.
Renungan Dan Doa Pembuka --Saya akan membaca dari buku “The Mount of Blessing,” halaman 174, dimulai dengan paragraf yang pertama. Judul dari bacaan ini adalah, “Engkaulah yang empunya kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan.”
Mount of Blessing, p. 174 : “Kalimat terakhir seperti halnya kalimat yang pertama dari doa Tuhan Yesus itu, menunjuk kepada Bapa kita sebagai di atas semua kuasa dan penguasa dan setiap nama yang disebut ..... Di tengah-tengah pergolakkan nasional dan kehancuran, langkah-langkah dari para murid itu dikelilingi berbagai bahaya, dan seringkali hati mereka dikekang oleh ketakutan. Mereka akan menyaksikan Yerusalem sebagai kota yang sunyi, sebagai kaabah yang akan hanyut, tempat ibadahnya yang untuk selamanya berakhir, dan Israel akan tercerai berai ke semua negeri, yang bagaikan kehancuran kapal pada suatu pantai yang hampa. Yesus mengatakan : “Kamu akan mendengar dari hal perang-perangan, dan berita-berita peperangan,” “Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan; dan akan terdapat berbagai kelaparan, dan berbagai penyakit sampar, dan gempa-gempa bumi, di berbagai tempat. Semua ini adalah permulaan dari segala penderitaan.” Namun pengikut-pengikut Kristus tidak perlu takut, bahwa harapan mereka telah lenyap, atau bahwa Allah telah meninggalkan bumi. Kuasa dan kemuliaan adalah milik-Nya, yaitu Dia yang semua maksud-Nya yang besar masih akan terus bergerak dengan tidak terhalang sampai semuanya itu tercapai. Dalam doa yang menyuarakan kebutuhan mereka setiap hari, murid-murid Kristus dibawa untuk memandang ke atas semua kuasa dan pemerintahan si jahat, yaitu kepada Tuhan Allah mereka, yang kerajaan-Nya memerintah atas semua, dan bahwa Ialah Bapa mereka dan Temannya yang kekal.”
Murid-murid mengharapkan Yerusalem yang ada dalam zaman mereka itu akan menjadi ibu kota dari Kerajaan Allah yang besar. Namun bertentangan dengan harapan-harapan mereka, Yesus memberitahukan, bahwa Yerusalem akan menjadi suatu kerobohan batu, dan sebuah kaabah yang hancur! Jadi, berulang kali kita dibawa untuk menyaksikan, bahwa kita sebagai mahluk-mahluk yang terbatas tidak pernah mengetahui akan rencana-rencana Allah. Sesungguhnya, kita perlu berdoa memohonkan Roh-Nya untuk memimpin kita terus menerus, dan untuk menunjukkan kepada kita jalan yang benar pada setiap persimpangan sepanjang perjalanan kita menuju Akhirat. Marilah kita sekarang berdoa agar supaya pengetahuan akan semua kebenaran ini akan membuat kita menjadi seperti yang seharusnya bagi kita.
* * *
KERAJAAN YEHUDA,
PENYARINGAN TERHADAP SEGALA BANGSA
Khotbah V. T. Houteff
Pendeta Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh
Sabat, 21 Desember 1946
Chapel Mount Carmel,
Waco, Texas
Sabat yang lalu kita telah mengakhiri penyelidikan kita sampai dengan ayat sebelas dari Zakharia pasal 14, maka sekarang untuk menggabungkan penyelidikan hari ini dengan penyelidikan Sabat yang lalu, kita akan meninjau kembali sebentar peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Yerusalem, sebagaimana diramalkan dalam sebelas ayat yang pertama dari pasal yang sama.
Peristiwa pertama yang diramalkan ialah suatu perang melawan Yerusalem dalam mana semua bangsa ikut mengambil bagian. Dalam peperangan itu sebagian orang-orang di Yerusalem menjadi tertawan, namun selebihnya tetap tinggal di dalam kota. Lagi pula, pada hari itu kaki Tuhan berpijak di atas Gunung Zaitun, dan gunung itu terbelah arah ke timur dan arah ke barat, membuat sebuah lembah yang luas. Kemudian ke lembah gunung-gunung ini, yaitu ke tempat dimana kaki Tuhan berpijak, umat Allah berlari-larian dengan secepatnya seolah-olah berlarian dari suatu gempa bumi. Demikianlah Yerusalem akan kembali didiami oleh umat Allah sendiri. Ternyata orang-orang yang tidak ditumpas, yaitu mereka yang tertinggal di Yerusalem, haruslah orang-orang yang setia yang ditemukan di dalamnya. Tetapi orang-orang yang berlari-larian ke lembah itu kemana kaki Tuhan berpijak -- berlari-larian menuju kepada-Nya, tidak jauh daripada-Nya -- haruslah orang-orang setia dari tempat lain. Jelaslah, bahwa Yerusalem akan menjadi tempat perhimpunan yang besar bagi umat Allah.
