hai Yerusalem, Aku sudah menaruh beberapa orang pengawal di atas pagar tembokmu, supaya jangan mereka itu menahankan damainya baik siang ataupun malam; kamu yang menyebutkan nama Tuhan janganlah berdiam diri, dan janganlah berhenti daripada memberikan kepada-Nya, sampai kelak diperdirikan-Nya dan dijadikan-Nya Yerusalem suatu kepujian di atas bumi.

“Bahwa Tuhan sudah bersumpah demi tangan kanan-Nya dan demi lengan kekuasaan-Nya; bahwasanya daripada sekarang ini tiada lagi Aku memberikan gandummu kepada segala musuhmu akan makanannya, dan tiada lagi anak-anak lelaki orang asing akan minum air anggurmu untuk mana kamu telah berlelah.”

“Melainkan mereka yang mengumpulkan dia, ia itu juga akan memakannya serta memuji-muji Tuhan, dan mereka yang menghimpunkannya, ia itu juga akan minum dia di dalam pagar halaman tempat kesucian-Ku. Keluarlah, keluarlah daripada pintu-pintu gerbang, sediakanlah jalan bagi semua umat, bangunlah jalan raya, buang semua batu, dan dirikanlah suatu patokan bagi umat itu.”

“Lihatlah, Tuhan telah memberitakan sampai kepada hujung dunia, Katakanlah olehmu kepada puteri Sion, lihatlah selamatmu ada datang; bahwasanya, upah-Nya adalah serta-Nya, dan kerja-Nya adalah di hadapan-Nya. Maka mereka akan memanggil mereka, Umat yang Suci, Umat tebusan Tuhan; dan kamu akan dinamai Yang dicari, sebuah negeri yang tidak ditinggalkan.” Yesaya 62 : 6 – 12.

Sesungguhnya kita telah berada pada ambang pintu dari dunia baru itu dalam penglihatan dunia yang lama. Hendaklah kiranya perbuatan dan iman kita pada waktu ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan Tuhan yang amat mendebarkan semenjak permulaan dunia :

“Lihatlah Aku akan menyuruhkan utusan-Ku, dan ia akan menyediakan jalan di hadapan-Ku; dan Tuhan, Yang kamu cari itu, akan tiba-tiba datang ke kaabah-Nya, yaitu utusan perjanjian, yang kamu sukai itu; lihatlah, ia akan datang, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam.”

“Tetapi siapakah yang dapat bertahan pada hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tahan berdiri apa-bila kelihatanlah Ia? Karena Ia adalah bagaikan suatu api pandai emas, dan seperti sabun binara; maka Ia akan duduk bagaikan seorang pembersih perak, dan Ia akan menyucikan semua bani Lewi, dan membersihkan mereka itu bagaikan emas dan perak, supaya mereka dapat mempersembahkan kepada Tuhan suatu persembahan dalam kebenaran.”

“Kemudian kelak persembahan Yehuda dan Yerusalem akan berkenan kepada Tuhan, seperti di masa lalu, dan seperti di tahun-tahun yang dahulu-dahulu. Dan Aku akan datang hampir kepadamu hendak berhukum; dan dengan segera Aku akan menjadi saksi melawan semua tukang sihir, dan melawan semua orang yang berbuat zinah, dan melawan semua orang yang bersumpah palsu, dan melawan orang-orang yang menindas orang-orang upahan oleh pembayaran-pembayaran upahnya, orang-orang yang menindas janda-janda, dan anak-anak piatu, dan yang mengesampingkan orang asing daripada hak-haknya, dan yang tiada takut akan Daku, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam. Karena Akulah Tuhan, Aku tidak berubah; oleh sebab itu, maka kamu bani Yakub tidak ditumpas.” Maleakhi 3 : 1 – 6.

.