Inilah beberapa dari perkara-perkara yang pada Sabat lalu diselidiki, yaitu bagian pertama dari Zakharia pasal 14, yang telah dikemukakan, dan setiap siswa Alkitab akan segera melihat, bahwa semua itu jadi pada sebelum masa seribu tahun itu : Umat itu tidak turun dari Sorga, melainkan sebaliknya mereka itu berlari-larian menuju ke dalam lembah itu. Oleh sebab itu, tidak mungkin mereka itu orang-orang jahat, karena mereka berlarian menuju kepada-Nya, bukan menjauhi Dia. Sekarang marilah kita melanjutkan dengan ayat yang keduabelas.
Zakharia 14 : 12 : “Maka dengan bela ini kelak dipalu Tuhan akan segala bangsa yang berperang melawan Yerusalem; Daging tubuh mereka akan habis selagi mereka berdiri pada kakinya, dan semua matanya akan habis di dalam lekuknya, dan lidah mereka akan habis di dalam mulutnya.”
Dalam salah satu dari ayat-ayat yang terdahulu kepada kita diceritakan, bahwa Tuhan akan berperang melawan orang-orang yang menyerang Yerusalem. Dan sekarang di dalam ayat ini kepada kita diberitahukan tentang peralatan apa yang akan digunakan oleh Tuhan dalam peperangan itu. Ia tidak akan menggunakan senjata-senjata buatan manusia, melainkan sebuah bela.
Zakharia 14 : 13 : “Maka akan jadi pada hari itu, bahwa diadakah Tuhan suatu huru-hara besar di antara mereka itu, maka mereka akan saling menaruh tangan pada tangan sesamanya, dan mereka akan saling menaikkan tangan melawan sesamanya.”
Di samping bela itu akan ada lagi suatu huru-hara besar -- suatu kekacauan dan kebangkitan amarah yang akan membuat setiap orang bangkit melawan sesamanya. Demikianlah kelak Tuhan mengalahkan semua musuh umat-Nya.
Zakharia 14 : 14 : “Dan segenap orang Yehuda pun akan berperang di Yerusalem dan dibawa oranglah ke dalamnya kekayaan dari segala bangsa Kapir yang berkeliling, emas, perak dan pakaian amat banyak.”
Selama pertikaian bangsa-bangsa itu Kerajaan Yehuda akan diperdirikan kembali. Ia juga akan berperang di Yerusalem, dan akan mengumpulkan bagi dirinya kekayaan semua bangsa Kapir.
Zakharia 14 : 15 : “Maka segala kuda dan bagal dan unta dan keledai dan binatang lain yang di dalam tenda-tenda ini, semuanya itu akan sama kena bela.”
Bela-bela itu jatuh kena pada manusia maupun binatang yang ditemukan di dalam tenda-tenda orang-orang tak beriman itu.
Zakharia 14 : 16 : “Lalu akan jadi kelak, bahwa setiap orang yang lagi tinggal daripada segala bangsa yang menyerang Yerusalem itu bahkan akan naik dari tahun ke tahun untuk menyembah Raja, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, dan akan melaksanakan perayaan pondok daun-daunan.”
Kalimat Alkitab ini dengan tegas mengandung arti bahwa semua orang yang pada jam-jam yang menentukan itu menolak untuk bertobat kepada Tuhan, akan binasa; hanya mereka yang menyembah Tuhan di Yerusalem pada perayaan pesta pondok daun-daunan itu, akan selamat.
Zakharia 14 : 17 : “Maka akan jadi, bahwa daripada segala bangsa yang di atas bumi barangsiapa yang tiada mau pergi naik ke Yerusalem untuk menyembah sujud kepada Raja, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, maka kepada mereka itu tidak akan turun hujan.”
“Hujan” akan ditahan dari semua orang yang pada waktu itu tidak menyembah Raja, yaitu Tuhan serwa sekalian alam, supaya mereka dapat sepenuhnya insyaf akan semua kesalahannya. Lagi pula, bukan saja orang-orang yang akan berperang melawan Yerusalem, melainkan juga semua anggota keluarga di bumi akan kelak demikian disaring.
Zakharia 14 : 18 : “Maka jika keluarga Mesir tidak pergi naik atau datang, sehingga tidak memperoleh hujan; akan kelak ada bela, dengan mana Tuhan akan memalu orang-orang kapir yang tidak pergi naik untuk merayakan pesta daun-daunan itu.”
Jika kekeringan itu gagal untuk membangunkan mereka, maka pada akhirnya bela akan mengambil mereka. Demikianlah semua orang yang belum mendengar pekabaran akan diberi kesempatan untuk mendengarkannya. Jika itu tak dapat menyelamatkan mereka, maka itu juga yang akan membinasakan mereka.
Sekarang kita saksikan bahwa peristiwa ini (Tuhan berdiri di atas gunung dan orang-orang suci berlari-larian ke lembah itu) bukan saja jadi sebelum masa seribu tahun, melainkan bahkan sebelum masa kasihan berakhir; bahwa ia itu memelopori pendirian kembali isi rumah Yehuda; bahwa ia itu mempersiapkan jalan bagi penerangan kepada bumi dengan kemuliaan dari malaikat itu (Wahyu 18 : 1); bahkan ia itu mengakiri sejarah orang-orang berdosa.
Zakharia 14 : 19 : “Demikianlah akan jadi hukuman orang Mesir, dan hukuman segala bangsa yang tidak datang untuk merayakan pesta pondok daun-daunan.”
Kembali kita saksikan betapa perlunya kita meninggalkan pendapat-pendapat kita yang terdahulu dari hal pekerjaan Injil yang terakhir itu. Tidak, Tuhan tidak akan menjatuhkan diri ke atas dunia ini bagaikan kilat dari langit. Ia akan pertama-tama membesarkan Firman-Nya, kuasa-Nya, keadilan-Nya dan sidang-Nya atau umat-Nya. Ia juga akan memiliki, seolah-olah, sebuah bahtera perlindungan untuk mengumpulkan semua umat pilihan-Nya dan melindungi mereka ke dalamnya. Semua kenyataan ini, sebagaimana anda saksikan, secara jelas dikemukakan dalam nubuatan ini.
Zakharia 14 : 20 : “Pada hari itu akan tertera pada bel-bel dari kuda-kuda KESUCIAN BAGI TUHAN; dan segala periuk di dalam rumah Tuhan akan jadi seperti bokor percikan di depan medzbah.”
Bel-bel pada kuda berfungsi tak lain hanya membantu para tuannya untuk menempatkan mereka. Dengan demikian akan jadi kelak, bahwa hanya hamba-hamba itu yang “bel-belnya” (bunyi suaranya) menyuarakan ‘Kesucian Bagi Allah’ yang dapat Tuhan tempatkan dan kumpulkan sebagai milik-Nya.
Zakharia 14 : 21 : “Sesungguhnya, setiap periuk di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi suci bagi Tuhan serwa sekalian alam : dan semua orang yang mempersembahkan korban itu akan datang dan mengambilnya dan menanak nasi di dalamnya : dan pada hari itu tidak akan ada lagi orang Kanani di dalam rumah Tuhan serwa sekalian alam.”
Ayat ini sudah cukup jelas tidak perlu dikomentari lagi.
Demikianlah terlihat bahwa dengan berdirinya Kerajaan Yehuda mulailah penyaringan terhadap segala bangsa. Haruslah bahwa kita sudah dekat sekali untuk menyaksikan kegenapan dari nubuatan-nubutan ini sebab jika tidak Gulungan Lembaran itu tidak akan terbuka sejauh demikian untuk memecahkan rahasia-rahasia itu pada waktu ini. Tentu saja, kalau bukan Roh Kebenaran sendiri yang telah memimpin kepada segala Kebenaran, dan kalau bukan Tuhan sendiri yang memberikan “makanan pada waktunya.” Melihat akan hal ini, maka marilah kita dengan sepenuh hati melaksanakan ajakan Allah itu dan dengan sejujurnya melaksanakan iman kita dalam Firman-Nya yang tak pernah gagal itu.
--- o 0 o ---
Pelajaran mingguan ini, yang tanpa diminta harg adalah tak ternilai yang berguna bagimu. Bacalah dan jagalah di perpustakaanmu, karena waktunya akan pasti datang bilamana Saudara akan berterimakasih bahwa Saudara sudah memelihara buku-buku. Jika Saudara ingin memberikan kepada teman-teman atau kerabat Advent, Saudara bisa meminta buku-buku tambahan atau kirimkan nama-nama dan alamat untuk daftar surat kami.
* * *
.